Program Orientasi
Program Orientasi
1
K. Penanggulangan adalah upaya penanganan suatu bahan-bahan berbahaya dan beracunagar
bahan-bahan tersebut tidak bereaksi dengan bahan-bahan lain dan menjaga agar bahan-
bahan tersebut tidak menimbulkan bahaya.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
2. Logistik Farmasi
a. Menyusun rencana kebutuhan setiap 1 tahun
b. Mengusulkan pengadaan B3 setiap bulan
c. Menerima dan menyimpan B3
d. Mengencerkan B3
e. Mendistribusikan B3
f. Membuat dan pengelolaan B3
g. Melaporkan B3 yang telah diadakan, didistribusikan dan yang disimpan
kepadapimpinan rumah sakit dengan salah satu tembusan kepada Komite K3.
3. Instalasi Laboratorium
a. Menyusun rencana kebutuhan untuk % tahun,
b. Mengusulkan pengadaan B3
c. Menerima dan menyimpan B3
d. Pengelola dan memanfaatkan B3 (reagen)
e. Pelaporkan B3 yang telah diadakan dan yang disimpan
4
d. Terlaksananya 100% tindak lanjut dari laporan kecelakaan akibat kerja dan penyakit
akibat kerja karena pengelolaan B3 dan limbah B3 oleh komite keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) di Rumah Sakit Santo Antonio.
5
BAB III
TATA LAKSANA
6
Gambar 3.1 Label Bahan Berhaya dan Beracun (B3)
Iritasi Berbahya
Gas Bertekanan
7
Tabel 3.1
Label limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) dalam wadah
Dirigen tertutup
Drum
Dirigen tertutup
B. Pengadaan / Pembelian B3
Pengadaan B3 Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja dilakukan oleh bagian
logistik Farmasi Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja dengan menggunakan sistem satu
pintu.Perencanaan B3 yang termasuk sediaan farmasi dilakukan oleh bagian Logistik
farmasi.Pengadaaan B3 dilakukan menurut besarnya persediaan di logistik.
Pengadaan B3 dilakukan oleh distributor B3 yang telah memiliki ijin dari
Kementerian Lingkungan Hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam
pengadaannya, distributor wajib menyertakan Lembar Data Keselamatan Bahan
(Material Safety Data Sheet – MSDS).
Bukti permintaan barang dicetak 1 lembar dan ditandatangani oleh kepala bagian
yang bersangkutan, kemudian dikirim ke bagian Logistik untuk dimintakan persetujuan
8
kepala bagian Logistik. Kepala bagian Logistik menyetujui permintaan melalui Kontrol
Permintaan Barang di dalam program SIMRS. Supplier B3 harus terikat kontrak
kerjasama pengadaaan B3 dan wajib menyertakan Material Safety Data Sheet (MSDS).
Isi dan kemasan B3 yang diadakan harus dalam kondisi baik (tidak rusak) dan
memperhatikan waktu kadaluarsa.
C. Penerimaan
Penerimaan B3 harus sesuai dengan Surat Pesanan (SP) dengan memperhatikan
kualitas, kuantitas B3 yang diterima dan ketersediaan MSDS.Apabila terdapat
ketidaksesuaian baik dari segi kualitas, kuantitias, ketersediaan MSDS maupun syarat
yang sudah ditentukan dalam pengadaan B3 maka petugas bagian penerimaan barang
berhak menolak/mengembalikan B3 tersebut.
2. Bahan-bahan beracun
Uapbahanberacunmasukkedalamudara sehingga perluadanyatempatyang
memilikipertukaranudarayang baik,tidakterkenasinarmataharilangsung.Bahan-
bahanyangdapat bereaksisatu samalain ditempatkan secaraterpisah.
9
3. Syarat penyimpanan B3
Selaincara-carapenyimpananyang diterangkandiatas,masih perludiperhatikan syarat
penyimpanan sebagai berikut:
a) Penyimpanan / segera mengetahui terjadinya kebakaran
b) Tenaga kerja yang berhubungan dengan B3 tidak dibenarkan mempunyai
kelainan penglihatan, pendengaranatau penciuman
c) Mereka yang memasuki daerah penyimpanan bahan yang mudah terbakar harus
dilarang merokok
d) Harus diperhatikan kebersihan lingkungan sekitar
e) Harus disediakan alat pemadam apiringan
Penyimpanan B3 harus memperhatikan sifat – sifat dari bahan tersebut dan reaksi
akibat interaksi bahan dalam penyimpanan. Interaksi yang terjadi selama dalam
proses penyimpanan antara lain adalah interaksi bahan dengan lingkungan, interaksi
bahan dengan wadah, interaksi bahan dengan bahan.
a) Penyimpanan bahan mudah terbakar (flammabel)
1) Tempat penyimpanan bersuhu dingin
2) Jauh dari sumber api
3) Sediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
b) Penyimpanan bahan mudah meledak (eksplosive)
1) Tempat penyimpanan bersuhu dingin dan ventilasi cukup
2) Jauhkan dari sumber api / panas
3) Hindarkan tumbukan/benturan mekanis
10
1) Tempat penyimpanan bersuhu dingin dan ventilasi cukup
2) Disimpan terpisah dari bahan beracun
3) Wadah tertutup dan beretiket
4) Sediakan alat pelindung diri kaca mata, gloves dan pakaian kerja
g) Penyimpanan gas bertekanan
1) Disimpan tegak dan terikat
2) Disimpan pada ruangan dingin dan tidak terkena matahari langsung
3) Jauh dari sumber api/panas
4) Disimpan jauh dari bahan – bahan korosif yang dapat merusak kran-kran.
E. Pengangkutan
Pengangkutan limbah B3 merupakan kegiatan pemindahan lokasi limbah dari
lokasipengumpulan/ penyimpananlimbah ke lokasipengolahan/ pemanfaatanlimbah
B3.SetiappemindahtanganlimbahB3antar pihakataulokasiharusdisertaidengan
dokumenlimbahB3yangdiberikanpadawaktupenyerahanlimbah.Dokumenlimbah
B3terdiridari3bagian,yaitubagianIyangharusdiisi olehpetugaslimbah, bagianII diisi oleh
pihak pengangkutlimbahB3 danbagianIII diisioleh pihak pengumpul/ pengolah.
DokumenlimbahB3tersebutmerupakanalatpengawasanyang ditetapkanuntuk
menghindarihal-hal yangtidak diinginkan dan jugauntuk mengetahui matarantai
perpindahan dan penyebaran limbah B3.
F. Pendistribusian B3
Distribusi B3 dilakukan sesuai permintaan tiap unit kerja. Distribusi dilakukan pada hari
yang telah ditentukan sesuai kesepakatan dan harus menyertakan MSDS selama proses
distribusi dari gudang Logistik ke unit-unit terkait.
11
Gambar 3.2 Diagram Dalam Penanganan Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Nama dan Sifat fisik Wujud fisik Sifat kimia Sifat bahaya
formula
bahan
TD Gas
TL Cair
Tekanan Uap Reaktivitas Toksik
Padat
Suhu Flammable
dekomposisi Eksplosif
Berat jenis
1 2 3
12
d. Penanganan bahan kimia reaktif
1) Penyimpanan jauhkan dari sinar matahari atau panas
2) Hindarkan dari pengadukan yang menimbulkan panas
3) Hindari benturan pada saat pengangkutan
4) Penanganan harus menggunakan alat pelindung diri (kacamata,pelindung muka
dan badan, sarung tangan)
5) Sediakan alat pemadam api ringan di tempat penyimpanan/lokasi kerja.
e. Penanganan bahan iritasi (irritant)
1) Kemasan mengggunakan bahan pvc/plastic
2) Ruangan harus berventilasi cukup
3) Penanganan harus menggunakan alata pelindung diri (sarung tangan, masker)
2. Penyimpanan Limbah B3
a. Sebelum limbah B3 dimasukan ke dalam TPS limbah B3 dilakukan
penimbangan dan dicatat di dalam log book/catatan limbah B3 untuk
mengetahui jumlah limbah B3 setiap harinya.
b. Peyimpanan limbah B3 dipisahkan berdasarkan karakteristiknya.
1) Limbah B3 infeksius (padat dan benda tajam)
13
2) Limbah B3 Cair
3) Limbah B3 Umum (accu bekas, bohlam/lampu, tinta, kaleng cat, oli bekas
dll).
Tempat penyimpananan limbah B3 dialasi dengan pallet agar lantai dapat
dibersihkan setiap saat.Petugas yang menimbang harus menandatangani catatan
jumlah B3 di dalam logbook/catatan produksi limbah B3.
Ruang penyimpanan limbah B3 harus memiliki ventilasi yang baik, dilengkapi
dengan penerangan dan APAR.
14
Gambar 3.3 Label Identitas Limbah B3
15
4. Pemusnahan Limbah B3
a. Pembuangan dan pemusnahan limbah B3 di Rumah Sakit Santo Antonio
dilakukan oleh pihak ketiga yang telah memenuhi syarat dari Kementerian
Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan dituangkan dalam perjanjian
kerjasama. Frekuensi pengangkutan disesuaikan dengan produksi limbah B3.
Maksimal waktu penyimpanan sementara di lokasi Rumah Sakit Santo
Antonio30 hari dari ketentuan 90 hari.
b. Sebelum limbah B3 diangkut oleh pihak ketiga,Limbah Medis dilakukan
penimbangan dan di catat volume limbah pada logbook, dari masing-masing
jenis limbahdilakukan oleh petugas sanitasi Rumah Sakit Santo Antonio.
c. Pihak ketiga harus memberikan sejumlah manifest kepada pihakRumah Sakit
Santo Antoniosebagai bukti penggiriman limbah.
Kabag Ruangan
Mengidentifikasi Dan Menilai Jenis Limbah
Bagian-Bagian Terkait
Mengumpulkan Limbah Ditempat Penyimpanan Sementara
Di Masing-Masing Bagian
Bagian-Bagian Terkait
Mengirimkan Limbah Ke TPS
Petugas Limbah B3
Mengangkut Limbah, Mencatat Jenis Dan Jumlah Limbah
Kabag Pemeliharaan
Mencari Vendor Pengelola Yang Mempunyai Izin Limbah
16
J. Penanganan B3, Tumpahan Limbah B3 dan Pelaporan Insiden
Penanganan tumpahan limbah B3 adalah tindakan gawat darurat terhadap
tumpahan limbah B3 yang tercecer di area rumah sakit yang menghasilkan limbah B3,
area Rumah Sakit Santo Antonio dan TempatPenyimpanan Sementara (TPS) limbah
B3.Jenis limbah B3 yang dihasilkan di Rumah Sakit Santo Antonio terdiri dari limbah
infeksius, limbah B3 cair (radiologi, laboratorium), dan limbah B3 umum (accu bekas,
lampu TL & Bohlam, tinta, dll).
Upaya penanganan tumpahan B3 agar berjalan efektif, perlu didukung dengan
penyediaan sarana spill kit tumpahan B3. Spill kit tersebut adalah seperangkat
perlengkapan penanganan tumpahan yang terdiri dari:
1. APD: Google, masker disposible, sarung tangan disposible, apron disposible.
2. Cairan: desinfektan dan handrub.
3. Peralatan: adsorben (kertas, kain majun, kantong plastik kuning, serokan, sapu
kecil, spuit)
Selain itu diperlukan cara penagananan tumpahan yang benar agar tidak terjadi paparan
terhadap petugas.
1. Penanganan Bahan Berbahaya Dan Beracun
a. Paparan B3
1) Inhalasi/Terhirup
a) Petugas/orang yang terkena/terpapar B3 segera pindah ke udara
terbuka.
b) Petugas/orang yang terkena/terpapar B3 mencari perhatian medis jika
ketidaknyamanan
2) Proses Tertelan
a) Petugas/orang yang terkena/terpapar B3 berusaha untuk tidak
dimuntahkan.
b) Petugas/orang yang terkena/terpapar B3 segera minum air dalam
volum yang cukup besar, untuk mencairkan B3 yang tertelan.
c) Petugas/orang yang terkena/terpapar B3 membilas mulut secara
meyeluruh.
d) Petugas/orang yang terkena/terpapar B3 segera minum susu juka
tersedia.
e) Petugas/orang yang terkena/terpapar B3 segera mencari perawatan
medis.
17
3) Kontaminasi Kulit
a) Membawa segera pekerja yang terkontaminasi menuju sumber air
terdekat dan lepaskan seluruh pakaian yang menutup bagian yang
terkontaminasi.
b) Membasahi atau menyiram pekerja yang terkontaminasi dengan air
(bila mungkin air mengalir atau pancuran atau shower).
18
Gambar 3.7 Petunjuk Gambar Membersihkan
Mata Dengan Air Shower
19
b. Tumpahan Mercury
1) Petugas mempersiapkan Alat Pengendali Tumpahan Merkuri/spillkit
merkuri.
2) Petugas mengenakan Alat Perlindungan Diri/APD sesuai dengan Material
Safety Data Sheet/MSDS merkuri.
3) Petugas melepaskan segala jenis perhiasan yang melekat pada diri sendiri
termasuk jam tangan, cincin, dan gelang.
4) Petugas mengambil tumpahan merkuri menggunakan syringe tanpa jarum
ukuran 10 cm dengan cara menyedot atau menggunakan sepasang karbor
ukuran 15cm x 20 cm.
5) Petugas memasukkan tumpahan merkuri ke dalam wadah yang berisi air.
6) Petugas memasukkan wadah yang berisi air dan tumpahan merkuri ke
dalam plastik bening yang telah disiapkan.
7) Petugas membuang plastik bening yang mengandung wadah yang berisi
air dan tumpahan merkuri sebagai limbah B3 dan memasukkan ke dalam
kantong plastik warna kuning.
8) Petugas sanitasi akan membawa kantong plastik warna kuning tersebut ke
TPS limbah B3.
9) Petugas melaporkan ke K3RS apabila terjadi tumpahan yang sangat
banyak dan berpotensi untuk mencemari lingkungan lebih luas.
10) Petugas K3RS melakukan penanganan sesuai dengan SPO penanganan
tumpahan B3/limbah B3 lanjutan.
11) Petugas membuat laporan insiden tumpahan.
3. Pelaporan insiden
Kontaminasi/paparan bahan berbahaya beracun (B3) serta limbahnya dapat
menimbulkan bahaya pada manusia maupun lingkungan.Kejadian
kontaminasi/tumpahan dikategorikan sebagai kecelakaan akibat kerja sehingga
perlu pelaporan (accident report).
Alur pelaporan insiden sama dengan kejadian pelaporan kecelakaan akibat
kerja (SPO pelaporan kecelakaan akibat kerja di Rumah Sakit Santo Antonio.
Laporan insiden dilaporkan dan dievaluasi setiap 3 (tiga) bulan oleh panitia K3RS
dan kepada Direktur. Arahan Direktur dijadikan petunjuk untuk
meningkatkan/memperbaiki agar tidak terjadi lagi insiden kecelakaan akibat kerja
akibat kontaminasi baik bahan maupun limbah berbahaya.
20
Gambar 2.11 Bagan Alur Pelaporan Insiden
Dilakukan Tindakan
Lakukan Laporkan kepada Ke IGD untuk
Penanganan P3K kepala ruang dilakukan
Pemeriksaan
Melaporkan Hasil
TIM K3RS
Melakukan Investigas kepada
Mencatat Accident
Investigasi Direktur Rumah
Report
Sakit
K. Pemasangan Label B3
Label B3 dipasang pada kemasan di sebelah bawah simbol dan harus terlihat
dengan jelas. Label ini juga harus dipasang pada wadah yang akan dimasukkan ke
dalam kemasan yang lebih besar.
21
tumpahan dan APD, semuanya digabungkan menjadi 1 wadah kotak alat pengendali
tumpahan (spillkit).
Alat pengendali tumpahan/spillkitdibagi menjadi 4 yaitu:
1. Alat pengendali tumpahan(spillkit) B3 dan limbah B3
2. Alat pengendali tumpahan (spillkit) merkuri
3. Alat pengendali tumpahan (spillkit) obat sitotoksik
4. Alat pengendali tumpahan (spillkit) darah atau cairan tubuh (muntahan, urine, dahak,
nanah)
Table 3.2 Tabel Isi peralatan dalam kotak spillkit
No ISI JUMLAH
Alat Pengendali Tumpahan B3 Dan Limbah B3
1 Sapu 1 Buah
2 Sekop Kecil 1 Buah
3 Absorbent (Kain Majun) 5 Lembar
4 Gulungan Selimut Bekas 2 Gulungan
Alat Perlindungan Diri
6 Tutup Kepala Disposable 2 Buah
7 Masker Disposable 2 Buah
8 Sarung Tangan Disposable 1 Pasang
9 Baju Pelindung (Apron) Disposable 1 Buah
10 Kacamata Pelindung (Google) 1 Buah
11 Sepatu Pelindung (Safety Boots) 1 Pasang
12 Plastik Warna Kuning 3 Lembar
Alat Pengendali Tumpahan Merkuri
13 Senter 1 Buah
14 Syringe Tanpa Jarum Ukuran 10 ml 1 Buah
15 Karbor Ukuran 15 X 20 cm 1 Buah
16 Wadah Berisi Air 1 Buah
17 Plastik Bening 3 Lembar
Alat Pengendalian Tumpahan Obat Sitotoksik/Spillkit Obat Sitotoksik
18 Masker Respirator N95 1 Buah
19 Larutan Klorin/bleach 0.05% Sesuai 1 Botol
tabel pengenceran presept yaitu 9
tablet presept dilarutkan dalam 1/2 L
air
22
Pengaturan penyimpanan B3 menggunakan metode FEFO (bahan/material/produk
yang memiliki waktu kadaluarsa pendek yang dikeluarkan pertama kali dan dipakai
terlebih dahulu). Setiap tempat penyimpanan B3 harus dilengkapi dengan MSDS.
Lembar MSDS yang berlaku di Rumah Sakit Santo AntonioBaturaja berisi tentang :
1. Identifikasi Bahan Berbahaya dan Perusahaan
2. Identifikasi Bahaya
3. Komposisi Bahan
4. Tindakan P3K
5. Tindakanan Penanggulangan Kebakaran
6. Tindakanan penanggulanggan Kebocoran dan Tumpahan
7. Penyimpanan dan Penangganan Bahan
8. Pengendalian Pemaparan/Pengendalian Individu
9. Sifat Kimia
10. Stabilitas dan Reaktifitas Bahan
11. Informasi Toksikologi
12. Informasi Ekologi
B3 yang dilakukan pengemasan ulang/dipindahkan dari wadah aslinya wajib diberikan
simbol dan label dan tidak boleh dipindahkan ke dalam botol kemasan air mineral.
23
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumen yang berkaitan dengan Panduan Bahan berbahaya dan beracun (B3) sebagai berikut
Didalam isi panduan pengelolaan limbah medis terdapat dokumentasi sebagai berikut :
1. SPO Label Dan SimbolBahan Berbahaya Dan Beracun
2. SPO Penanganan Paparan Bahan Berbahaya Dan Beracun
3. SPO Alur Pelaporan Penanganan PaparanB3Dan Insiden Lainnya
4. SPO Pelaporan Insiden Tumpahan B3
5. SPO Penyimpanan B3 Di Ruangan
6. SPO Material Safety Data Sheet (Msds)
7. SPO Penanganan Tumpahan Bahan Merkuri
8. SPO Transportasi Limbah Padat
9. SPO Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3
10. SPO Pemakaian APD
11. Formulir Laporan Tumpahan B3
12. Formulir Laporan Kejadian Paparan Bahan Berbahaya Dan Beracun
24