Pranowo - CoAuthor - Supriyono - ChartDatum - Vol-1 - No-1 - 2015 - p08-18 PDF
Pranowo - CoAuthor - Supriyono - ChartDatum - Vol-1 - No-1 - 2015 - p08-18 PDF
Jakarta ISSN
Jurnal Chart Datum Vol. 01 No. 1 Hlm. 1 - 68
Juli 2015 2460 – 4623
ISSN 2460 – 4623
Jurnal ilmiah CHART DATUM adalah jurnal yang diasuh oleh Prodi S1 Hidrografi STTAL
yang bertujuan untuk menyebarluaskan informasi dibidang hidrografi kelautan yang
mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi dibidang hidrografi. Naskah yang dimuat pada
jurnal ini sebagian berasal dari hasil penelitian maupun kajian konseptual yang berkaitan
dengan kelautan pada aspek hidro-oseanografi yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen,
akademisi, peneliti maupun pemerhati permasalahan kelautan. Terbit pertama kali tahun
2015 dengan frekuensi terbit dua kali dalam satu tahun.
DEWAN REDAKSI
Jurnal Ilmiah Chart Datum Volume 1 Bulan Juli Tahun 2015 diterbitkan oleh :
Program Studi S1 Hidrografi
Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Tahun Anggaran 2015
:
Jurnal Chart Datum
Program Studi S-1 Hidrografi
Direktorat Pembinaan Sarjana
Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut
Volume 1 Juli Tahun 2015
Hal.1- 68
Jurnal Chart Datum adalah jurnal yang diterbitkan dan didanai oleh Program Studi S1 Hidrografi
Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL).
Jurnal Chart Datum Juli 2015 merupakan terbitan pertama di Tahun Anggaran 2015.Naskah yang
dimuat dalam Jurnal STTAL berasal dari hasil penelitian maupun kajian konseptual yang berkaitan dengan
kelautan Indonesia,yang dilakukan oleh para dosen, peneliti, akademisi, mahasiswa, maupun pemerhati
permasalahan kelautan baik dari internal TNI AL maupun eksternal.
Pada edisi pertama Juli 2015, jurnal ini menampilkan 8 artikel ilmiah hasil penelitian tentang :
Analisa Pembuatan Additional Military Layers (AML) Menggunakan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus
Perairan Selat Madura); Analisa Dan Perhitungan Prediksi Pasang Surut Menggunakan Metode Admiralty
Dan Metode Least Square (Studi Kasus Peraira Tarakan Dan Balikpapan); Analisis Spasial Sebaran
Sedimen Permukaan Dasar Laut Dari Data Citra Side Scan Sonar (Studi Kasus Perairan Pulau Setokok
Selatan Batam); Analisis Penentuan Lowest Astronomical Tide (LAT) Berbasiskan Lama Waktu Pengamatan
(Studi Kasus Perairan Benoa); Pemanfaatan Data Konsentrasi Klorofil-A Dari Citra Penginderaan Jauh Untuk
Mendukung Operasi Keamanan Laut (Studi Kasus Perairan Arafuru); Kajian Teknis Penetapan Batas Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE) Antara Indonesia Dan Palau Di Samudera Pasifik; Analisa Gelombang
Menggunakan Pemodelan Stwave (Steady State Wave) Studi Kasus Perairan Manokwari; Pengembangan
Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Manajemen Data Di Dishidros.
.Diharapkan artikel tersebut dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dibidang kelautan Indonesia.Akhir kata, Redaksi mengucapkan terimakasih yang sedalam-
dalamnya atas partisipasi aktif semua pihak yang membantu dalam mengisi jurnal ini.
REDAKSI
i
ISSN 2460 - 4623
Analisis Spasial Sebaran Sedimen Permukaan Dasar Laut Dari Data Citra Side Scan
Sonar (Studi Kasus Perairan Pulau Setokok Selatan Batam) 19 – 26
Undang Rohana, Tasdik Mustika Alam, Irsan S Brodjonegoro, Nanang Hadi P ............................................
Kajian Teknis Penetapan Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Antara Indonesia Dan
Palau Di SamuderaPasifik 44 – 53
Indragiri Yani Wardhono, Novera B Lesmana, Eka Djunarsjah, Trismadi ………..............................................
ii
Analisa Dan Perhitungan Prediksi Pasang Surut Menggunakan Metode Admiralty Dan Metode Least Square
Studi Kasus Perairan Tarakan Dan Balikpapan (Supriyono,., et.al)
1 2 3 4
Supriyono , Widodo S Pranowo Sofyan Rawi , Bambang Herunadi
1
Mahasiswa Program Studi S1 Hidrografi, STTAL
2
Dosen Pengajar Prodi S1 Hidrografi, STTAL
3
Peneliti dari Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL
4
Peneliti dari Balai Teknologi Survei Kelautan, BPPT
ABSTRAK
Pengamatan pasut dilakukan untuk menentukan nilai komponen pasut yang nantinya dapat
digunakan untuk keperluan kerekayasaan dan pemetaaan. Metode least squares dapat digunakan
untuk menentukan komponen-komponen pasut selain metode Admiralty.
Metode penentuan komponen pasut dan prediksinya yang umum menggunakan beberapa
metode, yaitu metode Admiralty, metode semi grafik, metode least squares dan lainnya. Metode yang
umum digunakan adalah metode Admiralty, sedangkan metode lain jarang digunakan. Dengan
berkembangnya teknologi komputer, maka berkembang pula metode alternatif lain. Salah satunya
adalah metode least squares yang menggunakan bahasa program Matlab untuk eksekusinya.
ABSTRACK
Tidal observations conducted to determine the tidal component and Chart datum that will be used for
engineering and mapping. The least square method can be used to determine the tidalcomponentsin
addition tothe methodAdmiralty.
Tidal components and the method of determining the general predictions using several
methods, namely Admiralty, semi-graphic method and others. Commonly used method is the method
of Admiralty, whereas other methods are rarely used. With the development of computer technology,
other alternative methods are introduced. One of them is a method of Least Square and Matlab
programming language for execution.
Calculations of component amplitude using a method of Least Squares produce value that
approaches the calculation method of Admiralty but differ in phase value. Least Squareprovides a
fairly good accuracy in the prediction results and more components.
8
Latar Belakang ditentukan dengan menggunakan hitung perataan
kuadrat terkecil metode kombinasi atau
Indonesia merupakan negara kepulauan parameter, keunggulan metode ini disamping
dengan sebagian besar wilayahnya merupakan memberikan nilai parameter dan variansinya,
perairan. Potensi perairan di Indonesia juga tidak tergantung pada lamanya pengamatan.
merupakan posisi strategis untuk pelayaran
internasional maupun nasional, bahkan skala Selama jumlah data pengamatan lebih
terkecil pelayaran antar pulau di Indonesia. Untuk besar daripada jumlah parameter yang akan
mendukung kegiatan pelayaran khususnya dan ditentukan, semakin lama pengamatan maka nilai
aktifitas yang dilakukan di perairan (transportasi simpangan baku dari tiap-tiap komponen yang
air) pada umumnya, mutlak di ketahui gerakan didapat akan semakin kecildan komponen yang
naik dan turunnya permukaan air laut yang biasa didapat juga akan semakin banyak sehingga
disebut pasang surut.Pasang surut laut (pasut) untuk membuat prediksi pasut diharapkan
merupakan gerakan naik turunnya permukaan mendapatkan hasil yang lebih baik.
laut yang disebabkan gaya tarik menarik antara
bumi–bulan–matahari. Selain gaya tarik menarik Maksud dan Tujuan
tersebut pengaruh meteorologis dan oseanografi
juga ikut berperan dalam pembentukkan Maksud yang ingin dicapai dalam
karakteristik pasang surut, sehingga di setiap penelitian ini adalah menganalisa pasut perairan
permukaan bumi memiliki kedudukan permukaan Tarakan dan Balikpapan dengan data 1tahun
air laut yang bervariasi dari satu tempat ke menggunakan metode Least Squere,dan
tempat lain dan dari waktu ke waktu. perhitungan prediksinya.Mengetahui cara
menghitung konstanta pasut dan variansinya
Pengamatan pasang surut air laut selain dengan menggunakan metode hitung perataan
untuk keperluan praktis juga untuk keperluan parameter.
ilmiah dalam mempelajari fenomena lautan yang Tujuan dari penulisan tugas akhir ini antara lain :
dapat berdampak langsung atau tidak langsung 1. Mendapatkan nilai komponen pasut
bagi kehidupan manusia. Pada daerah pesisir dan nilai akurasi prediksi pasut
pengamatan pasut jangka panjang diperlukan perairan Tarakan dan Balikpapan
untuk memprediksi kemungkinan terjadinya dengan menggunakan metode Least
kenaikan muka laut yang dapat membahayakan Square dan Admiralty .
kehidupan masyarakat pesisir. Pencegahan 2. Mendapatkan nilai variansi dari
bencana secara dini dapat dilakukan dengan komponen pasut utama.
mengkaji secara seksama perilaku kedudukan 3. Menganalisa pasut menggunakan
muka air laut dari waktu ke waktu dalam jangka metode Least Square.
waktu yang panjang.
Ruang Lingkup
Untuk keperluan praktis, data pasut
diperlukan dalam penentuan muka surutan (chart Pembatasan masalah pada penulisan
datum), yaitu sebagai bidang referensi tugas akhir ini adalah untuk melaksanakan
kedalaman laut pada peta-peta navigasi laut, perhitungan 9 komponen pasut yaitu ,M2, S2, N2,
proyek rekayasa (jembatan,dok,dan K1, O1, M4, MS4, K2, P1, yang berpengaruh
pelabuhan),pengerukan alur pelayaran dan terhadap siklus pasut Perairan Tarakan dan
pelabuhan,penentuan garis dasar (base lines) Balikpapan dengan menggunakan Metode Least
untuk batas wilayah laut teritorial, serta operasi Square kemudian melaksanakan perhitungan
militer (pendaratan, penyelaman, demolisi, dan prediksi pasut dari hasil perhitungan komponen
pemasangan ranjau), selain itu data pasang surut tadi dan menganalisa keakuratan hasil
juga diperlukan dalam pelayaran di laut perhitungan tersebut serta membandingkan
dangkal,karena sifat pasut yang periodik maka dengan hasil perhitungan dengan
dapat diramalkan dengan mendapatkan nilai-nilai Admiralty.Adapun data yang digunakan adalah
dari komponen-komponen pembentuknya. data pengamatan pasut Perairan Tarakan selama
1 tahun dan data pasut Balikpapan selama 6
Perhitungan komponen–komponen pasut bulan.
dapat ditentukan dengan mengunakan admiralty,
yang dalam proses perhitungannya parameter Perhitungan konstanta pasut dalam tugas
pasut(amplitudodan fase)dipecahkan secara akhir ini menggunakan perangkat lunak Ms.Office
bertahap dengan menggunakan tabel-tabel dan excel 2007untuk pengolahan menggunakan
skema-skema dan digunakan untuk panjang metode Admiraltidan Matlab untuk pengolahan
pengamatan 15 piantan dan 29 piantan. menggunakan metode Least Squarehingga dapat
dimengerti bagaimana tahapan-tahapan
Selain dengan metode admiralty perhitungan.
perhitungan konstanta pasut juga dapat
9
Dalam penulisan tugas akhir ini akan
dibahas mengenai bagaimana cara pengolahan
data pasang surut berdasarkan lamanya Anaslisis Harmonik Data Pasang Surut Laut
pengamatan yaitu periode 39 jam, 29 piantan, 3 Menggunakan Metoda Leastsquare
bulan, 6 bulan, 1 tahun dengan menggunakan
metode Least Square dan Admiralty.
Terdapat beberapa metode analisis
pasut, diantaranya metode harmonik yang
Alur Pikir Penelitian mempertimbangkan bahwa variasi tinggi muka
laut merupakan respons akibat resultan gaya-
gaya pembangkit pasut yang periodik dalam
waktutertentu.Dengan melakukan pengamatan
tinggi muka laut maka sama dengan melakukan
pengamatan terhadap gaya-gaya pembangkit
pasut.
Model matematik analisis pasut metode
harmonik dapat dinyatakan sebagai berikut:
n
y(t) = Z0 +
i 1
Hi cos
(it – gi)……………..( 1 )
t : waktu pengamatan
Metode Pengolahan Data
Hi : amplitudo komponen pasut ke-i
Perhitungandengan metode Admiralty,
yaitu hitungan untuk mencari harga amplitudo (A) gi : fasa komponen pasut ke-i
0
dan beda fase (g ) dari data pengamatan selama
15 atau 29 piantan (hari pengamatan) dan mean i : indeks yang menyatakan
sea level (S0) yang sudah terkoreksi (Smoothing). komponen pasut, i = 1,2,..., n.
Secara skematik, perhitungan dengan metode
Admiralty melalui beberapa tahapan n : jumlah komponen pasut
sepertidigambarkan pada gambar 2.2.
Untuk memecahkan persamaan
harmonik tersebut dapat digunakan beberapa
metode antara lain metode kuadrat terkecil.
10
yang diamati pada interval dan panjang hubungannya dengan pengaruh aliasing
pengamatan tertentu digunakan suatu metode [Lazuardy, 1995].
yang dikenal dengan kriteria Rayleigh.
11
Selain kedua batas frekuensi tersebut, daripasanganpembandingnya tersebut dikenal
terdapat suatu batasan lain yakni resolusi dengan istilah periode sinodik Sebagai contoh,
spektral yang didefinisikan sebagai berikut: waktu yang diperlukan untuk memisahkan
komponen diurnal K1 dari komponen semidiurnal
f12 . T = 1 atau . T = 2……………………( 5 ) M2 adalah:
Resolusi spektral tersebut menyatakan
1
kemampuan untuk dapat membedakan atau T = =
mengenali komponen yang teramati sesuai | f K1 f M 2 |
dengan karakteristik data pengamatan yang 1
dilakukan. Resolusi spektral tersebut =32 jam
| 0.0417807462 0.0805114007 | cph
berhubungan dengan kriteria Rayleigh yang akan
dijelaskan pada pembahasan berikutnya. Pada spesies komponen pasut yang
Kriteria Rayleigh berbeda, seperti contoh di atas, periode sinodik
suatu komponen memiliki waktu yang singkat,
2 buah komponen yang memiliki namun untuk spesies yang sama umumnya
frekuensi berdekatan dapat dibedakan menjadi 2 memerlukan waktu yang lebih lama. Pada
buah entitas yang berbeda bila memiliki selisih spesies semidiurnal, periode sinodik komponen
frekuensi lebih kecil dari resolusi spektralnya, S2 bila digunakan pembanding M2, diperlukan
yang dinyatakan dengan ekspresi matematis data sepanjang:
sebagai berikut: 1
T = =
|f1 – f2| ≥ 1/ T………………………………..( 6 ) | f M 2 fS2 |
1
dengan f1, f2 = frekuensi sinyal (komponen =355 jam ≈ 15
| 0.0805114007 0.0833333333 | cph
pasut), f = / 2 (cycle per satuan waktu)
hari.
T = panjang pengamatan dalam jam Sebelum pengolahan data pasut, terlebih
dahulu dilakukan proses penghalusan
Bila selisih frekuensi kedua komponen
(smoothing) data pengamatan untuk
tersebut lebih kecil dari resolusi spektralnya,
menghilangkan noise. Proses smoothing
maka kedua komponen tersebut tidak dapat
dilakukan secara grafis dengan membandingkan
dibedakan.Oleh karena itu terdapat salah satu
grafik yang dihasilkan dari data pengamatan
komponen yang tidak semestinya teramati,
dengan grafik fungsi sinusoidal dari model
sehingga perlu dilakukan pemisahan
analisis harmonik pasut.Dalam analisis pasut
komponen.Agar kedua komponen tersebut dapat
dengan metode kuadrat terkecil, panjang
dipisahkan, maka harus memperkecil nilai
pengamatan data pasut akan mempengaruhi
resolusi spektral, yang berakibat bahwa panjang
jenis informasi yang dapat diperoleh. Jenis
pengamatan T harus diperbesar.
informasi yang dimaksud adalah banyak dan
Dari persamaan (6) dapat diketahui lama jenis konstanta pasut yang dapat dihasilkan dari
waktu yang diperlukan untuk memisahkan suatu pengamatan pasut. Semakin banyak konstanta
komponen secara sempurna dengan frekuensi f1 pasut yang dihasilkan dari pengolahan data pasut
dan f2: maka akan menghasilkan analisis pasut yang
semakin teliti.
1
T ≥ …………………………………..( 7 ) Adapun diagram alir metode leastsquare
| f1 f 2 | dapat di gambarkan sebagai berikut
12
Model Pasang Surut Jikaytadalah data pengamatantinggimuka
air secaraseriwaktudengan interval
Tinggi muka air merupakan akibat dari tetapdanT(t)adalah model trentinggi muka air
berbagai faktor dan dapat direpresentasikan rata-rata, persamaan (3)
dengan persamaan model sebagai berikut. dapatdiselesaikandengan kriteria kuadratterbaik
ℎ 𝑡 = ℎ0 + ℎ1 𝑡 (leastsquare) untukmendapatkannilaiH0danH1,
𝑛
sebagaiberikut:
𝑛
+ 𝑅𝑘 cos 𝜔𝑘 𝑡
2
𝑘=1 𝑆𝑟 = 𝑦𝑡 − 𝑇(𝑡) = 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
+ 𝜑𝑘 … … … … … … 1 𝑡=1
𝑛
dengant adalah waktu dalam satuan jamatauhari,
2
h(t) = tinggi muka laut padawaktu t, (h0+ h1t) = 𝑆𝑟 = 𝑦𝑡 − 𝐻0 − 𝐻1 𝑡 = 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
tinggi muka air rata-rata pada t dengan h0 = tinggi 𝑡=1
muka air pada t=0dan h1 = trend/gradien Makaakandiperoleh
𝑛
perubahan tinggi muka airpersatuanwaktu. Rk 𝜕𝑆𝑟
dan ϕk adalah amplitudo dan fasa komponen = 2 (𝐻0 + 𝐻1 𝑡 − 𝑦𝑡 ) … … … … … … … … … . (4)
𝜕𝐻0
harmonik ke-k, atau dikenal sebagai komponen 𝑡=1
𝑛
pasut, ωk adalah frekuensi harmonik pasut 𝜕𝑆𝑟
=2 (𝐻0 + 𝐻𝑡 − 𝑦𝑡 )𝑡
komponen ke-k. 𝜕𝐻1
𝑡=1
= 0 … … … … … … … (5)
PrinsipMetoda Least Square
Persamaan (4) dan (5) akanmenjadi:
𝑛 𝑛
Jika ht adalah data pengamatan tinggi (𝐻0 + 𝐻1 𝑡) = 𝑦𝑡
muka air pada waktu t dan h(t) adalah prediksi
𝑡=1 𝑡=1
tinggi muka air, dalam metoda Least Squares
makakuadrat dari selisih antara pengamatan dan 𝑛 𝑛
2
model harus minimal. Oleh karena itu
𝑛
(𝐻0 𝑡 + 𝐻1 𝑡 ) = 𝑦𝑡 𝑡
2 𝑡=1 𝑡=1
ℎ𝑡 − ℎ(𝑡) = 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑘=1
Persamaan (1) dapat dituliskan kembali ke dalam 1 𝑡𝑖 𝐻0 𝑦𝑖
× = … … … … … (6)
bentuk: 𝐻1
𝑡𝑖 𝑡𝑖2 𝑦𝑖 𝑡𝑖
𝑛
Inimerupakansistimpersamaan linier yang
ℎ 𝑡 = 𝐻0 + 𝐻1 𝑡 + 𝐴𝑘 cos 𝜔𝑘 𝑡 berbentuk:
𝑛
𝑘=1 𝐴ℎ = 𝑏……………………………………….(7)
1 𝑡𝑖 𝐻
+ 𝐵𝑘 sin 𝜔𝑘 𝑡 … … (2) dengan 𝐴 = , ℎ = 0 , dan 𝑏 =
𝑡𝑖 𝑡𝑖2 𝐻1
𝑘=1
dengan: 𝑦𝑖
H0=h0, H1=h1, adalah parameter tren, sedangkan 𝑦𝑖 𝑡𝑖
𝐵 Persamaaninidapatdiselesaikandenganp
Rk= 𝐴2𝑘 + 𝐵𝑘2 , dan 𝜑𝑘 = 𝑡𝑎𝑛−1 𝑘 adalah embagian operasiback slah (\)
𝐴𝑘
komponen harmonik.DalamhaliniRk = fkAkdan𝜑𝑘 = denganmatlabsebagaiberikut:
(Vk + uk); ℎ = 𝐴\𝑏……………………………………(8)
ataumenggunakanmetodepenyelesaian system
Agar kuadratselisihpengamatandan persamaan linier lainnyasepertimetodeeliminasi
model minimal,makaturunanpertamapersamaan gauss.
(2) terhadap𝐻0 , 𝐻1 , 𝐴𝑘 dan 𝐵𝑘 harus bernilai nol. Denganmemanfaatkansifatperkalianmatri
ks,
Analisis Tren makamatriksAdanbdapatdinyatakansebagaiberik
ut:
Analisisinidimaksudkanuntuk mencari 𝐴 = 𝑋 ′ 𝑋, dan 𝑏 = 𝑋 ′ 𝑌, dengan
komponen tren yang mungkinterdapatdalam 1 𝑡1
data.Dalamanalisisinidiasumsikantrenmemenuhi 1 𝑡2
𝑋= , 𝑌 = 𝑦1 𝑦2 − 𝑦𝑛
persamaan linier, − −
meskipundalamkenyataannyatidakselaludemikian 1 𝑡𝑛
. Model yang Dengan menggunakan rekaman tinggi
digunakanadalahpersamaangarislurussebagaifun muka air dari pengukuran sebelumnya dan
gsiwaktu: diaplikasikan pada metode ini maka akan
𝑇 𝑡 = 𝐻0 + 𝐻1 𝑡 ……………….(3) diperoleh nilai h0, h1.
dengan 𝐻1 adalah gradient. Apabila nilai gradien
𝐻1 nol, maka kita hanya mendapatkan nilai rata-
rata tinggi muka air 𝐻0 .
13
Solusi juga dapat dicari menggunakan
metode penyelesaian sistem persamaan linier
Analisis Harmonik dalam metode numeric, seperti metode Eliminasi
Gauss. Hasilnya adalah koefisien kosinus, 𝐴𝑘 ,
Analisis harmonik dilakukan untuk dan sinus, 𝐵𝑘 . Selanjutnya amplitude dan fasa
memperoleh komponen harmonik yang hadir dapat ditentukan berdasarkan persamaan berikut:
dalam sinyal tinggi muka air.Jumlah komponen 𝐵𝑘
harmonik yang dianalisis sangat tergantung pada 𝑅𝑘 = 𝐴2𝑘 + 𝐵𝑘2 dan𝜑𝑘 = 𝑡𝑎𝑛−1
𝐴𝑘
kondisi lingkungan dan dapat ditetapkan oleh
analis sesuai keperluan.
14
pertama dalam hal ini adalah tanggal 1 Januari
2000 sampai tanggal 29 Januari 2000.
Prediksi Pasut
Gambar Grafik data 4 x 24 jam pada tanggal 1
hingga5 Januari 2000(Tarakan)
15
Gambar Grafikdata 24 jam pada tanggal
1Januari 2000 (Balikpapan)
Filtering
16
ambang batas perioda atas dan perioda bawah
tersebut.
17
Tabel Rekapitulasi Metode Least Square Tarakan d. Pada metode Least Squaredata blank
dan Balikpapan dapat di kerjakan,komponen yang di
keluarkan/dihasilkan lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
18
DHARMA VIDYA ADHIGUNA