Manfaat Kulit Manggis
Manfaat Kulit Manggis
Pendahuluan
Bab ll
2.1. Kanker
2.2. Kandungan Kulit Buah Manggis
2.3. Kulit Buah Manggis sebagai Obat Kanker
2.4. Cara Mengonsumsi Kulit Buah Manggis sebagai Obat Kanker
2.5. Hipotesis
Bab lll
Metodologi Penelitian
Daftar Pustaka
Bab I
Pendahuluan
Pada bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah,
perumusan masalah,dan tujuan penulisan
Sekarang ini banyak sekali bahan kimia dan berbagai campuran-campuran lain dibuat
dan diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia dalam membuat makanan lebih efektif
dan efisien. Tetapi di samping untuk makanan dibuat juga bahan kimia untuk pembuatan
kebutuhan lain. Di mana bahan kimia tersebut tidak boleh dipergunakan dalam pembuatan
makanan dan dapat berakibat fatal. Oleh sebab itu saat ini penyakit yang menyerang manusia
semakin ganas dan berbahaya, hal ini sangat penting karena kebanyakan penyebab dari
penyakit itu adalah maraknya bahan kimia berbahaya yang dipakai di makanan.
Banyak masyarakat yang akhirnya terkena penyakit tersebut dan berobat ke dokter.
Namun ada salah satu obat alamiah yang nyatanya dapat berdampak positif dalam
membasmi penyakit berbahaya, salah satunya adalah kulit buah manggis.
Buah manggis merupakan buah yang sudah terkenal enaknya di. Kandungan gizi dalam
buahnya membantu manusia untuk menjaga kesehatannya dengan digunakan sebagai
obat dan sebagai peningkat sistem kekebalan tubuh. Namun, masih banyak yang belum
mengetahui bahwa tidak hanya buahnya saja yang bermanfaat di dunia kesehatan namun
kulit dari buah manggis tersebut juga bermanfaat di dunia kesehatan terutama untuk
menangani penyakit kanker.
Dalam proposal penelitian ini, penulis akan berusaha membahas pendeskripsian sedetail
mungkin dari kulit buah manggis serta kandungan yang terdapat di dalam kulit buah
manggis tersebut. Selain itu, juga mengungkap alasan kenapa kulit buah manggis dapat
dijadikan sebagai obat penyakit kanker.
1.3 Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam proposal penelitian ini dipaparkan sebagai berikut.
Bab II
1. Xanthone
Antioksidan yang terdapat dalam kulit buah Manggis dengan kadar yang tinggi ini
memiliki sifat yang baik dan bermanfaat bagi tubuh, seperti anti-peradangan, anti-
diabetes, anti-kanker, anti-bakteri, anti-jamur, anti-plasmodial, dan mampu
meningkatkan kekebalan tubuh, hepatoprotektif.
Di dalam senyawa xanthone teridentifikasi sekitar 14 jenis senyawa turunannya.
Yang paling banyak terkandung dalam buah Manggis ialah kandungan alfa-mangostin
dan gamma-mangostin. Apa itu alfa-mangostin?
Alfa-mangostin adalah senyawa yang sangat berkhasiat dalam menekan
pembentukan senyawa karsinogen pada kolon. Selain alfa-mangostin, senyawa
xanthone juga mengandung gamma-mangostin yang juga memiliki banyak manfaat
dalam memberikan proteksi atau melakukan upaya pencegahan terhadap serangan
penyakit.
Menurut penelitian yang telah dilakukan sejak tahun 1970-an, kedua turunan
senyawa xanthone tersebut bisa menghentikan proses peradangan atau inflamasi
dengan jalan menghambat enzim COX-2 yang merupakan enzim pemicu peradangan.
Dalam penelitian lainnya juga ditemukan fakta bahwa gamma-mangostin memiliki
sifat anti-radang yang jauh lebih baik dibandingkan dengan obat-obat inflamasi yang
selama ini beredar di pasaran.
Dengan demikian, gamma-mangostin mampu memberikan proteksi pada serangan
penyakit yang menyebabkan inflamasi seperti alzheimer dan arthritis.
2. Tanin
Tanin, senyawa lain yang terkandung dalam kulit buah Manggis, memiliki aktifitas
antioksidan yang mampu menghambat enzim seperti DNA topoisomerase, anti-diare,
hemostatik, anti-hemoroid, dan juga menghambat pertumbuhan tumor.
Tanin sendiri mampu membentuk kompleks kuat dengan protein sehingga dapat
menghambat penyerapan protein dalam pencernaan. Dengan kata lain bisa disebut
anti-nutrisi.
Oleh sebab itu, kadar tanin dalam produk-produk pangan patut diperhatikan dan
diformulasikan secara cermat supaya kadarnya aman untuk pencernaan manusia.
3. Antosianin
Antosianin juga memiliki kemampuan sebagai anti-oksidan yang baik dan memiliki
peranan yang cukup penting dalam mencegah beberapa penyakit seperti kanker,
diabetes, kardiovaskuler, dan neuronal.
Antosianin merupakan kelompok pigmen yang terdapat dalam tanaman dan
biasanya banyak ditemukan dalam bunga, sayuran maupun buah-buahan seperti
Manggis, Stroberry, Rasberry, Apel, dan lainnya.
4. Anti-Inflamasi (Peradangan)
5. Anti-Kanker
6. Anti-Mikroba
Kulit buah Manggis juga dikenal memiliki daya anti-mikroba terhadap beberapa
bakteri seperti Staphylococcus aureus. Bakteri ini sangat resisten terhadap anti-biotik
metisilin.
2.3 Kulit Buah Manggis Sebagai Obat Kanker
Kulit buah manggis berguna untuk melawan kanker karena di dalam kulit manggis
banyak terkandung zat aktif di mana salah satunya bersifat antioksidan yang mampu
menangkal radikal bebas penyebab kanker. Kulit manggis juga dapat menaikkan sistem imun
tubuh serta mengurangi efek yang ditimbulkan dari penyakit kanker pada tubuh.
2.4 Cara Mengonsumsi Kulit Buah Manggis Sebagai Obat Kanker
Cara untuk bisa mendapatkan manfaat dari kulit buah manggis ini sangat mudah.
Dapat dilakukan secara tradisional dengan merebus kulit buah manggis tersebut maupun
dengan cara modern yaitu dengan mengambil ekstrak dari kulit. Manfaatnya akan terasa
apabila dikonsumsi secara rutin dan teratur.
A. Dibuat Jus, caranya kerok kulit buah manggis, taruh dalam blender kemudian campurkan
air satu gelas dan tambahkan gula secukupnya agar rasanya menjadi manis, lebih baik anda
gunakan gula merah/gula jawa, anda juga bisa menambahkan madu agar rasanya tidak
terlalu pait, setelah itu blender sampai halus. Kemudian minum dengan rutin setiap 2 kali
sehari.
B. Direbus dan dikeringkan, caranya adalah iris kulit buah manggis tipis-tipis kemudian
jemur diterik matahari hingga kering, hal ini bertujuan agar kulit manggis tersebut bisa
bertahan lama serta tahan terhadap jamur. Sementara itu untuk membuatnya jadi obat,
ambilah satu genggam kulit buah manggis yang sudah kering kemudian rebus dengan
segelas air, tunggu beberapa saat hingga kulit manggis tersebut menjadi layu. Setelah layu
ambil rebusan kulit manggis tersebut kemudian pakailah untuk membuat jus dan campur
dengan buah lainnya.
C. Dengan cara ditumbuk, caranya hampir sama dengan diatas, yakni keringkan kulit buah
manggis, kemudian setelah kering ambil kulit manggis secukupnya lalu tumbuk hingga
menjadi serbuk yang halus. Sementara itu untuk membuatnya menjadi obat, ambilah serbuk
dari kulit manggis tersebut kemudian campurkan dengan jus/seduh dengan air yang panas
kemudian tambahkan madu biar rasanya tidak pekat/pahit.
Kadang pasien yang memiliki uang lebih memilih melakukan pengobatan kemoterapi
untuk mengatasi penyakit kankernya ketimbang meminum ramuan kulit manggis, karena
konon lebih ilmiah walaupun sangat sakit dan menderita dan mereka mampu membayar
mahal. Tapi bagi rakyat kecil yang tidak mampu membayar biaya pengobatan yang mahal,
kini ada alternatif pengobatan yang tidak ada ruginya dicoba selain murah juga mudah di
dapat. Perlu diingat bahwa obat herbal ini tidak ‘ces-pleng’ artinya setelah diminum rutin
selama 3-4 minggu efeknya baru kelihatan. Kondisi pasien membaik, bisa beraktivitas
kembali, dan setelah diperiksa lab/dokter ternyata sel-sel kankernya mengering, sementara
sel-sel lain yang tumbuh (rambut, kuku, dll) sama sekali tidak terganggu.
Di internet sudah banyak testimoni tentang para pasien yang mencoba pengobatan
alternatif ini. Selain itu, sudah ada beberapa perusahaan yang menjual obat ini dalam
bentuk kapsul, sehingga lebih mudah dan praktis dipakai.
2.5 Hipotesis
Bab III
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian akan membahas tentang waktu dan tempat penelitian,
desain/rancangan penelitian, populasi, sampel, dan teknik sampling, variabel penelitian
pengumpulan data dan teknik analisis data
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan April 2016. Penelitian akan
dilakukan di Depok tepatnya pada Jalan Margonda Raya No.100, Beji, Jawa Barat.
Tempatnya di Universitas Gunadarma dengan menggunakan fasilitas Universitas
Gunadarma.
3.2 Desain/Rancangan Penelitian
Penelitian akan dilakukan dengan penelitian kandungan kimia di dalam kulit buah
manggis. Akan dilakukan percobaan terhadap kulit buah manggis untuk menemukan
kandungan kimianya lalu diteliti apakah kandungan di dalam kulit buah manggis dapat
melawan sel kanker.
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Kulit buah manggis yang ada di sekitar lingkungan peneliti akan menjadi populasi
penelitian. Sampel penelitian adalah kulit buah manggis. Teknik sampling adalah dengan
mengambil secara sak kulit buah manggis yang akan digunakan dalam penelitian.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah data dari hasil penelitian kandungan zat kimia pada kulit
buah manggis.
3.5 Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data
Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian laboratorium terhadap kandungan
kimia di dalam kulit buah manggis. Teknik analisis data akan dilakukan dengan konfirmasi
tentang kandungan zat kimia di dalam kulit buah manggis bisa atau tidak dapat menjadi
obat kanker.
Daftar Pustaka
2. (26 May 2016). "Meet the mangosteen". The Plate. National Geographic. Retrieved 2 June
2016.
3. Morton, Julia F. (1987). "Mangosteen". Fruits of warm climates. Purdue University. pp. 301–
304. Retrieved 4 December 2012.
4. Karp, David (9 August 2006). "Forbidden? Not the Mangosteen". The New York Times.
Retrieved 22 May 2010.
5. Karp, David (8 August 2007). "Mangosteens Arrive, but Be Prepared to Pay". The New York
Times. Retrieved 22 May 2010.
6. Mabberley, D.J. 1997. The plant book: A portable dictionary of the vascular plants. Cambridge
University Press, Cambridge