Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dinda Putriyani

Nim : E1A018140

Kelas :B

Tugas : Hukum Perdata Internasional

Dari : Kantor Pengacara BLAH


Untuk : Pihak Amerika Serikat
Perihal : Ganti Rugi atas Pencemaran yang Dilakukan Pabrik Pupuk Kanada di
wilayah Amerika Serikat
Kasus : Kasus Trail Smelter

Kasus Trail Smelter

Bermula dari kasus pencemaran udara yang diakibatkan oleh sebuah perusahaan pupuk milik
warga negara Kanada yang dioperasikan di dalam wilayah Kanada, dekat sungai Columbia,
lebih kurang 10 mil menjelang perbatasan Kanada-AS. Mulai tahun 1920 produksi
emisi perusahaan tersebut terus meningkat. Emisi tersebut mengandung sulfur dioksida,
menyebarkan bau logam dan seng yang sangat menyengat. Pada tahun 1930 jumlah emisi
tersebut mencapai lebih dari 300 ton sulfur setiap hari. Emisi tersebut, karena terbawa angin,
bergerak ke arah wilayah AS melalui lembah sungai Columbia dan menimbulkan berbagai
akibat merugikan terhadap tanah, air dan udara, kesehatan serta berbagai
kepentingan penduduk Washington lainnya. AS kemudian melakukan klaim terhadap Kanada
dan meminta Kanada bertanggungjawab terhadap kerugian yang diderita AS.

1. Titik Taut Primer:


Titik taut primer adalah factor-faktor/keadaan yang menciptakan hubungan HPI
dalam kasus ini yang merupakan titik taut primer harus dilihat/ditinjau dari pengadilan yang
berwenang menyelesaikan sengketa ini. Dan untuk melihat apakah hal ini termaksud kedalam
HPI atau bukan maka dapat dilihat dari 4 unsur yakni:
 Adanya Sengketa : dalam kasus ini terdapat sengeketa yakni sengeketa pencemaran udara
yang telah dilakukan oleh perusahan pabrik pupuk milik warga negara kanada yang telah
mencemari wilayah AS yang mengakibatkan kerugian terhadap tanah, air, udara yang
berdampak pada kesehatan orang – orang yang ada diwilayah Amerika Serikat.
 Aspek Perdata : dalam hal ini amerika meminta gantirugi terhadap perusahan pabrik
pupuk amerika tersebut karena telah mencemari wilayah Amerika Serikat.
 Sistem Hukum berbeda yang berlaku : dalam hal ini ada 2 kemungkinan sistem hukum
yang berlaku yakni sistem hukum yang berlaku didaerah Kanada dan sistem hukum yang
berlaku dinegara Amerika Serikat. Sebab yang pabrik pupuk tersebut berkedudukan di
wilayah Kanada sehingga sistem hukum kanada dalam hal ini berpeluang diberlakukan,
dan sistem hukum Amerika Serikat juga berpeluang berlaku sebab dampak daripada
pencemaran dari pupuk tersebut dirakasan oleh wilayah Amerika Serikat.
 Salah satunya unsur asing : dalam hal ini unsur asingnya adalah adanya 2 kenegaraaan
yang bersengketa yakni perusahan pupuk milik orang kanada yang berkedudukan di
kanada dan unsur ansing satunya lagi negara Amerika Serikat, dimana dalam hal ini
sebagai penggugat yang merasa telah dirugikan.

Sehingga dari pemaparan keempat unsur diatas maka kasus diatas merupakan kasus
Hukum Pedata Internasional, dimana dalam hal ini sistem hukum daripada kedua negara
berpeluang untuk digunakan.

2. Kualifikasi:
Kualifikasi adalah penyalinan fakta sehari-hari kedalam istilah-istilah hukum:
 Kasus ini termasuk kualifikasi hukum perdata.
 Kualifikasi hukum perdata karena mengenai perbuatan melawan hukum, dimana dalam
perbuatan melawan hukum harus mengandung unsur kesalahan, adanya kerugian, dan
adanya hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian. Dalam hal ini perbuatannya
adalah kegiatan daripada pabrik pupuk kanada yang menyebabkan kesalahan yakni
mencemari wilayah amerika serikat baik itu tanah, air, udara yang menggangu atau
merugikan kesehatan warga yang ada di Amerikaserikat, sehingga pihak amerika serikat
meminta gantirugi dari pihak perusahan pupuk kanada yang telah mencemari wilayah
Amerika Serikat baik itu tanah, air, udara yang menganggu kesehatan daripada orang yang
ada di Amerika Serikat.

3. Titik Taut Sekunder


Titik taut sekunder yaitu titik taut/factor-faktor/keadaan-keadaan yang menentukan
hukum mana yang harus diberlakukan. factor-faktor yang menentukan berlakunya sistem
hukum tertentu yang meliputi ;
- Pilihan hukum (choice of law), merupakan pilihan hukum mana yang akan digunakan oleh
kedua belah pihak, dimana dalam hal ini biasanya hal ini ditetapkan didalam kontrak atau
perjanjian antara kedua belah pihak.
 Tempat letaknya benda (lex sitae), merupakan faktor yang menyatakan bahwa hukum
yang berlaku atau yang digunakan adalah hukum dimana benda tersebut berada.
 Tempat dilaksanakannya perjanjian (lex loci solutionis), merupakan faktor yang
menyatakan bahwa hukum yang berlaku atau yang digunakan adalah hukum tempat
perjanjian tersebut dilaksanakan.
 Tempat dilangsungkannya perkawinan (lex celebration), merupakan faktor yang
menyatakan bahwa hukum yang berlaku atau yang harus digunakan adalah tempat
dimana perjanjian tersebut/ yang berperkara dilangsungkan sebelumnya.
 Tempat ditanda-tanganinya kontrak (lex contractus), merupakan faktor yang menyatakan
bahwa hukum yang digunakan atau diberlakukan adalah hukum dimana tempat ditanda –
tanganinnya kontrak tersebut.
 Tempat terjadinya perbuatan melawan hukum (lex loci delicti commisi), merupakan
faktor yang menyatakan bahwa hukum yang berlaku dan diterapkan merupakan hukum
dimana perbuatan melawan hukum tersebut dilakukan.
I. Titik Taut Sekunder Yang Kuat
Prinsip lex loci delicti commissi
Bahwa hukum yang berlaku bagi perbuatan melawan hukum adalah dimana perbuatan hukum
tersebut dilakukan atau terjadi.
Alasan-alasan prinsip ini; antara lain :
1. Alasan dipermudahnya menemukan hukum.
2. Alasan perlindungan harapan sewajarnya bagi khalayak ramai
3. Masyarakat suatu negara ingin memakai produk hukum nasional negaranya.
4. Alasan preventive
5. Oleh pembuat hukum agar perbuatan melawan hukum tersebut tidak dilakukan.
6. Alasan demi kepentingan si pelanggar.
7. Bahwa apa yang dipandang sah oleh hukum suatu negara tidak akan dianggap tidak sah
oleh hukum negara lain.
8. Alasan alasan Uniformitas keputusan.
Akan menciptakan harmonisasi dari keputusan-keputusan.
Maka dari pemaparan diatas dapatlah dilihat bahwa hukum yang berlaku dan
digunakan merupakan sistem hukum Amerika Serikat, karena perbuatan tersebut baru dapat
dikatakan dikatakan perbuatan melanggar hukum setelah akibat pencemaran tersebut sampai
dan dirasakan oleh warga yang ada di wilayah Amerika Serikat sehingga, untuk melindungi
daripada khayalak ramai daripada warga yang ada di Amerika Serikat dan demi terjeratnya
daripada pemilik perusahan pabrik pupuk tersebut maka hukum yang tepat digunakan adalah
hukum Amerika Serikat.

II. Titik Taut Yang Menunjang

Lex Loci Forum: hukum yang berlaku adalah tempat perbuatan resmi dilakukan. Perbuatan
resmi adalah pendaftaran tanah, kapal dan gugatan perkara itu diajukan dan perbuatan hukum
yang diajukan. Dan dalam hal ini perbuatan melawan hukum tersebut diajukan di Amerika
Serikat sehingga sistem hukum yang digunakan adalah Sistem hukum Amerika Serikat.

4. Analisis Titik Taut Sekunder


Dalam hal ini Asas-asas Hukum Perdata Internsional dalam penentuan hukum mana
yang dipakai/asas-asas titik taut sekunder adalah lex loci delicti commisi dimana dalam hal
ini hukum yang berlaku dan digunakan merupakan sistem hukum tempat perbuatan melawan
hukum tersebut dilakukan, dan perbutan tersebut belum tentu dikategorikan sebagai perbutan
melawan hukum disuatu tempat dan bisa saja didaerah lain perbuatan tersebut tidak
dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum, oleh sebab itu dalam hal ini kita harus jeli
dan teliti dalama melihat apakah perbuatan tersebut dikategorikan sebagai perbuatan
melawan hukum atau tidak. Dalam hal ini perbuatan melawan hukum yang telah dilakukan
oleh pabrik kanada merupakan perbuatan melawan hukum dinegara Amerika Serikat
sehingga perbuatan yang dilakukan dapat dituntut di Amerika Serikat. karena perbuatan
tersebut baru dapat dikatakan perbuatan melanggar hukum setelah akibat pencemaran
tersebut sampai dan dirasakan oleh warga yang ada di wilayah Amerika Serikat sehingga,
untuk melindungi daripada khayalak ramai daripada warga yang ada di Amerika Serikat dan
demi terjeratnya daripada pemilik perusahan pabrik pupuk tersebut maka hukum yang tepat
digunakan adalah sistem hukum Amerika Serikat, dan karena yang digunakan adalah sistem
hukum amerika maka hukum yang digunakan sudah pasti adalah hukum nasional amerika
serikat.

5. Hukum Yang Berlaku

Jika mengenai ganti rugi maka di Indonesia hal tersebut diatur dalam Pasal 1365
KUHPerdata menyatakan tiap perbuatan melawan hukum yang membawa kerugian kepada
orang lain, mewajibkan orang yang karna salahnya menerbitkan kerugiaan itu, menganti
kerugian tersebut.

6. Forum Yang Berwenang

Pengadilan mana yang berwenang mengadili kasus ini? Yaitu pengadilan amerika serikat
bagian perdata, sebab dari pemaparan diatas telah diterangkan bahwa sistem hukum yang
berlaku adalah sistem hukum amerika serikat dan aspek yang disengketakan adalah kasus
perdata mengenai perbuata melawan hukum dan meminta pertanggungjawaban berupa ganti
rugi.

Anda mungkin juga menyukai