Anda di halaman 1dari 17

Langsung ke konten utama

Generator
Makalah Instalasi LIstrik Tentang Generator
 Dapatkan link
 Facebook
 Twitter
 Pinterest
 Google+
 Email

Oktober 26, 2017


MAKALAH
INSTALASI LISTRIK ( ELEKTRIK )

GENERATOR
Untuk memenuhi salah satu Tugas
Mata Kuliah Instalasi Listrik ( Elektrik )
Dosen : Bambang Dwinantto

Disusun Oleh :
Kelompok
1. Arief Noor Rizki Kurniawan ( 11416046 )
2. Ahmad Fajar Ulil Bshor ( 10416358 )
3. Patrick Novan Allo ( 15416736 )
4. Zulian Kresnaldi ( 17416956 )

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari sumber.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Depok, 25 Oktober 2017

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Permasalahan ...................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................. 1
1.4 Sitematika Penulisan .................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2


2.1 Pengertian Generator.................................................................... 2
2.2 Jenis-jenis Generator .......................................................................... 2
2.3 Generator AC (Bolak-balik).................................................................. 2
2.4 Generator DC (searah)......................................................................... 6

2.5 Generator Sinkron ............................................................................. 6

2.6 Generator Asinkron ......................................................................... 15

BAB III Penutup ............................................................................................. 27

3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 27

3.2 Saran ................................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 28

. Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang

Generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Untuk mengenal bentuk
nyata dari generator, akan lebih mudah jika kita mengunjungi wilayah pembangkit listrik karena di sana
generator banyak digunakan. Mungkin yang sering kita kenal ada dua buah macam generator AC ( arus
bolak-balik ) dan generator DC ( arus searah ). Tetapi, selain kedua generator tersebut masih banyak jenis
generator berdasarkan putaran ada Sinkron dan Asinkron, generator dilihat dari fasanya yaitu: satu fasa dan
tiga fasa.
Jadi, disini kami akan mengajak pembaca untuk membahas dan mengupas berbgai macam generator
berdasarkan jenis arus yang dibangkitkan, generator berdasarkan putaran dan generator dilihat dari
fasanya.

B. Rumusan Masalah

a) Apa itu generator?


b) Ada berapa jenis generator?
c) Untuk apa generator tersebut dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan penulisan

Tujuan ditulisnya makalah ini untuk membahas tentang generator untuk pembangkit listrtik
demi kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan sehari-hari dalam kehidupan.

D. Manfaat

Manfaat pembuatan makalah ini untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang
generator dalam kehidupan sehari-hari, supaya lebih memahami tentang generator
pembangkit listrik

BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Generator

Generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Untuk mengenal bentuk
nyata dari generator, akan lebih mudah jika kita mengunjungi wilayah pembangkit listrik karena di sana
generator banyak digunakan.

B. Jenis - jenis Generator


a. Prinsip dan Cara Kerja Generator (AC) Arus Bolak-Balik
Generator arus bolak-balik terdiri atas sebuah kumparan dan sepasang kutub magnet kuat, dua buah cincin geser
dan dua buah sikat penyambung arus.
Perhatikan di bawah, tiap ujung kawat kumparan dihubungkan pada sebuah cincin-cincin tersebut. Pada tiap
cincin geser menempel pada sebuah sikat penyambung arus.

Bila kumparan diputar, maka dalam kumparan akan timbul gaya gerak listrik bolak-balik. Gaya gerak listrik
bolak-balik ini jika dihubungkan dengan rangkaian luar, maka akan mengalir arus melalui kedua sikat secara
bergantian, yaitu: mula-mula arus keluar melalui sikat pertama, sesaat kemudian melalui sikat kedua, sesaat
kemudian melalui sikat pertama lagi, sesaat kemudian melalui sikat kedua lagi, demikian seterusnya sehingga
dihasilkan arus induksi yang arahnya bolak-balik.

Arus yang arahnya bolak-balik semacam ini disebut dengan arus bolak-balik, yang biasa disebut arus AC
berasal dari bahasa Inggris Alternating Current. Arus bolak-balik ini jika digambar dengan grafik terhadap
waktu adalah sebagai berikut.

Dari gambar di atas keadaan arus pada saat tertentu di atas garis mendatar dan saat berikutnya di bawah garis
mendatar, demikian seterusnya. Inilah yang menunjukkan bahwa arah arus itu bolak-balik.

Bagian generator yang bergerak (berputar) disebut rotor, dan bagian yang diam (tidak berputar) disebut stator.
Pada gambar generator di atas, sebagai rotornya kumparan ( jangkar), dan statornya sepasang magnet.

Untuk generator pembangkit tenaga listrik yang besar-besar menggunakan lebih dari satu magnet sebagai rotor
dan susunan kumparan-kumparan sebagai stator

Arus bolak-balik banyak sekali digunakan antara lain untuk listrik di rumahrumah pabrik-pabrik dan kantor-
kantor.

b. Prinsip dan Cara Kerja Generator (DC) Arus Searah


Generator arus searah pada prinsipnya sama dengan generator arus bolak-balik. Perbedaannya hanya
menggunakan satu cincin yang dibelah menjadi dua, perhatkan gambar di bawah ini!.

Generator ini menghasilkan gaya gerak listrik induksi searah. Jika dihubungkan dengan rangkaian luar, maka
arus akan mengalir melalui salah satu sikat.

Yaitu pada awal melalui sikat pertama, waktu berikutnya melalui sikat pertama lagi demikian seterusnya arus
selalu melalui sikat pertama, sehingga arus yang dihasilkan berupa arus searah.

Arus searah biasa disebut arus DC berasal dari bahasa Inggris Direct Current. Arus searah ini ditunjukkan
dengan grafik seperti terlihat pada gambar di bawah.

Dari gambar di atas terlihat bahwa grafik arus selalu di atas garis, tidak pernah di bawah garis mendatar. Hal
inilah yang menunjukkan bahwa arah arus itu searah.

Generator listrik merupakan mesin yang dapat mengubah energi kinetik menjadi energi
listrik. Generator ini dapat bekerja berdasarkan gejala induksi elektromagnetik yang pernah
ditemukan oleh Faraday. Generator dibedakan atas dua berdasarkan arus listrik yang dihasilkan
yaitu:
1. Generator arus bolak-balik
2. Generator arus searah

Generator arus bolak-balik / alternator adalah generator yang menghasilkan arus bolak-
balik, sedangkan generator arus searah adalah generator yang menghasilkan arus listrik searah.
Perbedaan keduanya terdapat pada jumlah cincin luncur dan bentuknya. Generator arus bolak-
balik terdapat dua buah cincin luncur di mana setiap cincin berhubungan dengan setiap ujung
kumparan. Pada generator arus searah hanya terdapat sebuah cincin yang terbelah ditengahnya
yang disebut cincin belah atau komutator.

Generator Arus Searah

Seperti dijelaskan sebelumnya, generator arus searah dapat dibuat dengan mengganti kedua
cincin luncur pada alternator dengan sebuah cincin belah. Ujung-ujung kumparan dihubungkan
dengan cincin belah dan hubungan kumparan kepada sikat berganti setiap setengah putaran
sehingga putaran kumparan yang konstan menghasilkan ggl induksi yang polaritasnya tidak
berubah, persis seperti pada motor listrik.

C. Generator Sinkron

Hal paling tampak yang membedakan antara generator sinkron dari generator induksi/asinkron adalah
generator sinkron dieksitasi dua kali. Pada generator asinkron energi listrik dihasilkan hanya oleh putaran
rotor terhadap stator, sedangkan pada generator sinkron energi listrik dihasilkan oleh putaran rotor
terhadap stator dan lilitan rotor yang diumpani sumber arus dc.

Sebuah generator sinkron memberikan torsi pada satu laju yaitu laju sinkron. Pada laju di luar laju
sinkronnya torsi rata-rata akan bernilai nol,
Jika kecepatan rotor n dari generator konstan maka frekuensi yang dihasilkan pun konstan, oleh sebab itu
generator sinkron yang bekerja pada kecepatan konstan dikenal sebagai generator sinkron karena frekuensi
listriknya akan tetap konstan jika kecepatan putaran mekanis rotornya pun konstan, sehingga frekuensi
listriknya sinkron terhadap kecepatan putar rotor.

Persamaan ggl.
Ggl diinduksikan di dalam sebentuk konduktor dengan panjang l bergerak di dalam satu medan magnet
dengan kerapatan fluks rata-rata B dan kecepatan relatif v meter/detik tegak lurus terhadap arah medan
magnet maka:
E = Blv volt
Jika d adalah dimeter dari inti jangkar/armatur dan ns adalah kecepatan rotasi relatif yang terjadi antara
pergerakan jangkar yang bersatu dengan rotor terhadap lilitan l yang dililitkan pada stator ( lihat ilustrasi
Gambar 2 ) maka:

Dan berdasarkan rumus kecepatan sinkron terhadap frekuensi listriknya diperoleh:

E = 2fΦ

yang merupakan nilai rata-rata dari ggl yang melewati satu lilitan konduktor.

Jika winding N lilitan terkonsentrasi pada salah satu kutub-nya maka untuk sepasang kutub akan memiliki
2N lilitan sehingga ggl rata-rata yang dibangkitkan oleh 2N lilitan adalah:

2N.E = 2N. 2fΦ

Eavg = 4Nf Φ

Diagram fasor pada keadaan gerak-mula/starting – kondisi eksitasi


Rancangan awal sebuah generator dibuat sedemikian rupa sehingga semua impedans pada keadaan tanpa
beban ( baik pada hubung buka maupun hubung singkat ) adalah bersifat induktif sehingga memiliki faktor
daya “sumber yang berperilaku ‘meninggalkan’ beban” atau lebih dikenal sebagai lagging power factor.
Keadaan gerak-mula/starting digambarkan oleh Gambar 3 sebagai berikut:

Pada keadaan starting kita dapat membentuk set impedans di bawah kondisi hubung singkat dengan
Xl adalah impedans bocor pada keadaan hubung-singkat, Xa adalah impedans jangkar/armatur pada
keadaan hubung singkat, dan Raadalah resistansi jangkar pada keadaan hubung singkat.
Persamaan yang sesuai dengan set impedans di atas adalah:
E = E’ + jIXa
E = I(jXl + Ra) + jIXa
Atau

E = IRa + jI(Xl + Xa)


E = IRa + jIXt
Daya dan torsi pada keadaan hubung singkat – kondisi eksitasi.
Putaran rotor dari generator akan memberikan pencatuan daya nyata sebesar 3.E cos δ. I cos θ. Jika sudut
yang terjadi antara I dan Ra serta antara E dan Rakurang atau sama dengan 0.25π ( merupakan sifat alami
generator sinkron pada hubung singkat ) maka dapat digunakan pendekatan daya nyata menjadi 3.E I cos
(δ+ θ), sehingga:

Daya nyata Pm setara dengan torsi mekanis rotor generator sinkron maka:
T = Pm watt-sinkron

Pada diagram fasor tampak bahwa besaran Ra lebih kecil daripada besaran Xl+Xadan jika harganya cukup
kecil sehingga membuat proyeksi E sangat mendekati 900 maka IRa dapat diabaikan:

Maka arus yang timbul pada komponen daya nyata sebesar:

Pengaruh perubahan arus medan eksitasi terhadap arus pembangkitan generator


Perubahan di dalam arus medan dc yang mengalir melalui lilitan medan pada rotor dari generator sinkron
menyebabkan perubahan pada faktor daya ketika generator bekerja. Kemampuan untuk berubah faktor
daya oleh sebab pengubahan keadaan eksitasi ini merupakan karakteristik yang sangat penting dari
generator sinkron.

Pengoperasian generator sinkron pada kecepatan rotasi putar yang konstan akan membutuhkan resultan
fluksi yang konstan supaya tegangan yang dihasilkan cenderung konstan. Baik sumber dc dan dan putaran
rotor bekerja sama untuk menghasilkan resultan fluks yang konstan ini.

Mari kita cermati Gambar 4 berikut ini yang merupakan diagram fasor dari arus dan tegangan yang terjadi
ketika generator sinkron beroperasi.

Daya yang dicatu oleh generator akan bernilai konstan jika (E2 /Xt) sin δ tetap konstan, sehingga perubahan
pada E maka sin δ harus berubah sejauh menjaga (E2 /Xt) sin δ tetap konstan, sehingga daerah dari fasor-
fasor ‘keluarga’ E (E1, E2, E3) harus berada pada jalur garis yang terputus-putus. Lebih jauh, proyeksi fasor
I pada fasor E’ harus tetap konstan.
i. Keadaan eksitasi berlebih (over excitation)
Pada Gambar 4, ketika tegangan eksitasi sebesar E1 , maka arus medan eksitasi menghasilkan terlalu
banyak fluks /over-excitation. Fasor arus mengasumsikan posisi I1 yang sedemikian sehingga ketika fasor j
I1 Xt ditambahkan kepada fasor E1 akan memberikan tegangan terminal E’. Hal ini menjadikan arus reaktif
yang ‘mendahului E1’/leading dialirkan dan berlaku untuk mengurangi kemagnetan (demagnetisasi) medan
fluks untuk menambah kebutuhan tegangan terminal.
ii. Keadaan setimbang (balanced excitation)
Jika eksitasi dikurangi sedemikian hingga tegangan eksitasi menjadi E2 , maka tidak terjadi kelebihan
fluks yang dihasilkan oleh lilitan medan, sehingga arus keluaran ac dari generator tidak memiliki
komponen reaktif , faktor daya adalah satu dan arus keluaran adalah I2 .
iii. Keadaan eksitasi rendah (under excitation)
Ketika tegangan eksitasi adalah E3 maka motor berada pada keadaan eksitasi-rendah (under-excitation)
. Arus keluaran pada keadaan ini diasumsikan pada posisi I3 dan faktor daya adalah ‘lagging’ atau ‘arus
tertinggal dari tegangan’. Keadaan arus I3 yang tertinggal ini mempunyai efek magnetisasi yang membantu
membentuk fluks celah-udara seperti yang dibutuhkan oleh tegangan terminal E’.
iv. Hubungan kualitatif antara arus dc lilitan medan terhadap eksitasi generator sinkron.
Seperti telah disebutkan di paragraf awal sub-bab ini bahwa arus eksitasi generator dipengaruhi pula oleh
arus lilitan medan dc dari jangkar rotor. Berikut ini adalah gambaran kualitatif dari hubungan antara arus
dc lilitan medan dan arus eksitasi generator:

Berikut ini adalah grafik arus generator yang dipengaruhi oleh arus eksitasi lilitan medan:
D. Generator Asinkron
Generator induksi adalah mesin induksi yang bekerja sebagai generator,oleh karena itu mesin induksi
mempunyai persamaan dan konstruksi yang sama untuk generator maupun untuk motor. Generator ini mendapat
eksitasi dari luar,syarat utama tegangan dapat timbul untuk generator induksi adalah jika Nr>Ns dengan Nr =
kecepatan rotor dan Ns = kecepatan sinkron. Misal radiator diputus oleh penggerak luar,diatas Ns maka slip
akan bernilai negative lalu mesin akan mensuplay daya dan menghasilkan tegangan, Selain itu membangkitkan
tenaga juga memerluka daya remanasi magnet pada rotor .
Generator induksi merupakan salah satujenis generator AC yang menerapkan prinsip motor induksi untuk
menghasilkan daya. Generator induksi dioperasikan dengan menggerakkan rotornya secara mekanis lebih cepat
daripada kecepatan sinkron sehingga menghasilkan slip negatif. Motor induksi biasa umumnya dapat digunakan
sebagai sebuah generator tanpa ada modifikasi internal. Generator induksi sangat berguna pada aplikasi-aplikasi
seperti pembangkit listrik mikrohidro, turbin angin, atau untuk menurunkan aliran gas bertekanan tinggi ke
tekanan rendah, karena dapat memanfaatkan energi denganpengontrolan yang relatif sederhana.
Generator induksi adalah generator yang menggunakan prinsip induksi elektromagnetik dalam
pengoperasiannya. Generator ini dapat bekerja pada putaran rendah serta tidak tetap kecepatannya, sehingga
generator induksi banyak digunakan pada pembangkit listrik dengan daya yang rendah seperti pada pembangkit
listrik tenaga mikrohidro atau pembangkit listrik tenaga baru.
Generator induksi merupakan jenis pembangkit listrik alternatif yang cocok untuk skala kecil atau beban rumah
tangga (450 Va). Hal ini disebabkan karena harga generator induksi relatif lebih murah dibanding dengan
generator sinkron. Kelemahan generator induksi adalah kinerjanya sangat dipengaruhi oleh beban. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan storage terhadap kinerja generator induksi. Parameter motor
induksi yang digunakan sebagai generator induksi adalah jenis rotor sangkar, 3 fase, dan 2 HP.
Pengujian ini digunakan 4 buah kapasitor (@ 12 mF) dipasang pada setiap fase, inverter, converter, dan accu
120 Ah sebagai storage. Pengujian kinerja generator induksi dilakukan dengan pemasangan kapasitor tiap fase
secara bertahap dan memonitoring keluaran generator induksi (tegangan, frekuensi, dan rpm) pada saat dibebani
dan tanpa beban, pengujian ini dilakukan pada saat tanpa menggunakan storage dan menggunakan storage. Hasil
penelitian secara keseluruhan menunjukkan penurunan kinerja generator induksi (pengujian tanpa storage).
Pada saat kapasitas kapasitor terpasang 12 ìF, tegangan keluaran mengalami penurunan sebesar 63% (tanpa
beban 6,3 volt, berbeban 60 watt = 2,2 volt). Kapasitas 24 ìF, 36 ìF, dan 48 ìF tegangan mengalami penurunan
sebesar 2,7%, 1,6%, dan 1,5%. Untuk rpm dan frekuensi secara keseluruhan (12 ìF, 24 ìF, 36 ìF, dan 48 ìF)
hanya mengalami penurunan sebesar 0,1% dan 0,2%. Sedangkan pengujian dengan menggunakan storage
hasilnya menunjukkan bahwa dengan adanya storage tegangan output, rpm dan frekuensi tidak mengalami
penurunan (pada saat berbeban dan tanpa beban), karena arus yang diserap oleh beban terpasang diambil dari
storage atau accu sehingga beban tidak mempengaruhi keluaran generator induksi.
Keuntungan dari penggunaan generator induksi dibandingkan dengan generator biasa diantaranya adalah ukuran
dan harga yang lebih murah, tidak memerlukan sumber AC, adanya proteksi terhadap bahaya kelebihan beban
dan hubung singkat, dan lain-lain. Oleh karena itu, generator induksi banyak digunakan pada system tenaga
listrik yang terisolir. Pada system tenaga listrik yang terisolir, generator induksi menggunakan penguat yang
dihasilkan sendiri sehingga sering disebut generator induksi berpenguat sendiri.
Generator induksi merupakan mesin induksi yang bekerja sebagai generator. Ketika kecepatan putar rotor mesin
induksi lebih besar dari kecepatan sinkron dari medan putar pada celah udara, mesin induksi yang sama dapat
bekerja sebagai generator induksi.
Generator induksi masih dapat bekerja dan menghasilkan tegangan walaupun kecepatan putarnya dan sumber
daya masukannya tidak tetap. Oleh karena itu, generator induksi saat ini mulai banya digunakan sebagai
pembangkit energy terutama untuk sumber daya tak terbarukan terutama untuk daerah yang terisolasi dari
jaringan listrik.
Untuk mengoperasikannya, generator induksi harus dieksitasi menggunakan tegangan yang leading. Ini biasanya
dilakukan dengan menghubungkan generator kepada sistem tenaga eksisting. Pada generator induksi yang
beroperasi standalone, bank kapasitor harus digunakan untuk mensuplay daya reaktif. Daya reaktif yang
diberikan harus sama atau lebih besar daripada daya reaktif yang diambil mesin ketika beroperasi sebagai motor.
Tegangan terminal generator akan bertambah dengan pertambahan kapasitansi.
Karakteristik torka-kecepatan mesin induksi seperti kurva pada Gambar 1, memperlihatkan bahwa jika motor
induksi diputar pada kecepatan yang lebih tinggi daripada nsyncoleh sebuah penggerak mula (prime mover)
eksternal, arah torka induksinya akan berbalik dan motor akan berlaku sebagai sebuah generator. Dengan
bertambahnya torka yang diberikan penggerak mula kepada porosnya, besar daya yang dihasilkan oleh
generator induksi ikut bertambah. Seperti diperlihatkan gambar, terdapat nilai torka induksi maksimum yang
mungkin pada mode operasi generator. Torka ini disebut dengan torka pushovergenerator. Jika torka yang
diberikan penggerak mula kepada poros melebihi torka pushover, generator akan overspeed.
Ada beberapa keterbatasan ketika mesin induksi beroperasi sebagai generator. Karena tidak adanya rangkaian
medan yang terpisah, generator induksi tidak dapat menghasilkan daya reaktif. Dalam pengoperasiannya,
generator induksi justru mengonsumsi daya reaktif sehingga sumber daya reaktif eksternal harus terhubung
kepada generator sepanjang waktu untuk menjaga medan magnet statornya. Sumber daya reaktif eksternal ini
juga harus mengontrol tegangan teriminal generator. Tanpa arus medan, generator induksi tidak dapat
mengontrol tegangan keluarannya sendiri. Normalnya, tegangan generator dijaga oleh sistem tenaga dimana
generator tersebut dihubungkan.

Satu keuntungan besar dari generator induksi adalah kesederhanaannya. Sebuah generator induksi tidak
memelukan rangkaian medan terpisah dan tidak harus diputar secara terus-menerus pada kecepatan tetap.
Selama putaran mesin masih lebih tinggi daripada dari sistem tenaga yang terhubung padanya, mesin
akan tetap berfungsi sebagai generator. Semakin besar torka diberikan kepada porosnya (sampai nilai tertentu),
maka akan semakin besar daya output yang dihasilkan.
Fakta bahwa tidak ada pengaturan rumit yang diperlukan membuat generator induksi menjadi pilihan yang tepat
untuk kincir angin, sistem pemanfaatan panas, dan sumber-sumber daya tambahan serupa yang ditambahkan
kepada sistem tenaga eksisting. Pada aplikasi-aplikasi seperti itu, perbaikan faktor daya dapat dihasilkan oleh
kapasitor dan tegangan terminal generator induksi dapat dikontrol sistem tenaga eksternal.
Prinsip Kerja Generator Induksi
Prinsip kerja generator induksi adalah kebalikan daripada saat mesin induksi bekerja sebagai motor. ketika
mesin berfungsi sebagai motor, kumparan stator diberi tegangan tiga fasa sehingga akan timbul medan putar
dengan kecepatan sinkron (ns). Namun jika motor berfungsi sebagai generator, pada rotor motor diputar oleh
sumber penggerak dengan kecepatan lebih besar daripada kecepatan sinkronnya. Bila suatu konduktor yang
berputar didalam medan magnet (kumparan stator) akan membangkitkan tegangan sebesar

Dimana :
e = tegangan induksi yang dihasilkan (volt)
B = fluks magnetik (weber)
l = panjang konduktor yang dilewati medan magnet (m)
v = kecepatan medan magnet melewati konduktor (m/s)
dan bila dihubungkan ke beban akan mengalirkan arus. Arus pada rotor ini akan berinteraksi dengan medan
magnet pada kumparan stator sehingga timbul arus pada kumparan stator sebagai reaksi atas gaya mekanik yang
diberikan. Pada proses perubahan motor induksi menjadi generator induksi dibutuhkan daya reaktif atau daya
magnetisasi untuk membangkitkan tegangan pada terminal keluarannya. Dalam hal ini yang berfungsi sebagai
penyedia daya reaktif adalah kapasitor yang besarnya disesuaikan dengan daya reaktif yang diperlukan.
Kebutuhan daya reaktif dapat dipenuhi dengan memasang suatu unit kapasitor pada terminal keluaran, dimana
kapasitor menarik daya reaktif kapasitif atau dengan kata lain kapasitor memberikan daya reaktif induktif pada
mesin induksi. Kerja dari kapasitor ini dapat dipandang sebagai suatu sistem penguat (eksitasi) sehingga
generator induksi juga dikenal dengan sebutan generator induksi penguatan sendiri (self excited of induction
generator). Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam kinerja generator induksi adalah fluksi sisa atau medan
magnet pada kumparan stator, dimana tanpa adanya fluksi sisa ini proses pembangkitan tegangan tidak akan
tejadi.
Dengan adanya fluksi sisa ini dan perputaran rotor akan menimbulkan tegangan induksi pada rotor. Tegangan
induksi ini akan terinduksi pula pada sisi stator dan akan menimbulkan arus yang akan mengisi kapasitor hingga
terjadi keseimbangan. Keseimbangan tersebut ditandai dengan titik pertemuan antara lengkung magnetisasi
dengan garis reaktansi kapasitif seperti terlihat pada gambar di bawah ini . Lengkung magnetisasi tersebut
terjadi akibat adanya kejenuhan inti besi dari generator.
Pada generator induksi tidak terdapat hubungan listrik antara stator dengan rotor, karena arus pada rotor
merupakan arus induksi.
Sehingga prinsip kerjanya dapat di simpulkan bahwa :
1. Bila sumber tegangan yang dipasang pada kumparan stator, akan timbul medan putar dengan kecepetan Ns
=120f / p
2. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduksi pada rotor
3. Akibatnya pada rotor akan timbul ggl induksi
4. Karena rotor merupakan rangkaian yang tertutup maka ggl induksi akanmengalirkan arus ( I)
5. Adanya arus (I) dalam medan magnet akan menimbulkan gaya pada rotor
6. Pada kopel muka yang dihasilkan oleh gaya pada rotor cukup besar memikulkopel beban , rotor akan berputar
searah dengan putar rotor
7. Seperti yang telah dijelaskan, ggl induksi akan timbul karena terpotongnya rotor atau medan putar stator,
artinya ggl induksi timbul diperlukan adanya perbedaan antara kecepatan medan putar stator (Ns) dan kecepata
berputarnya rotor (Nr)
8. Perbedaan kecepatan antara Nr dan Ns disebut slip
9. Besarnya Nr (kecepatan rotor) lebih besar daripada Ns (kecepatan stator)
10. Rumus slip dinyatakan dalam

Jenis - Jenis Generator Induksi


Dalam aplikasinya generator induksi dibagi menjadi dua jenis yaitu generator induksi masukan ganda ( Doubly
Fed Induction Generator atau DFIG ) dan generator induksi berpenguat sendiri ( Self Excited Induction
generator atau SEIG ).Pembagian jenis generator ini berdasarkan pada sumber eksitasi generator berasal.
Eksitasi pada generator induksi dibutuhkan untuk menghasilkan medan magnit padarotor generator untuk
selanjutnya menghasilkan induksielektromagnetik padasetator yang akan menghasilkan energy listrik. Selain itu
juga eksitasi dibutuhkan untuk mengkompensasi daya reaktif yang dibutuhkan oleh generator dalam
membangkitkan listrik.
1. Generator induksi masukan ganda
Pada generator induksi masukan ganda, eksitasi diperoleh dari jaringan listrik yang telah terpasang. Generator
induksi jenis ini menyerap daya reaktif dari jaringan listrik untuk membangkitkan medan magnit yang
dibutuhkan. Pada generator jenis ini, terminal keluaran generator dihubungkan dengan inverter yang kemudian
dihubungkan dengan bagian generator. Generator induksi masukan ganda saat ini banyak digunakan
sebagaigenerator pada pembangkit listrik tenaga baru.
Generator diatas merupakan gambar skema dari model generator induksi masukan ganda. Terdapat dua buah
inverter yang menghubungkan antara keluaran generator dengan rotor. Kedua inverter tersebut dihubungkan
dengan penghubung AS. Inverter yang terhubung dengan jaringan bekerja pada frekuensi yang sama dengan
frekuensi jaringan. Inverter ini juga mengatur besar factor daya yang masuk agar sesuai dengan besar daya
reaktif yang dibutuhkan oleh generator. Sedangkan inverter yang terhubung dengan rotor bekerja pada frekuensi
yang sesuai dengan frekuensi putaran generator. Dengan menggunakan konfigurasi seperti ini, besar arus yang
mengalir pada rotor dapat di atur sesuai dengan daya yang akan dibangkitkan.
Keuntungan dari generator induksi masukan ganda diantaranya adalah tegangan dan frekuensi yang dihasilkan
dapat tetap besarnya walaupunkecepatan putarnyaberubah- ubah.
Namun generator jenis ini membutuhkan inverter sebagai pengatur tegangan pada rotor dan juga rotor jenis
kumparan karena generator ini membutuhkan sumber pada rotornya.Sehingga tidak semua jenis mesin induksi
dapat digunakan sebagai generator induksi jenis ini. Selain itu juga generator ini membutuhkan adanya jaringan
listrik untuk dapat beropasi, karena sumber daya reaktif yang dibutuhkan oleh generator berasal dari jaringan.
Sehingga apabila tidak ada jaringan listrik atau generator lain yang memberikan daya reaktif maka generator
jenis ini tidak dapat beroperasi. Selain itu jika terjadi gangguan pada jaringan atau blackout jaringan generator
ini juga tidak dapat beroprasi.
2. generator induksi berpenguat sendiri
Pada generator induksi berpenguat sendiri, eksitasi diperoleh dari kapasitor yang dipasang parallel pada terminal
keluaran generator. Generator induksi jenis ini bekerja seperti mesin induksi pada daerah saturasinya hanya saja
terdapat bank pasitor yang dipasang pada terminal statornya. Karena sumber eksitasi generator ini berasal dari
kapasitor yang pada terminalnya maka mesin induksi dengan rotor kumparan maupun sangkar bajing dapat
digunakan sebagai generator induksi berpenguat sendiri.

Generator induksi jenis ini memiliki beberapa keuntungan yaitu:


1. Tidak membutuhkan pengaturan tegangan pada rotornya.
2. Tidak memerlukan inverter.
3. Disain peralatan yang tidak rumit.
4. Harga pembuatan lebih murah.
5. Perawatan yang diperlukan murah dan tidak sulit.
6. Dan tidak memerlukan jaringan listrik untuk dapat beroperasi
Namun generator induksi berpenguat sendiri juga dapat beroperasi dalam suatu jaringan lisrtik dan tetap dapat
beroperasi walaupun terdapat gangguan pada jaringan. Oleh karena itu generator induksi berpenguat sendiri
lebih fleksibel dalam pengoprasiannya.
Generator induksi berpenguat sendiri merupakan pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan energy di
tempat yang terisolir dimana daya reaktif dari jaringan listrik tidak atau belum ada. Sumber energy yang
digunakan untuk mensuplai generator dapat berasal dari sumber energy yang tidak terlalu besar jumlahnya,
seperti kincir angina ataupun kincir air di sungai (yang biasa dikenal dengan pembangkit listrik tenaga
mikrohidro).
Dengan melihat kondisi di Indonesia dimana terdapat beberapa daerah yang belum terjangkau listrik, generator
induksi berpenguat sendiri merupakan salah satu solusi yang tepat. Hal ini karena generator induksi berpenguat
sendiri dapat beroperasi sendiri tanpa adanya jaringan listrik, maka generator ini merupakan pilihan tepat untuk
pengembangan jaringan listrik di Indonesia. Dengan melihat besarnya sumber energy angin yang dimiliki
Indonesia masih belum tereksplorasi secara maksimal kesempatan menggunakan generator induksi berpenguat
sendiri sebagai pembangkit listrik tenaga baru masih cukup besar. Karena Indonesia adalah Negara kepulauan
maka sudah tentu terdapat banyak sungai. Bahkan di daerah pendalaman sekalipun biasanya terdapat sungai.
Sungai-sungai ini dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro untuk memenuhi kebutuhn
desa-desa disikitarnya yang belum terjangkau jaringan listrik. Dengan melihat kenyataan ini maka dapat
diketahui bahawa kesempatan penggunaaan generator induksi berpenguat sendiri cukup besar. Oleh karena itu
dibutuhkan pengembangan teknologi pendukungnya agar kualitas energy yang dihasilkannya menjadi lebih
baik.
Aplikasi Generator Induksi
Generator induksi telah dikenal sejak awalabad 20, tapi antara tahun 1960-an dan 1970-an hampir tidak lagi
terlihat digunakan. Namun, generator induksi membuat sebuah comebacksejak harga minyak yang mengejutkan
pada 1973. Karena mahalnya biaya untuk menghasilkanenergi, pemanfaatanenergi menjadi 6 bagian penting
dari perekonomian kebanyakan proses industri. Generator induksi ideal untuk aplikasi semacam ini karena
hanya membutuhkan sedikit dalam sistem kontrol dan pemeliharaannya.
Karena kesederhanaan dan ukuran yang kecil untuk tiap kilowatt daya output,
generator induksi juga sangat membantu dalam kincir angin yang kecil. Banyak kincir angin komersial
dirancang beroperasi parallel dengan sistem tenaga yang besar, dengan mensuplay sebagian daritotal kebutuhan
daya konsumen. Pada pengoperasian seperti ini, sistem tenaga dapat mengontrol tegangan dan frekuensi,
sedangkan kapasitor statis dapat digunakan untuk koreksifaktor daya.
Aplikasinya terdapat pada generator Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL)
Jenis generator yang digunakan pada PLTGL ialah jenis Generator Asinkron (generator tak-serempak) yang
merupakan motor induksi yang dirubah menjadi generator, generator ini dipilih karena PLTGL sebagai energi
alternatif tidak banyak membutuhkan perawatan seperti halnya generator sinkron, lebih kuat, handal, harga lebih
murah dan tidak membutuhkan bahan bakar pada saat diaplikasikan di lapangan, tapi cukup bergantung pada
sumber energi terbarukan seperti air, angin, dan lain – lain sebagai prime over (penggerak mula). Tegangan dan
arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh
masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (Alternating Current).

Turbin dan Generator Asinkron


Aplikasi Generator Induksi pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Generator induksi sering dipasang guna mencukupi suplai daya tambahan untuk beban di daerah terpencil
dimana layanan saluran transmisinya terbatas. Dengan segala keunggulan yang disebutkan diatas adalah pilihan
yang tepat pada kasus ini digunakan mesin induksi sebagai generator.
Penggunaan generator induksi pada system pembangkit tenaga angin dimana mesin atau kincir angin yang
memutar generator tidak mengharuskan pada kecepatan sinkronnya. Dengan demikian, jika daya yang
dibangkitkan tidak mensyaratkan frekwensi dan tegangan tetap maka generator dapat dioperasikan stand alone,
atau terisolasi, terlepas dari saluran publik (Chan, 1993: 2-3). Jenis beban yang dapat dilayani oleh generator
induksi ini diantaranya adalah mesin pompa air, kipas angin atau pemanas.
Angin hampir ada di setiap permukaan bumi, tetapi hanya sedikit daerah yang bisa memanfaatkan angin sebagai
sumber energi. Daerah tersebut terutama terdapat dibelahan bumi bagian utara dan selatan, yaitu didaerah
dimana keadaan angin cukup stabil kekuatan dan frekuensinya.
Contohnya di Swedia dan Jerman banyak unit tenaga angin dibangun di wilayah sepanjang pantai negara ini.
Juga didaerah pegunungan. Gambar 1. merupakan contoh dari skema unit tenaga angin (Thedy, 2003: 4).

Anemometer
Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol

Blades
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau pisau untuk mengangkat
dan berputar

Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin
yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya.
Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah
ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator,
sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran
berlebih diantaranya overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus
yang cukup besar.

Controller
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan menutup mesin turbin
sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin
yang kencang.
Gear box
Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan meningkatkan kecepatan sekitar
30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm, kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar
generator untuk menghasilkan listrik. gearbox adalah bagian mahal (dan berat) dari turbin angin dan insinyur
generator mengeksplorasi direct-drive yang beroperasi pada kecepatan rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu
kotak gigi.

Generator
Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik AC.

High-speed shaft
Drive generator.

Low-speed shaft
Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.

Low-speed shaft
Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
Pitch
Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor berputar dalam
angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan listrik.

Rotor
Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi baja. Karena kecepatan angin
meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan
menghasilkan listrik lebih banyak. Tower Pembangkit Listrik Tenaga Angin dapat dibedakan menjadi 3 jenis
seperti gambar.. Setiap jenis tower memiliki karakteristik masing-masing dalam hal biaya, perawatan,
efisiensinya, ataupun dari segi kesusahan dalam pembuatannya
Tower (kiri) Guyed (Tengah Lattice (kanan) Mono-structure
Wind direction
Ini adalah turbin pertama”yang disebut karena beroperasi melawan angin. turbin lainnya dirancang untuk
menjalankan “melawan arah angin,” menghadap jauh dari angin.

Bab III
Penutup
A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa generator yang untuk
menghasilkan listrik untuk menerangi dalam kehidupan sehari-hari. Generator yang kita
pakai pembangkit listrik untuk menghasilkan aliran listrik untuk menerangi contohnya :
rumah, lampu jalan dll. Selama ini generator yang sering kita kenal ada dua jenis generator
menurut :
a) Jenis generator berdasarkan jenis arus yang dibangkitkan generator
Generator bolak-balik ( AC ) dan generator searah ( DC )
b) Jenis generator dilihat dari fasanya
Generator 1 fasa dan 3 fasa
Selain dua jenis generator diatas masih bnyak lagi jenis generator yang
sudah diuraikan diatas ada generator berdasarkan jenis arus yaitu: generator bolak-balik ( AC
), generator searah ( DC ), dilihat dari fasanya yaitu: ada yang 1 ( satu ) fasa dan 3 ( tiga )
fasa, generator dilihat dari induksinya ada generator sinkron dan asinkron.

B. Saran

Dari kesimpulan yang dijabarkan diatas, maka dapat diberikan saran antara lain:
a. Harus mempelajari genertor secara keseluruhan
b. Generator bukan hanya memiliki 2 jenis
c. Mempelajari generator harus paham tentang persamaan GGL Induksi magnetik
d. Generator adalah pembangkit listrik yang menghantarkan arus listrik yang kuat, jadi tidak
sembarang untuk membuat sebuah generator pembangkit listri. Terutama generator
pembangkit listrik yang sering kita pakai untuk pemasokan sumber energi berupa listrik,
untuk kebutuhan penerangan jalan dan alat-alat rumah tangga yang lain. Harus dihitung
setiap lilitan tembaga yang berada didalam generatora dan medan magnet yang berpengarush
untuk menghasilkan arus listrik yang sangat besar. Selain generator, dibutuhkan juga media
untuk memutarkan turbin yang tersambung ke generator. Misalkan: PLTA (Pembangkit
Listrik Tenaga Air), harus air yang mengalir deras supaya bisa memutarkan turbin yang
terhubung ke generator tersebut.
Daftar Pustaka

Sumber:

http://www.masuklis.com/2014/05/pengertian-generator-prinsip-kerja.html
http://www.masuklis.com/2014/05/pengertian-generator-prinsip-kerja.html

http://www.pustakapedia.net/2016/02/pengertian-dan-macam-macam-jenis-generator-serta-
prinsip-cara-kerja-generator-ac-dan-dc.html
https://informasiana.com/penjelasan-tentang-generator-listrik-secara-lengkap/
https://stefanuswindarhariadi.wordpress.com/2012/07/01/generator-
sinkron/http://sayapdjibril.blogspot.co.id/2014/06/generator-asinkron-induksi-generator.html

Anda mungkin juga menyukai