Anda di halaman 1dari 13

PERATURAN AKADEMIK SISWA

SMK TUJUH LIMA 2 PURWOKERTO


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005
mengamanatkan;
“Setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi
standar nasional pendidikan yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan standar
proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar
pengelolaan, standar pembeayaan dan standar penilian pendidikan “. Komponen standar
pengelolaan yang implementasinya kurang mendapat perhatian sekolah adalah rencana kerja
sekolah.
Rencana kerja sekolah memerlukan pedoman pengelolaan sebagai petunjuk pelaksanaan
operasional. Dan bagian penting dari pedoman pengelolaan yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikuklum dan pembelajaran adalah peraturan
akademik.

B. Tujuan
Disusunnya peraturan akademik bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMK Tujuh Lima 2 Purwokerto.

C. Landasan
Adapun landasan hukum dibuatnya Pedoman Akademik ini adalah sebagai berikut:
1. UU RI NO.20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional pasal 35 ayat 1, pasal 51
ayat 1 dan 2;
2. Peraturan Pemerintah RI NO. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal
1, 49, 50, 52, 53 dan 54;
3. Permendiknas N0. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, Permendiknas N0. 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan;
4. Permendiknas NO. 24 tahun 2006 dan NO. 6 tahun 2007 tentang pelaksanaan Standar Isi
dan Standar Kompetensi Lulusan;
5. Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;
6. Permendiknas NO. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan;

Halaman 1 dari 13
7. Permendiknas NO. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana;
8. Permendiknas NO. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
9. Panduan Pembelajaran Remedial (Ditektorat Pembinaan SMK);
10. Panduan Pembelajaran Pengayaan (Direktorat Pembinaan SMK);
11. Panduan Penetapan KKM (Direktorat Pembinaan SMK);
12. Panduan Analisis Potensi Siswa, layanan akademik dan pengembangan diri (Direktorat
Pembinaan SMK); dan
13. Panduan Pembelajaran Tatap Muka, Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur (Direktorat Pembinaan SMK).

BAB II
Halaman 2 dari 13
PERATURAN AKADEMIK
SMK TUJUH LIMA 2 PURWOKERTO
TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020

Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan
oleh semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang
kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran.
Peraturan Akademik SMK Tujuh Lima 2 Purwokerto untuk peningkatan kualitas layanan
sekolah, berisi tentang:
1. Pelaksanaan Proses Pembelajaran;
2. Persyaratan Minimal Kehadiran Siswa;
3. Ketentuan Ulangan, Remedial, Pengayaan, Kenaikan Kelas, Ujian dan Kelulusan;
4. Penilaian;
5. Penjurusan;
6. Hak dan Kewajiban Siswa;
7. Mutasi Siswa;
8. Dan Ketentuan layanan konsultasi bagi siswa.

Pasal 1
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
1. Proses Pembelajaran dilaksanakan dalam tahun pelajaran, satu tahun pelajaran dibagi
menjadi dua semester.
2. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran dalam satu tahun pelajaran
sebanyak ... minggu.
3. Hari efektif pembelajaran dalam satu minggu adalah 6 hari, Senin sampai dengan Sabtu.
4. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran setiap semesternya minimal
sebanyak …. minggu, kecuali kelas XII semester genap minimal sebanyak …. minggu.
5. Proses pembelajaran meliputi Tatap Muka, Praktik Sekolah dan Industri dengan
perbandingan …. jam: …. jam: …. jam.
6. Praktik kerja industri dilaksanakan pada semester …..
7. Pembelajaran selama praktik kerja industri dilakukan melalui modul pembelajaran.
8. Proses Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) dimulai dari pukul 07.00 s.d. 13.15 WIB pada
hari Senin s.d. Kamis dan Sabtu, untuk hari Jumat pukul 07.00 s.d. 11.15 WIB dan untuk
KBM siang hari menyesuaikan dengan kondisi;
9. Setiap siswa kelas X, XI, dan XII pada awal dan akhir jam pelajaran wajib melaksanakan
do’a;
10. Setiap siswa pada saat KBM baik ketika di dalam kelas maupun di luar kelas wajib
memakai baju seragam yang telah ditentukan;
Halaman 3 dari 13
11. Program sekolah yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran wajib diikuti oleh
siswa; meliputi Upacara atau Apel Hari Senin, Operasi Kebersihan, Solat Jum’at Berjamaah,
Sholat Dzhuhur berjamaah, Keputrian bagi siswa putri.
12. Siswa wajib mengikuti kegiatan pengembangan diri yang diselenggarakan sekolah yang
ketentuannya diatur dalam peraturan kesiswaan.

Pasal 2
KEHADIRAN SISWA
1. Persyaratan untuk dapat mengikuti ulangan/ujian siswa wajib mengikuti pelajaran minimal
90 % dari jumlah tatap muka per mata pelajaran.
2. Setiap siswa yang tidak dapat mengikuti KBM karena sakit, wajib melampirkan Surat
Keterangan Sakit baik dari Orang Tua/Dokter.
3. Setiap siswa yang tidak dapat mengikuti KBM karena ijin atau tugas, wajib melampirkan
Surat Keterangan baik dari Orang Tua/Yang Berkepentingan.
4. Butir ke 1 tidak berlaku bagi siswa yang sakit dalam waktu yang lama atau siswa yang
melaksanakan tugas untuk kepentingan sekolah / pemerintah, Negara ( yang dibuktikan
dengan surat ijin / tugas ).
5. Kepada siswa yang masuk dalam butir ke – 3 tidak ada perlakuan berbeda untuk kegiatan
ulangan dan tugas-tugas dari guru.
6. Keterlambatan masuk sekolah harus diganti dengan tugas tambahan yang bentuknya
ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan yang ditandatangani oleh piket dan
wali kelas.

Pasal 3
ULANGAN DAN KENAIKAN KELAS
1. Ulangan
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa
secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan
perbaikan pembelajaran dan menentukan keberhasilan belajar siswa. Ulangan yang
dimaksud dalam peraturan akademik ini adalah Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah
Semester (UTS), Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK).
A. Ulangan Harian (UH)
1) Diadakan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa setelah
menyelesaikan satu KD atau lebih.
2) Materinya meliputi indikator pada KD yang dinilai atau terbatas pada indikator-
indikator yang belum dilakukan penilaian pada penilaian proses.
3) Ketuntasan KD ditandai ketuntasan indikator pada KD yang bersangkutan.

Halaman 4 dari 13
4) Ulangan Harian dilaksanakan oleh guru masing-masing dan hasilnya wajib dibagikan
kepada siswa.
5) Jumlah ulangan harian dalam satu semester ditentukan oleh guru mata pelajaran
dengan memperhatikan jumlah KD dan jam pelajaran tatap muka setiap minggu.
B. Ulangan Tengah Semester (UTS)
Adalah kegiatan yang dilakukan pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi
siswa setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran (Permendiknas No. 20
tahun 2007).
1) Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh KD pada
periode tersebut.
2) Bentuk soal UTS diserahkan sepenuhnya pada guru pengajar.
3) Hasil UTS setelah dikoreksi guru diserahkan kepada siswa.
4) Hasil UTS setelah tuntas tanpa diolah dengan proses dan tugas diserahkan kepada
team penilaian sekolah.
5) Ketuntasan KD ditandai dengan ketuntasan setiap indikator pada KD yang
bersangkutan.
C. Ulangan Akhir Semester (UAS).
Adalah kegiatan yang dilakukan pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi
siswa di akhir semester dengan cakupan materi meliputi seluruh indikator yang
mempresentasikan seluruh KD pada semester tersebut (Permendiknas No.20 tahun
2007).
1) Ulangah Akhir Semester untuk memantau kemajuan belajar siswa setelah proses
pembelajaran satu semester.
2) Ulangah Akhir Semester untuk menentukan nilai hasil belajar setelah proses
pembelajaran satu semester.
3) Bentuk soal UAS diserahkan sepenuhnya pada guru pengajar disesuaikan dengan
waktu ulangan yang telah dialokasikan oleh Bidang Kurikulum.
4) Hasil UAS digunakan untuk perbaikan pembelajaran pada semester berikutnya.
5) Cakupan bahan dalam UAS adalah indikator pada pada KD semester yang
bersangkutan.
6) Soal UAS harus disepakati team MGMP sekolah (bukan dari perorangan guru).
7) Hasil UAS diolah dengan nilai proses dan tugas dan menjadi nilai akhir/nilai rapor
dari siswa tersebut. Selanjutnya nilai diserahkan kepada team penilaian sekolah.

D. Ulangan Kenaikan Kelas (UKK).


Adalah kegiatan yang dilakukan pendidik pada akhir semester genap untuk mengukur
pencapaian kompetensi siswa pada akhir semester genap dengan cakupan materi meliputi
Halaman 5 dari 13
seluruh indikator yang mempresentasikan KD pada semester tersebut (Permendiknas
N0.20 tahun 2007).
1) UKK untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa di akhir tahun pelajaran.
2) Hasil UKK untuk perbaikan pembelajaran pada tahun pelajaran berikutnya.
3) Cakupan materi UKK mencakup seluruh indikator pada KD semester genap.
4) Bentuk soal UKK diserahkan sepenuhnya pada guru pengajar disesuaikan dengan
waktu ulangan yang telah dialokasikan oleh Bidang Kurikulum.
5) Nilai siswa yang kurang dari KKM namun sudah memenuhi syarat naik kelas, wali
kelas langsung mencetak di raport dengan warna merah, dan diperbaiki di semester
selanjutnya.
6) Soal harus disepakati team MGMP sekolah (bukan dari perorangan guru).
7) Hasil UKK diolah dengan nilai proses dan tugas dan menjadi nilai akhir/nilai rapor
dari siswa tersebut. Selanjutnya nilai diserahkan kepada team penilaian sekolah.
2. Kenaikan Kelas
A. Kenaikan Kelas X ke Kelas XI
1) Dilaksanakan pada akhir semester genap tahun ajaran yang berjalan.
2) Memiliki nilai lengkap dan tuntas pada rapor semester ganjil.
3) Kehadiran minimal dalam satu semester sebanyak 90%.
4) Tidak memiliki nilai kurang dari KKM pada seluruh mata pelajaran.
5) Tidak memiliki nilai afektif C lebih dari tiga mata pelajaran atau D lebih dari satu
mata pelajaran.
6) Tidak memiliki nilai raport D pada aspek sikap.
7) Siswa dinyatakan tidak naik kelas apabila tidak memenuhi kriteria kenaikan kelas.
8) Siswa dinyatakan tidak naik kelas melalui rapat pleno dewan guru.
B. Kenaikan Kelas XI ke Kelas XII
1) Dilaksanakan pada akhir semester genap tahun ajaran berjalan.
2) Memiliki nilai lengkap dan tuntas pada rapor semester ganjil.
3) Kehadiran minimal dalam satu semester sebanyak 90%.
4) Tidak memiliki nilai kurang dari KKM pada seluruh mata pelajaran.
5) Tidak memiliki nilai afektif C lebih dari tiga mata pelajaran atau D lebih dari satu
mata pelajaran.
6) Tidak memiliki nilai raport D pada aspek sikap.
7) Siswa dinyatakan tidak naik kelas apabila tidak memenuhi kriteria kenaikan kelas.
8) Siswa dinyatakan tidak naik kelas melalui rapat pleno dewan guru.

Pasal 4
UJIAN DAN KELULUSAN
1. Ujian
Halaman 6 dari 13
Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan
merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
Uji Kompetensi Kejuruan adalah pengukuran pencapaian kompetensi secara periodik
yang dilaksanakan oleh penguji eksternal dan internal.
Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi siswa dalam
rangka menilai pencapaian standar nasional pendidikan.
2. Kriteria Kelulusan
1) Siswa telah mengikuti seluruh Kegiatan Pembelajaran
2) Seluruh nilai dari Kelas X s.d. XII, harus memenuhi KKM
3) Lulus Ujian Sekolah
3. Penentuan kelulusan siswa dari satuan pendidikan dilakukan melalui rapat dewan guru
sesuai dengan kriteria memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.
4. Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh rapat Dewan Pendidik dengan kriteria sesuai
dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan oleh peraturan Menteri Pendidikan
Nasional.

Pasal 5
PENILAIAN
1. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan
melalui berbagai kegiatan evaluasi dan Tugas Mandiri/Kelompok yang bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pembelajaran.
2. Penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan secara periodik melalui:
ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan pengamatan sikap.
3. Tugas yang diberikan guru kepada siswa dapat berupa Tugas Mandiri Terstruktur dan Tugas
Mandiri Tidak Terstruktur
4. Siswa wajib menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh guru.
5. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaksanakan mengacu pada standar kompetensi
lulusan untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran, yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
6. Penilaian pengamatan siswa meliputi Akhlak Mulia, Budi Pekerti, estetika, serta jasmani
olahraga dan kesehatan.

Halaman 7 dari 13
7. Penilaian akhlak mulia merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia.
8. Penilaian kepribadian merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga
masyarakat dan warga negara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
9. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika/kesenian dilakukan melalui
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap menilai perkembangan afeksi dan
ekspresi psikomotor peserta didik.
10. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, melalui
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan
psikomotor dan afeksi peserta didik.
11. Penilaian pengamatan dilaporkan kepada wali kelas setiap menjelang Ujian Akhir Semester
atau Ujian Nasional/Ujian Sekolah.
12. Nilai Pengamatan yang meliputi akhlak mulia, kepribadian, estetika, serta jasmani olahraga
dan kesehatan dilakukan oleh setiap guru mata pelajaran dan dihimpun oleh wali kelas.
13. Nilai Pengembangan Diri dihimpun oleh guru BK dan kesiswaan dari Pelatih/ Instruktur/
Pembimbing kegiatan pengembangan diri.
14. Skala nilai untuk pengetahuan dan praktik memakai skala ratusan dan nilai pecahan
dibulatkan ke atas contoh ; 74,51 dibulatkan 75.
15. Skala nilai kepribadian, Sangat Baik = A, Baik = B, Kurang = C, Buruk = D.
16. Rumus Nilai Laporan Hasil Belajar = 10%Tgs + 20 % UH + 20% UTS + 50% UAS
Atau = 30% UHT + 20% UTS + 50% UAS
Ket : UHT = UH + Tugas
2

17. Nilai akhir (raport) setiap mata pelajaran produkif diperoleh dari gabungan nilai teori dan
nilai praktik dengan perbandingan 30 : 70.
18. Pemberian apresiasi kepada siswa yang mengikuti kejuaraan mewakili sekolah dit entukan
sebagai berikut :
Level Kejuaraan / Lomba Tambahan Nilai Rapor/Akhir
Tingkat Internasional +4
Tingkat Nasional +3
Tingkat Provinsi/Regional +2
Tingkat Kab./Kota +1

19. Nilai Ujian Sekolah/ Ujian Nasional dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
yang ditetapkan oleh peraturan Menteri Pendidikan Nasional.

Pasal 6

Halaman 8 dari 13
REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada siswa untuk
memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan belajar yang
ditetapkan oleh sekolah. Di SMK Tujuh Lima 2 Purwokerto pembelajaran remedial
dilaksanakan apabila siswa yang tidak tuntas dalam satu kelas lebih dari 50 %.
2. Pembelajaran remidial untuk siswa yang tidak tuntas dapat ditempuh melalui tutor sebaya,
penugasan dan bimbingan guru yang diakhiri dengan remidial test.
3. Remedial test menggunakan soal yang sama khusus soal-soal yang tidak tuntas.
4. Nilai hasil remedial test siswa tidak melebihi hasil ulangan siswa yang tidak remidi.
5. Nilai siswa yang tidak remidi di tambah dengan 2 (dua), siswa yang remidi sekali tuntas
nilainya ditambah 1 (satu), siswa yang remidi tuntas lebih 2 kali sampai 3 kali, nilai
maksimal sama dengan KKM.
6. Remedial test hanya berlaku untuk Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester dan Ulangan
Akhir Semester.
7. Remidial test paling lambat dilaksanakan 2 minggu setelah ulangan dan didasarkan pada
nilai murni hasil ulangan (belum diolah dengan nilai proses dan tugas).
8. Khusus Ulangan Kenaikan Kelas tidak ada remedial test.
9. Hasil nilai remidi siswa yang telah tuntas ditulis pada kartu kontrol remidi tanda mengikuti
remidi yang disiapkan sekolah, diisi dan di tandatangani guru mata pelajaran, baru
kemudian diserahkan pada wali kelas dan Bidang Kurikulum.
10. Wali kelas tidak berhak merubah nilai siswa yang belum menyerahkan format tanda sudah
mengikuti remidi.
11. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan siswa belum remidi, wali kelas mencetak nilai
siswa (nilai sebelum remidi) dengan menggunakan warna merah pada buku rapor.
12. Pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan siswa yang melampui persyaratan minimal
yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua siswa dapat melakukannya.
13. Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi siswa yang memiliki kelebihan
sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan bakat serta mengoptimalkan
kecakapannya.
14. Bentuk pengayaan dapat berupa belajar mandiri berupa diskusi, tutor sebaya, membaca dan
lain-lain yang menekankan pada penguatan KD tertentu dan tidak ada penilaian di
dalamnya.

Pasal 7
PENJURUSAN
1. Waktu penentuan dan pelaksanaan penjurusan
A. Penentuan penjurusan bagi peserta didik untuk Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKR-O), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ),
Halaman 9 dari 13
Teknik Elektronika Industri (TEI) dan Akuntansi dan Lembaga Keuangan dilakukan
sejak Peserta Didik mendaftar sebagai calon Peserta Didik di SMK Tujuh Lima 2
Purwokerto disesuaikan dengan minat bakat Peserta Didik dan kuota yang tersedia
serta hasil seleksi yang dilakukan oleh pihak sekolah.
B. Pelaksanaan penjurusan program dimulai pada sejak semester ganjil kelas
X.
2. Bagi peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke semua kompetensi
keahlian, diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia tidak cocok pada program
semula atau tidak sesuai dengan kemampuan.
3. Batas waktu untuk pindah program ditentukan oleh sekolah paling lambat 1 (satu)
bulan.

Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN SISWA
1. Semua siswa mempunyai hak yang sama untuk menggunakan fasilitas belajar di sekolah
yang tersedia dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dan ditetapkan oleh sekolah.
A. Setiap peserta didik berhak menggunakan kelas untuk belajar, remidial, diskusi,
mengerjakan tugas, ekstrakurikuler, pengayaan dari pukul 06.00 s.d. 16.00 WIB;
B. Setiap peserta didik boleh menggunakan laboratorium, perpustakaan, buku pelajaran,
buku referensi, komputer, LCD, tape rekorder, TV, buku perpustakaan, internet dari
pukul 07.30 s.d. pukul 16.00 WIB (sesuai keperluan).
C. Setiap peserta didik boleh menggunakan lapangan dan halaman sekolah untuk kegiatan
intrakurikuler dan ekstrakurikuler dari pukul 07.30 s.d. 18.00 WIB (sesuai jadwal yang
ditentukan);
D. Setiap Peserta didik boleh menggunakan hotspot untuk penunjang kegiatan belajar dari
pukul 07.30 s.d. 16.00;
E. Setiap Peserta didik boleh menggunakan Perpustakaan dan meminjam buku sesuai aturan
yang di tetapkan oleh Petugas Perpustakaan;
2. Setiap siswa berkewajiban untuk memelihara kebersihan dan kondisi setiap sarana prasana
penunjang kegiatan proses belajar yang digunakan.

Pasal 9
LAYANAN KONSULTASI
1. Layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran merupakan bagian dari program
pengembangan diri yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada
siswa agar siap dan mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi hambatan dan
kesulitan sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai pada setiap mata pelajaran.

Halaman 10 dari 13
a) Layanan dapat dilaksanakan pada jam pembelajaran maupun di luar jam pembelajaran
sepanjang guru tidak sedang mengajar.
b) Layanan dapat di luar jam sekolah sesuai kesepakatan guru dengan siswa dan tetap di
lingkungan sekolah.
c) Layanan konsultasi yang bersifat mendesak, dapat melalui telepon / hp dengan
kesepakatan guru yang bersangkutan.
2. Layanan Konsultasi Wali kelas
a) Layanan konsultasi siswa dengan wali kelas dapat dilaksanakan setiap saat di dalam jam
pelajaran dan di luar jam pelajaran.
b) Layanan konsultasi siwa dengan wali kelas dapat dilakukan melalui telepon/hp untuk
hal-hal yang bersifat mendesak.
3. Layanan Bimbingan Konseling
a) Seluruh siswa akan mendapatkan layanan bimbingan penuh dari BK.
b) Siswa yang mempunyai kepentingan-kepentingan khusus dan mendesak, dengan seijin
guru dapat meninggalkan pelajaran utnuk mendapat layanan bimbingan dari BK.
c) BK menyiapkan jam-jam khusus untuk siswa yang akan berkonsultasi dan memerlukan
bantuan konselor.
d) Di luar jam efektif pembelajaran, BK menyiapkan layanan bimbingan untuk seluruh
siswa sampai pukul 16.00 WIB.
e) BK dan wali kelas memantau siswa-siswi yang perlu dibimbing
4. Jenis-jenis layanan akademik yang dapat diperoleh siswa di sekolah meliputi:
a) Layanan Orientasi, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan siswa baru (MPLS).
b) Layanan informasi, yaitu layanan dalam bentuk pemberian informasi secara verbal dan
atau non verbal, baik kepada siswa maupun orang tua murid.
c) Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan remedial, pengayaan,
pemantapan, try out dll.
d) Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan dalam bentuk pembagian kelompok
atau kelas dan penyaluran potensi, minat dan bakat siswa agar mereka berprestasi secara
optimal.
e) Layanan bimbingan kelompok, yaitu bimbingan secara klasikal dengan materi tentang
teknik membaca cepat, teknik membuat ringkasan, teknik menghafal dsb.
f) Layanan konseling kelompok, yaitu layanan dalam bentuk diskusi kelompok dimana
setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif membahas permasalahan yang telah mereka
pilih sehingga setiap anggota kelompok dapat belajar dari pengalaman anggota kelompok
lainnya.

Pasal 10
MUTASI SISWA
Halaman 11 dari 13
1. Mutasi siswa dapat berupa Mutasi Masuk dan Mutasi Keluar
2. Setiap siswa kelas X berhak menentukan program/kompetensi keahlian sesuai prestasi
akademik dan minat pada saat pendaftaran melalui konsultasi dengan orang tua.
3. Siswa kelas X yang naik ke kelas XI atau siswa kelas XI yang naik ke kelas XII tidak boleh
mengganti kompetensi keahlian yang telah dipilih.
4. Siswa pindah masuk harus memenuhi persyaratan:
a) Berasal dari sekolah di luar wilayah Kab. Banyumas.
b) Berasal dari sekolah sejenis bukan yang sederajat.
c) Berasal dari Program Keahlian dan Kompetensi Keahlian yang sama. (Nilai raport untuk
mata pelajaran produktif harus dilihat kompetensinya).
d) Berasal dari sekolah yang terakreditasi minimal sama.
e) Berasal dari sekolah yang proses PPDB-nya minimal sama.
f) Bukan siswa kelas XII.
g) Berkelakuan baik dibuktikan dengan surat keterangan kepala sekolah.
h) Sudah dilepas data dari Operator Dapodik
5. Setiap siswa berhak pindah keluar atas permintaan orang tua/wali murid.
6. Setiap siswa berpeluang pindah keluar atas pertimbangan sekolah.

Pasal 10
KETENTUAN UMUM
Peraturan ini bersifat mengikat semua sivitas akademika SMK Tujuh Lima 2 Purwokerto.
Segala hal yang belum diatur akan dimasukkan dalam peraturan sesuai dengan ketentuan dalam
rapat pleno dewan guru yang dilaksanakan pada awal tahun pelajaran baru.

BAB III
PENUTUP
Siswa setiap tahun mengalami perubahan, baik yang naik ke kelas XI dan XII terlebih
siswa baru yang masuk di kelas X yang belum tahu hal-hal penting di sekolah barunya.
Menyadari hal tersebut, peraturan akademik ini diharapkan membantu siswa dalam memahami
ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah sekaligus membantu dalam mempersiapkan
pembelajaran yang akan diikuti satu tahun kedepan.
Peraturan akademik ini merupakan rangkaian satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara
satu ketentuan dan ketentuan lainnya dan hanya bisa dipahami apabila menjadi satu keseluruhan
yang tidak terpisahkan.
Sejalan dengan berjalannya waktu, berbagai masukan dari seluruh warga sekolah untuk
pembenahan dan penyempurnaan peraturan akademik ini tentunya kami harapkan

Halaman 12 dari 13
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di Kab. Banyumas, Juli 2019
Oleh: Tim Perumus Peraturan Akademik
(Waka Kurikulum, Tim BK dan Dewan Guru)

Mengetahui,
Kepala Sekolah, Ketua Tim,

Wing Sigit, S.Pd Taufiq Ariefianto, S.Pd


NIGK. 752.02111976.2002-1 NIGK. 752.01091976.2002-1

Halaman 13 dari 13

Anda mungkin juga menyukai