Anda di halaman 1dari 1

ISLAM DAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA

LAKSMITA ROSYIDAH DYAH NALIBRATA


GEOPHYSICAL ENGINEERING
03411942000007
Dalam kehidupan manusia, agama dan budaya tidak berdiri sendiri. Keduanya memiliki
hubungan yang sangat erat, selaras, dan kemudian saling menegasikan. Agama sebagai
pedoman hidup manusia yang diciptakan oleh Tuhan dalam menjalani kehidupannya.
Sedangkan kebudayaan adalah sebagai kebiasaan tata cara hidup manusia yang diciptakan oleh
manusia itu sendiri dari hasil daya cipta, rasa, dan karsanya yang diberikan oleh Tuhan. Agama
dan budaya saling mempengaruhi satu sama lain. Agama mempengaruhi kebudayaan,
kelompok masyarakat, dan suku bangsa. Kebudayaan cenderung berubah-ubah yang
berimplikasi pada keaslian agama sehingga menimbulkan penafsiran yang berlainan. Salah
satu contohnya dalah terkait dengan budaya lokal yang ada di masyarakat. Budaya-budaya ini
terus dikembangkan dengan warna – warni Islam. Dan kemudian melahirkan “akulturasi
budaya”, antara budaya lokal dan Islam.
Budaya lokal yang berakulturasi dengan Islam seperti acara Selametan (3,7,40,100, dan 1000)
dan tingkepan (nujuh hari) di kalangan suku Jawa. Dalam bidang seni terdapat proses akulturasi
seperti dalam kesenian wayang di Jawa yang mana wayang itu sendiri berasal dari agama
Hindu India. Proses Islamisasi tidak menghapuskan kesenian, melainkan memberi warna nilai-
nilai Islam didalamnya. Di sisi lain, secara fisik akulturasi budaya yang bersifat material dapat
dilihat pada bentuk masjid Agung Banten beratap tumpang yang menunjukan ciri – ciri
arsitektur lokal. Dengan melalui pemahaman terhadap kebudayaan, seseorang dapat
mengamalkan ajaran agama. Sebaliknya tanpa adanya unsur budaya, maka agama akan sulit
dilihat sosoknya secara jelas.
Hal pokok bagi semua agama adalah bahwa agama berfungsi sebagai alat pengatur dan
sekaligus membudayakan. Dalam arti mengungkapkan apa yang ia percaya dalam bentuk
budaya-budaya yaitu dalam bentuk etis, seni bangunan, struktur masyarakat, adat istiadat, dan
lain-lain. Ini semua terjadi karena manusia sebagai homoreligious merupakan insan
berbudidaya dan dapat berkreasi dalam kebebasan menciptakan berbagai objek realitas dan tata
nilai baru berdasarkan inspirasi agama.
Kesimpulannya, setiap umat atau kelompok yang benar-benar hidup adalah yang sesuai dengan
amanah agamanya masing-masing. Oleh karena itu, akan terwujud kerukunan, persaudaraan,
kedamaian, dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat. Karena agama telah
mengajarkan kebenaran dan kebaikan dan menjauhkan dari segala keburukan, pertikaian,
diskriminasi, dan lain sebagainya. Seseorang yang tulus beragama akan menghormati,
menghargai, bahkan mengasihi sesamanya. Dan keragaman budaya adalah keniscayaan yang
ada di bumi Indonesia yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dengan keanekaragaman
kebudayaan Indonesia dapat dikatakan memiliki keunggulan dibandingkan dengan negara lain,
dimana Indonesia mampu menghasilkan potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi.
Daftar Pustaka :
Bauto, Laode Monto. 2014. Perspektif Agama dan Kebudayaan dalam Kehidupan Masyarakat
Indonesia. Kendari : Jurnal Sosiologi FISIP Universitas Haluoleo Kendari.

Anda mungkin juga menyukai