Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study : Keperawatan Maternitas


Topik : Perawatan Luka Perineum
Sasaran : Ibu pengunjung poli kandungan
Tempat : Ruang Poli kandungan
Rumah Sakit Ngudi Waluyo - Wlingi
Hari/Tanggal : Kamis, 2 Mei 2013
Waktu : 1 x 20 menit

DESKRIPSI KEGIATAN
Dalam rangka mewujudkan masyarakat sehat, diperlukan tindakan-
tindakan preventif yang akan membantu meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai kesehatan. Untuk membantu meningkatkan
pengetahuan inilah peran tenaga kesehatan dalam pengabdian di
masyarakat. Adapun tindakan preventif ini dapat dilakukan dengan
memberikan penyuluhan. Penyuluhan dapat dilakukan dimana saja,
termasuk di puskesmas. Materi yang disampaikan untuk penyuluhan-pun
beragam, salah satunya adalah penyuluhan untuk ibu post partum dalam
rangka merawat luka pada perineum setelah proses persalinan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat
memahami dan menerapkan perawatan perineum pada ibu post partum,
baik yang dilakukan episiotomy maupun tidak.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat :
1. Menjelaskan pengertian perawatan perineum
2. Menyebutkan cara perawatan luka perineum
3. Menjelaskan masalah yang mungkin terjadi jika perawatan perineum
tidak dilakukan dengan baik.

SASARAN
Ibu pengunjung poli kandungan di RSUD Wlingi-Blitar
MATERI
1. Pengertian perawatan luka perineum
2. Cara perawatan luka perineum pada ibu post partum
3. Masalah yang dapat timbul jika perawatan luka perineum tidak dilakukan
dengan baik
METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
MEDIA
 Lembar balik perawatan luka perineum.
 Leaflet perawatan luka perineum.
KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Pengunjung hadir di poli kehamilan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu poli
kehamilan RSUD Wlingi
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya
2. Evaluasi Proses
 Pengunjung poli kandungan antusias terhadap materi penyuluhan.
 Pengunjung poli kandungan tidak meninggalkan tempat
penyuluhan.
 Pengunjung poli kandungan mengajukan pertanyaan
 Menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
 Pengunjung poli kandungan mengetahui tentang cara perawatan
luka perineum pada ibu post partum.
 Peserta mengatakan paham dan mengerti mengenai perawatan luka
perineum.
LANGKAH KEGIATAN PENYULUHAN
WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang  Memperhatikan
akan diberikan
2. 10 menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan tentang  Memperhatikan
pengertian perawatan
perineum.  Memperhatikan
 Menyebutkan cara perawatan
perineum.  Memperhatikan
 Menjelaskan masalah yang
mungkin terjadi jika  Memperhatikan
perawatan perineum tidak
dilakukan secara baik.  Memperhatikan
3. 5 menit Evaluasi :
 Menanyakan kepada peserta  Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan dan berikan
reinforcement kepada klien
yang dapat menjawab
pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
 Mengucapkan terimakasih  Mendengarkan
atas peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam

PENGORAGANISASIAN KELOMPOK
Darmawan Eka
Rizky Febriantomo
Dian Febri K
Manggi Asih O
Diyanti Wardiharini P
Riskianti Handari P
Yayang Rachma
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Perawatan Luka Perineum.


Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis,
psikologis, sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat.
Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva
dan anus. Post Partum adalah selang waktu antara kelahiran placenta
sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum
hamil (Mochtar, 2002). Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan
untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada
ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya
organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.
B. Cara perawatan luka perineum pada ibu post partum
Perawatan perineum 10 hari
a. Ganti pembalut wanita yang bersih setiap 4-6 jam. Letakkan dengan
baik sehingga tidak bergeser.
b. Lepaskan pembalut dari muka ke belakang untuk menghindari
penyebaran bakteri dari anus ke vagina.
c. Alirkan atau bilas dengan air hangat atau cairan antiseptic area
perineum setelah buang air kecil atau besar. Keringkan dengan kain
pembalut atau handuk dengan cara ditepuk-tepuk, selalu dari arah
muka ke belakang.
d. Jangan dipegang sampai area tersebut pulih.
e. Rasa gatal pada area sekitar jahitan normal merupakan tanda
penyembuhan. Namun, untuk meredakan rasa tidak enak, atasi dengan
mandi berendam air hangat atau kompres dingin dengan kain pembelut
yang telah didinginkan.
f. Berbaring pada satu sisi tubuh, hindari berdiri atau duduk lama untuk
mengurangi tekanan pada daerah tersebut.
Lakukan latihan kegel sesering mungkin guna merangsang peredaran
darah disekitar perineum. Dengan demikian, akan mempercepat
penyembuhan dan memperbaiki otot. Jangan terkejut jika anda tidak
merasakan apa-apa saat pertama kali berlatih, karena area tersebut akan
kebal setelah persalinan dan pulih secara bertahap dalam beberapa minggu
C. Masalah yang dapat timbul jika perawatan luka perineum tidak dilakukan
dengan baik.
 Gatal-gatal
 Lecet
 Timbul jamur ( Kandidiasis )
 Perasaan tidak nyaman

Perawat berperan menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang perawatan


perineum selama masa nifas :
1. Anjurkan ibu untuk tidak menggunakan tampon pasca partum karena
resiko infeksi. Pembalut perineum biasanya digunakan dengan dilengkapi
pengikat yang cukup bersih (pembalut yang dapat menyerap adalah yang
berpenampung, pada umumnya darah dapat bergerak lebih banyak saat ibu
berjalan dan dapat menyebabkan kontaminasi dari daerah anus ke area
episiotomy dan vagina yang terbuka). Banyak ibu muda yang tidak pernah
mempunyai pengalaman mengenakan sabuk pelindung ini, dan kendala ini
memerlukan bantuan, yaitu saat pertama kali mengenakannya (beberapa
institusi bahkan menggunakan celana berlubang sempit yang menjaga
pembalut tetap di tempatnya).
2. Jelaskan perkembangan perubahan lochea dari rubra ke serosa hingga
menjadi lochea alba.
3. Anjurkan ibu untuk menyimpan dan melaporkan bekuan darah yang
berlebihan serta pembalut yang dipenuhi darah banyak. Ibu juga harus
melaporkan bila ada kegagalan perubahan lochea dari rubra ke serosa atau
kembali ke rubra dari serosa
4. Ajari ibu cara mengganti pembalut setiap kali berkemih atau defekasi dan
setelah mandi pancuran atau rendam duduk.
 Hygiene personal pada bayi. Setiap kali defekasi dan berkemih,
kan bagian perinealnya dengan air dan sabun, serta keringkan
dengan baik. Kotoran bayi dapat menyebabkan infeksi sehingga
harus dibersihkan.
Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal
berikut ini :

1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat
menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan
timbulnya infeksi pada perineum.
2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran
kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada
munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada
jalan lahir.
3. Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya
kematian pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum
masih lemah (Suwiyoga, 2004)

Anda mungkin juga menyukai