Anda di halaman 1dari 11

E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI SUPLEMEN

PEMBELAJARAN FISIKA MATERI ELASTISITAS


DAN HUKUM HOOKE

Nur Hasanah*, Eko Suyanto, Wayan Suana


Pendidikan Fisika Universitas Lampung, Jl. Soemantri Brojonegoro No.1
*email: nurhasanahpfisika@gmail.com

Abstract: E-Learning with Schoology as Physics learning supplement on elasticity and hooke’s
law topics. The aims of this research was to describe e-Learning with Schoology to teach elasticity
and hooke’s law topics. The description of this research consists of description of the interest,
easiness, usefullness and the effectiveness. Procedure used in this research was according to
Suyanto and Sartinem which were: need analysis, identification of resource, identification of
product spesification, product develop, internal test, exsternal test, and production. This study has
been conducted on even periode in academic year 2015/2016 in SMA N 1 Pringsewu X grade. The
results of the external test showed that the quality of e-Learning with Schoology are very
interesting, easy, very useful, and effective to use as learning supplement because 91% students
passed the passing grade for cognitive aspect and 100% student passed the passing grade for
afective and psycomotor aspect.

Abstrak: E-Learning dengan Schoology sebagai suplemen pembelajaran fisika materi


elastisitas dan hukum hooke. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan e-Learning
menggunakan Schoology dalam membelajarkan materi Elastisitas dan Hukum Hooke.
Pendeskripsian pada penelitian ini meliputi kemenarikan, kemudahan, kemanfaatan dan
keefektifan. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti prosedur penerapan menurut
Suyanto dan Sartinem yaitu analisis kebutuhan, identifikasi sumber daya, identifikasi spesifikasi
produk, pengembangan produk, uji internal, uji eksternal dan produksi. Penelitian ini telah
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 di SMAN 1 Pringsewu kelas X. Hasil
dari uji eksternal menunjukkan bahwa kualitas dari e-Learning dengan Schoology sangat menarik,
mudah, sangat bermanfaat dan efektif untuk digunakan sebagai suplemen pembelajaran karena
91% siswa mencapai KKM untuk aspek kognitif dan 100% siswa mencapai KKM untuk aspek
afektif dan psikomotor.

Kata kunci: elastisitas dan hukum Hooke, e-Learning, Schoology

71
PENDAHULUAN mengatasi beberapa kekurangan dari
Saat ini teknologi informasi dan metode pembelajaran konvensional.
komunikasi (TIK) sangat dipelukan Menurut Siahaan (2003), terda-
dalam setiap segi kehidupan. Hampir pat tiga fungsi e-Learning dalam ke-
setiap hari kita menggunakan TIK giatan pembelajaran di dalam kelas
dalam kehidupan sehari-hari. TIK (classroom instruction), yaitu seba-
merupakan suatu sarana yang digu- gai suplemen (tambahan) yang sifat-
nakan untuk bertukar informasi. nya pilihan (opsional), pelengkap
Salma dkk. (2013:16) mengungkap- (komplemen), atau pengganti (substi-
kan bahwa teknologi informasi dan tusi). E-Learning sebagai suplemen
komunikasi merupakan medium in- pembelajaran berarti peserta didik
teraktif yang digunakan untuk ber- mempunyai kebebasan memilih, apa-
komunikasi jarak jauh dalam rangka kah akan memanfaatkan materi e-
tukar menukar informasi. Learning atau tidak. Tidak ada kewa-
Pembelajaran berbasis TIK mu- jiban/keharusan bagi peserta di-dik
lai bermunculan salah satunya adalah untuk mengakses materi e-Learning.
electronic learning atau e-Learning. Sekalipun sifatnya opsional, peserta
E-Learning menurut Darmawan didik yang memanfaat-kannya tentu
(2014:66-67) e-Learning merupakan akan memiliki tambahan pengeta-
suatu jenis belajar mengajar yang huan atau wawasan.
memungkinkan tersampaikannya ba- Pertiwi dkk. (2013) dalam pene-
han ajar ke siswa dengan mengguna- litiannya menjelaskan satu hal yang
kan media Internet, Intranet, atau perlu ditekankan dan dipahami ada-
media jaringan komputer lain. E- lah bahwa e-Learning tidak dapat se-
Learning dapat digunakan untuk penuhnya menggantikan kegiatan
mengatasi keterbatasan antara pen- pembelajaran kovensional di kelas.
didik dengan peserta didik terutama E-Learning dapat menjadi partner
dalam hal waktu. Melalui e-Learning atau saling melengkapi dengan pem-
ini maka pendidik dan peserta didik belajaran konvensional di kelas. E-
dapat melakukan pembelajaran ka- Learning bahkan menjadi komple-
pan saja dan dimana saja asalkan ter- men besar terhadap model pembela-
koneksi dengan internet. jaran di kelas atau sebagai alat yang
E-Learning tidak hanya diguna- ampuh untuk program pengayaan.
kan pada pembelajaran jarak jauh sa- Penerapan e-Learning dalam
ja. Saat ini terdapat model pembela- pembelajaran dapat dilakukan de-
jaran yang menggabungkan antara ngan aplikasi LMS (Learning Mana-
pembelajaran tradisional dengan gement System). LMS merupakan ap-
pembelajaran elektronik atau e- likasi yang berisi fitur-fitur yang di-
Learning yaitu Blended learning. butuhkan dalam proses pembelaja-
Menurut Darmawan (2014:21) ran. LMS bisa membuat peserta didik
“Blended learning merupakan kom- dan guru masuk ke dalam forum
binasi berbagai model pembelajaran untuk saling berdiskusi, mengerjakan
yang ditujukan guna mengoptimal- kuis online serta mengakses materi
kan proses dan layanan pembelajaran pem-belajaran dimana saja dan kapan
baik jarak jauh, tradisional, berme- saja selama terkoneksi internet.
dia, bahkan berbasis komputer.” Salah satu LMS yang bisa dite-
Blended learning merupakan metode rapkan dalam pembelajaran adalah
pembelajaran yang digunakan untuk Schoology. Schoology yaitu aplikasi

72
yang menggabungkan jejaring sosial identifikasi sumber daya, identifikasi
dan LMS. Putri dkk. (2014) men- spesifikasi produk, pengembangan
jelaskan bahwa Schoology meru- produk, uji internal, uji eksternal, dan
pakan salah satu LMS berbentuk web produksi.
sosial yang menawarkan pembela- Analisis kebutuhan dilakukan
jaran sama seperti di dalam kelas se- untuk mengetahui adanya kebutuhan
cara percuma dan mudah digunakan akan e-Learning sebagai suplemen
seperti media sosial Facebook. pembelajaran fisika. Sedangkan iden-
Menurut Aminoto dkk. (2014), tifikasi sumber daya dilakukan untuk
adapun fitur-fitur yang dimiliki mengetahui kesesuaian kondisi real
Schoology adalah Courses (Kursus), sekolah dengan produk yang dikem-
yaitu fasilitas untuk membuat kelas bangkan. Setelah dilakukan analisis
mata pelajaran, Groups (Kelompok), kebutuhan dan identifikasi sumber
yaitu fasilitas untuk membuat ke- daya selanjutnya dilakukan identi-
lompok, Resources (Sumber Bela- fikasi spesifikasi produk. Identifikasi
jar), dalam fitur resource dapat me- spesifikasi produk disesuaikan de-
nambahkan materi yaitu berupa: ngan kebutuhan dan sumber daya
assignment, test/quiz, file/link, yang tersedia di sekolah.
discussion, page, dan media album. Tahap selanjutnya yaitu pe-
Kelebihan dari Schoology menu- ngembangan produk. Tahap ini
rut Amiroh (2013) yaitu pada Schoo- menghasilkan produk yang disebut
logy tersedia fasilitas Attandance prototipe I. Setelah itu, prototipe I di-
yang digunakan untuk mengecek ke- uji secara internal. Uji internal terdiri
hadiran siswa, dan juga fasili- dari uji ahli materi dan uji ahli de-
tas Analityc untuk melihat semua ak- sain. Produk yang telah diuji internal
tivitas siswa pada setiap course, disebut Prototipe II. Protoripe II se-
assignment, discussion dan aktivitas lanjutnya diuji eksternal. Uji ekster-
lain yang kita siapkan untuk siswa. nal dilakukan dua tahap yaitu uji satu
Tujuan dari penelitian ini adalah lawan satu dan uji kelompok kecil.
mendeskripsikan produk e-Learning Uji satu lawan satu dilakukan untuk
dengan Schoology pada materi Elas- mengetahui keterbacaan dan kemu-
tisitas dan Hukum Hooke, mendes- dahan pengoperasian produk. Uji ini
kripsikan kemudahan, kemenarikan dilakukan dengan memilih tiga orang
dan kemanfaatan e-Learning dengan siswa secara acak untuk menilai ke-
Schoology pada materi Elastisitas terbacaan dan kemudahan pengope-
dan Hukum Hooke, dan mendeskrip- rasian produk.
sikan keefektifan e-Learning dengan Selanjutnya dilakukan uji ke-
Schoology pada materi Elastisitas lompok kecil untuk mengetahui ting-
dan Hukum Hooke. kat kemenarikan, kemudahan, ke-
manfaatan dan keefektifan produk.
METODE PENELITIAN Uji ini dilakukan dengan desain pe-
Penelitian ini menggunakan nelitian One Shot Case Study. Beri-
metode penelitian yang diadaptasi kut ini gambar desain One Shot Case
dari model penerapan menurut Study menurut Sugiyono.
Suyanto (2009). Model penelitian ini
memuat langkah-langkah pokok pe-
nelitian yaitu analisis kebutuhan,

73
X O

Gambar 1. Model Pengembangan Media Instruksional Termodifikasi

Keterangan:
X = Treatment, penggunaan e-Learning
O = Hasil belajar siswa

Uji eksternal dilakukan dengan sudah tersedia wifi di sekolah. Sum-


menggunakan satu kelas yang belum ber daya tersebut belum dimanfaat-
pernah mendapatkan perlakuan yaitu kan secara optimal dalam proses
menggunakan e-Learning sebagai pembelajaran fisika. Sumber daya in-
suplemen pembelajaran. Menurut ternet yang belum dimanfaatkan itu
Arikunto (2010), produk dikatakan harusnya dapat dijadikan sebuah ino-
efektif apabila lebih dari 70% siswa vasi untuk menciptakan pembelaja-
telah lulus KKM. Uji efektifitas ran yang menarik.
dilakukan dengan menilai hasil Tahap 3 identifikasi spesifikasi
belajar aspek kognitif, afektif dan produk ini meliputi dua tahap yaitu
psikomotor. Aspek kognitif dilaku- identifikasi materi dan desain e-
kan dengan tes secaran online dan Learning. Setelah mengidentifikasi
offline. Aspek afektif dilakukan materi selanjutnya mengidentifikasi
dengan menggunakan angket penilai- desain e-Learning yang akan dikem-
an diri. Sedangkan aspek psikomotor bangkan. Spesifikasi produk yang di-
dilakukan dengan cara observasi. kembangkan meliputi beberapa kom-
ponen yaitu handout, animasi, video
HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran, soal diskusi, soal la-
Hasil utama dari penelitian ini tihan, dan uji kompetensi.
adalah sebuah e-Learning dengan Tahap 4 pengembangan pro-
menggunakan suatu LMS Schoology duk. Tahap ini merupakan lanjutan
yang digunakan untuk membela- dari tahap identifikasi spesifikasi
jarkan materi elastisitas dan hukum produk. Pengembangan produk pada
hooke. Berikut ini hasil tiap tahap penelitian pengembangan ini meng-
penelitian yang sudah dilakukan: gunakan suatu LMS Schoology. Se-
Tahap 1 analisis kebutuhan di- lanjutnya produk yang dihasilkan pa-
ketahui bahwa SMAN 1 Pringsewu da tahap ini disebut Prototipe I
membutuhkan suatu pembelajaran Tahap 5 uji internal. Prototipe I
yang memanfaatkan internet yaitu selanjutnya diuji internal yang me-
dengan menggunakan e-Learning liputi uji ahli materi dan uji ahli
untuk suplemen pembelajaran fisika desain produk. Uji ahli desain produk
siswa supaya pembelajaran fisika le- dilakukan dengan salah satu dosen
bih menarik. Materi yang akan di- pendidikan fisika. Sedangkan uji ma-
kembangkan melalui e-Learning ini teri dilakukan dengan tenaga pen-
adalah elastisitas dan hukum Hooke. didik fisika yang memiliki pemaha-
Tahap 2 identifikasi sumber man materi fisika SMA.
daya diperoleh hasil yaitu 97,5%
siswa sudah memiliki laptop/PC dan

74
Tabel 1 Hasil uji ahli desain
No Jenis Uji Nilai Pernyataan Kualitatif
1 Uji desain 3,59 Sangat Baik
2 Uji materi 3,73 Sangat Baik

Tabel 2 Hasil Uji satu lawan satu


No. Aspek Penilaian Nilai Penyataan Kualitatif
1 Keterbacaan 3,52 Sangat Baik
2 Kemudahan 3,63 Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 1 dapat di- laksanakan sebagai suplemen pem-


ketahui bahwa secara keseluruhan e- belajaran yang menyajikan materi
Learning yang dikembangkan sudah yang bersifat pengaya. Kemudian di-
sesuai dan layak untuk dijadikan sup- lakukan uji kemenarikan, kemudahan
lemen pembelajaran fisika. dan kemanfaatan e-Learning setelah
Menurut ahli desain dan materi, siswa selesai menggunakan produk.
kualitas produk e-Learning yang di- Selain itu juga dilakukan tes untuk
kembangkan sudah sangat baik. Se- menguji keefektifan produk meliputi
lanjutnya berdasarkan saran perbaik- aspek kognitif, afektif dan psikomo-
an dari ahli desain dan materi di- tor.
lakukan perbaikan produk yang ke-
mudian meng-hasilkan prototipe II. Data Penilaian Kemenarikan,
Tahap 6 yaitu uji eksternal. Uji Kemudahan dan Kemanfaatan
eksternal dilakukan dua tahap yaitu Data hasil penilaian kemena-
uji satu lawan satu dan uji kelompok rikan, kemudahan, dan kemanfaatan
kecil. Berdasarkan Tabel 2 diketahui diperoleh dari memberikan angket
bahwa e-Learning yang dikembang- respon kepada siswa. Berdasarkan
kan memiliki keterbacaan dan kemu- Tabel 3 diketahui penilaian siswa
dahan yang sangat baik. terhadap aspek kemenarikan, kemu-
Uji satu lawan satu ini tidak dahan, dan kemanfaatan produk se-
ada perbaikan produk karena tidak bagai suplemen pembelajaran. Pe-
ada saran perbaikan untuk aspek ke- nilaian kemenarikan e-Learning yang
terbacaan dan kemudahan produk e- dikembangkan mendapatkan skor
Learning yang dikembangkan. Selan- 3,30 yang apabila dikonversikan ter-
jutnya e-Learning dapat diujikan pa- masuk dalam kategori sangat mena-
da tahap selanjutnya. rik. Penilaian kemudahan e-Learning
Tahap uji eksternal yang kedua mendapatkan skor 3,23 dan termasuk
yaitu uji kelompok kecil. Uji ini dila- dalam kategori mudah dioperasikan.
kukan untuk mengetahui kemena- Penilaian aspek kemanfaatan e-
rikan, kemudahan, kemanfaatan dan Learning ini mendapat nilai 3,52 dan
keefektifan oleh siswa. Pelaksanaaan apabila dikonversikan termasuk kate-
dilakukan di SMA Negeri 1 Pring- gori sangat bermanfaat. Secara kese-
sewu kelas X MIA SCI sebanyak 22 luruhan e-Learning dengan
siswa. Penelitian ini dilakukan de- Schoology yang dikembangkan dini-
ngan metode blended learning. Ke- lai sangat menarik, mudah digunakan
giatan pembelajaran elastisitas dan dan sangat bermanfaat.
hukum Hooke dengan e-Learning di- .

75
Tabel 3 Respon dan Penilaian Siswa terhadap e-Learning
No Aspek Penilaian Nilai Pernyataan Kualitatif
1 Kemenarikan 3,30 Sangat Menarik
2 Kemudahan 3,23 Mudah
3 Kemanfaatan 3,52 Sangat Bermanfaat

. Tabel 4 Hasil Analisis Uji Keefektifan secara Online


Kelas X
KKM Skor Penilaian
Jumlah Siswa Persentase (%)
≥76 17 Siswa 77
76
<76 5 Siswa 23

Tabel 5 Hasil Analisis Uji Keefektifan secara Offline


Kelas X
KKM Skor Penilaian
Jumlah Siswa Persentase (%)
≥76 19 Siswa 86
76
<76 3 Siswa 14

Tabel 6 Hasil Analisis Uji Keefektifan Rata-Rata


Kelas X
KKM Skor Penilaian
Jumlah Siswa Persentase (%)
≥76 20 Siswa 91
76
<76 2 Siswa 9

Data Penilaian Keefektifan Aspek Hasil uji efektifitas pengguna-


Kognitif an e-Learning dengan Schoology
Aspek keefektifan produk yaitu e-Learning efektif digunakan
dilakukan dengan memberikan tes sebagai suplemen pembelajaran fisi-
kepada siswa secara online dan ka. Hal ini dilihat dari presentase ke-
offline. Penilaian online dan offline tuntasan KKM lebih dari 70% baik
masing-masing terdiri dari 10 butir tes secara online, offline ataupun ra-
soal pilihan jamak sesuai dengan in- ta-rata nilai tes online dan offline.
dikator yang dibuat. Berdasarkan Ta- Data Penilaian Aspek Afektif
bel 4 diketahui bahwa 77% siswa su- Penilaian afektif dilakukan
dah tuntas KKM dan 23% siswa be- dengan cara memberikan angket
lum tuntas KKM. Nilai KKM yang penilaian diri (self assesment).
ditetapkan oleh sekolah adalah 76. Penilaian sikap siswa terdiri dari
Berdasarkan Tabel 5 diketahui bah- beberapa indikator yaitu spiritual,
wa 86% siswa sudah tuntas KKM kejujuran, disiplin, to-leransi, sopan
dan 14% siswa belum tuntas KKM. santun, dan percaya diri. Berdasarkan
Rata-rata nilai online dan off-line Tabel 6 diperoleh data bahwa 100%
berdasarkan Tabel 6 adalah 91% sis- siswa tuntas KKM.
wa tuntas KKM sedangkan 9% siswa
tidak tuntas KKM.

76
Tabel 7 Hasil Uji Keefektifan Aspek Afektif
Kelas X
Skor
KKM Jumlah
Penilaian Persentase (%)
Siswa
≥3,00 22 Siswa 100
3,00
<3,00 0 Siswa 0

Tabel 8 Hasil Uji Keefektifan Aspek Psikomotor


Kelas X
Skor
KKM Jumlah
Penilaian Persentase (%)
Siswa
≥3,00 22 Siswa 100
3,00
<3,00 0 Siswa 0

Data Penilaian Aspek Psikomotor E-Learning dengan Schoology


Penilaian psikomotor dilaku- Untuk Membelajarkan Materi
kan dengan cara observasi. Penilaian Elastisitas Dan Hukum Hooke
psikomotor siswa terdiri dari bebera- Penelitian ini menggunakan e-
pa indikator yaitu kemampuan meng- Learning dengan LMS Schoology.
gunakan komputer, kemam-puan untuk membelajarkan materi elas-
mengakses internet dan e-Learning, tisitas dan hukum Hooke. E-Lear-
serta keterampilan melakukan perco- ning yang sudah melalui beberapa
baan. tahap uji dan telah direvisi ini terdiri
Berdasarkan Tabel 8 diperoleh dari 5 bagian yaitu handout materi,
data bahwa 100% siswa tuntas KKM. video dan animasi, soal diskusi, soal
Berdasarkan hasil penilaian uji eks- latihan, dan uji kompetensi. Penje-
ternal ini kemudian digunakan se- lasan setiap bagian e-Learning ada-
bagai bahan pertimbangan perbaikan lah sebagai berikut:
sesuai rekomendasi yang diperoleh Handout berisi materi pokok
dari siswa untuk penyempurnaan dan materi pengaya mengenai Elas-
produk. tisitas dan Hukum Hooke. Bagian
Tahap akhir penelitian ini ada- awal handout berisi kompetensi inti,
lah produksi yaitu pembuatan produk kompetensi dasar, indikator dan tu-
akhir berupa e-Learning dengan juan pembelalajaran. Bagian selan-
menggunakan Schoology untuk jutnya yaitu materi tentang elas-
membelajarkan materi Elastisitas dan tisitas, hukum Hooke dan penerapan
Hukum Hooke yang telah melalui sifat elastis bahan. Materi yang disa-
beberapa tahap uji sebelumnya. jikan disertai gambar ilustrasi terkait
kehidupan sehari-hari.
Pembahasan Bagian selanjutnya yaitu ani-
Pembahasan mengenai e- masi mengenai hukum Hooke, energi
Learning dengan Schoology sebagai potensial pegas dan susunan pegas.
suplemen pembelajaran pada materi Animasi ini disediakan dalam bentuk
Elastisitas dan Hukum Hooke terdiri link menggunakan fasilitas add link
dari beberapa bagian sebagai berikut: pada Schoology. Animasi yang dise-
diakan berupa simulasi laboratorium

77
virtual (simulasi PhET) yang disertai dalam kategori sangat baik. Hal ini
tuntunan belajar. Tuntunan belajar dikarenakan produk yang dikem-
dibuat supaya siswa dengan mudah bangkan sudah sesuai dengan kom-
dapat mengakses simulasi secara petensi inti dan kompetensi dasar
mandiri. yang ada pada kurikulum 2013.
Berikutnya adalah video pem- Setelah diuji oleh ahli materi e-
belajaran fisika tentang Elastisitas Learning juga diuji oleh ahli desain.
dan Hukum Hooke. Video ini dise- Produk yang dikembangkan mem-
diakan menggunakan fasilitas add peroleh nilai 3,59 dan apabila dikon-
link pada Schoology. Video ini terdiri versikan termasuk dalam kategori
dari beberapa bagian meliputi pem- sangat baik. Hal ini dikarenakan pro-
buka, indikator dan tujuan pembe- duk yang dikembangkan memiliki ta-
lajaran dan materi. Materi yang diba- ta letak teks dan gambar yang ter-
has dalam video ini adalah penger- susun dengan rapi, penggunaan huruf
tian dan contoh dari benda elastis dan yang sudah sesuai dari segi ukuran,
plastis serta penerapan sifat elastis jenis dan warna, link animasi dan
bahan dalam kehidupan sehari-hari. video yang dapat berfungsi dengan
Bagian dari e-Learning selan- baik, serta penulisan soal diskusi dan
jutnya yaitu soal diskusi. Soal diskusi latihan yang sudah baik. Berdasarkan
disajikan menggunakan fasilitas uji yang telah dilakukan dengan ahli
disscussion. Soal diskusi terdiri dari materi dan desain dapat disimpulkan
3 soal yaitu 2 butir soal mengenai bahwa e-Learning yang dikembang-
elastistas dan 1 butir soal tentang kan dengan Schoology sudah layak
penerapan hukum Hooke. Soal dis- digunakan.
kusi disertai gambar ilustrasi yang E-Learning dengan Schoology
berkaitan dengan soal. Soal diskusi memiliki beberapa kelebihan yaitu
dibuat supaya siswa dapat berdiskusi membuat pembelajaran menjadi
melalui fitur comment untuk berko- lebih menarik karena memanfaatkan
mentar seperti pada media sosial internet yang biasa digunakan siswa
yang biasa digunakan siswa. sehari-hari. E-Learning merupakan
Soal latihan dibuat meng- suplemen pembelajaran sehingga da-
gunakan fitur add test/quiz. Soal la- pat memperkaya pengetahuan siswa,
tihan terdiri dari 10 butir soal pilihan melatih siswa belajar mandiri karena
jamak yang memiliki umpan balik e-Learning didesain supaya me-
soal ketika siswa selesai menger- mudahkan siswa belajar secara man-
jakan soal. Uji kompetensi meru- diri, kemampuan siswa untuk meng-
pakan tes secara online untuk meng- operasikan komputer dan internet
uji keefektifan e-Learning dalam as- meningkat, dan dapat mengatasi ke-
pek kognitif. Uji kompetensi dibuat terbatasan jam tatap muka karena
menggunakan fitur yang sama de- dapat diakses dimanapun asal ter-
ngan soal latihan yaitu Add koneksi internet.
Test/Quiz. Selain kelebihan e-Learning ju-
Produk e-Learning dengan ga memiliki kekurangan yaitu me-
menggunakan LMS Schoology ini merlukan fasilitas komputer dan wifi
sudah diuji internal oleh ahli desain yang memadai untuk bisa digunakan.
dan ahli materi. Setelah diuji oleh ah- Apabila fasilitas komputer dan wifi
li materi diperoleh skor 3,73 dan apa- terbatas maka akan kesulitan untuk
bila dikonsversikan termasuk ke- menerapkan pembelajaran meng-

78
gunakan e-Learning ini dan belum oleh siswa dikarenakan siswa sudah
diujikan pada kelompok besar se- terbiasa mengakses internet terutama
hingga tingkat kepercayaan hanya media sosial. Schoology memiliki
berlaku pada ruang lingkup kecil fitur yang menyerupai media sosial
yaitu sekolah tempat penelitian. sehingga siswa akan lebih mudah
menggunakannya. Berdasarkan teori
Kemenarikan, Kemudahan dan terdapat tiga hal wajib yang harus
Kemanfaatan Produk diperhatikan untuk membuat suatu e-
Setelah produk selesai dibuat Learning yang baik dan menarik
dan diujikan kepada ahli terkait de- adalah sederhana, personal, dan cepat
sain dan materi produk, selanjutnya (Purbo:2002). Pernyataan tersebut
produk diujikan ke siswa untuk dapat diartikan bahwa e-Learning
mengetahui kemenarikan, kemu- harus mudah digunakan secara
dahan dan kemanfaatan produk. Ber- mandiri oleh siswa.
dasarkan hasil uji kemenarikan, ke- Aspek kemudahan e-Learning
mudahan dan kemanfaatan yang te- memperoleh nilai 3,52 dan termasuk
lah dilakukan diperoleh hasil yaitu kategori sangat bermanfaat. Hal ini
skor untuk kemenarikan produk 3,30 dikarenakan e-Learning bermanfaat
(sangat menarik), skor untuk kemu- untuk menambah pengetahuan siswa
dahan produk 3,23 (mudah), dan skor mengenai materi karena berupa
untuk kemanfaatan 3,52 (sangat ber- materi pengaya. E-Learning yang
manfaat). layak digunakan dalam pembe-
E-Learning yang digunakan lajaran harus memenuhi beberapa
untuk membelajarkan materi elas- aspek yaitu kemenarikan desain tam-
tisitas dan hukum hooke memperoleh pilan, kemanfaatan isi materi, dan
nilai 3,30 sehingga di-katakan sangat kemudahan pengoperasian.
menarik. Hal ini dikarenakan
Schoology belum pernah dimanfaat- Keefektifan Produk
kan dalam pembelajaran oleh siswa Keefektifan e-Learning dinilai
sehingga dapat menjadi sesuatu yang melalui hasil tes siswa dari aspek
baru yang menarik perhatian siswa kognitif, afektif dan psikomotor. Pro-
untuk mempelajarinya. Selain itu, duk dikatakan efektif apabila lebih
Schoology juga digunakan meng- dari 70% siswa tuntas KKM. KKM
gunakan fasilitas yang digunakan sis- di SMA Negeri 1 Pringsewu adalah
wa setiap hari yaitu internet. Melalui 76 untuk mata pelajaran fisika kelas
Schoology siswa dapat mengakses X. Sedangkan untuk aspek afektif
pembelajaran kapanpun dan dimana- dan psikomotor apabila siswa sudah
pun asalkan terkoneksi dengan inter- memenuhi indikator penilaian sikap
net. dan psikomotor yang telah diten-
Selanjutnya aspek kemudahan tukan. Pembelajaran dilakukan se-
produk mendapat nilai 3,23 yang cara blended learning.
apabila dikonversikan termasuk ka- Berdasarkan penelitian yang
tegori mudah digunakan. Hal ini di- sudah dilakukan di SMA Negeri 1
karenakan e-Learning memiliki be- Pringsewu diperoleh data keefektifan
berapa bagian yang mudah untuk aspek kognitif pada tes online yaitu
diakses seperti handout, link animasi sebanyak 77% siswa tuntas KKM
dan video, soal diskusi dan soal la- dan 23% siswa belum tuntas KKM.
tihan. E-Learning mudah digunakan Sedangkan pada tes offline diperoleh

79
data sebanyak 86% siswa tuntas jaran, bahwa penggunaan e-Learning
KKM dan 14% siswa belum tuntas sebagai media pembelajaran di SMK
KKM. Sedangkan nilai rata-rata tes Telkom Shandy Putra Purwokerto
diperoleh data 91% siswa tuntas secara keseluruhan cukup efektif
KKM dan 9% siswa belum tuntas dengan tingkat keefektifan sebesar
KKM. 77,27%.
Sementara hasil penilaian as-
pek afektif diperoleh bahwa 100% SIMPULAN
siswa telah mencapai KKM. Ber- Berdasarkan hasil dan pem-
dasarkan hasil tersebut dapat di- bahasan, maka dapat disimpulkan
simpulkan bahwa siswa sudah me- sebagai berikut: (1) Dihasilkan e-
menuhi indikator sikap yaitu spiri- Learning dengan Schoology sebagai
tual, kejujuran, disiplin, toleransi, so- suplemen pembelajaran pada materi
pan santun, dan percaya diri. elastisitas dan hukum hooke dengan
Aspek psikomotor diperoleh mengikuti prosedur penerapan menu-
hasil bahwa 100% siswa telah tuntas rut Suyanto (2009) yang telah di-
KKM. Hasil tersebut menunjukkan validasi oleh ahli materi dan desain.
bahwa siswa sudah memiliki kete- (2) E-Learning dengan Schoology
rampilan menggunakan komputer, sebagai suplemen pembelajaran fisika
kemampuan mengoperasikan inter- pada materi elastisitas dan hukum
net, dan kemampuan melakukan per- hooke memiliki skor kemenarikan
cobaan hukum hooke. 3,30 (sangat menarik), kemudahan
Berdasarkan hasil tersebut di- 3,23 (mudah), dan kemanfaatan 3,52
ketahui bahwa lebih dari 70% siswa (sangat bermanfaat). (3) E-Learning
sudah tuntas KKM baik aspek kog- dengan menggunakan Schoology un-
nitif, afektif, dan psikomotor. Untuk tuk membelajarkan materi elastisitas
aspek kognitif siswa yang lulus dan hukum hooke efektif digunakan
KKM sebanyak 77% untuk uji secara sebagai suplemen pembelajaran di-
online, 86% lulus KKM untuk uji lihat dari hasil uji efektivitas yaitu
secara offline, dan 91% lulus KKM sebanyak 91% siswa telah mencapai
untuk rata-rata uji online dan offline. KKM untuk aspek kognitif dan
Selanjutnya untuk aspek afektif 100% siswa telah mencapai KKM
dan psikomotor kelulusan siswa ada- untuk aspek afektif dan psikomotor.
lah 100%. Menurut Arikunto (2010),
produk dikatakan efektif apabila le-
bih dari 70% siswa telah lulus KKM DAFTAR RUJUKAN
sehingga dapat disimpulkan bahwa e- Aminoto, Tugiyo dan Hairul
Learning yang digunakan efektif se- Pathoni. 2014. Penerapan Media E-
bagai suplemen pembelajaran fisika Learning Berbasis Schoology Untuk
SMA karena hasil uji keefektifan Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
menunjukkan bahwa lebih dari 70% Belajar Materi Usaha dan Energi Di
siswa mencapai KKM untuk aspek Kelas XI SMA N 10 Kota Jambi.
kognitif, afektif dan psikomotor. Jurnal Sainmatika. Vol. 8 No. 1, 14-
Hasil penelitian yang dilakukan 29
sejalan dengan penelitian yang dila- Amiroh. 2012. Under E-
kukan oleh Hanum (2013) dalam pe- Learning, Edmodo, Moodle and
nelitian yang berjudul Keefektifan E- Schoology. http://amiroh.web.id.
Learning sebagai Media Pembela- Diakses pada tanggal 8 Juli 2015

80
Arikunto, Suharsimi. 2010. Putri, Ni Wayan Mei Ananda,
Prosedur Penelitian. Yogyakarta : Nyoman Jampel dan I Kadek
Rineka Crata Suartama. 2014. Pengembangan E-
Darmawan, Deni. 2014. Learning Berbasis Schoology pada
Pengembangan e-Learning Teori Mata Pelajaran IPA Kelas VIII di
dan Desain. Bandung : PT Remaja SMP Negeri 1 Seririt. Jurnal
Rosdakarya Edutech Universitas Pendidikan
Hanum, Numiek Sulistyo. 2012. Ganesha. Vol. 2 No. 1, 1-11
Keefektifan E-Learning sebagai Salma, Prawiladilaga, Dewi dan
Media Pembelajaran. Jurnal Vokasi. Eveline Siregar. 2013. Mozaik
Vol. 3 No. 1, 90-120 Teknologi Pendidikan: E-Learning.
Pertiwi, Istri Cintya, Sukadi dan Jakarta : PT Fajar Interpratama
I Nyoman Pusrsika. 2013. Penerapan Mandiri
Strategi Pembelajaran E-Learning Siahaan, Sudirman. 2003. E-
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Learning (Pembelajaran Elektronik)
Siswa dalam Mata Pelajaran Sebagai Salah Satu Alternatif
Pendidikan Kewarganegaraan pada Kegiatan Pembelajaran. Jurnal
Siswa Kelas X Tataniaga B di SMA Pendidikan dan Kebudayaan, Vol.9
Negeri 1 Singaraja. Edutech No.42, 303-321
Universitas Pendidikan Ganesha. Suyanto, Eko dan Sartinem.
[Online] tersedia: http://ejournal. 2009. Pengembangan Contoh
undiksha.ac.id/index.php/JJPP/article Lembar Kerja Fisika Siswa dengan
/view/2939/2435. Diakses 7 Latar Penuntasan Bekal Awal Ajar
November 2015 Tugas Studi Pustaka dan
Purbo, W. Onno dan Antonius Keterampilan Proses untuk SMA
Aditya Hartanto. 2002. E-Learning Negeri 3 Bandar Lamung. Prosiding
Berbasis PHP dan MySQL. Jakarta : Seminar Nasional Pendidikan 2009.
Elex Media Komputindo Bandar Lampung: Unila

81

Anda mungkin juga menyukai