O
SKRIPSI
EM
oleh:
RIZKI AMALIYA
NIM. 03110123
D
LS
O
O
ST
O
SKRIPSI
EM
Oleh:
Rizki Amaliya
NIM. 03110123
D
Telah Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing
LS
Muhammad Walid, M.A
NIP. 150 310 896
O
O
Sujud syukurku padamu wahai Dzat yang Maha Dahsyat atas segala rahmat dan nikmat-
Mu, ketenangan hati, ketentraman jiwa, semoga hatiku senantiasa tertambat pada-Mu,
semua kudapat dengan mendekatkan diri pada-Mu ya Rabb..........
O
Ucapan terima kasih untuk orang-orang yang telah memberikan kisah kasih tentang makna
hidup serta langkah bijak dalam meniti liku-liku kehidupan..........
Ayahanda dan Ibunda tercinta, darimu kuperoleh sebuah arti perjuangan, kasih sayang,
EM
keagungan do’a-do’a tulus, motivasi, nasehat-nasehat, yang selalu tertanam dalam kalbu,
semoga ananda dapat menjadi anak yang berbakti dan dapat membahagiakan Ayah dan Ibu
kelak..........
Suamiku tersayang, darimu kuperoleh arti hidup, ketentraman jiwa, kasih sayang yang tulus,
engkaulah semangat hidupku, semoga adek selalu dapat membahagiakanmu..........
D
Kakak-kakakku, Mbak Ifa & Mas Aan, Mas Feri & Mbak Naily, Mbak
Uma & Mas Hilmi, Mas Yayak tersayang, dan adekku tercinta, Dek Mimin,
Dek Dewi, Dek Makiyyah, yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, motivasi, serta
do’a suci, semoga hati kita selalu bersatu..........
LS
Anang, Lek Rose, dan semua lek-ku tercinta terima kasih atas bantuan do’anya.......
Abah Gufron Hambali dan Umik Ifda yang selalu memberikan bimbingan, dan motivasi,
semoga semua menjadikan khusnul khotimah dan ilmu yang barokah..........
Guru-guruku yang telah mendidik nanda, memberikan ilmu tiada terhingga, jasamu tiada
O
pernah terlupakan. semoga untaian do’a serta pahala tak jemu teralir hingga yaumul
akhir..........
Sahabat-sahabatku, Fida, Barida, Dini (semoga persahabatan Q-ta abadi). U2k Mila Azzah
O
(trims banget akan rasa persaudaraannya). Afni, Nik-nok, Iefa, dan Om pic (yang selalu
ngingetin aq moga sukses selalu). Terima kasih kalian selalu membuatku tersenyum..........
O
Lamp. : 5 (lima) Ekslempar
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang
EM
di
Malang
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun
tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini:
D
Nama : Rizki Amaliya
Nim : 03110123
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN
LS
SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN
PUTRI AL-KAUTSAR SUMBERSARI SRONO
BANYUWANGI
Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak
diajukan untuk diujikan.
Demikian, mohon dimaklumi adanya.
O
Wassalamualaikum Wr.Wb.
O
Pembimbing
ST
O
Alhamdulillah, puji syukur dan sembah sujud hanyalah milik sang khaliq, Allah
swt, Tuhan sekalian alam yang menguasai alam semesta dengan segala kebesarannya
yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah serta Karunia-Nya, sehingga penulis dapat
EM
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan diantara do’a-do’a
para hamba-Nya, semoga Allah melimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad saw
sebagai rahmatan lil alamin. Pembawa risalah agung yang penuh dengan keselamatan
dan kebahagiaan haqiqi dalam indah indah rengkuh Ad-Diin Al-Islam. Penulisan skripsi
D
ini disusun untuk melengkapi syarat dalam rangka menyelesaikan studi pada Fakultas
Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Malang
sebagai tempat yang menempa penulis dalam warna pemikiran, pendidikan, dan tempat
penulis merasakan indahnya bangku perkuliahan.
LS
Banyak bantuan serta motivasi yang penulis terima dari berbagai pihak dalam
rangka menyelesaikan penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan rasa hormat serta ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. DR. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri
O
(UIN) Malang, atas segala motivasi dan kelengakapan layanan fasilitas dalam
membantu lancarnya proses pembelajaran selama penulis menempuh studi.
2. Bapak Dr. H. M. Djunaidi Ghony, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang
O
beserta semua civitas akademik, atas pimpinan dan pembinaan beliau penulis
dapat menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
ST
3. Bapak Drs. Moh. Padil M.pd.i., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam,
atas kerja keras dan kesabaran dalam menjalankan amanah sebagai Ketua Jurusan
SY
O
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
EM
HALAMAN MOTTO................................................................................... vi
HALAMAN NOTA DINAS ....................................................................... vii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI................................................................................................... x
D
HALAMAN LAMPIRAN ............................................................................ xi
ABSTRAK .....................................................................................................xii
BAB I: PENDAHULUAN
LS
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
D. Ruang lingkup Pembahasan ........................................................... 6
O
O
Kautsar............................................................................... 55
b. Bentuk-bentuk kegiatan di Pondok Pesantren Modern Putri
al-Kautsar dalam meningkatkan kemandirian santri dan
EM
problematikanya................................................................ 60
2. Faktor pendukung dan penghambat upaya meningkatkan
kemandirian santri di Pondok Pesantren Modern Putri al-
Kautsar .................................................................................... 75
D
BAB V: PEMBAHASAN
A. Upaya Meningkatkan Kemandirian Santri Di Pondok Pesantren
Modern Putri al-Kautsar Sumbersari Srono Banyuwangi ............ 77
B. Faktor Penghambat Dan Pendukung Upaya Meningkatkan
LS
Kemandirian Santri Di Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar
Sumbersari Srono Banyuwangi .................................................... 84
A. Kesimpulan .................................................................................. 89
B. Saran-Saran .................................................................................. 90
O
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ST
SY
Dari hasil penelitian penulis dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Upaya
meningkatkan kemandirian santri di Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar yaitu
dengan cara membuat program kegiatan yang bermutu dan meningkatkan sarana dan
prasarana kegiatan. Upaya meningkatkan kemandirian santri di Pondok Pesantren
Modern Putri al-Kautsar terlaksana dengan baik dengan cara menanamkan kemandirian
pada santri, menanamkan kedisiplinan pada santri, menanamkan rasa tanggungjawab, dan
O
menanamkan rasa percaya diri. 2. Faktor pendorong dan penghambat Upaya
meningkatkan kemandirian santri di Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar meliputi:
a. Faktor intern pribadi santri, hal ini terkait dengan kesadaran santri akan pentingnya
sikap kemandirian. b. Faktor ekstern yaitu meliputi, peningkatan sarana dan prasarana
EM
kegiatan, mengadakan program kegiatan bermutu dalam Upaya Meningkatkan
Kemandirian Santri, dan menanamkan disiplin yang tinggi.
D
LS
O
O
ST
SY
BAB I
PENDAHULUAN
O
A. Latar Belakang Masalah
EM
Sejak zaman penjajahan, pondok pesantren dan madrasah diniyah merupakan
Identitas pesantren pada hakikatnya telah lama kita ketahui, sebagai bukti bahwa
masyarakat jawa sebenarnya sudah lama mengenal adanya pesantren. Karena penyebaran
D
agama di jawa dilakukan oleh para wali yang salah satu metodenya menggunakan
aplikasi para santri menetap di surau. Pesantren merupakan sebuah lembaga yang telah
Pesantren adalah salah satu lembaga yang tumbuh dan berkembang dalam
O
hanya dijadikan sebagai lembaga ilmu keagamaan belaka, akan tetapi pesantren adalah
O
satu kesatuan integral yang tidak dapat lepas dari realitas obyektif agar mampu menjawab
tantangan zaman4. Selain itu pesantren juga harus mampu mensejahterakan umat dan
ST
1
Departemen Agama RI, Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren, 2005. hlm 1
2
Perhimpunan Pengembangan pesantren dan Masyarakat, Pergulatan Dunia Peantren,
Membangun Dari Bawah (Jakarta: P3M, 1995), hlm. 269
3
Ibid., hlm. 290
SY
4
Qirtas, Menggagas Pesantren Masa1 Depan, Geliat Suara Santri untuk Indonesia Baru
(Yogyakarta: CV. Qalam, 2003 ), hlm. 80
pendidikan pesantren membuat kurikulum muatan lokal atau kegiatan ekstrakurikuler
O
keagamaan belaka, sehingga para alumnus pesantren kesulitan dalam mencari pekerjaan
serta tidak mampu bersaing menghadapi kemajuan zaman. Padahal di sisi lain, suara
EM
masyarakat mengaharapkan pesantren di samping pintar dalam agama, juga mempunyai
Adapun pesantren yang ideal adalah pesantren yang mampu mengangkat dan
D
santri. Dr. Jimly As-Shiddiqie berpendapat bahwa eksistensi bangsa kita di tengah-tengah
percaturan global abad mendatang akan dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya
Perkembangan ilmu teknologi yang semakin pesat, gaya hidup yang semakin
hedonis dan konsumtif, pola kehidupan materialistic dan permissive yang kian merayak,
O
globalisasi ekonomi termasuk industri dan perdagangan, sumber-sumber alam yang kian
menipis dan langkah memadai kehidupan umat manusia dan pergaulan antara bangsa8.
O
Hal ini mengharuskan bangsa kita untuk memikirkan dan menentukan langkah-
langkah strategik yang tepat. Jika tidak dilakukan dengan cermat, maka bangsa Indonesia
ST
akan menjadi bangsa yang terkungkung dan selalu tertinggal dengan peradaban dunia.
6
Imam Suprayogo, Reformulasi Visi Pendidikan Islam (Malang: STAIN Press, 1997), hlm. 77
7
Jimly As-Shiddiqie, Sumber Daya Manusia Untuk Indonesia Masa Depan (Bandung:
Mizan,1995), hlm. 8
SY
8
Wardini Ahmad, “Pola Persekolahan Nasional Inovasi Sekaligus Gearakan Back to Basic”,
Jurnal Pendidikan Islam, hlm. 78
Mencermati kenyataan tersebut, peran pondok pesantren sangatlah besar dalam
O
belajar mengambil inisiatif, mengambil keputusan mengenai apa yang ingin dilakukan
EM
akan dapat mengalami perubahan yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi
insan mandiri.
penulisan yang bergerak untuk mengadakan penelitian dengan judul skripsi "UPAYA
D
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN
B. Rumusan Masalah
LS
1. Bagaimana upaya Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar dalam
2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat Pondok
O
C. Tujuan Penelitian
O
1. Bagi lembaga
O
Sebagai bahan koreksi dan evaluasi terhadap pendidikan Islam. yang selama ini
telah di lakukan. Di samping itu hasil penelitian ini di harapkan menjadi masukan
EM
dan bahan pertimbangan dalam pelaksanaan peningkatan kemandirian santri di
D
ilmu pengetahuan khususnya pengembangan pemikiran tentang tujuan pendidikan
Islam yang ingin di capai di pondok pesantren yang merupakan salah satu lembaga
Sebagai upaya memenuhi syarat kelulusan dalam menempuh program sarjana, dan
O
Modern Putri al-Kautsar Sumbersari Srono Banyuwangi, upaya meningkatkan
EM
Srono Banyuwangi, kemandirian santri di Pondok Pesantren Modern Putri al-
D
Pada bab ini dimaksudkan sebagai jawaban terhadap permasalahan yang telah
dirumuskan dalam bab pendahuluan. Pada bab ini penulis memaparkan upaya
Merupakan kesimpulan dari seluruh rangkaian pembahasan baik dalam bab satu,
O
dua, tiga, empat, lima, sehingga pada bab keenam ini berisikan kesimpulan dan
saran-saran yang bersifat konstruktif agar semua upaya yang pernah dilakukan
ST
serta segala hasil yang telah dicapai bisa ditingkatkan lagi kearah yang lebih baik.
SY
Menurut kartono kemandirian berasal dari kata independence yang biasa diartikan
sebagai sesuatu yang mandiri, yaitu kemampuan berdiri diatas kemampuannya sendiri
dengan kemandirian dan tanggung jawab atas segala tingkah lakunya sebagai manusia
O
Hedug16 menjelaskan bahwa kemandirian adalah suatu sifat yang memungkinkan
EM
seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri, mengejar
prestasi, penuh ketekunan serta keinginan untuk mengerjakan sesuatu tanpa bantuan
orang lain, maupun berfikir dan bertindak original, kreatif dan penuh inisiatif maupun
D
mempengaruhi lingkungannya, mempunyai rasa percaya diri terhadap kemampuan diri
tugas-tugas rutinnya.
Menurut Abu Hamid istilah santri berasal dari shastra dari bahasa tamil yang berarti
O
seorang ahli buku suci (Hindu). Dalam dunia pesantren istilah santri adalah murid
pesantren yang biasanya tinggal di asrama atau pondok. Hanya santri yang rumahnya
O
dekat dengan pesantren yang tidak demikian. Dari sumber lain, santri berarti orang baik
yang suka menolong.18 Dalam istilah lain juga diterangkan bahwa santri merupakan
ST
15
Iin Puji Astuti, “Perbedaan Kemandirian Antara Siswa dari Keluarga Lengkap Dengan Siswa
dari Keluarga Tidak Lengkap di Madrasah Aliyah an-Nur Bululawang Malang”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah
UIN Malang, 2002, hlm. 7
16
Ibid., hlm 8.
17
Ibid., hlm 7
SY
18
Abu Hamid dalam H.M Yacub, Pondok Pesantren dan Pembangunan Masyarakat Desa
(Bandung: Ankasa, 1993), hlm. 65
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemandirian santri adalah
kemampuan santri untuk berdiri sendiri dalam arti tidak bergantung pada orang lain.
Sikap mandiri adalah mampu berdiri sendiri tidak tergantung pada orang lain dalam
O
menentukan keputusan dan mampu melaksanakan tugas hidup dengan penuh tanggung
jawab dan mencoba membina diri untuk selalu mengembangkan sikap menuju ke arah
EM
positif.
Aspek kemandirian menurut Beller yang telah dikutip oleh Yunus Hanis Syam
D
mencoba mengarahkan perilakunya menuju kesempurnaan, memperoleh kepuasan dari
bekerja, dan mencoba mengerjakan tugas-tugas rutin oleh dirinya sendiri.22 Dalam
melatih kemandirian anak itu sangat sulit, tetapi hal itu dapat dilakukan walau dengan
LS
cara bertahap. Prinsip yang perlu diingat adalah bahwa anak akan terlatih menjadi
a. Emosi. Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak
O
b. Ekonomi. Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak
ST
22
Yunus Hanis Syam, Membangun Generasi Qur’ani Yang Mandiri (Yogyakarta: Tim Kreatif
Progresif, 2006), hlm. 123
a. Mampu menentukan nasib sendiri, segala sikap dan tindakan yang sekarang atau yang
akan datang dilakukan atas kehendak sendiri dan bukan karena orang lain atau
O
b. Mampu mengendalikan diri, maksudnya untuk meningkatkan pengendalian diri atau
adanya control diri yang kuat dalam segala tindakan, mampu beradaptasi dengan
EM
lingkungan atas usaha dan mampu memilih jalan hidup yang baik dan benar.
c. Bertanggung jawab, adalah kesadaran yang ada dalam diri seseorang bahwa setiap
tindakan akan mempunyai pengaruh terhadap orang lain dan dirinya sendiri. Dan
D
ataupun melakukan tugas-tugas rutin.
d. Kreatif dan inisiatif , kemampuan berpikir dan bertindak secara kreatif dan inisiatif
dapat mengatasi masalah sendiri serta berani menghadapi resiko terlepas dari
O
b. Mereka secara pribadi bertanggung jawab terhadap tingkah laku hidup mereka dan
ST
d. Mereka telah menemukan arti kehidupan yang cocok dengan diri mereka
SY
25
Mustafa, Penyesuaian Diri, Pengertian dan Peranan dalam Kesehatan Mental (Jakarta: Bulan
Bintang, 1982), hlm. 90
b. Pola asuh orang tua. Cara orang tua mengasuh atau mendidik anak akan
melarang atau mengeluarkan kata “jangan” kepada anak tanpa disetai dengan
O
penjelasan yang rasional akan menghambat perkembangan kemandirian anak.
EM
mengembangkan demokratisasi pendidikan dan cenderung menekankan indoktrinasi
pendidikan yang menekankan pentingnya pemberian sanksi atau hukuman juga dapat
D
lebih menekankan pentingnya penghargaan terhadap potensi anak, pemberian
ekspresi potensi remaja dalam bentuk berbagai kegiatan, dan tidak terlalu hierarkis
a. Pola asuh orang tua, orang tua dengan pola asuh yang demokratis sangat merangsang
ST
memperhatikan terhadap kebutuhan anak terutama dalam hal study dan pergaulannya
urutan posisi anak, kebiasaan serba dibantu, sikap orang tua, kurang kegiatan di luar
O
B. Kemandirian Menurut Perspektif Islam
dengan mengatur anak secara jarak jauh.30 Ketika mewasiatkan kepada orang tua untuk
EM
memelihara dan membimbing pendidikan anak-anaknya, Islam tidak bermaksud
memporak porandakan jiwa anak dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga
hidup dan urusannya hanya dipikirkan, diatur dan dikelola oleh kedua orangtuanya.
D
Memang kedua orangtualah yang bekerja banting tulang demi hidup dan masa depan
anak-anaknya yang pada akhirnya anak menjadi beban tanggungan orangtua, akan tetapi
tujuan utama Islam adalah mengontrol perilaku anak supaya tidak terbawa oleh arus
LS
menyimpang dan keragu-raguan serta upaya membentuk kepribadian yang tidak
sosial maupun ekonomi. Beliau membangun sifat percaya diri dan mandiri pada anak,
agar ia bisa bergaul dengan berbagai unsur masyarakat yang selaras dengan
O
keberaniannya bertambah. Dia tidak manja, dan kedewasaan menjadi ciri khasnya.31
30
Al-Husaini Abdul Majid Hasyim, Pendidikan Anak Menurut Islam (Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 1994). hlm. 79
SY
31
Jamal Abdurrahman, Cara Nabi Menyiapkan Generasi (Surabaya: CV Fitrah Mandiri Sejahtera,
2006). hlm. 212
penolong bagi yang lainnya. Daripada anak menjadi pemalas dan beban bagi orang lain.35
Rosul bersabda:
O
Bermain-mainlah dengan anakmu selama seminggu, didiklah ia selama seminggu,
temanilah ia selama seminggu pula, setelah itu suruhlah ia mandiri. (HR bukhori)36
EM
Dari hadist tersebut menunjukkan bahwa orang tua mempunyai andil yang besar
dalam mendidik kemandirian anak. Ada upaya-upaya yang harus dilakukan orang tua
ketika menginginkan anak tumbuh mandiri. Dan upaya tersebut harus dilakukan setahap
demi setahap agar apa yang diharapkan dapat terwujud. Salah satu upaya yang bisa
D
dilakukan adalah mengenalkan anak pada dunia pra sekolah atau pendidikan anak usia
dini.
dan tidak lama sesudahnya beliau menjadi yatim piatu namun Rasulullah saw memiliki
tekad yang kuat untuk hidup mandiri tidak menjadi beban bagi orang lain. Mulai dari usia
O
8 tahun 2 bulan, Rasulullah saw sudah mulai mengembala kambing. Terus berkembang,
hingga pada usia 12 tahun sudah melakukan perjalanan sebagai kafilah dagang. Di usia
O
25 tahun, Muhammad saw menikahi Siti Khadijah dengan mahar 20 ekor unta muda.
Jarang kita jumpai pemuda yang berani memberi mahar sebanyak atau setara dengan
ST
itu.37
35
Jamal Abdurrahman, , Op.Cit., hlm 215
36
As-Sayid Muhammad Rosyid Ridha, Tafsir Al-Manar (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1993). hlm.
298
SY
37
Abdullah Gymnastiar, Malu Jadi Benalu (Bandung: Khass MQ, 2005), hlm. 14
∩∇⊆∪ Wξ‹Î6y™ 3“y‰÷δr& uθèδ ô⎯yϑÎ/ ãΝn=÷ær& öΝä3š/tsù ⎯ÏμÏFn=Ï.$x© 4’n?tã ã≅yϑ÷ètƒ @≅à2 ≅è%
O
Ayat diatas menjelaskan bahwa individu itu berbuat atas kehendak dan
inisiatifnya sendiri dan bukan karena kehendak orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa
EM
individu pada dasarnya ingin mandiri karena kemandirian itu merupakan sifat dasar
manusia.
Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua diindonesia yang telah
D
tumbuh dan berkembang sejak masa penyiaran Islam. Pada umumnya pondok pesantren
didirikan oleh para ulama secara mandiri sebagai tanggung jawab ketaatan terhadap Allah
LS
swt. Untuk mengajarkan, mengamalkan dan mendakwahkan ajaran-ajaran agamanya
karena pesantren didirikan oleh para ulama atau tokoh agama dengan visinya masing-
pendidikan pesantren, yaitu pesantren sebagai pusat pendidikan dan pendalaman ilmu
mandiri dan penuh keikhlasan para ulama dan masyarakat pendukungnya, maka
ST
dikalangan santripun tumbuh pula jiwa kemandirian, keihlasan dan kesederhanaan. Jiwa
dan sifat tersebut memang selalu ditumbuhkan dan selalu tampak dalam kehidupan
40
Ibid.
41
Ibid., hlm. 27
Pada umumnya, kemandirian dan kegiatan kewirausahaan pesantren dapat
berjalan dengan lancar dan maju. Karena adanya beberapa faktor, antara lain : 44
O
memiliki lahan, baik milik sendiri maupun dari wakaf umat.
2. Banyak tersedia SDM, yaitu para santri, ustad, keluarga besar pesantren.
EM
3. Tersedia waktu yang cukup banyak, karena para santri tinggal di asrama.
4. Adanya tokoh pesantren (kyai, ajengan, tuan guru, buya) yang memiliki kharisma
D
keluarga besar pesantren.
6. Jumlah santri yang cukup banyak serta masyarakat Islam sekitarnya yang biasanya
Salah satu ciri utama anak yang berprestasi adalah yang mempunyai tingkat
O
kemandirian yang cukup baik. Anak yang berprestasi adalah yang mendapat latihan
kemandirian dan mengurus dirinya sendiri pada usia yang lebih awal. Untuk menciptakan
O
hal itu, cara pendidikan yang tepat adalah dengan cara memprsiapkan anak untuk
Mengembangkan sikap dan perilaku mandiri pada santri denagan dua unsur
penting yang perlu ditanamkan. Pertama, bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Kedua,
tidak menggantungakan diri pada bantuan orang lain dalam bekerja dan bertingkah laku.
SY
44
Ibid., hlm. 28
45
Yunus Hanis Syam, Op.Cit. hlm 124
bantuan, mengasah kepekaan dan tanggung jawab sosial untuk anak, melibatkan anak
untuk dalam kegiatan organisasi atau klub yang bermanfaat sesuai dengan minat dan
O
b. Menanamkan Rasa Tanggung Jawab Pada Diri Anak
EM
menuju kemandirian. Dengan tanggung jawab, kita bisa menunjukkan kemampuan
emosi untuk tidak bergantung pada orang lain. Lie dan Prasasti mengemukakn bahwa
tanggung jawab berkaitan dengan sifat dapat dipercaya dan diandalkan. Memegang
tanggung jawab pada sesuatu atau seseorang berarti kita dapat mempertanggung
D
jawabkan tindakan kita. Tanggung jawab juga akan menentukan apakah orang lain
akan bisa mempercayai dan mengandalkan kita tanpa perlu kita sangkal, rasa
kepercayaan ini merupakan salah satu modal yang sangat penting bagi keberhasilan
LS
seseorang.
Karena itu menanamkan rasa tanggung jawab pada diri anak itu sangat penting
sekali dalam membantu mempersiapkan kemandirian dirinya. Baik untuk anak yang
O
masih kecil maupun yang sudah besar, orang tua sebaiknya tidak mengambil alih
tanggung jawab anak. Misalnya ketika anak melakukan kesalahan dan kekeliruan
O
pada orang lain, orang tua sebaiknya bisa mengambil kesempatan ini sebagai suatu
moment pembelajaran bagi anak. Orang tua sebaiknya hanya mendorong anak untuk
ST
bisa menghadapi dan meminta maaf sendiri, orang tua mendukung, dan mendampingi
arif dalam memberikan sangsi, tidak terbawa emosi atau dorongan-dorongan lain.
O
1) Perlu adanya bukti yang kuat tentang adanya tindak pelanggaran;
EM
2) Hukuman harus bersifat mendidik ,bukan sekedar memberi kepuasan atau balas
D
di sengaja atau tidak.
Upaya yang dapat dilakukan pendidik untuk membiasakan anak didik agar tidak
Anak yang terbiasa berhadapan dengan situasi atau hal-hal yang sudah ditentukan
O
oleh orang lain, akan malas untuk melakukan pilihan sendiri. Sebaliknya bila ia terbiasa
dihadapkan pada beberapa pilihan, ia akan terlatih untuk membuat keputusan sendiri bagi
O
dirinya.
2) Hargailah Usahanya
ST
Hargailah sekecil apapun usaha yang diperlihatkan anak untuk mengatasi sendiri
kesulitan yang ia hadapi. Orang tua biasanya tidak sabar menghadapi anak yang
membutuhkan waktu lama untuk membuka sendiri kaleng permennya. Terutama bila saat
SY
48
Tamyiz Burhanudin, Ahlak Pesantren: Solusi Bagi Kerusakan Ahlak (Yogyakarta:Ittaqa Press,
2001) hlm. 58
akan hanya tergantung pada orang tua, yang bukan tidak mungkin kelak justru akan
O
Tak jarang orang tua ingin menghindarkan anak dari rasa kecewa dengan
mengatakan "mustahil" terhadap apa yang sedang diupayakan anak. Sebenarnya apabila
EM
anak sudah mau memperlihatkan keinginan untuk mandiri, dorong ia untuk terus
D
LS
O
O
ST
SY
49
Ummu Nadzifah, “Mendidik Anak Agar Mandiri”, http:www.e-smartschool.com, diakses 2
Juni 2007
kriteria untuk keabsahan data, desain penelitian bersifat sementara, dan hasil
penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.52
O
Kemudian data di himpun dengan penagmatan yang seksama meliputi deskripsi yang
EM
hasil analisis dokumen dan catatan-catatan berdasarkan uraian di atas.
D
meningkatkan kemandirian santri di Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar .
2. Kehadiran Peneliti
LS
Dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti mutlak diperlukan. Hal ini
dikarenakan instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri.
rumit, karena ia merupakan perancang pelaksana, pengumpul data analisis penafsir data,
Jadi, kunci dari penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri, karena ia bertindak
ST
mempunyai fungsi terbatas yaitu hanya sebagai tugas pendukung peneliti. Kehadiran
peneliti dalam penelitian ini di ketahui statusnya sebagai peneliti sebagai subyek atau
SY
52
Ibid., hlm. 27
53
Ibid., hlm. 121
laboratorium bahasa, kepramukaan, jam’iyatul qura’, praktek ubudiyah praktis dan
khitobah dengan menggunakan tiga bahasa, serta pendidikan jasmani /berolahraga setiap
sore hari dan kegiatan-kegiatan lainnya untuk meningkatkan kemandirian santri sebagai
O
pribadi modern yang mampu mengikuti perkembangan era globalisasi.
4. Sumber Data
Yang dimaksud sumber data adalah subjek di mana data diperoleh.55 Sedangkan
EM
menurut Lofland, yang di kutip oleh Moleong, sumber data utama dalam penelitian
kualitatif ialah kata-kata atau tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain.56 Jadi sumber data itu menunjukkan asal informasi. Data itu harus di
D
peroleh dari sumber data yng tepat. Jika sumber data tidak tepat, maka mengakibatkan
dsata yang terkumpul tidak relevan dengan masalah yang di teliti.Adapun sumber data
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama
yakni perilaku warga masyarakat melalui penelitian di lapangan.57 Jadi, data primer ini di
O
peroleh secara langsung melalui pengamatan dan pencatatan di lapangan. Data primer
dari penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan kiai, direktris, para
O
Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar, kondisi fisik, letak geografis, sarana dan
55
Suharsini Arikunto, Prosedur Penefilian Suatu Pendekatan Praktek ( Jakarta: Rieneka Cipta,
2002), hIm. 102
SY
56
Lexy j. Moleong, Op.Cit., hlm. 157
57
Soerjono Soekanto, Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Bumi Aksara, 1986), hlm.12
secara sistematis berdasarkan tujuan penelitian baik secara langsung maupun tidak
langsung.60
O
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap
muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan
EM
Metode wawancara sangat diperlukan dan berpengaruh besar dalam proses
pengumpulan data di dalam penelitian, tahap-tahap yang akan dilaksanakan dalam tehnik
wawancara dalam penelitian ini adalah meliputi; menentukan siapa yang diwawancarai,
D
mempersiapkan wawancara, melakukan wawancara dan memelihara agar wawancara
Dalam penelitian ini yang akan diwawancarai adalah : pengasuh Pondok Pesantren
LS
Modern Putri al-Kautsar, ketua yayasan, direktris pendidikan, dewan guru, santri, serta
2. Observasi
O
Metode Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.62 Sebagai alat
O
pengumpulan data, observasi langsung akan memberikan sumbangan yang sangat penting
dalam penelitian deskriptif jenis-jenis informasi tertentu dapat diperoleh dengan baik
ST
60
Muhammad Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur Dan Strategi (Bandung: Angkasa, 1987),
hlm. 83
SY
61
Muhammad Nasir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), hlm. 234
62
Ibid., hIm 70
maka peneliti tinggal membubuhkan tanda check list di tempat yang sesuai untuk
mencatat hal-hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar variable peneliti
O
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa arsip maupun dokumen-
dokumen mengenai latar belakang objek penelitian sarana dan prasarana, struktur
EM
organisasi, notula rapat, dokumen tentang profil Pondok Pesantren Modern Putri Al-
Kautsar, round time kegiatana santri, dan berbagai literatur yang relevan dengan
D
6. Tehnik Analisis Data
Analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisa data-data
yang diperoleh dari penelitian. Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat
LS
kritis dalam penelitian. Dalam penelitian ini Peneliti menggunakan analisis non statistik
sesuai untuk data textular yang tidak diwujudkan dalam bentuk angka.Dalam
Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.66Lebih lanjut
64
Suharsini Arikunto. Prosedur Penefilian Suatu Pendekatan Praktek ( Jakarta: Rieneka Cipta,
2002), hIm. 206
SY
65
Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Raja grafindo persada, 2003), hlm. 94
66
Lexy J. Moleong, op.cit., hlm. 6
Perpanjangan kehadiran peneliti akan memungkinkan peningkatan derajat
kepercayaan data yang dikumpulkan. Selain itu, menuntut peneliti untuk terjun kedalam
lokasi penelitian dalam waktu yang cukup panjang guna mendeteksi dan
O
memperhitungkan distorsi yang mungkin mengotori data.
EM
membangun kepercayaan pada subyek terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri
peneliti sendiri. Jadi, bukan hanya menerapkan tehnik yang menjamin untuk
pengembangan yang berlangsung setiap hari dan merupakan alat untuk mencegah usaha
D
coba-coba dari pihak subyek.
Tehnik ini dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang
LS
diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat. Tehnik ini
mengandung beberapa maksud sebagai salah satu tehnik pemeriksaan keabsahan data.
Pertama, untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan
O
kejujuran. Kedua, diskusi dengan sejawat ini memberikan suatu kesempata awal yang
baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis yang munculdari pemikiran peneliti.70
O
c. Trianggulasi
memanfaatkan sesuatu yang lain, diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
70
Ibid., hlm. 332
71
Ibid.,hlm. 330
BAB IV
HASIL PENELITIAN
O
A. Objek Penelitian
EM
Pondok Pesantren Modern al-Kautsar merupakan suatu lembaga pendidikan Islam
yang beraqidah a’la ahlussunnah waljamaah, yang didirikan atas dasar rasa tanggung
jawab untuk membina dan mendidik generasi penerus yang bertakwa kepada Allah swt,
yang memiliki ahlaqul karimah, wawasan yang luas, kwalitas ilmu yang memadai,
D
mandiri dan disiplin yang tinggi.
peletakan batu pertama gedung Pondok Pesantren Modern al-Kautsar yang dibangun di
Berkat persatuan dan kesatuan serta kerjasama dan tekad bulat tokoh-tokoh Islam
serta masyarakat sekitar akhirnya selama 5 bulan pembangunan gedung 5 lokal dan
O
segala sesuatu untuk keperluan sarana dan prasarana pendidikan secukupnya dapat
diselesaikan. Pada tanggal 1 Juli 1992 Pondok Pesantren Modern Putra al-Kautsar
ST
diresmikan. Kemudian pada tahun 1993 membuka cabang Pondok Pesantren Modern al-
Kautsar khusus Putri yang berlokasikan di desa Sumbersari kecamatan Srono kabupaten
SY
73
47 Putra
Brosur Pondok Pesantren Modern al-Kautsar
jalan raya Genteng, dan sebelah timur di batasi oleh perumahan penduduk masyarakat
desa Sumbersari.
Keadaan cuaca di lokasi Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar cukup alami,
O
sebab dekat dengan sungai dan penghijauan sawah pertanian yang bebas dari arus polusi
pabrik. Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar terletak di kawasan pedesaan tetapi
EM
tidak terlalu jauh dari perkotaan sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
D
mengikuti kurikulum Departemen Pendidikan Agama dan kurikulum Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan serta kurikulum khusus Pondok Pesantren Modern dengan
bahasa pengantar bahasa Arab atau bahasa Inggris yang mengacu kepada terciptanya
LS
alumni (out put) yang menguasai bahasa Arab dan bahasa Inggris, baik aktif maupun
pasif dan mempunyai kemauan dan kemampuan untuk mengajar (amaliyah al-tadris)
dengan bahasa Arab atau Inggris pada anak didik tingkat dasar.
O
khitobah dengan menggunakan tiga bahasa (pidato bahasa Arab, Inggris dan Indonesia),
lainnya.77
(tiga) lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah di rumuskan yang di jiwai
SY
76
Observasi hari Selasa tanggal 29 Mei 2007
77
Wawancara bersama Ustadzah Ulva Azizah pada hari Rabo tanggal 30 Mei 2007
Untuk kemajuan Pondok Pesantrren Modern Putri al-Kautsar diusahakan
O
pelajaran yang diberikan, seperti halnya guru bahasa Arab dan bahasa Inggris tidak hanya
sekedar bisa teori, tetapi harus bisa berdialog dan berkomunikasi dengan bahasa
tersebut.79
EM
TABEL I
DAFTAR GURU
D
SUMBERSARI SRONO BANYUWANGI
Tempat Tanggal
No Nama Pendidikan Terakhir
Lahir
01 Drs. Nur Salim Bwi, 20 Juli 1966 S1 (PAI) IAIN 1990
LS
02 Ismiyati S.Pd Bwi, 13 juni 1975 S1 (FKIP) UNEJ
03 Drs. Nur Hadi Bwi, 8 September SI (PAI) IAIN Jember
1964
04 Fitriani, S, PdI Bwi, 28 Juni 1983
S1 (PAI) STAI Ibrahiny
Genteng
05 Buklaini Yasin, Bwi, 4 April 1972 S2 Univ. Kanjuruhan
M. Pd Malang
O
untuk kegiatan khusus di bulan Romadlon. Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar
sudah bisa membeli sepetak tanah lapang untuk kegiatan olahraga seluas 3.700 M2, untuk
O
sarana kegiatan pramuka disediakan bukit kecil seluas 12.500 M2. dan tanah datar seluas
30.000 M2. dan untuk sarana transportasi telah tersedia mobil pick up dan dua mobil mini
bus.80
EM
TABEL II
D
SUMBERSARI SRONO BANYUWANGI
8 Wakasek 1 Baik
9 Lab IPA. 1 Baik
10 Lab. Bahasa 1 Baik
ST
11 UKS 1 Baik
12 Lab. Computer 1 Baik
13 Koperasi/Toko 1 Baik
14 Ruang OSAKI 1 Baik
SY
80
Ibid,. hlm 3
B. Penyajian Data
al-Kautsar
O
a. Kemandirian Santri di Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar
EM
pendidikan Islam yang dikelola dengan manajemen modern sehingga dapat tumbuh dan
berkembang serta mampu bersaing dengan Pondok Pesantren lainnya, dan jumlah
santrinya secara keseluruhan kurang lebih 400 santri dan semuanya wajib berasrama (full
day) di lokasi pondok pesantren. Berkat keuletan serta kerja sama yang harmonis semua
D
pengurus Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar sudah mengoutputkan santri yang
menguasai bahasa Arab atau bahasa Inggris serta siap mengajar pada lembaga pendidikan
Islam dengan memakai kedua bahasa pengantar tersebut. Pondok Pesantren Modern Putri
LS
al-Kautsar memiliki visi, misi yaitu:82
a. VISI
yang luas, memiliki ilmu yang memadai, mandiri, dan memiliki disiplin yang tinggi.
b. MISI
O
82
Profil Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar
sifat kemandirian dimiliki oleh peserta didik, terutama santri yang hidup jauh dari orang
kondisi di mana seseorang tidak tergantung pada orang lain dalam menentukan
O
keputusan.
EM
penuh hal ini disampaikan oleh K.H. Noor Hamid Askandar saat diwawancarai sebagai
berikut:
Kalau kita lihat dari kehidupan sehari-hari di pondok pesantren secara tidak sadar
telah melakukan proses kemandirian, karena mereka para santri melakukan segala
sesuatu sendiri tanpa tergantung pada orang lain ataupun temannya. Mau
tergantung pada temannya gimana la wong temannya juga memiliki kewajiban
D
yang sama dengan apa yang dilakukannya.85
Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar sangat menjunjung tinggi kedisiplinan, karena
LS
dengan kedisiplinan cara hidup santri bisa termenej. Begitu juga dengan semua kegiatan
yang ada di pondok pesantren. Semua kegiatan akan berjalan dengan tertib apabila semua
santri disiplin dengan waktu dan peraturan yang ada. Pendidikan yang ditanamkan
O
kepada santri yang ada di Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar adalah usaha
pesantren untuk membentuk kemandirian santri. Agar santri lebih percaya pada
O
kemampuannya sendiri. Seperti yang telah disampaikan oleh Endang Indarti Rahayu
bahwa:
ST
Sifat kemandirian tidak mudah dimiliki peserta didik, oleh karena itu
kemandirian harus ditanamkan kepada para santri sejak dini. Kedisiplinan sangat
berperan dalam pembentukan sifat kemandirian santri. Di Pondok Pesantren
Modern Putri al-Kautsar semua santri wajib menaati peraturan yang telah ada
demi tertibnya semua kegiatan. Tetapi para santri masih kurang sadar bahwa
SY
85
Ibid,.
Upaya Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar dalam meningkatkan
kemandirian santri, kami lakukan dengan cara memberikan kegiatan-kegiatan
pada santri yang sekiranya bermanfaat bagi santri kelak setelah keluar dari
pondok, misalnya mengadakan kegiatan-kegiatan yang bekaitan dengan
peningkatan bahasa santri, tataboga, kaligrafi, komputer, laboratorium, dan juga
amaliyah tadris. Yang mana kegiatan ini adalah untuk menanamkan jiwa guru
O
bagi santri yang tinggal 6 tahun di Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar
sebagai persyaratan akhir studi. Apabila mereka tidak lulus maka santri wajib
memgulang sampai santri dinyatakan lulus.88
EM
Semua santri diwajibkan mengikuti kegiatan yang diadakan pesantren. Yang
mana pesantren mempunyai tujuan agar santri mandiri, yaitu santri mempunyai
pengetahuan seperti yang santri lain miliki agar mereka tidak saling menggantungkan
D
Upaya meningkatkan kemandirian santri di Pondok Pesantren Modern Putri al-
Kautsar yaitu dengan cara mengadakan beberapa kegiatan yang bermanfaat bagi masa
depan santri, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Ustadzah Endang Indarti Rahayu
LS
sebagai direktris Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar sebagai berikut:
88 88
Hasil wawancara dengan direktris Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar pada hari selasa
5 juni 2007
SY
89
Hasil wawancara dengan direktris Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar pada hari selasa 5
juni 2007
diusahakan melalui penanaman kedisiplinan, penanaman rasa tanggung jawab, dan
O
Meningkatkan kemandirian santri dan problematikanya.
a) Amaliyah al-Tadris
EM
Nama kegiatan ini adalah “At-Tarbiyah al-Amaliyah al-Tadris” (pendidikan
praktek mengajar). Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang dilaksanakan
di Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar, dilaksanakan setiap tahun sekali pada
akhir tahun pelajaran, yang merupakan program wajib yang harus diikuti oleh semua
D
kelas VI (setara dengan kelas XII Madrasah Aliyah), Yang tujuannya adalah untuk
Program Amaliyah al-Tadris pada dasarnya adalah tanggung jawab Direktris yang
mendapat mandat dari Pengasuh, kemudian Direktris menunjuk pembimbing qism ta’lim
O
sebagai penanggung jawab operasional untuk membentuk tim yang khusus pembimbing
yang menguasai bahasa Arab atau bahasa Inggris, diberi tugas untuk membuat proposal
O
yang dipimpin oleh qism ta’lim (bagian pengajaran) dan diikuti oleh semua tim khusus
91
Observasi hari rabo tanggal 30 Mei 2007
Tujuan organisasi pendidikan Amaliyah al-Tadris di Pondok Pesantren Modern
Putri al-Kautsar adalah untuk mengidenteifikasi kedudukan, tugas, dan tanggung jawab
masing-masing agar tercipta pola kerja yang harmonis untuk mencapai tujuan, dan agar
O
mereka bekerja sama lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan bersama sesuai
EM
Dari wawancara peneliti dengan qism ta’lim (bagian pengajaran) ustadzah Ruliani
D
kognitifnya, efektifnya, dan psikomotoriknya. Dengan bahasa pengantar bahasa
Arab dan bahasa Inggris.93
menguji kemampuan dan melatih santri untuk menjadi guru dalam bidang studi agama
yang menguasai bahasa Arab dan bahasa Inggris. Sementara itu Ustadazah Fitriani
O
menambahkan bahwa:
seorang guru.94
SY
93
Hasil wawancara dengan Ustadzah ulva azizah pada hari Rabo Tanggal 30 Mei 2007
94
Ibid,.
c) Mufrodat
Nama kegiatan ini adalah mufrodat. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang
dilaksanakan setiap hari pada pagi hari setelah sholat subuh mulai jam 04.30-05.00.
O
Dilaksanakan di lingkungan Pondok Pesantren Modern Putri Al-Kautsar yang wajib
diikuti oleh semua santri. Dalam kegiatan ini tutor memberikan mufrodat atau
EM
vocabularies 2-4 kosa kata pada setiap harinya, dan santri dibagi berdasarkan kelompok
kelas. Kegiatan ini bertujuan agar santri mempunyai banyak perbendaharaan kata dan
Kegiatan ini pada dasarnya adalah tanggung jawab direktris yang mendapat
D
mandat dari pengasuh, kemudian direktris menunjuk qism ta’lim sebagai penanggung
jawab dan di bantu oleh pengurus OSAKI (organisasi santriwati al-Kautsar putri) bagian
bahasa.
LS
Tehnik pelaksanaan program kegiatan ini adalah melalui rapat yang dilaksanakan
setiap bulan yang di pimpin oleh qism ta’lim (pembimbing bagian pengajaran) dan diikuti
oleh pengurus OSAKI (organisasi santriwati al-Kautsar putri) bagian bahasa. Demi
O
kelancaran kegiatan ini pembimbing serta pengurus memotivasi dan mengontrol para
santri agar lebih antusias dalam mengikuti kegiatan. Problematika dan Hambatan-
O
hambatan kegiatan ini adalah; Merasa bosannya santriwati yang menyebabkan mufrodat
subuh tidak semangat lagi, adanya sebagian tutor yang tidak masuk, banyak kata-kata
ST
Setelah santri mendapatkan kosa kata atau kalimat setiap harinya yang di peroleh
96
Observasi Pada Hari Selasa Tanggal 29 Mei 2007
d) Khitobah
Nama kegiatan ini adalah khitobah. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang
dilaksanakan selama satu minggu sekali pada hari Sabtu mulai jam 18.45-19. 45.
O
Dilaksanakan di aula, dan musolla,. yang terbagi menjadi tiga kelompok, yang wajib
diikuti oleh semua santri. Kegiatan ini bertujuan melatih mental santri berbicara di depan
orang banyak.99
EM
Kegiatan ini pada dasarnya adalah tanggung jawab direktris yang mendapat
mandat dari pengasuh, kemudian direktris menunjuk qism ta’lim sebagai penanggung
jawab dan dibantu oleh pengurus OSAKI (organisasi santriwati al-Kautsar putri) bagian
D
bahasa.
Tehnik pelaksanaan program kegiatan ini adalah melalui rapat yang dilaksanakan
setiap bulan yang dipimpin oleh qism ta’lim (pembimbing bagian pengajaran) dan diikuti
LS
oleh pengurus OSAKI (organisasi santriwati al-Kautsar putri) (organisasi santri al-
Kautsar) bagian bahasa. Demi kelancaran kegiatan ini pembimbing serta pengurus
memotivasi dan mengontrol para santri agar lebih antusias dalam mengikuti kegiata ini.
O
Sumber dana kegiatan ini diperoleh dari iuran wajib peserta yang dikumpulkan
datang tepat waktu, kurang adanya kesiapan bagi santri yang bertugas, sulitnya
ST
Kegiatan khitobah ini juga termasuk salah satu kegiatan yang tujuannya untuk
sebagai berikut:
Tujuan dari kegiatan olahraga adalah agar santri selalu sehat dan bugar jasmani,
apabila santri sehat mereka akan selalu bersemangat dalam belajarnya. Adapun
O
cabang-cabang olahraga yang mereka ikuti adalah voly, basket, kasti, bulu
tangkis, lempar lembing, dan juga senam pagi yang dilaksanakan pada setiap hari
Rabu mulai pukul 05.30-06.00, selain itu juga ada kegiatan jalan sehat yang
dilaksanakan pada setiap hari Minggu mulai pukul 05.30-07.00 yang mana
EM
kegiatan jalan sehat ini bertujuan menanggulangi kejenuhan santri selama satu
Minggu melakukan proses pembelajaran, kegiatan ini juga bisa dikatakan acara
refresing bagi santri.101
Putri al-Kautsar banyak dibuka cabang-cabang olahraga yang salah satu tujuaannya
D
adalah untuk memfasilitasi santri dalam bidang minat bakat, selain untuk kesehatan
jasmani santri.
f) Halaqoh quraniyah
LS
Nama kegiatan ini adalah halaqoh quraniyah. Kegiatan ini merupakan kegiatan
rutin yang dilaksanakan setiap hari pada malam hari mulai jam 18.00-18.45, yang
dilaksanakan di Musolla, dan Aula Pesantren. Kegiatan ini wajib diikuti oleh semua
O
santri. Dalam kegiatan ini santri terbagi menjadi beberapa kelompok tiap kelompok
terdiri dari 15 orang dan dibimbing langsung oleh seorang Ustadzah. Tujuan dari
O
kegiatan ini adalah agar santri mampu membaca bacaan al-Quran dengan baik dan benar.
Kegiatan ini pada dasarnya adalah tanggung jawab direktris yang mendapat
ST
mandat dari pengasuh, kemudian direktris menunjuk qism ta’lim sebagai penanggung
jawab dan di bantu oleh santri senior yang duduk di kelas VI. Problematika dan
101
Wawancara Dengan Ustadzah Nurul Fitriawati Pada Tanggal 1 Juni 2007
h) Tataboga
Nama kegiatan ini adalah tataboga. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang
dilaksanakan setiap hari mulai pagi sampai sore hari, yang dilaksanakan di dapur
O
pesantren. Setiap satu bulan sekali setiap santri mendapat giliran tobakhoh yang sudah
terbagi dalam beberapa kelompok, yang mana dalam kegiatan ini santri dibimbing oleh
EM
juru masak pesantren. Kegiatan ini dilaksanakan yaitu untuk memenuhi kebutuhan makan
santri dan ustadzah yang bermukim di asrama pesantren. Setiap satu semester sekali
santri juga diberi kesempatan untuk praktek membuat kue dan kegiatan tataboga lainnya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar santri mempunyai ketrampilan dalam hal masak-
D
memasak, karena mereka suatu hari dituntut untuk menguasai ilmu tataboga apabila
Kegiatan ini pada dasarnya adalah tanggung jawab direktris yang mendapat
LS
mandat dari pengasuh, kemudian direktris menunjuk bagian kopda sebagai penanggung
jawab dan di bantu oleh pengurus OSAKI (organisasi santriwati al-Kautsar putri) bagian
kopda
O
Sumber dana kegiatan ini diperoleh dari iuran wajib santri dan sumbangan
partisipan serta subsidi dari pengurus yayasan Pondok Pesantren Modern Putri al-
O
menerima masukan dan pengeluaran mempunyai sifat seperti kecepatan yang tinggi,
SY
diuraikan di atas. Kegiatan-kegiatan lain yang tidak diuraikan karena tidak dibatasi oleh
O
waktu, seperti kegiatan organisasi, koperasi pesantren, kaligrafi letter, karya ilmiah dan
lain-lain. Direktris bekerja sama dengan dewan guru untuk selalu meningkatkan sarana
EM
dan prasarana yang yang dibutuhkan dalam kegiatan-kegiatan di atas agar santri selalu
bersemangat dalam mengikuti semua kegiatan yang ada di pesantren. Semua kegiatan
tersebut di atas terlaksana dengan baik meskipun masih ada hambatan-hambatan yang
D
2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Upaya Meningkatkan Kemandirian Santri
Semua program dan rencana tidak berjalan dengan lancar tanpa hambatan masih
LS
ada kendala yang dihadapi oleh para pendidik, seperti yang telah disampaikan oleh
Hal yang masih sulit kami hadapi adalah menyadarkan santri akan arti penting
kedisiplinan. Kami sangat mengharap santri disiplin dengan peraturan yang ada dengan
O
kebiasaan disiplin mereka secara tidak sadar telah melakukan proses kemandirian yaitu
mereka telah mampu mengontrol emosi, mengatasi masalah yang mereka hadapi, dapat
melakukan sendiri tanpa bantuan orang lain dan diimbangi dengan rasa tanggung
jawab104
O
Dari keterangan tersebut jelaslah bahwa, kedisiplinan yang menjadi prioritas utama
memang sulit menanamkan kedisiplinan pada santri, salah satu faktornya adalah kurang
sadarnya santri akan arti kedisiplinan. Dengan kebiasaan disiplin secara tidak sadar santri
SY
104
Hasil wawancara dengan direktris Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar pada hari selasa
5 juni 2007
BAB V
PEMBAHASAN
O
al-Kautsar
Santri adalah aset negara generasi penerus bangsa. Oleh karena itu begitu urgent
EM
posisi peserta didik dalam dunia pendidikan untuk menyiapkan generasi Islam yang
berkualiatas, baik sisi intelektual maupun sisi religiusnya. Inilah dasar pemikiran yang
membuat peneliti tertarik untuk mengkaji dalam skripsi penulis yang berjudul Upaya
D
Sumbersari Srono Banyuwangi.
Semua pembahasan dan analisis yang diulas peneliti mengacu pada interviuw,
observasi, dan dokumentasi yang merupakan cara pengumpulan data-data yang ada dan
LS
didapatkan penulis. Wawancara dilakukan peneliti kepada pengasuh Pondok Pesantren
Modern Putri al-Kautsar, Direktris Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar, para
Ustadzah Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar serta Santri Pondok Pesantren
O
Agama Islam adalah agama yang universal yang mengajarkan kepada umat
O
manusia mengenai berbagai aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrowi, salah satu
ajaran Islam tersebut adalah mewajibkan kepada umat Islam untuk melaksanakan
ST
pendidikan. Karena menurut ajaran Islam, pendidikan adalah juga merupakan kebutuhan
hidup manusia yang mutlak harus dipenuhi, demi untuk mencapai kebahagiaan dunia dan
77
menjelaskan bahwa usahanya kelak akan diperlihatkan-Nya. Seorang individu akan
mempertanggung jawabkan semua yang telah dia perbuatnya selama hidup di dunia, tidak
O
Tetapi mereka juga akan mempertanggung jawabkan perbuatannya kepada sesamanya.
EM
kegiatan atau tugas sehari-hari sendiri dengan sedikit bimbingan, sesuai dengan tahapan
tanpa bantuan orang lain adalah suatu yang harus dimiliki oleh peserta didik , dan
pendidik haruslah menanamkan kemandirian sejak dini pada peserta didik, karena
D
kemandirian bisa dimiliki seseorang melalui proses yang cukup panjang.
Seperti yang telah dijelaskan oleh Zaim Mu’tadin bahwa seseorang bisa disebut
mandiri apabila sudah memenuhi aspek-aspek kemandirian yang terdiri dari empat aspek
LS
yaitu; emosi, ekonomi, intelektual, dan sosial.110 Dalam kehidupan sehari-hari santriwati
a. Emosi.
O
Para santri hidup jauh dari orang tua, pesantren mengajarkan bahwa dalam melakukan
O
kegiatan apapun harus berangkat dari kesadaran sendiri, tanpa pamrih, serta lepas dari
b. Ekonomi.
uang saku dari orang tua mereka dituntut mampu untuk mengelola uang sakunya agar
SY
109
Lihat bab II hlm.11
110
Lihat bab II hlm. 14
kedisiplinan. Santri dituntut untuk selalu berdisiplin dalam segala hal melalui dari sesuatu
yang terkecil , terutama dalam hal menghargai waktu. Kedisiplinan sangat penting bagi
pembentukan pribadi peserta didik, maka Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar
O
sangat menjunjung tinggi kedisiplinan, karena dengan kedisiplinan cara hidup santri bisa
termenej. Begitu juga dengan semua kegiatan yang ada di pondok pesantren. Semua
EM
kegiatan akan berjalan dengan tertib apabila semua santri disiplin dengan waktu dan
Sikap mandiri memang sangat penting dimiliki peserta didik, agar peserta didik
tidak selalu menggantungkan diri pada orang lain. Peserta didik haruslah memiliki
D
kemampuan, pengetahuan, ketrampilan, sehingga mereka tidak selalu meminta bantuan
pada orang lain karena sudah memiliki kemampuan, pengetahuan, dan ketrampilan
sendiri. Pendidik hanya bisa memberi bimbingan tanpa harus memantau terus menerus
LS
anak didiknya. Disadari atau tidak pondok pesantren telah melakukan proses kemandirian
dari hidup keseharian santri yang mana semua kebutuhannya dikerjakan sendiri.
menanamkan kedisiplinan pada santri dari wawancara peneliti dengan direktris Pondok
O
kemandirian sejak dini, yaitu santri harus selalu mandiri dalam memenuhi kebutuhan
sehari-harinya, kedua menanamkan kedisiplinan pada santri agar santri selalu terbiasa
dengan hal perbuatan yang baik, yang ketiga adalah menanamkan rasa tanggung jawab
SY
112
lihat Bab IV,. hlm 58
IV, Kegiatan ketrampilan jahit-menjahit, PMR, elektro, tata rias dll, program kegiatan ini
masih belum ada di Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar, yang pertama karena
sulitnya membagi waktu yang ada, disebabkan padatnya program kegiatan santriwati.
O
Kedua, di Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar lebih memfokuskan pada kegiatan
EM
memfokuskan pengembangan bahasanya tetapi kegiatan yang lain juga tidak
terkesampingkan.115
D
selain mengadakan beberapa kegiatan juga membekali santri dengan ketrampilan
mangajar.116 Kegiatan ini diberikan bagi santri yang mau keluar dari pesantren, yaitu
yang duduk di bngku kelas VI, yang bertujuan mencetak out put yang mengerti dan
LS
menghayati bahwa pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat itu
sadar yang dilaksanakan oleh lembaga Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar untuk
O
menyiapkan santri melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan praktek. Yaitu
sebagai wahana untuk menanamkan nilai-nilai luhur keberadaan seorang guru. Sejalan
O
dengan pemikiran tersebut maka program pendidikan praktek mengajar Amliyah Tadris
untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan sesuai dengan visi misinya.
SY
115
Lihat Bab IV,hlm 60
116
Lihat Bab IV,hlm.61
menjunjung tinggi kedisiplinan. Kurang sadarnya santri akan kedisiplinan terkadang tidak
disadari oleh santri, dengan sikap santri seperti itu ada sebagian ustadzah yang kurang
semangat dalam memantau santri karena seringnya santri melanggar.117 Usaha Pondok
O
Pesantren Modern Putri al-Kautsar adalah mencetak generasi penerus unggul yang
mempunyai pribadi mandiri. Salah satu sarana yang efektif untuk membina dan
EM
mengembangkan manusia dalam masyarakat adalah pendidikan kemandirian.
mata merupakan pembawaan yang melekat pada diri individu sejak lahir. Tetapi
D
Muhammad ali dan Muhammad asrori dalam psikologi remaja factor-faktor yang
mempengaruhi kemandirian adalah; gen, pola asuh orang tua, sistem pendidikan di
kemandiran adalah sistem pendidikan di sekolah salah satunya, Muhammad Ali &
perkembangan kemandirian.118
ST
Kautsar justru lebih menekankan kedisiplinan dan pemberian sanksi dari pada
117
Lihat Bab IV,hlm 75
118
Lihat Bab II,hlm.18
dibatasi dan dituntun pendidik. Tetapi harus selalu dipantau pendidik apabila peserta
O
Putri al-Kautsar sudah terealisasi dengan baik, namun perlu peningkatan dan
EM
semakin maju dan menjadi pondok pesantren yang terbaik seperti yang dicita-citakan
sesuai dengan visi dan misi Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar
Pesantren Modern Putri al-Kautsar harus segera dikikis dan diganti dengan solusi-solusi
D
yang bisa merangsang semangat pendidik untuk meningkatkan kemandirian santri di
masa depan serta dapat menciptakan santri yang memiliki pribadi mandiri sebagai aset
Pesantren Modern Putri al-Kautsar adalah kemandirian santri adalah merupakan salah
satu arah tujuan Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar, dan semangat para pendidik
O
O
Pesantren Modern Putri al-Kautsar
EM
B. Saran
Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar dalam membentuk sikap kemandirian santri
dalam meningkatkan kualitas out put yang diharapkan dapat melakukan upaya
D
peningkatan, pengelolaan dan pengembangan secara kongkrit dan istiqomah Saran dari
1. Pondok Pesantren Modern Putri al-Kautsar sebagai pondok favorit yang unggul
LS
harus memprioritaskan kemandirian santri dalam menyiapkan generasi yang
berkualitas.
kemandirian dimiliki oleh peserta didik dan mengerti akan tanggung jawab dan
tugasnya.
O
3. Faktor penghambat upaya meningkatkan kemandirian santri di Pondok Pesantren Modern Putri al-
Kautsar harus segera dikikis dan diganti dengan solusi-solusi yang bisa merangsang peserta didik
ST
dengan santri guna mengaudensi hambatan tersebut untuk mencari solusi hambatan yang ada.
SY
Departemen Agama RI. 2005. Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren
Faisal, Sanapiah. 1982. Metodologi Penefitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
O
Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
EM
Kartono. 1986. Psikologi Anak. Bandung: Alumni.
D
Markum, Enoch. 1985. Psikologi Anak, Keluarga Dan Masyarakat Jakarta: Sinar
Harapan.
Majid Hasyim, Abdul, Al-Husaini. 1994. Pendidikan Anak Menurut Islam. Bandung:
LS
Sinar Baru Algesindo.
Nawawi, Hadari. 1994. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Narbuko, Cholid Dan Ahmadi, Abu. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
O
Qirtas. 2003. Menggagas Pesantren Masa Depan, Geliat Suara Santri untuk Indonesia
Baru. Yogyakarta: CV. Qalam.
ST
Rosyid Ridha, Muhammad, As-Sayid. 1993. Tafsir Al-Manar. Jakarta: Pustaka Hidayah.
Rasyid, Sudrajad dkk. 2006. Kewirausahaan Santri Bimbingan Santri Mandiri. Jakarta:
PT Citrayudha.
SY
Suprayogo, Imam. 1997. Reformulasi Visi Pendidikan Islam. Malang: STAIN Press.