Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi,
yaitu: adanya ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi.
1. ovum : adalah suatu sel besar dengan diameter kurang lebih 0,1 mm.
2. spermatozoa : berbentuk seperti kecebong dan mempunyai kecepatan
yang cukup tinggi sehingga dalam satu jam, sel sperma sudah sampai di
tuba melalui kanalis dan kavum uteri. Disini sel sperma menunggu sel
telur.
3. konsepsi : adalah suatu peristiwa bertemunya sperma dan ovum,
umumnya terjadi di ampula
4. nidasi : dinding endometrium yang menebal, selanjutnya membentuk
desidua, dimana memungkinkan blastokist untuk berimplantasi. Peristiwa
tertanamnya blastokist pada desisua disebut nidasi.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir.
Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam
jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat
kali kunjungan selama periode antenatal :
a. satu kali kunjungan selama trimester pertama(sebelum 14 minggu)
b. satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)
c. dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36
dan sesudah minggu ke 36)

1
2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kehamilan
Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir/ sepertiga masa
kehamilan terakhir. Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan
ketujuh sampai sembilan bulan (28-40 minggu) (Farrer, 1999).
Masa kehamilan dimulai sejak konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu, 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama
haid terakhir. (Saifudin, Abdul Basri, 2002:89)

Pembagian Trimester (Doenges, Marilyn, 2001:57)


1. TM I (usia kehamilan 0-12 minggu)
2. TM II (akhir UK 12 minggu-28 minggu)
3. TM III (akhir UK 28 minggu-40 minggu)

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Pada Trimester ke III


Pertumbuhan dan perkembangan janin pada trimester ke III yaitu :
1. Minggu 17 – 23
a. Janin tumbuh lambat
b. Tubuh janin tertutup lanugo
c. Verniks caseosa menutupi tubuh untuk melindungi kulit dan cairan
amnion
d. Pergerakan janin mulai terasa pertama kali sekitar 20 minggu
e. Bunyi jantung janin mulai terasa pertama kali dengan dopler/
pemantau djj (n =…)
f. Lemak-lemak coklat dibentuk
2. Minggu 24 – 27
a. Kulit tumbuh pesat dan terlihat merah dan keriput
b. Mata terbuka, bulu mata, dan kelopak mata terbentuk
c. Janin dapat hidup pada usia 27 minggu
3. Minggu 28 – 31
a. Lemak sub kutan disimpan
b. Jaka janin lahir saat ini dengan paru-paru imatur, respiratory distress
syndroma (rsd) dapat terjadi
4. Minggu 32 – 36
a. Berat janin menetap
b. Lanugo menghilang tetapi masih ada bekasnya di kepala

3
c. Kuku jari tumbuh
d. Janin mempunyai kemampuan yang cukup baik jika lahir dalam
minggu-minggu ini.
5. Minggu 37 – 40
a. lemak sub kutan tetap dibentuk dan disekeliling janin menjadi
menggumpal
b. kuku jari tangan dan kaki terbebtuk sempurna dan melampaui ujung
jari tangan dan kaki
c. testis turun ke arah scrotum
d. tengkorak berkembang sempurna dan lebih besar dari bagian tubuh

C. Kehamilan Trimester III


Trimester ini adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin Ibu sedang
berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin bertambah besar
sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Semakin besar janin maka akan
semakin terasa seluruh pergerakan yang dilakukan olehnya. Ibu harus
menjaga asupan nutrisi yang bergizi dan juga jaga asupan cairan untuk janin
Ibu. Trimester terakhir ini akan diwarnai dengan peningkatan frekuensi ke
kamar mandi, sesak karena tekanan di diafragma, dan heartburn. Berikut ini
adalah tabel perubahan fisiologi ibu selama kehamilan dan perkembangan
janin selama kehamilan dari usia 27 minggu sampai 40 minggu.

1. Perubahan Fisiologis Ibu Selama Kehamilan


Sistem Perubahan
Reproduksi dan Payudara a. Aksis Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium

Selama hamil kadar esterogen dan progesterone


meningkat menkan sekresi follicle-stimulating
hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH).

b. Uterus

Selain bertambah besar, uterus juga mengalami


perubahan berat, bentuk, dan posisi.dinding-dinding
otot menguat dan menjadi lebih elastis. Rongga

4
uterus wanita tidak hamil mampu menampung
sekitar 10ml cairan. Selama hamil, kapasitasnya
meningkat 5 – 10L atau lebih.

c. Vagina dan Vulva

Selama masa hamil, pH sekresi vagina menjadi


lebih asam. Keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5.
Sedangkan struktur eksterna vulva membesar
selama masa hamil akibat peningkatan vaskulatur,
hipertrofi badan perineum, dan deposisi lemak.

d. Payudara

Puting susu dan areola menjadi lebih berpigmen,


terbentuk warna merah muda sekunder pada areola,
dan puting susu menjadi lebih erektil. Kolostrum,
cairan sebelum menjadi susu, yang berwarna krem
atau putih kekuningan dapat dikeluarkan dari puting
susu selama trimester ketiga.

Kardiovaskuler a. Tekanan Darah

Selama pertengahan pertama masa hamil, tekanan


sistolik dan diastolik menurun 5-10 mmHg.
Penurunan tekanan darah ini kemungkinan
disebabakan oleh vasodilatasi perifer akibat
perubahan hormonal selama masa hamil. Selama
trimester ketiga, tekanan darah ibu harus kembali ke
nilai tekanan darah selama trimester pertama.

b. Volume dan Komposisi Darah

5
Volume darah meningkat sekitar 1500 ml (nilai
normal: 8,5% – 9% berat badan). Peningkatan
terdiri atas 1000ml plasma ditambah 450ml sel
darah merah (SDM). Peningkatan volume mulai
terjadi pada sekitar minggu ke-10 sampai ke-12,
mencapai puncak sekitar 30% – 50% di atas volume
tidak hamil pada minggu ke-20 sampai ke-20, dan
menurun setelah minggu ke-3.

c. Curah Jantung

Curah jantung meningkat dari 30% – 50% pada


minggu ke-32 gestasi, kemudian menurun sampai
sekitar 20% pada minggu ke-40%. Curah jantung
pada kehamilan tahap lanjut jauh lebih tinggi saat
wanita dalam posisi rekumben lateral daripada
dalam posisi telentang. Pada posisi telentang, uterus
yang besar dan berat seringkali menghambat aliran
balik vena ke jantung.

d. Waktu Sirkulasi dan Waktu Koagulasi

Waktu sikulasi sedikit menurun pada minggu ke-32.


Waktu ini hampir kembali normal menjelang aterm.
Kecenderungan koagulasi lebih besar selama masa
hamil. Ini merupakan akibat peningkatan berbagai
faktor pembekuan. Aktivitas fibrinolitik
(pemecahan atau pelarutan bekuan darah)
mengalami depresi selama masa hamil dan periode
puerperium, sehingga wanita lebih rentan terhadap
thrombosis.

6
Pernapasan a. Fungsi paru
1) Volume tidal meningkat
2) Frekuensi napas sedikit meningkat
3) Hiperventilasi kehamilan
4) Dispnea saat tidur
b. Laju metabolism basal
1) BMR meningkat 15 – 20 % di akhir
kehamilan
2) Vasodilatasi perifer dan percepatan aktivitas
kelenjar keringat untuk melepaskan kelebihan
panas
3) Aktivitas metabolik meningkat
c. Keseimbangan asam – basa
1) Tekanan CO2 menurun hingga 5 mmHg
2) Volume tidal meningkat
3) Terjadi asidosis metabolik ringan.
Ginjal a. Perbahan Anatomi
1) Disebabkan oleh adanya aktivitas hormonal
(esterogen dan progesterone) dan tekanan
akibat pembesaran uterus
2) Pelvis ginjal dan ureter berdilatasi
3) Uretra memanjang hingga 7,5 cm karena
uterus terkompresi.
b. Perubahan Fungsi Ginjal
1) Fungsi ginjal berubah akibat adanya hormone
kehamilan, peningkatan volume darah, postur
wanita, aktivitas, dan asupan makanan.
2) GFR meningkat ……
3) RPF meningkat …..
c. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

7
1) Reabsorbsi tubular meningkat
2) Hipovolemia berat dan penurunan perfusi
plasenta
3) Edema fisiologi pada tungkai akibat
akumulasi darah
4) Reabsorbsi glukosa di tubulus terganggu,
sehingga terjadi glukosuria pada waktu dan
tingkat berbeda – beda.
Integumen a. Peningkatan ketebalan kulit dan lemak
subdermal
b. Hiperpigmentasi
c. Percepatan aktivitas kelenjar keringat dan
kelenjar sebasea
d. Linea nigra
e. Stria gravidum
f. Angioma atau telangiektasis
g. Mottling difus
h. Epulis
Muskoloskeletal a. Peningkatan distensi abdomen
b. Penurunan tonus otot perut
c. Diatasis recti abdominis
d. Pusat gravitasi wanita bergeser ke depan
e. Terbentuk kurvatura (fleksi anterior kepala
berlebihan)
Neurologi a. Kompresi saraf panggul
b. Lordosis dorsolumbar
c. Terjadi carpal tunnel syndrome
d. Terjadi akroestesia
e. Adanya masalah neuromuscular seperti kram
atau tetani akibat hipokalsemia

8
Pencernaan a. Mulut
1) Gusi hiperemi, berongga, bengkak, dan
mudah berdarah.
2) Tidak ada peningkatan sekresi saliva, tapi ada
keluhan ptialisme (kelebihan saliva)
b. Nafsu Makan
1) Pada trimester pertama, terjadi penurunan
nafsu makan akibat nausea dan atau vomiting.
2) Pada trimester kedua, nafsu makan meningkat
karena frekuensi vomiting menurun.
c. Esofagus, Lambung, dan Usus Halus
1) Pada 15 – 20 % wanita, terjadi hiatus
hernia,sering terjadi pada wanita multipara,
gemuk, dan lebih tua.
2) Penurunan sekresi Asam hidroklorid
3) Terjadi regugitasi esophagus akibat
penurunan tonus dan motilitas otot polos
4) Konstipasi akibat hipoperistaltis dan absorbsi
air di usus besar meningkat
d. Kandung Empedu dan Hati
1) Peningkatan waktu pengosongan dan
pengentalan empedu
2) Hiperkolesterolemia ringan akibat
peningkatan kadar progesterone
3) Terjadi pruritus gravidum
Endokrin a. Kelenjar tiroid
1) Pembesaran moderat kelenjar tiroid akibat
hyperplasia jaringan glandular dan
peningkatan vaskularitas.
b. Kelenjar paratiroid

9
1) Induksi hiperparatiroidisme sekunder ringan
2) Kadar prathormon plasma meningkat
c. Pankreas
1) Produksi hormone – hormone meningkat
seiring bertambahnya usia kehamilan
d. Prolaktin hipofisis
1) Selama kehamilan, unsure hormonal
(esterogen, progesterone, tiroid, , insulin, dan
kortisol bebas) yang diperlukan untuk
pertumbuhan payudara dan produksi ASI
meningkat.

D. Kelainan Selama Kehamilan

1. Kelahiran prematur
Ketika bayi lahir antara minggu ke 38 – 42, maka disebut dengan bayi
cukup bulan (full term). Apabila bayi lahir dibawah 38 minggu kehamilan,
maka disebut dengan prematur dan memiliki risiko lebih tinggi. Apabila
terjadi tanda persalinan dini, bedrest total dapat membantu mengurangi
gejala tersebut.

2. Nyeri abdomen pada kehamilan


Nyeri abdomen merupakan keluhan utama yang sering terjadi pada
kehamilan. Keluhan ini terjadi pada setiap wanita pada beberapa tahap.
Perawat harus mampu membedakan antara nyeri yang bersifat fisiologis,
nyeri yang sifatnya patologis tapi tidak berbahaya, atau juga nyeri yang
patologis dan berbahaya.

Perawat harus melakukan pengkajian riwayat kesehatan dan


pemeriksaan fisik secara detail agar dapat mengambil keputusan tentang
apakah dia akan merujuk ibu atau tidak. Pengobatannya bergantung pada

10
penyebab dari nyeri itu sendiri, dan juga bergantung pada kondisi ibu dan
janin.

Beberapa penyebab nyeri yang spesifik kehamilan terdapat pada kolom


etiologi dibawah. Sebagian besar kondisi terkadang nyeri abdomen tidak
perlu dihilangkan. Namun demikian, terkadang perawat juga perlu
mengobservasi ibu yang menderita nyeri abdomen dalam rangka
memastikan hasil kehamilan yang aman.

3. Disfungsi simfisis pubis


Disfungsi simfisis pubis merupakan suatu keadaan dimana terjadi
pergeseran pada sendi tulang simfisis pubis dan biasanya akan memburuk
pada ibu hamil sebagai manifestasi dari adanya penekanan yang tinggi dari
janin.

Perawat harus mencatat apakan terdapat riwayat fraktur pelvic yang


yang kemungkinan memburuk dengan kehamilan. Jika tidak ada, maka
perawat harus menjelaskan pada ibu tentang penyebab dari kondisi ini dan
menganjurkan untuk beristirahat sebanyak mungkin sejalan dengan
bertambahnya usia kehamilan dan meningkatnya distensi abdomen. Ibu juga
harus menurunkan aktivitas mengangkat beban yang terlalu berat dan
menghindari gerakan mengangkang yang akan menekuk pinggang seperti
jongkok atau gerakan yang lain.

4. Antepartum Haemorrhage (APH)


Merupakan perdarahan yang terjadi pada saluran genital di akhir
kehamilan, biasanya setelah usia getasi mencapai 24 minggu dan sebelum
awitan persalinan, disebut juga perdarahan antepartum. Perdarahan ini dapat
membahaykan keselamatan ibu dan janin.

5. Plasenta previa

11
Merupakan suatu keadaan dimana plesenta terimplantasi sebagian atau
keseluruhan uterus bagian bawah, baik dinding anterior atau posterior.
Lokasi anterior tidak seserius posterior.

Bagian bawah uterus berkembang dan meregang secara cepat setelah


kehamilan 12 minggu. Pada minggu berikutnya, hal ini dapat menyebabkan
terpisahnya plesenta dan terjadi perdarahan. Perdarahan terjadi akibata
terputusnya trofoblas plasenta dan sinus darah vena ibu. Pada beberapa
kasus, perdarahan dapat dipicu akibat koitus.

a. Klasifikasi
1) Tipe 1
Sebagian besar dari plasenta terletak di segmen atas uterus.
Kelahiran pervaginal masih dapat dilakukan. Perdarahan biasanya
ringan, serta ibu dan janin masih berada dalam kondisi yang baik.

2) Tipe 2
Sebagaian plasenta terletak di uterus bagian bagian bawah dekat
tulang serviks internal (plesenta previa marginal). Kelahiran
pervaginal dapat dilakukan, terutama jika plasenta berada dibagian
anterior. Perdarahan yang terjadi biasanya sedang meskipun kondisi
ibu dan janin dapat bervariasi. Hipoksia janin lebih sering terjadi
daripada syok maternal.

3) Tipe 3
Plasenta terletak di atas tulang serviks internal, tapi bukan di tengah.
Perdarahan biasanya berat, terutama di akhir kehamilan ketika
bagian bawah meregang dan serviks mulai mengalami penipisan dan
dilatasi. Kelahiran pervaginal tidak dapat dilakukan karena plasenta
berada di depan janin.

4) Tipe 4

12
Plasenta terletak dibagian tengah di atas tulang serviks internal dan
dapat menyebabkan perdarahan hebat. Seksio sesaria perlu dilakukan
untuk menyelamatkan nyawa ibu dan janin.

6. Abrupsio plasenta
Merupakan suatu perdarahan yang diakibatkan oleh pelepasan
prematur dari pelepasan letak normal yang terjadi setelah usia kehamilan
22 minggu. Abrupsio plasenta ini terbagi dalam 3 klasifikasi, yaitu:
abrupsio plasenta tingkat ringan, sedang, dan berat.

7. Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)


DIC adalah ketidaktepatan koagulasi di dalam pembuluh darah yang
menyebabkan digunakannya factor – factor pembekuan. Sebagai
akibatnya, pembekuan tidak dapat terjadi pada area yang mengalami
perdarahan. DIC jarang terjadi jika janin hidup dan biasanya mulai hilang
dengan sendirinya saat bayi lahir.

8. Ketuban Pecah Dini (KPD)


KPD merupakan pecahnya air ketuban sebelum usia kehamilan 37
minggu yang terjadi tanpa diawali aktivitas uterus spontan yang
menyebabkan dilatasi serviks.

9. Polihidramnion
Polihidramnion adalah suatu keadaan dimana jumlah air ketuban
berada di atas batas normal. Dikatakan polihidramnion jika AFP atau AFI
lebih dari 8 cm, atau hasil perhitungan AFI lebih dari 24 cm.

10. Oligohidramnion
Oligohidramnion adalah jumlah cairan amnion yang terlalu sedikit.
Saat kehamilan cukup bulan, jumlah cairan amnion adalah sekitar 300 –

13
500 ml, tetapi jumlah tersebut dapat bervariasi dan bahkan dapat lebih
sedikit dari jumlag tersebut.

E. Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan Trimester ke III


1. Tanda Subjektif
a. 29-33 minggu
o Fatigue
o Ansietas tentang masa depan
o Mimpi buruk
o Penurunan keinginan seksual karena ketidaknyamanan fisik
b. 34-38 minggu
o Sakit punggung, perubahan gaya berjalan
o Ketidaksabaran untuk mengakhiri kehamilan
o Perasaan buaian tentang masa depan yang ambivalen
c. Sebelum kelahiran
o Lightening atau tanda dini dimulainya persalinan
o Sakit perut bagian bawah

F. Tanda Objektif
a. 29-33 minggu
· Rasa panas dalam perut disebabkan tekanan uterus, mild hiatus hernia
dan muntahan asam perut ke dalam esophagus
· Kontaraksi braxton-hick
· Fundus terletak diantara umbilikus dan xipoid
b. 34-38 minggu
· Heartburn (pirosis, nyeri dada)
· Konstipasi
· Vena varikosa (varicose veins)
· Vena varikosa (varicose veins)
· Edema kaki
· Haemoroid (wasir)

14
c. Sebelum kelahiran
Fundus ada di bawah diafragma sampai kepala janin masuk kedalam
rongga panggul, kemudian perut kelihatan maju ke depan. (Dickason,
1997).

G. Adaptasi Kehamilan
Tugas terakhir di minggu terakhir adalah pengakhiran kehamilan dan
untuk melahirkan bayinya. Dia harus mempersiapkan fase letting go dari
kehamilan dan semua penyatuan perasaan dan kreatifitas, proses perpisahan
dengan janin. Sadar atau tidak sadar ketakutan mutilasi, kematian atau
abdonment selalu muncul pada waktu ini. Antisipasi kecemasan merupakan
hal yang normal dan sehat.
Selama kehamilan, tingkat ketergantungan kebutuhan meningkat,
puncaknya pada trimester ketiga, selama persalinan dan periode asuhan
kehamilan. Seorang ibu yang sedang hamil harus memelihara dirinya sendiri
sehingga dia dapat merawat bayinya. Seorang laki-laki juga merasa
kebutuhannya meningkat, terutama untuk seorang ynag dapat dipercaya untuk
merawat bayinya, karena ibu yang sedang mengandung lebih banyak
introspektif dengan kemajuan kehamilannya. Anggota keluarga seharusnya
mengingatkan, khususnya pada periode ini.
Hampir semua ibu hamil menunjukkan kebutuhan yang sama pada
trimester ketiga walaupun berbeda latar belakang, tingkat pendidikan, dan
pengalaman seorang wanita memusatkan perhatian pada bayinya, proses
kelahiran, perubahan fisik dan emosional. Ekspresi pada trimester tiga ini
antara lain:
a. Kesehatan bayi (pertanyaan tentang kecacatan bayi, tanda kesehatan
bayi, bagaimana pengaruh kelahiran bagi bayi, efek obat dan anestesi)
b. Biaya kelahiran bayi (rumah sakit, pengeluaran alat)
c. Proses persalinan dan kelahiran (nyeri, ketakutan, salah paham, ketika
ada di rumah sakit)\Keluarga (bagaimana penerimaan anak yang lain

15
dengan kehadiran bayi, bagaimana perencanaan selama dirumah sakit,
bagaimana pasangan merespon bayi). (Dickason, 1997)

H. Perubahan Psikologis Ibu Pada Trimester III


1. Ambivalence
Pada awalnya, terjadi rencana kehamilan, dimana ada element yang
mengejutkan bahwa konsepsi telah terjadi. Ambivalence ini berhubungan
dengan pemilihan waktu yang “salah”, kekhawatiran tentang modifikasi
kebutuhan hubungan yang ada atau rencana karier ; ketakutan tentang
peran baru; dan ketakutan tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
2. Acceptance (penerimaan)
Penerimaan kehamilan dipengaruhi oleh banyak faktor. Rendahnya
penerimaan cenderung dihubungkan dengan tidak direncanakanya
kehamilan dan bukti ketakutan dan konflik. Pada trimester tiga
menggabungkan perasaan bangga dengan takut mengenai kelahiran anak.
Pada periode ini, khususnya hak istimewa kehamilan lebih berarti.
Selama trimester akhir, ketidaknyamanan fisik kembali meningkat dan
istirahat yang adekuat menjadi keharusan. Wanita membuat persiapan
akhir untuk bayi dan mungkin menggunakan waktu yang lama untuk
mempertimbangkan nama anaknya.
3. Introversion
Introvert atau memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain
merupakan peristiwa yang biasa dalam kehamilan. Wanita mungkin
menjadi kurang tertarik dengan aktifitas terdahulunya dan lebih
berkonsentrasi dengan kebutuhan untuk istirahat dan waktu untuk sendiri.
4. Mood Swings (Perasaan Buaian)
Selama kehamilan, wanita memiliki karakteristik ingin dibuai, dengan
suka cita. Pasangan harus mengetahui bahwa ini merupakan karakteristik
perilaku kehamilan, hal itu menjadi mudah baginya untuk lebih efektif
disamping itu akan menjadi sumber stress selama kehamilan.

16
5. change in body image (perubahan gambaran tubuh)
Kehamilan menimbulkan perubahan tubuh wanita periode waktu yang
singkat. Wanita menyadari bahwa mereka memerlukan lebih banyak ruang
sebagai kemajuan kehamilan.
Reaksi ibu/ istri pada kehamilan trimester III:
o Lebih cemas akan kecanggungan fisik
o Ketidaknyamanan
o Persiapan persalinan
o Sering mimpi kelainan letak, tidak dapat lahir, takut cacat.
o Pada akhir kehamilan terangsang secara tiba-tiba. (Olds, 1995)

I. Kebutuhan Pengetahuan Bagi Orang Tua Pada Kehamilan Trimester ke


III
1. Perubahan fisik pada trimester tiga
2. Perubahan emosional pada trimester tiga dan periode post partum
3. Sexuality
4. perubahan kebutuhan
o sexual expression (cara yang berbeda)
o sexual concerns
o problem solving
5. Ketidak nyamanan ringan kehamilan
a. Frekuensi berkemih f. Kram kaki
b. Sakit punggung g. Vaginal discharge
c. Dyspnea h. Konstipasi
d. Varicose veins i. Nyeri disekitar tulang
e. Kontraksi braxton hicks j. Fatigue
6. Tanda bahaya
a. Perdarahan vagina
b. Nyeri perut
c. Edema pada muka, tangan, dan kaki
d. Sakit kepala yang hebat

17
e. Gangguan bicara
f. Rupture of membrane (sebelum 38 minggu)
7. Nutrisi
8. General hygiene
a. Istirahat dan tidur
b. Latihan
9. Penggunaan obat
a. Rokok b. Alkohol c. Obat otc d. Resep obat
10. Pertumbuhan janin
11. Persiapan menyusui
12. Support system
13. Persiapan kelahiran bayi
a. Rasa takut dan cemas
b. Keterlibatan ayah dalam kelahiran bayi
c. Manajemen nyeri
d. Intervensi obstetri
14. Persiapan menjadi orang tua
a. Perubahan gaya hidup
b. Perubahan peran
c. Konflik peran
d. Keseimbangan tuntutan keluarga
e. Tugas perkembangan maternal
15. Persiapan untuk bayi baru lahir
16. Rencana keluarga (Reeder, 1992)

J. Reaksi Kognitif Dan Emosional Ibu Pada Kehamilan Trimester Tiga


1. Pemulihan ketidaknyamanan fisik
2. Pengembangan ukuran psychososial
3. Peningkatan perhatian pada dirinya sendiri
4. Peningkatan perhatian

18
o ketakutan diri untuk mendapatkan kesehatan dan “performance”
selama persalinan
o ketakutan pada kesehatan bayi
5. Pemikiran penerimaan peran sebagai seorang ibu
o membayangkan situasi sebagai orang tua
o obsesi persalinan dan kelahiran, keinginan kehamilan yang
berlebihan
o peningkatan nesting behavior (Reeder, 1992)

K. Komplikasi Kehamilan Trimester III (28-40 Minggu)


1. Persalinan Prematuritas
Persalinan prematuritas (prematur) dimaksudkan dengan persalinan
yang terjadi diantara umur kehamilan 29-36 minggu, dengan berat badan
lahir kurang dari 2,5 kg. Persalinan prematuritas merupakan masalah
besar karena berat janin kurang dari 2,5 kg dan umur kurang dari 36
minggu, maka alat-alat vital belum sempurna. Sebab persalinan
prematuritas :
a. Hamil dengan perdarahan, kehamilan ganda
b. Kehamilan disertai komplikasi (preeklamsia, dan eklamsia)
c. Kehamilan dengan komplikasi penyakit ibu (hipertensi, penyakit
ginjal, penyakit jantung, dsb). Keadaan gizi yang rendah disertai
kurang darah, lapisan dalam lahir yang kurang subur karena jarak
hamil terlalu pendek.
2. Kehamilan Ganda (Kembar)
a. Pengaruh hamil ganda terhadap ibu :
Diperlukan gizi yang lebih banyak, sehingga tumbuh kembang janin
mencapai cukup bulan, pada hamil muda sering terjadi keluhan yang
lebih hebat, ibu sering cepat lelah, sering terjadi penyulit hamil
(hidramnion, preeklamsia, dan eklamsia), pada saat persalinan
dijumpai kesulitan.
b. Pengaruh hamil ganda terhadap janin :

19
Dapat terjadi persalinan prematuritas, dapat terjadi janin dengan
anemia atau BBLR, setelah persalinan anak pertama dapat terjadi
pelepasan plasenta sebelum waktunya dan membahayakan janin ke
dua.
3. Kehamilan Dengan Perdarahan
Perdarahan pada kehamilan memberikan dampak yang membahayakan
ibu dan janin dalam kandungan. Perdarahan yang dapat membahayakan
dan berhubungan dengan trimester ketiga adalah mengalami perdarahan
plasenta previa, perdarahan solusio plasenta, perdarahan dari pecahnya
sinus marginalis dan perdarahan dari pecahnya vasa previa.
4. Kehamilan Dengan Ketuban Pecah Dini
Pecahnya selaput janin memberikan pertanda bahaya dan memberi
kesempatan infeksi langsung pada janin. Disamping itu, gerak janin
makin terbatas, sehingga pada kehamilan kecil mungkin dapat terjadi
deformitas. Oleh karena itu bila berhadapan dengan kehamilan dengan
mengeluarkan air apalagi belum cukup bulan harus segera datang
kerumah sakit dengan fasilitas yang memadai.
5. Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim
a. Kehamilan diatas umur hamil 36 minggu pada ibu dengan diabetes
melitus
b. Mungkin terjadi lilitan tali pusat yang mematikan
c. Terjadi simbol tali pusat
d. Gangguan nutrisi menjelang kehamilan cukup bulan
e. Kehamilan dengan perdarahan
f. Kehamilan lewat waktu lebih dari 14 hari
6. Kehamilan Lewat Waktu Persalinan (Senotinus)
Beberapa kerugian dan bahaya kehamilan lewat waktu:
a. Janin yang kekurangan nutrisi dan oksigen, akan mengalami
pengrusakan diri sendiri, dengan metabolisme jaringan lemak bawah
kulit sehingga tampak tua dan keriput, sebagai gejala janin dengan
hasil lewat waktu

20
b. Air ketuban yang makin kental, akan sulit dibersihkan, sehingga
dapat menimbulkan gangguan pernafasan saat kelahirannya.
c. Bila gangguan terlalu lama dan berat, janin dapat meninggal dalam
rahim
d. Mungkin plasenta cukup baik tumbuh kembangnya sehingga dapat
memberikan nutrisi cukup dan janin menjadi lebih besar
e. Dengan makin besarnya janin dalam rahim memerlukan tindakan
operasi persalinan
f. Kerugian pada ibu tidak terlalu besar, kecuali kemungkinan
persalinan dengan tindakan operasi seperti induksi persalinan sampai
dengan sesio sesarea
7. Kehamilan Dengan Preeklamsia Dan Eklamsia
Gejala klinik preeklamsia ringan :
a. Tekanan darah sekitar 140/90 atau kenaikan tekanan darah 30 mmhg
untuk sistolik 15 mmhg untuk diastolik dengan interval pengukuran
selama 6 jam
b. Terdapat pengeluaran protein dalam urin 0,3 gr/literatau kualitatif
+1,-+2
c. Edema (bengkak kaki, tangan, atau lainnya)
d. Kelainan berat badan lebih dari 1 kg/minggu

Gejala preeklamsi berat (kelanjutan preeklamsia ringan) :


a. Tekanan darah 160/110 mmhg atau lebih
b. Pengeluaran protein dalam urine lebih dari sekitar 5 gr/24 jam
c. Terjadi penurunan produksi urin kurang dari 400 cc/24 jam
d. Terdapat edema paru dan sianosis dan terasa sesak napas.
e. Terdapat gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri
dibagian daerah perut atas) (Ida Bagus Gde Manuaba, 1999).

21
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny."R" DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER III

DI PUSKESMAS MLATI II

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 30 Juni 2014

Jam : 10.00 WIB

Oleh : Isnu Safitriana

Mia Tri Adhani


Putri Aprilia Rianti

Rifaldi Zulkarnaen

Tri Erawati Lafrana

Metode : Observasi, Wawancara, Pemeriksaan Fisik DAN


DOKUMENTASI

Sumber :Klien,Keluarga klien,status klien,dan tim kesehatan

1. Identitas
a. Pasien
Nama : Ny. “R”
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah

22
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku/ Kebangsaan : Jawa/ Indonesia
Alamat : Nambongan, Mlati
b. Keluarga/ Penanggung jawab
Nama : Tn.”H”
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Nambongan, Mlati
Hubungan dengan klien : Suami klien

2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan Utama
Klien mengatakan sulit BAB selama hamil SEJAK
KAPAN……..dan cemas dalam menghadapi kelahiran.

2) Riwayat Kehamilan Sekarang


Klien mengatakan hari pertama menstruasi terakhir
tanggal 2 Februari 2014. Klien mengatakan saat ini kehamilannya
memasuki minggu ke-30. Selama hamil klien tidak merasa mual,
muntah, pusing, dan oedema pada kaki maupun bagian tubuh yang
lain. Klien mengetahui kehamilannya setelah usia kehamilannya 8
minggu. Klien mengatakan kehamilannya yang sekarang tidak
direncanakan……..PAKAI KONTRASEPSI ? tetapi klien dan
suami tetap merasa senang dengan kehamilanya saat ini.
Klien mengatakan setelah kelahiran anak pertama
klien memakai KB suntik tetapi dikarenakan tekanan darahnya
tinggi klien berhenti menggunakan KB. Klien mengatakan
memeriksakan kehamilannya setiap 1 bulan sekali.
3) Riwayat Menstruasi

23
Klien mengatakan menarche usia 15 tahun. Klien menstruasi
sebelum hamil teratur setiap 1 bulan sekali denagn lamanya 7 hari.
Klien mengatakan tidak ada masalah selama menstruasi.

24
4) Riwayat Kehamilan Yang Lalu
Tahun Usia Gravida Lama Partus L/ P BBL/ PB Tipe Partus Tempat Partus Keterangan/
Komplikasi
2004 39 minggu 4 jam P 3,1 kg/ 48 cm Normal RSUD Sleman Tidak ada
perdarahan
Klien mengatakan tidak pernah keguguran. Pada kehamilan pertama klien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi jamu untuk ibu
hamil.

5) Riwayat Kesehatan Yang Lalu


No. Penyakit Ya Tidak Keterangan
1 DM/ Hipertensi/ Sakit Jantung/ Ashma* - V -
2 Hepatitis/ Sakit Liver/ Sakit Ginjal* - V -
3 Riwayat Transfusi/ Perdarahan* - V -
4 Alergi - V -
5 Epilepsi/ Depresi* - V -
6 Paru (TBC) - V -
7 Ginekologi/ Mammae* - V -
8 Dirawat di RS - V -
9 Keluarga/ tetangga : DM, TBC. - V -

25
Keterangan : * : Ketika usia kehamilan 8-18/ 24-28/ 32-36

26
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan sebelumnya tidak ada keluarga yang pernah
mengalami penyakit menular maupun menurun.
Genogram

Keterangan :

: Klien ( Ny.”R”, 33 thn)

1
: Suami klien (Tn.”H” ,37 thn)

2 : Anak klien ( An.”A”, 14 thn )

: Laki-laki

: Perempuan

27
-------- : Tinggal serumah.

7) Rencana Pesalinan
Klien mengatakan MErencanaKAN melahirkan di Puskesmas
Mlati II. Klien belum menyiapkan darah untuk persiapan jika terjadi
perdarahan saat persalinan nanti. Klien mengatakan orang yang akan
mengantar persalinan nanti adalah suami dan ibunya.
Klien mengatakan setelah kelahiran anak keduanya ini nanti,
klien belum berencana untuk mengunakan KB lagi.

3. Pola Kebiasaan Klien


a. Pola Nutrisi
1) Intake Nutrisi
a) Sebelum hamil
Klien mengatakan sebelum hamil makan 3 kali sehari
dengan satu porsi penuh dengan nasi, lauk dan sayur. Klien
mengatakan tidak setiap hari makan sayur dan kadang-kadang
makan buah. Klien mengatakan tidak ada kesulitan untuk menelan
dan tidak ada pantangan untuk makan. Klien mengatakan kadang
makan-makanan camilan bila tidak ada kerjaan.
b) Selama hamil
Selama hamil klien mengatakan makan tidak menentu
dalam sehari dengan porsi sedang dengan lauk, nasi dan kadang-
kadang dengan sayur. Klien mengatakan selama hamil lebih
banyak makan camilan,berupa kue-kue kering dan jarang makan
sayur. Klien mengatakan tidak ada pantangan untuk konsumsi
makanan dan tidak ada diet khusus.
2) Intake Cairan
a) Sebelum hamil
Klien mengatakan sebelum hamil setiap hari minum 1500cc air
putih dan kadang-kadang minum teh dan susu. Klien mengatakan
tidak ada kesulitan untuk minum.

28
b) Selama hamil
Klien mengatakan setiap hari klien minum 2000cc air putih perhari
dan klien kadang-kadang minum susu. Klien mengatakan tidak ada
gangguan untuk minum.
b. Pola Eliminasi
1) Sebelum hamil
Klien mengatakan sebelum hamil BAK dalam sehari 4-6
kali per hari berwarna kuning dan berbau khas urin. BAB sehari sekali
dengan konsistensi lunak, berbentuk, berwarna kecoklatan. Klien
mengatakan tidak ada kesulitan untuk BAK dan BAB.
2) Selama hamil
Klien mengatakan selama hamil BAK 10-12 x sehari,
berwarna kuning dan berbau khas urin. BAB 4 hari sekali, dengan
konsistensi keras berbentuk berwarna kecoklatan.
c. Pola Tidur dan Istirahat
1) Sebelum hamil
Klien mengatakan,tidur selama 7-8 jam sehari. Klien mengatakan tidak
ada gangguan dalam tidur. Klien tidur dengan berbaring dan dengan
posisi miring.
2) Selama hamil
Klien mengatakan selama hamil klien lebih sering tidur, setiap hari
bisa tidur 8-9 jam. Klien mengatakan suka tidur dengan posisi
terlentang dan miring. Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam
tidur.

29
d. Pola Aktivitas
1) Sebelum hamil
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4

Makan dan Minum v

Mandi v v

Toiletting v

Berpakaian v v

Mobilitas di Tempat Tidur v

Berpindah v

ROM v

Keterangan :

0 : Mandiri

1 : Alat bantu

2 : Dibantu orang lain

3 : Dibantu orang lain dan alat

4 : Tergantung total

Kesimpulan : klien mandiri dalam melakukan aktivitasnya makan, minum,


mandi, toileting, berpakaian, dapat dilakukan klien sendiri.

2) Selama hamil
Klien mengatakan selama hamil klien lebih banyak tidur. Klien
mengatakan setiap seminggu sekali klien mengikuti senam ibu hamil.
Klien tidak mengalami gangguan aktivitas selama hamil, klien dapat
melakukan aktivitas secara mandiri tanpabantuan orang lain. Klien

30
mengatakan mengurangi aktivitas yang terlalu berat seperti mengepel
dan mencuci yang terlalu banyak dan lebih sering duduk karena klien
mudah lelah.
e. Pola Persepsi Diri
Klien mengatakan seorang ibu yang sedang hamil dan seorang istri.
f. Pola Peran Hubungan
Hubungan klien dengan orang sekitarnya baik. Klien berhubungan baik
dengan keluarganya dan dengan lingkungan sekitar.

g. Pola managemen koping


Klien mengatakan sering menceritakan keadaan kehamilannya kepada
suami dan ibu klien. Klien mengatakan selalu menceritakan masalahnya
kepada orang lain dan tidak suka memendam masalahnya.
h. Pola Seksualitas
Selama hamil klien mengatakan jarang melakukan hubungan suami-istri
karena klien takut berhubungan pada saat hamil. Klien mengatakan
merasakan ada sesuatu yang kurang dengan pola seksualitasnya dan klien
ingin mengetahui metode alternatif dalam berhubungan selama kehamilan.

4. Pengkajian psiko-sosial-budaya-spiritual
a. Psikologi
1) Konsep Diri
a) Identitas diri
Klien dapat menyebutkan namanya yaitu Ny."R”. Klien
menyadari dirinya seorang perempuan dan berpenampilan
selayaknya ibu hamil.
b) Harga diri
Klien mengatakan mengikuti kegiatan-kegiatan rutin PKK
atau arisan.
c) Gambaran diri

31
Klien mensyukuri kehamilannya saat ini walaupun bukan
kehamilan yang direncanakan. Klien mengatakan sangat berhati-
hati dengan kehamilannya.
d) Peran diri
Klien menyadari bahwa perannya sebagai ibu dari putrinya
dan bagi calon buah hatinya serta istri bagi suaminya.
e) Ideal diri
Klien mengatakan ingin melahirkan dengan normal tanpa
masalah. Klien mengatakan tetap mensyukuri apapun jenis kelamin
anaknya nanti dan akan tetap merasa bahagia
2) Intelektual
Klien mengatakan mengetahui tentang kehamilan, proses
persalinan dan masa nifas.
3) Hubungan interpersonal
Klien mengatakan hubungan dengan keluarga,suami,dan
masyarakat baik..
4) Support system
Klien mengatakan mendapat dukungan penuh dengan
kehamilannya dari suami dan keluarga klien.
b. Aspek sosial
Klien berbicara dengan bahasa Indonesia dan kadang bercampur
dengan bahasa Jawa. Klien berbicara dengan jelas dan menjawab
pertanyaan yang diajukan dengan baik.

c. Aspek Budaya
Klien mengatakan berasal dari Jogjakarta tepatnya dari
Nambongan,Mlati. Klien mengikuti budaya yang ada di sana seperti adat 7
bulanan dan selapanan. Menurut klien budaya tersebut tidak memberatkan
karena klien juga melakukan budaya tersebut.

d. Aspek spiritual

32
Klien mengatakan menjalankan kewajiban sholat 5 waktu. Klien
selalu berdoa setelah sholat untuk kelancaran kehamilan dan proses
kelahirannya nanti.

5. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
a. Kesadaran : Compos mentis
b. Status Gizi :
BB : 67 kg …………………..SEBELUMNYA BRP?

TB : 152,5 cm
IMT : 28,8 …………….sEBELUMNYA
c. Tanda-Tanda Vital :
N : 96 x/ menit, denyut nadi cepat dan kuat
TD : 110/ 80 mmHg
RR : 20 x/ menit
S : 36 oC

6. Pemeriksaan Head To Toe


a. Kepala
Bentuk mesocephal, rambut klien cukup bersih, warna hitam, rambut
menyebar merata. Tidak ada nyeri tekan dan benjolan di daerah kepala.

b. Mata
Mata berfungsi secara normal (dapat melihat dengan jelas). Konjungtiva
anemis, mata simetris, sklera tak ikterik, pupil isokor.

c. Telinga
Kedua telinga klien masih baik. Keadaan telinga klien bersih dan tidak
ada kotoran.

d. Hidung

33
Hidung masih berfungsi secara normal atau masih dapat membau
berbagai bau-bauan. Pernafasan tidak menggunakan cuping hidung.
Hidung klien terlihat bersih.

e. Mulut
Klien berbicara dengan jelas, tidak luka atau sariawan, mulut dan gigi
klien terlihat bersih, dan tidak berbau.

f. Leher
Leher tegak, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, warna kulit sama
dengan warna sekitar. Tidak ada nyeri tekan.

g. Dada
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada lesi, ekspansi dada simetris.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa pada dada klien.
Perkusi : Suara perkusi dada resonan pada bagian paru-paru
dan pekak jantung pada interkosta 4 sinistra.
Auskultasi : Suara nafas vesikuler. Detak jantung cepat dan kuat. Bunyi
jantung S1-S2 murni (tidak ada bunyi jantung tambahan).
h. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada asites, tidak ada luka, warna sawo matang
dan tidak ada rambut.

Auskultasi: Suara peristaltik usus terdengar pada semua kuadran, suara


peristaltik usus 18 x/ menit.

Perkusi : Suara redup pada kuadran kiri atas dan kiri bawah, suara
timpani pada kuadran kanan atas dan kanan bawah.

Palpasi : Lingkar Perut : 94 cm

Leopold 1 : TFU:25 cm

Leopold 2 : Punggung janin berada di perut kanan

Ibu.

34
Leopold 3 : Posisi terbawah janin adalah kepala.

Leopold 4 : Kepala janin sudah masuk pintu atas

panggul

i. Ekstremitas :
Atas : Simetris, tidak ada edema, turgor kulit baik, tidak ada luka.

LILA : 31,5 cm

Bawah : Simetris, tidak ada edema, tugor kulit sedang, tidak ada luka,
capilari refill 2 detik.

j. Pemeriksaan Penunjang
Golongan Darah : B

Hb : 13,6 gr%

k. Terapi yang diberikan …..DOSIS, BENTUK OBAT, RUTE..UNTUK


BRP HARI?
Hemafort 1x1

Vitamin C 3x1

Kalk 3x1

35
B. ANALISA DATA
Data Masalah Penyebab

DO : Konstipasi Mekanik
- Klien hamil 35 minggu kehamilan(pembesaran
(trimester III) uterus)
DS :
- Klien mengatakan BAB 4
hari sekali, dengan
konsistensi keras
berbentuk berwarna
kecoklatan.
- Klien mengatakan sebelum
hamil BAB sehari sekali
dengan konsistensi lunak.
- Klien mengatakan lebih
banyak makan
camilan,jarang makan
sayur.
- Klien mengatakan
mengurangi aktivitas yang
terlalu berat seperti
mengepel dan mencuci
yang terlalu banyak dan
lebih sering duduk karena
klien mudah lelah.

DO : - Perubahan pola Ketidaknyamanan


seksualitas
DS :

36
 Selama hamil ……. klien
mengatakan jarang
melakukan hubungan suami
istri karena klien takut
berpengaruh pada saat
hamil.
 Klien mengatakan ada
sesuatu yang kurang
dengan pola seksualitasnya
dan
klien ingin mengetahui
metode
alternative dalam
berhubungan selama
kehamilan.

C. Diagnosa Keperawatan
1. Konstipasi berhubungan dengan mekanik kehamilan(pembesaran uterus).
2. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan ketidaknyamanan.

37
D. Perencanaan

Nama : Ny “R” Dx Medis : Hamil Trimester III


Umur : 33 tahun

No. Diagnosa Keperawatan Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1. Senin, 30 Juni 2014 Senin, 30 Juni 2014 Senin, 30 Juni 2014 Senin, 30 Juni 2014
Pukul : 10.00 WIB Pukul : 10.00 WIB Pukul : 10.00 WIB Pukul : 10.00 WIB
Konstipasi berhubungan dengan Setelah dilakukan
1. Motivasi klien untuk 1. Membantu dalam memperbaiki
mekanik kehamilan (pembesaran penkes selama 30 menit
minum 2500-3000cc per konsistensi feses
uterus) ditandai dengan : pengetahuan klien
hari 2. Meningkatkan konsistensi feses,
DO : bertambah dengan
2. Motivasi klien untuk meningkatkan pengeluaran feses
- Klien hamil 35 minggu kriteria :
makan yang mengandung
(trimester III). - Klien dapat
serat yang tinggi 3. Meningkatkan pembentukan atau
DS : memahami
3. Kolaborasi pemberian pasase pelunak feses
- Klien mengatakan BAB 4 hari mekanisme terjadinya

38
sekali, dengan konsistensi konstipasi obat pelunak feses 4. Pemahaman klien terhadap
keras berbentuk berwarna - Klien dapat 4. Jelaskan penyebab mekanisme terjadinya konstipasi
kecoklatan. menyebutkan kembali terjadinya konstipasi akan memudahkan dalam
- Klien mengatakan sebelum tentang cara IS pemberian intervensi.
hamil BAB sehari sekali mengatasi konstipasi IS
dengan konsistensi lunak. - Klien mengatakan
- Klien mengatakan lebih banyak bersedia melakukan
makan camilan,jarang makan cara untuk mengatasi
sayur. konstipasi.
- Klien mengatakan mengurangi
aktivitas yang terlalu berat
seperti mengepel dan mencuci
yang terlalu banyak dan lebih
sering duduk karena klien
mudah lelah.
2. Senin, 30 Juni 2014 Senin, 30 Juni 2014 Senin, 30 Juni 2014 Senin, 30 Juni 2014
Pukul : 10.00 WIB Pukul : 10.00 WIB Pukul : 10.00 WIB Pukul : 10.00 WIB
Setelah diberikan 1. Memberikan pemahaman kepada
DO : - 1. Kaji persepsi tentang
pendidikan kesehatan klien sehingga dapat mencegah

39
DS : selama 15 menit hubungan seksual adanya kegawatan obstetric
 Selama hamil klien mengatakan pengetahuan klien 2. Klien dapat memenuhi keinginan
jarang melakukan hubungan tentang pola seksualitas hubungan kedekatan.
2. Berikan informasi
suami istri karena klien takut selama kehamlan
tentang metode-metode
berpengaruh pada saat hamil. bertambah dengan
alternative untuk
 Klien mengatakan ada sesuatu kriteria : 3. Mengidentifikasi adanya
berhubungan seksual
yang kurang dengan pola  Klien mampu kesalahan persepsi.
3. Berikan informasi
seksualitasnya dan mengungkapkan IS
mengenai kondisi tidak
klien ingin mengetahui metode metode-metode
diijinkannya melakukan
alternative dalam berhubungan alternative
hubungan seksual
selama kehamilan. berhubungan selama
IS
kehamilan.
 Klien mengatakan
tidak takut dalam
melakukan
hubungan
seksualitas selama
kehamilan.

40
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi,
yaitu: adanya ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi. Serta ada
tahapan-tahapan dalam kehamilan itu sendiri, di antaranya trimester tiga.
Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai
sembilan bulan (28-40 minggu).
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita,
khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna dan pada payudara
(mammae). Perubahan itu akan terjadi secara perlahan-lahan sesuai dengan
umur kandungan.

B. SARAN
Apabila seorang klien mengalami kehamilan, klien harus bisa mengontrol
hal-hal yang dapat mempengaruhi kehamilan itu sendri, diantaranya pola
makan, aktifitas, pola tidur serta jangan sering mengalami suatu stress yang
bisa mengakibatkan terganggunya janin dll.

41
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, dkk. 2004. Keperawatan maternitas. Jakarta: EGC

Carpenito, Lynda Juall. 2006. Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC

Doenges M.E dan kawan-kawan.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman


untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Jakarta: EGC

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana


untuk Pendidikan Bidan.Jakarta: EGC

Saifudin, Abdul Bari dkk 2002 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina


Pustaka Sarwono prawirohardjo

Susan. 2010. Tahap Perkembangan Kehamilan: Trimester Ketiga. http://www.


kedokteran. info/. Diunduh pada 1 Juli 2014 pukul 14.00 WIB.

Srimaulani, Novie. 2008. Perkembangan Janin. http:// www. perkembanganjanin.


blogspot.com/. Diunduh pada 1 Juli 2014 pukul 14.00 WIB.

DEPKES RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks
Keluarga. Jakarta: Bhakti husada
Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care. St. Louis, Missouri:
Mosby
Doengoes. E, Marylinn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran:
EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.
Jakarta: Arcan

42
Olds, Sally B. 1995. Maternal-Newborn Nursing. California: Prentice Hall
Prawiroharjo, Sarwono. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family, Newborn, And Women’s
Health Care. USA: Lipponcott Company

43

Anda mungkin juga menyukai