E 2 = (mo c 2 )2 + p2 c 2
Contoh soal: Sebuah partikel elektron bermassa 9x10-31 kg bergerak dengan laju
1,2x107 m/s. Jika konstanta Planck h = 6,6x10-34 J.s, panjang gelombang de Broglie
adalah….Å
Jawaban :
Diketahui : m = 9x10-31 kg
v = 1,2x107 m/s
h = 6,6𝑥10-34 𝐽. 𝑠
Ditanya : λ = ……?
ℎ
Penyelesaian : λ = 𝑚.𝑣
6,6𝑥10−34 𝐽.𝑠
λ = 9x10−31 kg .1,2x107 m/s
6,6𝑥10−34 𝐽.𝑠
= 10,8𝑥10−24 𝑘𝑔.𝑚/𝑠
= 0,61𝑥10−10 𝑚
= 0,61 Å
Berdasarkan peristiwa efek fotolistrik dari Einstein, yang kemudian didukung dengan
percobaan yang dilakukan oleh Compton telah membuktikan tentang dualisme (sifat kembar)
cahaya, yaitu cahaya bisa berkelakuan sebagai gelombang, tetapi cahaya juga dapat bersifat
partikel. Pada tahun 1924 Louise de Broglie mengemukakan pendapatnya bahwa : cahaya
dapat berkelakuan seperti partikel, maka partikel pun seperti halnya electron dapat
berkelakuan seperti gelombang
Sebuah foton dengan frekuensi f memiliki energi sebesar hf dan memiliki momentum p = ,
karena c = f λ , maka momentum foton dapat dinyatakan p = hf/c sehingga panjang
gelombang foton dapat dinyatakan λ = h/p. Untuk benda yang bermassa m bergerak dengan
kecepatan memiliki momentum linier sebesar mv maka panjang gelombang de Broglie dari
benda itu dinyatakan dengan persamaan
Untuk menguji hipotesis yang dilakukan oleh Louise de Broglie pada tahun 1927,
Davisson dan Germer di Amerika Serikat dan G.P. Thomson di Inggris secara bebas
meyakinkan hipotesis Louise de Broglie dengan menunjukkan berkas elektron yang
terdifraksi bila berkas ini terhambur oleh kisi atom yang teratur dari suatu kristal. Davisson
dan Germer melakukan suatu eksperimen dengan menembakkan electron berenergi rendah
yang telah diketahui tingkat energinya kemudian ditembakkan pada atom dari nikel yang
diletakkan dalam ruang hampa. Berdasarkan hasil pengamatan Davisson dan Germer
terhadap elektronelektron yang terhambur ternyata dapat menunjukkan adanya gejala
interferensi dan difraksi. Dengan demikian hipotesis de Broglie yang menyatakan partikel
dapat berkelakuan sebagai gelombang adalah benar.
Berapakah panjang gelombang de Broglie dari sebuah elektron yang bergerak dengan
kelajuan 2×105 m/s jika massa elaktron 9,1x10-31 kg dan h = 6,6×10-34 Js?
Penyelesaian :
Diketahui : v = 2×105 m/s ; m = 9,1×10-31 kg ; h = 6,6×10-34 Js
Ditanyakan : λ = …?
Aplikasi partikel dalam kotak 1 dimensi
Sebagai pendahuluan dalam menentukan gambaran statistik sistem partikel maka kita
tinjau keadaan yang paling sederhana yaitu suatu sistem dengan 1 partikel dalam kotak 1
dimensi. Tujuan kita adalah mendapatkan gambaran untuk menjelaskan karakteristik partikel
dalam kotak 1 dimensi. (Dilakukan dalam kotak karena dalam kotak aspek dimensinya justru
akan memudahkan perhitungan lebih lanjut walaupun dalam kenyataannnya partikel tidak
selalu berada dalam kotak).
Kotak yang ditinjau adalah kotak 1 dimensi kemudian setelah itu dengan melihat prinsip yang
ada dalam kotak 1 dimensi, dengan mudah kita dapat menentukan partikel dalam kotak 3
dimensi. Dari sini dapat ditentukan harga fungsi energi f ( E ) berdasarkan variabel pada
sistem yang terdefinisi. Perhatikan gambar 4.8. Syarat batas yang diberikan adalah partikel
berada dalam kotak 1 dimensi, berarti partikel hanya ada pada daerah L < x< 0 dan tidak pada
batas x=0 dan x=L. Dengan adanya pernyataan dualisme gelombang yang dicetuskan oleh De
Broglie bahwa selain memiliki sifat partikel juga memiliki sifat gelombang maka keberadaan
partikel dalam kotak dapat dinyatakan dalam persamaan gelombang :
dengan syarat di atas berarti A≠0, maka syarat persamaan (4.2) memberikan nilai sin kl = 0;
yakni ketika sin kl = sin nπ kl = nπ ; n = 1,2,3,… dimana k = 2π / λ (4.29) Jika k menyatakan
bilangan gelombang, maka akan diperoleh : kl = nπ
Dari persamaan (4.30) dapat dianalisis bahwa panjang kotak agar kita dapat menemukan
partikel yang didefinisikan dalam sistem tersebut adalah L=n(½)λ harus merupakan
kelipatankelipatan dari ½ panjang gelombang. Bagaimana mendapatkan persamaan energi
sistem tersebut? Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan fungsi energi. Kita tinjau harga
momentum yang dimiliki partikel oleh De Broglie dapat dinyatakan dengan :
Pernyataan lain mengenai energi kinetik partikel (jika interaksi antar partikel diabaikan) E =
½ mv2, dalam bentuk momentum energi tersebut dapat dinyatakan dengan :
Terlihat pada pers. (4.34) bahwa harga E ini bergantung pada n. Penurunan harga energi ini
juga dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan Schroedinger yaitu dengan :
Jika kita menginginkan suatu fungsi energi f ( E ), maka berdasarkan pers.(4.36) dapat
diambil kesimpulan bahwa fungsi energi yang dimaksud adalah:
Pers. (4.37) menunjukkan bahwa variabel n merupakan harga yang ditentukan oleh nilai E ,
jika variabel lainnya kita anggap konstan [L2π /nh(2m)1/2], sehingga pengamatan kita pada
sistem seperti ini sangat ditentukan oleh harga rentang energi yang diberikan.
Panjang gelombang yang diizinkan adalah λ n =2L/n, dan karena partikel itu tidak
memiliki energi potensial dalam model ini, maka energi yang bisa dimilikinya adalah:
Setiap energi yang diizinkan disebut tingkat energi, dan bilangan bulat n yang memberi
spesifikasi tingkat energi En disebut bilangan kuantum. Sebuah partikel yang terperangkap
dalam kotak tidak dapat memiliki energi yang sembarang seperti yang dimiliki partikel bebas,
kentyataan terperangkapnya menyebabkan pembatasan pada panjang gelombangnya yang
hanya mengizinkan energi yang ditentukan oleh persamaan (4.48).
Sebuah partikel dalam kotak berdinding tegar merupakan suatu contoh yang dibuat-buat,
tetapi kuantisasi energi yang didapatkan di situ berlaku umum, sebuah partikel yang
terperangkap dalam suatu daerah ruang (walaupun daerah itu tidak memiliki batas yang
terdefinisikan secara baik, hanya dapat memiliki energi tertentu saja. Secara eksak berapa
besar energi ini, bergantung dari massa partikel dan perincian bagaimana partikel itu
terperangkap. Dalam bab yang akan datang kita akan melihat bagaimana kuantisasi energi
muncul untuk elektron dalam atom, molekul dan zat padat serta untuk proton dan neutron
untuk inti atomic.
Aspek penting dari persamaan (4.48) ialah pernyataan bahwa partikel yang terperangkap
tidak boleh memiliki energi nol. Karena panjang gelombang de Broglie sebuah partikel
adalah λ = h/mv, dengan kepesatan rata-rata v = 0 yang merupakan panjang gelombang tak-
terhingga. Akan tetapi tidak ada yang mendamaikan suatu panjang gelombang tak terhingga
dengan sebuah partikel yang terperangkap, sehingga masing-masing partikel harus memiliki
beberapa energi kinetik. Eksklusi (peniadaan) E=0 sebagai harga yang diizinkan untuk energi
partikel yang terperangkap, seperti juga pembatasan energi E menjadi sekelompok harga
yang diskrit merupakan suatu hasil yang tidak kita dapatkan dalam meknika klasik; di sini
setiap energi termasuk nol diizinkan.
Mengapa tidak kita sadari adanya kuantisasi energi dalam dunia pengalaman kita? Kita
yakin bahwa sebuah kelereng yang menggelinding bolak-balik antara dinding sebuah kotak
dengan lantai yang licin dapat memiliki kecepatan berapa saja, sehingga energinya dapat
berharga berapa saja sekehendak yang kita berikan, termasuk nol. Supaya kita bisa
menyakinkan diri bahwa persamaan (4.48) tidak bertentangan dengan hasil pengamatan kita
yang langsung di samping memberikan pandangan yang unik dalam skala mikroskopik, kita
akan menghitung tingkat energi yang diizinkan untuk sebuah partikel dalam kotak yang
berdimensi atomic dan kemudian sebuah partikel dalam kotak dengan dimensi makroskopik.
Contoh soal 1 : Carilah tingkat energi sebuah elektron dalam kotak yang lebarnya 0,1 nm
Jawaban :
Di sini m = 9,1 x 10-31 kg dan L = nm = 10-10m, sehingga energi elektron yang diizinkan
adalah
Energi minimum yang dimiliki elektron adalah 38 eV, yang bersesuaian dengan harga n=1,
deretan tingkat energi diteruskan dengan E2 =152 eV, E3 = 342 eV, E4 = 608 eV, dan
sebagainya. Tingkat energi ini cukup berjauhan, sehingga kuantisasi energi elektron dalam
kotak seperti itu jelas tampak bila kotak semacam itu betul ada.