Anda di halaman 1dari 11

Konsep dasar kurikulum secara umum dan secara khusus

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah: Materi dan Pembelajaran SKI MTs dan MA
Dosen Pengampu: Azizah M. Pd.I

Oleh:
Siti Shofiatun (1710110313)
Ahmad Nasiruddin (1710110324)
Khoirin Nida (1710110330)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KUDUS
2019
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, sebab berkaitan dengan
penentuan arah, isi , dan proses pendidikan yang pada akhirnya menentukan macam dan
kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut rencana dan
pelaksanaan pendidikan baik dalam lingkup kelas ,sekolah, daerah, wilayah ,maupun
nasional. Semua orang berkepentingan dengan kurikulum , sebab kita sebagai orang tua,
sebagai warga masyarakat, sebagai pemimpin formal maupun informal selalu
mengharapkan tumbuh dan berkembangnya anak, pemuda , dan generasi muda yang lebih
baik, lebih cerdas, lebih berkemampuan. Kurikulum mempunyai andil yang cukup besar
dalam melahirkan harapan tersebut.
Dalam pembelajaran sejarah Islam yang dimaksudkan untuk menggali,
mengembangkan, dan mengambil ibrah pelajaran sejarah dan kebudayaan Islam, sehingga
peserta didik mampu menginternalisasi dan tergerak untuk meneladani dan mewujudkan
dalam amal perbuatan, serta dalam rangka membangun sikap terbuka dan toleran atau
semangat ukhuwah Islamiyah dalam arti luas.
Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, sebab berkaitan dengan
penentuan arah, isi , dan proses pendidikan yang pada akhirnya menentukan macam dan
kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut rencana dan
pelaksanaan pendidikan baik dalam lingkup kelas ,sekolah, daerah, wilayah ,maupun
nasional. Semua orang berkepentingan dengan kurikulum , sebab kita sebagai orang tua,
sebagai warga masyarakat, sebagai pemimpin formal maupun informal selalu
mengharapkan tumbuh dan berkembangnya anak, pemuda , dan generasi muda yang lebih
baik, lebih cerdas, lebih berkemampuan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Kurikulum Pendidikan Islam ?
2. Bagaimana Konsep Kurikulum pendidikan islam secara umum ?
3. Bagaimana Konsep Kurikulum Pendidikan Islam secara Khusus Sejarah Kebudayaan
Islam ?
BAB 11

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum pendidikan Islam


Secara etimologi kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu curir yang artinya
pelari dan curare yang berarti tempat berpacu jadi istilah kurikulum berasal dari dunia
olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatau jarak
yang harus di teempuh oleh pelari dari garis star sampai garis finish. Dalam bahasa arab
kata kurikulum agaknya dapat diterjemahkan dengan istilah “manhaj” yang berarti yang
terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupanya. Istilah ini nampaknya
lebih luas bila dibandingkan dengan kurikulum tersebut diatas. Kalua konsep-konsep itu
diterapkan dalam kurikulum maka dapatlah dirumuskan tentang teori kurikulum yaitu
sebagai perangkat pernyataan yang memberikan makna terhadap kurikulum disekolah
makna tersebut terjadi karena adanya penegasan hubungan antara unsur-unsur kurikulum
karena danya petunjuk perkembangan, penggunaan, dan evaluasi kurikulum. Kurikulum
merupakan factor yang sangat penting dalam proses kependidikan andalan suatu lembaga
kependidikan islam.
Secara harfiah kurikulum berasal dari bahasa latin, curriculum yang berarti bahan
pengajaran. Kurikulum dalam arti sempit yaitu sebuah rencana pembelajaran yang harus
ditempuh guna mencapai tingkat terbaik. Sedangkan dalam arti luas kurikulum yaitu semua
yang menyangkut aktifitas yang dilakukan dan dialami pendidik dan peserta didik, baik
dalam bentuk formal maupun non formal, guna mencapai tujuan pendidikan.
Pada tahun 1995, istilah kurikulum dipakai dalam bidang pendidikan sejumlah
mata pelajaran disuatu perguruan. Sedangkan dalam pendidikan islam, kata ‘’kurikulum
identic dengan manhaj. Manhaj (kurikulum) diartikan sebagai jalan yang terang, atau jalan
yang terang dilalui manusia pada berbagai bidang kehidupanya. Dalam konteks pendidikan
manhaj dimaksudkan sebagai jalan terang yang dilalui oleh pendidik dengan anak didik
untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka. Secara sederhana
(tradisional), kurikulum dapat diartikan dengan seperangkat materi pendidikan dan
pengajaran yang diberikan kepada murid dengan tujuan pendidikan yang akan dicapai.
Teori kurikulum tradisional yang hanya menekankan pada materi pelajaran, sangat
bertolak belakang dengan teori kurikulum modern, sebagaimmana yang dikatakan
Addamardasy Sarhan dan Munir Kamil sebagai berikut ;
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan kebudayaan, social,
olahraga, dan keseniaan yang disediakan oleh sekolah bagi murid-muridnya didalam dan
diluar sekolah, dengan maksud menolongnya untuk berkembang secara menyeluruh dalam
segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan.
Sedangkan menut Hasan Langgulung, kurikulum adalah sejumlah kekuatan, factor-
faktor pada lingkungan pengajaran dan pendidikan yang disediakan oleh sekolah bagi
murid-muridnya di dalam dan di luar sekolah, dan sejumlah pengalaman yang lahir dari
proses interaksi dengan kekuatan-kekuatan dan faktor-faktor itu.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kurikulum
itu adalah aktivitas dan kegiatan yang mencakup berbagai rencana yang diperogramkan
bagi peserta didik yang berupa bentuk-bentuk bahan pendidikan, strategi kegiatan belajar
mengajar dibawah bimbingan sekolah didalam maupun diluar sekolah, dan hal-hal lain
yang betujuan untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
Dengan kata lain kurikulum merupakan landasan yang digunakan pendidik untuk
membimbing peserta didiknya kearah tujuan pendidikan yang di inginkan melalui
akumulasi sejumlah pengetahuan keterampilan dan sikap mental. Dasar kurikulum sebagai
perangkat mata pelajaran dalam program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelengara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan keapada
peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Peyusunan perangkat mata
pelajarn ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelengaran pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Lama waktu dalam satu
kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari system pendidikan yang
dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju
arah dan tujuan yang di maksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyelurh. 1

1
Muwahid sulhan,Soim, Manajemen Pendidikan islam, Yogyakarta:KALIMEDIA. Cet 1. 2018 hlm 41-44
B. Konsep Dasar Kurkulum secara Umum
Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik
pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang di anutnya.
Secara sederhana teori kurikulum dapat di klarifikasikan atas teori-teori yang lebih
menekankan pada isi kurikulum, pada situasi pendidikan, serta pada organisasi kurikulum.
Penekanan pada isi kurikulum. Strategi pengembangan yang menekankan isi , merupakan
yang paling lama dan banyak di pakai, tetapi juga terus mendapat penyempurnaan atau
pembaharuan. Sebab-sebab yang mendorong pembaharuan ini bermacam-macam.
Pertama, karena di dorong oleh tuntutan untuk menguatkan kembali nilai-nilai moral dan
budaya masyarakat. Kedua, karena perubahan dasar filosofis tentang struktur pengetahuan.
Ketiga, karena adanya tuntutan bahwa kurikulum harus lebih berorientasi pada pekerjaan.
Penekanan pada situasi pendidikan. 2
Tipe kurikulum ini lebih menekankan pada masalah di mana (where), bersifat
khusus, sangat memperhatikan dan di sesuaikan dengan lingkungannya. Tipe ini akan
menghasilakan kurikulum berdasarkan situasi-situasi lingkungan. Penekanan pada
organisasi.
Tipe kurikulum ini sangat menekankan pada proses belajar mengajar. Meskipun
dengan berbagai perbedaan. Kurikulum yang menekankan masalah belajar mengajar
(menekankan organisasi) sebenarnya lebih dekat pada pendekatan kurikulum yang bersifat
umum, berlaku dalam lingkungan yang cukup luas.

Model konsep kurikulum di kategorikan ke dalam empat kategori yaitu kurikulum


subjek akademis, kurikulum humanistik, kurokulum rekonstruksi sosial, dan kurikulum
teknologis.

1. Kurikulum sebagai subjek akademis


Kurikulum subjek akademis bersumber dari pendidikan klasik yang berorientasi
pada masa lalu. Semua ilmu pengetahuan nilai-nilai telah di temukan oleh para pemikir
masa lalu. Kurikulum ini lebih mengutamakan isi pendidikan. Kurikulum subjek akademis

2
M. Fadilah, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI SMP/MTS Dan SMA/MA.Yogyakarta. Ar-
Ruzz MEDIA 2014 Hlm 13.
tidak berarti hanya menekankan pada materi yang di sampaikan , dalam perkembangannya
secara berangsur memperhatikan proses belajar yang di lakukan siswa.
2. Kurikulum sebagai aktualisasi diri atau sering di sebut humanistic
Kurikulum ini mengutamakan perkembangan anak sebagai individu dalam segala
aspek kepribadian. Konsep ini dapat di pandang sebagai suatu aspek falsafah John Dewey
yang menekankan bahwa tugas pendidikan yang utama ialah mengembangkan anak
sebagai individu selain sebagai makhluk sosial. Hal ini dapat di lakukan bila dalam
pendidikan di kembangkan kemampuan dan potensi anak ,khususnya imajinasinya yang
kreatif.
3. krikulum sebagai rekonstruksi social
Kurikulum ini lebih memusatkan pada problema-problema yang di hadapinya
dalam masyarakat. Menurut mereka pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan
bersama, interaksi, kerjasama. Kerjasama bukan hanya terjadi antara siswa dan guru, tetapi
juga antara siswa dengan siswa, siswa orang-orang yang ada di lingkungannya, dan dengan
sumber belajar lainnya. Melalui interaksi dan kerjasama ini siswa berusaha memecahkan
masalah yang di hadapi nya dalam masyarakat menuju pembentukan masyarakat yang
lebih baik. Mereka mendorong agar para siswa mempunyai pengetahuan tentang masalah
sosial yang mendesak dan kerja sama gotong royong untuk memecahkannya.
4. kurikulum sebagai teknologi
Kemajuan dalam teknologi menghasilkan sejumlah alat-alat termasuk elektronik
yang kian lama kian banyak di manfaatkan dalam pendidikan seperti proyektor,film,
komputer, video , dan lain sebagainya. Banyak nya alat-alat yang serupa itu menimbulkan
istilah teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan berusaha agar teknik mengajar ini dapat di kuasai sepenuh
nya sehingga dapat di jamin hasil yang sama. Teknologi pendidikan bermaksud
memberikan dasar ilmiah dan empiris kepada proses belajar mengajar. Untuk itu teknologi
pendidikan memberikan prosedur tertentu yang dapat di lakukan oleh siapapun.
C. Konsep Kurikulum Secara Khusus ( Sejarah Kebudayaan Islam)

Standar Kompetensi mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam berisi mata


pelajaran yang harus dikuasai peserta didik. Kemampuan ini berorientasi pada perilaku
aspek afektif , peserta didik memiliki: keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWt. Sesuai
ajaran Agama Islam yang tercermin dalam perilaku sehari-hari memiliki nilai-nilai
demokrasi, toleransi, dan humaniora, serta menerapkannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara baik lingkup nasional maupun global. Berkenaan
dengan aspek kognitif, menguasai ilmu, teknologi, dan kemampuan akademik untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berkenaan dengan aspek
psikomotorik, memiliki keterampilan berkomunikasi, kecakapan hidup, mampu
beradaptasi dengan perkembangan lingkungan sosial, budaya dan lingkungan alam baik
lokal, regional, maupun global, memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang bermanfaat
untuk melaksanakan tugas / kegiatan sehari-hari.
Sedangkan Kompetensi Dasar nya adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap
minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai
standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka kompetensi dasar
merupakan penjabaran dari standar kompetensi.
Kurikulum selain di sebutkan tentang beberapa tema pokok bahasan juga di
sebutkan masalah latar belakang , tujuan pendidikan, dan pengajaran. Di tengarai masih
banyak pendidik yang lebih terfokus pada materi. Mereka enggan melihat aspek lain dari
kurikulum. Apalagi kalau melihat kurikulum hanya pada salah satu lampiran buku paket
yang ada di sekolah. Akibatnya kurikulum sejarah kurang dapat di pahami secara
komprehensif. Aspek nurturrent effect yang di harapkan tercapai dalam tujuan pendidikan
seringkali di lupakan oleh pendidik. Progam kurikulum yang di harapkan dapat
mengantisipasi perkembangan jaman, seringkali kurang di pahami pendidik . pendidik
masih sering berkutat dengan penyampaian materi sebagai mana yang ada dalam buku teks.
Untuk kembali mengajarkan sejarah secara baik dan menarik, pendidik mempunyai
keluasan mengolah dan menata materi yang sudah ada. Sudah barang tentu tidak mungkin
topik yang ada dalam kurikulum dapat di selesaikan dengan alokasi waktu yang tersedia.
Untuk itulah bagaimana pendidik mengontrol berbagai materi pengajaran yang
memungkinkan di pelajari di luar kelas.
Tujuan pendidikan dalam pembelajaran sejarah kebudayaan Islam setidaknya
memiliki beberapa tujuan anatara lain sebagai berikut:
a. Peserta didik yang membaca sejarah adalah untuk menyerap unsure-unsur keutamaan
dari padanya agar mereka dengan senang hati mengikuti tigkah laku para Nabi dan
orang-orang shaleh dalam kehidupan sehari-hari.
b. Pelajaran sejarah merupakan contoh teladan baik bagi umat Islam yang meyakininya
dan merupakan sumber syariah yang besar, Studi sejarah dapat mengembangkan iman,
mensucikan moral, membangkitkan patriotism dan mendorong untuk berpegang pada
kebenaran serta setia kepadanya.
c. Pembelajaran sejarah akan memberikan contoh teladan yang sempurna kepada
pembinaan tingkah laku manusia yang ideal dalam kehidupan pribadi dan sosial anak-
anak dan mendorong mereka untuk mengikuti teladan yang baik, dan bertingkah laku
seperti Rasul
d. Untuk pendidikan akhlak, selain mengetahui perkembangan agama Islam seluruh
dunia.

Selain itu mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam mempunyai fungsi yang
dapat menjelaskan ketercapaian yang tercantum dalam kurikulum yang diterapkan di
madrasah. Fungsi dasar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam meliputi:

1) Fungsi edukatif
Sejarah menegaskan kepada peserta didik tentang keharusan menegakkan nilai,
prinsip, sikap hidup yang luhur dan islami dalam menjalankan kehidupan sehari-
hari.
2) Fungsi keilmuan
Melalui sejarah peserta didik memperoleh pengetahuan yang memadai tentang
masa lalu Islam dan kebudayaannya.
3) Fungsi transformasi
Sejarah merupakan salah satu sumber yang sangat penting dalam
merancang transformasi masyarakat.3

3
Departemen Pendidikan Agama RI, Pedoman Khusus Sejarah Kebuduyaan Islam, Jakarta : Departemen Pendidikan
Agama RI,2004. Hlm 2.
BAB 111
KESIMPULAN

Kurikulum itu adalah aktivitas dan kegiatan yang mencakup berbagai rencana yang
diperogramkan bagi peserta didik yang berupa bentuk-bentuk bahan pendidikan, strategi
kegiatan belajar mengajar dibawah bimbingan sekolah didalam maupun diluar sekolah, dan
hal-hal lain yang betujuan untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
Model konsep kurikulum di kategorikan ke dalam empat kategori yaitu
a. kurikulum subjek akademis,
b. kurikulum humanistik,
c. kurokulum rekonstruksi sosial, dan
d. kurikulum teknologis.

Standar Kompetensi mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam berisi mata


pelajaran yang harus dikuasai peserta didik. Kemampuan ini berorientasi pada perilaku
aspek afektif , peserta didik memiliki: keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWt. Sesuai
ajaran Agama Islam yang tercermin dalam perilaku sehari-hari memiliki nilai-nilai
demokrasi, toleransi, dan humaniora, serta menerapkannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara baik lingkup nasional maupun global.

Tujuan pendidikan dalam pembelajaran sejarah kebudayaan Islam setidaknya


memiliki beberapa tujuan anatara lain sebagai berikut:
1. Peserta didik yang membaca sejarah.
2. Pelajaran sejarah merupakan contoh teladan baik bagi umat Islam
3. Pembelajaran sejarah akan memberikan contoh teladan yang sempurna kepada
pembinaan tingkah laku manusia yang ideal
4. Untuk pendidikan akhlak, selain mengetahui perkembangan agama Islam
seluruhdunia.
Fungsi dasar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam meliputi:
a. Fungsi edukatif
b. Fungsi keilmuan
c. Fungsi transformasi
DAFTAR PUSTAKA

Sulhan Muwahid, Shoim, 2018, Manajemen Pendidikan Islam, Yogyakarta: KALIMEDIA


Fadilah, M, 2014, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI SMP/MTS
Dan SMA/MA.Yogyakarta. Ar-Ruzz MEDIA.
Departemen Pendidikan Agama RI, 2004, Pedoman Khusus Sejarah Kebuduyaan Islam,
Jakarta : Departemen Pendidikan Agama RI.

Anda mungkin juga menyukai