Anda di halaman 1dari 3

3.

Perkembangan Kognitif

INTELIGENSI

Fluid Intelligence dan Crystallized Intelligence. Menurut John Horn, diusia paruh baya ada
sejumlah kemampuan yang mulai menurun dan ada sejumlah kemampuan yang meningkat. Horn
menyatakan bahwa crystallized intelligence ,akumulasi dari informasi dan ketrampilan verbal terus
meningkat di masa dewasa menengah, smeentara fluid intelligence, kemampuan seseorang untuk
melakukan penalaran secara asrak, mulai menurun dimasa dewasa menengah.
Data Horn dikumpulkan dengan menggunakan cara cross-sectional. Studi cross-sectional adalah
studi yang menilai individu-individu yang berasal dar berbagai usia di waktu yang bersamaan. Sebagai
contoh, studi cross-sectional dapat menilai inteligensi dari kelompok yang berusia 40-an hingga 50-an,
dan 60 tahun, dalam sebuah evaluasi tunggal seperti yang dilakukan pada tahun 1980. Dalam studi ini
individu yang berusia 40 tahun yang dilahirkan pada tahun 1940 dan yang berusia 60 tahun dilahirkan
pada 1920. Kedua zaman ini memberikan peluang ekonomi dan pendidikan yang berbeda. Individu yang
berusia 60 tahun cenderung memiliki peluang pendidikan yang lebih kecil di masa perkembangan nya.
Dengan demikian, seandainya tes inteligensi yang dilakukan secara cross-sectional terhadap individu 40
tahun dan 60 tahun memperlihatkan hasil yang berbeda, maka ada kemungkinan perbedaan ini terkait
dengan efek cohort yang lebih disebabkan oleh perbedaan pendidikan dibandingkan perbedaan usia.
STUDI LONGITUDINAL SEATTLE
Studi Longitudinal Seattle yang melibatkan evaluasi kemampuan intelektual yang luas dimasa
dewasa dipelopori oleh K. Warner. Focus utama dari Studi Longitudinal Seattle adalah perubahan dan
stabilitas inteligensi individu. Kemampuan mental utama yang dites adalah sebagai berikut:
 Perbendaharaan kata (kemampuan untuk memahami ide-ide yang diekspresikan secara verbal)
 Memori verbal (kemampuan untuk melakukan encoding dan mengingat unit bahasa ang
bermakna, seperti daftar kata-kata)
 Angka (kemampuan untuk melakukan perhitungan matematis sederhana seperti
menambah,mengurangi,mengalikan)
 Orientasi spasial (kemampuan untuk memvisualisasikan dan melakukan rotasi stimuli secara
mental dalam ruang dua dan tiga dimensi)
 Penalaran induktif (kemampuan untuk mengenali dan memahami sejumlah pola dan relasi yang
terdapat di sebuah masalah serta menggunakan pemahaman ini untuk memecahkan contoh-
contoh masalah)
 Kecepatan perceptual (kemampuan untuk membuat diskriminasi sederhana terhadap stimuli
visual secara cepat dan tepat)
Schle menilai kemampuan intelektual yang dilakukan secara cross-sectional maupun longitudinal
, ia menemukan lwebih banyak penurunan dalam penilaian yang dilakukan secara cross-sectional
dibandingkan penilaian yang dilakukan secra longitudinal.
Hasil studi Schle yang sudah dijelaskan sejauh ini berfokus pada stabilitas atau perubahan
kognitif rata-rata pada semua partisipan selama masa dewasa menengah. Schle dan Wilis menelaah
perbedaan individual yang terdapat diantara para partisipan di studi Schle dan menmukan variasi
individual yang bersifat substansial. Dalam analisis Wilis dan Schle antara para orang tua yang secara
kognitif normal dan yang secara kognitif terganggu, tidak terlihat perbedaan dalam perbendaharaan
kata ,orientasi spasial, dan kemampuan numerik dimasa dewasa menengah.
PEMROSESAN INFORMASI
Kecepatan dalam pemrosesan informasi. Kecepatan perceptual mulai menurun dimasa dewasa
awaldan penurunan ini terus brlanjut hingga masa dewasa menengah. Cara untuk menilai kecepatan
informasi adalah melalui tugas kecepatan reaksi dimana individu hanya cukup menekan tombol segera
setelah mereka menangkap cahaya, setelahcahaya muncul orang dewasa paruh baya lebih lambat
menekan tombol dibandingkan orang dewasa muda.
Memori. Dalam studi longitudinal Seattle milik Schale memori verbal mencapai puncaknya pada
usia 50-an. Meskipun demikian beberapa studi lain menemukan bahwa memori verbal terlihat menurun
di usia paruh baya, khususnya jika dinilai dengan menggunakan cross-sectional. Pakar usia lanjut dan
kognisi Denise menyatakan sejak lahir usia paruh baya seseorang membutuhkan waktu lebih lama untuk
mempelajari informasi baru. Menurunnya kecepatan dalam mempelajari informasi baru berkaitan
dengan perubahan didalam working-memori,”meja kerja”menta tempat individu memanipulasi dan
mengumpulkan informasi ketika membuat keputusan., menyelesaikan masalah,dan menguasai
bahasatertulis dan lisan.

Park menyimpulkan bahwa penyebab kemunduran memori di akhir usia paruh baya adalah
banyaknya informai yang semakijn lama semakin menumpuk dalam perjalanan waktu semasa dewasa.
Penurunan memori cenderung lebih sering terjadi jika individu tida menggunakan strategi memori yang
efektif seperti penyusunan dan pembayangan. Dengan penyusunan daftar nomor telepon ke kategori
yang berbeda ataupun membayangkan nomor telepon sebagai wakil dari obyek yang dapat
meningkatkan memorinya dimasa dewasa menengah.

Keahlian. Karena membutuhkan waktu yang lama untuk mencapainya maka keahlian dibidang
tertentu lebih banyak tampil di masa dewasa menengah dibandingkan di masa dewasa awal.
Mengembangkan keahlian dan menjadi ‘’ahli’’ di suatu bidang biasanya merupakan hasil dan
pengalaman, belajar dan usaha selama bertahun-tahun.

Perbedaan strategi yang digunakan oleh ahli dan orang baru adalah mencakup hal-hal berikut
ini.

 Dalam menyelesaikan masalah di bidangnya, ahli lebih banyak mendasarkan pada akumulasi
pengalaman mereka.
 Dalam memecahkan masalah di bidangnya, ahli sering memroses informasi secara otomatis dan
menganalisis secara lebih efektif dibandingkan orang baru.
 Dalam memecahkan masalah dibidangnya, ahli memiliki strategi yang lebih aik dan singkat
dibandingkan orang baru.
 Dalam memecahkan masalah di bidangnya, ahli lebih kreatif dan fleksibel dibandingkan orang
baru.

Pemecahan masalah praktis pemecahan masalah sehari-hari adalah aspek penting lainnya dari
kognisi. Nancy Danney mengobservasi lingkungan seperti bagaimana orang dewasa muda dan orang
dewasa paruh baya menghadapi seorang pemilik tanah yang tidak memasang perapian dan apa yang
akan hendak mereka lakukan seandainya sebuah bank tidak berhasil member cek. Ia menemukan bahwa
kemampuan memecahkan masalah praktis akan meningkat di usia 40 an dan 50 an ketika pengalaman
praktis individu sudah terhimpun. Meskipun demikian, Denney melakukan penelitian, muncul penelitian
lain mengenai pemecahan masalah sehari-hari dan efektivitas pengambilan keputusan di usia dewasa.
Hasil meta analisis terhadap studi-studi ini mengindikasikan bahwa pemecahan masalah sehari-hari dan
efektivitas dalam pengambila keputysan tetap stabil di masa dewasa awal dan masa dewasa menengah,
kemudia menurun di masa dewasa akhir.

Anda mungkin juga menyukai