Anda di halaman 1dari 10

PROSES PEMBUATAN GENTENG

DI SUSUN OLEH :

Aufa Adnan ( 031111005 )

K3”11 A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINAWAN

Jl. Kalibata Raya NO. 25-30, Jakarta Timur 13630

Tel. (021) 8088 08832 – Fax. (021) 8088 0883

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
hidayah serta inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Proses
Pembuatan GENTENG” tepat pada waktunya. Adapun maksud dari penyusunan makalah ini
adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat mata kuliah Manajemen Lingkungan II.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa yang akan
datang. Saya juga menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini tidak terlepas dari peran serta dan
bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan berupa moril maupun materil. Harapan saya semoga
makalah ini bermanfaat bagi pengembangan, khususnya Ilmu Pengetahuan.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................i

KATA PENGANTAR ................................................................................................ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................1
1.2 Tujuan ..................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Genteng .....................................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
a. Proses Pembuatan Genteng....................................................................................
b. Tahapan Awal ........................................................................................................
c. Pengolahan Tanah Liat ..........................................................................................
d. Pencetakan Genteng...............................................................................................
e. Proses Pengeringan ................................................................................................
f. Proses Penghalusan ................................................................................................
g. Pengglasuran .........................................................................................................
h. Pembakaran Tahap II..............................................................................................
i. Tahapan Terakhir.....................................................................................................
j. Pemilihan (Seleksi).................................................................................................
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan ............................................................................................................
B.Saran ......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asal usul atap genteng tanah liat (roof tile) jika ditelusuri lebih lanjut adalah berasal dari
China, selama Zaman Neolitikum, dimulai sekitar 10.000 SM, dan Timur Tengah, beberapa
waktu kemudian. Dari wilayah ini, penggunaan genteng tanah liat tersebar ke seluruh Asia dan
Eropa. Tidak hanya orang Mesir kuno dan Babel, tetapi juga bangunan Yunani dan Romawi
mereka menggunakan atap dan ubin dari tanah liat. Temuan awal genteng tanah liat di Yunani
kuno berasal dari daerah disekitar Korintus (Yunani), dimana genteng mulai menggantikan atap
jerami di dua kuil Apollo dan Poseidon antara 700-650 SM. Tradisi ini terus berlanjut di Eropa
hingga saat ini. Kemudian orang Eropa membawa tradisi atap tanah liat ini hingga ke Amerika
sekitar pada abad ke-17.

Genteng merupakan salah satu komponen penting pembangunan perumahan yang


memiliki fungsi untuk melindungi rumah dari suhu,hujan maupun fungsi lainnya. Agar kualitas
genteng optimal, maka daya serap air harus seminimal mungkin, agar kebocoran dapat
diminimalisir. (Musabbikhah dan Sartono, P. 2007).

1.2 Tujuan
 Untuk mengetahui asal mula genteng
 Mengetahui proses input dan output dalam pembuatan genteng
 Mengerti kualitas genteng yang terbaik
 Mengetahui bahan utama dalam pembuatan genteng

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

GENTENG
Genteng merupakan bagian utama dari suatu bangunan sebagai penutup atap rumah.
Fungsi utama genteng adalah menahan panas sinar matahari dan guyuran air hujan. Jenis genteng
bermacam-macam, ada genteng beton, genteng tanah liat, genteng keramik, genteng seng dan
genteng kayu (sirap). Keunggulan genteng tanah liat (lempung) selain murah, bahan ini tahan
segala cuaca, dan lebih ringan dibanding genteng beton. Sedangkan kelemahannya, genteng ini
bisa pecah karena kejatuhan benda atau menerima beban tekanan yang besar melebihi
kapasitasnya. Kualitas genteng sangat ditentukan dari bahan dan suhu pembakaran, karena hal
tersebut akan menentukan daya serap air dan daya tekan genteng. .(Aryadi, Y., 2010).

Genteng merupakan salah satu komponen penting pembangunan perumahan yang


memiliki fungsi untuk melindungi rumah dari suhu,hujan maupun fungsi lainnya. Agar kualitas
genteng optimal, maka daya serap air harus seminimal mungkin, agar kebocoran dapat
diminimalisir. (Musabbikhah dan Sartono, P. 2007).

Genteng merupakan benda yang berfungsi untuk atap suatu bangunan. Dahulu genteng
berasal dari tanah liat yang dicetak dan dipanaskan sampai kering.

Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi dewasa ini genteng telah banyak memiliki
macam dan bentuk dan tidak lagi berasal dari tanah liat semata, tetapi secara umum genteng
dibuat dari semen, agregat (pasir) dan air yang dicampur dengan material lain dengan
perbandingan tertentu. Selain itu, untuk menambah kekuatangenteng juga digunakan campuran
seperti serat alam, serat asbes, serat gelas, perekat aspal dan biji-biji logam yang memperkuat
mutu genteng.

Dengan mengingat fungsi genteng sebagai atap yang berperan penting dalam suatu
bangunan untuk pelindung rumah dari terik matahari, hujan dan perubahan cuaca lainnya. Maka
genteng harus mempunyai sifat mekanis yang baik, seperti kekuatan tekan, kekuatan pukul,
kekerasan dan sifat lainnya.( Saragih,D.Natalia., 2007)

BAB III
PEMBAHASAN

a. PROSES PEMBUATAN GENTENG

Asal usul atap genteng tanah liat (roof tile) jika ditelusuri lebih lanjut adalah berasal dari
China. Genteng merupakan benda yang berfungsi untuk atap suatu bangunan. Dahulu genteng
berasal dari tanah liat yang dicetak dan dipanaskan sampai kering.

b. TAHAPAN AWAL

Proses pembuatan genteng diawali dengan pengolahan bahan mentah berupa tanah.
Pengambilan tanah sebagai bahan baku genteng harus berasaskan kelestarian lingkungan. Bagian
lapisan paling atas dari tanah yaitu bunga tanah tidak digunakan sebagai bahan pembuat genteng,
hal ini dikarenakan kandungan humus dan unsur hara yang sangat baik untuk tanaman.
Pengambilan tanah dilakukan dengan cara menyingkirkan lapisan bunga tanah, dan tanah yang
diambil adalah tanah dibagian bawah bunga tanah yaitu kurang lebih kedalaman 25 cm dari
permukaan tanah. Pengambilan pun dijaga supaya tidak lebih dari kedalaman satu meter sebagai
upaya terhadap pelestarian lingkungan. Proses selanjutnya adalah pembersihan tanah dari
material-material pengotor seperti batu, plastik, sampah dll. Setelah cukup bersih tanah
kemudian diaduk dengan menambahkan air.

c. PENGOLAHAN TANAH LIAT

Setelah didapatkan tanah liat, proses selanjutnya adalah penggilingan. Tujuan dari proses
ini adalah untuk memperoleh tanah liat yang homogen dengan partikel-partikel yang lebih halus
dan merata. Proses penggilingan dilakukan dengan cara memasukkan tanah liat ke dalam mesin
penggiling tanah atau lebih dikenal dengan nama molen. Pada proses ini juga ditambahkan
sedikit pasir laut. Tujuan penambahan pasir laut adalah supaya tanah tidak terlalu lembek
sehingga mempermudah proses penggilingan. Penggilingan berlangsung dalam waktu yang
singkat dengan output berupa tanah liat yang telah tercetak kotak-kotak sesuai dengan ukuran
genteng yang akan dibuat. Kotak-kotak tanah liat ini biasa dinamakan keweh. Keweh inilah yang
pada nantinya merupakan bahan baku sebagai pembuatan genteng.

d. PENCETAKAN GENTENG

Proses selanjutnya adalah pencetakan genteng. Pencetakan genteng dilakukan dengan


cara memasukkan keweh ke dalam mesin cetak berupa mesin press ulir. Sebelum dimasukkan,
pipihkan dulu kuweh dengan cara dipukul-pukul dengan kayu atau biasa dikenal dengan gebleg.
Tujuan dari gebleg adalah mendapatkan keweh yang padat dan juga sesuai dengan ukuran mesin
press.
Output dari mesin press ini berupa genteng basah dengan bentuk yang masih belum rapi.
Proses selanjutnya adalah perapihan dimana bagian tepi genteng diratakan dan dibersihkan dari
sisa-sisa tanah liat yang masih menempel akibat proses pengepressan.

e. PROSES PENGERINGAN

Proses selanjutnya adalah pengeringan,ada beberapa cara proses pengeringan yang


biasanya dipakai oleh pengrajin industi genteng diantaranya:

A. Proses pengeringan dengan menggunakan sinar matahari,dimana genteng hasil


pengepressan dijemur secara langsung di bawah sinar matahari selama kurang lebih 4
hari.
B. Proses pengeringan dengan cara diangin-anginkan dimana genteng hasil pengepressan
diletakan di dalam gudang yang terbuka dalam waktu 10 hari.
C. Prosis pengeringan genteng selanjutnya yaitu dengan cara di Oven.Pengeringan Oven
berlangsung selama 2 hari. Pengeringan dilakukan dengan cara memasukkan genteng
ke dalam Oven kemudian dipanaskan dengan menggunakan bahan bakar kayu.
Pengeringan ini memerlukan biaya yang mahal.

f. PROSES PENGHALUSAN

Proses ini yaitu dengan menghaluskan sisa-sisa tanah liat yang menempel pada bagian
genteng dengan cara di sisik atau biasa disebut dengan kesik.

g. PENGGLASURAN

Output dari tungku adalah genteng yang siap pakai, setelah disortir terlebih dahulu
tentunya. Untuk genteng ini biasa dinamakan genteng natural, tergantung dari jenisnya. Pada
proses kali ini adalah proses untuk pembuatan genteng morando, jadi dinamakan genteng
morando natural. Untuk proses selanjutnya adalah pengglasuran. Glassur berasal dari kata glass
yang berarti kaca secara harfiah dapat juga dikatakan proses pengglasuran adalah penambahan
lapisan kaca pada permukaan genteng, relative sama dengan proses coating. Tujuan dari
pengglasuran adalah supaya kenampakan genteng yang lebih indah dan artistik. Disamping itu
dengan adanya lapisan glassur juga dapat menghindarkan genteng dari lumut.

Bahan utama glassur adalah lead oksid atau pbo dengan penambahan matrik berupa fritz
atau tepung kaca, penambahan sedikit kwarsa akan meningkatkan kekerasan. Bahan bahan glasur
diaduk dengan air sebagai bahan pelarut sampai merata. Adonan bahan glasur kemudian
dituangkan ke atas permukaan genteng dengan ketebalan tertentu. Diamkan beberapa saat
kemudian masukkan kedalam tungku untuk proses pembakaran tahap 2.
h. PEMBAKARAN TAHAP II

Proses selanjutnya adalah pembakaran tahap ke 2. Genteng natural yang telah dilapisi
bahan glazur segera dimasukkan ke dalam tungku untuk mengalami proses pembakaran.
Pembakaran tahap 1 dan 2 relatif sama yang membedakan adalah pada proses pembakaran tahap
2 tidak didahului dengan penggarangan. Pembakaran tahap 2 berlangsung selama 13 jam dengan
suhu pembakaran dijaga supaya konstan pada suhu 900 derajat celcius.

i. TAHAPAN TERAKHIR

Tahap yang terakhir pada proses produksi genteng glasur adalah finishing. Output dari
pembakaran tahap 2 berupa genteng glasur yang belum rapi, oleh karena itu diperlukan finishing
sebelum genteng siap dipasarkan. Finishing yang dilakukan meliputi pengikiran pada tepi
genteng, pengikiran bertujuan untuk merapikan permukaan genteng. Kemudian pengecatan yang
bertujuan untuk menutupi bagian samping genteng yang tidak dapat tertutup oleh lapisan glasur.
Dan yang terakhir adalah pengepakan, genteng diikat dengan striping band dengan jumlah
sepuluh, selain supaya rapi pengepakan ini juga akan memudahkan pengangkutan genteng.

j. PEMILIHAN ( SELEKSI )

Setelah api dipadamkan tungku akan mendingin secara pelahan-lahan. Temperatur akan
turun selama sehari semalam atau sampai beberapa hari tergantung besaran api dan banyaknya
genteng yang dibakar. sesudah temperatur rendah, genteng bisa dikeluarkan dan diproses
pemilihan (seleksi) dapat dilaksanakan.

Untuk memilih genteng yang baik dan yang kurang baik di antara genteng tersebut tiap
perusahaan menggunakan kritera yang berbeda-beda tetapi umumnya sifat-sifat berikut yang
perlu diperhatikan yaitu tidak adanya retak-retak, tidak pecah, tidak terjadi perubahan bentuk,
suara genteng apabila dipukul berbunyi nyaring, permukaan teksturnya halus, warnanya merata.

Perusahaan genteng dengan kriteria diatas, membagi genteng dalam beberapa kualitas.
tetapi sebaiknya pembagian kualitas didasarkan atas kriteria menurut standart yang telah di
tentukan di Indonesia. Hal ini diperlukan pengujian genteng produk perusahaan yang
bersangkutan di Balai Keramik Bandung tiap jangka waktu tertentu.( Sumber : Bahan Bangunan
Alam dan Keramik, Prof. Ir. Sukandarrumidi MSc., PhD )

BAB IV
KESIMPULAN
Proses pembuatan genteng diawali dengan pengolahan bahan mentah berupa tanah.
Bagian lapisan paling atas dari tanah yaitu bunga tanah tidak digunakan sebagai bahan pembuat
genteng, hal ini dikarenakan kandungan humus dan unsur hara yang sangat baik untuk tanaman.
Pengambilan tanah dilakukan dengan cara menyingkirkan lapisan bunga tanah, dan tanah yang
diambil adalah tanah dibagian bawah bunga tanah yaitu kurang lebih kedalaman 25 cm dari
permukaan tanah.

SARAN
Proses pembuatan genteng dimulai dari input, proses, dan output. Untuk memilih genteng
dengan kualitas terbaik dapat di perhatikan sebagai berikut yaitu tidak adanya retak-retak, tidak
pecah, tidak terjadi perubahan bentuk, suara genteng apabila dipukul berbunyi nyaring,
permukaan teksturnya halus, warnanya merata.

DAFTAR PUSTAKA
http://sci-pusat.blogspot.com/2012/09/sejarah-genteng.html

http://www.pemetaanttg.com/?op=ttg&mode=detail&id=26

http://gentengsuper.blogspot.com/p/proses-pembuatan-genteng.html

http://st290518.sitekno.com/article/19287/proses-pembuatan-genteng.html

http://mavaulusul.blogspot.com/2013/10/cara-membuat-genteng-khas-kamulan.html

http://dwikusumadpu.wordpress.com/2014/01/17/pengolahan-tanah-liat-untuk-pembuatan-genteng/

http://jelajahiptek.blogspot.com/2012/06/pengertian-genteng-dan-sejarahnya.html

Anda mungkin juga menyukai