7-02 - 25 - Rosalia Fatmawati - Analisis Activity Based Management Layanan Pembinaan 2
7-02 - 25 - Rosalia Fatmawati - Analisis Activity Based Management Layanan Pembinaan 2
ABSTRAK
Manajemen berbasis aktivitas merupakan sebuah cara manajer untuk
memaksimalkan kinerja dari perusahan melalui dua cara yaitu menurunkan biaya dan
meningkatkan pengambilan keputusan dengan penyediaan biaya yang akurat.
Pengurangan biaya dilakukan dengan Process Value Analysis yang menilai aktivitas
tersebut bernilai tambah atau tidak. Kemudian dengan hasil analisis tersebut
menghasilkan aktivitas yang dapat di eliminasi, dapat digabung, dapat dikurangi, dan
dapat dipilih.
Anggaran berbasis kinerja merupakan sistem penganggaran yang dipakai oleh
negara-negara maju di dunia. Sistem penganggaran ini di adopsi oleh Pemerintah
Indonesia. Anggaran yang didapat oleh Kementerian/Lembaga sekarang berdasarkan
kinerja yang mereka laksanakan.
Kata Kunci: Manajemen berbasis aktivitas, Process Value Analysis, Kegiatan
ABSTRACT
Activity-based-management is a methode that manager use to maximize the
performance of business with two methode, reducing the cost and maximize a decision
making by providing the acurate cost. Cost reducing si done by Process Value Analysis
which evaluate this activity into value-added or non-value-added. Then the activity can
be divide into can be eliminated, can be unifed, can be reduced, andcan be shorted.
Performance based budgeting is a budgeting system which is used by dveloped
country in thw world. This budgeting system is also addopted by Indonesia. The budgets
that a ministry/institution based on performance that its does.
Key word: activity-based management, Process Value Analysis, activity
1. Pendahuluan
1.1. Latar belakang objek dan topik
1.1.1 Latar Belakang Topik
Menteri Keuangan mengungkapkan pemerintah telah berhasil melakukan
penghematan anggaran sebesar Rp 34,1 Triliun untuk RAPBN 2019. Penghematan tersebut
merupakan sebuah upaya pendisiplinan dari pagu indikatif awal kementerian dan lembaga.
Penghematan diperoleh dari efisiensi dan penajaman belanja barang. Nantinya hasil dari
penghematan tersebut akan dialokasikan pada belanja prioritas yaitu sekolah, pasar, dan
program penurunan stunting.
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2017 sebesar Rp. 1.265,36 Triliun atau
sebesar 92,57 persen dari APBN-P 2017. Realisasi tersebut dianggap masih boros
dikarenakan persentase terbesar terdapat pada belanja modal yang mencapai Rp. 291,46
triliun padahal sudah diinstruksikan untuk melakukan efisiensi belanja operasional.
Sedangkan untuk Tahun 2018 sendiri hingga bulan September belanja pemerintah pusat
sudah terealisasi sebesar Rp. 938,78 Triliun atau 58,7% dari APBN 2018. Diharapkan tahun
ini realisasi belanja lebih efisien dibanding tahun 2017.
Semenjak Reformasi Keuangan Negara, pemerintah menerapkan Anggaran
Berbasis Kinerja yaitu penyusunan anggaran yang didasarkan atas perencanaan kinerja
yang terdiri dari program dan kegiatan. Diperkirakan masih banyak kegiatan yang tidak
disusun secara efektif dan efisien. Penyusunan yang demikian membuat anggaran
membengkak terhadap kegiatan yang tidak perlu.
1.4. Subject matter, dan keterkaitan topik dalam kerangka isu aktual Akuntansi
Manajemen
Keterkaitan penelitian ini dengan mata kuliah Akuntansi Manajerial adalah untuk
menerapkan Activity-Based Management pada instansi pemerintah sebagai sektor publik.
Activity-Based Management ini telah banyak diterapkan pada sektor Swasta. Dengan
penggunaan model manajemen ini diharapkan pengelolaan anggaran pada sektor publik
menjadi lebih efisien.
2. Kajian Teoretis
2.1. Activity-Based Management
Menurut Hansen dan Mowen dalam Managerial Accounting 8th Edition Activity based
management isa a systemwide, integrated approach that focuses management’s attention
on activities with the objective of improving customer value and the profit achieved by
providing this value. Sistem Activity-Based Management merupakan kelanjutan dari Activity-
Based Costing. Tujuan dari Activity-Based Management ada dua yaitu:
1. Meningkatkan pengambilan keputusan dengan penyediaan data biaya akurat
memalui Activity-Based Costing.
2. Menurunkan biaya dengan upaya perbaikan melalui process value analysis.
Sumber Daya
Kenapa? Apa?
Sebaik apa?
Produk dan
3
Pelanggan
Gambar 1. Dimensi Activity-Based Management
3. Metode Penelitian
3.1. Jenis dan Sumber Data
3.1.1. Jenis Data
Data pada makalah ini terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
adalah data yang berbentuk kata-kata bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif dalam
makalah ini yaitu:
- Struktur organisasi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kalimantan Timur
- Organisasi dan Tata Kelola Kanwil Ditjen Perbendaharaan
- Tugas Pokok dan Fungsi Kanwil Ditjen Perbendaharaan
3.2. Hipotesis
Terdapat beberapa kegiatan dalam susunan Kegiatan dan Anggaran Kanwil Ditjen
Perbendaharaan yang dapat dilakukan efisiensi dengan menggunakan metode activity-
5
based-management.
6
3. Fungsi ketiga adalah fungsi pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan anggaran
daerah, inventasi pemerintah, kredit program, dana transfer serta melaksanakan
pendelegasian/pelimpahan wewenang dari Ditjen Perimbangan dan Keuangan.
4. Fungsi keempat adalah fungsi pembinaan dan supervisi pelaksanaan tugas dan
layanan KPPN serta kepatuhan internal
5. Fungsi kelima adalah fungsi bimbingan teknis sistem akuntansi pemerintah dan
pelaporan keuangan serta menyusun Government Financial Statistic (GFS)
4.1.4. Kertas Kerja dan Anggaran Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan
Timur TA 2018
Ringkasan struktur anggaran awal pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan
Timur TA 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:
1 Supervisi KPPN dan Layanan Supervisi KPPN Layanan Pembinaan Proses Bisnis
Kepatuhan Internal dan Kepatuhan Internal Layanan Supervisi Teknis Aplikasi
Layanan Pelaksanaan Pengendalian
Internal
2 Pembinaan dan Layanan Pembinaan Layanan Pelaksanaan Anggaran
Pelaksanaan Anggaran Pelaksanaan Anggaran Pusat
I Pusat Layanan Spending Review
Layanan Penyediaan Data Standar
Biaya Masukan
Layanan Pengesahan Revisi DIPA
Layanan Pembinaan Satker BLU
3 Pembinaan dan Layanan Pembinaan Layanan Informasi Fiskal Regional
7
Pelaksanaan Anggaran Pelaksanaan Anggaran Layanan Informasi Keuangan
II Daerah Daerah
Layanan Bimtek Pengelolaan
Keuangan Daerah
LayananPembinaan Investasi
Pemerintah, Pinjaman dan Kredti
Program
8
Pelaksanaan Pembinaan Satuan Kerja BLU 16.704.000
Pelaksanaan Pembinaan Terkait Peraturan/Kebijakan 69.739.000
Pelaksanaan Anggaran
Penyerahan DIPA 69.221.000
Pelaksanaan Survei Bahan Sumbangan Standar 18.100.000
Biaya Masukan
Penyelesaian Pengesahan Revisi DIPA 8.000.000
Monitoring Pelaksanaan Anggaran
Monitoring Perencanaan Kas 5.000.000
Monitoring PNBP 6.800.000
Monitoring Pelaksanaan Anggaran 10.856.000
Layanan Pembinaan Pelaksanaan Anggaran Daerah
Penyediaan Informasi Anggaran Daerah
Penyediaan Informasi Fiskal R 23.980.000
egional
Penyediaan Informasi Keuangan Daerah 50.492.000
Penyediaan Informasi pembinaan dan bimtek pengelolaan 20.384.000
keuangan daerah
Pembinaan Pelaksanaan Anggaran Daerah
Pelaksanaan Kajian Fiskal Regional 24.736.000
Pelaksanaan FGD/Rakor/Sosialisasi Profil Keuangan 24.468.000
Daerah
Pembinaan dan Bimtek Keuangan Daerah 23.128.000
Pembinaan dan Monitoring atas Investasi Pemerintah, Pinjaman, Kredit Program
dan Dana Transfer
Pelaksanaan Rekonsiliasi Outstanding Pinjaman 8.484.000
Pengelolaan Register Hibah 7.500.000
Pelaksanaan Rekonsiliasi Kredit Program 7.300.000
Monitoring dan Evaluasi dana transfer dan dana desa 20.500.000
Tabel 3 Strategi Pencapain Output Kegiatan
Kegiatan Keterangan
Eliminasi Aktivitas
Pengelolaan Register Hibah Fungsi pengelolaan register hibah sejak
diberlakukan PMK-99/PMK.05/2017 ada
di bawah bidang PPA I, dengan Layanan
Pembinaan Pelaksanaan Anggaran
10
Pusat
Pelaksanaan Rekonsiliasi Outstanding Outstanding pinjaman pada PDAM
Pinjaman Samarinda telah lunas pada bulan
Agustus 2017
Penyatuan Aktivitas
Reviu Pelaksanaan Anggaran Kegiatan Reviu, Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Anggaran bisa digabung
menjadi satu
Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Kegiatan Reviu, Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Anggaran bisa digabung
menjadi satu
Penyediaan Informasi Anggaran Daerah 3 kegiatan dalam layanan penyediaan
informasi anggaran daerah sebaiknya
disatukan agar tidak membingungkan
pemerintah daerah dengan kedatangan
Kanwil Ditjen Perbendaharaan berkali-
kali.
Pelaksanaan Supervisi KPPN Dalam kondisi di lapangan, Pelaksanaan
Supervisi KPPN bersamaan dengan
Pembinaan Proses Bisnis.
Penerapan Manajemen Risiko Kegiatan ini dapat digabung dengan
Pelaksanaan Pengendalian dan
Kepatuhan Internal
Monitoring dan Evaluasi dana transfer dan Kegiatan monitoring ini sudah ada pada
dana desa rincian anggaran KPPN sebagai
penyalur dana transfer dan dana desa.
Apabila diperlukan dapat melakukan
monitoring ini saat melakukan
pembinaan keuangan daerah
Pengurangan Biaya
Penyusunan Laporan Biaya cetak penyusunan Laporan Hasil
Pemeriksaan KPPN terlalu besar
Pelaksanaan Pembinaan Terkait Dapat digabungkan dengan Rapt
Peraturan/Kebijakan Pelaksanaan Koordinasi Daerah Pelaksanaan
Anggaran Anggaran dan untuk per satuan kerja
sudah dianggarkan pada masing-masing
KPPN.
Reviu Pelaksanaan Anggaran Penggabungan Kegiatan Reviu,
Monitoring dan Evaluasi Anggaran dapat
mengurangi biaya
Penyediaan Informasi Anggaran Daerah Kegiatan ini sering dilaksanakan
bersamaan dengan kegiatan Pembinaan
dan Pelaksanaan Anggaran Daerah
Monitoring dan Evaluasi dana transfer dan Kegiatan ini sering dilaksanakan
dana desa bersamaan dengan kegiatan Pembinaan
dan Pelaksanaan Anggaran Daerah
Pembinaan Proses Bisnis Terdapat belanja perjalanan dinas dalam
kota untuk pembinaan KPPN Samarinda
yang dapat dihilangkan. Karena KPPN
Samarinda sementara berkantor dengan
menggunakan gedung Kanwil DJPb
Prov. Kalimantan Timur pasca
kebakaran tanggal 26 Maret 2016
Pelaksanaan Supervisi KPPN Terdapat belanja perjalanan dinas dalam
kota untuk pembinaan KPPN Samarinda
yang dapat dihilangkan. Karena KPPN
Samarinda sementara berkantor dengan
menggunakan gedung Kanwil DJPb
Prov. Kalimantan Timur pasca
kebakaran tanggal 26 Maret 2016
Pelaksanaan Pembinaan Kepatuhan Terdapat belanja perjalanan dinas dalam
Internal, Koordinasi WBK, WWBM dan ISO kota untuk pembinaan KPPN Samarinda
11
yang dapat dihilangkan. Karena KPPN
Samarinda sementara berkantor dengan
menggunakan gedung Kanwil DJPb
Prov. Kalimantan Timur pasca
kebakaran tanggal 26 Maret 2016
Monitoring PNBP Kegiatan ini sudah dianggarkan pada
dipa masing-masing KPPN. Sehingga
perjalanan dinasnya bisa dikurangi.
12
21 Penyediaan Informasi 50.492.000 (50.492.000) 0
Keuangan Daerah
22 Penyediaan Informasi 20.384.000 (20.384.000) 0
pembinaan dan bimtek
pengelolaan keuangan
daerah
23 Pelaksanaan Kajian Fiskal 24.736.000 24.736.000
Regional
24 Pelaksanaan 24.468.000 24.468.000
FGD/Rakor/Sosialisasi
Profil Keuangan Daerah
25 Pembinaan dan Bimtek 23.128.000 23.128.000
Keuangan Daerah
26 Pelaksanaan Rekonsiliasi 8.484.000 (8.484.000) 0
Outstanding Pinjaman
27 Pengelolaan Register Hibah 7.500.000 (7.500.000) 0
28 Pelaksanaan Rekonsiliasi 7.300.000 7.300.000
Kredit Program
29 Monitoring dan Evaluasi 20.500.000 (20.500.000) 0
dana transfer dan dana
desa
Total 767.176.000 (174.967.000) 592.209.000
Tabel 5. Analisa Biaya
- Uang Harian adalah uang saku bagi pelaksana perjalanan dinas, perhitungannya
sebagai berikut:
Jumlah Biaya normal untuk perjalanan dinas ini adalah Rp. 50.664.000
Jumlah Biaya standar untuk perjalanan dinas ini adalah Rp. 26.440.000
15
Dari segi tarif, pelaksanaan perjalanan dinas ini termasuk menguntungkan karena
penggunaan dibawah standar yang ada. Selain itu juga penggunaan mobil charter untuk
bersama dan akomodasi yang digunakan bersama 1 kamar berdua juga berpengaruh.
5.1. Simpulan
1. Para manajer perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja
perusahaannya dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan. Tidak terkecuali juga
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur sebagai instansi pemerintah.
Dalam pelaksanaan tugasnya yang ditujukan untuk stakeholder dalam hal Layanan
Perbendaharaan.
2. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kepala Kantor adalah dengan melibatkan sumber
daya manusia yang lebih kapabel dalam pembinaan dan supervisi KPPN. Salah satu
contohnya adalah Pembinaan dan Supervisi KPPN Balikpapan yang dilaksanakan pada
tanggal 25-29 Juni 2018.
3. Varians tarif dari perjalanan dinas Pembinaan dan Supervisi KPPN Balikpapan sebesar
Rp. 19.394.000 menguntungkan dimana biaya aktual lebih kecil dari biaya normal
4. Varians efisiensi dari perjalanan dinas Pembinaan dan Supervisi KPPN Balikpapan
sebesar Rp. 24.224.000 tidak menguntungkan dimana biaya normal lebih besar dari
biaya standar
5. Total varians sebesar Rp. 4.290.000 tidak menguntungkan dimana ketidakefisien lebih
besar dibanding keuntungan tarif.
6. Keputusan untuk mengikutsertakan pelaksana diluar bidang SKKI tidak efisien dan
membuat biaya menjadi membengkak.
7. Hasil Process Value Analysis pada output Layanan Perbendaharaan, terdapat beberapa
kegiatan yang tidak bernilai tambah dan dapat di eliminasi yaitu kegiatan Pelaksanaan
Outstanding Pinjaman dan Pengelolaan Register Hibah. Dan beberapa kegiatan yang
bisa disatukan dan dikurangi biayanya
5.2. Rekomendasi
1. Melibatkan sumber daya yang lebih kapabel untuk melaksanakan kegiatan Pembinaan
dan Supervisi KPPN meningkatkan Layanan Pembinaan Perbendaharaan bisa dengan
cara mutasi internal. Pegawai di bagian atau bidang lain yang sudah lebih dari 2 tahun
dapat dipindah ke bidang SKKI
2. Selain dengan mutasi internal transfer knowledge bisa dilakukan dengan sharing
session. Pegawai bidang SKKI diharap lebih aktif untuk terlibat kegiatan bidang lain
walaupun di luar tupoksi.
16
3. Menyisir kembali Rencana Kegiatan dan Anggaran, apabila ada kegiatan yang tidak
diperlukan atau bisa dikurangi biayanya sehingga dapat digunakan untuk kegiatan atau
inovasi lainnya
4. Perencanaan TA 2019 diharapkan memperhatikan kemungkinan kegiatan-kegiatan
yang tidak mendukung Layanan Pembinaan Perbendaharaan sehingga tidak ada
anggaran yang tidak terserap.
6. Daftar Referensi
Hansen, Don R. Dan Maryanne M. Mowen. 2007. Managerial Accounting Eight Edition.
USA: South-Western Cengange Learning
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.02/2018 tentang Perubahan Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2018
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2017 Audited
17