Anda di halaman 1dari 20

asuhan keperawatan kebutuhan kebersihan dan keperawatan diri

November 15, 2017

KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN KEBERSIHAN DAN KEPERAWATAN DIRI

OLEH:

NAMA : PEBRIANTRIS SITORUS

NIM : 160204030
DOSEN PENGAJAR :

Ns. ADVENTY GULO M.KEP

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

TAHUN 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, berkat dan rahmatnya hingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN KEBERSIHAN
DAN KEPERAWATAN DIRI” dengan terselesaikannya makalah ini, berkat dan dukungan dari dosen
pembimbing dan teman-teman sekalian. Kami telah banyak mengalami kesulitan dalam membuat
makalah ini, tetapi semuanya dapat terselesaikan dengan baik dan dengan kerja sama yang baik juga.

Demikian kami buat makalah ini semoga bermanfaat bagi kita semua untuk menambah ilmu dan
pengetahuan.Jika ada kesalahan dalam membuat makalah ini penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
Daftar isi

Cover

Kata Pengantar................................................................................................. ii

Daftar Isi............................................................................................................ iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang........................................................................ 1

B. Tujuan..................................................................................... 1

BAB II : MATERI PEMBAHASAN


A. Defenisi Konsep dan Prinsip Kebutuhan Kebersihan dan

Perawatan Diri........................................................................ 2

B. Konsep Kebersihan Perorangan dan Perawatan Diri.............. 2

1. Jenis-jenis Personal Hygiene.............................................. 2

2. Tujuan................................................................................ 5

3. Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene.................. 5

4. Dampak yang Timbul pada Masalah Personal Hygiene..... 6

C. Pengkajian Data...................................................................... 7

D. Diagnosa Keperawatan Diri.................................................... 8

E. Penyusunan Rencana Keperawatan........................................ 11

F. Pelaksanaan Keperawatan...................................................... 13

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................. 15

B. Kritik dan Saran...................................................................... 15

Daftar Pustaka..........................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Butuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk mempertahankan
kehidupan dan kesehatan.Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar dari pada kebutuhan
lainnya.Oleh karena itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya.Kebutuhan
dasar manusia seperti makan, air, keamanan dan cinta merupakan hal yang penting bagi manusia.Dalam
mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan untuk memahami hubungan
antara kebutuhan dasar manusia dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan.

Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak
mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.Praktik personal hygiene bertujuan untuk
peningkatan kesehatan dimana kulit merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan infeksi.
Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukakn
tindakan itu maka akan menambah tingkat kebutuhan pasien. (Potter & Perry, 2005).

B. Tujuan

Adapun tujuan pembahasan yang terkait di dalam isi makalah ini yaitu :

1. Menjelasakan konsep kebersihan perorangan dan perawatan diri.

2. Menyusun pengkajian keperawan.

3. Merumuskan dignosa keperawatan.

4. Menyusun rencana keperawatan.

BAB II

MATERI PEMBAHASAN

A. Defenisi Konsep dan Prinsip Kebutuhan Kebersihan dan Perawatan Diri

Perawatan diri (Personal Hygiene) dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.
Perawatan diri atau kebersihan diri (Personal Hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan
untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun piskologis. Pemenuhan perawatan diri
dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan
terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri.

B. Konsep Kebersihan Perorangan dan Perawatan Diri

1. Jenis-jenis Personal Hygiene

Jenis-jenis personal Hygiene di bedakan menjadi :


a. Berdasarkan Waktu

Ø Perawatan dini hari

Perawatan dini hari merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu bangun tidur untuk
melakukan tindakan seperti perapian dalam pemeriksaan, mempersiapkan pasien melakukan sarapan
dan lain-lain.

Ø Perawatan pagi hari

Perawatan pagi hari merupakan perawatan yang dilakukan setelah melakukan pertolongan dalam
memnuhi kebutuhan eliminasi mandi sampai merapikan tempat tidur pasien.

Ø Perawatan siang hari

Perawatan siang hari merupakan perawatan yang dilakukan setelah melakukan perawatan diri yang
dapat dilakukan antara lain mencuci mukan dan tangan, mebersihkan mulut, merapikan tempat tidur,
serta melakukan pembersihan lingkungan pasien.

Ø Perawatan menjelang tidur

Perawatan menjelang tidur merupakan perawatan yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar
pasien dapat tidur beristirahat dengan tenang. Seperti mencuci tangan dan muka membersihkan mulut,
dan memijat dareah punggung

b. Berdasarkan Tempat

Ø Perwatan diri pada kulit

Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi tubuh dari berbagai
kuman atau tarauma sehingga diperlukan perawatan yang adekuat dalam mempertahankan fungsinya.

ü Fungsi kulit:

1) Proteksi tubuh

2) Pengaturan temperatur tubuh

3) Pengeluaran pembuangan air

4) Sensasi dari stimulus lingkungan

5) Membantu keseimbangan cairan dan elektrolit

6) Memproduksi dan mengabsorsi vitamin D

ü Faktor yang mempengaruhi perubahan dan kebutuhan pada kulit:


1) Umur

2) Jaringan kulit

3) Kondisi atau keadaan lingkungan.

Ø MandiPerawatan tubuh ( Memandikan).

Mandi bermanfaat untuk menghilangkan atau membersihkan bau badan, keringat, dan sel yang mati
serta merangasang sirkulasi darah dan membuat rasa nyaman.

Ø Perawatan Diri Pada Kaki Dan Kuku

Perawatan kaki dan kuku untuk mencegah infeksi, bau kaki, dan cedera jaringan lunak. Integritas
kaki dan kuku ibu jari penting untuk mempertahankan fungsi normal kaki sehingga orang dapat berdiri
atau berjalan dengan nyaman.

Ø Perawatan Rambut

Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi dan pengatur
suhu.Indikasi perubahan status kesehatan diri juga dapat dilihat dari rambut.Perawatan ini bermanfaat
mencegah infeksi daerah kepala.

Ø Perawatan Gigi Dan Mulut

Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya. Sebab melalui
organ ini berbagai kuman dapat masuk.

Ø Perawatan Perineal Wanita

Perawatan perineal wanita meliputi genitalia eksternal.Prosedur biasanya dilakukan selama


mandi.Perawatan perineal mencegah dan mengontrol penyebaran infeksi, mencegah kerusakan kulit,
meningkatkan kenyamanan dan mempertahankan kebersihan.

Ø Perawatan Perineal Pria


Klien pria memerlukan perhatian khusus selama perawatn perinel, khususnya bila ia tidak di sirkumsisi.
Foreskin menyebakan sekresi mengumul dengan mudah di sekitar mahkota penis dekat meatus
uretral.Kanker penis terjadi lebih sering pada pria yang tidak disirkumsisi dan diyakini berkaitan
kebersihan.

Ø Kebutuhan kebersihan lingkungan pasien

Yang dimaksud disini adalah kebersihan pada tempat tidur. Melalui kebersihan tempat tidur
diharapakan pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa ganguan selama tidur sehingga dapat membantu
proses penyembuhan.

Jenis-jenis Personal Hygiene merupakan salah satu tindakan keperawatan dasar yang rutin dilakukan
oleh perawat setiap hari dirumah sakit, tindakan tersebut meliputi sebagai berikut :

a. Perawatan kulit kepala dan rambut serta seluruh tubuh.

b. Perawatan mata.

c. Perawatan hidung.

d. Perawatan telinga.

e. Perawatan genitalia.

f. Kesehatan pakaian.

2. Tujuan Personal Hygiene

Memelihara kebersihan diri, menciptakan keindahan, serta meningkatkan derajat kesehatan individu
sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri maupun orang lain. Tujuan dari Personal
Hygiene yaitu :

a. Menghilangkan minyak yang menumpuk, keringat, sel-sel kulit yang mati dan bakteri.

b. Menghilangkan bau badan yang berlebihan.

c. Memelihara integritas permukaan kulit.

d. Menstimulasi sirkulasi/peredaran darah.

e. Memberikan kesempatan perawat untuk mengkaji kondisi kulit.

f. Meningkatkan percaya diri seseorang.

g. Menciptakan keindaha.
h. Meningkatkan derajat kesehatan seorang.

3. Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene

a. Budaya.

Sejumlah mitos yang berkembang dimasyarakat menjelaskan bahwa saat individu sakit ia tidak boleh
dimandikan karena dapat memperparah penyakit.

b. Status soial ekonomi.

Untuk melakukan personal hygiene yang dibutuhkan sarana yang memadai, seperti kamar mandi,
peralatan mandi, serta perlengkapan mandi yang cukup (sabun, sikat gigi, sampo dan lain-lain). Itu
semua membutuhkan biaya dengan kata lain sumber keungan individu akan berpengaruh pada
kemampuannya mempertahankan personal hygiene.

c. Agama

Agama juga berpengaruh pada keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan sehari-hari.

d. Status kesehatan

Kondisi sakit atau cedera akan menghambat kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri. Hal
ini tentunya berpengaruh pada tingkat kesehatan individu. Individu akan semakin lemah yang pada
akhirnya jatuh sakit.

e. Kebiasaan

Kebiasaan individu dalam menggunakan produk-produk tertentu dalam melakukan perawatan diri
misalnya menggunakan showers, sabun padat, dan lain-lain.

f. Cacat jasmani/mental bawaan

Konsisi cacat dan gangguan mental menghambat kemampuan individu untuk melakukan perawatan
diri secara mandir.

4.Dampak yang Timbul pada Masalah Personal Hygiene

Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene (Tarwoto & Wartonah, 2004) meliputi:

a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpelihara kebersihan perorangan
dengan baik.Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.

b. Dampak psikososial

Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi
sosial.

C.Pengkajian Data

Pengkajian dikumpulkan dari klien, keluarga dan orang terdekat, catatan informasi sebelumnya, dan
orang yang terlibat dalam memberi dukungan atau perawatan klien. Pengkajian menurut Muslim (2001),
meliputi beberapa faktor antara lain:

a. Identitas klien dan penanggung

Hal yang perlu dikaji yaitu: nama, umur, jenis kelamin, agama, suku, status, pendidikan, pekerjaan
dan alamat.

b. Alasan masuk rumah sakit

Umumnya klien defisit perawatan diri dibawa kerumah sakit karena keluarganya merasa tidak
mampu merawat, terganggu karena prilaku klien dan hal lain, gejala yang dinampakkan dirumah
sehingga klien dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

c. Pemeriksaan fisik

Hal yang dikaji adalah tanda-tanda vital (suhu, nadi, pernafasan dan tekanan darah), berat badan,
tinggi badan serta keseluruhan fisik yang dirasakan klien. Status mental Pengkajian status mental
meliputi:

1) Penampilan : tidak rapi, tidak serasi dan berpakaian.

2) Pembicaraan : teroganisir atau berbelit-belit.

3) Aktivitas motorik : meningkat atau menurun.

4) Alam perasaan : suasana hati dan emosi.

5) Afek : sesuai atau maladaptive seperti tumpul,

datar, labil, dan ambivalen.

6) Interaksi selama wawancara : respon verbal dan nonversal.


7) Persepsi : ketidak mampuan menginterpretasikan

stimulus yang ada sesuai dengan informasi.

8) Proses fikir : proses informasi yang diterima tidak

berfungsi dengan baikdan tepat

mempengaruhi proses piker.

9) Isi piker : berisikan keyakinan berdasarkan penilaian

relistis.

10) Tingkat kesadaran : orientasi waktu, tempat dan orang.

11) Memori

a.Memori jangka panjang : mengingat peristiwa setelah lebih setahun

berlalu.

b. Memori jangka pendek : mengingat peristiwa seminggu yang lalu

danpada saat dikaji.

12) Kemampuan konsentrasi dan berhitung: kemampuan menyelesaikan

tugas dan berhitung sederhana.

13) Kemampuan penilaian : apakah terdapat masalah ringan sampai

berat.

14) Daya tarik diri : kemampuan dalam mengambil keputusan

tentang diri.

15) Kebutuhan persiapan pulang : yaitu pola aktifitas sehari-hari termasuk

minum, BAB dan BAK, istirahat tidur, perawatan diri, pengobatan dan

kesehatan serta aktifitas dalam dan luar ruangan.

D. Diagnosa keperawatan diri

Menurut Potter & Perry, 2005) diagnosa keperawatan pada ganguan kebutuhan personal hygiene
harus actual dan petensial berdasarkan pengumpulan data yang selama pengkajian dimana perawat
menyusun strategi keperawatan untuk mengurangi atau mencegah bahaya atau ngangguan kebutuhan
personal hygiene.

No

Masalah Keperawatan

Batasan Karakteristik

1.

Defisit Perawatan diri : Mandi/Hygiene

Ketidakmampuan untuk melakukan tugastugas berikut:

a) Mengakses kamar mandi.

b) Mengeringkan badan.

c) Mengambil perlengkapan mandi.

d) Mendapatkan sumber air.

e) Mengatur suhu atau aliran air mandi.

f) Membersihkan tubuh atau anggota badan. Data DS:

- Klien mengatakan malas mandi.

- Klien mengatakan sering gatal-gatal pada kulitnya, malas untuk gosok gigi dan gunting kuku.

- Klien mengatakan perlengkapan mandi seperti sabun,shampoo,handuk, di kamar mandi ruangan klien
tidak ada sehingga klien malas mandi

- Klien mengatakan tidak ada pakaian ganti setelah mandi.

Data DO :

- Rambut klien kotor, acak- acakan, pakaian kotor.

- Mulut dan gigi bau,Kulit kusam dan kotor,Kuku panjang dan tidak terawat.

- Setelah mandi klien masih tampak kotor,klien tidak membersihkan anggota badan klien,dan tidak pakai
handuk,akibat dari keterbatasan tersedianya respon keluarga dan pihak rumah sakit untuk membenahi
kebutuhan pemenuhan kebersihan diri klien.

2
Defisit Perawatan Diri : Berpakaian/Berhias

Hambatan kemampuan untuk :

a) Mengancingkan pakaian.

b) Mengambil pakaian.

Mengenakan atau melepas bagian-bagian pakaian yang penting. Ketidakmampuanuntuk :

a) Memilih pakaian.

b) Mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan.

c) Mengambil pakaian.

d) Mengenakan pakaian pada tubuh bagian bawah.

e) Mengenakan pakaian pada tubuh bagian atas.

f) Mengenakan sepatu.

g) Mengenakan kaus kaki.

h) Melepaskan pakaian.

i) Menggunakan alat bantu.

j) Menggunakan resleting.

3.

Defisit Perawatan Diri : Makan

Ketidakmampuan untuk :

a) Menyuap makanan dari piring ke mulut. b) Mengunyah makanan.

c) Menyelesaikan makanan.

d) Meletakkan makanan ke piring.

e) Memegang alat makan.

f) Mengingesti makanan dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat.

g) Mengingesti makanan secara aman.

h) Mengingesti makanan yang cukup.


i) Memanipulasi makanan di mulut.

j) Membuka wadah makanan.

k) Mengambil cangkir atau gelas.

l) Menyiapkan makanan untuk diingesti.

m) Menelan makanan.

n) Menggunakan alat bantu.

4.

Defisit Perawatan Diri : Eliminasi

a) Ketidakmampuan melakukan hygiene eliminasi yang tepat.

b) Ketidakmampuan menyiram kloset atau kursi buang air.

c) Ketidakmampuan mencapai kloset atau kursi buang air.

d) Ketidakmampuan memanipulasi pakaian untuk eliminasi.

e) Ketidakmampuan untuk duduk atau bangun dari kloset atau kursi buang air.

E. Menyusun Rencana Keperawatan

Hari/tanggal

No.Dx

Perencanaan Keperawatan

Rabu, 01 Maret 2017

1.

Tujuan dan Kriteria Hasil :

1.Menunjukkan kemampuan perawatan diri atau aktivitas sehari-hari secara mandiri dan klien terbebas
dari bau badan.
2. Mampu menunjukkan dalam kebersihan pribadi terutama mandi dan berpakaian,dandan,toilet dan
makan.

3.Mampu menyediakan peralatan mandi pribadi yang diinginkan.

4.Klien menunjukkan indikator keberhasilan dengan skala 4 sering menunjukkan keberhasilan.

Rencana Tindakan

Rasional

1. Bina hubungan saling percaya dengan pasien.

2. Pantau kebersihan diri klien dan perawatan diri.

3. Fasilitasi klien untuk mandi secara mandiri.

4. Bantu klien dalam kebersihan badan,mulut,rambut,dan kuku.

5. Tingkatkan motivasi kliendalam kebersihan badan,mulut,rambut,dan kuku.

6. Lakukan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya kebersihan diri,pola kebersihan dan cara
kebersihan diri

1.Mendekatkan diri pada pasien. Rasa saling percaya adalah fasilitas untuk ekspresi pikiran/perasaan
secara terbuka.

2.Data dasar dalam intervensi. 3.Memudahkan klien untuk melakukan aktivitas. 4.Mengarahkan klien
dalam kebersihan diri. 5.Meningkatkan kemauan pasien beraktivitas. 6Meningkatkan pengetahuan dan
membuat klien lebih kooperatif.

Sabtu, 04 Maret 2017

2.

Tujuan dan Kriteria hasil :

1.Menunjukkan keterlibatan sosial,mampu mengidentifikasi dan menerima karakteristik atau perilaku


pribadi yang berpengaruh pada isolasi sosial.

2.Mampu mengungkapkan penurunan perasaan atau pengalaman diasingkan 3.Mampu membina


hubungan satu sama lain
3.Mampu berpartisipasi dalam kegiatan

4.Mampu berpartisipasi dalam aktivitas pengalihan dengan orang lain

5.Mulai membina hubungan dengan orang lain

6.Mampu mengembangkan keterampilan sosial yang dapat mengurangi isolasi sosial.

Rencana Tindakan

Rasional

1.Bina hubungan saling percaya dengan klien. 2.Bantu klien mengembangkan dan meningkatkan
keterampilan sosial interpersonal. 3.Bantu klien membina hubungan terapeutik dengan klien yang
mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain

4.Fasilitasi kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain

5.Buat jadwal kegiatan pada klien agar berinteraksi dengan orang lain. 6.Jelaskan makna manfaat
berhubungan dengan orang lain dan kerugian menarik diri

1.Mendekatkan diri pada klien.

2.Mengarahkan klien dalam bersosialisasi. 3.Memotivasi klien agar dapat berinteraksi. 4.Memudahkan
klien untuk melakukan aktivitas dan berinteraksi. 5.Meningkatkan rasa percaya diri pada klien. 6.Agar
Klien termotivasi untuk berinteraksi.

F. PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Pelaksanaan keperawatan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah di buat :

Hari/Tanggal

No.Dx
Pukul

Implementasi Keperawatan

Evaluasi (SOAP)

Rabu, 01 Maret 2017

1.

09.00 - 10.00 WIB

09.10- 11.00 WIB

1. Membina hubungan saling percaya dengan klien.

2. Memantau kebersihan diri klien dan perawatan diri.

3. Memfasilitasi dan mengarahkan klien untuk melakukan aktivitas kebersihan diri : mandi, secara
mandiri.

4. Membantu klien dalam kebersihan

badan,mulut,rambut, dan kuku

5. Meningkatkan motivasi klien dalam kebersihan badan,mulut,rambut dan kuku.

6. Melakukan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya kebersihan diri, pola kebersihan.

S : Klien mengatakan merasa tenang dan akan berusaha untuk melakukan perawatan diri : mandi.Klien
juga mengatakan setelah mandi badan terasa segar.

O :a) Klien tampak tenang b) Klien ada keinginan untuk melakukan perawatan diri : mandi. c) Klien mulai
kooperatif
A : Pengkajian dilanjutkan, klien sudah bersedia untuk mandi, tapi masih dengankeinginan untuk
dibantu. P : Intervensi Dilanjutkan - Pantau kebersihan klien setiap hari

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pembahasan materi kali ini kita banyak mengetahui bahwa di dalam konsep dan prinsip
kebutuhan kebersihan dan perawatan diri banyaklah yang harus kita perhatikan dan harus kita mampu
dalam melaksanakannya sebagai perawat.

B. Kritik dan Saran

Demikianlah hasil makalah kami ini jika ada kesalahan dan kekurangan dalam bentuk penulisan
maupun tutur bahasa kami dalam pembuatan makalah ini kami minta maaf sedalam-dalamnya. Jikalau
ada kritik dan saran dari teman-teman pembaca yang sifatnya membangun kami sangat mengharapkan
untuk perbaikan makalah kami di masa yang akan datang, Terima kasih.
Daftar putaka

Iqbal, Wahit Mubarak, dll.2015.Ilmu Keperawatan Dasar buku 1. Jakarta selatan : Salema Medika.

Perry, potter. 2006. Fundamental keprawatan: konsep,proses, dan praktik. Jakarta: EGC.

Kozier, Erb. 2009. Buku ajar praktik keprawatan klinis: ed 5. Jakarta: EGC.

Komentar

Diberdayakan oleh Blogger


Gambar tema oleh Michael Elkan

Arsip

Laporkan Penyalahgunaan

asuhan keperawatan kebutuhan kebersihan dan keperawatan diri

Anda mungkin juga menyukai