Anda di halaman 1dari 23

FORMULASI SEDIAAN GEL DAN KRIM DARI EKSTRAK

RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe)

SKRIPSI

OLEH:
ESTER NATALIA PANJAITAN
NIM 081501071

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012

FORMULASI SEDIAAN GEL DAN KRIM DARI EKSTRAK


RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe)

SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
OLEH:
ESTER NATALIA PANJAITAN
NIM 081501071

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012

PENGESAHAN SKRIPSI

FORMULASI SEDIAAN GEL DAN KRIM DARI EKSTRAK


RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe)

OLEH:
ESTER NATALIA PANJAITAN
NIM 081501071

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi


Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Pada Tanggal: Oktober 2012

Pembimbing I,

Panitia Penguji,

Drs. Awaluddin Saragih, M.Si., Apt.


NIP 195008221974121002

Dra. Saodah, M.Sc., Apt.


NIP 194901131976032001
Pembimbing II,

Drs. Awaluddin Saragih, M.Si., Apt.


NIP 195008221974121002

Dra. Djendakita Purba, M.Si., Apt.


NIP 195107031977102001

Drs. Suryadi Achmad, M.Sc., Apt.


NIP 195109081985031002

Poppy Anjelisa Hasibuan, M.Si., Apt.


NIP 197506102005012003

Medan, Oktober 2012


Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Dekan,

Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.


NIP 195311281983031002

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan
rahmat, kasih dan karunianNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
yang berjudul ”Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe
Merah (Zingiber officinale Roscoe)”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan
ikhlas kepada Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan fasilitas
sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan. Bapak Drs. Awaluddin
Saragih, M.Si., Apt., dan Ibu Dra. Djendakita Purba, M.Si., Apt., selaku
pembimbing yang telah memberikan waktu, bimbingan, dan nasehat selama
penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini serta kepada Ibu Prof. Julia
Reveny, M.Si., Ph.D., Apt., selaku penasehat akademis yang telah memberikan
bimbingan kepada penulis. Ibu Dra. Saodah, M.Sc., Apt., Bapak Drs. Suryadi
Achmad, M.Sc., Apt., dan Ibu Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, M.Si., Apt.,
selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan arahan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada Bapak dan Ibu staf pengajar Fakultas
Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik selama perkuliahan
serta Bapak kepala Laboratorium Obat Tradisional dan Ibu kepala Laboratorium
Farmasetika Dasar yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama penulis
melakukan penelitian.

Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tiada


terhingga kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta, H. Panjaitan dan D. Siagian,
yang tiada hentinya berkorban dengan tulus ikhlas bagi kesuksesan penulis, juga
kepada Abang dan Adik-adikku yang selalu setia memberi doa, dorongan, dan
semangat, serta kepada Teman-teman farmasi, terkhusus STF 2008, yang telah
memberi bantuan, dukungan dan motivasi selama penulis melakukan penelitian.
Penulis menyadari skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu
diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaannya. Harapan
saya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan kefarmasian.

Medan,
Penulis

Oktober 2012

Ester Natalia Panjaitan


NIM 081501071

FORMULASI SEDIAAN GEL DAN KRIM DARI EKSTRAK RIMPANG


JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe)

ABSTRAK

Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe) merupakan salah satu dari temutemuan suku Zingiberaceae yang
sudah digunakan sebagai obat secara turuntemurun karena mempunyai komponen volatile (minyak atsiri)
dan non volatile
(oleoresin) paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis jahe yang lain yaitu
kandungan minyak atsiri sekitar 2,58-3,90% dan oleoresin 3%. Rimpang jahe
merah biasa digunakan sebagai obat masuk angin, gangguan pencernaan, sebagai
analgesik, antipiretik, antiinflamasi, menurunkan kadar kolesterol, mencegah
depresi, impotensi, dan lain-lain.
Tahapan penelitian ini adalah pemeriksaan karakteristik simplisia,
pembuatan ekstrak, pembuatan sediaan gel berbasis HMPC (Hidroksi Propil Metil
Selulosa) dan krim menggunakan dasar vanishing cream dengan konsentrasi
ekstrak rimpang jahe merah 2%, 4%, 6%, dan 8% pada kedua jenis sediaan,
penentuan mutu fisik sediaan selama 12 minggu pada suhu kamar meliputi
pemeriksaan stabilitas dan homogenitas, penentuan pH, viskositas (gel), dan tipe
emulsi (krim), dan uji iritasi terhadap kulit sukarelawan, serta uji penilaian
organoleptik sediaan dengan metode Hedonik menggunakan 20 panelis
berdasarkan parameter aroma, sensasi di kulit, dan warna sediaan. Ekstrak
diperoleh secara perkolasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%, kemudian
dipekatkan menggunakan rotary evaporator dan dikeringkan menggunakan freeze
dryer sehingga diperoleh ekstrak kental.
Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia diperoleh kadar air 7,96%, kadar
sari larut air 21,78%, kadar sari larut etanol 10,43%, kadar abu total 3,42%, dan
kadar abu tidak larut asam 1,32%. Hasil pemeriksaan stabilitas sediaan gel dan
krim menunjukkan bahwa tidak ada terjadi perubahan konsistensi, warna, dan
aroma kecuali pada sediaan gel 8% yang mengalami perubahan konsistensi yaitu
pemisahan fase selama penyimpanan. Sediaan gel dan krim yang dihasilkan
homogen dan mempunyai range pH 5,3-6,0 pada sediaan gel dan 6,7-7,1 pada
sediaan krim. Sediaan gel mengalami penurunan viskositas selama penyimpanan.
Sediaan krim yang dihasilkan memiliki tipe emulsi m/a. Pada uji iritasi, sediaan
gel 6% dan 8% serta sediaan krim 8% dapat menyebabkan kulit kemerahan dan
gatal-gatal. Hasil uji penilaian organoleptik menunjukkan bahwa sediaan gel 4%
paling disukai oleh panelis berdasarkan parameter aroma, sensasi di kulit, dan
warna sediaan.

Kata kunci: antiinflamasi, gel, jahe merah, krim

GEL AND CREAM FORMULATIONS OF RED GINGER EXTRACT


(Zingiber officinale Roscoe)

ABSTRACT
Red ginger (Zingiber officinale Roscoe) is one of retrieval findings
Zingiberaceae tribes that have been used as medicine for generations because it
have volatile content and non volatile content are highest when compared to other
types of ginger which is about 2.58 to 3.90% volatile content and 3% oleoresin.
Red ginger rhizome is commonly used as a cure colds, indigestion, as an
analgesic, antipyretic, anti-inflammatory, lower cholesterol, prevent depression,
impotence, and others.
Stages of this study is an examination of the characteristics of botanicals,
extracts manufacturing, manufacturing-based gel preparation HMPC (Hydroxy
Propyl Methyl Cellulose) and cream using vanishing cream base with red ginger
rhizome extract concentrations of 2%, 4%, 6%, and 8% in both types of
preparations, the determination of the physical quality of the preparation for 12
weeks at room temperature include checking the stability and homogeneity, the
determination of pH, viscosity (gel), and the type of emulsion (cream), and
irritation of the skin test volunteers, as well as organoleptic assessment test
preparation hedonic method using 20 panelists parameters based on the smell,
sensation in the skin, and the color of the preparation. The extract obtained by
percolation using ethanol 96%, then concentrated using a rotary evaporator and
dried using a freeze dryer to obtain viscous extract.
The result of the characteristics of the crude gained 7.96% water content,
water-soluble extract content of 21.78%, ethanol-soluble extract content 10,43%,
total ash of 3.42% and acid insoluble ash content of 1.32%. The result of the
stability of the gel and cream preparations showed no change consistency, color,
and smell than the gel 8% gel preparations that are changing the consistency of
the phase separation during storage. Gel and cream preparations produced
homogeneous and has a pH range from 5.3 to 6.0 in the gel preparations and from
6.7 to 7.1 in cream preparations. The preparation gel viscosity decreased during
storage. Preparations cream resulting emulsion has type m/a. In irritation test, gel
preparation 6% and 8%, and 8% cream dosage may cause skin redness and
itching. Organoleptic assessment test results showed that 4% gel preparations
most preferred by the panelists based on parameters the smell, sensation in the
skin, and the color of the preparation.

Key words: anti-inflammatory, gel, red ginger, cream

DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL......................................................................................................

HALAMAN JUDUL ................................................................................

ii

PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................

iii

KATA PENGANTAR ..............................................................................

iv

ABSTRAK ...............................................................................................
xi

ABSTRACT .............................................................................................

xii

DAFTAR ISI ............................................................................................

xiii

DAFTAR TABEL ....................................................................................

xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................

xiii

BAB I

PENDAHULUAN ....................................................................

1.1 Latar Belakang ....................................................................

1.2 Perumusan Masalah ............................................................

1.3 Hipotesis .............................................................................

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................

1.5 Manfaat Penelitian ..............................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................

2.1 Uraian Tumbuhan ...............................................................

2.1.1 Habitat dan daerah tumbuh ........................................

6
2.1.2 Morfologi tumbuhan ..................................................

2.1.3 Sistematika tumbuhan ................................................

2.1.4 Nama asing ................................................................

2.1.5 Kandungan kimia .......................................................

2.1.6 Kegunaan ...................................................................

2.1.7 Penggolongan tumbuhan ...........................................

2.2 Simplisia dan Ekstrak .........................................................

11

2.2.1 Simplisia ....................................................................

11

2.2.2 Ekstrak .......................................................................

11

2.3 Kulit ....................................................................................

13

2.3.1 Struktur kulit ..............................................................

13

2.3.2 Fungsi kulit ................................................................

14

2.4 Gel .......................................................................................

14

2.5 Hidroksi propil metil sellulosa (HPMC) .............................

17
2.6 Krim ....................................................................................

17

BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................

19

3.1 Alat dan Bahan ....................................................................

19

3.1.1 Alat-alat ......................................................................

19

3.1.2 Bahan-bahan ..............................................................

19

3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Sampel ...............................

20

3.2.1 Pengumpulan sampel .................................................

20

3.2.2 Identifikasi sampel .....................................................

20

3.2.3 Pengolahan sampel .....................................................

20

3.3 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia ..................................

21

3.3.1 Pemeriksaan makroskopik .........................................

21

3.3.2 Pemeriksaan mikroskopik ..........................................

21

3.3.3 Penetapan kadar air ....................................................

21

3.3.4 Penetapan kadar sari larut air .....................................

22

3.3.5 Penetapan kadar sari larut etanol ...............................


22

3.3.6 Penetapan kadar abu total ..........................................

23

3.3.7 Penetapan kadar abu tidak larut asam ........................

23

3.4 Pembuatan Ekstrak ..............................................................

23

3.5 Pembuatan Sediaan .............................................................

24

3.5.1 Pembuatan sediaan gel ...............................................

24

3.5.1.1 Formulasi basis gel ........................................

24

3.5.1.2 Formulasi sediaan gel .....................................

25

3.5.2 Pembuatan sediaan krim ............................................

26

3.5.2.1 Formulasi dasar krim .....................................

26

3.5.2.2 Formulasi sediaan krim ..................................

27

3.6 Penentuan mutu fisik sediaan ..............................................

28

3.6.1 Pemeriksaan stabilitas sediaan ...................................

28

3.6.2 Pemeriksaan homogenitas sediaan .............................

28

3.6.3 Penentuan pH sediaan ................................................


28

3.6.4 Penentuan viskositas sediaan gel ...............................

29

3.6.5 Penentuan tipe emulsi sediaan krim ...........................

29

3.6.6 Uji iritasi terhadap kulit sukarelawan ........................

29

3.7 Uji penilaian organoleptik sediaan ......................................

30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................

32

4.1 Hasil Identifikasi Sampel ....................................................

32

4.2 Hasil Karakterisasi Simplisia ..............................................

32

4.2.1 Hasil pemeriksaan makroskopik ................................

32

4.2.2 Hasil pemeriksaan mikroskopik .................................

32

4.2.3 Hasil pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia ......

33

4.3 Hasil Ekstraksi Serbuk Simplisia ........................................

34

4.4 Hasil Pembuatan dan Penentuan Mutu Fisik Sediaan .........

34

4.4.1 Hasil pembuatan sediaan ............................................

34

4.4.2 Hasil penentuan mutu fisik sediaan ...........................


36

4.4.2.1 Hasil pemeriksaan stabilitas sediaan ..............

36

4.4.2.2 Hasil pemeriksaan homogenitas sediaan ........

38

4.4.2.3 Hasil penentuan pH sediaan ...........................

39

4.4.2.4 Hasil penentuan viskositas sediaan gel ..........

40

4.4.2.5 Hasil penentuan tipe emulsi sediaan krim .....

41

4.4.2.6 Hasil uji iritasi terhadap kulit sukarelawan ....

42

4.5 Hasil Uji Penilaian Organoleptik Sediaan Gel ....................

45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................

49

5.1 Kesimpulan .........................................................................

49

5.2 Saran ...................................................................................

49

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

50

LAMPIRAN .............................................................................................

53

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman
3.1

Rancangan formula sediaan gel ..................................................

25

3.2

Rancangan formula sediaan krim ...............................................

27

3.3

Skala numerik pada uji penilaian organoleptik


sediaan gel ...................................................................................

31

4.1

Hasil pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia .......................

33

4.2

Hasil pengamatan sediaan gel secara visual saat


sediaan selesai dibuat ..................................................................

34

Hasil pengamatan sediaan krim secara visual saat


sediaan selesai dibuat ..................................................................

35

4.4

Hasil pemeriksaan stabilitas sediaan gel .....................................

36

4.5

Hasil pemeriksaan stabilitas sediaan krim ..................................

37

4.6

Hasil penentuan pH sediaan gel...................................................

39

4.7
Hasil penentuan pH sediaan krim ...............................................

39

4.8

Hasil penentuan viskositas sediaan gel .......................................

40

4.9

Hasil penentuan tipe emulsi sediaan ...........................................

41

4.10

Hasil uji iritasi sediaan gel terhadap kulit sukarelawan ..............

42

4.11

Hasil uji iritasi sediaan krim terhadap kulit sukarelawan ...........

43

4.12

Hasil uji penilaian organoleptik sediaan gel ...............................

46

4.13

Hasil uji penilaian organoleptik sediaan krim ............................

46

4.14

Hasil penentuan mutu fisik dan uji penilaian


organoleptik sediaan ...................................................................

47

4.3

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman
1.

Surat hasil identifikasi tumbuhan jahe merah .............................

53

2.

Gambar tumbuhan jahe merah ....................................................

54

3.

Gambar makroskopik rimpang jahe merah .................................

55

4.

Gambar simplisia dan serbuk simplisia rimpang jahe merah .....

56

5.

Hasil mikroskopik serbuk simplisia rimpang


jahe merah dengan medium kloralhidrat ....................................

57

Hasil mikroskopik serbuk simplisia rimpang


jahe merah dengan medium air suling ........................................

58

7.

Gambar alat yang digunakan ......................................................

59

8.

Bagan kerja pembuatan serbuk simplisia dan


karakterisasi simplisia rimpang jahe merah ................................

60

9.

Bagan kerja pembuatan ekstrak rimpang jahe merah .................

61

10.
Bagan kerja pembuatan basis gel ................................................

62

11.

Bagan kerja pembuatan, penentuan mutu fisik, dan


uji penilaian organoleptik sediaan gel .......................................

63

12.

Bagan kerja pembuatan dasar krim .............................................

64

13.

Bagan kerja pembuatan, penentuan mutu fisik, dan


uji penilaian organoleptik sediaan krim ......................................

65

Hasil pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia


rimpang jahe merah ......................................................................

66

Perhitungan penetapan kadar air serbuk simplisia


rimpang jahe merah ....................................................................

67

Perhitungan penetapan kadar sari larut air serbuk


simplisia rimpang jahe merah .....................................................

68

Perhitungan penetapan kadar sari larut etanol serbuk


simplisia rimpang jahe merah .....................................................

69

6.

14.

15.

16.

17.

18.
Perhitungan penetapan kadar abu total serbuk simplisia
rimpang jahe merah ....................................................................

70

Perhitungan penetapan kadar abu tidak larut asam


serbuk simplisia rimpang jahe merah .........................................

71

20.

Gambar hasil sediaan gel ..............................................................

72

21.

Hasil pemeriksaan homogenitas sediaan gel ................................

73

22.

Contoh perhitungan nilai viskositas sediaan gel ...........................

74

23.

Gambar hasil sediaan krim ...........................................................

76

24.

Hasil pemeriksaan homogenitas sediaan krim ..............................

77

25.

Hasil penentuan tipe emulsi sediaan krim ....................................

78

26.

Format lembar informasi untuk sukarelawan ...............................

79

27.

Format surat pernyataan persetujuan ikut serta dalam


penelitian (Inform consent) ...........................................................
80

Format uji penilaian organoleptik sediaan berdasarkan


parameter aroma sediaan ..............................................................

81

Format uji penilaian organoleptik sediaan berdasarkan


parameter sensasi di kulit ..............................................................

82

Format uji penilaain organoleptik sediaan berdasarkan


parameter warna sediaan ...............................................................

83

Contoh perhitungan uji penilaian organoleptik


sediaan gel berdasarkan parameter aroma sediaan ......................

84

Contoh perhitungan uji penilaian organoleptik


sediaan gel berdasarkan parameter sensasi di kulit ......................

87

Contoh perhitungan uji penilaian organoleptik


sediaan gel berdasarkan parameter warna sediaan .......................

89

Contoh perhitungan uji penilaian organoleptik


sediaan krim berdasarkan parameter aroma sediaan .....................

91

Contoh perhitungan uji penilaian organoleptik


sediaan krim berdasarkan parameter sensasi di kulit ....................

93

Contoh perhitungan uji penilaian organoleptik


sediaan krim berdasarkan parameter warna sediaan .....................

95

19.

28.

29.

30.

31.
32.

33.

34.

35.

36.

FORMULASI SEDIAAN GEL DAN KRIM DARI EKSTRAK RIMPANG


JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe)

ABSTRAK

Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe) merupakan salah satu dari temutemuan suku Zingiberaceae yang
sudah digunakan sebagai obat secara turuntemurun karena mempunyai komponen volatile (minyak atsiri)
dan non volatile
(oleoresin) paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis jahe yang lain yaitu
kandungan minyak atsiri sekitar 2,58-3,90% dan oleoresin 3%. Rimpang jahe
merah biasa digunakan sebagai obat masuk angin, gangguan pencernaan, sebagai
analgesik, antipiretik, antiinflamasi, menurunkan kadar kolesterol, mencegah
depresi, impotensi, dan lain-lain.
Tahapan penelitian ini adalah pemeriksaan karakteristik simplisia,
pembuatan ekstrak, pembuatan sediaan gel berbasis HMPC (Hidroksi Propil Metil
Selulosa) dan krim menggunakan dasar vanishing cream dengan konsentrasi
ekstrak rimpang jahe merah 2%, 4%, 6%, dan 8% pada kedua jenis sediaan,
penentuan mutu fisik sediaan selama 12 minggu pada suhu kamar meliputi
pemeriksaan stabilitas dan homogenitas, penentuan pH, viskositas (gel), dan tipe
emulsi (krim), dan uji iritasi terhadap kulit sukarelawan, serta uji penilaian
organoleptik sediaan dengan metode Hedonik menggunakan 20 panelis
berdasarkan parameter aroma, sensasi di kulit, dan warna sediaan. Ekstrak
diperoleh secara perkolasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%, kemudian
dipekatkan menggunakan rotary evaporator dan dikeringkan menggunakan freeze
dryer sehingga diperoleh ekstrak kental.
Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia diperoleh kadar air 7,96%, kadar
sari larut air 21,78%, kadar sari larut etanol 10,43%, kadar abu total 3,42%, dan
kadar abu tidak larut asam 1,32%. Hasil pemeriksaan stabilitas sediaan gel dan
krim menunjukkan bahwa tidak ada terjadi perubahan konsistensi, warna, dan
aroma kecuali pada sediaan gel 8% yang mengalami perubahan konsistensi yaitu
pemisahan fase selama penyimpanan. Sediaan gel dan krim yang dihasilkan
homogen dan mempunyai range pH 5,3-6,0 pada sediaan gel dan 6,7-7,1 pada
sediaan krim. Sediaan gel mengalami penurunan viskositas selama penyimpanan.
Sediaan krim yang dihasilkan memiliki tipe emulsi m/a. Pada uji iritasi, sediaan
gel 6% dan 8% serta sediaan krim 8% dapat menyebabkan kulit kemerahan dan
gatal-gatal. Hasil uji penilaian organoleptik menunjukkan bahwa sediaan gel 4%
paling disukai oleh panelis berdasarkan parameter aroma, sensasi di kulit, dan
warna sediaan.

Kata kunci: antiinflamasi, gel, jahe merah, krim

GEL AND CREAM FORMULATIONS OF RED GINGER EXTRACT


(Zingiber officinale Roscoe)

ABSTRACT
Red ginger (Zingiber officinale Roscoe) is one of retrieval findings
Zingiberaceae tribes that have been used as medicine for generations because it
have volatile content and non volatile content are highest when compared to other
types of ginger which is about 2.58 to 3.90% volatile content and 3% oleoresin.
Red ginger rhizome is commonly used as a cure colds, indigestion, as an
analgesic, antipyretic, anti-inflammatory, lower cholesterol, prevent depression,
impotence, and others.
Stages of this study is an examination of the characteristics of botanicals,
extracts manufacturing, manufacturing-based gel preparation HMPC (Hydroxy
Propyl Methyl Cellulose) and cream using vanishing cream base with red ginger
rhizome extract concentrations of 2%, 4%, 6%, and 8% in both types of
preparations, the determination of the physical quality of the preparation for 12
weeks at room temperature include checking the stability and homogeneity, the
determination of pH, viscosity (gel), and the type of emulsion (cream), and
irritation of the skin test volunteers, as well as organoleptic assessment test
preparation hedonic method using 20 panelists parameters based on the smell,
sensation in the skin, and the color of the preparation. The extract obtained by
percolation using ethanol 96%, then concentrated using a rotary evaporator and
dried using a freeze dryer to obtain viscous extract.
The result of the characteristics of the crude gained 7.96% water content,
water-soluble extract content of 21.78%, ethanol-soluble extract content 10,43%,
total ash of 3.42% and acid insoluble ash content of 1.32%. The result of the
stability of the gel and cream preparations showed no change consistency, color,
and smell than the gel 8% gel preparations that are changing the consistency of
the phase separation during storage. Gel and cream preparations produced
homogeneous and has a pH range from 5.3 to 6.0 in the gel preparations and from
6.7 to 7.1 in cream preparations. The preparation gel viscosity decreased during
storage. Preparations cream resulting emulsion has type m/a. In irritation test, gel
preparation 6% and 8%, and 8% cream dosage may cause skin redness and
itching. Organoleptic assessment test results showed that 4% gel preparations
most preferred by the panelists based on parameters the smell, sensation in the
skin, and the color of the preparation.

Key words: anti-inflammatory, gel, red ginger, cream

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia mengenal dan memakai
tanaman berkhasiat obat menjadi salah satu upaya dalam penanggulangan masalah
kesehatan yang dihadapi. Pengetahuan tentang tanaman obat ini merupakan
warisan budaya bangsa berdasarkan pengalaman yang secara turun-temurun telah
diwariskan oleh generasi terdahulu kepada generasi berikutnya sampai saat ini
(Wijayakusuma, 1996).
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan modern yang semakin pesat
dan canggih di zaman sekarang ini, ternyata tidak mampu menggeser atau
mengesampingkan begitu saja obat tradisional, tetapi justru saling melengkapi.
Hal ini terbukti dari banyaknya peminat pengobatan tradisional. Namun yang
menjadi masalah dan kesulitan bagi para peminat obat tradisional adalah
kurangnya pengetahuan dan informasi yang memadai mengenai berbagai jenis
tumbuhan yang dipakai sebagai obat tradisional untuk pengobatan penyakit
tertentu dan cara pemanfaatannya (Dalimartha, 2000).
Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan juga mendukung
pengobatan tradisional yang berkembang di Indonesia, terutama untuk
mengantisipasi harga obat yang mahal. Untuk itu, telah terbit Surat Keputusan
Menteri Kesehatan tentang pembentukan Sentra Pengembangan dan Penerapan
Pengobatan Tradisional (Sentra P3T) (Dalimartha, 2000).
Salah satu tumbuhan berkhasiat obat diantaranya adalah rimpang dari
tumbuhan jahe merah. Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe) merupakan salah

satu dari temu-temuan suku Zingiberaceae yang berperan penting dalam berbagai
aspek di masyarakat Indonesia. Rimpang jahe merah sudah digunakan sebagai
obat secara turun-temurun karena mempunyai komponen volatile (minyak atsiri)
dan non volatile (oleoresin) paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis jahe
yang lain yaitu kandungan minyak atsiri sekitar 2,58-3,90% dan oleoresin 3%.
Rimpang jahe merah biasa digunakan sebagai obat masuk angin, gangguan
pencernaan, sebagai analgesik, antipiretik, antiinflamasi, menurunkan kadar
kolesterol, mencegah depresi, impotensi, dan lain-lain (Hapsoh, dkk., 2010).
Contoh pemanfaatan rimpang jahe merah secara tradisional untuk
pengobatan reumatik adalah rimpang secukupnya dibakar, kemudian dicuci bersih
dan diparut, selanjutnya ditempelkan pada bagian yang sakit dan dilakukan secara
teratur sampai sembuh, sedangkan untuk pengobatan pegal-pegal adalah rimpang
sebesar ibu jari dibakar dan dibersihkan, kemudian direbus bersama dengan susu
perah secukupnya, lalu diminum (Anonim b., 2008).
Hasil uji preklinis terhadap mencit pada sebuah penelitian di tahun 2009
menunjukkan bahwa ekstrak rimpang jahe merah 4% pada sediaan topikal
memberikan efek antiinflamasi yang hampir sama dengan antiinflamasi NSAID
(Saida, 2009). Hasil penelitian Septiana, dkk., (2002) menunjukkan bahwa ekstrak
air rimpang jahe merah mempunyai aktivitas antioksidan terhadap asam linoleat
dengan menghambat pembentukan malonaldehida. Beberapa hasil penelitian
menujukkan kemampuan jahe mencegah kanker, diantaranya ekstrak etanol jahe
merah dengan konsentrasi 0,2-1 mg/ml dapat menghambat pertumbuhan sel tumor
pada manusia dan hamster secara in-vitro (Unnikrishnan and Kuttan, 1988).
Pada penelitian ini, ekstrak rimpang jahe merah diformulasi menjadi 2
jenis sediaan topikal, yaitu sediaan gel berbasis HPMC dan sediaan krim

menggunakan dasar vanishing cream. Sediaan gel mempunyai keuntungan


diantaranya tidak lengket, mudah mengering dan membentuk lapisan film
sehingga mudah dicuci. HPMC dapat menghasilkan gel yang netral, jernih, tidak
berwarna, stabil pada pH 3-11, mempunyai resistensi yang baik terhadap serangan
mikroba serta memberikan kekuatan film yang baik bila mengering pada kulit
(Suardi, dkk., 2008).
Dasar vanishing cream yang digunakan umumnya adalah krim dengan tipe
emulsi minyak dalam air yang berarti mengandung air dalam persentasi yang
besar sehingga mudah tercuci. Setelah pemakaian krim, air akan menguap
meninggalkan sisa berupa selaput tipis asam stearat (Ansel, 1989). Selain mudah
tercuci, krim tipe m/a tidak meninggalkan bekas di kulit dan menimbulkan rasa
nyaman karena menghasilkan sensasi dingin setelah air menguap pada daerah
yang digunakan (Lachman, dkk., 1994).
Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian untuk
mengetahui karakteristik simplisia rimpang jahe merah, pembuatan ekstrak,
pembuatan sediaan gel berbasis HPMC dan sediaan krim menggunakan dasar
vanishing creram dengan konsentrasi ekstrak 2%, 4%, 6%, dan 8%, penentuan
mutu fisik sediaan selama 12 minggu pada suhu kamar meliputi pemeriksaan
stabilitas dan homogenitas, penentuan pH, viskositas (gel), dan tipe emulsi (krim),
dan uji iritasi terhadap kulit sukarelawan, serta uji penilaian organoleptik sediaan
dengan metode Hedonik menggunakan 20 panelis berdasarkan parameter aroma,
sensasi di kulit, dan warna sediaan sehingga akan diketahui formula sediaan mana
yang paling baik berdasarkan mutu fisik dan uji penilaian organoleptik sediaan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada
penilitian ini adalah:
a. Bagaimana

karakteristik

simplisia

rimpang

jahe

merah

jika

dapat

dibandingkan dengan yang terdapat pada Materia Medika Indonesia (MMI)?


b. Apakah ekstrak rimpang jahe merah dapat diformulasi menjadi sediaan gel
dan krim?
c. Apakah dapat ditentukan formula sediaan yang paling baik berdasarkan mutu
fisik dan uji penilaian organoleptik sediaan?

1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penilitian ini
adalah:
a. Hasil karakterisasi simplisia rimpang jahe merah memenuhi syarat
karakterisasi yang tertera pada MMI.
b. Ekstrak rimpang jahe merah dapat diformulasi menjadi sediaan gel dan krim.
c. Formula sediaan yang paling baik berdasarkan mutu fisik dan uji penilaian
organoleptik sediaan dapat ditentukan.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui:
a. Karakterisasi simplisia rimpang jahe merah.
b. Bagaimana cara pembuatan sediaan gel dan krim dari ekstrak rimpang jahe
merah.

c. Formula sediaan yang paling baik berdasarkan mutu fisik dan uji penilaian
organoleptik sediaan.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diperoleh pada penelitian ini adalah untuk pengembangan
obat tradisional khususnya memberikan informasi mengenai pemanfaatan
rimpang jahe merah dalam formulasi sediaan gel dan krim sebagai antiinflamasi
bagi masyarakat sehingga penggunaannya menjadi lebih praktis.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Tumbuhan


Uraian tumbuhan meliputi habitat dan daerah tumbuh, morfologi
tumbuhan, sistematika tumbuhan, nama asing, kandungan kimia dan kegunaan
tumbuhan.
2.1.1 Habitat dan daerah tumbuh
Jahe merah merupakan tanaman obat dan rempah berupa tumbuhan
rumpun berbatang semu yang berasal dari India sampai Cina dan tersebar di
daerah tropis seperti benua Asia dan Kepulauan Pasifik (Hasanah, dkk., 2004).
Tanaman ini dapat tumbuh sampai pada ketinggian 900 m dari permukaan
laut, tetapi akan lebih baik tumbuhnya pada ketinggian 200-600 m dari permukaan
laut (Paiman, 1991).
Daerah utama produsen jahe merah di Indonesia adalah Jawa Barat
(Sukabumi, Sumedang, Majalengka, Cianjur, Garut, Ciamis, dan Subang), Banten
(Lebak dan Pandeglang), Jawa Tengah (Magelang, Boyolali, Salatiga), Jawa
Timur (Malang Probolinggo, Pacitan), Sumatera Utara (Simalungun), Bengkulu,
dan lain-lain (Hasanah, dkk., 2004).
2.1.2 Morfologi tumbuhan
Tanaman jahe merah tergolong terna, berbatang semu, beralur, tinggi
sekitar 30-60 cm. Rimpangnya bercabang-cabang, agak melebar, bagian dalamnya
berwarna kuning muda dengan ujung merah muda. Rimpang jahe berkulit agak
tebal, berwarna coklat, membungkus daging umbi yang berserat, beraroma khas,
dan rasanya pedas menyegarkan (Matondang, 2006).

Bentuk daun bulat panjang dan tidak lebar. Berdaun tunggal, berbentuk
lanset dengan panjang 15-23 mm, lebar 8-15 mm; tangkai daun berbulu, panjang
2-4 mm; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5-10 mm, dan tidak berbulu.
Perbungaan berupa malai tersembul di permukaan tanah, berbentuk tongkat atau
bundar telur yang sempit, 2,75-3 kali lebarnya; panjang malai 3,5-5 cm, lebar 1,51,75 cm; gagang bunga
hampir tidak berbulu, panjang 25 cm; sisik pada gagang
terdapat 5-7 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, panjang sisik
3-5 cm. Bunga memiliki 2 kelamin dengan 1 benang sari dan 3 putik bunga daun
pelindung, bundar pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang
2,5 cm, lebar 1-1,75 cm; mahkota bunga berbentuk tabung 2-2,5 cm, helainya
agak sempit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5-2,5 mm,
lebar 3-3,5 mm, bibir berwarna ungu, gelap berbintik-bintik berwarna putih
kekuningan, panjang 12-15 mm; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm;
tangkai putik ada 2 (Hapsoh, dkk., 2008).
2.1.3 Sistematika tumbuhan
Sistematika tanaman jahe merah menurut Tjitrosupomo (1991) adalah
sebagai berikut:
Divisi

: Spermatophyta

Sub divisi

: Angiospermae

Kelas

: Monocotyledonae

Ordo

: Zingiberales

Famili
: Zingiberaceae

Marga

: Zingiberis

Spesies

: Zingiber officinale Roscoe

Varietas

: Zingiber officinale Roscoe var. amarum

2.1.4 Nama Asing


Nama asing tanaman jahe merah adalah halia, haliya padi, haliya udang
(Malaysia); luya, allam (Filipina); adu, ale, ada (India); sanyabil (Arab); chiang
p’I, khan ciang, kiang, sheng chiang (Cina); gember (Belanda); ginger (Inggris);
gingembre, herbe au giingimbre (Perancis) (Hapsoh, dkk., 2008).
2.1.5 Kandungan kimia
Komposisi kimia jahe merah terdiri dari minyak atsiri 2-4% yang
menyebabkan bau harum, dimana komponen utamanya adalah zingiberen (35%),
kurkumin (18%), farnesene (10%), serta bisabolene dan b-sesquiphellandrene
dalam jumlah kecil, 40 hidrokarbon monoterpenoid yang berbeda seperti 1,8cineole, linalool, borneol,
neral, dan geraniol. Di samping itu, rimpang jahe merah
juga mengandung lemak, lilin, karbohidrat, vitamin A, B, dan C, mineral
senyawa-senyawa flavonoid, enzim proteolitik yang disebut zingibain, kamfena,
limonene, sineol, zingiberal, gingerin, kavikol, zingiberin, zingiberol, minyak
damar, pati, asam malat, asam oksalat (Govindarajan, 1982).
Rimpang jahe merah juga mengandung minyak tidak menguap yaitu
oleoresin sampai 3%, merupakan senyawa fenol dengan rantai karbon samping
yang terdiri dari tujuh atau lebih atom karbon. Komponen ini merupakan
pembentuk rasa pedas yang tidak menguap pada jahe. Komponen dalam oleoresin
jahe terdiri atas gingerol, gingerdiols, gingerdiones, dihidrogingerdiones, shagaol,
paradols, dan zingerone (Govindarajan, 1982).
2.1.6 Kegunaan
Rimpang jahe merah biasa digunakan sebagai obat masuk angin, obat
gosok pada pengobatan penyakit encok dan sakit kepala, bahan obat, bumbu
masak, penghangat tubuh, menghilangkan flu, mengatasi keracunan, gangguan

pencernaan, sebagai antioksidan, antitusif, analgesik, antipiretik, antiinflamasi,


menurunkan kadar kolesterol, mencegah depresi, impotensi, dan lain-lain
(Hapsoh, dkk., 2010).
2.1.7 Penggolongan tumbuhan
Berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna rimpangnya dikenal 3 jenis jahe,
yaitu jahe putih/kuning besar atau sering disebut jahe gajah, jahe putih kecil/jahe
emprit, dan jahe merah. Berikut dijelaskan gambaran umum ketiga jenis jahe
tersebut.
a. Jahe putih/kuning besar/jahe gajah/jahe badak (Zingiber officinale var.
officinale)
Batang berbentuk bulat, hijau muda, diselubungi pelepah daun sehingga
agak keras. Tinggi tanaman 55,88-88,38 cm. Daun tersusun berselang-seling dan
teratur, permukaan daun bagian atas hijau muda jika dibandingkan dengan
bagian bawah. Ukuran daun yaitu panjang 17,42-21,99 cm, lebar 2,00-2,45 cm,
lebar tajuk 41,05-53,81 cm dan jumlahnya dalam satu tanaman mencapai 25-31
lembar.
Ukuran rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpang lebih
menggembung jika dibandingkan jenis jahe lainnya. Jika diiris rimpang
berwarna putih kekuningan. Berat rimpang 0,18-1,04 kg dengan panjang 15,8332,75 cm. Jenis jahe ini bisa
dikonsumsi baik saat berumur muda maupun
berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan.
Rimpang memiliki aroma yang kurang tajam dan rasanya kurang pedas.
Kandungan minyak atsiri 0,82-1,66%, kadar pati 55,10%, dan kadar serat 6,89%.
Jahe gajah diperdagangkan sebagai rimpang segar setelah dipanen pada umur 8-9
bulan. Rimpang tua ini padat berisi. Ukuran rimpangnya 150-200 gram/rumpun.

Dokumen terkait

 Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus
cuniculus) (Penelitian In Vivo)
 Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi
Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)
 Formulasi Ekstrak Propolis Dalam Sediaan Gel Sebagai Anti-Aging
 Aktivitas Antioksidan Edible Film Galaktomanan Yang Diinkorporasi Dengan Ekstrak Rimpang Jahe Pada
Daging Ikan Nila
 Formulasi Sediaan Krim Dari Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.)
Sebagai Pelembab Kulit Alami
 Penetapan Kadar Minyak Atsiri Rimpang Jahe Gajah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Officinale) Dan
Rimpang Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Amarum) Menggunakan Alat Stahl
 Uji Aktivitas Sediaan Gel Yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun Jambu Mete Terhadap Jamur
Microsporum Canis Dan Trichophyton Sp
 Aktivitas Antioksidan Komponen Minyak Atsiri Bahan Segar Dan Ekstrak Etanol Dari Ampas Rimpang
Jahe Gajah Serta Aplikasi Terhadap Daging Ikan Nila
 Formulasi Pasta Gigi Dari Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb) Dan Uji
Aktivitas Antimikroba Terhadap Streptococcus Mutan Dan Candida Albicans
 Formulasi Sediaan Krim dari Kecambah Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) sebagai Pelembab Alami
Kulit

Anda mungkin juga menyukai