Anda di halaman 1dari 6

DOKUMENTASI

RESUME
KEPERAWATAN KRITIS

Disusun Oleh :
Kelompok 8
Dwi Nur Candra
Elvina Delviantari
Erika Almira
Reza Fahlevi

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2018
Observasi terhadap keluarga pasien yang sedang di rawat di ICU

Bagi keluarga pasien yang berada dalam keadaan kritis (critical care
paients) dalam kenyataannya memiliki stress emosional yang tinggi. Mendapatkan
informasi tentang kondisi medis pasien dan hubungan dengan petugas pemberi
pelayanan merupakan prioritas utama yang diharapkan dan diperlukan oleh
keluarga pasien. Pelayanan keperawatan menjadi tumpuan bagi pasien dan
keluarganya karena keberadaan perawat yang terus menerus bersama pasien
sehingga secara terus menerus pula bertanggung jawab untuk mempertahankan
homeostatis pasien. Perhatian, rasa percaya , dan dukungan yang diberikan
perawat kepada pasien dan keluarganya menjadi dasar yang membuat hubungan
perawat, pasien dan keluarganya unik dan kuat. Tidak ada pelayanan kesehatan
profesional lain yang mempunyai kesempatan yang konsisten dan sering
berinteraksi dengan pasien pada kerangka kerja yang sama. Pelayanan
keperawatan dapat mengusahakan sumber dukungan yang kuat bagi pasien yang
dapat diperoleh dari dukungan keluarga.

Perkenalkan kami dari kelompok 8 yang beranggotakan dwi nur candra,


elvina delviantari, Erika almira, dan reza fahlevi. Observasi yg kami lakukan
berada di ruang tunggu ICU RS Islam Ibnu Sina yang beralamatkan jalan melati,
harjosari, kota pekanbaru.

Hari pertama observasi (senin, 30 september 2019)

1. Respon fisik
a. Keluarga tampak kelelahan karena menunggu informasi dari tim kesehatan
2. Respon psikis
Keluarga merasa cemas, gelisah, susah tidur dan depresi semenjak salah
satu keluarganya mengalami kritis akibat kecelakaan. Kecemasan yang terjadi
pada keluarga di sebabkan pasien berada dalam ancaman sakit pada rentang
hidup dan mati akan mengancam dan merubah homeostasis keluarga untuk
beberapa alasan. Dengan kondisi ruangan dimana keluarga pasien tidak boleh
mendampingi pasien setiap saat dan tidak bisa melihat perkembangan pasien
secara langsung akan menyebabkan keluarga pasien khawatir dan cemas.
Gangguan psikologis yang di alami keluarga pasien dapat menimbulkan
ketidakmampuan dalam mengambil keputusan sehingga dapat menghambat
pemberian asuhan keperawatan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
kecemasan keluarga diantaranya adalah takut akan kehilangan, masalah
ekonomi, kurang pemberian informasi dari tenaga kesehatan.

3. Aktivitas keluarga diruang tunggu


a. Keluarga sering bercerita dengan keluarga pasien yang lain, dan makan
bersama.
b. Keluarga terlihat sedang duduk bersama anggota yang lain

4. Komunikasi diantara keluarga dan tim kesehatan


a. Keluarga terlihat sesekali menanyakan keadaan anggota keluarganya yg
dirawat

5. Kondisi lingkungan ruang tunggu


a. Ruangan tampak bersih dan rapi,
b. Keluarga juga tampak membuang sampah pada tempatnya.
Hari kedua observasi (rabu, 30 oktober 2019)

1. Respon fisik
Keluarga tampak senang karena pasien sudah dapat pulang ataupun
kembali ke rumah.

2. Respon psikis
Keluarga merasa tidak cemas, tidak gelisah, dan bisa tidur karena keluarga
mendapatkan informasi dari tim kesehatan bahwasanya hari ini pasien terakhir
dirawat.

3. Aktivitas keluarga diruang tunggu


Keluarga terlihat sedang membereskan barang-barang nya

4. Komunikasi diantara keluarga dan tim kesehatan


Keluarga terlihat menanyakan waktu kepulangan dari pasien

5. Kondisi lingkungan ruang tunggu


Ruangan tampak bersih dan rapi.

Anda mungkin juga menyukai