Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada makalah ini akan dibahas tentang ergonomi dan kesehatan kerja pada PT. Kanisius.
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja terbagi menjadi pemeriksaan kesehatan awal, berkala,
khusus, dan purna kerja. Pemeriksaan kesehatan awal pada perusahaan ini dilaksanakan, yakni
sebelum karyawan diterima bekerja, pemeriksaan kesehatan dilakukan di luar perusahaan
(rumah sakit, puskesmas, klinik dokter), item pemeriksaan tidak ditentukan secara khusus.
Pemeriksaan kesehatan berkala tidak dilaksanakan. Pemeriksaan kesehatan khusus.
Dilaksanakan, setiap setahun sekali berupa pemeriksaan mata, telinga, paru tergantung bagian
faktor risiko dalam pekerjaan. Pemeriksaan kesehatan purna kerja dilaksanakan, 1 bulan
sebelum pensiun.

Pada perusahaan ini tidak ada poliklinik perusahaan, dokter perusahaan, paramedik
perusahaan, kunjungan ke klinik perusahaan. Namun, di perusahaan terdapat kamar periksa dan
obat-obatan sederhana seperti antangin. Biaya pemeriksaan atau obat pada perusahaan ini
karyawannya disubsidi untuk iuran BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan. Tidak ada data pasti
mengenai jumlah penyakit pada perusahaan ini. Berdasarkan surat sakit pada bagian
manajemen, keluhan yang paling sering diderita oleh karyawan perusahaan ini nyeri punggung
bawah, common cold, myalgia, dan mata Lelah.

Kemungkinan Penyakit Akibat Kerja (PAK) di perusahaan dapat berdasar potensi bahaya
pada setiap perusahaan. Potensi bahaya dibagi menjadi fisik, kimia, biologi, fisiologi dan
psikologi. Potensi bahaya pada perusahaan ini ada kebisingan, paparan bahan kimia berupa
isopropyl alcohol, kebiasaan kerja, serta pada mesin yang digunakan pada perusahaan ini.

Potensi bahaya kebisingan akan menyebabkan penyakit akibat kerja berupa NIHL ( noise
induce hearing loss ) yang nantinya akan mengeluhkan penurunan pendengaran. Pada paparan
kimia isopropyl alcohol akan menyebabkan penyakit akibat kerja berupa dermatitis kontak iritan,
infeksi saluran nafas akut, serta dry eye. Dermatitis kontak iritan akan bergejala gatal di tubuh.
Infeksi saluran nafas akan bergejala nyeri tenggorokan, batuk, dan sulit bernafas. Dry eye akan
bergejala mata perih.

Potensi bahaya kebiasaan kerja yakni berada pada posisi berdiri dan duduk dalam waktu
yang lama akan mengakibatkan penyakit akibat kerja berupa low back pain dan myalgia. Pasien
akan datang dengan keluhan nyeri dan pegal pada bagian punggung. Potensi bahaya pada mesin
cetak akan mengakibatkan kecelakaan kerja. Pada beberapa kasus bisa terjadi rupture muscle
yang akan bergejala luka, robek, dan hancurnya jaringan.

Promosi kesehatan kerja di perusahaan biasanya dapat berupa penyuluhan, pelatihan


keselamatan kerja ataupun berupa himbauan tentang keselamatan kerja. Di perusahaan ini tidak
ada dilakukan promosi kesehatan berupa penyuluhan ataupun pelatihan melainkan dilakukan
senam setiap satu bulan sekali.

Tahap produksi pada perusahaan ini melalui beberapa bagian yakni printing, after printing,
dan finishing. Pada bagian printing, sikap kerja dominan berdiri dengan lama kerja satu shift 7
jam dan hanya mengontrol percetakan setelah 500 halaman. Dan terdapat tempat duduk
disebelah tempat berdiri. Pada bagian after printing terdiri dari kegiatan lipat, laminating, dan
menyulam buku. Dominan pada pekerjaan ini duduk dan tidak memerlukan ketelitian. kursi kaki
ada tumpuan kaki tetapi tidak ada tumpuan punggung dan ketinggian meja sesuai dengan
ketinggian siku pekerja dan jangkauan pekerjaan sesuai lebar lengan pekerja. Pada bagian
finishing terdiri dari kegiatan mengelem dan mengepres buku hasil cetak. Kegiatan ini dominan
dengan sikap duduk dan dan tidak memerlukan ketelitian. kursi kaki ada tumpuan kaki tetapi tidak
ada tumpuan punggung dan ketinggian meja sesuai dengan ketinggian siku pekerja dan
jangkauan pekerjaan sesuai lebar lengan pekerja.

Cara kerja dibagi menjadi 2 yakni ankgat-angkut dan non angkat-angkut. Pada angkat-
angkut pemindahan barang sebagian menggunakan alat bantu berupa troli, dan sebagian secara
manual. Saat mengangkat beban posisi karyawan membungkuk dan posisi tidak ergonomi. Besar
dus yang memuat buku telah disuaikan sehingga berat benda yang diangkut tidak melebihi 15
kg. Pada non angkat-angkut karyawan sebagian ada yang berdiri dan ada yang duduk, saat
berdiri posisi karyawan tegap tidak statis dengan waktu berdiri tidak lebih dari 30 menit.

Kesesuaian mesin/peralatan kerja dengan tenaga kerja dibagi menjadi mesin/peralatan


kerja, work station/ ruang kerja, cubic space, jalur, tangga, dan lingkugnan kerja. Pada mesin
kerja sudah sesuai dengan antropometri. Untuk ruang kerja, ukuran 2x2m dengan luas 4m2. Yang
diperhatikan pada ruang kerja adalah keluesan dari ruang kerja sehingga pekerjaan dapat efisien.
Untuk cubic space pada perusahaan ini 2x2x4m dengan volume 16m3. Ukuran volume ini telah
sesuai dengan prinsip ergonomi. Ukuran volume yang sesuai adalah 10-15m3.

Jalur di perusahaan ini cukup luas yakni sekitar 2-3m. ukuran ini cukup luas. Yang penting
untuk diperhatikan tentang jalur adalah jalur harus dapat bisa dilewati pada dua arah. Pada
perusahaan ini tidak terdapat tangga. Lingkungan kerja pada perusahaan ini juga sesuai dengan
prinsip ergonomi.

Anda mungkin juga menyukai