Penghematan 20081123205050 0
Penghematan 20081123205050 0
Sektor Transportasi
Ketergantungan
300.0 terhadap BBM
dalam konsumsi
250.0
energi final
nasional masih
200.0 BBM
sekitar 60-70
juta SBM
Gas Bumi
Batubara
150.0
Listrik
LPG
persen. Ini penyakit
lama yang
100.0 terlambat
diperbaiki. Ini
50.0
harus diturunkan.
0.0
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
?
24.112 Ton* e.q. 3 GW
Uranium (Nuklir)
* Hanya di Daerah Kalan - Kalbar utk 11 th
Potensi konservasi energi di sektor transportasi
Tahun 2002
Potensi Konservasi
Konsumsi Total
Sektor
(Ribu SBM) (Ribu SBM) (%)
Sumber: DJLPE
Kebijakan Jangka Pendek
Diperlukan langkah penghematan, baik dalam bentuk himbauan dan
regulasi untuk mendorong adanya perubahan nilai dan perilaku (mind
set) yang memperhatikan upaya-upaya pengematan energi, baik di
tingkat pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha, terutama sektor
transportasi.
Sektor transportasi merupakan konsumen BBM terbesar (lebih dari
50% dari total konsumsi BBM nasional). Oleh karena itu, penghematan
BBM di sektor ini akan berdampak cukup besar bagi keseluruhan
upaya penghematan BBM secara nasional. Dalam sektor transportasi,
sebesar 88% dikonsumsi oleh angkutan jalan, dimana 66% merupakan
mobil pribadi dan mobil angkutan barang.
Transportasi merupakan sektor pemakai terbesar
BBM. Potensi penghematan BBM terdapat pada
sektor transportasi.
Konsumsi energi final berdasarkan jenis dan pemakai Konsumen utama BBM adalah sektor
transportasi. Potensi untuk
350 menghemat energi di sektor ini
sangat jelas. Sistem transportasi
300 sekarang mengandalkan kendaraan
pribadi dan jaringan transportasi yang
250
ju t a s e t a r a b a r e l m in y a k
tidak efisien.
200 Transportasi Konservasi energi di sektor transportasi
RumahTangga/Servis dapat dilakukan dengan
150 Industri mengembangkan angkutan massal,
menekan jumlah kendaraan pribadi,
100 menerapkan teknik-teknik traffic
management, dsbnya.
50
0
BBM Gas Bumi Batubara Listrik LPG
Proporsi Konsumsi BBM 2004
Sektor Transportasi
Proporsi Konsumsi BBM Transportasi
Angkutan KA dan
Angkutan Udara, 4.0%
Angkutan Laut, 7.0% SDP, 1.0%
M obil Angkutan
M obil Pribadi, 34.0%
Barang, 32.0%
4 Pilar Kebijakan Utama