Oleh: Rosimanidar
Program Studi Tadris Matematika
Jurusan Tarbiyah STAIN Malikussaleh Lhokseumawe
rosi_stainmal@ymail.com
Abstrak
Sikap negatif siswa dalam belajar aljabar dan krisis akhlak yang
terjadi pada siswa SMP menunjukkan selama ini pembelajaran
aljabar di sekolah lebih mengutamakan pencapaian tujuan
pendidikan matematika yang bersifat material, tetapi kurang
memperhatikan pencapaian tujuan pendidikan matematika yang
bersifat formal, yakni untuk menata nalar siswa dan membentuk
kepribadiannya. Untuk mengetahui apasaja nilai-nilai akhlak yang
dapat diinternalisasikan dalam pembelajaran aljabar SMP, maka
dilakukan penelitian kepustakaan (library research). Pengumpulan
data dilakukan dengan mengumpulkan data sumber sekunder.
Kemudian data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif, analisis isi, pendekatan deduktif dan pendekatan
induktif. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai-nilai akhlak yang
dapat diinternalisasikan dalam pembelajaran aljabar SMP adalah
nilai yang terkait dengan hablun minannas yaitu nilai tolong
menolong dan rasa hormat dan perhatian, sedangkan nilai yang
berhubungan dengan hablun minannafsi (diri sendiri).yaitu teliti,
hemat & cermat, kerja keras, tekun & ulet, jujur, tegas &
bertanggung jawab, pantang menyerah & percaya diri serta
disiplin.
Kata Kunci: Nilai-Nilai Akhlak, Pembelajaran Aljabar
Abstract
The negative attitude of students in algebra and moral crisis that
occurs in junior high school students showed during this learning
algebra in school prefer the achievement of the goals of
mathematics education that is material, but less attention to the
achievement of the goals of mathematics education which is
A.Pendahuluan
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Fungsi dan tujuan pendidikan
tersebut tercantum dalam UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional dan dapat direalisasikan, misalnya dalam pembelajaran matematika.
Pembelajaran matematika adalah proses membantu siswa mempelajari
matematika dengan menggunakan perencanaan yang tepat, mewujudkannya sesuai
kondisi yang tepat pula sehingga tercapai hasil yang memuaskan. Hasil tersebut
merupakan tujuan yang telah dirumuskan dan merupakan akibat dari interaksi
antara guru yang mengajar dan murid yang belajar matematika (Sudjana, 1998:
43).
Matematika yang dipelajari di sekolah adalah matematika yang materinya
dipilih sedemikian rupa agar mudah dialihfungsikan kegunaannya dalam
kehidupan siswa yang mempelajarinya, salah satu materinya adalah aljabar. Aljabar
adalah bagian dari matematika yang mempelajari hubungan dan sifat-sifat dari
bilangan dengan menggunakan simbol-simbol umum. Operasi yang merupakan
dasar ilmu aljabar dan aritmatika adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian. Dalam ilmu aljabar, huruf dapat digunakan untuk merepresentasikan
bilangan. Dengan menggunakan huruf-huruf dan simbol-simbol
B.Metodologi Penelitian
Penelitian ini adalah library research (penelitian kepustakaan) yaitu
penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik
berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari penelitian terdahulu
(Iqbal , 2002:11).
3. Analisis Data
Kemudian data dianalisis yaitu: (a).Analisis deskriptif, yakni data yang
dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka, (b).
Content analisys atau analisis isi, di mana data hanya dianalisis menurut isinya
(Sumadi, 2008:94), (c).Pendekatan deduktif, menggunakan logika untuk menarik
satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang
diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari
satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan
kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus (going from the
general to the specific),dan (d).Pendekatan induktif, menekanan pada pengamatan
dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini
sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus
menjadi umum (going from specific to the general).
sampai dewasa kelak. Jadi sedekah disini merupakan salah satu contoh nilai akhlak
yang dapat diinternalisasikan dalam pembelajaran aljabar.
Jadi pakaian yang dapat disumbangkan oleh siswa kelas VII untuk
membantu korban bencana alam adalah 107 pasang. Penyelesaian permasalahan di
atas tampak adanya penyimbolan dalam bentuk aljabar (x). Simbol bermanfaat
untuk penghematan intelektual, karena simbol dapat mengkomunikasikan ide
secara efektif dan efisien (Hudojo, 1979: 97). .
sungguh. Nilai tekun dan ulet juga terdapat dalam Al-Qur’an pada pada surat Ar
Ra’d ayat 11 yang telah disebutkan di atas. Dalam belajar, setiap muslim
diwajibkan untuk menuntut ilmu. Ilmu mempunyai arti penting bagi kehidupan
manusia, karena dengan ilmu seseorang atau suatu bangsa dapat menjaga,
melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa. Sebagaimana firman
Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al Mujaadilah ayat 11.
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.”
Ayat di atas memberikan dorongan untuk senantiasa mencari ilmu
pengetahuan yang berguna bagi manusia demi meningkatkan kualitasnya dalam
rangka membangun peradaban dan peningkatan harkat derajat suatu bangsa. Tekun
dan ulet sangat diperlukan dalam menuntut ilmu atau belajar. Kita harus rajin dan
tidak mudah putus asa dalam menekuni setiap pelajaran. Untuk mencapai apa yang
dicita-citakan, setiap siswa harus menanamkan kesadaran diri untuk senantiasa
tekun dan ulet dalam menempuh proses mencapai cita-cita itu. Dengan tekun dan
ulet dalam belajar maka kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat akan dapat
diraih. Sebagai contoh misalkan siswa disaat menyelesaikan permasalahan yang
yang ada di aljabar tentang Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) baik
dengan metode eliminasi, substitusi,campuran dan grafik.
Artinya: Dan siapa saja yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian
dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya
ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata.
Berdasarkan ayat tersebut diberikan simbol-simbol seperti berikut ini:
(a)“Dan siapa saja yang mengerjakan kesalahan atau dosa” bisa kita beri
simbol – (negatif)
(b)“Kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah” kita beri
simbol + (positif)
(c)“Maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang
nyata” kita beri simbol – (negatif).
Perhatikan urutan simbol-simbol itu, “negatif positif negatif”. Lihat, pola
apa yang terbentuk? Bukankah jika pola “negatif positif negatif” kita lengkapi
dengan simbol operasi hitung menjadi semakin lengkap?
D.Kesimpulan
Berdasarkan paparan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa:
Nilai-nilai akhlak yang dapat diinternalisasikan dalam pembelajaran aljabar SMP
adalah nilai yang terkait dengan hablun minannas yaitu nilai tolong menolong, rasa
hormat dan perhatian, sedangkan nilai yang berhubungan dengan hablun
minannafsi (diri sendiri) yaitu teliti, hemat, cermat, kerja keras, tekun, ulet, jujur,
tegas, bertanggung jawab, pantang menyerah, percaya diri, dan disiplin.
Daftar Pustaka
Abdusysyakir. (2007). Ketika Kyai mengajar matematika. Malang:UIN-Malang
Press.
Bishop, Alan. dkk. (2000). Values in Mathematics Education: Making Values
Teaching Explisit in the Mathematics Classroom.
Darmadi, H. (2009). Kemampuan Mengajar Guru: Landasan Konsep dan
Implementasinya. Bandung: Alfabeta
Djazuli. TT. Akhlaq dalam Islam.Malang : Tunggal Murni Offset.
Harahap, Syahrin. (2006). Metodologi Studi Tokoh Pemikiran Islam. Jakarta:
Istiqamah Mulya Press.