Anda di halaman 1dari 83

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, PROMOSI DAN

KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


PADA MAKANAN CEPAT SAJI KFC COFFEE
KEDATON BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

DAYU RIZKI TANTIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, PROMOSI DAN


KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PADA MAKANAN CEPAT SAJI KFC COFFEE
KEDATON BANDAR LAMPUNG

Oleh

DAYU RIZKI TANTIA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, harga,

pelanan, promosi dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif

dengan pendekatan ex post facto dan survey. Populasi dalam penelitian ini yaitu

orang-orang yang pernah membeli KFC Coffee, Kedaton Bandar Lampung dan

sampel 96 responden yang ditentukan dengan teknik accidental sampling. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul

diolah dengan analisis regresi linier dan analisis regresi multiple. Hasil analisis data

menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan pada kualitas

pelayanan, harga, promosi dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .

Kata kunci : harga, pelayanan, produk, promosi


ABSTRACT

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, PROMOSI DAN


KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PADA MAKANAN CEPAT SAJI KFC COFFEE
KEDATON BANDAR LAMPUNG

The purpose of this research is knowing the service quality, price, promotion and

product quality effect about purchase decision. Detailed examination method which

used for in this case is descriptive verification method by approaching ex post facto

and survey. Population in the research is for the people who ever bought KFC

Coffee, Kedaton Bandar Lampung and 96 respondents are found by accidental

sampling engineering. Accumulation of data is done by using questionnaire. Data

collection technique is processed by linier regression analysis and multiple

regression analysis. The data analysis result shows that there are positive side and

significant service quality, price, promotion and product quality about purchase

decision.

Keywords: price, service, product, promotion


PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, PROMOSI DAN
KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PADA MAKANAN CEPAT SAJI KFC COFFEE
KEDATON BANDAR LAMPUNG

Oleh

Dayu Rizki Tantia

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar


SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi


Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Dayu Rizki Tantia dilahirkan di Srikaton pada

tanggal 29 September 1995, merupakan anak kedua dari dua

bersaudara putri pasangan Bapak Sugeng dan Ibu Sunarti.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri

1 Srikaton dan selesai tahun 2007, lalu melanjutkan di SMP Al - Kautsar Bandar

Lampung dan selesai tahun 2010. Kemudian melanjutkan di SMA Al - Kautsar

Bandar Lampung Jurusan IPS dan lulus pada tahun 2013.

Tahun 2013, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada Jurusan Pendidikan Ilmu

Sosial, Program Studi Pendidikan Ekonomi melalui jalur Seleksi Bersama Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja

Lapangan (KKL) ke Solo, Bali, Malang, Surabaya, Kediri, Yogyakarta, Magelang

dan Bandung pada tamggal 23 Agustus – 1 September 2015. Kemudian, penulis

juga menyelesaikan Program Kuliah Kerja Nyata – Kependidikan Terintegrasi

(KKN-KT) di Pekon Tanggul Angin, Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung

Tengah serta menyelesaikan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP

Negeri 1 Punggur Lampung Tengah sejak 18 Juli 2016 sampai dengan 27 Agustus

2016.
PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas


segala Rahmat dan Hidayah-Nya, dengan rasa bangga ku
persembahkan karya kecilku ini kepada:

Bapak tersayang Sugeng dan Ibu tercinta Sunarti


yang senantiasa menyayangi dan mendoakan keberhasilanku.

Kakakku Dani Arki Kurniawan


Adikku Nasifa Ainun Rohma
Dan Keponakanku Hanif Faisal Ar-Rasyid
yang selalu mendukung dan memberikan motivasi serta mendoakanku

Keluarga Besar
yang selalu memberi dukungan dan doa yang diberikan

Seluruh guru dan dosen


yang telah mendidik dan memberikan ilmunya dengan tulus ikhlas

Sahabat-sahabatku
untuk kebersamaan, kekeluargaan dan kebahagiaan serta membantu,
memotivasi dan mendoakanku

Almamater Tercinta
Universitas Lampung
Motto

The greatest secret of success is there is no big


secret, whoever you are, you will be successful if
you Endeavor in earnest.

“Ketika kamu berhenti mengejar apa yang bukan


untukmu, maka Tuhan akan mempertemukan
kamu dengan apa yang baik untukmu”
(Deddy Corbuzier)

Hari ini berjuang besok raih kemenangan!!


(Dayu Rizki Tantia)
SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, Promosi Dan Kualitas Produk

Terhadap Keputusan Pembelian Pada Makanan Cepat Saji KFC Coffee

Kedaton Bandar Lampung” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan, bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang telah diberikan oleh semua

pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

seluruhnya kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Wakil Dekan I Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan II Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan III Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

6. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Program studi Pendidikan

Ekonomi, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan serta kesediaan

meluangkan waktu dalam membimbing penulis untuk penyelasaian skripsi ini.

7. Ibu Dr. Pujiati, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah banyak

memotivasi dan meluangkan waktu untuk penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Pembimbing II yang telah banyak

memotivasi dan meluangkan waktu untuk penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si yang telah bersedia menjadi pembahas penulis,

terima kasih untuk membantu penulis dalam skripsi ini.

10. Bapak dan Ibu Dosen FKIP Universitas Lampung khususnya Program Studi

Pendidikan Ekonomi Dr. Edy Purnomo, M.Pd., Dr. Erlina Rufaidah, M.Si.,

Drs. I Komang Winatha, M.Si., Drs. Darwin Bangun, M.Si., (Alm) Dr. R

Gunawan Sudarmanto, M.M., (Alm) Drs. Samsi, M.Si., Rahmah Dianti Putri,

M. Pd., Vera Ony W, M. Pd., dan Albet Maydiantoro, M. Pd., atas ilmu dan

didikan yang telah diberikan.

11. Manager KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung, yang telah mengizinkan

penulis melakukan penelitian di tempat ini.

12. Semua konsumen KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung, terimakasih atas

kerjasama sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.


13. Kedua orang tuaku yang selalu mendukung setiap langkahku serta doa yang

tak pernah henti dihaturkan di setiap sujudmu semoga kelak bermanfaat dan

menjadi kebanggaan untukmu. Amin

14. Kakakku Dani Arki Kurniawan dan Dewi Utami yang senantiasa mendukung

dan memberi semangat dalam hal apapun secara baik.

15. Adikku dan Keponakan kecil ku Nasifa Ainun Rohma dan Hanif Faisal Ar-

Rasyid Terimakasih telah hadir dan melengkapi indahnya keluarga kami.

16. Seluruh keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendoakan

keberhasilanku.

17. Sahabat bidadari surga ku Putri Indraloka, Rani Cahyani, Yuni Kurnia, Ashil

Nasywa dan Regina El- Faranika terimakasih telah bersamaku hingga saat ini.

18. Anis Martia, Dewi Justina, Nanik Rustiana, Vera Septiara, Vaulia Nabila

Artra, Intan Permata dan Suci Mardela terima kasih telah membantu,

menemani, mendukung, menasihati, mendengarkan keluh kesahku,

mendoakanku, kebersamaan dan keseruan yang telah kita lewati semoga terus

bersama. Amin

19. Intan Komala Sari, Desi Wulandari, Devita Anggraeni, Arin Galih Prawesti,

Dwi Ayu Ulfa, Rizki Hadi Pramono, dan M.Irvan Giovani Anggit Artha P,

dan Siti Nur Fadillah yang telah membantu dan mendoakan.

20. Teman- teman Pendidikan Ekonomi angkatan 2013 yang tidak dapat

disebutkan satu persatu namanya, terima kasih atas kebersamaannya selama

ini.

21. Rini Yunita dan Ar- Nurintan terima kasih telah memberikan support dan

motivasi serta kebersamaannya semoga kita bisa terus bersama. Amin


22. Kak Nay terimakasih untuk kenangan, canda dan tawanya semoga kita

menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain.

23. Teman – teman KKN Desa Tanggul Angin Tyas, Risa, Anggun, Siska Weni,

Eka, Kak Irul, Didik dan Kak Burhan serta keluarga, Lurah, RT dan seluruh

warga Desa Tanggul Angin dan Keluarga Besar SMP Negeri 1 Punggur

terima kasih untuk 40 hari yang telah memberi kesan yang luar biasa,

kebersamaan, kekeluargaan dan support yang telah diberikan.

24. Seluruh kakak tingkat serta adik tingkat Pendidikan Ekonomi semoga kita

semua sukses dan tak lupa terima kasih Kak Dani, Om Joko dan Om Herdi

yang selalu membantu dalam menempuh studi.

25. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu

yang terlibat dalam myelesaikan skripsi dan studiku.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena

itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan

terbuka. Namun demikian, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat

bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bandar Lampung, Juni 2017

Penulis

Dayu Rizki Tantia


NPM 1313031020
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1


B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 11
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 12
D. Rumusan Masalah .......................................................................... 12
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 13
F. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 13
G. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PENELITIAN


YANG RELEVAN DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 16


1. Keputusan Pembelian Konsumen ............................................ 16
2. Kualitas Pelayanan ................................................................... 19
3. Harga ........................................................................................ 20
4. Promosi .................................................................................... 22
5. Kualitas Produk ........................................................................ 23
B. Penelitian yang Relevan ................................................................. 24
C. Kerangka Pikir ............................................................................... 25
D. Hipotesis ......................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN


A. Metode Penelitian ........................................................................... 30
B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 31
1. Populasi .................................................................................... 31
2. Sampel ...................................................................................... 31
C. Teknik Pengambilan Sampel........................................................... 32
D. Variabel Penelitian ......................................................................... 33
E. Definisi Konseptual Variabel ........................................................ 33
1. Kualitas Pelayanan ................................................................... 33
2. Harga ......................................................................................... 33
3. Promosi ..................................................................................... 34
4. Kualitas Produk......................................................................... 34
5. Keputusan Pembelian................................................................ 34
F. Definisi Operasional Variabel ........................................................ 34
1. Keputusan Pembelian............................................................... 34
2. Kualitas Pelayanan .................................................................. 35
3. Harga ........................................................................................ 36
4. Promosi..................................................................................... 37
5. Kualitas Produk ........................................................................ 38
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 41
1. Observasi .................................................................................. 41
2. Wawancara ............................................................................... 41
3. Dokumentasi ............................................................................ 41
4. Angket ....................................................................................... 41
H. Uji Persyaratan Instrumen .............................................................. 42
1. Uji Validitas Instrumen ............................................................ 42
2. Uji Reliabilitas Instrumen ....................................................... 46
I. Uji Persyaratan Analisis Data ........................................................ 48
1. Uji Normalitas .......................................................................... 48
2. Uji Homogenitas ...................................................................... 49
J. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 50
1. Uji keberartian dan kelinieritas garis regresi ............................ 50
2. Uji Multikolinieritas.................................................................. 51
3. Uji Autokorelasi ........................................................................ 52
4. Uji Heteroskedastisitas.............................................................. 53
K. Uji Hipotesis ................................................................................... 54
1. Regresi Linier Sederhana .......................................................... 54
2. Regresi Linier Multipel ............................................................. 55

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Perusahaan ........................................................ 57
1. Sejarah Singkat Perusahaan ..................................................... 57
2. Keberadaan KFC Coffee di Kota Bandar Lampung ................ 59
3. Visi dan Misi Perusahaan......................................................... 61
a. Visi Perusahaan ................................................................... 61
b. Misi Perusahaan................................................................... 61
4. Uraian Tugas ............................................................................ 61
5. Struktur Organisasi KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung... 63
6. Sarana dan Prasarana................................................................ 63
B. Gambaran Umum Responden ......................................................... 64
C. Deskripsi Data................................................................................. 64
1. Data Kualitas Pelayanan (X1) .................................................. 65
2. Data Harga (X2) ....................................................................... 67
3. Data Promosi (X3) ................................................................... 69
4. Data Kualitas Produk (X4)....................................................... 71
5. Data Keputusan Pembelian (Y)................................................ 73
D. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ............................................... 75
1. Uji Normalitas Data ................................................................. 75
2. Uji Homogenitas Sampel ......................................................... 76
E. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 78
1. Uji Linearitas Garis Regresi..................................................... 78
2. Uji Multikolinearitas ................................................................ 80
3. Uji Autokorelasi ....................................................................... 82
4. Uji Heteroskedastisitas............................................................. 83
F. Uji Hipotesis ................................................................................... 86
1. Regresi Linier Sederhana ......................................................... 86
1.1 Pengaruh Kualitas Pelyanan (X1) Terhadap Keputusan
Pembelian (Y) Pada Makanan Cepat Saji KFC Coffee
Kedaton Bandar Lampung ................................................ 86
1.2 Pengaruh Harga (X2) Terhadap Keputusan Pebelian
(Y) Pada Makanan Cepat Saji KFC Coffee Kedaton
Bandar Lampung............................................................... 88
1.3 Pengaruh Promosi (X3) Terhadap Keputusan Pebelian
(Y) Pada Makanan Cepat Saji KFC Coffee Kedaton
Bandar Lampung............................................................... 90
1.4 Pengaruh Kualitas Produk (X4) Terhadap Keputusan Pebelian
(Y) Pada Makanan Cepat Saji KFC Coffee Kedaton
Bandar Lampung............................................................... 92
2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan....................................... 94
G. Pembahasan..................................................................................... 97
1. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pebelian
KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung.................................... 97
2. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pebelian KFC Coffee
Kedaton Bandar Lampung ....................................................... 99
3. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pebelian KFC Coffee
Kedaton Bandar Lampung ........................................................ 101
4. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pebelian KFC
Coffee Kedaton Bandar Lampung ............................................ 103
5. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, Promosi dan Kualitas
Produk Terhadap Keputusan Pembelian KFC Coffee Kedaton
Bandar Lamapung ..................................................................... 104
H. Keterbatasan Penelitian................................................................... 107

V. SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan ....................................................................................... 108
B. Saran ........................................................................................... 109

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 111


LAMPIRAN ........................................................................................... 114
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Pesaing KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung ............................ 7


2. Data Penjualan KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung ................ 9
3. Penelitian yang Relevan ................................................................. 24
4. Skala Interval Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian .......... 35
5. Skala Semantic Differential Mengenai Sikap Kualitas
Pelayanan ........................................................................................ 36
6. Skala Semantic Differential Mengenai Sikap Harga....................... 37
7. Skala Semantic Differential Mengenai Sikap Promosi ................... 38
8. Skala Semantic Differential Mengenai Sikap Kualitas Produk ...... 39
9. Definisi Oprasional Variabel .......................................................... 39
10. Rekapitulasi Output Hasil Uji Validitas Angket Kualitas
Pelayanan (X1)................................................................................ 43
11. Rekapitulasi Output Hasil Uji Validitas Angket Harga (X2).......... 44
12. Rekapitulasi Output Hasil Uji Validitas Angket Promosi (X3) ...... 45
13. Rekapitulasi Output Hasil Uji Validitas Angket Kualitas
Produk (X4)..................................................................................... 45
14. Rekapitulasi Output Hasil Uji Validitas Angket Keputusan
Pembelian (Y) ................................................................................ 46
15. Interprestasi Reliabilitas Instrumen................................................. 47
16. Hasil analisis uji reliabilitas angket ................................................ 48
17. Jumlah Dan Uraian Tugas Karyawan Di KFC Coffee Kedaton
Bandar Lampung............................................................................. 61
18. Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pelayanan (X1) ................. 66
19. Kategori Variabel Kualitas Pelayanan (X1) Pada KFC Kedaton
Bandar Lampung............................................................................. 66
20. Distribusi Frekuensi Variabel Harga (X2) ...................................... 67
21. Kategori Variabel Harga (X2) Pada KFC Kedaton Bandar Lampung 68
22. Distribusi Frekuensi Variabel Promosi(X3) ................................... 70
23. Kategori Variabel Promosi (X3) Pada KFC Kedaton Bandar
Lampung ......................................................................................... 71
24. Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Produk(X4)........................... 72
25. Kategori Variabel Kualitas Produk (X4) Pada KFC Kedaton Bandar
Lampung ......................................................................................... 72
26. Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Pembelian(Y)................ 74
27. Kategori Variabel Keputusan Pembelian (Y) Pada KFC Kedaton
Bandar Lampung............................................................................. 74
28. Rekapitulasi Uji Normalitas............................................................ 76
29. Rekapitulasi Uji Multikolinearitas .................................................. 81
30. Rekapitulasi Uji Heteroskedastisitas Dengan Metode Glejser ....... 85
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Model Lima Tahap Proses Membeli .............................................. 18


2. Paradigma Penelitian....................................................................... 29
3. Struktur organisasi KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung .......... 63
4. Kurva Dubins-watson ..................................................................... 83
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Hasil Wawancara pada 20 Orang Responden Tentang Keputusan
Pembelian Terhadap KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung
Tahun 2016 ..................................................................................... 115
2. Kuesioner ...................................................................................... 116
3. Daftar hasil uji coba 20 responden KFC Coffee Kedaton
Bandar Lampung............................................................................. 126
4. Uji Validitas Instrumen Non-Tes (Angket) Kualitas Pelayanan..... 127
5. Uji Validitas Instrumen Non-Tes (Angket) Harga.......................... 128
6. Uji Validitas Instrumen Non-Tes (Angket) Promosi ...................... 129
7. Uji Validitas Instrumen Non-Tes (Angket) Kualitas Produk.......... 130
8. Uji Validitas Instrumen Non-Tes (Angket) Keputusan
Pembelian........................................................................................ 131
9. Data Penelitian ............................................................................... 132
10. Uji Normalitas ................................................................................ 134
11. Homogenitas Dengan Bartlett ......................................................... 135
12. Uji Linearitas Dengan Metode Ramsey .......................................... 136
13. Uji Multikolinearitas ...................................................................... 137
14. Uji Outokorelasi Dengan Durbin-Watson....................................... 138
15. Distribusi Uji Heteroskedastisitas Dengan Metode Glejser) .......... 139
16. Pengaruh Kualitas Pelayanan (X1), Harga (X2), Promosi (X3)
Dan Kualitas Produk (X4) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Pada Makanan Cepat Saji Kfc Coffee Kedaton BandarLampung .. 140
17. Pengaruh Parsial.............................................................................. 142
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan adalah satu hal yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia.

Manusia saling bersaing untuk menciptakan hidup yang lebih baik,

persaingan terjadi untuk menciptakan tempat yang lebih baik dan layak bagi

kehidupan manusia. Begitu pula yang terjadi di dalam dunia bisnis, setiap

pergerakan yang terjadi di dalam bisnis adalah sebuah persaingan. Saat ini

persaingan bisnis sudah semakin ketat dan keras, begitu juga yang terjadi di

Indonesia, persaingan bisnis di Indonesia sudah menciptakan banyak

perubahan bagi para pelaku bisnis. Banyak hal yang mempengaruhi

terjadinya persaingan, beberapa di antaranya adalah target pencapaian,

inovasi-inovasi di dalam hidup manusia, tingkat kreatifitas manusia yang

terus berkembang, tuntutan hidup yang terus meningkat, dan gaya hidup

manusia yang terus berubah di setiap masanya.

Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, tidak hanya berakibat

pada sektor pendidikan serta sektor ekonomi, akan tetapi sektor budaya juga

ikut terpengaruh. Perubahan kebudayaan biasanya ditunjukkan oleh

perubahan gaya hidup. Pada era modernisasi seperti saat ini, berkembang

gaya hidup serba praktis dan instan yang mempengaruhi hampir seluruh

populasi manusia yang ada di dunia. Gaya hidup instan adalah gaya hidup
2

yang mengutamakan nilai kepraktisan, kecepatan dan efisiensi waktu. Bagi

beberapa orang, cepat, praktis dan efisien sudah menjadi sebuah kebutuhan

utama di dalam kegiatannya sehari-hari. Hal ini tentu berpengaruh terhadap

persaingan bisnis, yang kemudian di respon oleh kebanyakan produsen dalam

merancang produk yang sesuai dengan kebutuhan gaya hidup instan

masyarakat. Bisnis yang terpengaruh oleh gaya hidup masyarakat adalah

bisnis restoran.

Menurut Masrum, (2005: 7) restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang

dikelola secara komersial yang menyelenggarakan pelayanan yang baik

kepada semua tamunya baik berupa makanan maupun minuman. Namun

karena terjadi perubahan gaya hidup masyarakat, perubahan konsep restoran

dirasa perlu dilakukan. Salah satu konsep yang saat ini diterapkan di

Indonesia adalah konsep restoran siap saji.

Restoran siap saji adalah restoran yang menghidangkan makanan dan

minuman dengan cepat, biasanya berupa kentang goreng, hamburger, atau

ayam goreng. Kebanyakan restoran siap saji yang beroperasi di Indonesia

adalah berupa waralaba atau cabang dari perusahaan asing. Konsep restoran

cepat saji adalah memberikan pelayanan berkualitas dalam waktu yang

sesingkat mungkin, konsep ini diterapkan untuk memenuhi kebutuhan

konsumen akan makanan berkualitas dan juga efisiensi waktu. Berikut adalah

beberapa nama restoran siap saji terpopuler di dunia seperti, Subway’s,

McDonald’s, Starbucks, KFC, Dunkin Donuts, Pizza Hut, Burger King,

Wendy’s.
3

Menurut Philip Kotler dan Keller Kevin (2008: 235) para konsumen
melewati lima tahap proses pengambilan keputusan yaitu: pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan
perilaku pasca pembelian. Proses pembelian dimulai ketika pembeli
mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan
oleh rangsangan internal atau eksternal. Para konsumen membentuk
preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen
juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai.

Aspek yang perlu diperhatikan adalah kualitas pelayanan. Kualitas layanan

adalah kegiatan utama atau pelengkap yang tidak secara langsung terlibat

dalam proses pembuatan produk, tetapi lebih menekankan pada pelayanan

transaksi antara pembeli dan penjual (Yamit, 2004: 22). Layanan yang

berkualitas adalah persepsi konsumen merasa puas saat terjadinya proses

transaksi.

Menurut Kotler, (2004: 78), harga merupakan sejumlah uang yang

dibebankan pada sebuah produk atau jasa atau jumlah nilai yang konsumen

pertukarkan dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk jasa

yang dipertukarkan itu. Bagi konsumen harga merupakan faktor yang

menentukan dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk atau

tidak. Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang

dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk

mendapatkannya. Jika konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari

uang yang dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa produk

tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk melakukan

pembelian ulang.
4

Menurut Adurachman, (2004: 36), Promosi (Promotion) yaitu pesan-pesan

yang dikomunikasikan sehingga keunggulan produk dapat disampaikan

kepada konsumen. Promosi dapat membawa keuntungan baik bagi produsen

maupun konsumen. Keuntungan bagi konsumen ialah konsumen dapat

mengatur pengeluarannya menjadi lebih baik, misalnya konsumen yang

membaca iklan, ia dapat membeli barang atau produk yang lebih murah.

Keuntungan bagi produsen ialah promosi dapat menghindarkan persaingan

berdasarkan harga, konsumen membeli barang atau produk karena tertarik

akan mereknya. Promosi menimbulkan goodwill terhadap merek. Promosi

bukan saja meningkatkan penjualan tapi juga dapat menstabilkan produksi.

Dampak promosi yang bertujuan untuk membangkitkan keinginan atau

merangsang pembelian adalah pelanggan merasa yakin sehingga mau

melakukan pembelian. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan antara lain

memberikan hadiah sampai batas tertentu, memberikan contoh price dan lain-

lain.

Aspek yang perlu diperhatikan dalam produk adalah kualitas produk. Kualitas

produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual

mempunyai nilai jual yang tidak dimiliki oleh produk pesaing (Nela, 2012:5).

Sehingga definisi ini dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah

memberikan kualitas bila penjual telah memenuhi atau melebihi harapan

konsumen. Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas

produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh

perusahaan pesaing.
5

Sehubungan dengan kebutuhan manusia yang paling mendasar menurut

Maslow adalah kebutuhan akan pangan yang mana setiap manusia akan

berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan berbagai cara. Berdasarkan

tingkat konsumsi makanan yang cukup tinggi, salah satu sub sektor industri

yang akan berkembang dengan pesat adalah industri makanan. Sektor ini

terbukti dengan banyaknya investor yang menanamkan modalnya pada

perusahaan produk makanan. Kekuatan usaha produk makanan ini adalah

bagaimana para konsumennya, setiap perusahaan akan berusaha memberikan

nilai tambah (value added) yang berbeda terhadap produk dan jasa layanan

yang diberikan kepada konsumen.

Restoran siap saji adalah restoran yang menghidangkan makanan dan

minuman dengan cepat . Konsep restoran cepat saji adalah memberikan

pelayanan berkualitas dalam waktu yang sesingkat mungkin, konsep ini

diterapkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan berkualitas

dan juga efisiensi waktu. Beberapa nama restoran siap saji terpopuler di dunia

seperti, Papa John’s, McDonald’s, Starbucks, KFC, Dunkin Donuts, Pizza

Hut.

Restoran cepat saji di Indonesia sudah banyak didirikan termasuk di Bandar

Lampung. Salah satu restoran cepat saji yang banyak di kota ini adalah KFC

atau singkatan dari Kentucky Fried Chicken. KFC pertama kali masuk ke

Indonesia tahun 1978 yang didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael. Akan

tetapi pada tahun 1986 hak Franchisor diambil alih oleh Pepsi Cola

International, hingga saat ini KFC mempunyai 426 gerai di seluruh Indonesia.
6

Salah satu cabang KFC yang ada di Bandar Lampung adalah KFC Coffee.

KFC Coffee ini berada di Jalan Zaenal Abidin Pagar Alam No.28, Labuhan

Ratu, Kedaton, Kota Bandar Lampung, Lampung.

Majalah ide bisnis menyatakan Ide usaha yang tidak pernah surut pembeli
adalah usaha makanan/kuliner. Salah satu kunci sukses dalam usaha atau
bisnis kuliner adalah inovatif dan kreatif. Banyak pelaku usaha kuliner yang
telah membuktikannya Ada yang merasakan madu usaha cukup lama, ada
pula yang menikmati senyum bisnisnya hanya sebentar. Namun, dengan tetap
memelihara kreativitas dan inovatif kuliner, usaha kuliner bisa dipertahankan
(Majalah Ide bisnis/Edisi 33/Februari 2012).

Semakin ketatnya persaingan bisnis yang ada, terutama persaingan yang

berasal dari perusahaan sejenis, membuat perusahaan semakin dituntut agar

bergerak lebih cepat dalam hal menarik konsumen. Sehingga perusahaan

yang menerapkan konsep pemasaran perlu mencermati perilaku konsumen

dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembeliannya dalam usaha-

usaha pemasaran sebuah produk yang dilakukan. Hal tersebut dikarenakan

dalam konsep, salah satu cara untuk mencapai tujuan perusahaan adalah

dengan mengetahui apa kebutuhan dan keinginan konsumen atau pasar

sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan

efisien dibandingkan para pesaing. emakin ketatnya persaingan bisnis yang

ada, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan sejenis, membuat

perusahaan semakin dituntut agar bergerak lebih cepat dalam hal menarik

konsumen. Sehingga perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran perlu

mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan pembeliannya dalam usahausaha pemasaran sebuah produk yang

dilakukan. Hal tersebut dikarenakan dalam konsep, salah satu cara untuk

mencapai tujuan perusahaan adalah dengan mengetahui apa kebutuhan dan


7

keinginan konsumen atau pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang

diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Jika melihat pangsa pasar yang cukup menguntungkan dan kondisi demografi

yang sangat mendukung berkembangnya bisnis restoran, tidak heran telah

terjadi peningkatan persaingan dalam bisnis restoran di wilayah Bandar

Lampung. Berkembangnya perekonomian di Bandar Lampung semakin

memperluas bisnis kuliner, begitu juga pada bisnis restoran cepat saji. Selain

itu penyebab berkembangnya bisnis restoran cepat saji di Bandar Lampung,

karena gaya hidup masyarakatnya yang mulai menganut budaya serba instan,

sehingga menyebabkan munculnya peluang bisnis restoran cepat saji di

wilayah ini. Berikut adalah daftar restoran yang menjadi pesaing KFC Coffee

berdasarkan jenis restoran cepat saji di wilayah Bandar Lampung.

Tabel 1. Daftar Pesaing KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung


Berdasarkan Jenis Restoran Cepat Saji di Bandar Lampung
Nama Restoran Alamat
McDonald’s Kedaton Bandar Lampung
A&W Restaurant Mall Boemi Kedaton, Bandar
Lampung
Texas Fried Chicken Simpur Center Mall, Bandar
Lampung
Giant Fried Chicken Giant Supermarket Pagar Alam Jl.
Zaenal ABIDIN Pagar Alam,
Bandar Lampung Lampung 35111
Indonesia
Master Fried Chicken Tersebar di beberapa wilayah di
Bandar Lampung
Sumber: Observasi Pendahuluan Oleh Peneliti.
8

Selain itu peneliti mengamati bahwa perilaku konsumen terhadap produk ini

dimana konsumen merelakan berjam-jam antri untuk menikmati sensasi

produk yang ditawarkan. Tidak sedikit para konsumen membeli KFC Coffee

dengan berkelompok, ada yang dengan saudara, keluarga, teman kuliah,

teman kantor.

Sekian banyak pilihan rumah makan yang ada, banyak hal yang menjadi

bahan pertimbangan konsumen untuk sampai pada keputusan memilih rumah

makan tertentu. Pihak manajemen rumah makan berusaha untuk memenuhi

semua kriteria yang menjadi bahan pertimbangan konsumen, baik itu,kualitas

pelayanan, harga, promosi dan kualitas produknya sehingga dapat

memberikan kepuasan bagi konsumennya. Jika hal tersebut diabaikan, maka

akan terjadi kesenjangan antara keinginan (harapan) konsumen terhadap

kualitas pelayanan, harga, promosi dan kualitas produknya yang ada di

rumah makan, oleh karena itu berhasil tidaknya rumah makan dalam

berkomunikasi dengan para pelanggannya tergantung pada kualitas

pelayanan, harga, promosi dan kualitas produknya yang menarik.

Berdasarkan Tabel 1, terlihat jelas bahwa tingkat persaingan bisnis rumah

makan di wilayah Bandar Lampung cukup tinggi. Untuk mempertahankan

agar pasar restoran cepat saji KFC Coffee Bandar Lampung tetap stabil dan

terus meningkat, pihak pengelola harus menerapkan strategi yang tepat dalam

menjalankan bisnis ini. Pengelola harus mulai berpikir seperti konsumen,

agar dapat mengetahui apa kebutuhan konsumen, sehingga konsumen akan

terpuaskan oleh produknya.


9

Suatu hal yang harus diperhatikan dalam persaingan adalah bagai mana

setelah konsumen menerima dan merasakan manfaat nilai dari suatu produk,

konsumen tersebut telah memiliki perilaku royal, rasa puas dan komitmen

terhadap produk tersebut (Mowen dan Minor, 2002). Demikian pula dengan

dengan KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung yang berorientasi pada upaya

untuk mengarahkan konsumen untuk lebih puas terhadap rumah makan.

Secara sederhana kualitas pelayanan dapat dinyatakan sebagai perbandingan

antara layanan yang diharapkan konsumen dengan layanan yang diterimanya.

Menurut Pujawa, (2010:97).

KFC Coffee Bandar Lampung dalam proses usahanya harus mampu

menetapkan harga yang sesuai dengan manfaat dan kualitas produknya agar

target penjualan yang telah ditetapkan dapat tercapai dan terus meningkat.

Meskipun prosedur produksi dan pemasaran telah dilakukan dengan baik,

pada kenyataannya volume penjualan dan jumlah konsumen di KFC Coffee

Bandar Lampung mengalami fluktuasi pada dua tahun terakhir. Berikut

adalah tabel data penjualan KFC Coffee Bandar Lampung.

Tabel 2. Data Penjualan KFC Coffee Bandar LampungTahun 2015-2016


(Dalam Rupiah)
Penjualan Fluktuasi Penjualan
Tahun 2015 Penjualan Tahun 2016
616.120.275 - 2.357.490 613.762.785
581.328.560 - 94.420.404 486.908.156
585.531.095 - 28.600.081 556.931.014
601.702.849 5.664.529 607.367.378
608.802.145 - 53.858.146 554.943.999
588.148.795 - 21.134.830 567.013.965
787.461.406 - 39.380.692 748.080.714
10

614.424.792 - 52.408.642 562.016.150


560.349.521 -31.595.698 528.753.823
600.349.531 - 61.595.707 538.753.824
420.216.000 134727000 554.943.000
6.564.434.969 - 244.360.161 6.319.474.808
Sumber:Dokumentasi KFC Coffee Bandar Lampung 2016

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa penjualan yang terjadi dari tahun

2015-2016 periode Januari-November mengalami penurunan yang cukup

signifikan. Penjualan KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung mengalami

penurunan sebesar Rp. 244.360.161,- hingga periode November tahun 2016

dengan total penjualan sebesar Rp. 6.319.474.808,-. Penjualan KFC Coffee

yang mengalami penurunan signifikan ini kemungkinan disebabkan oleh

beberapa faktor pemasaran yang tidak berjalan sesuai dengan fungsinya,

sehingga menyebabkan penjualan tidak maksimal.

Dalam proses usahanya, KFC Kedaton harus mampu menetapkan harga yang

sesuai dengan kualitas pelayanan, promosi dan kualitas produknya agar target

penjualan yang telah ditetapkan dapat tercapai dan terus meningkat.

Meskipun prosedur produksi dan pemasaran telah dilakukan dengan baik,

pada kenyataannya penjualan di KFC Kedaton mengalami fluktuasi pada

beberapa tahun terakhir

Selain tabel di atas, berdasarkan wawancara dilapangan kepada 20 orang

(lampiran 1) konsumen KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung, mengenai

beberapa indikator Kualitas Pelayanan, Harga, Promosi, Kualitas Produk Dan

Terhadap Keputusan Pembelian diperoleh hasil yang disajikan dalam table 3,


11

yaitu sebanyak 12,92% menyatakan bauran ritel tinggi, sebanyak 52,5%

menyatakan sedang, dan 3oleh produsen KFC Coffee di mata pelanggan

terhadap keputusan konsumen 4,58% menyatakan rendah.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti melaksanakan penelitian lebih

lanjut dengan judul " Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, Promosi dan

Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Makanan Cepat

Saji KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut.

1. Tingkat keputusan pembelian yang kurang optimal berpengaruh terhadap

volume penjualan yang masih cenderung menurun tiap bulannya

2. Tingkat kepercayaan kualitas pelayanan terhadap kualitas pegawai

tergolong rendah yang berpengaruh terhadap tingkat keputusan pembelian.

3. Adanya persepsi harga yang cukup tinggi menyebabkan tingkat keputusan

pembelian kurang optimal.

4. Promosi terhadap makanan cepat saji di KFC coffee Kedaton Bandar

Lampung tergolong rendah sehingga mempengaruhi konsumen ketika

melakukan keputusan pembelian.

5. Tingkat kepercayaan konsumen terhadap kualitas makanan cepat saji KFC

Coffee Kedaton Bandar Lampung yang tergolong rendah yang

berpengaruh terhadap tingkat keputusan pembelian konsumen.

6. Banyaknya pesaing usaha rumah makan yang berada disekitar lokasi


12

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

dipaparkan, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada kajian pengaruh

kualitas pelayanan (X1), harga (X2), promosi (X3) dan kualitas produk (X4)

terhadap keputusan pembelian (Y), pada makanan cepat saji KFC Coffee

Kedaton Bandar Lampung.

D. Rumusan Masalah

Mengacu pada uraian di atas yang telah dikemukakan, maka penulis

merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian

konsumen pada KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung?

2. Apakah ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen

pada KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung?

3. Apakah ada pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian konsumen

pada KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung?

4. Apakah ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian

konsumen pada KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung?

5. Apakah ada pengaruh kualitas pelayanan, harga, promosi dan kualitas

produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada KFC Coffee

Kedaton Bandar Lampung?


13

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk.

1. Untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian

KFC Coffee Bandar Lampung.

2. Untuk menguji pengaruh harga terhadap keputusan pembelian KFC Coffee

Bandar Lampung.

3. Untuk menguji pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian KFC

Coffee Bandar Lampung.

4. Untuk menguji pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian

KFC Coffee Bandar Lampung.

5. Untuk menguji pengaruh kualitas pelyanan, harga, promosi, kualitas

produk terhadap keputusan pembelian KFC Coffee Bandar Lampung.

F. Kegunaan Penelitian

Segala hal yang diteliti oleh peneliti selalu terdapat manfaat yang diharapkan

oleh peneliti kepada pengusaha, universitas, maupun pihak-pihak lain yang

terkait, yaitu.

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap

ilmu pengetahuan, khususnya dalam manajemen pemasaran.

2. Bagi Pengambil Keputusan


14

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi

tentang pengaruh persepsi konsumen mengenai kualitas pelayanan, harga,

dan promosi, kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

3. Bagi Universitas

Penulis berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan tambahan

wacana ilmiah bagi Universitas Lampung sebagai bahan acuan dan atau

pertimbangan dalam penulisan karya ilmiah.

4. Bagi Peneliti

Peneliti berharap dapat memberikan kontribusi terhadap kalangan

akademis yang akan melakukan penelitian ini, serta menambah

pengalaman, wawasan dan mengaplikasikan pengetahuan teori yang

diperoleh selama study di Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas

Kependidikan Universitas Lampung.

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah kualitas pelayanan, harga, dan promosi,

kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pelanggan KFC Coffee Kedaton Bandar

Lampung

3. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung


15

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2016/2017

5. Ruang Lingkup Ilmu

Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial,

dengan materi memahami kegiatan ekonomi masyarakat.


II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Keputusan Pembelian Konsumen

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara


langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang
ditawarkan.

Proses pengambilan keputusan konsumen untuk membeli tidak bisa

terjadi tiba-tiba atau dengan sendirinya, pasti terdapat stimulus atau

rangsangan dari luar kendali konsumen.

Menurut Lamb ed al, (2001: 201) menjelaskan bahwa yang

mempengaruhi keputusan pembelian secara kuat dipengaruhi oleh faktor-

faktor sebagai berikut.

1. Faktor budaya yang termasuk didalamnya adalah budaya dan nilai,


sub budaya dan kelas.
2. Faktor Sosial menunjukkan interkasi social antara konsumen dan
mempengaruhi sekelompok orang,
3. Faktor Individu termasuk jenis kelamin, umur, keluarga, daur hidup
keluarga, pribadi.
4. Faktor psikologis menentukan bagaimana menerima dan berinterkasi
dengan lingkungannya dan pengaruh pada keputusan yang akan
diambil oleh konsumen yang didalamnya terdiri dari persepsi,
motivasim pembelajaran, keyakinan, dan sikap.
17

Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh

komponen Swastha dan Irawan (2001: 118-119). Komponen-komponen

tersebut adalah:

1. Keputusan tentang jenis produk


Keputusan dapat mengambil keputusan tentang jenis produk apa
yang akan dibeli.
2. Keputusan tentang bentuk produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli suatu produk
dengan bentuk tertentu, keputusan tersebut menyangkut ukuran,
mutu, corak, dan sebagainya.
3. Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk yang akan
dibeli. Apakah ditoko serba ada, supermarket, kios, atau tempat lain.
4. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak
produk yang akan dibelinya.
5. Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus
melakukan pembelian.

Perilaku konsumen memainkan peranan penting dalam proses

pengambilan keputusan membeli suatu produk. Dalam proses

pengambilan keputusan setidaknya melewati lima tahapan. Menurut

Philip Kotler dan Keller Kevin, (2008:235) para konsumen melewati

lima tahap proses pengambilan keputusan yaitu: pengenalan

masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Namun, para konsumen

tidak selalu melewati seluruh lima urutan tahapan ketika membeli

produk. Mereka bisa melewati atau membalik beberapa tahap. Akan

tetapi, model dalam Gambar 1 menyajikan satu kerangka acuan,

karena ia merebut kisaran perimbangan sepenuhnya yang muncul


18

ketika seorang konsumen menghadapi pembelian baru dengan

keterlibatan yang tinggi.

Perilaku
Pengenalan Pencaria Penilaian Keputusan
Pasca
Masalah n Alternati Membeli
Pembelia
Informasi f
n
Gambar 1 . Model Lima Tahap Proses Membeli

Menurut Kotler dan Armstrong, (2008: 179-184) Secara rinci, tahap-

tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Pengenalan masalah
Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah
kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh
rangsangan internal maupun eksternal.
2. Pencarian informasi
Minat konsumen mulai muncul untuk mencari informasi dari
berbagai sumber. Pencarian informasi ini dapat berupa
pencarian yang sedang-sedang saja sampai pada tingkat
pencarian informasi aktif.
3. Evaluasi Alternatif
Konsumen menggunakan informasi yang diperoleh untuk
mengevaluasi berbagai alternative merek yang sudah diperoleh.
4. Keputusan Pembelian
Proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan
pembelian produk. Terdapat dua keputusan yang mempengaruhi
keputusan pembelian tersebut.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Tindakan yang diambil oleh konsumen setelah proses konsumsi
dilakukan. Hal ini akan memberikan gambaran terhadap kinerja
produk.

Tindakan yang diambil oleh konsumen setelah proses konsumsi

dilakukan. Hal ini akan memberikan gambaran terhadap kinerja

produk. Jika kinerja produk lebih rendah dari harapan, pelanggan


19

akan kecewa, jika sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas, jika

melebihi harapan pembeli akan sangat puas.

2. Kualitas Pelayanan

Cravens, (2003:23) mengungkapkan pengertian pelayanan yaitu upaya


dalam memenuhi permohonan untuk menspesifikasikan produk seperti
data kinerja, permohonan untuk rincian, pemprosesan pesanan
pembelian, penyelidikan status pesanan, dan layanan garansi. Pelayanan
sering disebut sebagai jasa yang diberikan oleh perusahaan, artinya
bahwa adanya suatu perbuatan yang dilaksanakan suatu pihak terhadap
pihak lain.

Kualitas pelayanan adalah kegiatan utama atau pelengkap yang tidak

secara langsung terlibat dalam proses pembuatan produk, tetapi lebih

menekankan pada pelayanan transaksi antara pembeli dan penjual Yamit,

(2004: 22). Menurut Wyckof, (dalam Tjiptono, 2007: 260) Kualitas

pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian

atas tingkat keunggulan tersebut akan memenuhi keinginan pelanggan.

Kualitas jasa jauh lebih rumit didefinisikan, diterangkan, dan dinilai jika

dibandingkan dengan kualitas produk. Menurut Tjiptono, (2007: 303)

mengutarakan terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas

jasa adalah jasa yang diharapkan (Expected service) dan jasa yang

dipersepsikan (Perceived service).

Faktor penentu dari kualitas pelayanan yaitu tangibles, reliability,

responsiveness, communication, access, competence, courtesy,

credibility, security, understanding /knowledge of costumer. Kemudian

10 dimensi ini dikembangkan dan disederhanakan menjadi tangibles,


20

reliability, responsiveness, assurance, dan empathy untuk mengukur

kualitas pelayanan / SERVQUAL Tjiptono, (2007: 273).

1. Bukti Langsung (Tangible) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,


pegawai, dan sarana komunikasi.
2. Keandalan (Reliability) yaitu kemampuan memberikan pelayanan
yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3. Daya tanggap (Responsiveness) meliputi keinginan para staf untuk
membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan
tanggap.
4. Assurance mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, sifat
dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko
atau keragu-raguan.
5. Empati (Emphathy) meliputi kemudahan dalam melakukan
hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami
kebutuhan pelanggan.

Pembentukan dan pengembangan kualitas layanan atau jasa dalam

perusahaan bukan suatu hal mudah. Karena bentuk jasa bersifat abstrak

dan tidak dapat dirasakan secara langsung. Konsumen merupakan

sebagai penentu akhir dalam menilai kualitas layanan yang diberikan

perusahaan.

3. Harga

Berdasarkan sudut pandang pemasaran, harga adalah satuan moneter

yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan

suatu barang atau jasa. Sementara itu dari sudut pandang konsumen,

harga seringkali digunakan sebagai indikator pengukur nilai dari manfaat

yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Menurut Tjiptono, (2008 :

151), harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang

memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan

ketiga unsur lainnya (produk, tempat, dan promosi) menyebabkan


21

timbulnya biaya atau pengeluaran. Sedangkan Kotler & Armstrong,

(2008 : 345) menyebutkan, harga dalam arti sempit adalah jumlah yang

ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Dalam arti luas harga adalah

jumlah nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan

keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.

Menurut Tjiptono, (2008 : 152) tujuan penetapan harga pada dasarnya

terdapat empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu.

a. Tujuan Berorientasi Pada Laba


Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimalisasi laba. Dalam era
persaingan global, maksimalisasi laba sangat sulit dicapai, karena
sukar sekali untuk dapat memperkirakan secara akurat jumlah
penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu.
b. Tujuan Berorientasi Pada Volume
Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target
volume penjualan. Tujuan ini banyak diterapkan oleh perusahaan
penerbangan, lembaga pendidikan, pengusaha bioskop, dan pemilik
bisnis pertunjukan lainya.
c. Tujuan Berorientasi Pada Citra
Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankan citra eksklusif dan berkelas. Sementara itu harga
rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu (image
of value), misal dengan memberikan jaminan harga terendah di suatu
wilayah tertentu.
d. Tujuan Stabilisasi Harga
Pasar dengan konsumen yang sangat sensitif terhadap harga, akan
menciptakan persaingan harga yang ketat dan cenderung tidak stabil.

Harga adalah nilai sesuatu barang yang ditentukan atau dirupakan dengan

uang. Harga adalah jumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau

jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk

memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau

jasa
22

Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau

ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar

memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.

Sementara itu dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan

sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan

manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa Tjiptono, (2008: 151).

4. Promosi

Menurut Adurachman, (2004: 36), Promosi (Promotion) yaitu pesan-

pesan yang dikomunikasikan sehingga keunggulan produk dapat

disampaikan kepada konsumen. Promosi dapat membawa keuntungan

baik bagi produsen maupun konsumen. Keuntungan bagi konsumen ialah

konsumen dapat mengatur pengeluarannya menjadi lebih baik, misalnya

konsumen yang membaca iklan, ia dapat membeli barang/produk yang

lebih murah. Keuntungan bagi produsen ialah promosi dapat

menghindarkan persaingan berdasarkan harga, konsumen membeli

barang/produk karena tertarik akan mereknya. Promosi menimbulkan

goodwill terhadap merek. Promosi bukan saja meningkatkan penjualan

tapi juga dapat menstabilkan produksi. Dampak promosi yang bertujuan

untuk membangkitkan keinginan atau merangsang pembelian adalah

pelanggan merasa yakin sehingga mau melakukan pembelian. Kegiatan-

kegiatan yang dapat dilakukan antara lain memberikan hadiah sampai

batas tertentu, memberikan contoh price dan lain-lain.


23

5. Kualitas Produk

Menurut Kotler, (2002:268) Produk adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan kesuatu pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Definisi dari kualitas produk adalah mencerminkan kemampuan produk

untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan

atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan reparasi

produk dan ciri-ciri lainnya. Baik buruknya kualitas dinilai oleh

pelanggan yang berdasarkan persepsi pelanggan. Suatu produk dikatakan

berkualitas jika memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli. Kualitas

ditentukan oleh pelanggan, dan pengalaman mereka terhadap produk atau

jasa.

Tujuan kualitas produk adalah sebagai berikut Kotler, (2002: 29)

1. Mengusahakan agar barang hasil produksi dapat mencapai standar


yang telah ditetapkan.
2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.
3. Mengusahakan agar biaya desain dari produksi tertentu menjadi
sekecil mungkin.
4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.

Denan demikian dapat di katakana bahwa produk itu bukan hanya berupa

barang nyata tetapi bisa berupa jasa, maka produk dapat memberikan

kepuasan yang berbeda sehingga perusahaan dituntut untuk lebih kreatif

dan berpandangan luas terhadap produk yang dihasilkan.


24

B. Penelitian yang relevan

Bagian ini memiliki salah satu peranan penting dalam melakukan suatu

penelitian. Hasil-hasil penelitian terdahulu tidak hanya digunakan untuk

memperbandingkan penelitian yang akan dilakukan. Namun hasil penelitian

tersebut juga diharapkan akan dapat menemukan kesenjangan peneletian

(research gap).

Tabel 3. Penelitian yang Relevan

Tah Nama/NPM Judul Skripsi Kesimpulan


un
2012 Devi Reka Pengaruh Kualitas Ada pengaruh kualitas
Mayasari Pelayanan Terhadap pelayanan terhadap
Keputusan Membeli Es keputusan membeli es
Krim Walls di Chandra krim walls di chandra
Supermarket supermarket Bandar
Tanjung Karang Bandar Lampung sebesar 95,5%.
Lampung Tahun 2012 Hasil uji t terhadap
masing-masing variabel
bebas mempunyai
pengaruh terhadap
keputusan membeli es
krim walls di Chandra
supermarket Bandar
Lampung (Y),
dikarenakan t hitung > t
tabel.
2013 Sarini Kodu Harga, Kualitas Hasil penelitian
Produk Dan Kualitas menunjukkan bahwa
Pelayanan harga, kualitas produk dan
Pengaruhnya Terhadap kualitas pelayanan secara
Keputusan Pembelian simultan maupun parsial
Mobil Toyota Avanza berpengaruh signifikan
(http://ejournal.unsrat. terhadap keputusan
ac.id/index.php/emba/ pembelian
article/view/2536)
25

yang menyatakan ada


2002 Najwa pengaruh harga dan pengaruh positif dan
Pandora kualitas pelayanan jasa signifikan harga dan
terhadap keputusan kualitas pelayanan
pembelian pada JNE terhadap keputusan
cabang surakarta pembelian dengan t hitung
0,456 > t tabel 0,128.
2013 Jackson R.S. Kualitas Produk, Hasil uji membuktikan
Weenas Harga, Promosi Dan bahwa kualitas produk,
Kualitas Pelayanan harga, promosi dan
Pengaruhnya Terhadap kualitas pelayanan
Keputusan Pembelian mempunyai pengaruh
Spring Bed Comforta positif terhadap variabel
(http://ejournal.unsrat. dependen yaitu keputusan
ac.id/index.php/emba/ pembelian. Keempat
article/view/2741) variabel independen
dianggap penting ketika
akan membeli Spring Bed
Comforta. Perlu menjadi
perhatian lebih bagi
manajemen PT. Massindo
Sinar Pratama akan
kualitas pelayanan, karena
hal ini berpengaruh
terhadap Keputusan
Pembelian konsumen.

C. Kerangka Pikir

Adanya pelayanan yang berkualitas yang diberikan oleh perusahaan, maka

akan memberikan nilai lebih bagi pelanggan. Pelayanan harus diberikan terus

menerus kepada pelanggan, karena pelayanan memberikan nilai tambah

secara berkesinambungan, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada

pelanggan melalui penciptaan nilai yang dapat membuat perusahaan berbeda

denga pesaingnya.

Perilaku yang bersahabat melalui interaksi dari karyawan, serta fasilitas yang

diberikan memadai dapat memberikan perasaan nyaman kepada konsumen.


26

Dengan memberikan kualitas pelayanan yang baik maka tidak akan dapat

mengurangi minat beli konsumen kepada produk tersebut. Perusahaan yang

sangat beroreantasi pada kualitas pelayanan yang baik menciptakan citra yang

baik bagi perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa

Kualitas Pelayanan diduga dapat mempengaruhi keputusan pembelian yang

dilakukan konsumen.

Harga juga merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

keputusan pembelian pada konsumen. Penetapan harga merupakan salah satu

keputusan terpenting dalam pemasaran. Ketika melakukan pembelian

konsumen lebih selektif dalam membeli. Konsumen saat ini sangat sensitif

terhadap harga, harga merupakan hal yang berkaitan dengan jumlah uang

yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk memperoleh suatu barang atau

produksi. Berdasarkan uraian tersebut dapat diartikan bahwa harga diduga

dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Perusahaan perlu melakukan strategi dalam memasarkan produknya, salah

satu strategi tersebut adalah promosi. Promosi penjualan pada dasarnya

merupakan pemberian untuk mendorong penjualan terkait kebaikan dan

manfaat produk tersebut, dengan mengetahui berbagai kebaikan dan

keuntungan suatu produk konsumen akan terpengaruh dan tertarik untuk

membeli produk. Perusahaan melakukan promosi dengan berbagai cara,

selain dengan menyampaikan kebaikan dan keuntungan dari suatu produk

mereka seringkali memberikan potongan harga atau discount.


27

Potongan harga yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen akan

menyebabkan uang yang harus dibayarkan konsumen terhadap suatu produk

menjadi lebih sedikit dan hal ini akan menguntungkan bagi konsumen dan

dapat menarik perhatian mereka untuk membeli sebuah barang. Berdasarkan

uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa promosi diduga dapat

mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan konsumen.

Kualitas Produk sering dianggap sebagai ukuran relatif sempurna atau

kebaikan sebuah produk, jika citra rasa yang diberikan sesuai dengan yang

perusahaan tawarkan dan tidak mengurangi rasa sebelumnya, maka

konsumen bisa melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut. Dari

produk-produk yang ditawarkan sejenis, yang menjadi pembeda antara

produk perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya adalah kualitas

produk itu sendiri sehingga konsumen merasa puas dengan produk yang

ditawarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler Yang diterjemah oleh

Hendra Teguh dan Ronny A. Rusly, ( 2002:67) “Kualitas produk adalah

keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk yang berpengaruh pada

kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat”.

Berdasarkan uraian diatas, bahwa para pembeli mengagumi produk-produk

yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja.

oleh sebab itu peneliti menduga adanya pengaruh keputusan pembelian

terhadap kualitas produknya.

Kualitas Pelayanan, harga, promosi, Kualitas Produk merupakan empat

komponen penting didalam sebuah kegiatan pemasaran. Keempat hal tersebut


28

dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian seseorang. Melalui

pelayanan yang baik dalam kegiatan promosi, mampu menarik perhatian

konsumen agar tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan, serta mampu

memberikan respon pembeli yang kuat, mendramatisasi penawaran produk,

dan mendongkrak penjualan. Harga yang dipilih akan berpengaruh langsung

terhadap tingakat permintaan dan menentukan tingakat aktivitas pembelian,

dan kualitas produk memiliki hubungan erat antara kualitas produk dan

pelayanan, minat beli pelanggan dan kepuasannya serta profitabilitasnya.

Kualitas pelayanan kegiatan utama atau pelengkap yang tidak secara

langsung terlibat dalam proses pembuatan produk, tetapi lebih menekankan

pada keputusan antara pembeli dan penjual Menurut Yamit, (2004: 22).

Selajutnya menurut Suryani, (2008 : 95), Harga, promosi dan kualitas produk

termasuk dalam bauran pemasaran dimana mengatakan bahwa yang

mempengaruhi pembelian produk konsumen adalah produk, harga, dan

promosi

Melihat pentingnya pengaruh keempat komponen ini terhadap keputusan

pembelian konsumen KFC Coffee maka diduga kualitas pelayanan, harga,

promosi, kualitas produk berpengaruh secara bersama-sama terhadap

keputusan pembelian

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa variabel Kualitas Pelayanan

(X1), Harga (X2), Promosi (X3), dan Kualitas Produk (X4). Variabel
29

Keputusan Pembelian (Y) dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut

ini.

Kualitas Pelayanan (X1)

Harga (X2)
Keputusan
Pembelian
Promosi (X3)
(Y)

Kualitas Produk (X4)

Gambar 2. Paradigma Penelitian

D. Hipotesis

Berdasarkan masalah pokok yang telah dikemukakan, maka hipotesis dalam


penelitian ini adalah.
1. Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian KFC

Coffee Kedaton Bandar Lampung.

2. Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian KFC Coffee Kedaton

Bandar Lampung.

3. Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian KFC Coffee

Kedaton Bandar Lampung.

4. Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian KFC Coffee

Kedaton Bandar Lampung.

5. Kualitas pelayanan, harga, promosi dan kualitas produk berpengaruh

terhadap keputusan pembelian KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung.


III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

verifikatif dengan pendekatan ex post fact dan survei. Metode deskriptif

adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau

lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

serta hubungan antar fenomena yang diselidiki, Nazir dalam Sujarwo,

(2009: 86). Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu sebagai

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel

atau lebih.

Pendekatan ex post facto merupakan penelitian yang meneliti peristiwa yang

telah terjadi dengan melihat kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang

dapat menimbulkan kejadian tersebut, Sugiyono, (2012: 7). Sedangkan

pendekatan survei yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh

fakta- fakta dan gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan

secara faktual, baik institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok

atau daerah, Nazir, (2003: 56). Penelitian survei pada umumnya dilakukan

untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam.

Menurut Sugiyono, (2005:7), walaupun metode survei tidak memerlukan


31

kelompok kontrol seperti halnya pada metode eksperimen,namun generalisasi

yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung di KFC

Coffee Kedaton Bandar Lampung. Dari hasil penelitian pendahuluan

yang dilakukan oleh peneliti populasi yang diambil dalam penelitian ini

adalah seluruh pengunjung yang berada di KFC Coffee Kedaton Bandar

Lmapung.

2. Sampel

Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota

populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin

meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu harus membentuk

sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Probability

Sampling dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang

sama untuk dipilih sebagai sampel, bahkan probabilitas anggota tertentu

untuk terpilih tidak diketahui. pengambilan sampel ini diambil dengan

menggunakan metode jenis Convenience Sampling. Metode Aksidental

ini adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota

populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden untuk

dijadikan sampel atau peneliti memilih orang-orang yang terdekat saja.


32

sampel yang digunakan menggunakan rumus Slovin (Sugiono,2013:

16) sebagai berikut:

=
4( )

Keterangan:

N = sampel / jumlah sampel.

Z = Tingkat keyakinan yang dalam penentuan sampel 90%=1,96

Moe ..= Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi,

disini ditetapkan sebesar 10%.

Berdasarkan rumus di atas maka dapat dilihat ukuran sampel yang harus

dicapai dalam penelitian ini adalah sebesar :

, ,
= = = 96,04 = 96
( , ) ,

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan non probability sample. Teknik non probability sample

merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2012:122). Metode yang digunakan adalah

accidental sampling, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan

peneliti dapat dipakai sebagai sampel, jika dipandang orang yang kebetulan
33

ditemui itu cocok. Langkah yang dilakukan dalam teknik pengambilan

sampel adalah penyebaran kuesioner dengan cara mendatangi orang yang

sedang membeli produk KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung.

D. Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan (X1), harga

(X2), promosi (X3) dan kualitas produk (X4). Sedangkan variabel terikat

sering disebut sebagai variabel dependen, merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan

konsumen (Y).

E. Definisi Konseptual

1. Kualitas Pelayanan (X1)

Kualitas jasa adalah tingkat pelayanan yang diberikan oleh manajemen

untuk memenuhi harapak konsumen (J.Supranto, 2003 :394).

2. Harga (X2)

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang

memberikan pendapatan bagi organisasi dan dapat diartikan pula harga

adalah sejumlah uang yang mengandung untility/kegunaan tertentu yang

diperlukan untuk mendapatkan suatu produk. (Gregorius Chandra, 2002:

149)
34

3. Promosi ( X 3 )

Promosi (Promotion) yaitu pesan-pesan yang dikomunikasikan sehingga

keunggulan produk dapat disampaikan kepada konsumen. Promosi dapat

membawa keuntungan baik bagi produsen maupun konsumen.

4. Kualitas Produk (X4)

Produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non

fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi

keinginan dan kebutuhan. (Laksana, 2008:67)

5. Keputusan Konsumen (Y)

Keputusan pembelian adalah konsumen membeli KFC Coffee yang

paling diinginkan atau dibutuhkan, setelah konsumen

mempertimbangkan proses keputusan pembelian. Variabel endogen

dalam penelitian ini ialah Keputusan Pembelian (Y)

F. Definisi Operasional Variabel

1) Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian adalah konsumen membeli merek yang paling

disukai. Skala Interval adalah data hasil pengukuran yang dapat

diurutkan atas dasar kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat

yang dimiliki oleh skala ordinal. Skor tes keputusan pembelian dapat

dikatakan sebagai skala interval. Berikut contoh skala interval

keputusan pembelian.
35

Tabel 4. Skala Interval Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian


No Kelas interval Frekuensi %
1 34 – 35 6 6,25
2 36 – 37 4 4,17
3 38 – 39 7 7,28
4 40 – 42 24 25
5 43 – 45 22 22,92
6 46 – 48 20 20,83
7 49 – 51 10 10,42
8 52 – 53 3 3,13
Jumlah 96 100

Responden keputusan pembelian adalah 96 responden dengan


presentase 100%.

2) Kualitas Pelayanan

Kualitas Pelayanan adalah upaya yang dibarengi dengan keinginan

konsumen serta ketepatan cara penyampaiannya agar dapat memenuhi

harapan dan kepuasan pelanggan tersebut. Skala diferensial yaitu skala

untuk mengukur sikap, di mana jawaban yang sangat positif terletak

dibagian kanan, dan jawaban yang sangat negative terletak dibagian kiri,

atau sebaliknya. Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala

semantic differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya

digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki

seseorang. Berikut contoh penggunaan skala semantic differential kualitas

pelayanan.
36

Tabel 5. Skala Semantic Differential Mengenai Sikap Kualitas


Pelayanan

No Pernyataan/ Interval Jawaban Pernyataan/


Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Pertanyaan
1 Fasilitas fisik Fasilitas fisik
seperti papan seperti papan
menu parkir, menu parkir,
penerangan, penerangan,
sarana prasarana, sarana
dll yang prasarana,
ditawarkan tidak dll yang
memadai ditawarkan
memadai
2 Karyawan KFC Karyawan
Coffee Kedaton KFC Coffee
Bandar Lampung Kedaton
tidak berpakaian Bandar
rapi Lampung
berpakaian
rapi

Responden yang memberi penilaian angka 7, berarti persepsi terhadap

minat belajar adalah sangat positif; sedangkan responden yang

memberikan penilaian angka 1 persepsi minat belajar adalah sangat

negativ.

3) Harga

Harga dapat digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu

produk barang atau jasa. Skala diferensial yaitu skala untuk mengukur

sikap, di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan, dan

jawaban yang sangat negative terletak dibagian kiri, atau sebaliknya. Data

yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential

adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk

mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang.


37

Berikut contoh penggunaan skala semantic differential mengenai sikap

harga.

Tabel 6. Skala Semantic Differential Mengenai Sikap Harga.

No Pernyataan/ Interval Jawaban Pernyataan/


Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Pertanyaan
1 Harga makanan Harga
yang ditawarkan di makanan
rumah KFC Coffee yang
tidak terjangkau ditawarkan di
rumah KFC
Coffee
terjangkau
2 Harga yang Harga yang
ditawarkan KFC ditawarkan
Coffee tidak bakso KFC
bersaing dengan Coffee
perusahaan lain bersaing
dengan
perusahaan
lain

Responden yang memberi penilaian angka 7, berarti persepsi terhadap

sikap pada harga adalah sangat positif; sedangkan responden yang

memberikan penilaian angka 1 persepsi sikap pada harga adalah sangat

negativ.

4) Promosi

Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk

atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau

mengkonsumsinya. Skala diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap, di

mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan, dan jawaban

yang sangat negative terletak dibagian kiri, atau sebaliknya. Data yang

diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah


38

data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap

atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. Berikut contoh

penggunaan skala semantic differential mengenai promosi.

Tabel 7. Skala Semantic Differential Mengenai Sikap Promosi


No Pernyataan/ Interval Jawaban Pernyataan/
Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Pertanyaan
1 KFC Coffee tidak KFC Coffee
memberikan selalu
diskon setiap hari memberikan
diskon setiap
hari
2 KFC Coffee KFC Coffee
Kedaton Bandar Kedaton
Lampung tidak Bandar
pernah Lampung
memberikan pernah
promosi makanan memberikan
promosi
makanan

Responden yang memberi penilaian angka 7, berarti persepsi terhadap

Promosi adalah sangat positif; sedangkan responden yang memberikan

penilaian angka 1 Promosi sekolah adalah sangat negativ.

5) Kualitas Produk

Kualitas Produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran

pasar. Skala diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap, di mana

jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan, dan jawaban yang

sangat negative terletak dibagian kiri, atau sebaliknya. Data yang

diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah

data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap
39

atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. Berikut contoh

penggunaan skala semantic differential mengenai kualitas produk.

Tabel 8. Skala Semantic Differential Mengenai Sikap Kualitas Produk


No Pernyataan/ Interval Jawaban Pernyataan/
Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Pertanyaan
1 Cita rasa KFC Cita rasa
Coffee Kedaton KFC Coffee
Bandar Lampung Kedaton
tidak nikmat Bandar
Lampung
nikmat
2 Tekstur ayam Tekstur ayam
yang disajikan yang
tidak gurih dan disajikan
lembut gurih dan
lembut

Responden yang memberi penilaian angka 7, berarti persepsi terhadap

kualitas produk adalah sangat positif; sedangkan responden yang

memberikan penilaian angka 1 persepsi kualitas produk adalah sangat

negativ.

Tabel 9. Definisi Operasional Variabel


Variabel Definisi Indikator Skala
Kualitas Pelayanan yang 1. Keandalan Interval
Pelayanan diberikan kepada (reliability) dengan
(X1) pelanggan sesuai 2. Daya tangkap semantic
standar pelayanan (responsivene ss) deferensial
KFC Coffee yang 3. Jaminan
mencakup (assurance)
keandalan, 4. Empati (emphaty)
tanggapan dan 5. Kasat mata
perhatian (tangible)
(Sujarwo, 2002:
174)
40

Harga (X2) Persepsi dari 1. Kewajaran harga Interval


sebuah uang yang 2. Keterjangkauan semantic
dibutuhkan untuk harga deferensial
mendapatkan 3. Perbandinga n
sejumlah harga
kombinasi dari
barang beserta
pelayanannya.
(Rosvita, 2010:24)
Promosi keunggulan produk 1. Gift Interval
(X3) disampaikan 2. Cash dengan
kepada semantic
konsumen,dengan deferensi al
memberikan
produk yang
dipromosikan
kepada konsumen
Kualitas Merupakan 1. Merek mudah Interval
Produk (X4) karakteristik yang diingat dengan
terdapat dalam 2. Merek mudah semantic
produk yang dijual dikenali deferensial
oleh KFC Coffee 3. Merek yang
untuk memenuhi terpercaya
kepuasan 1. Rasa
makanan
2. Menu yang
variatif
3. Penyajian bentuk
hidangan
4. Kebersihan dan
kesegaran setiap
produk pelanggan.
Eva (Nani Gorethi
2009: 37)
Keputusan Tindakan dari 1. Kemantapan pada Interval
Pembelian (Y) konsumen untuk sebuah produk dengan
mau membeli atau 2. Kebiasaan dalam semantic
tidak terhadp membeli produk deferensial
produk. 3.Memberikan
Kotler (dalam rekomendasi
Kania Sekar Asih, kepada orang lain
2011) 4.Melakukan
pembelian ulang
41

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang utama dalam penelitian,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan

data dalam penelitian ini menggunakan teknik-teknik sebagai berikut.

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan konsumen yang

sedang berkunjung di restoran KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung.

2. Interview (wawancara)

Pada penelitian ini wawancara dilakukan kepada konsumen yang

berkunjung di restoran KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung untuk

mengetahui lebih dalam tentang variabel bebas. Interview dilakukan

untuk mendukung informasi yang diperoleh dari observasi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,

majalah, agenda, notulen rapat dan sebagainya. Dalam penelitian sosial,

dokumentasi berfungsi memberikan data atau informasi yang digunakan

sebagai data pendukung atau pelengkap bagi data primer yang diperoleh

melalui observasi dan wawancara. Teknik dokumentasi digunakan

untuk mengumpulkan data terkait dengan kualitas produk, harga, kualitas

pelayanan dan kepuasan pelanggan.

4. Kuesioner (Angket)

Angket sebagai alat pengumpulan data untuk mendapatkan data tentang

kualitas produk, harga, dan kualitas pelayanan. Selain itu, penggunaan


42

rumus dalam pengambilan sampel secara tidak langsung membuat

penelitian terjun ke dalam penggunaan statistik parametrik. Untuk itu,

penelitian menggunakan semantic deferensial untuk menaikan skal

peneliti yang semulanya ordinal menjadi interval sebagai salah satu

syarat dalam penggunaan statistik parametric.

H. Uji Persyaratan Instrumen

Untuk mendapatkan data yang lengkap, maka alat instrument harus

mempunyai persyaratan yang baik. Instrument yang baik dalam penelitian

harus memenuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

(untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item-total

correlations) dengan r tabel untuk degree of freedom (df)=n-k, dalam hal

ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item. Jika r hitung > r

tabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2005: 45).

∑ (∑ )(∑ )
( ∑ (∑ ) (∑ (∑ )
Dimana :

N = Jumlah responden/sampel
43

∑xy = Skor rata-rata dari X dan Y

∑X = Jumlah skor item X

∑y = Jumlah skor total (item)

Kriteria pengujian jika harga rhitung > rtabel dengan taraf siginifikan 0,05

maka alat tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika harga rhitung > rtabel

maka alat ukur tersebut tidak valid (Arikunto, 2010:79). Berdasarkan

analisis diperoleh hasil.

1) Kualitas Pelayanan (X1)

Berdasarkan lampiran 3, kriteria yang digunakan adalah jika rhitung >

rtabel maka soal tersebut valid dan sebaliknya. Berdasarkan kriteria

tersebut dari 8 pertanyaan/pernyataan semua valid, sehingga angket

yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 8 pertanyaan/

pernyataan. Berikut hasil rekaputulasi hasil uji validitas kualitas

pelayanan.

Tabel 10. Rekapitulasi Output Hasil Uji Validitas Angket


Kualitas Pelayanan (X1)
Item
No Variabel r hitung r tabel Keterangan
Pertanyaan
2) H
1 Kualitas Pelayanan X1.1 0.458 0.444 VALID
(X1) a X1.2 0.629 0.444 VALID
X1.3 0.606 0.444 VALID
r X1.4 0.570 0.444 VALID
X1.5 0.793 0.444 VALID
g X1.6 0.416 0.444 VALID
X1.7 0.656 0.444 VALID
a
X1.8 0.520 0.444 VALID
44

2. Harga (X2)

Berdasarkan lampiran 3, kriteria yang digunakan adalah jika rhitung >

rtabel maka soal tersebut valid dan sebaliknya. Berdasarkan kriteria

tersebut dari 8 pertanyaan/pernyataan semua valid, sehingga angket

yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 8 pertanyaan/

pernyataan. Berikut hasil rekaputulasi hasil uji validitas harga.

Tabel 11. Rekapitulasi Output Hasil Uji Validitas Angket Harga


(X2)
Item r
No Variabel r tabel Keterangan
Pertanyaan hitung

2 Harga (X2) X2.9 0.664 0.444 VALID


X2.10 0.627 0.444 VALID
X2.11 0.615 0.444 VALID
X2.12 0.536 0.444 VALID
X2.13 0.614 0.444 VALID
X3.14 0.634 0.444 VALID
X2.15 0.672 0.444 VALID
X2.16 0.806 0.444 VALID

3. Promosi (X3)

Berdasarkan lampiran 3, kriteria yang digunakan adalah jika rhitung >

rtabel maka soal tersebut valid dan sebaliknya. Berdasarkan kriteria

tersebut dari 8 pertanyaan/pernyataan semua valid, sehingga angket

yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 8 pertanyaan/

pernyataan. Berikut hasil rekaputulasi hasil uji validitas promosi.


45

Tabel 12. Rekapitulasi Output Hasil Uji Validitas Angket Promosi


(X3)
Item
No Variabel r hitung r tabel Keterangan
Pertanyaan
3 Promosi (X3) X3.17 0.640 0.444 VALID
X3.18 0.637 0.444 VALID
X3.19 0.568 0.444 VALID
X3.20 0.632 0.444 VALID
X3.21 0.517 0.444 VALID
X3.22 0.610 0.444 VALID
X3.23 0.523 0.444 VALID
X3.24 0.633 0.444 VALID

4. Kualitas Produk (X4)

Berdasarkan lampiran 3, kriteria yang digunakan adalah jika rhitung >

rtabel maka soal tersebut valid dan sebaliknya. Berdasarkan kriteria

tersebut dari 8 pertanyaan/pernyataan semua valid, sehingga angket

yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 8 pertanyaan/

pernyataan. Berikut hasil rekaputulasi hasil uji validitas kualitas

produk.

Tabel 13. Rekapitulasi Output Hasil Uji Validitas An gket


Kualitas Produk (X4)
Item r
No Variabel r tabel Keterangan
Pertanyaan hitung
4 Kualitas Produk (X4) X4.25 0.620 0.444 VALID
X4.26 0.495 0.444 VALID
X4.27 0.612 0.444 VALID
X4.28 0.731 0.444 VALID
X4.29 0.504 0.444 VALID
X4.30 0.770 0.444 VALID
X4.31 0.674 0.444 VALID
X4.32 0.697 0.444 VALID
46

5. Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan lampiran 3, kriteria yang digunakan adalah jika rhitung >

rtabel maka soal tersebut valid dan sebaliknya. Berdasarkan kriteria

tersebut dari 8 pertanyaan/pernyataan semua valid, sehingga angket

yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 8 pertanyaan/

pernyataan. Berikut hasil rekaputulasi hasil uji validitas keputusan

pembelian.

Tabel 14. Rekapitulasi Output Hasil Uji Validitas Angket


Keputusan Pembelian (Y)
Item r
No Variabel r tabel Keterangan
Pertanyaan hitung
5 Keputusan Pembelian (Y) Y5.33 0.828 0.444 VALID
Y5.34 0.669 0.444 VALID
Y5.35 0.620 0.444 VALID
Y5.36 0.529 0.444 VALID
Y5.37 0.665 0.444 VALID
Y5.38 0.673 0.444 VALID
Y5.39 0.686 0.444 VALID
Y5.40 0.775 0.444 VALID

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrument tersebut sudah baik Sudjarwo, (2009: 241). Reliabilitas

digunakan untuk menguji sejauh mana alat ukur dapat dipercaya.

Penelitian ini menggunakan rumus alpha sebagai berikut.

 k   2 
r 11 =   1  
 k  1   t
2

47

Keterangan:
r 11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya soal


2
b = jumlah varians butir

t
2
= varians total

(Arikunto, 2007: 109)

Dengan kriteria pengujian jika harga rhitung > rtabel dengan taraf

signifikansi 0.05, maka alat ukur tersebut dinyatakan reabel, dan

sebaliknya apabila rhitung < rtabel, maka alat ukur tersebut dinyatakan

tidak reabel (Arikunto, 2010: 85).

Tabel 15. Interprestasi Reliabilitas Instrumen


Besaran Dalam Nilai Kriteria
\0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,5999 Sedang/cukup
0,200 – 0,3999 Rendah
Kurang dari 0,200 Sangat Rendah
Sumber: (Arikunto, 2008: 75)

Melalui kriteria uji reliabilitas dengan rumus Alpha adalah rhitung > rtabel

dengan taraf signifikansi 0.05, maka alat ukur tersebut dinyatakan reliabel,

dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel, maka alat ukur tersebut dinyatakan

tidak reliabel (Arikunto, 2010: 85).

Data hasil pengolahan penelitian uji reabilitas angket dengan variabel

kualitas pelayanan (X1), harga (X2), promosi (X3), kualitas pelayanan


48

(X4) dan keputusan pembelian (Y) yang telah dihitung dan telah diketahui

tingkat reabilitas instrument tersebut, disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 16. Hasil analisis uji reliabilitas angket


VARIABEL KOEFISIEN TINGKAT
R REABILITAS
Kualitas Pelayanan (X1) 0,755 Tinggi
Harga (X2) 0,797 Tinggi
Promosi (X3) 0,737 Tinggi
Kualitas Produk (X4) 0,809 Sangat Tinggi
Keputusan Pembelian (Y) 0,828 Sangat Tinggi
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2017

Berdasarkan data pada tabel 11 diperoleh hasil perhitungan variabel

kualitas pelayanan (X1) sebesar 0,755, harga (X2) sebesar 0,797, promosi

(X3) sebesar 0,737, kualitas produk (X4) 0,809 dan keputusan pembelian

(Y) sebesar 0,828, dimana pada hal ini rhitung < rtabel yaitu 0,444 sehingga

kesimpulannya kelima variabel tersebut memiliki reliabilitas tinggi.

I. Uji Persyaratan Analisis Data

1. Uji Normalitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan

statistik parametrik yaitu uji normalitas data populasi. Uji normalitas

digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sebagai

alat pengumpul data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian

normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan

ststistik Kolmogorov-Smirnov. Alat uji ini biasa disebut dengan uji K-S.

Untuk menguji normalitas distribusi data populasi diajukan hipotesis

sebagai berikut.
49

Ho : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian sebagai berikut.

Menggunakan nilai Asymp. Sig. (2-tailed). Apabila menggunakan ukuran

ini maka harus dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditetapkan

sebelumnya. Karena α yang ditetapkan sebesar 0,05 (5 %), tidak maka

kriteria pengujian yaitu.

1. Tolak Ho apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 berarti sampel

normal.

2. Terima Ho apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 berarti

distribusi sampel adalah normal (Sudarmanto,2005: 105-108).

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa

kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Dengan

kata lain, homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti

memiliki karakteristik yang sama. Sebagai contoh, jika kita ingin

meneliti sebuah permasalahan misalnya mengukur pemahaman siswa

untuk suatu sub materi dalam pelajaran tertentu di sekolah yang

dimaksudkan homogen bisa berarti bahwa kelompok data yang kita

jadikan sampel pada penelitian memiliki karakteristik yang sama,

misalnya berasal dari tingkat kelas yang sama.

Perhitungan uji homogenitas dapat dilakukan dengan metoje uji bartlett

dengan rumus.
50

= (1 10){ ( − 1) }

Kriteria Pengujian:

 Jika χ2 hitung > χ2 tabel dengan dk = k-1 dan α yang dipilih maka H0
ditolak dan
 Jika χ2 hitung ≤ χ 2 tabel dengan dk = k-1 dan α yang dipilih maka H0
diterima
 ATAU
 Jika probabilitas (Sig.) > 0.05 maka Ho diterima
 Jika probabilitas (Sig.) < 0.05 maka Ho ditolak

J. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Keberartian dan Kelinieritas Garis Regresi

Uji kelinieran atau keberartian regresi dilakukan terlebih dahulu

sebelum uji hipotesis. Uji keberartian dan kelinieran dilakukan untuk

mengetahui apakah pola regresi bentuknya linear atau tidak serta

koefisien arahnya berarti atau tidak, Pengujian menggunakan metode

Ramsey dengan rumus.

(R − R )/m
=
(1 − R )/(n − k)

Keterangan:

m = jumlah variabel bebas yang baru masuk

n = jumlah observasi

k = banyaknya parameter

.
51

Untuk melakukan uji linieritas diperlukan adanya rumusan hipotesis sbb:

H 0 : Model regresi berbentuk linier

H 1 : Model regresi berbentuk non linier

Kriteria Pengujian

Apabila Fhitung > Ftabel dengan α = 0,05 dan dk pembilang = m dan dk

penyebut = n – k maka H 0 diterima berarti linear. Sebaliknya H0 tidak

diterima atau tidak linear”.

2. Uji Multikolinieritas

Penelitian ini untu menguji Multikolinearitas peneliti menggunakan

model Partial Correlations. Model ini adalah membandingkan antara

nilai R Square dengan nilai koefisien korelasi parsial untuk semua

independent variable yang diteliti dengan Rumus

. =
1− 1 2 √1 −

Rumus korelasi parsial

Kriteria:

Apabila nilai R Square > Correlations Partial dari masing-masing

variabel bebas, maka pada model regresi yang terbentuk tidak terjadi

gejala multikolinear (Suliyanto, 2011 : 90)


52

3. Uji Autokorelasi

Menurut Sudjarwo, (2009: 286), pengujian autokorelas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah ada korelasi di antara serangkain data observasi

menurut waktu atau ruang. Adanya autokorelasi dapat mengakibatkan

penaksir mempunyai varian tidak minimum dan uji t tidak dapat

digunakan, karena akan memberikan kesimpulan yang salah. Ada atau

tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-

Watson.

Tahap-tahap pengujian dengan uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut.

1. Carilah nili nilai residu dengan OLS dari persamaan yang akan diuji

dan dihitung statistic d dengan menggunakan persamaan

= ( − )/

2. Menentukan ukuran sampl dan jumlah variable independen kemudian

lihat tabel statistik Durbin-Watson untuk mendapatkan nilai-nilai kritis

d yaitu nilai Durbin-Watson Upper, du dan nilai Durbin-Watson, d1.

3. Dengan menggunakan terlebih dahulu Hipotesis Nol bahwa tidak ada

autokorelasi positif dan Hipotesis Alternatif.

H0 :ρ ≤ 0 (tidak ada otokorelasi positif)

Ha :ρ< 0 (ada otokorelasi positif)

Dalam keadaan tertentu, terutama untuk menguji persamaan beda

pertama, uji d dua sisi akan lebih tepat. Langkah-langkah 1 dan 2 persis

sama diatas sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis nol bahwa

tidak ada autokorelasi.


53

Rumus hipotesis yaitu:

H0 : tidak terjadi autokorelasi diantara data pengamatan.

H1 : terjadinya autokorelasi diantara data pengamatan.

Kriteria Pengujian

Apabila nilai statistik Durbin-Watson berada diantara angka 2 atau

mendekati angka 2 dapat dinyatakan data pengamatan tersebut tidak

memiliki autokorelasi (Sudarmanto, 2005: 143).

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji asumsi Heterokedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah

varians residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan,

dalam penelitian ini menguj heteroskedastisitas menggunakan metode

Glejser dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap

nilai mutlak Residualnya. Persamaan yang digunakan untuk uji Glejser

adalah sebagai berikut:

| ui | = α + βXi + ʋ i (Suliyanto, 2011 : 98)

Keterangan

| ui | = Niali residual mutlak

Xi = Variabel Bebas
54

Jika β signifikan maka terdapat pengaruh variabel bebas terhadap nilai

residual mutlak sehingga dinyatakan bahwa terdapat gejala

heteroskedastistas demikian pula sebaliknya.

Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

H 0 : Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang

menjelaskan dan nilai mutlak dari residualnya (tidak terjadi

heteroskedastisitas)

H 1 : Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan

dan nilai mutlak dari residualnya ( terjadi heteroskedastisitas)

Kriteria pengujian:

1) Apabila t hitung > t tabel maka regresi mengandung gejala

heteroskedastisitas, sebaliknya tidak terjadi heteroskedastisitas.

2) Apabila nilai alpha (Sig. < α ) maka dapat dipastikan model regresi

mengandung gejala heteroskedastisitas, sebaliknya tidak terjadi

heteroskedastisitas.

K. Uji Hipotesis

Mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan

juga untuk mengukur keeratan hubungan antara X dan Y, maka digunakan

analisis regresi. Uji hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan dua

cara, yaitu:

1. Regresi Linier Sederhana

Pengujian hipotesis pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima

digunakan statistik t melalui regresi multipel dengan rumus.


55

to =

Kriteria pengujian :

 Apabila thitung > t tabel dengan dk = n-2 dan ∝ = 0,05 maka Ho ditolak.

Sebaliknya Ho diterima

 Apabila probabilitas (sig) < 0,005 maka Ho ditolak. Sebaliknya

2. Regresi Linier Multipel

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh kondisi sekitar kualitas pelayanan, harga, promosi

dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada makanan cepat

saji KFC Coffee Kedaton Bnadar Lampung. Model hubungan nilai

pelanggan dengan variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi

atau persamaan sebagai berikut (Ghozali, 2005: 82)

Y = b X + b X + b X + b X + +e

Keterangan:
Y = Kepuasan konsumen
b = Koefisien regresi variabel X
b = Koefisien regresi variabel X
b = Koefisien regresi variabel X
b = Koefisien regresi variabel X
X = Kualitas Pelayanan
X = Harga
X = Promosi
X = Kualitas Produk
e = error / variabel pengganggu
Dilanjutkan dengan uji signifikansi koefisien korelasi ganda (uji F)

untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara X1 dan X2 terhadap Y,

dengan rumus.

/
Fhitung =
/( )
56

Jkreg dicari dengan rumus.

Jkreg = ∑ + ∑ + ⋯+ ∑

Jkres = ∑( − )

Keterangan:

Jkreg = Jumlah kuadrat regresi

Jkres = Jumlah kuadrat residu

k = Jumlah variabel bebas

n = Jumlah sampel

Kriteria pengujian hipotesis adalah tolak Ho jika Fhitung > Ftabel dan jika

Ftabel > Fhitung dan terima Ho, dengan dk pembilang = K dan dk

penyebut = n – k – 1 dengan = 0,05. Sebaliknya diterima jika Fhitung

< Ftabel., 05 dan dk n–2 ( Sugiyono, 2013: 184).


108

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh positif dan signifikan kualitas pelayanan terhadap

keputusan pembelian pada makanan cepat saji KFC Coffee Kedaton

Bandar Lampung. Apabila kualitas pelayanan baik maka tingkat

keputusan pembelian akan tinggi, sebaliknya apabila kualitas pelayanan

buruk maka tingkat keputusan pembelian akan rendah.

2. Ada pengaruh positif dan signifikan harga terhadap keputusan pembelian

pada makanan cepat saji KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung. Apabila

harga baik maka tingkat keputusan pembelian akan tinggi, sebaliknya

apabila harga buruk maka tingkat keputusan pembelian akan rendah.

3. Ada pengaruh positif dan signifikan promosi terhadap keputusan

pembelian pada makanan cepat saji KFC Coffee Kedaton Bandar

Lampung. . Apabila promosi baik maka tingkat keputusan pembelian

akan tinggi, sebaliknya apabila promosi buruk maka tingkat keputusan

pembelian akan rendah.

4. Ada pengaruh positif dan signifikan kualitas produk terhadap keputusan

pembelian pada KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung. Apabila kualitas


109

produk sesuai dengan harapan konsumen maka tingkat keputusan

pembelian akan tinggi, sebaliknya apabila kualitas produk tidak sesuai

dengan harapan konsumen maka tingkat keputusan pembelian akan

rendah.

5. Ada pengaruh positif dan signifikan kualitas pelayanan, harga, promosi

dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada KFC Coffee

Kedaton Bandar Lampung. Apabila kualitas pelayanan, harga, promosi

dan kualitas produk sesuai dengan harapan konsumen maka tingkat

keputusan pembelian akan tinggi, sebaliknya apabila kualitas pelayanan,

harga, promosi dan kualitas produk tidak sesuai dengan harapan

konsumen maka tingkat keputusan pembelian akan rendah.

B. Saran

Saran yang dapat direkomendasikan dari hasil penelitian yang kiranya

diharapkan dapat meningkatkan keputusan pembelian pada makanan cepat

saji KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung sebagai berikut.

1. KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung diharapkan dapat terus

meningkatkan kualitas pelayanan, dengan cara lebih memperbaiki

tampilan baik dari perpaduan warna hingga tema perusahaan sehingga

dapat menarik konsumen lainnya dan meningkatkan keputusan

pembelian.

2. KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung diharapkan dapat terus

meningkatkan, dengan cara mengatur semua harga dengan baik

sangatlah penting, agar konsumen merasa nyaman ketika berada

diruangan, sehingga konsumen akan menjadi loyal kepada


110

perusahaan.

3. KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung diharapkan dapat terus

meningkatkan promosi dengan cara meningkatkan desain atau jenis

promosi yang menarik dan dapat mudah dimengerti oleh konsumen,

dan dapat mempengaruhi konsumen sehingga terciptanya keputusan

pembelian.

4. KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung diharapkan dapat terus

meningkatkan kualitas produk sesuai dengan yang diharapkan

konsumen. Apabila kualitas produk tidak sesuai dengan yang

diharapkan konsumen maka konsumen tidak akan kembali lagi,

begitupun sebaliknya jika kualitas produk sesuai dengan yang

diharapkan konsumen maka akan tercipta keputusan pembelian.

5. KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung diharapkan tetap

meningkatkan kualitas pelayanan, harga, promosi dan kualitas produk

sehingga konsumen merasa nyaman ketika berada di dalam ruangan,

harga seusai dengan pelayanan yang diberikan promosi dan kualitas

produk sesuai dengan yang diharapkan konsumen, supaya kosumen

akan membeli kembali produk- produk yang diberikan oleh

perusahaan dan akan tercipta keputusan pembelian kepada perusahaan.


111

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman. 2004. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan. Surabaya:


Liberty.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Bumi
Aksara. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Chandra, Gregorius. 2002. Strategi dan Program Pemasaran. Edisi 1. Yogyakarta:
Andi.

Cravens, David W. 2003. Pemasaran Strategis. Jilid 2. Edisi Keempat. Cetakan


Kedua. Ahli Bahasa Lina Salim. Jakarta: Erlangga.
Fandy Tjiptono et al.. 2008. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Andi Offset.
Fandy Tjiptono. 2007. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing.
Ghozali, 2005. Persyaratan Instrumen. Jakarta: Rineka Cipta.
Gujarti, 2007. Uji Homogenitas. Bumi Aksara. Jakarta.
J. Supranto. 2003. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi Lima. Jakarta: Erlangga
Kodu, Sarini. 2013. “Harga, Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya
Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza”
(http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2536)
Kotler, Philip & Garry Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi ke-12.
Alih bahasa:Bob Sabran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran (Edisi Kedua
Belas). Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Indeks.
112

Kotler, Philip. 2004. Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi


dan Pengendalian). Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Prenhalindo.
Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran (Pendekatan Praktis, Edisi.

Lamb, ed al. 2001. Pemasaran (Marketing). Jakarta: Salemba Empat.


Majalah Ide bisnis / Edisi 33 / Februari 2012)
Masrum, W. A. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi
Publisher.
Mcarthy, Jerome. 2001. Price. Jakarta: Erlangga.
Mowen. dan Minor, M. 2002. Perilaku Konsumen Jilid 1, Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Nazir dan Sujarwo. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nazir, Muhammad. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nursya’bani. 2006. Kualitas Pelayanan. Bogor. Erlangga.

Nela Evelina, Handoyo DW, Sari Listyorini. 2012. Pengaruh citra merek, kualitas
produk, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian kartu perdana
Telkom Flexi (Studi kasus pada konsumen Telkom Flexi di Kecamatan Kota
Kudus Kabupaten Kudus). Tidak Dipublikasikan. Diponegoro Journal of Social
and Politic. http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/ [05 November 2016].

Pandora, Najwa. 2002. “ Pengaruh Harga Dan Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap
Keputusan Pembelian Pada JNE Cabang Surakarta”
Pujawa, I Nyoman. 2010. Supply Chain Management, Edisi Kedua. Surabaya: Guna
Widya.
Rietveld dan Sunaryo. 2004. Uji Homogenitas. Lampung: Gramedia.
Reka Mayasari. 2012. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputisan
Pembelian Es Krim Walls Di Chandra Supermarket Tanjung Karang Bandar
Lampung Tahun 2012”
Stanton, William. 2001. Keputusan Pembelian. Jakarta: PT. Prenhalindo.
Sudarmanto. 2005. Analis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Bandar Lampung:

Sudjarwo. 2009. Manajemen Penelitian Sosial. Jakarta: CV. Mandar Maju.


113

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujarwo. 2002. Ilmu Budaya Dasar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset . Sugiyono.


2013. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS.
Yogyakarta: Andi.
Sunyoto. 2013. Teori Kuisioner & dan Analisis Data. Yogyakarta. Liberty.
Suryani. 2008. Kualitas Pelayanan. Bandung: Alfabeta.
Swastha dan Irawan. 2001, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty.
Teguh dan Ronny.dkk. 2002. Pemasaran. Surabaya: Guna Widya.
Weenas, Jackson. 2013. “Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Kualitas
Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Spring Bed
Comforta”(http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2741)
Wyckof. 2007. Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Yamit , Ahmad. 2004. Kuaitas layanan. Jilid 2. Edisi Pertama. Cetakan kedua.
Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai