Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH INDIVIDU

PENELITIAN TERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN

“ANALISIS ACTIVITY BASED MANAGEMENT LAYANAN


PEMBINAAN PERBENDAHARAAN DI WILAYAH PADA
KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROV.
KALIMANTAN TIMUR”

Disusun oleh:
Rosalia Fatmawati No. Daftar Hadir 25

Mahasiswa Tugas Belajar pada PKN STAN

Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Unit Kantor Asal : Kanwil DJPb Prov. Kalimantan Timur

Mobile phone : 085640882102

Alamat e-mail : roofa.sawa@gmail.com

NPM 1401180117
Kelas 7-02 Program Studi D-IV (Alih Program)

Penelitian Terapan Untuk Memenuhi Tugas Tengah Semester 7


Tahun Akademik 2018 / 2019

Oktober, 2018
1
ABSTRAK
Manajemen berbasis aktivitas merupakan sebuah cara manajer untuk
memaksimalkan kinerja dari perusahan melalui dua cara yaitu menurunkan biaya dan
meningkatkan pengambilan keputusan dengan penyediaan biaya yang akurat.
Pengurangan biaya dilakukan dengan Process Value Analysis yang menilai aktivitas
tersebut bernilai tambah atau tidak. Kemudian dengan hasil analisis tersebut
menghasilkan aktivitas yang dapat di eliminasi, dapat digabung, dapat dikurangi, dan
dapat dipilih.
Anggaran berbasis kinerja merupakan sistem penganggaran yang dipakai oleh
negara-negara maju di dunia. Sistem penganggaran ini di adopsi oleh Pemerintah
Indonesia. Anggaran yang didapat oleh Kementerian/Lembaga sekarang berdasarkan
kinerja yang mereka laksanakan.
Kata Kunci: Manajemen berbasis aktivitas, Process Value Analysis, Kegiatan

ABSTRACT
Activity-based-management is a methode that manager use to maximize the
performance of business with two methode, reducing the cost and maximize a decision
making by providing the acurate cost. Cost reducing si done by Process Value Analysis
which evaluate this activity into value-added or non-value-added. Then the activity can
be divide into can be eliminated, can be unifed, can be reduced, andcan be shorted.
Performance based budgeting is a budgeting system which is used by dveloped
country in thw world. This budgeting system is also addopted by Indonesia. The budgets
that a ministry/institution based on performance that its does.
Key word: activity-based management, Process Value Analysis, activity

1. Pendahuluan
1.1. Latar belakang objek dan topik
1.1.1 Latar Belakang Topik
Menteri Keuangan mengungkapkan pemerintah telah berhasil melakukan
penghematan anggaran sebesar Rp 34,1 Triliun untuk RAPBN 2019. Penghematan tersebut
merupakan sebuah upaya pendisiplinan dari pagu indikatif awal kementerian dan lembaga.
Penghematan diperoleh dari efisiensi dan penajaman belanja barang. Nantinya hasil dari
penghematan tersebut akan dialokasikan pada belanja prioritas yaitu sekolah, pasar, dan
program penurunan stunting.
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2017 sebesar Rp. 1.265,36 Triliun atau
sebesar 92,57 persen dari APBN-P 2017. Realisasi tersebut dianggap masih boros
dikarenakan persentase terbesar terdapat pada belanja modal yang mencapai Rp. 291,46
triliun padahal sudah diinstruksikan untuk melakukan efisiensi belanja operasional.
Sedangkan untuk Tahun 2018 sendiri hingga bulan September belanja pemerintah pusat
sudah terealisasi sebesar Rp. 938,78 Triliun atau 58,7% dari APBN 2018. Diharapkan tahun
ini realisasi belanja lebih efisien dibanding tahun 2017.
Semenjak Reformasi Keuangan Negara, pemerintah menerapkan Anggaran
Berbasis Kinerja yaitu penyusunan anggaran yang didasarkan atas perencanaan kinerja
yang terdiri dari program dan kegiatan. Diperkirakan masih banyak kegiatan yang tidak
disusun secara efektif dan efisien. Penyusunan yang demikian membuat anggaran
membengkak terhadap kegiatan yang tidak perlu.

1.1.2 Latar Belakang Objek


Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur merupakan instansi vertikal
Ditjen Perbendaharaan yang berlokasi di Kota Samarinda. Mempunyai cakupan wilayah
kerja di Prov. Kalimantan Timur dan membawahi 3 kantor vertikal, yaitu KPPN Samarinda,
KPPN Balikpapan, dan KPPN Tanjung Redeb.
Tugas Kanwil Ditjen Perbendaharaan diatur dalam PMK No 262 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Dalam
peraturan tersebut, tugas Kanwil DJPb adalah melaksanakan koordinasi, pembinaan,
supervisi, asistensi, bimbingan teknis, dukungan teknis, monitoring evaluasi, analisis, kajian,
2
penyusunan laporan dan pertanggungjawaban di bidang perbendaharaan. Dengan tugas
itu,pada tahun 2018 Kanwil DJPb Prov. Kalimantan Timur diamanahi anggaran belanja pada
kegiatan 015.08.09.1706 Pembinaan Pelaksanaan Perbendaharaan di Wilayah.

1.2. Tujuan penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana Kanwil Ditjen
Perbendaharaan mengelola anggaran secara efektif dan efisien. Adakah faktor-faktor biaya
yang tidak perlu dalam kegiatan tersebut? Dapatkah dilakukan pengurangan biaya
berdasarkan analisis Activity-Based Management? Apakah isu tentang pelaksanaan
anggaran pada kantor tersebut?

1.3. Ruang lingkup


Ruang Lingkup penelitian ini difokuskan pada output 1706.009 Layanan Pembinaan
Perbendaharaan di Wilayah DIPA Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur
Tahun 2018.

1.4. Subject matter, dan keterkaitan topik dalam kerangka isu aktual Akuntansi
Manajemen
Keterkaitan penelitian ini dengan mata kuliah Akuntansi Manajerial adalah untuk
menerapkan Activity-Based Management pada instansi pemerintah sebagai sektor publik.
Activity-Based Management ini telah banyak diterapkan pada sektor Swasta. Dengan
penggunaan model manajemen ini diharapkan pengelolaan anggaran pada sektor publik
menjadi lebih efisien.
2. Kajian Teoretis
2.1. Activity-Based Management
Menurut Hansen dan Mowen dalam Managerial Accounting 8th Edition Activity based
management isa a systemwide, integrated approach that focuses management’s attention
on activities with the objective of improving customer value and the profit achieved by
providing this value. Sistem Activity-Based Management merupakan kelanjutan dari Activity-
Based Costing. Tujuan dari Activity-Based Management ada dua yaitu:
1. Meningkatkan pengambilan keputusan dengan penyediaan data biaya akurat
memalui Activity-Based Costing.
2. Menurunkan biaya dengan upaya perbaikan melalui process value analysis.

2.2 Dimensi Activity-Based Management


Activity-Based Costing merupakan sumber informasi utama dari Activity-Based
Management. Itukah kenapa Activity-Based Management mempunyai dua dimensi:
1. Dimensi Biaya
Dimensi Biaya (Cost Dimension) menyediakan informasi biaya mengenai sumber
daya, aktivitas, dan objek biaya, seperti produk, pelanggan, penyedia, dan saluran
distribusi
2. Dimensi Proses
Dimensi proses (Process Dimension) menyediakan informasi tentang aktivitas apa
saja yang dilakukan, mengapa harus dilakukan, dan sebaik apa dilakukan.

Sumber Daya

Analisis Driver Aktivitas Analisis Kinerja

Kenapa? Apa?
Sebaik apa?
Produk dan
3
Pelanggan
Gambar 1. Dimensi Activity-Based Management

2.3. Process Value Analysis


Process Value Analysis berkaitan dengan (Mulyadi dan Johny S; 2001,619):
1. Analisis Pemacu (Driver Analysis)
Pemacu adalah penyebab timbulnya konsumsi sesuatu. Ada dua macam pemacu
biaya (cost driver) yaitu resource driver dan activity driver. Resource driver adalah faktor
yang menjadi penyebab konsumsi sumber daya oleh aktivitas. Activity driver adalah
faktor yang menjadi penyebab timbulnya konsumsi aktivitas oleh cost object. Sebagai
contoh, kuantitas produk yang dipesan oleh customer merupakan pemacu aktivitas
proses pengelolaan produk, sehingga kuantitas produk merupakan activity driver.
Aktivitas pengelolaan produk menjadi penyebab konsumsi bahan baku, karena
besarnya bahan baku ditentukan oleh kuantitas produk yang dipesan oleh customer.
Analisis pemacu adalah usaha untuk mencari faktor penyebab timbulnya biaya suatu
aktivitas. Jika penyebab timbulnya biaya diketahui, dapat dicari tindakan untuk
melakukan improvement terhadap aktivitas. Sebagai contoh dari analisis pemacu,
diketahui bahwa pemindahan bahan baku disebabkan oleh tata letak pabrik. Oleh
karena itu biaya pemindahan bahan baku dapat dikurangi dnegan melakukan
penyusunan kembali tata letak pabrik.
2. Analisis Aktivitas
Analisis aktivitas merupakan inti dari Process Value Analysis. Analisis aktivitas
adalah proses pengidentifikasian, penggambaran, dan evaluasi aktivitas yang
dilaksanakan oleh organisasi. Analisis aktivitas dilaksanakan dalam empat langkah:
1. Aktivitas apa yang dikerjakan
2. Berapa orang yang terlibat dalam aktivitas
3. Waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas
4. Penaksiran value aktivitas bagi organisasi, termasuk rekomendasi untuk memilih dan
mempertahankan hanya aktivitas yang menambah nilai
Analisis aktivitas coba mengidentifikasi dan akhirnya menghilangkan aktivitas
bukan penambah nilai, dan sekaligus meningkatkan efisiensi aktivitas menambah nilai.
3. Pengelolaan aktivitas
Dalam tujuan pelaksanaan pengelolaan aktivitas, perlu diketahui aktivitas bukan
penambah nilai yang perlu dikurangi dan dihilangkan serta aktivitas penambah yang
perlu dijadikan efisien dalam pelaksanaannya, serta bagaimana pengelolaannya.
4. Pengelolaan Kinerja
Penilaian terhadap bagaimana aktivitas (dan proses) diselenggarakan merupakan
dasar yang melandasi usaha untuk meningkatkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Pengukuran kinerja aktivitas dilaksanakan dalam bentuk keuangan
dan non keuangan. Pengukuran ini didesain untuk menilai bagaimana aktivitas
dilaksanakan dan hasil yang diperolehnya. Pengukuran kinerja aktivitas juga didesain
untuk mengungkapkan apakash perlu dilaksanakan improvement berkelanjutan terhadap
aktivitas untuk menghasilkan value untuk customer.
Terdapat dua langkah penting dalam Process Value Analysis:
1. Penggolongan aktivitas ke dalam aktivitas bernilai tambah dan aktivitas tak bernilai
tambah.
2. Penghitungan cycle effectiveness setiap aktivitas.

2.4. Analisis Aktivitas


Hansen dan Mowen (2009,) perbaikan berkelanjutan membawa tujuan pengurangan
biaya. Berbagai usaha untuk mengurangi biaya dari berbagai produk dan proses yang ada
akan disebut sebagai perhitungan biaya Kaizen. Analisis aktivitas adalah elemen penting
dalam perhitungan biaya Kaizen. Analisis aktivitas dapat mengurangi biaya melalui empat
cara:
1. Eliminasi aktivitas
4
Eliminasi aktivitas berfokus pada berbagai aktivitas yang tidak-bernilai-tambah. Jika
aktivitas yang gagal menambah nilai telah diidentifkasi, maka harus pengukuran harus
dilakukan untuk mengarahkan perusahaan untuk mengeliminasi aktivitas-aktivitas ini.
2. Pemilihan aktivitas
Pemilihan aktivitas melibatkan pemilihan berbagai rangkaian aktivitas yang ditimbulkan
oleh beberapa strategi yang saling bertentangan. Dalam kerangka Kaizen, desain ulang
atas berbagai produk dan proses yang ada dapat mengarah pada rangkaian aktivitas
yang berbeda dan lebih murah.
3. Pengurangan Aktivitas
Pengurangan biaya mengurangi waktu dan sumber daya yang dibutuhkan suatu
aktivitas. Pendekatan pada pengurangan biaya ini seharusnya ditujukan terutama untuk
memperbaiki efisiensi dari berbagai aktivitas yang dibutuhkan atau menjadi strategi
jangka pendek untuk memperbaiki berbagai aktivitas tak-bernilai-tambah sampai
aktivitas-aktivitas tersebut dapat ditiadakan
4. Penyatuan Aktivitas
Penyatuan aktivitas meningkatkan efisiensi dari berbagai aktivitas yang dibutuhkan
dengan menggunakan economy of scale. Secara khusus cost driver ditingkatkan tanpa
menambah biaya total aktivitas terkait.

3. Metode Penelitian
3.1. Jenis dan Sumber Data
3.1.1. Jenis Data
Data pada makalah ini terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
adalah data yang berbentuk kata-kata bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif dalam
makalah ini yaitu:
- Struktur organisasi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kalimantan Timur
- Organisasi dan Tata Kelola Kanwil Ditjen Perbendaharaan
- Tugas Pokok dan Fungsi Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Sedangkan data kuantitatif terdiri dari:


- Rincian Kegiatan dan Anggaran Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan
Timur
- Varians Efesiensi dan Varians Tarif
- Standar Biaya Masukan
- Biaya perjalanan dinas
- Realisasi Pemerintah Pusat TA 2017

3.1.2. Sumber Data


Sumber data adalah asal data diperoleh. Makalah ini menggunakan dua sumber data
yaitu:
1. Sumber data primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung dari sumber datanya. Sumber data primer disebut juga data asli atau data
baru yang memiliki sifat up to date.
- Kertas Kerja RKA-K/L TA 2018 Awal
- Pihak pelaksana pembinaan KPPN
- Panduan Pelaksanaan Anggaran Kanwil Ditjen Perbendaharaan
2. Sumber data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari berbagai sumber
yang telah ada. Sumber data sekunder dalam makalah ini adalah:
- PMK 262/PMK.01/2016
- PMK 37/PMK.02/2018
- LKPP Audited Tahun 2017

3.2. Hipotesis
Terdapat beberapa kegiatan dalam susunan Kegiatan dan Anggaran Kanwil Ditjen
Perbendaharaan yang dapat dilakukan efisiensi dengan menggunakan metode activity-
5
based-management.

3.3. Sifat penelitian


Penelitian pada makalah ini bersifat kualitatif dengan objek penelitian Kanwil
Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur pada tahn 2018

3.4. Pengolahan Data


Data dikumpulkan dengan metode observasi dan wawancara kemudian dianalisis
secara deskriptif.

4. Hasil dan Pembahasan


4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Struktur Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur
Sesuai dengan PMK No 262/PMK.01/2016, struktur pada Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur terdiri dari 1 bagian dan 4 bidang, yaitu:
1. Bagian Umum
2. Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran I
3. Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II
4. Bidang Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
5. Bidang Supervisi KPPN dan Kepatuhan Internal

Gambar 2. Struktur Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur

4.1.2. Fungsi Kanwil Ditjen Perbendaharaan


Masing-masing bagian dan bidang pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan akan
menjalankan beberapa fungsi yang dapat dikelompokan kedalam 5 fungsi:
1. Fungsi pertama adalaf fungsi supporting sumber daya manusia, organisasi,
keuangan, tata usaha, dan rumah tangga, kehumasan dan keterbukaan informasi
publik (KIP), protokoler, internal kontrol (Risk Management, pengelolaan kinerja dan
./sistem pengendalian internal)
2. Fungsi kedua adalah fungsi pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan anggaran
pusat serta melaksanakan pendelegasian/pelimpahan wewenang dari Ditjen
Anggaran.

6
3. Fungsi ketiga adalah fungsi pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan anggaran
daerah, inventasi pemerintah, kredit program, dana transfer serta melaksanakan
pendelegasian/pelimpahan wewenang dari Ditjen Perimbangan dan Keuangan.
4. Fungsi keempat adalah fungsi pembinaan dan supervisi pelaksanaan tugas dan
layanan KPPN serta kepatuhan internal
5. Fungsi kelima adalah fungsi bimbingan teknis sistem akuntansi pemerintah dan
pelaporan keuangan serta menyusun Government Financial Statistic (GFS)

4.1.3. Wilayah Kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur


Sebelum beroperasinya Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Utara
pada Tahun 2018, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur mempunyai
wilayah kerja di 5 KPPN, termasuk KPPN Tarakan dan Nunukan. Namun sekarang sesuai
dengan peraturan menteri keuangan, wilayah kerjanya hanya meliputi 3 KPPN yaitu:
- KPPN Samarinda
- KPPN Balikpapan
- KPPN Tanjung Redeb

4.1.4. Kertas Kerja dan Anggaran Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan
Timur TA 2018
Ringkasan struktur anggaran awal pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan
Timur TA 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

No Kode Output Uraian Anggaran


LKPP Tingkat Wilayah dan Laporan
1 1706.003 271.396.000
Statistik Pemerintah Tingkat Wilayah
Layanan Pembinaan Perbendaharaan di
2 1706.009 767.176.000
Wilayah
3 1706.951 Layanan Internal (Overhead) 685.613.000
4 1706.994 Layanan Perkantoran 2.862.143.000
Jumlah 4.586.328.000
Tabel 1. Ringkasan Anggaran

4.1.5. Layanan Perbendaharaan


Fungsi kedua,ketiga dan keempat Kanwil Ditjen Perbendaharaan pada angka 4.1.2
dalam pelaksanaannya didedikasikan untuk memberikan layanan di bidang
perbendaharaan kepada stakeholders dalam wilayah kerjanya, baik ke internal dalam hal
ini KPPN yang ada di wilayahnya maupun kepada eksternal seperti pemerintah daerah,
satuan kerja, ataupun perbankan. Layanan perbendaharaan yang diberikan oleh kanwil
meliputi:

No Bidang Komponen Uraian

1 Supervisi KPPN dan Layanan Supervisi KPPN Layanan Pembinaan Proses Bisnis
Kepatuhan Internal dan Kepatuhan Internal Layanan Supervisi Teknis Aplikasi
Layanan Pelaksanaan Pengendalian
Internal
2 Pembinaan dan Layanan Pembinaan Layanan Pelaksanaan Anggaran
Pelaksanaan Anggaran Pelaksanaan Anggaran Pusat
I Pusat Layanan Spending Review
Layanan Penyediaan Data Standar
Biaya Masukan
Layanan Pengesahan Revisi DIPA
Layanan Pembinaan Satker BLU
3 Pembinaan dan Layanan Pembinaan Layanan Informasi Fiskal Regional

7
Pelaksanaan Anggaran Pelaksanaan Anggaran Layanan Informasi Keuangan
II Daerah Daerah
Layanan Bimtek Pengelolaan
Keuangan Daerah
LayananPembinaan Investasi
Pemerintah, Pinjaman dan Kredti
Program

Layanan Pembinaan Dana Transfer


Tabel 2: Layanan Perbendaharaan

Layanan-layanan tersebut dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi yang


diemban oleh Ditjen Perbendaharaan untuk memberikan layanan di bidang Pelaksanaan
Anggaran Pusat maupun Daerah dan menjaga kualitas layanan yang diberikan oleh
KPPN di wilayah kerjanya.

4.1.6. Stakeholders Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur


Penerima manfaat dari Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur
adalah:
- Pemerintah Pusat dalam rangka pengambilan kebijakan serta keputusan yang tepat
untuk mendukung pelaksanaan anggaran yang efektif dan efisien
- Pemerintah Daerah sebagai salah satu bahan pengambil keputusan yang strategis
terkait peningkatan penyerapan anggaran baik bersumber APBN atau APBD serta
penyaluran dana transfer dan kredit program
- KPPN yang ada di wilayah kerja Kanwil serta secara tidak langsung seluruh satuan
kerja Kementerian/Lembaga mitra kerja KPPN.
- Seluruh satuan kerja Kementerian/Lembaga sebagai bagian dari data pembanding
untuk meningkatkan kinerja terkait dengan pelaksanaan khususnya penyerapan
anggaran termasuk dalam pengelolaan PNBP dan pengelolaan keuangan Satker
BLU
- Debitur penerima pinjaman dalam rangka rekonsiliasi data

4.1.7. Strategi pencapaian Output 1706.009


Layanan Pembinaan Perbendaharaan mempunyai output sebanyak 13 layanan.
Keberhasilan Kanwil Ditjen Perbendaharaan dalam melaksanakan Anggaran
didasrkan atas tercapa atau tidaknya ketigabelas layanan tersebut. Untuk itu
disusunlah kegiatan-kegiatan dalam rangka pencapaian output terebut beserta
dengan anggaran pada setiap kegiatan seperti pada tabel dibawah ini:

Layanan Supervisi KPPN dan Kepatuhan Internal


Pembinaan Proses Bisnis dan Supervisi Teknis Aplikasi
Pelaksanaan Pembinaan Proses Bisnis 110.496.000
Pelaksanaan Supervisi Aplikasi 31.664.000
Penyusunan Laporan 10.500.000
Pelaksanaan Pengendalian dan Kepatuhan Internal serta Manajemen Risiko
Pelaksanaan Pengendalian dan Kepatuhan Internal 9.500.000
Penerapan Manajemen Risiko 9.500.000
Penyelesaian LHP Itjen/BPK 7.860.000
Pelaksanaan Pembinaan Kepatuhan Internal, Koordinasi 32.944.000
WBK/WBBM dan ISO
Layanan Pembinaan Pelaksanaan Anggaran Pusat
Pembinaan Pelaksanaan Anggaran Pusat
Pelaksanaan Spending Review 44.942.000
Evaluasi Pelaksanaan Anggaran 13.112.000
Rapat Koordinasi Daerah Pelaksanaan Anggaran 74.086.000
Reviu Pelaksanaan Anggaran 7.180.000

8
Pelaksanaan Pembinaan Satuan Kerja BLU 16.704.000
Pelaksanaan Pembinaan Terkait Peraturan/Kebijakan 69.739.000
Pelaksanaan Anggaran
Penyerahan DIPA 69.221.000
Pelaksanaan Survei Bahan Sumbangan Standar 18.100.000
Biaya Masukan
Penyelesaian Pengesahan Revisi DIPA 8.000.000
Monitoring Pelaksanaan Anggaran
Monitoring Perencanaan Kas 5.000.000
Monitoring PNBP 6.800.000
Monitoring Pelaksanaan Anggaran 10.856.000
Layanan Pembinaan Pelaksanaan Anggaran Daerah
Penyediaan Informasi Anggaran Daerah
Penyediaan Informasi Fiskal R 23.980.000
egional
Penyediaan Informasi Keuangan Daerah 50.492.000
Penyediaan Informasi pembinaan dan bimtek pengelolaan 20.384.000
keuangan daerah
Pembinaan Pelaksanaan Anggaran Daerah
Pelaksanaan Kajian Fiskal Regional 24.736.000
Pelaksanaan FGD/Rakor/Sosialisasi Profil Keuangan 24.468.000
Daerah
Pembinaan dan Bimtek Keuangan Daerah 23.128.000
Pembinaan dan Monitoring atas Investasi Pemerintah, Pinjaman, Kredit Program
dan Dana Transfer
Pelaksanaan Rekonsiliasi Outstanding Pinjaman 8.484.000
Pengelolaan Register Hibah 7.500.000
Pelaksanaan Rekonsiliasi Kredit Program 7.300.000
Monitoring dan Evaluasi dana transfer dan dana desa 20.500.000
Tabel 3 Strategi Pencapain Output Kegiatan

Kegiatan pada tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:


- Pelaksanaan Pembinaan dan Proses Bisnis dilaksanakan dengan melakukan
pembinaan dan monitoring proses bisnis on the spot pada KPPN Lingkup Kanwil
Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur
- Pelaksanaan Supervisi Aplikasi dilaksanakan dengan melakukan supervisi teknis
aplikasi onthe spot pada KPPN Lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov
Kalimantan Timur
- Penyusunan Laporan merupakan kegiatan pendukung layanan proses bisnis dan
supervisi teknis aplikasi pada KPPN lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan
dengan pembuatan Laporan Hasil Pembinaan tiap semester. Laporan ini akan
dikirim ke Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan
- Pelaksanaan Pengendalian dan Kepatuhan Internal merupakan kegiatan untuk
mengeakkan kode etik dan disiplin pegawai pada Kanwil maupun KPPN,
kegiatan ini ditandai dengan penyusunan laporan
- Penerapan Manajemen Resiko merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi
risiko-risiko serta menggolongkannya ke dalam risiko berat, sedang dan ringan.
Serta melakukan mitigasi terhadap risiko-risiko tersebut
- Penyelesaian LHP Itjen/BPK merupakan kegiatan untuk menindaklanjuti temuan
Itjen maupun BPK di lingkungan kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov.
Kalimantan Timur
- Pelaksanaan Pembinaan Kepatuhan Internal, Koordinasi WBK/WWBM dan ISO
ditujukan untuk pembinaan terhadap KPPN yang sudah harus menegakkan
WBK/WWBM dan ISO
- Pelaksanaan Spending Review, spending review dilakukan setiap tahun atas
dana APBN yang ada di wilayah Kerja Kanwil Ditjen Perbendahraan
9
- Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran ditujukan untuk mengevaluasi
Pelaksanaan Anggaran yang telah lalu di wilayah Kerja Kanwil Ditjen
Perbendaharaan
- Rapat Koordinasi Daerah Pelaksanaan Anggaran sebagai bagian dari hasil
evaluasi pelaksanaan anggaran dilakukan dengan mengundang satker di
lingkungan wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan, dilakukan 2 kali dalam
setahun
- Reviu Pelaksanaan Anggaran dilaksanakan dengan tujuan mereviu anggaran
satuan-satuan kerja di wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan yang akan
dilaksanakan
- Pelaksanaan Pembinaan terkait peraturan/kebijakan pelaksanaan Anggaran
dalam bentuk Sosialisasi
- Penyerahan DIPA adalah kegiatan menyerahkan DIPA TA 2019 bekerjasama
dengan Pemda Provinsi setempat kepada satker-satker mitra kerja Kanwil Ditjen
Perbendaharaan
- Pelaksanaan Survei Bahan Sumbangan Standar Biaya Masukan merupakan
kegiatan survei harga yang akan dijadikan bahan sumbahngan untuk
penyusunan Standar Biaya Masukan di Direktorat Jenderal Anggaran
- Penyelesaian Pengesahan Revisi DIPA merupakan kegiatan penyelesaian dalam
revisi DIPA yang menjadi kewenangan Kanwil Ditjen Perbendaharaan
- Monitoring Perencanaan Kas merupakan monitoring halaman III DIPA satuan
kerja di wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur
- Monitoring PNBP kegiatan monitoring terkait pengelolaan PNBP sekaligus
pembinaan kepada satker pengelola PNBP
- Monitoring Pelaksanaan Anggaran merupakan kegiatan monitoring pelaksanaan
anggaran terutama terkait realisasi anggaran
- Penyediaan Informasi Fiskal merupakan kegiatan penyediaan informasi fiskal
regional ke beberapa pemda dalam rangka penyusunan kajian fiskal regional
- Penyediaan informasi keuangan daerah merupakan kegiatan penyedian
informasi keuangan daerah ke seluruh pemda
- Penyediaan Informasi Pembinaan dan Bimtek Keuangan Daerah merupakan
kegiatan penyediaan informasi serta bimbingan teknis keuangan daerah ke
beberapa pemerintah daerah
- Pelaksanaan Kajian Fiskal Regional merupakan Forum Group Disscusion
dengan mengundang semua pengelola keuangan pemerintah daerah
- Pelaksanaan FGD/Rakor/Sosialisasi Profil Keuangan Daerah dengan
mengundang pemerintah daerah
- Pembinaan dan Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan
kegiatan untuk pembinaan ke pemerintah-pemerintah daerah di lingkungan
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur
- Pelaksanaan Rekonsiliasi Outstanding Pinjaman dengan debitur yang yang
mendapat pinjaman Pemerintah Pusat
- Pengelolaan Register Hibah adalah kegiatan pemberian register atas hibah
langsung yang diterima oleh satker di wilayah Ditjen Perbendaharaan
- Pelaksanaan Rekonsiliasi Kredit Program adalah kegiatan rekonsiliasi data kredit
program.

4.2. Process Value Analysis


Dari kegiatan-kegiatan tersebut dianalisis kegiatan mana saja yang dapat
dilakukan eliminasi, digabung maupun disatukan dengan kegiatan lainnya. Hasil analisis
dapat dilihat seperti tabel berikut:

Kegiatan Keterangan
Eliminasi Aktivitas
Pengelolaan Register Hibah Fungsi pengelolaan register hibah sejak
diberlakukan PMK-99/PMK.05/2017 ada
di bawah bidang PPA I, dengan Layanan
Pembinaan Pelaksanaan Anggaran
10
Pusat
Pelaksanaan Rekonsiliasi Outstanding Outstanding pinjaman pada PDAM
Pinjaman Samarinda telah lunas pada bulan
Agustus 2017
Penyatuan Aktivitas
Reviu Pelaksanaan Anggaran Kegiatan Reviu, Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Anggaran bisa digabung
menjadi satu
Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Kegiatan Reviu, Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Anggaran bisa digabung
menjadi satu
Penyediaan Informasi Anggaran Daerah 3 kegiatan dalam layanan penyediaan
informasi anggaran daerah sebaiknya
disatukan agar tidak membingungkan
pemerintah daerah dengan kedatangan
Kanwil Ditjen Perbendaharaan berkali-
kali.
Pelaksanaan Supervisi KPPN Dalam kondisi di lapangan, Pelaksanaan
Supervisi KPPN bersamaan dengan
Pembinaan Proses Bisnis.
Penerapan Manajemen Risiko Kegiatan ini dapat digabung dengan
Pelaksanaan Pengendalian dan
Kepatuhan Internal
Monitoring dan Evaluasi dana transfer dan Kegiatan monitoring ini sudah ada pada
dana desa rincian anggaran KPPN sebagai
penyalur dana transfer dan dana desa.
Apabila diperlukan dapat melakukan
monitoring ini saat melakukan
pembinaan keuangan daerah
Pengurangan Biaya
Penyusunan Laporan Biaya cetak penyusunan Laporan Hasil
Pemeriksaan KPPN terlalu besar
Pelaksanaan Pembinaan Terkait Dapat digabungkan dengan Rapt
Peraturan/Kebijakan Pelaksanaan Koordinasi Daerah Pelaksanaan
Anggaran Anggaran dan untuk per satuan kerja
sudah dianggarkan pada masing-masing
KPPN.
Reviu Pelaksanaan Anggaran Penggabungan Kegiatan Reviu,
Monitoring dan Evaluasi Anggaran dapat
mengurangi biaya
Penyediaan Informasi Anggaran Daerah Kegiatan ini sering dilaksanakan
bersamaan dengan kegiatan Pembinaan
dan Pelaksanaan Anggaran Daerah
Monitoring dan Evaluasi dana transfer dan Kegiatan ini sering dilaksanakan
dana desa bersamaan dengan kegiatan Pembinaan
dan Pelaksanaan Anggaran Daerah
Pembinaan Proses Bisnis Terdapat belanja perjalanan dinas dalam
kota untuk pembinaan KPPN Samarinda
yang dapat dihilangkan. Karena KPPN
Samarinda sementara berkantor dengan
menggunakan gedung Kanwil DJPb
Prov. Kalimantan Timur pasca
kebakaran tanggal 26 Maret 2016
Pelaksanaan Supervisi KPPN Terdapat belanja perjalanan dinas dalam
kota untuk pembinaan KPPN Samarinda
yang dapat dihilangkan. Karena KPPN
Samarinda sementara berkantor dengan
menggunakan gedung Kanwil DJPb
Prov. Kalimantan Timur pasca
kebakaran tanggal 26 Maret 2016
Pelaksanaan Pembinaan Kepatuhan Terdapat belanja perjalanan dinas dalam
Internal, Koordinasi WBK, WWBM dan ISO kota untuk pembinaan KPPN Samarinda
11
yang dapat dihilangkan. Karena KPPN
Samarinda sementara berkantor dengan
menggunakan gedung Kanwil DJPb
Prov. Kalimantan Timur pasca
kebakaran tanggal 26 Maret 2016
Monitoring PNBP Kegiatan ini sudah dianggarkan pada
dipa masing-masing KPPN. Sehingga
perjalanan dinasnya bisa dikurangi.

Tabel 4 Process Value Analysis


4.3. Analisa Biaya
Dari kegiatan-kegiatan tersebut kemudian dihitung berapa biaya yang dapat dikurangi
atau diminimalisasi:

No Aktivitas Anggaran Tambah Total Cost (Rp)


Semula (Kurang)
1 Pelaksanaan Pembinaan 110.496.000 21.424.000 131.920.000
Proses Bisnis
2 Pelaksanaan Supervisi 31.664.000 (31.664.000) 0
Aplikasi
3 Penyusunan Laporan 10.500.000 (5.000.000) 5.500.000
4 Pelaksanaan Pengendalian 9.500.000 9.500.000
dan Kepatuhan Internal
5 Penerapan Manajemen 9.500.000 (9.500.000) 0
Risiko
6 Penyelesaian LHP 7.860.000 7.860.000
Itjen/BPK
7 Pelaksanaan Pembinaan 32.944.000 (2.560.000) 30.384.000
Kepatuhan Internal,
Koordinasi WBK/WBBM
dan ISO
8 Pelaksanaan Spending 44.942.000 44.942.000
Review
9 Evaluasi Pelaksanaan 13.112.000 (13.112.000) 0
Anggaran
10 Rapat Koordinasi Daerah 74.086.000 74.086.000
Pelaksanaan Anggaran
11 Reviu Pelaksanaan 7.180.000 (7.180.000) 0
Anggaran
12 Pelaksanaan Pembinaan 16.704.000 16.704.000
Satuan Kerja BLU
13 Pelaksanaan Pembinaan 69.739.000 (69.739.000) 0
Terkait Peraturan/Kebijakan
Pelaksanaan Anggaran
14 Penyerahan DIPA 69.221.000 69.221.000
15 Pelaksanaan Survei Bahan 18.100.000 18.100.000
Sumbangan Standar Biaya
Masukan
16 Penyelesaian Pengesahan 8.000.000 8.000.000
Revisi DIPA
17 Monitoring Perencanaan 5.000.000 5.000.000
Kas
18 Monitoring PNBP 6.800.000 (1.800.000) 5.000.000
19 Monitoring Pelaksanaan 10.856.000 13.112.000 23.968.000
Anggaran
20 Penyediaan Informasi 23.980.000 38.412.000 62.392.000
Fiskal Regional

12
21 Penyediaan Informasi 50.492.000 (50.492.000) 0
Keuangan Daerah
22 Penyediaan Informasi 20.384.000 (20.384.000) 0
pembinaan dan bimtek
pengelolaan keuangan
daerah
23 Pelaksanaan Kajian Fiskal 24.736.000 24.736.000
Regional
24 Pelaksanaan 24.468.000 24.468.000
FGD/Rakor/Sosialisasi
Profil Keuangan Daerah
25 Pembinaan dan Bimtek 23.128.000 23.128.000
Keuangan Daerah
26 Pelaksanaan Rekonsiliasi 8.484.000 (8.484.000) 0
Outstanding Pinjaman
27 Pengelolaan Register Hibah 7.500.000 (7.500.000) 0
28 Pelaksanaan Rekonsiliasi 7.300.000 7.300.000
Kredit Program
29 Monitoring dan Evaluasi 20.500.000 (20.500.000) 0
dana transfer dan dana
desa
Total 767.176.000 (174.967.000) 592.209.000
Tabel 5. Analisa Biaya

Biaya yang dieliminasi atau dipindahkan seluruhnya terdiri dari:


- Pelaksanaan Supervisi KPPN dipindahkan ke Proses Bisnis
- Penerapan Manajemen Risiko
- Evaluasi Pelaksanaan Anggaran
- Reviu Pelaksanaan Anggaran
- Pelaksanaan Pembinaan Terkait Peraturan/Kebijakan Pelaksanaan Anggaran
- Penyediaan Informasi Keuangan Daerah
- Penyediaan Informasi pembinaan dan bimtek pengelolaan keuangan daerah
- Pelaksanaan Rekonsiliasi Outstanding Pinjaman
- Pengelolaan Register Hibah
- Monitoring dan Evaluasi dana transfer dan dana desa

Biaya yang dikurangi sebagian teridiri dari


- Pelaksanaan Proses Bisnis sebesar Rp. 10.240.000 merupakan perjalanan dinas
dalam kota untuk Pembinaan KPPN Samarinda
- Penyusunan Laporan dikurangi Rp. 5.000.000 untuk pencetakan Laporan Hasil
Pembinaan KPPN untuk dua semester
- Pelaksanaan Pembinaan Kepatuhan Internal, Koordinasi WBK/WBBM dan ISO
dikurangi sebesar Rp. 2.560.000 merupakan perjalanan dinas dalam kota untuk
KPPN Samarinda
- Monitoring PNBP sebesar Rp 1.800.000 untuk transport lokal dalam kota

Dengan eliminasi, penggabungan dan pengurangan tersebut didapat angka


sebesar Rp. 174.967.000 atau sebesar 22,81 persen yang dapat dikurangi dalam
melakukan 13 layanan pembinaan perbendaharaan

4.4. Isu Pelaksanaan Anggaran dalam Layanan Perbendaharaan di Kanwil Ditjen


Perbendaharaan Kalimantan Timur
Dalam rangka meningkatkan hasil pembinaan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov.
Kalimantan Timur, Kepala Kantor juga menugaskan beberapa pelaksana diluar bidang
SKKI. Hal ini ditujukan agar pembinaan yang dilakukan tidak hanya berdasarkan
peraturan KEP-261/PB/2016 namun lebih komprehensif. Keputusan ini mempunyai
kelemahan dan kelebihan
13
Kelebihan:
- Menghasilkan solusi dan rekomendasi yang lebih aplikatif apabila terdapat
sebuah temuan
- Dapat meluruskan proses bisnis yang sedikit melenceng dari yang ada
Kelemahan:
- Biaya yang dikeluarkan lebih besar
- Kekurangan SDM menyebabkan tidak ada yang mengganti pelaksanaan
pekerjaan yang ditinggal oleh pelaksana yang ikut tim pembinaan
Sebagai contoh pelaksanaan pembinaan KPPN Balikpapan yang dilaksanakan pada
tanggal 25-29 Juni 2018 selain bidang SKKI juga melibatkan bidang lainnya yaitu

No Inisial Jabatan Tanggal


1 STT Kepala Bidang SKKI 27-29 Juni 2018
2 PRS Kasie STA SKKI 25-29 Juni 2018
3 SPY Kasie KI SKKI 25-29 Juni 2018
4 FAW Kasie ASPLK PAPK 25-29 Juni 2018
5 EFD Pelaksana SKKI 25-29 Juni 2018
6 NAP Pelaksana SKKI 25-29 Juni 2018
7 HRW Kasie PA II A 25-27 Juni 2018
8 DDK Kasie PA I C 25-27 Juni 2018
9 RF Pelaksana Subbag 27-29 Juni 2018
Keuangan
Tabel 6 Pelaksana Perjalanan Dinas Pembinaan dan Supervisi KPPN Balikpapan

4.4.1. Perhitungan Biaya Aktual


Biaya aktual dihitung berdasarkan biaya yang benar-benar terjadi, perhitungan biaya
aktual perjalanan dinas adalah sebagai berikut:
- Transportasi dari Samarinda ke Balikpapan menggunakan angkutan darat
berupa mobil charter. Rinciannya sebagai berikut:
No Tanggal Jumlah Nominal Keterangan
mobil
1 25 Juni 2018 2 800.000 Berangkat
2 27 Juni 2018 1 400.000 Pulang
3 29 Juni 2018 2 800.000 Pulang
Junlah 2.000.000
Tabel 7. Biaya Transportasi Aktual

- Uang Harian adalah uang saku bagi pelaksana perjalanan dinas, perhitungannya
sebagai berikut:

No Jabatan Tanggal Jumlah Jumlah


hari
1 Kepala Bidang SKKI 27-29 Juni 2018 3 1.290.000
2 Kasie STA SKKI 25-29 Juni 2018 5 2.150.000
3 Kasie KI SKKI 25-29 Juni 2018 5 2.150.000
4 Kasie ASPLK PAPK 25-29 Juni 2018 5 2.150.000
5 Pelaksana SKKI 25-29 Juni 2018 5 2.150.000
6 Pelaksana SKKI 25-29 Juni 2018 5 2.150.000
7 Kasie PA II A 25-27 Juni 2018 3 1.290.000
8 Kasie PA I C 25-27 Juni 2018 3 1.290.000
9 Pelaksana Subbag 27-29 Juni 2018 3 1.290.000
Keuangan
Jumlah 37 15.910.000
Tabel 8. Biaya Uang Harian Aktual

- Akomodasi merupakan biaya menginap di hotel Grand Jatra, perhitungannya


sebagai berikut:
No Jabatan Jumlah Jumlah Jumlah
Kamar malam
14
1 Kepala Bidang SKKI 1 2 1.600.000
2 Kasie STA SKKI 1 4 2.800.000
3 Kasie KI SKKI 1 4 2.800.000
4 Kasie ASPLK PAPK
5 Pelaksana SKKI 1 4 2.800.000
6 Pelaksana SKKI
7 Kasie PA II A 1 2 1.400.000
8 Kasie PA I C
9 Pelaksana Subbag 1 2 1.400.000
Keuangan
Jumlah 39 12.800.000
Tabel 9. Biaya Akomodasi Aktual

Biaya Aktual = Transport + Uang harian + Akomodasi


= 2.000.000+ 15.910.000 + 12.800.000
= 30.710.000

4.4.2. Perhitungan Biaya Normal


Biaya normal dihitung dengan mengalikan tarif standar dengan rincian biaya yang
sebenarnya. Tarif Standar diambil dari PMK 37/PMK.02/2018 tentang Perubahan Standar
Biaya Masuka n TA 2018. Perhitungan biaya standar sebagai berikut:
- Tarif transportasi dari Samarinda ke Balikpapan sebesar Rp 550.000 sekali jalan
- Tarif uang harian Prov. Kalimantan Timur sebesar Rp 430.000
- Tarif Akomodasi penginapan hotel untuk Prov. Kalimantan Timur sebesar
Rp1.507.000 untuk es III dan Rp. 840.000 untuk es IV ke bawah

Transport (9 x 1.100.000) 9.900.000


Uang Harian (37 orang hari x 430.000) 15.910.000
Akomodasi (5 org x 4 malam x 840.000) 16.800.000
(3 org x 2 malam x 840.000) 5.040.000
(1 org x 2 malam x 1.507.000) 3.014.000
Jumlah 50.664.000
Tabel 10. Perhitungan Biaya Normal

Jumlah Biaya normal untuk perjalanan dinas ini adalah Rp. 50.664.000

4.4.3. Perhitungan Biaya Standar


Biaya standar diperoleh dari mengalikan standar biaya dengan standar rincian
perjalanan yang berada dalam RKA-K/L sebagai berikut:

Transport (4 x 1.100.000) 4.400.000


Uang Harian (20 orang hari x 430.000) 8.600.000
Akomodasi (4 org x 4 malam x 840.000) 13.440.000
Jumlah 26.440.000
Tabel 11. Perhitungan Biaya Standar

Jumlah Biaya standar untuk perjalanan dinas ini adalah Rp. 26.440.000

4.4.4. Perhitungan Varians


4.4.4.1. Varians Tarif Perjalanan Dinas
Varians Tarif Perjalanan Dinas adalah selisih antara Biaya Aktual dan Biaya Normal.
Apabila Biaya Normal lebih besar dari Biaya Aktual maka menguntungkan. Sebaliknya
apabila lebih kecil maka tidak menguntungkan.
Varians Tarif = Biaya Aktual – Biaya Normal
= 30.710.000 – 50.644.000
= 19.934.000 (F)

15
Dari segi tarif, pelaksanaan perjalanan dinas ini termasuk menguntungkan karena
penggunaan dibawah standar yang ada. Selain itu juga penggunaan mobil charter untuk
bersama dan akomodasi yang digunakan bersama 1 kamar berdua juga berpengaruh.

4.4.4.2. Varians Efisiensi Perjalanan Dinas


Varians Efisiensi Perjalanan Dinas adalah selisih antara Biaya Normal dan Biaya
Standar. Apabila Biaya Standar lebih besar dari Biaya Normal maka menguntungkan.
Sebaliknya apabila lebih kecil maka tidak menguntungkan.
Varians Tarif = Biaya Normal – Biaya Standar
= 50.664.000 – 26.440.000
= 24.224.000 (U)
Dari segi efisiensi jumlah rincian orang dan lama perjalanan dinas, keputusan untuk
melibatkan tim SKKI menyebabkan biaya membengkak.

4.4.4.3. Total Varians


Total Varians adalah penjumlahan dari Varians Efisiensi dan Varians Tarif.
Total Varians = Varians Tarif + Varians efisiensi
= 19.934.000 – 24.224.000
= 4.290.000 (U)
Total Varians menunjukkan bahwa keputusan melibatkan tim diluar SKKI tidak
menguntungkan karena tidak efisien

5. Simpulan, Rekomendasi, dan Keterbatasan Penelitian

5.1. Simpulan
1. Para manajer perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja
perusahaannya dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan. Tidak terkecuali juga
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur sebagai instansi pemerintah.
Dalam pelaksanaan tugasnya yang ditujukan untuk stakeholder dalam hal Layanan
Perbendaharaan.
2. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kepala Kantor adalah dengan melibatkan sumber
daya manusia yang lebih kapabel dalam pembinaan dan supervisi KPPN. Salah satu
contohnya adalah Pembinaan dan Supervisi KPPN Balikpapan yang dilaksanakan pada
tanggal 25-29 Juni 2018.
3. Varians tarif dari perjalanan dinas Pembinaan dan Supervisi KPPN Balikpapan sebesar
Rp. 19.394.000 menguntungkan dimana biaya aktual lebih kecil dari biaya normal
4. Varians efisiensi dari perjalanan dinas Pembinaan dan Supervisi KPPN Balikpapan
sebesar Rp. 24.224.000 tidak menguntungkan dimana biaya normal lebih besar dari
biaya standar
5. Total varians sebesar Rp. 4.290.000 tidak menguntungkan dimana ketidakefisien lebih
besar dibanding keuntungan tarif.
6. Keputusan untuk mengikutsertakan pelaksana diluar bidang SKKI tidak efisien dan
membuat biaya menjadi membengkak.
7. Hasil Process Value Analysis pada output Layanan Perbendaharaan, terdapat beberapa
kegiatan yang tidak bernilai tambah dan dapat di eliminasi yaitu kegiatan Pelaksanaan
Outstanding Pinjaman dan Pengelolaan Register Hibah. Dan beberapa kegiatan yang
bisa disatukan dan dikurangi biayanya

5.2. Rekomendasi
1. Melibatkan sumber daya yang lebih kapabel untuk melaksanakan kegiatan Pembinaan
dan Supervisi KPPN meningkatkan Layanan Pembinaan Perbendaharaan bisa dengan
cara mutasi internal. Pegawai di bagian atau bidang lain yang sudah lebih dari 2 tahun
dapat dipindah ke bidang SKKI
2. Selain dengan mutasi internal transfer knowledge bisa dilakukan dengan sharing
session. Pegawai bidang SKKI diharap lebih aktif untuk terlibat kegiatan bidang lain
walaupun di luar tupoksi.
16
3. Menyisir kembali Rencana Kegiatan dan Anggaran, apabila ada kegiatan yang tidak
diperlukan atau bisa dikurangi biayanya sehingga dapat digunakan untuk kegiatan atau
inovasi lainnya
4. Perencanaan TA 2019 diharapkan memperhatikan kemungkinan kegiatan-kegiatan
yang tidak mendukung Layanan Pembinaan Perbendaharaan sehingga tidak ada
anggaran yang tidak terserap.

5.3. Keterbatasan Penelitian


1. Penelitian ini hanya terbatas pada Layanan Pembinaan Perbendaharaan yang menjadi
tugas pokok dan fungsi Kanwil Ditjen Perbendaharaan
2. Penelitian ini berfokus pada Rencana Kerja dan Anggaran TA 2018 Kanwil Ditjen
Perbendaharaan
3. Sampling kegiatan yang diambil adala Pembinaan dan Supervisi KPPN Balikpapan.

6. Daftar Referensi
Hansen, Don R. Dan Maryanne M. Mowen. 2007. Managerial Accounting Eight Edition.
USA: South-Western Cengange Learning
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.02/2018 tentang Perubahan Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2018
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2017 Audited

17

Anda mungkin juga menyukai