Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak

didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama.

Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga

bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang, dan

ada yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi daya

serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan

oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap

bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian

waktu yang bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat

tercapai.

Terhadap perbedaan daya serap anak didik

sebagaimana tersebut di atas, memerlukan strategi

pengajaran yang tepat. Metodelah salah satu jawabannya.

Untuk sekelompok anak didik boleh jadi mereka mudah

menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode

tanya jawab, tetapi untuk sekelompok anak didik yang lain

mereka lebih mudah menyerap bahan pelajaran bila guru

menggunakan metode demonstrasi atau eksperimen.

1
Karena itu dalam kegiatan belajar mengajar, menurut

Roestiyah, N.K. (1989: 1), guru harus memiliki strategi agar

anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena

pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk

memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik

penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan

demikian, metode mengajar adalah stategi pengajaran

sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pada

dasarnya siswa SD Wonokerto 02 kelas V punya keinginan menyampaikan

pendapat akan tetapi belum mempunyai keberanian bertanya, oleh karena itu

sangat perlu di motivasi melalui salah satu metode lempar kartu pertanyaan

dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Penyebab masalah yang perlu diindentifikasi adalah mayoritas

siswa masih belum dapat menyebutkan rukun iman secara tertib dan benar

Apa yang menjadikan belajar aktif? Agar belajar menjadi aktif

siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus

menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan

masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar

aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh

gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk

mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about

dan thinking aloud)

2
Sebagai contoh pelajaran Aqidah diajarkan dengan menekankan

pada aspek kemampuan pemahaman tentang bagaimana meneladani nabi –

nabi dan mengetahui tentang kitab-kitabnya serta kepada siapa kitab itu

diturunkan.
Sebagai kontribusi dari penelitian ini adalah :
Bagi siswa menumbuhkan keberanian dalam menyampaikan pertanyaan
Bagi guru menambah wawasan dan acuan dalam kegiatan belajar mengajar
Bagi sekolah berupaya meningkatkan ketertiban dan kedisiplinan di

lingkungan akademika.

Dari uraian di atas sudah terlihat bahwa pembelajaran dengan


menggunakan media lempar kartu dapat meningkatkan motivasi bertanya siswa
terhadap mata pelajaran aqidah khususnya rukun iman ( Malaikat dan tugasnya).
Dengan hal tersebut mendorong penulis untuk membuat penelitian tindakkan
kelas.
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Agama Islam materi aqidah melalui

penerapan media pembelajaran lempar kartu ?

2. Bagaimana motivasi siswa kelas V SDN Wonokerto 02, Kecamatan

Gucialit, Kabupaten Lumajang dalam pembelajaran Agama Islam melalui

penerapan media pembelajaran lempar kartu ?

3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas V SDN Wonokerto 02, Kecamatan

Gucialit, Kabupaten Lumajang dalam pembelajaran Agama Islam melalui

penerapan pembelajaran melalui media lempar kartu pertanyaan?

2. Pemecahan Masalah

3
Dengan penggunaan media lempar kartu dapat meningkatkan motivasi bertanya

siswa. Kelas V SD Wonokerto 02 Kecamatan Gucialit


Dengan menggunakan media elektronik dalam hal ITC siswa lebih mudah dalam

menghafal rukun iman khususnya bab kitab suci.


C. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Agama Islam materi aqidah

melalui penerapan media pembelajaran lempar kartu pertanyaan? Untuk

mendeskripsikan respon atau motivasi siswa dalam pembelajaran Agama Islam

materi aqidah melalui penerapan media pembelajaran lempar kartu pertanyaan

siswa kelas V SDN Wonokerto 02

b. Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar Agama Islam materi aqidah

siswa kelas V SDN Wonokerto 02 melalui penerapan media pembelajaran lempar

kartu pertanyaan

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan

1. Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan materi

agama Islam.
2. Meningkatkan motivasi siswa pada pelajaran pendidikan agama Islam
3. Mengembangkan metode da model pembelajaran yang sesuai dengan bidang

studi agama Islam.


b . Manfaat Praktis

Penelitian ini penting karena hasilnya diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi Siswa

4
Meningkatkan keaktifan dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran Agama

Islam khususnya pelajaran aqidah

2. Bagi Guru

Sebagai alat bantu media mengajar yang dapat memudahkan pembelajaran

Agama Islam

3. Bagi Sekolah Sebagai pengembangan metode pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.

Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berusaha

tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI, 1996:14)

1. Pengertian Motivasi

Motif adalah gaya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk


melakukan sesuatu atau keadaan seorang atau organisme yang menyebabkan
kesiapanya untuk memulai serangkaian tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam arti individu yang mendorong
tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu
(Usman,2000:208)
Menurut Djamarah (2002:114) motivasi adalah suatu pendorong yang
mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk
mencapai tujuan tertentu.

5
Motivasi merupakan salah satu factor penentu dalam pencapaian prestasi belajar.
Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan mudah diarahkan untuk mencapai
prestasi belajar. Motivasi dapat di bangkitkan dari dalam diri siswa (motivasi
intrinsic) dan dapat pula di bangkitkan dari luar (motivasi ekstrinsik). Motivasi dalam
diri siswa akan tumbuh apabila siswa tahu dan menyadari bahwa apa yang dipelajari
bermakna dan bermanfaat. Ada dua potensi yang dapat membangkitkan motivasi
belajar yang efektif yaitu keingintahuan dan keyakinan siswa akan kemampuan
dirinya. Pada umumnya siswa memiliki rasa ingin tahu dan memiliki keyakinan akan
kemampuan dirinya. Karena itu guru harus dapat membangkitkan motivasi belajar
siswa.
Motivasi adalah sesuatu yang dapat dorongan orang untuk sudi
menjalankan suatu pekerjaan. Motivasi belajar adalah suatu yang mendorong siswa
untuk sudi melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar merupakan sesuatu yang
sangat penting untuk kelangsungan kegiatan belajar dan peningkatan prestasi belajar .
Louisell dan Descamps (1992) mengemukakan bahwa " guru mungkin sangat
menguasai bahan pelajaran dan teknik pembelajaran, tetapi jika mereka tidak tahu
bagaimana cara meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar, maka usaha-usaha
mereka akan sia-sia ". Pernyataan tersebut dapat dijadikan indikasi bahwa dalam
pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang sekarang merupakan suatu pendekatan
yang sangat diandalkan, motivasi siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran
merupakan factor yang sangat penting.
Macam-macam motivasi menurut jenisnya, motivasi dibedakan menjadi
dua yaitu:

1. Motivasi Intrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu, apakah karena
adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain, sehingga dalam kondisi yang
demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu untuk belajar (Usman,2000:29)
Sedangkan menurut Djamarah (2002:115), motivasi intrinsic adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam setiap
diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

6
Menurut Winata (dalam Eriniati, 1994:105) ada beberapa setrategi dalam mengajar un
tuk membangun motivasi intrinsic setrategi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa
2. Memberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran sebatas yang pokok
3. Memberikan banyak waktu ekstra bagi siswa untuk mengerjakan tugas dan
memanfaatkan sumber belajar di sekolah.
4. Sesekali memberikan penghargaan pada siswa atas pekerjaan nya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkn bahwa motivasi inmtrinsik adalah
motivasi yang timbul dari dalam individu yang fungsinya tidak perludirangsang dari
luar. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsic daridalam dirinya, maka secara sadar
akan melakukan kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya.

2. Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu apakah
karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi
yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seseorang
mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat peringkat pertama di
kelasnya. (Usman,2000:29).
Sedangkan menurut Djamarah (2002:117) motivasi ekstrinsik adalah
kebalikan dari motivasi intrinsic. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif
dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.
Beberapa cara membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam menumbuhkan motivasi
ekstrinsik antara lain :
1.Kompetisi (persaingan) : guru berusaha menciptakan persaingan diantara siswanya
untuk meningkatkan prestasi belajarnya, memperbaiki hasil prestasi yang telah
dicapai sebelumnya dan mengatasi prestasiorng lain.
2.Pace making ( membuat tujuan sementara atau dekat): Pada awal kegiatan belajar
mengajar guru hendaknya terlabih dahulu menyampaikan kepada siswa TIK yang
akan dicapai sehingga dengan demikian siswa berusaha mencapai TIK tersebut.

7
3.Tujuan yang jelas : Motif mendorong individu untuk mencapai tujuan, makin jelas
tujuan makin besar nilai tujuan begi individu yang bersangkutan dan makin besar
motivasi dalam melakukan suatu perbuatan.
4.Kesempurnaan untuk sukses : Kesuksesan menimbulkan rasa puas, kesenangan dan
kepercayaan terhadap diri sendiri, sedangkan kegagalan membawa efek nyan
sebaliknya. Dengan demikian, guru hendaknya banyak memberikan kesempatan
kepada anak untuk meraih sukses dengan usaha mandiri, tentu saja dengan
bimbingan guru.
5.Minat yang besar : Motif akan timbul jika individu memiliki minat yang besar.
6.Mengadakan penelitian atau tes pada umumnya siswa mau belajar dengan tujuan
memperoleh nalai yang baik. Hal ini terbukti dalam kenyataan bahwa banyak siswa
yang tidak belajar bila tidak ada ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa
lusa akan diadakan ulangan lisan, barulah siswa giat belajar dan menghafal agar ia
mendapat nilai yang baik. Jadi angka atau nilai itu merupakan motivasi yang kuat
bagi siswa.
Dari uaraian diatas diketahui bahwa motivasi ekstrinsi adalah

motivasi yang timbul dari luar individu yang berfungsi karena adanya perangsang

dari luar, misalnya adanya persaingan dari luar, untuk mencapai nilai yang tinggi,

dan lain sebagainya

2. Konsep Aqidah
Aqidah Islamiyyah adalah Keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah

swt dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid (Tauhid Rububiyah,

Tauhid Uluhiyah dan TAuhid Asma' wa Shifatullah) dan taat kepada Nya,

beriman kepada Malaikat malaikat Nya, Rasul rasul Nya, Kitab kitab Nya, hari

Akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa apa yang telah shahih

tentang Prinsip prinsip Agama (Ushuluddin), perkara perkara yang ghaib,

beriman kepada apa yang menjadi lima' (konsensus) dari Salafush Shalih, serta

seluruh berita berita qath't (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah

8
yang telah ditetapkan menurut Al Qur an dan As Sunnah yang shahih serta lima'

Salafush Shalih.
3. Konsep Iman

Pengertian iman secara bahasa menurut Syaikh Ibnu ‘Utsaimin adalah

pengakuan yang melahirkan sikap menerima dan tunduk. Kata beliau makna ini

cocok dengan makna iman dalam istilah syari’at. Dan beliau mengkritik orang

yang memaknai iman secara bahasa hanya sekedar pembenaran hati (tashdiq)

saja tanpa ada unsur menerima dan tunduk. Kata ’iman’ adalah fi’il lazim (kata

kerja yang tidak butuh objek), sedangkan tashdiq adalah fi’il muta’addi (butuh

objek) (Lihat Syarh Arba’in, hal. 34)

Adapun secara istilah, dalam mendefinisikan iman manusia terbagi menjadi

beragam pendapat [dikutip dari Al Minhah Al Ilahiyah, hal. 131-132 dengan

sedikit perubahan redaksional] :

1. Konsep Rukun Iman


1. Iman Kepada Allah Ta’ala
2. Iman Kepada Para Malaikat-Nya
3. Iman Kepada Kitab-Kitab
4. Iman Kepada Rasul-rasul
5. Iman Kepada Kebangkitan Setelah Mati
6. Iman Kepada Takdir Yang Baik Maupun Yang Buruk Dari Allah Ta’ala.

BAB. III
METODE PENELITIAN

9
A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan

bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang

diinginkan dapat dicapai.

Menurut Sukidin dkk (2002:54) ada 4 macam bentuk penelitian tindakan,

yaitu: (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan

kolaboratif, (3) penelitian tindakan simultan terintegratif, dan (4) penelitian

tindakan sosial eksperimental.

Keempat bentuk penelitian tindakan di atas, ada persamaan dan perbedaannya.

Menurut Oja dan Smulyan sebagaimana dikutip oleh Kasbolah, (2000) (dalam

Sukidin, dkk. 2002:55), ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung pada: (1) tujuan

utamanya atau pada tekanannya, (2) tingkat kontekstual berbasis masalah antara

pelaku peneliti dan peneliti dari luar, (3) proses yang digunakan dalam melakukan

penelitian, dan (4) hubungan antara proyek dengan sekolah.

Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru

sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini,

tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktik-praktik

pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh

dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain

dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil.

10
Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan.

Kemmis dan Taggart (1988:14) menyatakan bahwa model penelitian tindakan

adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi

perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan

dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.

B. Subjek penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Wonokerto 02

Kecamatan Gucialit, jumlah siswa 21 orang.

Pertimbangan penulis mengambil subyek penelitian tersebut di mana siswa kelas

V telah mampu dan memiliki kemandirian dalam mengerjakan tugas seperti tugas

kelompok dan individu.

C. Tempat dan waktu Penelitian

Dalam penilitian ini penulis mengambil lokasi di SD Negeri Wonokerto 02

Kecamatan Gucialit, jumlah siswa 21 orang. Penulis mengambil lokasi atau

tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga

memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penlitian

yang sangat sesuai dengan profesi penulis.

Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan

waktu penelitian selama 1 bulan. Waktu dari perencanaan sampai penulisan

laporan hasil penelitian tersebut pada semester I Tahun pelajaran 2011/2012.

11
D. Setting Penelitian

Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Pebruari, mulai dari siklus I,dan

Siklus II

Identifikasi
Masalah

Perencanaa
n

Tindakan Siklus 1
Refleksi

Observasi

Perencanaan Siklus 1
ulang

dst

Penjelasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun

rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya

instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai

upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak

dari diterapkannya pengajaran kontekstual model pengajaran berbasis

masalah.Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi

oleh pengamat.

3. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat

membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

12
E. Langkah-langkah PTK

Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-

hal yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat

dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan (Arikunto, Suharsimi 2002:82). Ciri

atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan

kontekstual berbasis masalah antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran.

Penelitian tindakan adalah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan

tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan

dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang

terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.

Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa prinsip

sebagai berikut:

1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar-benar

nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam jangkauan

kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan.

2. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan tidak

boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama.

3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih dengan

tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.

4. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka, setiap langkah dari

tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap

penelitian dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya.

13
5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang

berkelanjutan (on-going), mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan

terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan

sepanjang waktu. (Arikunto, Suharsimi, 2002:82-83).

1.Siklus 1
a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran

yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan

model pembelajaran Kontekstual Berbasis Masalah, dan lembar observasi

aktivitas guru dan siswa.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada tanggal 13 Pebruari 2012 di Kelas V jumlah siswa 21 siswa. Dalam hal

ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar

mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan

(observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar

yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah

sebagai berikut.

Tabel 4.1. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I

No Uraian Hasil Siklus I


1 Nilai rata-rata tes formatif 70,00
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 14

14
3 Persentase ketuntasan belajar 63,63

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan

pembelajaran model Kontekstual berbasis masalah diperoleh nilai rata-rata

prestasi belajar siswa adalah 70,00 dan ketuntasan belajar mencapai 63,63%

atau ada 14 siswa dari 21 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas

belajar, karena siswa yang memperoleh nilai  65 hanya sebesar 68,18% lebih

kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini

disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang

dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan pembelajaran model

Kontekstual berbasis masalah .

c. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari

hasil pengamatan sebagai berikut:

1) Guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Guru kurang maksimal dalam pengelolaan waktu

3) Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung

d. Refleksi

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat

kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.

15
1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat

langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

2. Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan

informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.

3. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga

siswa bisa lebih antusias.

c. Tahap Pengamatan/ Observasi


Proses mengamati dilaksanakan selama kegiatan siklus 1 sedang berlangsung.

Mengamati dilakukan oleh peneliti, teman sejawat, dan guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Adapun yang diamati adalah sikap siswa saat guru sedang membacakan

cerita tentang bagaimana Allah menurunkan KitabNya kepada para Rasul di depan

kelas, intonasi guru ketika membacakan, kegiatan siswa saat mencacat hal-hal yang

penting yang ada dalam bacaan yang telah dibacakan oleh guru,. Kegiatan tersebut

harus berlangsung sesuai dengan lembaran observasi yang telah disediakan

seblumnya.

d.Analisis dan interprestasi data

A. PROSES ANALISIS DATA

Proses analisis data sebagai basil penelitian meliputi peningkatan aktivitas dan

pemunculan keterampilan kooperatif siswa, serta hasil prestasi belajarnya dalam memahami

materi Aqidah, disajikan dalam 2 siklus berikut.

1. Siklus 1

16
Dalam proses pembelajaran siklus pertama pengenalan materi dilakukan dengan diskusi

kelas, kernudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang materinya dikembangkan dari

LKS. Hasil penelitian menunjukkan :

Siswa Aktif = Kelompok I : 2 siswa

Kelompok II : 3 siswa

Kelompok III : 1 siswa

Siswa Koopreatif = Kelompok I : 3 siswa

Kelompok II : 3 siswa

Kelompok III : 2 siswa

Siswa = Kelompok I : 3 siswa

menyelesaikan Kelompok II : 2 siswa

soal tes Kelompok III : 2 siswa

Interpretasi

Pengenalan materi perlu diperjelas dalam kelompok dan sebaiknya disampaikan

oleh anggota kelompok. Karena materi awal belum begitu dikuasi, akibatnya proses

pembelajaran belum maksimal.

2. Siklus 2

Pengenalan materi diiakukan pada kelompok oleh anggota kelompok yang

menguasai, kernudian dikembangkan dengan pembahasan lain dalam kelompok, hasilnya

sebagai berikut.

Siswa Aktif = Kelompok I : 5 siswa

Kelompok II : 4 siswa

Kelompok III : 3 siswa

Siswa Koopreatif = Kelompok I : 6 siswa

17
Kelompok II : 5 siswa

Kelompok III : 4 siswa

Siswa = Kelompok I 5 siswa

menyelesaikan Kelompok II : 6 siswa

soal tes Kelompok III : 5 siswa

Interpretasi

Pada siklus kedua ini hasil observasi menunjukkan adanya kekurangan

pemahaman materi, maka aktivitas dan peran siswa kurang nampak dalam pembelajaran.

B. PEMBAHASAN DAN PENGAMBILAN KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemarnpuan siswa dalam memahami materi

dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivistik adalah memuaskan. Secara

keseluruhan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan, baik aktivitas, kerjasama,

maupun prestasi siswa, seperti pada tabel berikut.

Tabel I
Profil Hasil Penelitian

I 6 28%
Aktivitas Siswa Siklus
II 12 57%

I 9 42%
Keterampilan Siklus
II 15 71%

I 7 33%
Hasil prestasi Belajar Siklus
II 16 76%

18
Salah satu hasil observasi selain tiga hal yang menjadi sasaran tindakan penelitian

adalah dengan berkembangnya pemahaman materi sejalan dengan berkembangnya aktivitas

dan keterarnpilan kooperatif siswa. Dengan kata lain, semakin siswa memahami materi,

semakin eksis dalam kelompoknya.

Tabel II
Grafik Hasil Penelitian

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
I II

Hasil Prestasi Belajar


Aktifitas Siswa
Ketrampilan Kooperatif

c. Tahap Refleksi/ Evaluasi


Merefleksi dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Sebagai dasar merefleksi di

setiap akhir pembelajaran yaitu kendala-kendala yang menyangkut proses menyimak

dan pencatatan hal-hal yang penting mengenai cerita bertema turunya kitab Allah

kepada para Rasul yang dibacakan oleh guru di depan kelas. Reflekdi digunakan

untuk melihat keseluruhan proses pelaksanaan siklus 1 hasil pemahaman siswa.

Merefleksi adalah menganalisa data-data yang diperoleh dari observasi dan

19
dokumentasi. Tahap refleksi meliputi kegiatan memahami, menjelaskan, ddan

menyimpulkan data serta dilengkapi dengan penilaian proses pembelajaran.

Dalam penelitian ini siswa dilatih untuk dapat memahami pelajaran yang diberikan

oleh guru saat disekolah. Selain itu siswa dilatih membuat pencatatan hal-hal yang

penting yang ada dalam sebuah bacaan kemudian siswa dilatih untuk membuat

pertanyaan.

Tindak lanjut

Siklus II

Pada siklus II guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok dengan

anggota 7 orang setiap kelompok. Waktu pelaksanaan sama seperti pelaksanaan pada

siklus I yaitu 2 x 35 menit. Pada siklus II ini setiap kelompok diberi beberapa kartu berisi

jawaban dari sebuah bacaan. Siswa dituntut untuk membuat pertanyaan sekreatif

mungkin. Siswa harus berupaya ntuk menyusun kata-kata sebagai pertanyaan dari

jawaban yang telah tersedia. Rincian kegiatan pada masing-masing tahapan ini secara

garis besarnya sama dengan kegiatan pada siklus I, namun dilakukan perbaikan-

perbaikan sesuai dengan refleksi pada siklus sebelumnya.

b. Siklus II
Perencanaan ulang , Pelaksanaan perbaikan, 3) Observasi, 4) Analisis dan

intepretasi data, 4) Analisis dan intepretasi data, 5) Refleksi, 6) Tindak

lanjut (kalau sudah berhasil, tidak perlu ada langkah tindak lanjut
F. Tehnik Pengumpulan Data
1. Observasi / Pengamatan
Peneliti dalam hal ini guru mengadakan observasi dan pengamatan sebelum
mengajar terhadap siswa dalam dalam rangka mencari data tentang
bagaimana siswa belajar.
2.Tes ( obyektif tes )

20
Peneliti dalam hal guru mengajukan beberapa pertanyan-pertanyaan kepada

siswa sebagai postest ( secara lesan )


G. Tehnik analisis data
1. Tehnik diskritif
2. Tehnik analisis statistik ( Mean )
H. Kreteria Keberhasilan
Proses penngkatan kualitas pembelajaran aqidah tersebut dianggap berhasil
apabila nilai rata-rata mean kelas telah mencapai minimal M 70

BAB. IV
KONDISI SEKOLAH

A. Sejarah Sekolah SD Wonokerto 02


Sekolah Dasar Negeri Wonokerto 02 berada di daerah Kecamatan Gucialit

Kabupaten Lumajang tepatnya di daerah pegunungan dengan ketinggian kurang lebih

1500 dari permukaan air laut, dengan udaranya yang sejuk karena alamnya memang

masih dipenuhi dengan hutan dan nun jauh disana ada kebun teh yang terhampar luas,

dan lembaga ini didirikan pada tahun 1979 termasuk bangunan Inpres
B. Struktur Organisasi SDN Wonokerto 02
Adapun struktur oragnisasi SDN Wonokerto 02 adalah Kepala Sekolah sebagai

pimpinan yang dibantu beberapa orang guru sebagaimana tercantum pada lampiran.

KEPALA SEKOLAH KOMITE SEKOLAH


Drs. SUHARDJO MULYONO

GR KLS I GR KLS II GR KLS GR KLS IV GR KLS V Guru kelas


M.NURUL MUSARI SUJARWANTOI MISTO SUWOTO VI Tohari,
S.Pd
GR AGAMA GR B.ING GR B.DAERAH GR PENJAS
KANI ITA DWI MAIDA DEVI

PENJAGA SOPAN

SISWA
KET :
----- : Koordinasi MASYARAKAT
: Komando
21
C. Tenaga Akademik
Tenaga akademik adalah guru sebagai tenaga pengajar ada 12 orang, yang

PNS adalah 1 orang Kepala Sekolah, 6 orang guru kelas, 1 orang guru agama dan 3

orang guru tenaga sukwan ditambah dengan seorang tenaga penjaga sekolah juga masih

sukwan.

D.Tenaga Administrasi
Sedangkan untuk tenaga administrasi selama ini di lembaga SDN tidak ada

sehingga segala administrasi di kerjakan oleh Kepala Sekolah .


E. Kesiswaan
Keadaan siswa untuk SDN Wonokerto 02 Kecamatan Gucialit Kabupaten

Lumajang tahun pelajaran 2010 / 2011 sebagai berikut :

Jenis kelamin
No Kelas Jumlah
L P
1 I 19 8 27
2 II 15 10 25
3 III 9 10 19
4 IV 15 10 25
5 V 10 11 21
6 VI 10 7 17
Jumlah 78 56 134

F. Organisasi Kesiswaan.

22
Organisasi kesiswaan juga tidak ada .
G. Sarana dan Prasarana
Untuk sarana dan prasarana yang ada di SDN Wonokerto 02 yang ada meliputi

ruang kelas sejumlah 6 ruang, gedung perpustakaan, sarana olah raga berupa meja

pimpong, sepak bola, bulu tangkis dan catur. Juga disediakan DVD dan TV sebagai

media pembelajaran disampaing media-media yang lain seperti gambar peta, turso, globe

dan sarana yang lain dan yang sangat membanggakan adalah adanya instalasi listrik dari

PLN sehingga mempermudah untuk kegaiatan pembelajaran yang ada kaitannya dengan

ITC.
Juga terdapat warung sehat sebagai warungnya sekolah yang menyediakan

makanan kecil untuk siswa yang bekerja sama dengan wali murid , sedangkan untuk

ruang belajar ada 6 lokal untuk ruang kelas, 1 ruang untuk kantor Kepala Sekolah dan 1

lokal untuk ruang guru, ruang UKS, gudang, tempat parkir dan kamar mandi untuk guru

dan siswa.
G. Laboratorium/Perpustakaan
Laboratorium di SDN Wonokerto 02 belum ada, tetapi untuk perpustakaan

sudah ada namun masih berupa bangunan fisiknya saja untuk isinya dalam hal ini buku

perpusnya belum ada, fisik inipun mendapat proyek dari pemerintah.

STRUKTUR ORGANISASI PREPUSTAKAAN


SD WONOKERTO 02

KEPALA SEKOLAH
Drs. SUHARDJO

PIMPINAN PERPUSTAKAAN
SUWOTO,S.Pd

TEHNIS PENGADAAN LAYANAN SIRKULASI


MUSARI, S.Pd MAIDA NUR,S.Pd

JENIS PENGOLAHAN LAYANAN BUKU RUJUKAN


Drs. SUJARWANTO 23 MISTO, S.Pd
TEHNIS PENYUSUNAN DAN LAYANAN PEMBACA
PERAWATAN BAB. V ITA DWI L,S.Pd
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TOHARI, S.Pd AQIDAH DI SDN WONOKERTO 02
KECAMATAN GUCIALIT

A. Siklus I
Pada siklus I ini terdiri dari : 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, 4)
Analisis dan Interprestasi data, 5) Refleksi dan 6) Tindak lanjut
1. Perencanaan Pembelajaran Aqidah
Rencana Pembelajaran aqidah sesuai dengan RPP yang telah peneliti siapkan

dengan mengacu pada pokok bahasan masalah Kita-kitab Allah pada semester I

kelas V yang pelaksanaannya 2 x pertemuan 35 menit.


a. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti materi tentang nama-nama kitab Allah dan nama-nama rosul yang
menerima kitab Allah melalui metode cerama, tanya jawab dan model pembelajaran
make a match siswa dapat :
1) Menjelaskan pengertian kitab suci Allah SWT
2) Menjelaskan tujuan Allah SWT menurunkan kitab suci
3) Menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT
4) Menjelaskan isi pokok kitab suci Allah SWT
5) Menyebutkan nama-nama Rosul yang menerima kitab Allah SWT
b. Materi Pembelajaran
Kitab Allah adalah kitab yang berisi wahyu Allah yang diturunkan kepada para Rosul

yang dikehendaki-Nya untuk dijadikan pedoman hidup bagi mereka, adapun nama

Rosul dan nama kitab suci anatara lain : 1. Nabi Musa as, menerima kitab suci Taurat,

berisi tentang hukum-hukum syariat agama, 2. Nabi Daud as, menerima kitab suci

Zabur, berisi tentang doa, dzikir, nasehat dan hikmah, 3. Nabi Isa as menerima kitab

suci Injil, berisi tentang tauhid dan kasih sayang sesama manusia, 4. Nabi

Muhammad SAW menerima kitab suci Al quran berisi tentang petunjuk bagi orang

bertaqwa.
c. Metode / Model Pembelajaran
Ceramah untuk menyampaikan materi
Tanya jawa untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi

24
Make a match untuk mencocokkan kartu
d. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengajak siswa bernyanyi tentang nama-nama kitab Allah dan rosul

penerimanya secara bersama


b. Guru menanyakan materi kemarin yang sudah diajarkan ( Appersepsi )
c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai
d. Guru mengadakan pre test
e. Guru mempersiapkan bagan peta konsep tentang pengertian kitab suci, tujuan
Allah menurunkan kitab suci dan isi pokok kitab suci dan ditempel dipapan
f. Guru menyiapkan kartu nama kitab dan kartu nama rosul penerimanya
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Siswa diajak membaca materi tentang mengenal kitab Allah SWT (Gemar membaca)
Guru bersama siswa mengadakan tanya jawab tentang penertian kitab suci dan

tujuan Allah menurunkan kitab suci, sambil sesekali guru menerangkan hal-hal

yang belum dimengerti sesuai dengan bagan peta konsep di papan ( Tanya jawab )
Bersama siswa guru menjelaskan isi pokok kitab suci Allah SWT
Guru meminta siswa membaca materi tentang nama kitab dan Rosul penerimanya

( Gemar membaca )
Guru membagi kartu nama kitab dan kartu nama rosul dengan warna yang berbeda
Tiap siswa mendapat satu kartu secara acak
Tiap siswa mencari pasangan kartu nama kitab dan Rosul penerimanya ( Kerja sama

)
Siswa yang telah menemukan pasangan kartu nama kitab dan Rosul penerimanya

langsung ,eme,pelkan pada tempat yang telah ditentukan guru ( Kerja sama,

Tanggung jawab )
Setelah semua siswa menemukan pasangannya mempresentasikan kasilnya

( Tanggung jawab, percaya diri )


b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru :
Siswa menyebutkan nama-nama Rosul yang menerima kitab-kitab Allah SWT secara

klasikal
Siswa menyebutkan nama-nama Rosul yang menerima kitab-kitab Allah SWT secara

kelompok

25
Siswa menyebutkan nama-nama Rosul yang menerima kitab-kitab Allah SWT secara

individu
Siswa menghafal nama-nama Rosul yang menerima kitab-kitab Allah SWT
c. Konfirmasi
Guru memberikan penguatan dari hasil kerja pasangan siswa ( Demokratis,

Menghargai prestasi )
Guru meberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa ( Tanggung jawab )
Guru memberi reward pada pasangan yang cepat dan benar jawabannya ( Menghargai

prestasi )
Guru bersama siswa mengadakan pengecekan kembali dengan membaca hasil

presentasi siswa ( Gemar membaca, Menghargai prestasi )


Guru memberikan motivasi terhadap siswa yang belum faham untuk belajar yang

leboih giat dirumah ( Tanggung jawab )


3 Penutup
a. Guru menyimpulkan materi dan siswa mencatat
b. Guru dan siswa melakukan refleksi mengenal kegiatan belajar dalam KD ini
c. Guru memberikan umpan balik dengan mengadakan post test
d. Guru memberikan pesan moral
e. Guru memberikan tugas siswa untuk mempelajari Al quran sebagai kitab suci

terakhir sebagai materi selanjutnya


e. Sumber Belajar
1. Buku PAI Klas V Penerbit Erlangga
2. Buku PAI Klas V Penerbit Cempaka Putih
3. LKS Al Ilmu KKGPAI Kabupaten Lumajang
Media :
1. Kartu nama kitab dan kartu nama rosul penerimanya
2. Bagan peta konsep
f. Penilaian
1. Tes tulis
2. Tes Perbuatan

Indikator Pencapaian Tehnik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen


Menjelaskan .1 Test tulis Uraian Menjelaskan .1
pengertian kitab suci pengertian kitab suci
Allah SWT ! Allah
Menjelaskan .2 Test tulis Uraian
tujuan Allah SWT Menjelaskan tujuan .2
menurunkan kitab Allah menurunkan kitab
suci ! suci
Menyebutkan .3 Test Perbuatan Unjuk kerja

26
nama-nama kitab suci Jelaskan isi pokok .3
Allah SWT ! kitab Taurot
Menjelaskan isi .4 Test tulis Uraian
pokok kitab suci Sebutkan nama-nama .4
Allah SWT kitab suci Allah SWT
Menyebutkan .5 Test Perbuatan Unjuk kerja dan Rosul penerimanya
nama-nama Rosul dengan mencari
yang menerima kitab pasangan kartu yang
suci Allah SWT sisuai

Kunci Jawaban
1. Kitab suci adalah yang berisi wahyu Allah yang diturunkan kepada para Rosul yang

dikehendaki-Nya
2. Isi poko kitab Taur
ot berisi tentang hukum – hukum syariat agama
Skor perolehan
Skor siswa = ------------------- x 100
Skor maksimal
Skor maksimal = 10
Instrumen penilaian performance : Unjuk kerja mencocokkan kartu nama kitab dan rosul

penerimanya

Kurang cepat Kurang cepat dan


Cepat dan tepat
Nama dan tepat tidak tepat
No
90 - 80 79 - 70 69 - 60
1 Ilma Safira 74
2 Imam Syahroni 61
3 Hafiz Syahputra 72
4 Hendra 70
5 Karmila 71
6 Fitriyani 62
7 Eka Sofita 60
8 Fatimah 66
9 Mashuri 75
10 Nur Wahid 76
11 Helen Sucipto 68
12 Reza Andreansyah 60
13 Imam Fatoni 63
14 Khusnul Khotimah 64
15 Fatkhur 61

27
16 Agus Sugiri 60
17 Nurul Laili 63
18 Syahfitri 62
19 Nanang Prasetyo 60
20 Abdul Kalim 66
21 Sunarto 70

Kegiatan awal guru masuk dan memberi salam, kemudian meminta siswa untuk

membaca doa sebelum pelajaran dimulai secara bersama-sama dengan dipandu salah satu

siswa, dilanjutkan dengan membaca beberapa surat – surat pendek untuk mengingatkan

agar tidak lupa dan menambah keimanan bagi siswa.Kemudian guru memberikan

beberapa pertanyaan sebagai perangsang sebelum masuk pada pelajaran inti, dan

perrtanyaan yang ada hubungannya dengan pelajaran yang akan diberikan pada hari

tersebut.
Guru menjelaskan bagaimana Kitab-kitab Allah itu diturunkan kepada Nabi dan Rasul
dan kepada siapa saja kitab itu diturunkan serta berapa lama waktu yang dibutuhkan,

dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi yang sudah diterangkan.


Pada akhir pembelajaran diadakan tanya jawab secara lesan tentang hal-hal yang sudah

diterangkan dengan angkat tangan bagi yang bisa menjawab.


3. Permasalahan yang dihadapi
a. Permasalahan yang dihadapi siswa
1) Prestasi siswa
Ada sedikit perubahan setelah mendapatkan penjelasan guru tentang

bagaimana cara bertanya


2) Masalah yang dihadapi siswa
Ternyata siswa rata-rata masih merasa ,malu unutk bertanya
3) Siswa kurang membaca
b. Permasalahan yang dihadapi guru
1) Kualifikasi pendidikan guru
Belum adanya kerja sama sesama guru dalam upaya meningkatkan prestasi siswa
2) Kompetensi guru
Kompetensi guru ternyata masih belum memenuhi syarat sebagai tenaga

yang profesional
c. Permasalahan Sarana dan Prasarana

28
Untuk sarana dan prasarana memang kurang utamanya dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam karena masih belum adanya Musholla sebagai

sarana praktek sholat berjamaah


d. Permasalahan laboratorium / perpustakaan
Untuk laboratorium rata-rat di lembaga Sekolah Dasar belum ada, bahkan

untuk perpustakaan aja masih banyak yang belum ada.


4. Refleksi

Dari hasil observasi yang dimulai dari perencanaan sampai dengan hasil

observasi, maka penulis merefleksikannya. Observasi awal penulis melakukan dengan

pembelajaran tanpa menggunakan metode lempar kartu untuk melihat bagaimana

proses belajar mengajar berlangsung. Di sini penulis juga mengadakan pre-test I dan

II untuk mengetahui prestasi belajar siswa dan didukung data observasi.

Setelah pembelajaran menggunakan metode umpan balik penulis melakukan

observasi untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang

disampaikan dan metode lempar kartu dapat berjalan efektif. Setelah materi

pembelajaran mata pelajaran Agama Islam dengan menggunakan metode umpan balik

selesai diadakan pos-test I dan II yang selanjutnya dipersentasikan seberapa besar

peningkatan hasil belajar siswa sehingga diketahui prestasi belajar siswa.

5. Tindak Lanjut

Dengan dilaksanakannya pembelajaran pada siklus I yang ternyata belum berhasil

maka perlu ditindaklanjuti pada siklus II

B. Siklus II

Pada siklus II ini terdiri dari : 1) Perencanaan ulang, 2) Pelaksanaan Perbaikan, 3)


Observasi, 4) Analisis dan Interprestasi data, 5) Refleksi
1. Perencanaan Pembelajaran Aqidah

29
Rencana Pembelajaran aqidah sesuai dengan RPP yang telah peneliti siapkan

dengan mengacu pada pokok bahasan masalah Kita-kitab Allah pada semester I

kelas V yang pelaksanaannya 2 x pertemuan 35 menit.


a. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti materi tentang nama-nama kitab Allah dan nama-nama rosul

yang
menerima kitab Allah melalui metode cerama, tanya jawab dan model pembelajaran
make a match siswa dapat :
1) Menjelaskan pengertian kitab suci Allah SWT
2) Menjelaskan tujuan Allah SWT menurunkan kitab suci
3) Menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT
4) Menjelaskan isi pokok kitab suci Allah SWT
5) Menyebutkan nama-nama Rosul yang menerima kitab Allah SWT
b. Materi Pembelajaran
Kitab Allah adalah kitab yang berisi wahyu Allah yang diturunkan kepada para Rosul

yang dikehendaki-Nya untuk dijadikan pedoman hidup bagi mereka, adapun nama

Rosul dan nama kitab suci anatara lain : 1. Nabi Musa as, menerima kitab suci Taurat,

berisi tentang hukum-hukum syariat agama, 2. Nabi Daud as, menerima kitab suci

Zabur, berisi tentang doa, dzikir, nasehat dan hikmah, 3. Nabi Isa as menerima kitab

suci Injil, berisi tentang tauhid dan kasih sayang sesama manusia, 4.Nabi Muhammad

SAW menerima kitab suci Al quran berisi tentang petunjuk bagi orang bertaqwa.
c. Metode / Model Pembelajaran
Ceramah untuk menyampaikan materi
Tanya jawa untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi
Make a match untuk mencocokkan kartu
d. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengajak siswa bernyanyi tentang nama-nama kitab Allah dan rosul

penerimanya secara bersama


b. Guru menanyakan materi kemarin yang sudah diajarkan ( Appersepsi )
c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai
d. Guru mengadakan pre test
e. Guru mempersiapkan bagan peta konsep tentang pengertian kitab suci, tujuan
Allah menurunkan kitab suci dan isi pokok kitab suci dan ditempel dipapan
f. Guru menyiapkan kartu nama kitab dan kartu nama rosul penerimanya
2. Kegiatan Inti

30
a. Eksplorasi
Siswa diajak membaca materi tentang mengenal kitab Allah SWT (Gemar membaca)

Guru bersama siswa mengadakan tanya jawab tentang penertian kitab suci dan tujuan

Allah menurunkan kitab suci, sambil sesekali guru menerangkan hal-hal yang belum

dimengerti sesuai dengan bagan peta konsep di papan ( Tanya jawab )


Bersama siswa guru menjelaskan isi pokok kitab suci Allah SWT
Guru meminta siswa membaca materi tentang nama kitab dan Rosul penerimanya

( Gemar membaca )
Guru membagi kartu nama kitab dan kartu nama rosul dengan warna yang berbeda
Tiap siswa mendapat satu kartu secara acak
Tiap siswa mencari pasangan kartu nama kitab dan Rosul penerimanya ( Kerja sama

)
Siswa yang telah menemukan pasangan kartu nama kitab dan Rosul penerimanya

langsung ,eme,pelkan pada tempat yang telah ditentukan guru ( Kerja sama,

Tanggung jawab )
Setelah semua siswa menemukan pasangannya mempresentasikan kasilnya

( Tanggung jawab, percaya diri )


c. Konfirmasi
Guru memberikan penguatan dari hasil kerja pasangan siswa ( Demokratis,

Menghargai prestasi )
Guru meberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa ( Tanggung jawab )
Guru memberi reward pada pasangan yang cepat dan benar jawabannya ( Menghargai

prestasi )
Guru bersama siswa mengadakan pengecekan kembali dengan membaca hasil

presentasi siswa ( Gemar membaca, Menghargai prestasi )


Guru memberikan motivasi terhadap siswa yang belum faham untuk belajar yang

leboih giat dirumah ( Tanggung jawab )


3 Penutup
a. Guru menyimpulkan materi dan siswa mencatat
b. Guru dan siswa melakukan refleksi mengenal kegiatan belajar dalam KD ini
c. Guru memberikan umpan balik dengan mengadakan post test
d. Guru memberikan pesan moral

31
e. Guru memberikan tugas siswa untuk mempelajari Al quran sebagai kitab suci

terakhir sebagai materi selanjutnya


e. Sumber Belajar
1. Buku PAI Klas V Penerbit Erlangga
2. Buku PAI Klas V Penerbit Cempaka Putih
3. LKS Al Ilmu KKGPAI Kabupaten Lumajang
Media :
1. Kartu nama kitab dan kartu nama rosul penerimanya
2. Bagan peta konsep
f. Penilaian
1. Tes tulis
2. Tes Perbuatan

Indikator Pencapaian Tehnik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen


Menjelaskan .1 Test tulis Uraian Menjelaskan .1
pengertian kitab suci pengertian kitab suci
Allah SWT ! Allah
Menjelaskan .2 Test tulis Uraian
tujuan Allah SWT Menjelaskan tujuan .2
menurunkan kitab Allah menurunkan kitab
suci ! suci
Menyebutkan .3 Test Perbuatan Unjuk kerja
nama-nama kitab suci Jelaskan isi pokok .3
Allah SWT ! kitab Taurot
Menjelaskan isi .4 Test tulis Uraian
pokok kitab suci Sebutkan nama-nama .4
Allah SWT kitab suci Allah SWT
Menyebutkan .5 Test Perbuatan Unjuk kerja
dan Rosul penerimanya
nama-nama Rosul dengan mencari
yang menerima kitab pasangan kartu yang
suci Allah SWT sisuai

Kunci Jawaban
1. Kitab suci adalah yang berisi wahyu Allah yang diturunkan kepada para Rosul yang

dikehendaki-Nya
2. Isi poko kitab Taur
ot berisi tentang hukum – hukum syariat agama
Skor perolehan
Skor siswa = ------------------- x 100
Skor maksimal
Skor maksimal = 10

32
Instrumen penilaian performance : Unjuk kerja mencocokkan kartu nama kitab dan rosul

penerimanya

Kurang cepat dan Kurang cepat dan


Cepat dan tepat
Nama tepat tidak tepat
No
90 - 80 79 - 70 69 - 60
1 Ilma Safira 74
2 Imam Syahroni 61
3 Hafiz Syahputra 72
4 Hendra 70
5 Karmila 71
6 Fitriyani 72
7 Eka Sofita 70
8 Fatimah 76
9 Mashuri 75
10 Nur Wahid 76
11 Helen Sucipto 78
12 Reza Andreansyah 76
13 Imam Fatoni 76
14 Khusnul Khotimah 76
15 Fatkhur 70
16 Agus Sugiri 60
17 Nurul Laili 85 73
18 Syahfitri 62
19 Nanang Prasetyo 60
20 Abdul Kalim 76
21 Sunarto 82
Kegiatan awal guru masuk dan memberi salam, kemudian meminta siswa untuk

membaca doa sebelum pelajaran dimulai secara bersama-sama dengan dipandu salah satu

siswa, dilanjutkan dengan membaca beberapa surat – surat pendek untuk mengingatkan

agar tidak lupa dan menambah keimanan bagi siswa.


Kemudian guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai perangsang sebelum masuk

pada pelajaran inti, dan pertanyaan yang ada hubungannya dengan pelajaran yang akan

diberikan pada hari tersebut.


Guru menjelaskan bagaimana Kitab-kitab Allah itu diturunkan kepada Nabi dan Rasul
dan kepada siapa saja kitab itu diturunkan serta berapa lama waktu yang dibutuhkan,

dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi yang sudah diterangkan.

33
Pada akhir pembelajaran diadakan tanya jawab secara lesan tentang hal-hal yang sudah

diterangkan dengan angkat tangan bagi yang bisa menjawab.


4. Permasalahan yang dihadapi
a. Permasalahan yang dihadapi siswa
1) Prestasi siswa
Siswa lebih aktif dan agresif setelah mendapatkan penjelasan guru tentang

bagaimana cara bertanya


2) Masalah yang dihadapi siswa
Ternyata siswa rata-rata sudah tidak merasa malu unutk bertanya
3) Siswa mulai menyukai membaca
b. Permasalahan yang dihadapi guru
1) Kualifikasi pendidikan guru
Rata Guru sudah Sarjana ( S1) Pendidikan sesuai dengan persyaratan untuk

mengajar di lembaga Sekolah dasar


Sudah ada kerja sama sesama guru dalam upaya meningkatkan prestasi siswa
2) Kompetensi guru
Kompetensi guru sudah mulai kelihatan untuk meningkatkan kompetensi

dengan mengikuti kegiatan –kegiatan yang berupa pelatihan, diklat juga

work shop tenaga kependidikan yang profesional


c. Permasalahan Sarana dan Prasarana
Untuk sarana dan prasarana sudah diupayakan untuk pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dengan penggunaan ruangan perpustakaan untuk musholla

sebagai sarana praktek sholat berjamaah


d. Permasalahan laboratorium / perpustakaan
Untuk laboratorium rata-rat di lembaga Sekolah Dasar belum ada, akan tetapi

untuk perpustakaan sudah punya walaupun baru gedungnya saja.


4. Refleksi

Dari hasil observasi yang dimulai dari perencanaan sampai dengan hasil

observasi, maka penulis merefleksikannya. Observasi awal penulis melakukan dengan

pembelajaran tanpa menggunakan metode lempar kartu untuk melihat bagaimana

proses belajar mengajar berlangsung. Di sini penulis juga mengadakan pre-test I dan

II untuk mengetahui prestasi belajar siswa dan didukung data observasi.Setelah

34
pembelajaran menggunakan metode umpan balik penulis melakukan observasi untuk

mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan

metode lempar kartu dapat berjalan efektif. Setelah materi pembelajaran mata

pelajaran Agama Islam dengan menggunakan metode umpan balik selesai diadakan

pos-test I dan II yang selanjutnya dipersentasikan seberapa besar peningkatan hasil

belajar siswa sehingga diketahui prestasi belajar siswa.

5. Keberhasilan Pembelajaran Aqidah

Dengan digunakannya metode pembelajaran lempar kartu ternyata hasilnya sangat

signifikan dengan prestasi yang diperoleh siswa, sehingga metode ini perlu

dipertahankan untuk melengkapi metode-metode yang ada

Karena dapat dilihat pada nilai siswa antara siklus I dan siklus II, yang hasil cukup

memuaskan .

BAB VI.
SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

35
Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan metode pembelajaran lempar kartu dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa hal ini terlihat dari hasil observasi pada saat belum penggunaan

metode umpan balik yaitu pada Siklus I, kemudian setelah menggunakan

metode lempar kartu pada pelajaran Agama Islam yaitu Siklus II

menunjukkan adanya peningkatan yanag signifikan terhadap prestasi belajar

siswa yaitu dari rendah ke tinggi.

2. Ketuntasan belajar secara klasikal sebelum menggunakan metode lempar

kartu belum tuntas, sedangkan sesudah menggunakan metode lempar kartu

sudah tuntas.

3. Sarana dan prasarana hendaknya mendpatkan perhatian dari Kepala Sekolah

sebagai penanggung jawab

4. Masalah laboratorium menjadi program yang harus diperhatikan karena

sangat menunjang untuk kemajuan pembelajaran

5. Masalah perpustakaan tentunya juga sangan dibutuhkan oleh guru dan siswa

sebagai wahana menambah pengetahuan dan juga menambah literatur

6. Dengan media yang sederhana akan mempermudah siswa belajar dengan

menemukan sendiri

7. Prestasi belajar siswa meningkat pada siswa kelas V di SD Negeri

Wonokerto 02, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang menyebabkan

siswa juga lebih tertarik dan antusias dalam mengikuti pelajaran Agama

Islam yang tadinya sangat sulit dan membosankan.

36
B. Saran

Melihat hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kami menyarankan

kepada :

1) Guru untuk dapat menggunakan metode lempar kartu secara efektif,

sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2) Guru harus dapat bersikap bijak terhadap siswa yang memberikan jawaban

salah dan memberikan penghargaan kepada siswa yang memberikan jawaban

yang benar

3) Guru hendaknya selalu mengadakan inovasi mengikuti perkembangan

utamanya dalam penggunaan metode pembelajaran dengan ITC

4) Sebagai pengembangan diri guru hendaknya senang membaca dan menulis

dalam pembelajaran untuk PTK

5) Sebagai Kepala Sekolah kiranya dapat memberikan motivasi khususnya

kepada guru yang sudah bersertifikasi untuk mengadakan inovasi-inovasi

dalam pembelajaran

6) Penggunaan metode yang bervariatif sebagai salah satu langkah untuk

membentuk karakter siswa bagi seorang guru

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN

37
ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Hipotesis Tindakan
F. Manfaat Hasil Penelitian

BAB II: KAJIAN PUSTAKA


A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
B. Model Pembelajaran Konstruktivistik
C. Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB III : METODE PENELITIAN


A. ObjekTindakan
B. Setting/Subjek Penelitian
C. Metode Pengumpulan Data
D. Metode Analisa Data

BAB IV : HASILPENELITIAN
A. Gambaran Setting Penelitian
B. Penjelasan Per Siklus
C. Proses Analisis Data
D. Pembahasan dan Pengambilan Kesimpulan

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

ABSTRAK

SUHARDJO. 2012. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Aqidah Melalui


Metode Lempar Kartu Pertanyaan Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Negeri Wonokerto 02 Kecamatan Gucialit.

Kata Kunci: PAI, metode Lempar Kartu Pertanyaa

38
Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk
kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika
lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna
jika anak “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan
‘mengetahui’-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan
materi terbukti berhasil dalam kompetisi ‘mengingat’ jangka pendek,
tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam
kehidupan jangka panjang.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a)
Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar PAI dengan
diterapkannya metode belajar dengan lempar kartu pertanyaan? (b)
Bagaimanakah pengaruh metode lempar kartu pertanyaan terhadap
motivasi belajar?
Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui
peningkatan prestasi belajar PAI setelah diterapkannya metode
belajar lempar kartu pertanyaan.(b) Ingin mengetahui pengaruh
motivasi belajar PAI setelah diterapkan metode belajar lempar kartu
pertanyaan Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action
research) sebanyak dua putaran. Setian putaran terdiri dari empat
tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi.
Sasaran penelitian ini adalh siswa kelas V SD Negeri Wonokerto 02
Gucialit Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011/2012. Data yang
diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar
mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa
mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I
(63,63%), siklus II (81,81%).
Simpulan dari penelitian ini adalah metode belajar lempar katu
pertanyaan dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar
Siswa V SD Negeri Wonokerto 02 Gucialit Semester Gasal Tahun
Pelajaran 2008/2009, serta model pembelajaran ini dapat digunakan
sebagai salah satu alternative pembelajaran PAI.

39
Format Observasi Untuk Guru

Assmen

Butir Observasi Observasi Keterangan


Baik Kurang
1. Penguasan

Materi
2. Penggunaan

Media
3. Interaksi

Guru-siswa
4. Cara Pengelolaan

kelas
5. Pengaturan suara

6. Penampilan guru

Format Observasi Untuk Kelas

40
Assmen

Butir Observasi Observasi Keterangan


Baik Kurang
1. Kondisi
Kelas √

2. Kondisi
Sarana dan √
Prasarana
3. Suasana
Kelas √

4. Kebersihan
Kelas √

5. Ventilasi

kelas
6. Pengaturan

kelas

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Peningkatan Kualitas Pembelajaran Aqidah Melalui Metode

41
Lempar Kartu Pertanyaan Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Wonokerto 02 Kecamatan Gucialit
2. Identitas :
Nama : Drs. Suhardjo
NIP : 19570424 197912 1006
Gol/ruang : Pembina (IV/a)
Jabatan : Guru Pembina
Unit Kerja : SDN Wonokerto 02 Gucialit Lumajang
3. Lokasi : SDN Wonokerto 02 Gucialit Lumajang
Penelitian
4. Lama : 1 Bulan (Pebruari 2012)
Penelitian
5. Biaya : Mandiri
Penelitian

Lumajang, 25 Pebruari 2012


Kepala Sekolah Peneliti
SDN Wonokerto 02

Drs. SUHARDJO Drs. SUHARDJO


NIP. 19570424 197912 1006 NIP. 19570424 197912 1006

Mengetahui/mengesahkan
Pembantu Rektor I
IKAHA

Prof. Dr. H. HARIS SUPRATNO


Niy. : uha. 01.0200

42

Anda mungkin juga menyukai