Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3. Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3
2.1. Konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam Kelautan di Indonesia .................................... 3
2.2. Realita Pengelolaan Sumber Daya Alam Kelautan di Indonesia ..................................... 3
2.3. Masalah Mengenai Pengelolaan Sumber Daya Alam Kelautan di Indonesia .................. 5
2.4. Solusi Permasalahan Pengelolaan Sumber Daya Alam Kelautan di Indonesia ............... 5
BAB 3 PENUTUP .......................................................................................................................... 6
3.1. Kesimpulan....................................................................................................................... 6
3.2. Saran ................................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 7

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhaana Wa ta’ala yang telah memberikan
Rahmat-Nya dan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah kelompok dengan
tepat waktu yang berjudul “Pengelolaan Sumber Daya Alam Kelautan yang Berwawasan
Lingkungan”, sebagai bahan presentasi untuk diskusi kelompok. Sholawat serta salam semoga
terlimpah kepada baginda Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam.

Kami tentu menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini, masih sangat banyak
memilliki kekurangan dalam pembuatan maupun dalam materi.untuk itu kami memohon kritik dan
saran dari para pembaca untuk pembuatan makalah agar lebih baik. Dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada pembuatan makalah ini, kami memohon maaf sebesar-besarnya.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kehidupan sekarang dan yang akan
dating agar dapat menambah pengetahuan para pembaca.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih

Makassar,16 Agustus 2019

Penulis,

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sumber daya alam memiliki nilai dan arti ekonomi yang sangat signifikan, bahkan suatu
potensi sumber daya alam di setiap wilayah sering menjadi tulang punggung dalam proses
mewujudkan eksistensi kelangsungan serta keberlanjutan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.

Keberadaaan dan potensi sumber daya alam di Indonesia dinilai cukup besar sehingga
pembangunan perekonomian nasional cenderung menjadikan sumber daya alam sebagai modal
utama dalam pembangunan. Namun ironisnya, dalam kebijakan maupun prosesnya belum ada
aspek untuk mencegah terjadinya eksploitasi dan eksplorasi yang bisa merusak atau
memberikan penyusutan atau penipisan terhadap sumber daya alam tersebut (khususnya
sumber daya alam kelautan). Oleh karena itu, pengelolaan serta pemanfaatan sumber daya
alam harus dilakukan dengan memperhatikan berbagai kemungkinan timbulnya kerusakan
atau penyusutan. Sehubungan dengan hancurnya atau susutnya sumber daya yang dibutuhkan,
maka pembangunan secara konvensional harus diberhentikan dan diubah dengan proses
pembangunan dengan prinsip berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dimana aktivitas
pembangunan nasional harus selalu memperhatikan keberadaan ekosistem, kondisi lingkungan
hidup, keterbatasan daya dukung sumber daya alam, serta daya tampung wilayahnya.

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara maritim dan kepulauan terbesar
di dunia, yang terdiri lebih dari 17.500 pulau. Diperkirakan wilayah Indonesia ¾ berupa lautan
dan seperempatnya adalah daratan. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam di
kawasan pesisir dan laut merupakan suatu hal yang sangat penting dan berharga bagi
masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang memiliki wilayah laut dan pesisir yang sangat
besar.

Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia hingga saaat ini masih
dianggap belum optimal, meskipun sebenarnya telah lama dilakukan oleh sejumlah
departemen dan lembaga pemerintah non-departemen. Salah satu kelemahan dari tugas pokok
dan fungsi yang dilakukan oleh sebagian besar institusi tersebut sesungguhnya bukan dibidang

1
kelautan atau wilayah lautnya, melainkan karena orientasi tugas dan wewenang mereka lebih
banyak berkaitan dengan daratan sehingga pendekatan yang mereka lakukan lebih bersifat
land-oriented. Banyaknya departemen dan instansi pemerintah yang berkepentingan dalam
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan tidak membuat sektor ini menjadi maju.
Bahkan sebaliknya, arahnya menjadi tidak jelas.

1.2. Rumusan Masalah


1. Seperti apa konsep pengelolaan Sumber daya alam kelautan yang ada di Indonesia ?
2. Bagaimana realita pengelolaan sumber daya alam kelautan yang ada di indonesia sekarang
ini?
3. Masalah apa saja yang terjadi terkait dengan pengelolaaan sumber daya alam kelautan yang
ada di Indonesia?
4. Apa saja solusi dari permasalahan yang terjadi terkait dengan pengelolaaan sumber daya
alam kelautan yang ada di Indonesia?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar para pembaca dan penulis dapat mengetahui
mengenai dengan pengelolaaan sumber daya alam kelautan yang ada di Indonesia dan
permasalahan apa saja yang dihadapi Indonesia mengenai pengelolaaan sumber daya alam
kelautan yang ada.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam Kelautan di Indonesia


 Pengelolaan
Pengelolaan berasal dari kata kelola atau dalam bahasa Inggris “management”,
yang mencakup kegiatan-kegiatan perencanaan, penataan, pelaksanaan atau
pemanfaatan, dan pengawasan.
 Sumber Daya Alam Kelautan
Secara garis besar sumber daya kelautan dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :
a) Sumber daya yang dapat diperbarui, termasuk didalamnya yaitu perikanan
laut (baik perikanan budidaya maupun perikanan tangkap), terumbu karang,
hutan bakau, padang lamun, rumput laut, dan bahan-bahan bioaktif.
b) Sumber daya yang tidak dapat diperbarui meliputi seluruh sumber daya
mineral dan geologi. Mineral terdiri dari 3 kelas yaitu kelas A (mineral
strategis : minyak bumi, gas alam dan batu bara), kelas B (mineral vital :
emas, timah, nikel, bauksit, bijih besi, dan kromite), kelas C (mineral
industri : meliputi bahan bangunan dan galian seperti granit, kapur, tanah
liat, kaoin, dan pasir).
c) Jasa-jasa lingkungan, meliputi fungsi kawasan lingkungan pesisir dan
lautan, kawasan perlindungan (konservasi dan preservasi) dan sistem
penunjang kehidupan serta fungsi ekologis lainnya.

2.2. Realita Pengelolaan Sumber Daya Alam Kelautan di Indonesia


Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di bidang
kelautan dan perikanan yang sangat besar. Jika sumber daya ini dimanfaatkan dengan baik,
maka akan mampu berkonstribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.
Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam pesisir dan laut saat ini dalam waktu
dasawarsa terakhir ini sangat buruk. Banyak berbagai macam kerusakan yang dialami
seperti contohnya pengelolaan sumber daya di darat telah menimbulkan degradasi lahan,
hutan, dan air serta kerusakan lingkungan yang mengancam kelestarian laut ataupun darat.
3
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk kemanusiaan, Abdul Halim
mengatakan bahwa dibidang kemaritiman Indonesia memiliki sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang mumpuni, kini tinggal diarahkan sebagai SDM yang unggul
dan inovatif. Maka dari itu kita perlu menginventaris lulusan atau alumni dari universitas
bidang ini yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun yang masih menjadi pekerjaan rumah
sekarang ini yaitu soal pengelolaan hasil perikanan, kelautan, dan kemaritiman yang mesti
disiapkan untuk menuju pasar global. Indonesia memiliki SDA dan SDM yang kuat,
tinggal pemerinth bersikap tegas untuk mewujudkannya. Abdul Halim juga mengkritisi
peran BUMN dan pemerintah yang seharusnya bermitra dengan baik kepada para nelayan
untuk bersama-sama mengedepankan pentingnya pengelolaan yang berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan pada bidang ini.tidak pernah terdengar.
Kini, posisi perikanan Indonesia ditingkat dunia berada di nomor tiga setelah Cina
dan India. Dua tahun lalu India tidak pernah terdengar, tetapi kini menyalip ke posisi nomor
dua. Indonesia memiliki sumber daya alam dan kekayaan maritim yang potensinya sangat
besar dengan nilai Rp 1,4 trilliun. Artinya hampir satu setengah kali lipat perekonomian
Indonesia.
Dalam rangka Bulan Bakti Karantina, Mutu, dan Hasil Perikanan tahun 2019,
Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pelepasan Ekspor Raya Hasil
Perikanan secara serentak di lima pelabuhan utama yaitu Tanjung Perak Surabaya, Tanjung
Emas Semarang, Tanjung Priok Jakarta, Belawan Medan, dan Soekarno Hatta Makassar
yang dipimpin langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti didampingi
Dirjen Bea dan Cukai Kementrian Keuangan Heru Pambudi, dan Kepala Badan Karantina
Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP Rina. Pada
Ekspor Raya tersebut akan dikirim 394 kontainer produk perikanan dengan total 8.938,76
ton senilai Rp 588,79 miliar. Produk perikanan tersebut akan dikirim ke 21 negara.
Dalam sambutannya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
menyebutkan bahwa tumbuhnya usaha perikanan di Indonesia ini merupakan dampak
positif dari upaya pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing yang
digalakkan pemerintah beberapa tahun belakangan. Sejak 2014, KKP tercatat telah
menenggelamkan 516 kapal pencuri ikan. Bahkan, di Semester I tahun 2019 saja, KKP
telah berhasil menangkap 67 kapal pencuri ikan.

4
2.3. Masalah Mengenai Pengelolaan Sumber Daya Alam Kelautan di Indonesia
Pada awalnya setelah sekian lama dilakukan eksploitasi sumber-sumber daya
kelautan, maka sumber daya yang tersedia di laut yang semula sangat melimpah karena
belum banyak dimanfaatkan kemudian suatu saat akan mengalami degradasi. Masalah atau
faktor yang menyebabkan terjadinya penyusutan dalam pengelolaan sumber daya kelautan,
diantaranya yaitu adanya degradasi sumber daya kelautan, disamping upaya eksploitasi
yang berlebihan atas sumber daya di wilayah ini. Pertambahan jumlah penduduk dan
terpusatnya kegiatan ekonomi di kota-kota yang terdapat di wilayah pesisir, serta
meningkatnya pencemaran akibat aktivitas manusia, merupakan faktor-faktor yang
mempercepat degradasi sumber daya kelautan. Namun, yang tidak kurang pentingnya
adalah faktor kelemahan pengaturan (regulasi) dalam bentuk peraturan perundang-
undangan yang sejatinya dapat mengatur pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya
kelautan secara efektif, serta kelembagaan yang terkait dengan sumber daya di wilayah ini.

2.4. Solusi Permasalahan Pengelolaan Sumber Daya Alam Kelautan di Indonesia


Pada masalah yang telah diuraikan di atas, seiring dengan kerusakan sumber daya
hayati atau non hayati yang berada di wilayah pesisir dan laut perlu adanya
penanggulangan secara cepat agar pembangunan berkelanjutan wilayah pesisir dan laut
Indonesia tetap terjaga. Penanggulangan kerusakan lingkungan pesisir dan laut harus
dilakukan secara bertahap dan memperhatikan alam sekitarnya agar tujuan dari upaya ini
dapat tercapai dengan maksimal. Dapat kita ketahui bahwa subjek dan objek
penanggulangan ini terkait erat dengan keberadaan masyarakat dan lingkungannya karena
mempunyai ketergantungan yang cukup tinggi terhadap ketersediaan sumber daya yang
berada disekitarnya. Penanggulangan kerusakan lingkungan di wilayah pesisir dan laut
berbasis masyarakat dapat mampu menjawab berbagai persoalan masalah yang terjadi di
suatu wilayah berdasarakan karakteristik sumber daya alam dan sumber daya manusia di
wilayah tersebut.
Dan juga dari pihak pemerintah sendiri membuat Undang-Undang mengenai
pemanfaatan wilayah pesisir dan laut UU No. 1 Tahun 2004 harus lebih diperketat
regulasinya dan mengontrol setiap kegiatan manusia yang dilakukan setiap sebulan sekali.
Hal ini dikarenakan pemerintah nuga harus terlibat dalam menjaga ekosistem laut
Indonesia, agar masyarakat mengetahui bahwa pemanfaatan sumber daya laut sangat

5
dibutuhkan dan harus dipertahankan agar pembangunan berkelanjutan tetap terus terjaga.
Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat harus dijadikan sebagai dasar implementasi
sebuah pengelolaan berbasis masyarakat.
Selain itu, juga diperlukan perubahan dalam penggunaan teknologi pengelolaan
sumber daya laut dengan menggunakan teknologi yang lebih modern tetapi ramah
lingkungan. Secara umum, teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang hemat
sumber daya lingkungan, sedikit mengeluarkan limbah, dan rendah resiko menimbulkan
bencana. Bukan saatnya lagi memikirkan nilai ekonomis dalam penggunaan teknologi
untuk laut. Saatnya untuk mengutamakan kualitas dan mutu dalam pengelolaan sumber
daya laut yang lebih memberikan banyak keuntungan bagi negeri ini dan menciptakan laut
yang sehat bagi alam sendiri. Demikian pula persediaan bahan pangan di laut dapat
mengimbangi tuntutan kebutuhan pangan akibat pertumbuhan penduduk yang pesat.

BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia hingga saaat ini
masih dianggap belum optimal, meskipun sebenarnya telah lama dilakukan oleh
sejumlah departemen dan lembaga pemerintah non-departemen.

6
3.2. Saran
Semoga kedepannya sumber daya kelautan Indonesia dapat digunakan dengan
sebaik mungkin sehingga tidak dapat menimbulkan dampak negatif bagi negara
Indonesia itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Iriana Djajaatmadja. Harmonisasi Hukum Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dalam
Kerangka Desentralisasi. Laporan akhir

https://kompasiana.com/putra_galuh/5a03403b9b1e6777e44d5bb2/permasalahan-ekosistem-
sumberdaya-laut-di-indonesia

https://m.liputan6.com/bisnis/read/4041956/potensi-sumber-daya-kelautan-ri-capai-rp-14-triliun

https://swdinside.blogspot.com/2015/11/pengertian-pengelolaan.html

Anda mungkin juga menyukai