CALAMIN LOTION
PENDAHULUAN
Lotion adalah sediaan kosmetika golongan emolien (pelembut) yang mengandung air
lebih banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat, yaitu sebagai sumber lembab bagi kulit,
memberi lapisan minyak yang hampir sama dengan sebum, membuat tangan dan badan
Lotion biasanya mengandung substansi tidak larut yang tersuspensi, dapat pula berupa
larutan dan emulsi di mana mediumnya berupa air. Lotion dimaksudkan untuk pemakaian
luar kulit sebagai pelindung. Konsistensi yang berbentuk cair memungkinkan pemakaian
yang cepat dan merata pada permukaan kulit, sehingga mudah menyebar dan dapat segera
kering setelah pengolesan serta meninggalkan lapisan tipis pada permukaan kulit.
Dalam bidang farmasi, lotio banyak diformulasikan dan banyak dibuat, digunakan
dan lain sebagainya. Pada makalah ini akan dibahas tentang Calamine Lotio, dimana
Calamine Lotion adalah suatu lotion untuk topikal yang menggabungkan seng oksida dan
besi (III) oksida untuk menghasilkan lotion yang digunakan untuk membantu mengurangi
2. Untuk mengetahui cara formulasi dan pembuatan sediaan Lotio khususnya Calamine
Lotion
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lotion adalah sediaan kosmetika golongan emolien (pelembut) yang mengandung air
lebih banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat, yaitu sebagai sumber lembab bagi
kulit,memberi lapisan minyak yang hampir sama dengan sebum, membuat tangan dan
badanmenjadi lembut, tetapi tidak berasa berminyak dan mudah dioleskan. Hand and body
lotion (losion tangan dan badan) merupakan sebutan umum bagi sediaan ini di pasaran
(Sularto,et al,1995).
Lotion dapat juga didefinisikan sebagai suatu sediaan dengan medium air
yangdigunakan pada kulit tanpa digosokkan. Biasanya mengandung substansi tidak larut
yangtersuspensi, dapat pula berupa larutan dan emulsi di mana mediumnya berupa air.
Biasanya ditambah gliserin untuk mencegah efek pengeringan, sebaliknya diberi alkohol
untuk cepatkering pada waktu dipakai dan memberi efek penyejuknya (Anief, 1984).
berupa emulsi, terdiri darisedikitnya dua cairan yang tidak tercampur dan mempunyai
viskositas rendah serta dapatmengalir dibawah pengaruh gravitasi. Lotion ditujukan untuk
pemakaian pada kulit yangsehat.Jadi, lotion adalah emulsi cair yang terdiri dari fase minyak
dan fase air yangdistabilkan oleh emulgator, mengandung satu atau lebih bahan aktif di
dalamnya.
Lotion dimaksudkan untuk pemakaian luar kulit sebagai pelindung. Konsistensi yang
berbentuk cair memungkinkan pemakaian yang cepat dan merata pada permukaan kulit,
sehingga mudah menyebar dan dapat segera kering setelah pengolesan serta meninggalkan
luar dapat berbentuk suspensi zat padat dalam serbuk halus dengan bahan pensuspensi
yang cocok , emulsi tipe o/w dengan surfaktan yang cocok. Kegunaan pada umumnya
membersihkan make-up (rias wajah) dan lemak dari wajah dan leher.
Ciri-ciri Lotion :
berfungsi sebagai:
1. Antibiotik
2. Antiseptik
4. Kortikosteroid
5. Anti jerawat
Calamine)
7. Pijat
Selain penggunaan untuk medis, lotion banyak digunakan untuk perawatan kulit
serta kosmetik.
Proses pembuatan Lotion :
penggunaannya :
dan besi (III) oksida untuk menghasilkan lotion yang digunakan untuk membantu
Lotion calamine berwarna pink dan berwujud kental seperti krim. Lotion ini
membantu melindungi dan menenangkan kulit akibat berbagai sebab seperti sinar
II.2.3.2 Gliserol
Rumus Kimia : C3H8O3
Pemeian : cair jernih seperti sirup, tidak berwarna;
hanya boleh berbau khas lemah. Higroskopis;
netral terhadap lakmus
Kelarutan : dapat bercampur dengan air dan dengan
etaol, tidak larut dengan kloroform, dalam
eter, dala mminyak lemak dan dalam minyak
menguap.
Ph : netral
(Farmakope Indonesia IV 1995, Hal 413; HOPE 2009 Ed 6th Hal 284)
II.2.3.4 Na-CMC
Rumus Kimia : (C6H10O5)n dimana n 220
Pemerian : Serbuk atau granul, putih sampai krem,
higroskopis
Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air membentuk
larutan koloida, tidak larut dalam etanol, eter,
dan pelarut organik lain
Ph : 6,3
Stabilitas : Larutan stabil pada pH 2-10, pengendapan
terjadi pada pH dibawah 2. Viskositas larutan
berkurang dengan cepat jika pH diatas 10.
Menunjukan viskositas dan stabilitas
maksimum pada pH 7-9. Bisa disterilisasi
dalam kondisi kering pada suhu 160 selama 1
jam, tapi terjadi pengurangan viskositas.
Kegunaan dalam formula : Suspending Agent
OTT :Inkompatibel dengan larutan asam kuat dan
dengan larutan garam besi dan beberapa
logam seperti aluminium, merkuri dan zink
juga dengan gom xanthan; pengendapan
terjadi pada pH dibawah 2 dan pada saat
pencampuran dengan etanol 95%.;
Membentuk kompleks dengan gelatin dan
pektin.
Alasan : Na-CMC yang merupakan derivat dari
selulosa memberikan kestabilan pada produk
dengan memerangkap air dengan membentuk
jembatan hydrogen dengan molekul Na-CMC
yang lain (Belitz and Grosch, 1986).
(HOPE 2009 Ed 6th Hal 120)
(MD28th:42-43, Schoville’s:461)
BAB III
METODE PERCOBAAN
R/ Calamine 8 g
Zinc Oxydum 8g
Gliserin 2 ml
Avicel RC Gel 2g
Na- CMC 2g
Kalsium Hidroksida ad 100 mL
5. Tambahkan gel dan kemudian Na CMC dengan Triturasi terus menerus sampai
homogen
- Calamie 8 Gram
- ZnO 8 Gram
- Giserin 2 mL
- Na-CMC 2 Gram
III.4.1 Organoleptis
a. Kegunaan
Untuk mengetahui kestabil fisik dari sedian yang dibuat dilihat dari parameter
bentuk, warna, rasa, dan bau.
b. Prosedur Evaluasi
Sediaan yang telah dimasukan ke dalam tube dievaluasi organoleptis dengan
memperhatikan bentuk, warna, dan bau pada sediaan krim gentamicin sulfate
c. Syarat
Rasa :-
Bentuk : Krim
Warna : Putih
Bau : Tidak tengik
III.4.2 Homogenitas
a. Kegunaan
Untuk mengetahui homogenitas atau tidaknya sediaan
b. Prosedur Evaluasi
Dengan cara meletakkan sedikit krim diantara 2 kaca objek dan diperhatikan
adanya partikel-partikel kasar atau ketidakhomogenan.
c. Syarat
Partikel berukuran seragam dan terdistribusi merata.
III.4.3 Viskositas
a. Kegunaan
Untuk mengetahui kekentalan dari suatu sediaan
b. Prosedur Evaluasi
Dipasang spindle pada viscometer Brookfield lalu dimasukan krim yang akan
diuji ke dalam cup. Diarahkan spindle tegak lurus pada cup kemudian
dihidupkan viscometer, diamati display dan dicatat sebanyak tiga kali
c. Syarat
1.0 – 100.000 Cp
III.4.4 pH
a. Kegunaan
Untuk mengetahui pH dari suatu sediaan
b. Prosedur Evaluasi
Dikalibrasi pH meter kemudian dimasukan batang pH meter ke dalam sampel.
Lalu diukur pH sediaan dan di catat pH krim gentamicine.
c. Syarat
pH sediaan sekitar 4,5-6,5.
III.4.5 Ukuran Partikel
a. Kegunaan
Untuk mengetahui kestabilan suatu sediaan
b. Prosedur Evaluasi
Sebarkan sejumlah krim yang membentuk lapisan tipis pada slide mikroskop.
Lihat dibawah mikroskop
c. Syarat : Tidak boleh lebih dari 20 partikel berukuran >20μm, tidak boleh lebih
dari 2 partikel berukuran >50μm, dan tidak satupun partikel berukuran >90μm.
III.4.6 Stabilitas
a. Kegunaan
Untuk mengehatui stabilitas fisika dan kimia suatu sediaan
b. Prosedur Evaluasi
Sediaan disentrifuga dengan kecepatan tinggi (+ 30000 RPM). Amati adanya
pemisahan atau tidak.
c. Syarat
Daftar Pustaka
BNF 37. 1999. Royal Pharmaceutical Society or Great Brtain/ Britsh. Medical Association
British Pharmacopea.London: the Stasionary Office
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1995.Farmakope Indonesia.Edisi IV. Jakarta: Direkorat
Jendral Pengawasan Obat dan Makanan
HC.Ansel. 998. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI Press
Kibbe.AH. 2009. Hand Book of Pharaceutical Exipints. 6th Edition. Washngton DC: American
Pharmaceutical Association
Reynold,James, EF. 1982. Martindel the Extra Pharmacepia. Ed.28.London: The Pharmaceutical
Press.
“Scoville’s. 1975. The Art of Coumpounding ninth edition” Megraw. New York: Hill Book Company