Anda di halaman 1dari 7

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PT.

INKA MADIUN

Dosen Pembimbing :
Boy Isma Putra, ST., MT

Oleh :
1. Amalus Sholicha (181020700021)
2. Aisya Putri N (181020700024)
3. Nailatul M N (181020700129)
4. M Rizal (181020700085)
5. Dimas Wahyu F (181020700075)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. INKA (Persero) Madiun adalah satu-satunya perusahaan manufaktur yang bergerak
dibidang perkeretaapian di Indonesia. Perusahaan ini juga merupakan perusahaan
perkeretaapian yang terbesar di Asia Tenggara. Banyak produk perkeretaapian yang di hasilkan
oleh PT. INKA (Persero), salah satunya yaitu Kereta Rel Listrik atau biasa juga disebut dengan
KRL. Pengembanagn KRL pun semakin maju baik dari segi teknologi maupun desainnya,
disamping itu dengan memproduksi KRL maka pencemaran udara pun pasti dapat ditekan
karena sifatnya yang ramah lingkungan yaitu tidak menghasilkan polusi udara maupun suara.
Sumber daya yang digunakan sebagai catu daya utama pada system kereta di Indonesia
diperoleh dari jaringan listrik PLN yang kemudian disearahkan oleh penyearah (rectifier) pada
gardu traksi (sub-station) hingga menjadi listrik arus searah dengan besar tegangan nominalnya
yaitu 1500 VDC yang disalurkan melalui saluran atas (catenary) dan dialirkan ke kereta dengan
menggunakan pantograph, dari pantograph kemudian energy listrik tadi digunakan untuk
menyuplai sistem penggerk (Propulsion) dan system pendukung (Auxiliary) yang kemudian
digunakan untuk menjalankan KRL.

Usaha untuk menekan dan memperkecil kerugian akibat kecelakaan dan penyakit akibat
kerja serta pencemaran lingkungan perlu adanya upaya pencegahan dan pengendaliaan dengan
penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam setiap kegiatan industri. Berbagai
upaya harus dilakukan agar tujuan keselamatan dan kesehatan kerja dapat tercapai. Sedangkan
Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan/kedokteran yang mempelajari bagaimana
melakukan usaha preventif dan kuratif serta rehabilitatif, terhadap penyakit/gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor- faktor pekerjaan dan lingkungan kerja maupun
penyakit umum dengan tujuan agar pekerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya baik fisik, mental maupun sosial.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan K3?
2. Apa yang dimaksud dengan SOP?
3. Bagaimakah contoh SOP pada pemeliharaan listrik di PT. INKA?
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan ini adalah :

1. Untuk memperoleh gambaran tentang Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di


PT. INKA (Persero) Madiun.
2. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja sebagai upaya untuk meminimalisir faktor bahaya dan mencegah kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja serta pencemaran lingkungan sehingga produksi dan
produktivitas kerja meningkat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Contoh SOP PT. Inka

Kebutuhan listrik PT. INKA (Persero) dipenuhi oleh PLN. Akan tetapi jika pasokan
listrik dari PLN mengalami gangguan atau terjadi pemadaman bergilir, maka PT. INKA
(Persero) melakukan tindakan pendekatan terhadap PLN dengan mengajukan tawaran bahwa
pemadaman dilakukan pada waktu malam hari dan sampai sekarang pendekatan itu berhasil.
Apabila benar-benar terjadi gangguan dari PLN maka kebutuhan pasokan listrik dipenuhi
dengan mengaktifkan genset milik PT. INKA (Persero) sendiri.

Daya listrik yang dipakai di PT. INKA (Persero) adalah sebesar 20.000 KVA yang
terbagi menjadi 5 sentral. Tenaga listrik dimanfaatkan untuk proses produksi, penerangan,
pemompaan air, dan sebagai sumber listrik berbagai peralatan elektronik di perkantoran.

Sistem pengamanan listrik yang digunakan adalah :

a) Alat pengaman listrik terdiri dari Sekering, MCB (Main Circuit Breaker) untuk
pengaman arus kelompok dan MCCB (Main Change Circuit Breaker) untuk pengaman
arus pembagi.
b) Penempatan dan pemasangan transformator pada ruangan khusus dan tersendiri yang
hanya boleh dimasuki oleh petugas khusus.
c) Adanya sistem pentanahan atau grounding.
d) Pemasangan pagar pengaman pada panel-panel dan transformator.
e) Pemasangan poster mengenai keselamatan dibidang kelistrikan yang dipasang pada
dinding atau tempat tertentu sebagai peringatan.
2.2 Keselamatan Kerja Listrik PT. INKA

PT. INKA (Persero) menggunakan sumber tenaga listrik dari PLN. Tenaga listrik
tersebut digunakan untuk mengoperasikan berbagai jenis mesin produksi, pemompaan air,
penerangan dan sebagai sumber listrik berbagai fasilitas elektronik di perkantoran. Sistem
pengaman kelistrikan menggunakan sistem hubung bagi dengan perangkat MCB (Mini Circuit
Breaker), MCCB (Main Change Circuit Breaker), pemasangan pagar pengaman, penempatan
dan pemasangan transformator pada tempat khusus, pemasangan poster keselamatan kerja, dan
pembuatan sistem grounding. Hal ini telah sesuai dengan Standard Nasional Indonesia (SNI)
No: SNI-04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di
Tempat Kerja.

Untuk mencegah dan menanggulangi masalah tersebut PT. INKA (Persero) telah
mengantisipasi dengan cara menggunakan alat-alat listrik yang bagus dan sesuai standar,
pemasangan kabel-kabel dan stop contact yang aman sehingga tidak mengancam keselamatan
tenaga kerja, menyebabkan kerugian peralatan, material dan lingkungan. Pemasangan instalasi
penangkal petir. Hal ini sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat 1 huruf q tentang
Syarat-Syarat Keselamatan Kerja yang menyebutkan bahwa harus diadakan pencegahan
terkena aliran listrik yang berbahaya.

Peningkatan Kesadaran Usaha yang dilakukan PT. INKA (Persero) untuk meningkatkan
kesadaran pekerja akan pentingnya penerapan Keselamatan Kerja meliputi :
1. Pemasangan papan informasi, petunjuk pemakaian alat, poster-poster tentang K3 dan
rambu-rambu peringatan pada setiap unit produksi terutama yang banyak mengandung
faktor bahaya.
2. Training K3 yang dilaksanakan baik secara umum untuk setiap karyawan baru dan
penyegaran bagi karyawan lama maupun secara khusus yang membahas tentang K3.
3. Pembuatan Buku Pedoman Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup.

2.3 Peralatan K3 Yang Digunakan Pekerja Pemeliharaan Kelistrikan PT. INKA

Safety Shoes

Rompi

Sarung Tangan

Kaca Mata

Safety Helmet
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Kecelakaan kerja dapat terjadi akibat adanya unsafe act dan unsafe condition pada saat
melakukan pekerjaan. Penerapan prosedur K3 dan SOP dalam pelaksanaan pekerjaan
merupakan hal yang sangat penting untuk mewujudkan zero accident dan safety condition bagi
manusia yang melakukan pekerjaan, masyarakat sekitar dan lingkungan. Penggunaan peralatan
APD (Alat Pelindung Diri) dapat digunakan untuk mengurangi tingkat bahaya dan kecelakaan
yang terjadi pada saat seseorang melakukan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai