com/2014/03/laporan-pendahuluan-gangguan-
pemenuhan.html
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE
Disusun oleh :
Nama : Indra Hermawan
NIM : A11000608
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE
Telah Disahkan
Hari :
Tanggal :
( ) ( )
Pembimbing Akademik
( )
KONSEP DASAR PERSONAL HYGIENE
1. Dampak fisik
a. Gangguan integritas kulit.
b. Gangguan membran mukosa mulut
c. Infeksi pada mata dan telinga
d. Gangguan fisik pada kuku
2. Dampak psikososial
a. Gangguan kebutuhan rasa nyaman
b. Kebutuhan mencintai dan dicintai
c. Kebutuhan harga diri
d. Aktualisasi diri
e. Gangguan interaksi sosial
B. MANIFESTASI KLINIS/TANDA DAN GEJALA
Adapun gejala klinis dari personal hygiene adalah sebagai berikut :
1. Kulit kepala kotor dan rambut kusam,acak-acakan
2. Hidung kotor dan telinga juga kotor
3. Gigi kotor disertai mulut bau
4. Kulit panjang dan tidak terawat
5. Kuku panjang-panjang dan tidak terawat
6. Badan kotor dan pakaian kotor
7. Penampilan tidak rapi
C. KOMPLIKASI
a. fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan yang sering timbul adalah gangguan integritas
kulit,gangguan membran mukosa mulut,infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada
luka.
b. Gangguan psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan
rasa nyaman, kebutuhan harga diri,aktualisasi diri dan gangguan kebutuhan rasa nyaman,
kebutuhan harga,aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
D. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY KEPERAWATAN
a. Patofisiologi
Terjadinya gangguan integritas kulit
Memperbesar resiko penyakit lain yang timbul
Mengurangi kemampuan sistem imun alami di kulit
Dapat menimbulkan terjadinya proses luka akibat tirah baring
b. Pathway
E. FOKUS INTERVENSI
Prioritas NIC
Kaji faktor penyebab : membantu kita untuk mengetahui apa saja penyebab daei masalah klien
tentang personal hygiene.
Tawarkan bantuan untuk melakukan tindakan personal hygiene pada klien : memberikan
kebebasan pada klien untuk memilih untuk dibantu atau tidak.
F. INTERVENSI
1. Mandiri
a. Kaji faktor penyebab
Rasional : mengetahui faktor penyebab pada klien
b. Kaji kondisi pasien saat itu
Rasional : mengetahui kondisi kesiapan pasien untuk melakukan tindakan
c. Kaji kemampuan klien untuk menggunakan alat bantu
Rasional : mengetahui kemampuan klien dalam melakukan personal hygiene tanpa alat bantu.
d. Beri motivasi pada klien untuk melakukan tindakan
Rasional : menumbuhkan semangat klien untuk melakukan personal hygiene
2. Kolaboratif
a. Tawarkan pengobatan nyeri jika ada
Rasional : menghilangkan rasa nyeri jika ada ( post bedah, dll )
b. Libatkan keluarga dalam penentuan rencana
Rasional : mendapat rencana yang sesuai dengan keinginan
c. Kerja sama dengan ahli fisioterapi
Rasional : menentukan terapi kerja sebagai sumber dalam merencanakan aktivitas perawatan
klien
DAFTAR PUSTAKA
(http://www.undip.ac.id)