BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(MDG’s) tahun 2015 adalah 102 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH).
sebesar 228 per 100.000 KH dan pada tahun 2009 menurun menjadi 226 per
100.000 KH. AKI tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari target
MDG’s 2015.
indikator kesehatan ibu, yaitu Maternal Mortality Rate atau disingkat MMR.
Maternal Mortality Rate atau Angka Kematian Ibu (AKI) adalah kematian
langsung dan tidak langsung. Kematian ibu langsung disebabkan oleh suatu
tindakan atau berbagai hal yang terjadi akibat tindakan-tindakan tersebut yang
95% kematian ibu disebabkan oleh kematian ibu langsung. Kematian ibu
1
2
tidak langsung yaitu kematian ibu yang disebabkan oleh suatu penyakit, yang
(13%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%), dan sebab-
sebab lain (8%). Adapun penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain:
anemia, kurang energi kronis (KEK) dan keadaan “4 terlalu” (terlalu muda,
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kematian ibu pada
masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan, sehingga
akan meningkatkan angka kematian ibu dan bayi (Proverawati dan Asfuah,
2009, hal.78). Kekurangan energi kronik pada ibu hamil dapat dinilai dari
pemeriksaan lingkar lengan atas (LILA). LILA WUS dan ibu hamil dengan
risiko KEK di Indonesia < 23,5 cm (Proverawati dan Asfuah, 2009, hal.178).
kehamilan yang dihadapi masyarakat Indonesia adalah KEK pada ibu hamil,
dimana hal ini disebabkan oleh pengetahuan ibu hamil akan zat gizi dalam
lebih besar daripada yang aktifitasnya duduk saja (Proverawati dan Asfuah,
2009, hal.51).
kehamilan tersebut. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi
berakibat peningkatan volume cairan dan sel darah merah serta penurunan
konsentrasi protein pengikat nutrisi dalam sirkulasi darah, begitu juga dengan
fisiologis saat kehamilan ini dapat diperburuk oleh kekurangan nutrisi dalam
kehamilan yang berdampak pada defisiensi nutrisi mikro seperti anemia yang
dapat berakibat fatal pada ibu hamil dan bayi baru lahir (Proverawati 2009,
hal.74).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kehamilan
(Manuaba, 1999)
﴾ ث ُ َّم َج َع ۡل ٰنهُ نُ ۡطفَةً ِف ۡى12﴿ س ٰللَ ٍة ِم ۡن ِط ۡي ٍن ُ سانَ ِم ۡن ِ ۡ َولَقَ ۡد َخلَ ۡقنَا
َ اۡل ۡن
ضغَةً فَ َخلَ ۡقنَا ۡ ﴾ ث ُ َّم َخلَ ۡقنَا النُّ ۡطفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ۡقنَا ۡال َعلَقَةَ ُم13﴿ قَ َر ٍار َّم ِك ۡي ٍن
ُّٰللا
ـر َك ه َ س ۡونَا ۡال ِع ٰظ َم لَ ۡح ًما ث ُ َّم ا َ ۡنش َۡا ٰنهُ خ َۡلقًا ٰاخ ََرؕ فَت َ ٰب
َ ضغَةَ ِع ٰظ ًما فَ َك ۡ ۡال ُم
﴾14﴿ ؕ َس ُن ۡال ٰخ ِل ِق ۡين َ ا َ ۡح
''Dan, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian, Kami jadikan saripati itu air
mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air
mani itu Kami jadikan segumpal darah. Lalu, segumpal darah itu kami
jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus daging. Kemudian,
Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain ....".
6
7
a. Uterus
tanda Hegar.
b. Serviks
c. Ovarium
lactobacillus acidophilus.
e. Payudara
dibawah kulit akan lebih terlihat, hal ini untuk persiapan saat
f. Kulit
.
10
rahim.
retroplasenter.
sebagai berikut:
lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya. Sesak nafas dan pernafasan
yang cepat akan membuat ibu hamil merasa lelah, hal ini dikarenakan
akan bergeser kearah atas dan lateral. Perubahan yang nyata akan
11
terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus dan
di lambung dan apa yang telah dicerna lebih lama berada di usus.
B. Asuhan Antenatal
ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Oleh
selama kehamilan.
dan bayi.
12
mungkin.
kehamilan.
g. Tes Laboratorium
i. Tatalaksana Kasus
13
RI, 2009).
tindakan selanjutnya.
14
C. KEK
1. Pengertian
yang kurus dan lemak akibat kurang energi yang kronis. Definisi ini
sedang (moderate), dan berat (severe) atau orang yang kurus sekali.
2. Tanda-Tanda
jika lahir secara normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan
3. Pencegahan
kalori dan protein, termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi dan
D. Persalinan
1. Pengertian
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika terjadi pada
KR, 2008:37).
2011:3).
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Manuaba,
2006:100).
2. Jenis Persalinan
a. Persalinan Spontan
b. Persalinan Buatan
c. Persalinan Anjuran
prostaglandin.
3. Fisiologi persalinan
yaitu:
4. Tanda Persalinan
yaitu:
yaitu:
2) Fase aktif
9 cm.
20
detik.
His terjadi tiap 2-3 menit, lamanya 60-90 detik. His sempurna dan
setengah jam.
Kala untuk menilai perdarahan (maks 500 ml) dan baik tidaknya
kontraksi uterus.
21
1. Pengertian
2500-4000 gram.
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000
gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
d. Memberi vitamin K
f. Identifikasi
g. Pencegahan infeksi
22
a. Evaporasi
pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri karena setelah
b. Konduksi
c. Konveksi
sekitar yang lebih dingin. Kehilangan panas juga akan terjadi jika
d. Radiasi
tubuh bayi. Bayi bisa kehilangan panas dengan cara ini karena
b. Panjang badan 48 – 52 cm
c. Lingkar dada 30 – 38 cm
d. Lingkar kepala 33 – 35 cm
f. Pernafasan ± – 60 40 kali/menit
sempurna.
j. Genitalia
F. Nifas
1. Pengertian
bayi.
3. Fisiologi nifas
a. Perubahan fisik
1) Involusi uterus
hanya 60 gram.
2) Pengeluaran lochea
oksitosin.
5) Perubahan psikologi
masa nifas yang dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir,
27
a. Kunjungan pertama
2) Tujuan :
atonia uteri.
hipotermi.
b. Kunjungan kedua
2) Tujuan :
perdarahan abnormal.
28
istirahat.
bayi sehari-hari.
29
c. Kunjungan ketiga
2) Tujuan :
d. Kunjungan keempat
2) Tujuan :
alami.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Klangenan
1. DATA SUBJEKTIF
a. Biodata
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
30
31
merasa gerakan janin pada usia kehamilan 5 Bulan, tidak ada keluhan
Baik ibu, suami dan keluarga tidak ada yang memiliki riwayat
oleh bidan.
32
2. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Fisik
Antropometri : BB : 44,5 kg
PB : 155 cm Lila : 21 cm
Kepala
pembesaran tonsil
vena jugularis
Dada
retraksi/dimpling sign.
33
Ekstremitas
b. Pemeriksaan Penunjang
HB : 11 gr %
3. ASSESMENT
4. PLANNING
baik.
pemeriksaannya.
k. Melakukan pendokumentasian.
35
1. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
b. Riwayat Masuk
e. Riwayat Kesehatan
2. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Fisik
2) Antropometri
TB : 155 Cm.
BB : 44,5 Kg.
Lila : 21 Cm.
3) Tanda-tanda vital
TD : 100/70 MmHg.
P : 20 x/m.
N : 80 x/m.
S : 37,0 °C.
4) Kepala
anikterik.
6) Dada
retraksi/dimpling sign.
dan skene.
11) Ekstermitas
tokolitik 20 tetes/menit.
b. Pemeriksaan Penunjang
1) HB : 11,2 gr %
3) Glukosa : (-)
3. ASSESMENT
G1P0A0 parturient preterm kala I fase aktif, janin tunggal hidup dengan
4. PLANNING
pemeriksaannya.
melakukannya.
i. Menyiapkan partus set, heacting set, resusitasi set, dan obat serta
kebutuhan ibu dan janin → alat – alat sudah siap pakai dalam troli
persalinan.
ada indikasi.
Kala II
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan mulesnya semakin kuat dan ingin meneran, sudah keluar
B. DATA OBJEKTIF
2. Nadi : 80 x / menit
molase.
C. ASSESMENT
Kala II dengan kemajuan persalinan baik, keadaan ibu dan janin baik.
D. PLANNING
pukul 02.25 WIB, Bayi lahir hidup segera menangis, gerakan aktif,
Kala III
A. DATA SUBJEKTIF
B. DATA OBJEKTIF
C. ASSESMENT
D. PLANNING
hasil pemeriksaan.
menggunakan kain.
pusat terpotong.
terlaksana.
44
bersedia
Kala IV
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu masih merasa mules dan letih, namun merasa senang atas kelahiran
B. DATA OBJEKTIF
TD : 100/70 mmHg
N : 90 x / menit
R : 23 x / menit
S : 36.9 0C
C. ASSESMENT
D. PLANNING
→ plasenta lengkap.
dalam partograf.
46
sterilisasi.
bersedia melakukannya.
11. Menganjurkan kepada ibu untuk makan dan minum serta istirahat →
belakang partograf.
1. DATA SUBJEKTIF
a. Bayi
2. DATA OBJEKTIF
Bayi lahir spontan segera menangis tonus otot aktif, warna kulit
kemerahan.
3. ASSESMENT
4. PLANNING
kuat.
terlaksana.
diberikan.
A. DATA SUBJEKTIF
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
Pernafasan : 42 x/menit.
Suhu : 36 0C.
d. Reflek : Morro :+
Palmar Graps :+
Plantar :+
50
Sucking :+
cairan.
kelainan.
p. Extremitas
C. ASSESMENT
D. PLANNING
3. Memantau tanda bahaya pada bayi → Tidak terdapat tanda bahaya pada
bayi.
A. DATA SUBJEKTIF
B. DATA SUBJEKTF
1. Pemeriksaan Fisik
45x/menit.
Perdarahan.
53
C. ASSESMENT
D. PLANNING
pemeriksaan.
4. Menilai keadaan bayi → keadaan bayi baik dan bayi boleh rawat
memahaminya.
54
A. DATA SUBJEKTIF
Tidak ada keluhan, menyusu kuat, BAB dan BAK setiap hari.
B. DATA SUBJEKTF
Perdarahan.
C. ASSESMENT
D. PLANNING
memahaminya.
4. Menganjurkan pada ibu untuk sering menjemurkan bayi pada pagi hari
6. Memberitahu tanda bahaya pada bayi dan jika terjadi pada bayinya
A. DATA SUBJEKTIF
B. DATA OBJEKTIF
2. Tanda-tanda vital
Pernapasan : 40 x / menit
Suhu : 36,80 C
3. Pemeriksaan Reflek
C. ASSESMENT
D. PLANNING
hasil pemeriksaan.
1. DATA SUBJEKTIF
2. DATA OBJEKTIF
b. Tanda-tanda vital
TD : 100/60 mmHg
N : 90 x / menit
Suhu : 36,80 C
Pernapasan : 23 x / menit
anikterik
h. Ekstermitas
3. ASSESMENT
4. PLANNING
Pemeriksaannya.
b) Menganjurkan pada ibu untuk mobilisasi dini → ibu miring kiri dan
menjelaskan kembali.
f) Menganjurkan pada ibu untuk tidak ada pantangan pada makanan dan
A. DATA SUBJEKTIF
B. DATA OBJEKTIF
2. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
P : 80 x / menit
S : 36,50 C
P : 20 x / menit
tidak berbau.
8. Ekstermitas
C. ASSESMENT
D. PLANNING
pemeriksaannya.
berjalan.
melakukannya.
menjelaskan kembali.
63
8. Melakukan pendokumentasian.
64
A. DATA SUBJEKTIF
Tidak ada keluhan, BAB dan BAK lancar, ASI sudah keluar, lancar dan
bayi mengisap dengan kuat, pola makan 4 kali sehari dengan menu
B. DATA OBJEKTIF
2. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
N : 84 x / menit
Suhu : 36,50 C
Pernapasan : 20 x / menit
anikterik.
8. Ekstermitas
C. ASSESMENT
D. PLANNING
pemeriksaannya.
melakukannya.
66
menjelaskan kembali.
8. Melakukan pendokumentasian.
67
A. DATA SUBJEKTIF
B. DATA OBJEKTIF
2. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x / menit
Suhu : 36,70 C
Pernapasan : 22 x / menit
berbau.
8. Ekstermitas
C. ASSESMENT
D. PLANNING
pemeriksaannya.
melakukannya.
menjelaskan kembali.
69
April 2014).
7. Melakukan pendokumentasian.
70
A. DATA SUBJEKTIF
B. DATA OBJEKTIF
2. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
N : 84 x / menit
Suhu : 36,70 C
Pernapasan : 21 x / menit
8. Ekstermitas
C. ASSESMENT
D. PLANNING
Pemeriksaannya.
menjelaskan kembali.
suntik 3 bulan.
8. Melakukan pendokumentasian.
73
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
berat badan, ukur Tekanan darah, nilai status lingkar lengan (LILA),
ukur Tinggi fundus uteri, Tentukan presentasi janin dan DJJ, pemberian
73
74
dikarenakan klien tidak ada indikasi untuk pemeriksaan Tes PMS dan
ibu adalah 34-35 minggu. Hal ini sesuai dengan teori bahwa Ny.S telah
berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama
berat badan hingga 4,5 Kg. Hal ini tidak sesuai dengan teori karena
pertambahan berat badan ibu tidak mencapai 6,5 kg sampai 16,5 kg.
atas adalah suatu cara untuk mengetahui risiko KEK wanita usia subur
(Supariasa, 2002).
KEK bilamana LILA <23,5 cm. Hal ini sesuai dengan teori, bahwa
untuk kekurangan gizi (kalori dan protein) mempunyai lila >23,5 cm.
76
pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
tetapi saat proses persalinan yang di mulai kala II dan kala III
d. Memberi vitamin K
f. Identifikasi
g. Pencegahan infeksi
Hal ini sesuai dengan teori karena segera setelah lahir Bayi
1mg.
2010).
masa nifas yang dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir,
79
yang terjadi.
ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat
pada ibu penyulit – penyulit yang ibu atau bayi alami, Memberikan
suntik.
80
BAB V
A. Kesimpulan
persalinan, nifas dan bayi baru lahir dalam keadaan normal dan sehat . Ini
berkesinambungan, sehingga ibu dan bayi dalam keadaan aman dan sehat.
B. SARAN
Indonesia.
80
81
82