Anda di halaman 1dari 27

i

PENGARUH PENGENDALIAN DIRI, OPTIMISME, DAN LITERASI


KEUANGAN TERHADAP PERILAKU KEUANGAN
(Studi Pada Pengurus Badan Usaha Milik Desa di Kabupaten
Sleman)

PROPOSAL

SKRIPSI

DYAH IKA PRATIWI

NIM. 141150538

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
ii
iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................... ii


LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL .......................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................... iv
RINGKASAN .............................................................................. v
PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................. 4
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 4
A. Landasan Teori .................................................................. 4
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ........................................... 9
C. Hubungan Antar Variabel .................................................. 11
D. Kerangka Konseptual ......................................................... 12
E. Hipotesis Penelitian ........................................................... 12
METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 13
A. Rancangan Penelitian ........................................................ 13
B. Obyek dan Waktu Penelitian .............................................. 13
C. Populasi............................................................................. 13
D. Sampel dan Teknik Sampling ............................................. 13
E. Jenis Data Penelitian ......................................................... 14
F. Prosedur Pengambilan Data ............................................... 14
G. Klasifikasi Variabel Penelitian ............................................ 16
H. Definisi Operasional Variabel ............................................. 16
I. Uji Instrumen .................................................................... 18
J. Metode Analisis Data ................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................21

iv
RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk membuka pemahaman tentang


bagaimana seseorang dapat mengambil atau memilih suatu
keputusan keuangan. Hal ini penting untuk diteliti faktor
psikologis apa yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh pengendalian
diri, optimisme, dan literasi keuangan terhadap perilaku keuangan
dari pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang berada di
wilayah Kabupaten Sleman. Kuesioner yang digunakan
mengandung penilaian pada perilaku keuangan, pengendalian diri,
optimisme, dan literasi keuangan. Sampel yang digunakan
sebanyak 70 pengurus BUMDES. Diharapkan hasil dari penelitian
ini dapat memberikan kontribusi dalam proses pemahaman
faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perilaku
keuangan seseorang. Seseorang yang memiliki pengendalian
diri,oprimisme dan literasi keuangan yang tinggi diharapkan dapat
memiliki perilaku keuangan yang baik, sehingga kedepannya
dapat memilih keputusan keuangan yang terbaik.

v
1

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Permasalahan
Setiap orang tentunya pernah merasa ragu atau
bahkan melakukan kesalahan dalam pengambilan
keputusan. Contohnya seperti membeli sesuatu hanya
berdasarkan keinginan bukan karena kebutuhan, terlalu
banyak melakukan pengeluaran, tidak menyimpan uang
untuk keadaan darurat atau kebutuhan yang tidak
terduga, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut yang sering
terjadi kepada kita dan menyebabkan timbulnya suatu
perilaku keuangan. Financial behavior atau perilaku
keuangan adalah studi yang mempelajari bagaimana
fenomena psikologi mempengaruhi tingkah laku keuangan
(Shefrin, 2000). Menurut Sumtoro dan Anastasia (2015)
perilaku keuangan merupakan pendekatan yang
menjelaskan bagaimana manusia melakukan investasi atau
kegiatan yang berhubungan dengan keuangan dipengaruhi
oleh faktor psikologi. Tidak banyak penelitian yang meneliti
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
keuangan seseorang.
Beberapa faktor dapat mempengaruhi perilaku
keuangan seseorang, salah satunya karena kurangnya
pengendalian diri untuk menahan keinginan
membelanjakan uang secara berlebihan atau yang sering
disebut dengan “lapar mata”. Self-control atau pengendalian
diri mengacu pada upaya untuk mengganti atau mengubah
suatu respon kecenderungan yang dominan untuk
menghentikan perilaku yang tidak diinginkan. Menurut
Baumeister et. al (1994) kurangnya pengendalian diri
2

adalah penyebab atau yang menjadi latar belakang


munculnya sebagian besar masalah sosial dan pribadi.
Selain itu bisa juga karena kurangnya pemahaman
tentang literasi keuangan. Organisation for Economic Co-
operation and Development/International Network on
Financial Education (OECD/INFE) (2009) mengemukakan
kekurangan literasi keuangan diakui sebagai salah satu
faktor yang berkontribusi terhadap keputusan keuangan
yang minim informasi sehingga menimbulkan dampak
negatif. Berbagai studi menunjukkan bahwa literasi
keuangan memiliki peran yang strategis untuk
meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan individu
dan juga mempengaruhi perilaku keuangan seseorang.
Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi perilaku
keuangan adalah optimisme. Scheier dan Carver (1985)
dalam studinya menyebutkan bahwa orang-orang yang
optimistis berharap semua hal berjalan sesuai dengan
keiinginan mereka, dan mereka pada umumnya
mempercayai hal baik akan lebih banyak terjadi di dalam
hidup mereka daripada hal-hal yang buruk.
Penelitian yang dilakukan oleh Camilla Strömbäck et.
al (2017) pada 2063 masyarakat Swedia, menyatakan
bahwa kontrol diri, optimisme, dan deliberatif thinking
memiliki pengaruh yang positif pada financial well-being
dan financial behavior. Penelitian lain yang dilakukan oleh
Arifin (2017) disebutkan pengetahuan keuangan dan locus
of control memiliki pengaruh terhadap perilaku keuangan.
Sementara pendapatan tidak memiliki pengaruh terhadap
perilaku keuangan.
3

Di Indonesia, sekarang sudah banyak Badan Usaha


Milik Desa (BUMDES) yang berdiri. Beberapa diantaranya
sudah ada yang berjalan dan beberapa lainnya menemui
kesulitan untuk berkembang. Hal ini disebabkan karena
kurangnya komunikasi atau kerja sama dengan pemerintah
setempat, kurangnya kemampuan dari sumber daya
manusia di BUMDES, dan berbagai hal lainnya. Beberapa
disebabkan karena kurangnya kemampuan dari pengurus
untuk mengelola sumber daya yang dimiliki oleh BUMDES.
Contohnya seperti BUMDES tidak mampu menyerap dana
yang diberikan dari pemerintah, kurang dapat mengelola
aset atau potensi yang ada di desa, tidak dapat membuat
suatu rancangan anggaran. Hal ini yang menarik perhatian
peneliti untuk meneliti bagaimana perilaku keuangan dari
pengurus BUMDES dan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi perilaku pengurus BUMDES.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Apakah pengendalian diri, optimisme, dan literasi
keuangan secara bersama-sama berpengaruh terhadap
perilaku keuangan pengurus BUMDES di Kabupaten
Sleman ?
b. Apakah pengendalian diri, optimisme, dan literasi
keuangan secara parsial berpengaruh terhadap perilaku
keuangan pengurus BUMDES di Kabupaten Sleman ?
3. Tujuan Penelitian
Dengan mempertimbangkan rumusan masalah di
atas, maka tujuan yang ingin dicapai di penelitian ini
adalah:
4

a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh


pengendalian diri, optimisme, dan literasi keuangan
secara parsial terhadap perilaku keuangan pada
pengurus BUMDES di Kabupaten Sleman.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
pengendalian diri, optimisme, dan literasi keuangan
secara bersama-sama terhadap perilaku keuangan pada
pengurus BUMDES di Kabupaten Sleman.
4. Manfaat Penelitian
a. Bagi Direktur BUMDES dan seluruh pengurus
BUMDES diharapkan penelitian ini memberikan
informasi tentang faktor-faktor psikologis dan literasi
keuangan yang berpengaruh terhadap perilaku
keuangan pada pengurus BUMDES di Kabupaten
Sleman.
b. Bagi akademik, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi baru di bidang literasi keuangan
dan diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya yang ingin meneliti tentang literasi
keuangan dan perilaku keuangan.
B. Tinjauan Pustaka
1. Landasan Teori
a. Pengendalian Diri (Self-Control)
Self-control atau pengendalian diri mengacu pada
upaya untuk mengganti atau mengubah suatu respon
kecenderungan yang dominan untuk menghentikan
perilaku yang tidak diinginkan. Menurut Baumeister
(2002) dan Fujita et. al (2006) dalam Strömbäck et. al
(2017) pengendalian diri biasanya dinyatakan sebagai
kemampuan kita untuk menghentikan kebiasaan
5

buruk, menolak godaan dan mengatasi first impulse.


Sedangkan menurut Otto, Davies dan Chater (2004)
self-control dalam konteks keuangan, merupakan
sebuah aktivitas yang dapat berfungsi untuk
mendorong penghematan serta menekan pembelian
impulsif. Dalam penelitiannya, Achtziger et. al (2015)
menyebutkan bahwa pembelian kompulsif merupakan
akibat dari kurangnya pengendalian diri. Self-control
dalam ilmu keuangan lebih kepada tindakan untuk
mencegah terjadinya pemborosan atau pembelajaan
uang yang tidak berdasar pada kebutuhan.
b. Optimisme (Optimism)
Optimisme berkaitan dengan banyak hal dalam
pilihan hidup, seperti: orang yang lebih optimis maka
akan bekerja lebih keras, berharap untuk pensiun di
kemudian hari, melakukan investasi lain di saham dan
menabung lebih banyak. Scheier dan Carver (1985)
dalam studinya menyebutkan bahwa orang-orang yang
optimistis berharap semua hal berjalan sesuai dengan
keiinginan mereka, dan mereka pada umumnya
mempercayai hal baik akan lebih banyak terjadi di
dalam hidup mereka daripada hal-hal yang buruk.
Dalam studinya pada tahun 1985, mereka
mengeksplorasi kemungkinan bahwa optimisme, yang
ditafsirkan sebagai karakteristik kepribadian yang
stabil, memiliki implikasi penting pada cara di mana
orang mengatur tindakan mereka. Optimisme dapat
dilihat sebagai harapan positif tentang peristiwa-
peristiwa di masa depanjuga dapat dikaitkan dengan
pengambilan keputusan yang lebih baik.
6

c. Literasi Keuangan (Financial Literacy)


Financial literacy atau literasi keuangan sering kali
dikaitkan dengan manajemen keuangan. Jika literasi
keuangan seseorang berada di tingkat yang tinggi, hal
ini mengindikasikan bahwa orang tersebut mampu
mengatur keuangannya pribadi. Menurut Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No.76/POJK.07/2016 Tentang
Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor
Jasa Keuangan Untuk Konsumen dan/atau Masyarakat
pengertian literasi keuangan adalah pengetahuan,
keterampilan, dan keyakinan, yang mempengaruhi
sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan
dalam rangka mencapai kesejahteraan. Sedangkan
menurut Remund (2010) menyatakan bahwa literasi
keuangan merupakan pengukuran terhadap
pemahaman seseorang mengenai konsep keuangan,
dan memiliki kemampuan dan keyakinan untuk
mengatur keuangan pribadi melalui pengambilan
keputusan jangka pendek yang tepat, perencanaan
keuangan jangka panjang, serta memperhatikan
kejadian dan kondisi ekonomi.
Remund (2010) menyatakan empat hal yang paling
umum dalam finansial literasi adalah penganggaran,
tabungan, pinjaman, dan investasi. Nababan dan
Sadalia (2012) menyebutkan bahwa pengetahuan
keuangan mencakup beberapa aspek dalam keuangan
sebagai berikut:
1) Basic Personal Finance
7

Pengetahuan dasar mengenai keuangan pribadi


mencakup pemahaman terhadap beberapa hal-hal
yang paling dasar dalam sistem keuangan seperti
perhitungan tingkat bunga sederhana dan bunga
majemuk, pengaruh inflasi, opportunity cost, nilai
waktu dari uang, likuiditas suatu aset, dan lain
sebagainya.
2) Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan mencakup bagaimana
seseorang mengelola uang serta kemampuan untuk
menganalisis sumber pendapatan pibadi yang
dimiliki serta terkait dengan bagaimana seseorang
membuat prioritas penggunaan dana dan membuat
anggaran.
3) Manajemen Kredit dan Utang
Pengetahuan mengenai manajemen kredit dan
utang terdiri dari: faktor-faktor yang memengaruhi
kelayakan kredit, pertimbangan dalam melakukan
pinjaman, karakteristik kredit, tingkat bunga
pinjaman, jangka waktu pinjaman, serta sumber
dalam mendapatkan kredit dan utang.
4) Tabungan
Dalam pemilihan tabungan terdapat beberapa
faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu: tingkat
pengembalian (persentase kenaikan tabungan),
inflasi, pertimbangan-pertimbangan pajak,
likuiditas, keamanan (proteksi terhadap tabungan
jika bank mengalami kesulitan keuangan), dan
pembatasan-pembatasan serta pembebanan fee atas
suatu transaksi tertentu untuk penarikan deposito.
8

5) Investasi
Investasi adalah bagian dari tabungan yang
digunakan untuk kegiatan ekonomi dalam
menghasilkan barang dan jasa yang bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan. Terdapat
beberapa faktor yang memengaruhi pilihan dalam
berinvestasi, yaitu: keamanan dan resiko, komponen
faktor risiko, pendapatan investasi, pertumbuhan
investasi, dan likuiditas.
6) Manajemen Resiko
Risiko dapat didefinisikan sebagai
ketidakpastian atau kemungkinan adanya kerugian
keuangan. Proses manajemen risiko meliputi tiga
langkah sebagai berikut: a) Mengidentifikasi
eksposur dari risiko yang dihadapi; b)
Mengidentifikasi dampak keuangan dari risiko yang
dihadapi; c) Memilih cara yang paling tepat untuk
menghadapi risiko tersebut.
d. Perilaku Keuangan (Financial Behavior)
Financial behavior atau perilaku keuangan muncul
pada tahun 1990-an sejalan dengan perkembangan di
dunia bisnis dan akademik yang mulai menyadari
adanya aspek atau unsur perilaku dalam proses
pengambilan keputusan keuangan. Menurut Nababan
dan Sadalia (2012) perilaku keuangan berhubungan
dengan bagaimana seseorang melakukan, mengelola,
dan menggunakan sumber daya keuangan yang
dimiliki. Menurut Chinen dan Endo (2012) individu
yang memiliki kemampuan membuat keputusan
keuangan yang benar tidak akan memiliki masalah
9

keuangan di masa depan dan dapat menunjukkan


perilaku keuangan yang sehat serta mampu
menentukan prioritas kebutuhan bukan keinginan.
Menurut Hilgert dan Hogart (2003) indikator perilaku
keuangan yang baik dapat dilihat dari cara atau sikap
seseorang dalam mengelola keluar masuknya uang,
manajemen kredit, tabungan dan investasi.
Teori Planned Behavior telah banyak digunakan
oleh para peneliti untuk memahami bagaimana cara
individu menunjukkan reaksi dan bagaimana individu
berperilaku. Teori tersebut merupakan teori psikologi
sosial yang digunakan untuk memprediksi perilaku
individu. Asumsi utama dari Teori Reasoned Action dan
Teori Planned Behavior adalah individu rasional dalam
mempertimbangkan pengambilan keputusan.
2. Tinjauan Penelitian Terdahulu
a. Penelitian 1
Penelitian yang dilakukan oleh Camilla Strömbäck,
Thérèse Lind, Kenny Skagerlund, Daniel Västfjäll,
Gustav Tinghög tahun 2017 dengan judul “Does self-
control predict financial behavior and financial well-
being?” disebutkan bahwa self-control berpengaruh
positif terhadap financial behavior dan financial well-
being. Orang yang memiliki self-control yang tinggi
cenderung merasa yakin dengan keadaan keuangan di
masa depan dan tidak terlalu khawatir dengan
permasalahan keuangan yang dihadapi.
b. Penelitian 2
Penelitian yang dilakukan oleh Nyoman Trisna
Herawati tahun 2015 dengan judul “Kontribusi
10

Pembelajaran di Perguruan Tinggi dan Literasi


Keuangan Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa”
disebutkan bahwa pembelajaran di perguruan tinggi
tidak berkontribusi secara signifikan terhadap perilaku
keuangan mahasiswa. Literasi keuangan berkontribusi
secara positif dan signifikan terhadap perilaku
keuangan. Pembelajaran di perguruan tinggi dan
Literasi keuangan berkontribusi secara simultan dan
signifikan terhadap perilaku keuangan.
c. Penelitian 3
Penelitian yang dilakukan oleh Agus Zainul Arifin
tahun 2017 dengan judul “The Influence of Financial
Knowledge, Control and Income on Individual Financial
Behavior” disebutkan bahwa pengetahuan keuangan
dan locus of control berpengaruh terhadap perilaku
keuangan. Sementara pendapatan berpengaruh
terhadap perilaku keuangan.
d. Penelitian 4
Penelitian yang dilakukan oleh Mailani Hamdani
tahun 2018 dengan judul “Analisis Tingkat Literasi
Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku
Keuangan Pada Mahasiswa Prodi Manajemen
Universitas Terbuka” disebutkan bahwa nilai t-statistik
pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku
keuangan sebesar 46.011197, nilai ini lebih besar dari
nilai t-tabel 1.98 untuk level signifikan 0.05 (5%) yang
menunjukkan signifikansi pengaruh antar variabel
laten. Nilai R-square Variabel laten Keputusan
Berkunjung didapatkan nilai sebesar 0.598824, hal ini
menunjukkan bahwa variabel literasi keuangan
11

berpengaruh sebesar 59.8824% terhadap perilaku


keuangan.
3. Hubungan Antar Variabel
a. Pengendalian Diri dengan Perilaku Keuangan
Achtziget et. al (2015) menemukan bahwa orang
yang memiliki tingkat pengendalian diri yang rendah
lebih suka melakukan pembelian kompulsif. Menurut
Miotto dan Parente (2015), individu dengan tingkat
pengendalian diri yang tinggi memiliki kecenderungan
untuk merencanakan masa depan juga mengelola
keuangan mereka lebih baik. Individu yang memiliki
pengendalian diri yang rendah cenderung kurang
mampu mengelola keuangan mereka.
b. Optimisme dengan Perilaku Keuangan
Penelitian yang dilakukan oleh Puri dan Robinson
(2007) menyatakan optimisme berkorelasi dengan
keyakinan positif tentang masa depan kondisi ekonomi.
Orang yang optimis cenderung memiliki sikap keuangan
yang baik.
c. Literasi Keuangan dengan Perilaku Keuangan
Seseorang dengan literasi keuangan yang baik
akan lebih berhati-hati dalam menentukan pilihan
keputusan keuangannya. Hilgert dan Hogarth (2003)
menyatakan bahwa seseorang dengan pengetahuan
finansial lebih tinggi mampu membuat keputusan yang
baik bagi keluarga mereka dan dengan demikian berada
dalam posisi untuk meningkatkan keamanan ekonomi
dan kesejahteraan mereka.
12

4. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual yang ditunjukkan pada gambar
2.1, menggambarkan pengendalian diri, optimisme, dan
literasi keuangan yang diteliti dalam penelitian ini.
Hubungan mereka dimaksudkan untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap perilaku keuangan pada pengurus
BUMDES di Kabupaten Sleman.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

5. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara peneliti atas
rumusan masalah yang diajukan di dalam penelitian.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu dan teori-teori,
maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1 : Terdapat pengaruh pengendalian diri, optimisme,
dan literasi keuangan secara parsial terhadap
perilaku keuangan pada pengurus BUMDES di
Kabupaten Sleman.
H2 : Terdapat pengaruh pengendalian diri, optimisme,
dan literasi keuangan secara simultan terhadap
perilaku keuangan pada pengurus BUMDES di
Kabupaten Sleman.
13

C. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal asosiatif,
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua
variabel atau lebih. Sumber data yang digunakan adalah
data primer yang didapatkan langsung dari responden
dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada
responden untuk diisi sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji
pengaruh variabel independen (bebas) yaitu pengendalian
diri, optimisme dan literasi keuangan terhadap variabel
dependen (terikat) yaitu perilaku keuangan.
2. Obyek dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil obyek pengurus BUMDES di
Kabupaten Sleman. Lokasi dari penelitian dilakukan di
BUMDES yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.
Waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan.
3. Populasi
Menurut Sugiarto et. al (2001) populasi adalah
keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang
ingin diteliti. Yang akan menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah pengurus dari 35 BUMDES yang ada di
Kabupaten Sleman.
4. Sampel dan Teknik Sampling
Kepengurusan pada BUMDES beragam. Menurut
Permendesa No. 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian,
Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan
Usaha Milik Desa Pasal 10 disebutkan susunan
kepengurusan oraganisasi pengelola BUMDES terdiri dari:
1) Penasihat; 2) Pelaksana Operasional; 3) Pengawas. Oleh
14

karena itu dalam penelitian ini perlu ditentukan sampel


seperti apa yang akan digunakan. Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling, adalah pengambilan
sampel yang dilakukan dengan mengambil sampel dari
populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Adapun
kriteria yang diperlukan adalah:
a. BUMDES yang masih aktif beroperasi.
b. Pengurus BUMDES Pelaksana Operasional (direktur,
sekretaris, dan bendahara) yang masih aktif
c. Pendidikan minimal SMA dan/atau setara.
5. Jenis Data Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer. Pada penelitian ini, data yang digunakan
adalah data hasil pengisian kuesioner oleh pengurus
BUMDES di Kabupaten Sleman yang menjadi responden
penelitian ini.
6. Prosedur Pengambilan Data
Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer. Metode pengambilan data dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner.
Kuesioner yang dibagikan diukur dengan skala Likert.
Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel,
kemudian dijadikan dasar dalam menyusun pernyataan
atau pertanyaan. Dari pernyataan yang diberikan, masing-
masing mempunyai bobot nilai 1 sampai dengan 5.
Keterangan bobot nilai pernyataan:
Tabel 3.1 Bobot Nilai Skala Likert

Bobot Keterangan

5 Sangat Tidak Setuju


15

4 Tidak Setuju

3 Netral

2 Setuju

1 Sangat Setuju

Untuk mengukur tinggi rendahnya tanggapan


responden terhadap variabel pengendalian diri, optimisme,
literasi keuangan, dan perilaku keuangan, maka perlu
dibuat interval. Rumus yang digunakan untuk menentukan
interval:

Keterangan:
RS : Rentang Skala.
m : Skor Pengukuran Tertinggi (Sangat Tidak Setuju = 5).
n : Skor Pengukuran Terendah (Sangat Setuju = 1).
b : Jumlah Kelas atau Kategori = 5.
Selanjutnya untuk mengetahui rentang skala
berdasarkan Skala Likert diinterpretasikan oleh tabel
berikut:
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel

Skala Kategori

1,00 – 1,79 Sangat Rendah

1,80 – 2,59 Rendah

2,60 – 3,39 Netral

3,40 – 4,19 Tinggi

4,20 – 5,00 Sangat Tinggi


16

7. Klasifikasi Variabel Penelitian


Klasifikasi variabel merupakan langkah penerapan
variabel-variabel utama dalam penelitian dan penentuan
fungsinya masing-masing. Untuk memudahkan
pemahaman tentang status variabel yang dikaji, maka
klasifikasi variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Independen (Variabel Bebas), yaitu variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(variabel terikat) (Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini
yang menjadi variabel independennya adalah
pengendalian diri, optimisme dan literasi keuangan.
b. Variabel Dependen (Variabel Terikat), yaitu variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel independen (variabel bebas) (Sugiyono,
2012). Pada penelitian ini variabel dependennya adalah
perilaku keuangan.
8. Definisi Operasional Variabel
Suatu variabel akan lebih mudah diukur ketika
parameter atau indikator-indikatornya telah jelas. Definisi
operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pengendalian diri adalah berhubungan dengan
mengelola keuangan secara lebih baik dengan melawan
keinginan atau dorongan untuk membelanjakan uang
secara berlebihan. Pengukuran menggunakan kesioner
dari Brief Self-Control Scale (Tangney et. al, 2004) dan
kuesioner dari Short-Term Future Orientation Scale
(Antonides et. al, 2011), indikator yang digunakan
adalah:
1) Menghentikan kebiasaan buruk.
17

2) Menahan godaan.
3) Menjaga kedisiplinan diri.
4) Fokus pada tujuan jangka pendek.
5) Mengabaikan masa depan.
6) Pentingnya kebutuhan saat ini.
7) Kemalasan.
b. Optimisme adalah harapan-harapan yang positif yang
akan membantu individu untuk dapat mengatasi
hambatan-hambatan dan mencapai tujuan. Penelitian
ini menggunakan kuesioner dari Life Orientation Scale
(Scheier dan Carver, 1985), indikator-indikator yang
digunakan adalah:
1) Pola pikir positif.
c. Literasi Keuangan adalah pengetahuan, keterampilan,
dan keyakinan, yang mempengaruhi sikap dan perilaku
untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai
kesejahteraan. Indikator yang digunakan:
1) Pengelolaan uang.
2) Perencanaan keuangan.
3) Kesejahteraan keuangan.
4) Pengetahuan keuangan.
d. Perilaku keuangan adalah studi yang mempelajari
bagaimana fenomena psikologi mempengaruhi tingkah
laku keuangannya. Penelitian ini menggunakan
kuesioner dari Financial Management Behavior Scale
(Dew dan Xiao, 2011), indikator yang digunakan adalah:
1) Konsumsi.
2) Manajemen uang.
3) Manajemen hutang.
18

4) Tabungan dan investasi.


9. Uji Instrumen
a. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas diperlukan
untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen.
Pengujian validitas dapat dilakukan dengan
mengorelasi skor butir pertanyaan dengan total skor
konstruknya.
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas ini digunakan untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat
dikatakan reliabel jika jawaban seseorang konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach.
Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha = 0,70 (Ghozali, 2018).
10. Teknik Analisis Data
a. Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk
meramalkan pengaruh dua atau lebih variabel
independen (variabel bebas) terhadap satu varibael
dependen (variabel terikat). Rumus regresi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y= α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e
Keterangan:
Y : Financial behavior pada pengurus BUMDES di
Kabupaten Sleman.
α : Konstanta
19

X1 : Self-control
X2 : Optimisme
X3 : Literasi Keuangan
β1 : Koefisien regresi variabel Self-control
β2 : Koefisien regresi variabel Optimisme
β3 : Koefisien regresi variabel Literasi Keuangan
e : Standard Error
b. Uji Hipotesis
1) Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk melihat kemampuan
secara menyeluruh dari variabel bebas dapat atau
mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman
variabel terikat. H0 diterima jika F hitung = F tabel
atau nilai Sig. > 0,05, berarti bahwa variabel
pengendalian diri, optimisme, dan literasi keuangan
secara bersama-sama atau simultan tidak memiliki
pengaruh terhadap variabel pengendalian diri. H1
diterima jika F hitung > F tabel atau nilai Sig. =
0,05, berarti bahwa variabel pengendalian diri,
optimisme, dan literasi keuangan secara bersama-
sama atau simultan tidak memiliki pengaruh
terhadap variabel pengendalian diri.
2) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi R² digunakan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel bebas (pengendalian
diri, optimisme dan literasi keuangan). Nilai dari
koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu
(1). Nilai yang mendekati satu (1) berarti variabel-
variabel bebas memberikan hampir semua informasi
20

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi


variabel terikat (perilaku keuangan).
3) Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing atau secara parsial variabel bebas
terhadap variable terikat. H0 diterima jika t hitung =
t tabel atau nilai Sig. > 0,05, berarti variabel
pengendalian diri, optimisme, dan literasi keuangan
tidak memiliki pengaruh terhadap variabel perilaku
keuangan. H1 diterima jika t hitung > t tabel atau
nilai Sig. = 0,05, berarti variabel pengendalian diri,
optimisme, dan literasi keuangan memiliki pengaruh
terhadap variabel perilaku keuangan.
21

DAFTAR PUSTAKA

Achtziger, A., Hubert, M., Kenning, Peter., Raab, G., & Reisch, L.
2012. Debt Out of Control: The Links Between Self-Control,
Compulsive Buying, and Real Debts. Journal of Economic
Psychology.

Arifin, Agus Zainul. 2017. The Influence of Financial Knowledge,


Control and Income on Individual Financial Behavior.
European Research Studies Journal. XX(3A): 635-648.

Baumeister, R. F., Heatherton, T. F., & Tice, D. M. (1994). Losing


control: How and why people fail at self-regulation. San Diego,
CA. Academic Press Inc.

Chinen, K., & Hideki, E. 2012. Effect of Attitude and Background


on Personal Finance Ability: A student Survey in the United
State. International Journal of Management. 29(1): 33-45.

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan


Program IBM SPSS 25. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.

Hilgert, M.A., Hogarth, J.M. 2003. House Hold Financial


Management: The Connection Between Knowledge and
Behavior. Journal of Consumer Affairs. University of Kansas.

Nababan, D., & Sadalia, I. 2012. Analisis Personal Financial


Literacy dan Financial Behaviour Mahasiswa Strata I
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Jurnal
Ekonomi. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.

OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development).


2009. Financial Literacy (FR). OECD.

OJK (Otoritas Jasa Keuangan). 2016. Peraturan Otoritas Jasa


Keuangan No.76/POJK.07/2016 Tentang Peningkatan
Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan
Untuk Konsumen dan/atau Masyarakat. Jakarta. OJK.

Otto, Philipp E., Davies G.B., & Chater, N. 2004. Note on Ways of
Saving: Mental Mechanisms as Tools for Self-Control?.
London: University College of London.
22

------. 2015. PERMENDESA No.4/2015 Tentang Pendirian,


Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha
Milik Desa. Jakarta.

Puri, M., & Robinson, David T. 2007. Optimism and Economic


Choice. Journal of Financial Economics. 86(2007): 71-99.

Remund, D. L. 2010. Financial Literacy Explicated: The Case of


The Clearer Definition in an Increasingly Complex Economy.
Journal of Consumer Affairs. 44(2): 276-95.

Scheier, M.F., & Carver, C. 1985. Optimism, coping and health:


assessment and implications of generalized outcome
expectancies. Health Psychology. 4: 219–247.

Shefrin, Hersh. 2000. Beyond Greed and Fear: Understanding


Behavioral Finance and Psychology of Investing. Harvard
Business School Press.

Strömbäck, C., Lind, T., Skagerlund, K., Västfjäll, D., & Tinghög,
G. 2017. Does Self-Control Predict Financial Behavior and
Financial Well-being?. Journal of Behavioral and
Experimental Finance. 14(2017): 30-38.

Sumtoro, Andrian & Anastasia, Njo. 2015. Perilaku Keuangan


dalam Pengambilan Keputusan Berinvestasi Properti
Residensial di Surabaya. FINESTA. 3(1): 41-45.

Sugiarto., Siagian, D., Sunaryanto, Lasmono T., & Oetomo, Deny


S. 2001. Teknik Sampling. Jakarta. Gramedia Pustaka
Utama.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung: CV. Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai