Anda di halaman 1dari 8

Masa Tua

A. Definisi Tua :

Tua sangat berhubungan dengan Usia (umur/waktu)

“Janganlah kalian menyia-nyiakan waktu, karena


waktu itu karunia Allah” (H.R. Muslim).

Makna Masa Tua

1. Batasan Usia TUA


a. Masa Tua Awal ---- 60 - 70 thn
b. Masa Tua Lanjut ---- 70 thn s/d ----
2. Makna Tua
1. “Dituakan” --- disebut barang antik oleh
lingkungannya
Dituruti segala perintahnya karena takut –
Kualat, Pamali
Dalam Posisi ini Orang dilihat dari segi Umurnya
yang tua

“Sangat menakjubkan, betapa cepatnya waktu


berlalu, namum yang lebih menakjubkan lagi betapa
manusia melupakan (melalaikannya)”.

1
2. Dituakan – memancarkan
- Kewibawaan (Kharisma)
- Cahaya dari Dirinya
- Lebih Bijak, Arif
- Jadi teladan dan dibutuhkan oleh
lingkungannya
Sabda Nabi : “Wahai Abu Dzar, perbaharuilah
bidukmu, karena laut sangatlah dalam, Bawalah
bekal yang cukup karena perjalanan sangatlah jauh,
Peringanlah beban, karena yang berat akan
membawa akibat yang panjang, dan Ihlaslah dalam
beramal Karena Maha Penilai Sangatlah Cermat”.

B. Usia Tua akan mengalami beberapa hal:

1. Fisik, ketika muda fisiknya kuat, kulitnya kencang


dan halus, rambutnya gomplok di blow lagi atau
dikriting atau di buntut kuda, alisnya lebat,
nafasnya panjang, ingatannya kuat, matanya
tajam, tetapi pada masa Tua : kulit mulai keriput,
napas mulai terengah-engah, pelupa, rambut
carang dan tipis beruban lagi, tenaga tinggal sisa-
sisa. Segala penyakit mulai bermunculan (sagala
karasa), kalau waktu muda sagala raos.

2
Kemunduran-kemunduran fisik disertai juga
kemunduran kesehatan, banyak pantangan dan
seringnya kontrol ke Dokter, mengurangi aktifitas
yang berat dan menguras tenaga.

“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah


kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari
segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu
sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan
hidup) supaya kamu sampai kepada masa
(dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi)
sampai masa tua, ……… (Q.S. Al-Mu’min 40 : 67).

2. Mental, ketika muda mentalnya kokoh, stabil,


tetapi ketika tua mengalami kemunduran-
kemunduran seperti :
Menurunnya semangat hidup, mempunyai
perasaan menjadi orang yang tidak berguna.
Ketika Tua, mentalnya rapuh, manja, sering
emosional, teu kaopan, babarian ambeuk, sok
pundungan, sensitive, sehingga memperbesar
masalah.

3
3. Pasangan Hidup, mulai meninggalkan – pulang ke
alam baqa, sendiri lagi, timbulnya rasa sepi,
perasaan sunyi, rasa leuwang, parasaan keueung,
sebab anak-anak sudah pada berpisah, tempat
tinggalnya jauh, cucu-cucunya menengok pada
waktu libur atau setahun sekali.

(Kamu perbuat demikian) supaya kamu sampai


kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu
memahaminya” (Q.S. Al-Mu’min 40 : 67).

4. Pensiun banyak waktu luang karena sudah tidak


bekerja lagi, dan menyebabkan Keuangan mulai
menipis serta menurun karena dalam mencari
nafkah tidak selincah waktu muda, menerima
pensiun dengan gaji terbatas, dengan
berkurangnya penghasilan maka berkurang juga
beberapa aktivitas yang biasa dilakukan.

5. Sahabat karib yang seusia mulai meninggalkan,


mereka tidak mudah lagi untuk dihubungi, bahkan
sebagian ada yang wafat kembali kepada Allah
SWT.

4
6. Mulai muncul masalah, jadi beban anak, dengan
menantu tidak akur, dengan cucu-cucunya sangat
tidak dekat karena cepat marah, jadilah beban
keluarga, beban lingkungan, hari tua adalah masa-
masa beban orang lain.

C . Apa yang harus dilakukan untuk mempersiapkan


pada masa Tua Tersebut atau menjalani Masa Tua
Sekarang ?

1. Contoh kasus : Seorang Ulama (Kiai) mempunyai


Kharisma dan umur panjang karena beberapa hal :
1.1. Dalam beribadah kepada Allah sangat tekun.
Masa tua sering disebut masa-masa kontemplasi,
masa merenungkan kembali pengalaman
hidupnya yang telah dijalaninya.
a. Masa tua adalah saat-saat tumbuhnya
kesadaran bahwa menghadap kepada Allah
sudah dekat, sehingga kedekatan dengan
Allah SWT haruslah lebih dekat lagi.
b. Keluhan-keluhan sulit tidur dapat digunakan
untuk memperbanyak shalat tahajud.

5
c. Kesulitan-kesulitan fisik dan banyaknya
waktu luang dapat menjadi peluang untuk
memperbanyak dzikir kepada Allah SWT.

d. Sikap lebih arif, bijaksana, tawakal dan


penyerahan diri kepada Allah SWT dapat
menimbulkan ketenangan hidup, karena
tidak ada yang dapat menjaga selama 24
jam terus menerus tanpa henti kecuali Allah
SWT.
1.2. Dalam Melayani Sosial (saudara, keluarga dan
Masayarakat) tidak kenal waktu (tak henti-
henti)/ sangat dibutuhkan masyarakat.
Dengan banyaknya pelayanan kepada orang
lain maka akan menimbulkan semangat hidup,
rasa percaya diri akan tumbuh kembali karena
diri merasa dihormati, dan terpakai apalagi
selalu dipinta do’a restunya.
1.3. Dalam mencari dan menambah Ilmu tak kenal
kata Berhenti. Waktu luang sangat bermanfaat
untuk selalu berkumpul dimajlis-majlis taklim,
karena majlis0majlis taklim tersebut akan
selalu dikunjungi oleh para Malaikat rahmat.
6
2. Menjaga kesehatan, menjaga makanan dan
minuman, saran-saran untuk mengurangi
makanan-makanan yang dianggap tidak baik harus
selalu dipenuhi, jangan menganggap itu sebagai
kekangan.
3. Hemat dalam mengelola keuangan (tidak
boros/konsumtif). Fokus pengeluaran keuangan
harus diorientasikan yang selalu berhubungan
dengan amal shaleh dan untuk bekal diakhirat
nanti. Bersikap Dermawan, tidak pelit apalagi sulit
untuk mengeluarkan infaq, shadaqah dan zakat.
4. Komunikasi, sering bersilaturahmi dengan yang
lainnya apalagi dengan sesama para lansia, itu
akan memudahkan saling mengisi dan menjadi
teman curhat, membicarakan pengalaman suka
dan duka hal itu akan mengurangi beban mental,
dan tentu saja akan dipanjangkan umur dan
dilapangkan rizkinya.
Sabda Nabi akan dipanjangkan Umurnya dan
rizkinya.

“Barang Siapa yang ingin diluaskan rizkinya dan


dipanjangkan umurnya, maka hendaklah Ia
7
bersilaturrahmi kepada keluarganya”. (H.R.
Bukhori).

Anda mungkin juga menyukai