Anda di halaman 1dari 6

TEORI BETON

MEKANIKA BETON BERTULANG

SYAHRUL HIDAYAT S
D51116504

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2018
A. SIFAT MEKANIK BAHAN BETON
1. Pengertian Sifat Mekanik ialah kemampuan suatu bahan untuk menerima atau menahan
gaya (beban), atom atau struktur molekul berada dalam kesetimbangan.
2. Bahan (komposisi) Beton Beton terbuat dari pencampuran semen,pasir,batu split(kerikil)
dan air. Dengan perbandingan 1 : 2 : 3
3. Definisi Beton Normal Beton normal ialah beton yang memiliki berat isi 2200 sampai 2500
kg/m³, menggunakan agregat alam yang dipecah ataupun tidak dipecah.
Kuat tekan beton diukur dengan silinder beton berdiameter 150 mm dan tinggi
300 mm atau dengan kubus beton berukuran 150 mm x 150 mm x 150 mm.

Kuat tekan beton normal antara 20 – 30 MPa.


Untuk beton prategang, kuat tekannya 35 – 42 MPa.
Untuk beton mutu tinggi ‘ready mix” kuat tekannya dapat mencapai 70 MPa,
biasanya untuk kolom-kolom di tingkat bawah pada bangunan tinggi.
Kuat tekan beton dipengaruhi oleh :
(1) Faktor air semen (water cement ratio = w/c), semakin kecil nilai f.a.s nya
maka jumlah airnya sedikit akan dihasilkan kuat tekan beton yang besar

(2) Sifat dan jenis agregat yang digunakan, semakin tinggi tingkat kekerasan
agregat yang digunakan maka akan dihasilkan kuat tekan beton yang
tinggi.
(3) Jenis campuran
(4) Kelecakan (workability), untuk mengukur tingkat kelecakan/workability
adukan dilakukan dengan menggunakan percobaan slump, yaitu dengan
menggunakan cetakan kerucut terpancung dengan tinggi 300 mm diisi
dengan beton segar, beton dipadatkan selapis demi selapis, kemudian
cetakan diangkat. Pengukuran dilakukan terhadap merosotnya adukan dari
puncak beton basah sebelum cetakan dibuka (disebut nilai slump).
Semakin kecil nilai slump, maka beton lebih kaku dan workability beton
rendah. Slump yang baik untuk pengerjakan beton adalah 70 – 80 mm.
Slump > 100 mm adukan dianggap terlalu encer.
(5) Perawatan (curing) beton, setelah 1 jam beton dituang/ dicor maka di
sekeliling beton perlu di tutup dengan karung goni basah, agar air dalam
adukan beton tidak cepat menguap. Apabila tidak dilakukan perawatan ini,
maka kuat tekan beton akan turun.

B. KARAKTERISTIK SIFAT BAHAN BETON


- Kuat Tekan Beton : Kemampuan menerima tekanan (beban) per satuan luas dinyatakan
dalam “ fc’ ’’ atau “K”, dilakukan dengan melakuakan uji slinder beton berdiameter 150
mm, pada suhu ruangan temperatur tetap dan kelembaban 100%.
- Modulus Elastisitas : Perbandingan antara tegangan dan regangan beton, beton tidak
memiliki modulus elasitisitas yang tetap.
- Kuat Tarik Beton : Kuat tekan beton bervariasi antara 8% sampai 10% dari kuat tekanya.
- Poisson’s Rations : Ketika sebuah beton menerima beban tekan, silinder tersebut tidak
hanya berkurang tingginya tetapi juga mengalami ekspansi (pemuaian) dalam arah lateral.
- Shringkage pada beton : Susut adalah perubahan volume yang tidak berhubungan dengan
beban atau berkurangnya volume elemen beton jika terjadi kehilangan uap air karena
penguapan.
Kuat Tarik Beton
Kuat tarik beton sangat kecil, yaitu 10 – 15 % f’c. Kekuatan tarik beton dapat
diketahui dengan cara :

(1) Pengujian tarik langsung, dalam SK-SNI hubungan kuat tarik langsung
(fcr) terhadap kuat tekan beton adalah : f 'c
fcr  0,33

(2) Pengujian tarik belah (pengujian tarik beton tak langsung) dengan
menggunakan “Split cylinder test”

P Beban garis dengan resultan P

Gambar 1.2. Tegangan tarik beton


fct 
2P
Kuat tarik beton dihitung dengan rumus,
.
l.d
, dimana : P =
merupakan resultan dari beban garis, l = panjang silinder beton dan d =
diameter silinder beton.

(3) Pengujian tarik lentur (pengujian tarik beton tak langsung =


flexure/modulus of rupture). Kuat tarik beton dihitung berdasarkan

rumus fr  My
. Di dalam SK-SNI, hubungan antara modulus runtuh
I
(fr) dengan kuat tekan beton adalah f'c
fr  0,7 MPa (untuk
perhitungan defleksi).
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BETON
Kelebihan :
- Beton memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kebanyakan bahan
lain.
- Beton mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap api dan air, bahkan merupakan bahan
struktur terbaik untuk bangunan yang banyak bersentuhan dengan air.
- Beton biasanya merupakan satu-satunya bahan yang ekonomis untuk pondasi tapak, dinding
basement, tiang tumpuan jembatan, dan bangunan-bangunan semacam itu.
Kekurangan :
- Beton mempunyai kuat tarik yang rendah sehingga mudah retak, oleh karena itu diperlukan
baja tulangan untuk menahannya.
- Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan air
yang membawa garam dapat merusakbeton.
- Beton dapat mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu, sehingga perlu dibuat
dilatasi untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu.

D. MACAM KERUNTUHAN PADA BETON

- Keruntuhan Tekan : Keruntuhan tekan terjadi bila presentasi baja tulangan suatu penampang
balok relatif besar (balok perkuatan berlebihan, overrinforced beams), sehingga tegangan
di serat beton lebih dulu mencapai kapasitas maksimumnya sebelum tegangan leleh
maksimum tulangan baja tercapai.
- Keruntuhan Tarik : Keruntuhan tarik akan terjadi bila presentase baja tulangan suatu
penampang balok relative kecil (balok perkuatan kurang, underreinforced beams) sehingga
tulangan akan lebih dahulu mencapai tegangan lelehnya sebelum tegangan tekan beton
mencapai maksimum.
- Keruntuhan Seimbang : Keruntuhan seimbang terjadi apabila beton maupun baja tulangan
mencapai regangan dan tegangan maksumumnya secara bersama, keruntuhan ini terjadi
secara serentak.

Anda mungkin juga menyukai