Anda di halaman 1dari 3

Membanggakan.

Kata ini bisa menggambarkan kebanggaan Indonesia setelah Tambang Batubara


Ombilin Sawahlunto resmi ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO. Selain Warisan
Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto, terdapat 35 situs lain di dunia yang ditetapkan sebagai
Warisan Dunia oleh UNESCO pada 2019. Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto cukup unik.
Tambang ini bahkan disebut-sebut mirip tambang batubara Belgia. Berikut ini beberapa fakta
istimewa tentang tempat tersebut: 1. Terpilih karena unggul Warisan Tambang Batubara Ombilin
Sawahlunto dinilai unggul dalam dua kategori Nilai Universal Luar Biasa (Outstandting
Universal Value) sehingga terpilih menjadi Warisan Dunia UNESCO. Pertama adalah kriteria II
bahwa Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto menunjukkan adanya pertukaran
informasi dan teknologi lokal dengan teknologi Eropa terkait dengan eksploitasi batubara di
masa akhir abad ke-19 sampai dengan masa awal abad ke-20 di dunia, khususnya di Asia
Tenggara. Sementara, kriteria IV tentang contoh luar biasa dari tipe bangunan, karya arsitektur
dan kombinasi teknologi atau lanskap yang menggambarkan tahapan penting dalam sejarah
manusia. 2. Tambang batubara tertua di Asia Tenggara Sawahlunto dikenal sebagai situs
tambang batu bara tertua di Asia Tenggara. Sawahlunto secara geografis terletak di lembah yang
sempit di sepanjang pegunungan Bukit Barisan. Kota itu sendiri dikelilingi oleh beberapa bukit,
yaitu Bukit Polan, Bukit Pari, dan Bukit Mato. Eksploitasi batu bara di Sawahlunto dilakukan
sejak abad ke-19. Sejak itu, daerah pedesaan ini berkembang dan menjadi lokasi penambangan.

3. Satu-satunya tambang batubara bawah tanah di Indonesia Pertambangan batubara di Ombilin


mulai beroperasi lebih dari satu abad. Dahulu tambang ini dikelola oleh pemeritah kolonial
hingga akhirnya pengelolaan berpindah ke PT Bukit Asam Tbk. UPO di Sawahlunto ini
merupakan satu-satunya tambang batubara bawah tanah di Indonesia Baca juga: Upaya PT Bukit
Asam Jadikan Tambang Sawahlunto Warisan Dunia UNESCO 4. Kota industri pada masanya
Dilansir dari situs resmi UNESCO, penambangan batu bara telah secara signifikan mengubah
lanskap pedesaan Sawahlunto menjadi situs industri. Selama pengembangannya pada abad ke-
19, perusahaan pertambangan merancang lokasi penambangan Sawahlunto menjadi lima
kegiatan spasial: industri tambang batu bara, area komersial dan perdagangan, area pemukiman,
wilayah administrasi, dan utilitas kesehatan. Guna mendukung kegiatannya, Belanda
membangun beberapa jaringan transportasi seperti membuat jaringan kereta api guna
mengangkut batu bara dari Sawahlunto ke pantai barat Sumatera. Hindia Belanda juga
membangun Pelabuhan Emmahaven (dikenal sebagai Teluk Bayur) dan menjadi pelabuhan
pengiriman untuk ekspor batu bara, menggunakan kapal uap SS Sawahlunto dan SS Ombilin-
Nederland. Sementara, 1887-1892, mereka mulai membangun kereta api dari Pulau Air Padang
ke Muaro Kalaban dan dari stasiun ini menuju ke wilayah Sawahlunto. 5. Pernah pekerjakan
"orang rantai" Patung orang rantai terpasang di kompleks Museum Tambang Lobang Mbah
Soero yang merupakan tambang pertama Belanda di Kota Sawahlunto, Sumatera
Barat.(KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA) Ada sedikit cerita miris menyanyat hati di
Sawahlunto. Dahulu para, tahanan kriminal dan politik dari wilayah Jawa dan Sumatra dibawa
ke tempat ini. Selama pengiriman ke Sawahlunto kaki, tangan dan leher mereka diikat.
Selanjutnya, di Sawahlunto, mereka dipekerjakan sebagai kuli tambang batu bara dengan kaki,
tangan, dan leher masih dirantai. Mereka dijuluki orang rantai atau ketingganger dalam bahasa
Belanda. 6. Masih Terdapat Beberapa Peninggalan Asli Di Komplek Tambang Batu Bara
Ombilin, masih terdapat beberapa peninggalan asli seperti terowongan Mbah Soero, perumahan
pekerja dan pekerja tambang (Tangsi Baru dan Tanah Lapang), pemfilteran batu bara, pabrik
kereta api, kantor pemerintah, pemukiman, pemkot. Baca juga: Mengapa Tambang Batubara
Ombilin Sawahlunto Terpilih Jadi Warisan Dunia UNESCO? 7. Mirip dengan pertambangan di
Belgia Salah satu situs pertambangan batubara yang memiliki kemiripan dengan Tambang Batu
Bara Ombilin Sawahlunto adalah Major Mining Sites of Wallonia (Belgia). Situs ini memiliki
kesamaan dalam infrastruktur pertambangan dan perekrutan tenaga kerja. Sebagai situs tambang
batu bara, Sawahlunto memiliki infrastruktur yang lengkap dan utuh dalam perencanaan dan
struktur perkotaan, pengaruh gaya arsitektur, bentuk lahan, dan budaya. Berdasarkan
International Collieries Studies (ICOMOS), Sawahlunto memenuhi kategori kompleks tambang
batu bara besar seperti Chatterley-Whitfield Colliery, Inggris dan Zollern 2-4 Colliery, Jerman.
8. Ada beberapa pilihan tempat wisata Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto jadi Warisan
Dunia UNESCO. (Dok. Sekretariat Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO) Sebagai upaya
PT Bukit Asam Tbk menjadikan Unit Penambangan Ombilin di Sawahlunto, Sumatera Barat
sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO, lubang tambang batubara bawah tanah diubah
menjadi lokasi pendidikan serta wisata. Wisatawan bisa mengunjungi Museum Tambang Batu
Bara Ombilin yang terletak di sebelah kantor Unit Pernambangan Ombilin (UPO) Sawahlunto.
Berbagai informasi mengenai sejarah perusahaan dapat dipelajari di museum ini. PT Bukit Asam
Tbk juga memamerkan beberapa peralatan yang digunakan untuk menambang batubara di
Ombilin sejak ratusan tahun lalu beserta dengan diorama proses pertambangan batubara. Untuk
area bekas tambang, PT Bukit Asam Tbk mengubah lahan tersebut menjadi area wisata, yaitu
Kebun Binatang Kandi, danau, arena pacuan kuda, arena olahraga dan fasilitas umum lainnya
untuk masyarakat Sawahlunto.

Anda mungkin juga menyukai