Disusun Oleh :
DINA NUR FADHILAH
G3A019028
2019
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN
E. Pohon Masalah
3. Isolasi: menarik Perasaan depresi yang Perasaan tidak berdaya, Tidak berdaya, putus asa,
diri samar, tidak manarik putus asa, menarik diri. manarik diri, protes pada
diri. diri sendiri.
Tidak baik pada semua
4. Fungsi sehari-hari Umumnya baik pada Baik pada beberapa
aktivitas
semua aktivitas aktivitas
Beberapa Sedikit Kurang
5. Sumber-sumber
Sebagian besar
6. Strategi koping Umumnya konstruktif Sebagian konstruktif
destruktif.
7. Orang penting/
Beberapa Sedikit atau hanya satu Tidak ada
dekat
8. Pelayanan Ya, umumnya Bersikap negatif
Tidak, sikap positif
psikiatri yang lalu memuaskan terhadap pertolongan.
9. Pola hidup Stabil Sedang Tidak stabil
10. Pemakai alkohol
dan obat Tidak sering Sering Terus menerus
11. Percobaan bunuh Tidak, atau yg tidak Dari tidak s.d. cara yg Dari tidak sampai
diri sebelumnya fatal agak fatal berbagai cara yg fatal.
12. Disorientasi dan
disorganisasi Tidak ada Sedikit Jelas atau ada
13. Bermusuhan
Tidak tahu atau sedikit Beberapa Jelas atau ada
14. Rencana bunuh Samara, kadang- Sering dipikirkan Sering dan konstan
diri kadang ada fikiran, kadang-kadang ada ide dipikirkan dgn rencana
tidak ada rencana untuk merencanakan. yg spesifik.
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diagnosa 1 : Resiko bunuh diri
2. Diagnosa 2 : Gangguan konsep diri: harga diri rendah
3. Diagnosa 3 : Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
H. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Diagnosa 1 : Resiko bunuh diri
a) Tujuan umum : Klien tidak melakukan percobaan bunuh diri
b) Tujuan khusus :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan:
(a) Perkenalkan diri dengan klien
(b) Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak
menyangkal.
(c) Bicara dengan tegas, jelas, dan jujur.
(d) Bersifat hangat dan bersahabat.
(e) Temani klien saat keinginan mencederai diri meningkat.
2) Klien dapat terlindung dari perilaku bunuh diri
Tindakan :
(a) Jauhkan klien dari benda benda yang dapat membahayakan
(pisau, silet, gunting, tali, kaca, dan lain lain).
(b) Tempatkan klien di ruangan yang tenang dan selalu terlihat
oleh perawat.
(c) Awasi klien secara ketat setiap saat.
3) Klien dapat mengekspresikan perasaannya
Tindakan:
(a) Dengarkan keluhan yang dirasakan.
(b) Bersikap empati untuk meningkatkan ungkapan keraguan,
ketakutan dan keputusasaan.
(c) Beri dorongan untuk mengungkapkan mengapa dan
bagaimana harapannya.
(d) Beri waktu dan kesempatan untuk menceritakan arti
penderitaan,
kematian, dan lain lain.
(e) Beri dukungan pada tindakan atau ucapan klien yang
menunjukkan keinginan untuk hidup.
4) Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan:
(a) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi
keputusasaannya.
(b) Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu.
(c) Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal:
hubungan antar sesama, keyakinan, hal hal untuk
diselesaikan).
5) Klien dapat menggunakan koping yang adaptif
Tindakan:
(a) Ajarkan untuk mengidentifikasi pengalaman pengalaman
yang menyenangkan setiap hari (misal : berjalan-jalan,
membaca buku favorit, menulis surat dll.)
(b) Bantu untuk mengenali hal hal yang ia cintai dan yang ia
sayang, dan pentingnya terhadap kehidupan orang lain,
mengesampingkan tentang kegagalan dalam kesehatan.
(c) Beri dorongan untuk berbagi keprihatinan pada orang lain
yang mempunyai suatu masalah dan atau penyakit yang
sama dan telah mempunyai pengalaman positif dalam
mengatasi masalah tersebut dengan koping yang efektif
2. Diagnosa 2 : Gangguan konsep diri: harga diri rendah
a) Tujuan umum : Klien tidak melakukan kekerasan
b) Tujuan khusus :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Tindakan:
(a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, empati, sebut
nama perawat dan jelaskan tujuan interaksi.
(b) Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai.
(c) Bicara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang.
2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki.
Tindakan:
(a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
(b) Hindari penilaian negatif detiap pertemuan klien
(c) Utamakan pemberian pujian yang realitas
3) Klien mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan untuk diri
sendiri dan keluarga
Tindakan:
(a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
(b) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah
pulang ke rumah
4) Klien dapat merencanakan kegiatan yang bermanfaat sesuai
kemampuan yang dimiliki
Tindakan :
(a) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan
setiap hari sesuai kemampuan.
(b) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang klien lakukan.
(c) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan :
(a) Beri klien kesempatan mencoba kegiatan yang telah
direncanakan
(b) Beri pujian atas keberhasilan klien
(c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
6) Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan :
(a) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat
klien
(b) Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
(c) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
(d) Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
3. Diagnosa 3 : Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
a) Tujuan umum : Pasien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan
b) Tujuan khusus :
1) Pasien mendapatkan perlindungan dari lingkungannya
2) Pasien mampu mengungkapkan perasaannya
3) Pasien mampu meningkatkan harga dirinya
Tindakan :
(a) Memberikan kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya
(b) Memberikan pujian jika pasien dapat mengatakan perasaan
yang positif
(c) Meyakinkan pasien bahawa dirinya penting
(d) Mendiskusikan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri
oleh pasien
(e) Merencanakan yang dapat pasien lakukan
4) Pasien mampu menggunakan cara penyelesaiaan masalah yang
baik
Tindakan :
(a) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya
(b) Mendiskusikan dengan pasien efektfitas masing-masing cara
penyelesian masalah
(c) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah
yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
2. Fase Kerja
“Sekarang anggap saya B yang sedang mengatakan ingin mati saja, coba bapak
dan ibu praktekkan cara bicara yang benar bila B sedang dalam keadaan yang
seperti ini”
“Bagus, betul begitu caranya”
“Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian kepada B”
“Bagus, bagaimana kalau cara memotivasi B minum obat dan melakukan kegiatan
positifnya sesuai jadual?”
“Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat B”
“Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada B?”
(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)
3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat B di
rumah?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali
bapak dan ibu membesuk B”
“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan
kita akan mencoba lagi cara merawat B sampai bapak dan ibu lancar
melakukannya”
“Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?”
“Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu”