SKRIPSI
OLEH:
ESTER NATALIA PANJAITAN
NIM 081501071
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
OLEH:
ESTER NATALIA PANJAITAN
NIM 081501071
PENGESAHAN SKRIPSI
OLEH:
ESTER NATALIA PANJAITAN
NIM 081501071
Pembimbing I,
Panitia Penguji,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan
rahmat, kasih dan karunianNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
yang berjudul ”Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe
Merah (Zingiber officinale Roscoe)”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan
ikhlas kepada Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan fasilitas
sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan. Bapak Drs. Awaluddin
Saragih, M.Si., Apt., dan Ibu Dra. Djendakita Purba, M.Si., Apt., selaku
pembimbing yang telah memberikan waktu, bimbingan, dan nasehat selama
penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini serta kepada Ibu Prof. Julia
Reveny, M.Si., Ph.D., Apt., selaku penasehat akademis yang telah memberikan
bimbingan kepada penulis. Ibu Dra. Saodah, M.Sc., Apt., Bapak Drs. Suryadi
Achmad, M.Sc., Apt., dan Ibu Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, M.Si., Apt.,
selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan arahan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada Bapak dan Ibu staf pengajar Fakultas
Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik selama perkuliahan
serta Bapak kepala Laboratorium Obat Tradisional dan Ibu kepala Laboratorium
Farmasetika Dasar yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama penulis
melakukan penelitian.
Medan,
Penulis
Oktober 2012
ABSTRAK
Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe) merupakan salah satu dari temutemuan suku Zingiberaceae yang
sudah digunakan sebagai obat secara turuntemurun karena mempunyai komponen volatile (minyak atsiri)
dan non volatile
(oleoresin) paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis jahe yang lain yaitu
kandungan minyak atsiri sekitar 2,58-3,90% dan oleoresin 3%. Rimpang jahe
merah biasa digunakan sebagai obat masuk angin, gangguan pencernaan, sebagai
analgesik, antipiretik, antiinflamasi, menurunkan kadar kolesterol, mencegah
depresi, impotensi, dan lain-lain.
Tahapan penelitian ini adalah pemeriksaan karakteristik simplisia,
pembuatan ekstrak, pembuatan sediaan gel berbasis HMPC (Hidroksi Propil Metil
Selulosa) dan krim menggunakan dasar vanishing cream dengan konsentrasi
ekstrak rimpang jahe merah 2%, 4%, 6%, dan 8% pada kedua jenis sediaan,
penentuan mutu fisik sediaan selama 12 minggu pada suhu kamar meliputi
pemeriksaan stabilitas dan homogenitas, penentuan pH, viskositas (gel), dan tipe
emulsi (krim), dan uji iritasi terhadap kulit sukarelawan, serta uji penilaian
organoleptik sediaan dengan metode Hedonik menggunakan 20 panelis
berdasarkan parameter aroma, sensasi di kulit, dan warna sediaan. Ekstrak
diperoleh secara perkolasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%, kemudian
dipekatkan menggunakan rotary evaporator dan dikeringkan menggunakan freeze
dryer sehingga diperoleh ekstrak kental.
Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia diperoleh kadar air 7,96%, kadar
sari larut air 21,78%, kadar sari larut etanol 10,43%, kadar abu total 3,42%, dan
kadar abu tidak larut asam 1,32%. Hasil pemeriksaan stabilitas sediaan gel dan
krim menunjukkan bahwa tidak ada terjadi perubahan konsistensi, warna, dan
aroma kecuali pada sediaan gel 8% yang mengalami perubahan konsistensi yaitu
pemisahan fase selama penyimpanan. Sediaan gel dan krim yang dihasilkan
homogen dan mempunyai range pH 5,3-6,0 pada sediaan gel dan 6,7-7,1 pada
sediaan krim. Sediaan gel mengalami penurunan viskositas selama penyimpanan.
Sediaan krim yang dihasilkan memiliki tipe emulsi m/a. Pada uji iritasi, sediaan
gel 6% dan 8% serta sediaan krim 8% dapat menyebabkan kulit kemerahan dan
gatal-gatal. Hasil uji penilaian organoleptik menunjukkan bahwa sediaan gel 4%
paling disukai oleh panelis berdasarkan parameter aroma, sensasi di kulit, dan
warna sediaan.
ABSTRACT
Red ginger (Zingiber officinale Roscoe) is one of retrieval findings
Zingiberaceae tribes that have been used as medicine for generations because it
have volatile content and non volatile content are highest when compared to other
types of ginger which is about 2.58 to 3.90% volatile content and 3% oleoresin.
Red ginger rhizome is commonly used as a cure colds, indigestion, as an
analgesic, antipyretic, anti-inflammatory, lower cholesterol, prevent depression,
impotence, and others.
Stages of this study is an examination of the characteristics of botanicals,
extracts manufacturing, manufacturing-based gel preparation HMPC (Hydroxy
Propyl Methyl Cellulose) and cream using vanishing cream base with red ginger
rhizome extract concentrations of 2%, 4%, 6%, and 8% in both types of
preparations, the determination of the physical quality of the preparation for 12
weeks at room temperature include checking the stability and homogeneity, the
determination of pH, viscosity (gel), and the type of emulsion (cream), and
irritation of the skin test volunteers, as well as organoleptic assessment test
preparation hedonic method using 20 panelists parameters based on the smell,
sensation in the skin, and the color of the preparation. The extract obtained by
percolation using ethanol 96%, then concentrated using a rotary evaporator and
dried using a freeze dryer to obtain viscous extract.
The result of the characteristics of the crude gained 7.96% water content,
water-soluble extract content of 21.78%, ethanol-soluble extract content 10,43%,
total ash of 3.42% and acid insoluble ash content of 1.32%. The result of the
stability of the gel and cream preparations showed no change consistency, color,
and smell than the gel 8% gel preparations that are changing the consistency of
the phase separation during storage. Gel and cream preparations produced
homogeneous and has a pH range from 5.3 to 6.0 in the gel preparations and from
6.7 to 7.1 in cream preparations. The preparation gel viscosity decreased during
storage. Preparations cream resulting emulsion has type m/a. In irritation test, gel
preparation 6% and 8%, and 8% cream dosage may cause skin redness and
itching. Organoleptic assessment test results showed that 4% gel preparations
most preferred by the panelists based on parameters the smell, sensation in the
skin, and the color of the preparation.
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL......................................................................................................
ii
iii
iv
ABSTRAK ...............................................................................................
xi
ABSTRACT .............................................................................................
xii
xiii
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................
6
2.1.2 Morfologi tumbuhan ..................................................
11
11
11
13
13
14
14
17
2.6 Krim ....................................................................................
17
19
19
19
19
20
20
20
20
21
21
21
21
22
23
23
23
24
24
24
25
26
26
27
28
28
28
29
29
29
30
32
32
32
32
32
33
34
34
34
36
38
39
40
41
42
45
49
49
49
50
LAMPIRAN .............................................................................................
53
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1
25
3.2
27
3.3
31
4.1
33
4.2
34
35
4.4
36
4.5
37
4.6
39
4.7
Hasil penentuan pH sediaan krim ...............................................
39
4.8
40
4.9
41
4.10
42
4.11
43
4.12
46
4.13
46
4.14
47
4.3
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
53
2.
54
3.
55
4.
56
5.
57
58
7.
59
8.
60
9.
61
10.
Bagan kerja pembuatan basis gel ................................................
62
11.
63
12.
64
13.
65
66
67
68
69
6.
14.
15.
16.
17.
18.
Perhitungan penetapan kadar abu total serbuk simplisia
rimpang jahe merah ....................................................................
70
71
20.
72
21.
73
22.
74
23.
76
24.
77
25.
78
26.
79
27.
81
82
83
84
87
89
91
93
95
19.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
ABSTRAK
Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe) merupakan salah satu dari temutemuan suku Zingiberaceae yang
sudah digunakan sebagai obat secara turuntemurun karena mempunyai komponen volatile (minyak atsiri)
dan non volatile
(oleoresin) paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis jahe yang lain yaitu
kandungan minyak atsiri sekitar 2,58-3,90% dan oleoresin 3%. Rimpang jahe
merah biasa digunakan sebagai obat masuk angin, gangguan pencernaan, sebagai
analgesik, antipiretik, antiinflamasi, menurunkan kadar kolesterol, mencegah
depresi, impotensi, dan lain-lain.
Tahapan penelitian ini adalah pemeriksaan karakteristik simplisia,
pembuatan ekstrak, pembuatan sediaan gel berbasis HMPC (Hidroksi Propil Metil
Selulosa) dan krim menggunakan dasar vanishing cream dengan konsentrasi
ekstrak rimpang jahe merah 2%, 4%, 6%, dan 8% pada kedua jenis sediaan,
penentuan mutu fisik sediaan selama 12 minggu pada suhu kamar meliputi
pemeriksaan stabilitas dan homogenitas, penentuan pH, viskositas (gel), dan tipe
emulsi (krim), dan uji iritasi terhadap kulit sukarelawan, serta uji penilaian
organoleptik sediaan dengan metode Hedonik menggunakan 20 panelis
berdasarkan parameter aroma, sensasi di kulit, dan warna sediaan. Ekstrak
diperoleh secara perkolasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%, kemudian
dipekatkan menggunakan rotary evaporator dan dikeringkan menggunakan freeze
dryer sehingga diperoleh ekstrak kental.
Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia diperoleh kadar air 7,96%, kadar
sari larut air 21,78%, kadar sari larut etanol 10,43%, kadar abu total 3,42%, dan
kadar abu tidak larut asam 1,32%. Hasil pemeriksaan stabilitas sediaan gel dan
krim menunjukkan bahwa tidak ada terjadi perubahan konsistensi, warna, dan
aroma kecuali pada sediaan gel 8% yang mengalami perubahan konsistensi yaitu
pemisahan fase selama penyimpanan. Sediaan gel dan krim yang dihasilkan
homogen dan mempunyai range pH 5,3-6,0 pada sediaan gel dan 6,7-7,1 pada
sediaan krim. Sediaan gel mengalami penurunan viskositas selama penyimpanan.
Sediaan krim yang dihasilkan memiliki tipe emulsi m/a. Pada uji iritasi, sediaan
gel 6% dan 8% serta sediaan krim 8% dapat menyebabkan kulit kemerahan dan
gatal-gatal. Hasil uji penilaian organoleptik menunjukkan bahwa sediaan gel 4%
paling disukai oleh panelis berdasarkan parameter aroma, sensasi di kulit, dan
warna sediaan.
ABSTRACT
Red ginger (Zingiber officinale Roscoe) is one of retrieval findings
Zingiberaceae tribes that have been used as medicine for generations because it
have volatile content and non volatile content are highest when compared to other
types of ginger which is about 2.58 to 3.90% volatile content and 3% oleoresin.
Red ginger rhizome is commonly used as a cure colds, indigestion, as an
analgesic, antipyretic, anti-inflammatory, lower cholesterol, prevent depression,
impotence, and others.
Stages of this study is an examination of the characteristics of botanicals,
extracts manufacturing, manufacturing-based gel preparation HMPC (Hydroxy
Propyl Methyl Cellulose) and cream using vanishing cream base with red ginger
rhizome extract concentrations of 2%, 4%, 6%, and 8% in both types of
preparations, the determination of the physical quality of the preparation for 12
weeks at room temperature include checking the stability and homogeneity, the
determination of pH, viscosity (gel), and the type of emulsion (cream), and
irritation of the skin test volunteers, as well as organoleptic assessment test
preparation hedonic method using 20 panelists parameters based on the smell,
sensation in the skin, and the color of the preparation. The extract obtained by
percolation using ethanol 96%, then concentrated using a rotary evaporator and
dried using a freeze dryer to obtain viscous extract.
The result of the characteristics of the crude gained 7.96% water content,
water-soluble extract content of 21.78%, ethanol-soluble extract content 10,43%,
total ash of 3.42% and acid insoluble ash content of 1.32%. The result of the
stability of the gel and cream preparations showed no change consistency, color,
and smell than the gel 8% gel preparations that are changing the consistency of
the phase separation during storage. Gel and cream preparations produced
homogeneous and has a pH range from 5.3 to 6.0 in the gel preparations and from
6.7 to 7.1 in cream preparations. The preparation gel viscosity decreased during
storage. Preparations cream resulting emulsion has type m/a. In irritation test, gel
preparation 6% and 8%, and 8% cream dosage may cause skin redness and
itching. Organoleptic assessment test results showed that 4% gel preparations
most preferred by the panelists based on parameters the smell, sensation in the
skin, and the color of the preparation.
BAB I
PENDAHULUAN
satu dari temu-temuan suku Zingiberaceae yang berperan penting dalam berbagai
aspek di masyarakat Indonesia. Rimpang jahe merah sudah digunakan sebagai
obat secara turun-temurun karena mempunyai komponen volatile (minyak atsiri)
dan non volatile (oleoresin) paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis jahe
yang lain yaitu kandungan minyak atsiri sekitar 2,58-3,90% dan oleoresin 3%.
Rimpang jahe merah biasa digunakan sebagai obat masuk angin, gangguan
pencernaan, sebagai analgesik, antipiretik, antiinflamasi, menurunkan kadar
kolesterol, mencegah depresi, impotensi, dan lain-lain (Hapsoh, dkk., 2010).
Contoh pemanfaatan rimpang jahe merah secara tradisional untuk
pengobatan reumatik adalah rimpang secukupnya dibakar, kemudian dicuci bersih
dan diparut, selanjutnya ditempelkan pada bagian yang sakit dan dilakukan secara
teratur sampai sembuh, sedangkan untuk pengobatan pegal-pegal adalah rimpang
sebesar ibu jari dibakar dan dibersihkan, kemudian direbus bersama dengan susu
perah secukupnya, lalu diminum (Anonim b., 2008).
Hasil uji preklinis terhadap mencit pada sebuah penelitian di tahun 2009
menunjukkan bahwa ekstrak rimpang jahe merah 4% pada sediaan topikal
memberikan efek antiinflamasi yang hampir sama dengan antiinflamasi NSAID
(Saida, 2009). Hasil penelitian Septiana, dkk., (2002) menunjukkan bahwa ekstrak
air rimpang jahe merah mempunyai aktivitas antioksidan terhadap asam linoleat
dengan menghambat pembentukan malonaldehida. Beberapa hasil penelitian
menujukkan kemampuan jahe mencegah kanker, diantaranya ekstrak etanol jahe
merah dengan konsentrasi 0,2-1 mg/ml dapat menghambat pertumbuhan sel tumor
pada manusia dan hamster secara in-vitro (Unnikrishnan and Kuttan, 1988).
Pada penelitian ini, ekstrak rimpang jahe merah diformulasi menjadi 2
jenis sediaan topikal, yaitu sediaan gel berbasis HPMC dan sediaan krim
karakteristik
simplisia
rimpang
jahe
merah
jika
dapat
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penilitian ini
adalah:
a. Hasil karakterisasi simplisia rimpang jahe merah memenuhi syarat
karakterisasi yang tertera pada MMI.
b. Ekstrak rimpang jahe merah dapat diformulasi menjadi sediaan gel dan krim.
c. Formula sediaan yang paling baik berdasarkan mutu fisik dan uji penilaian
organoleptik sediaan dapat ditentukan.
c. Formula sediaan yang paling baik berdasarkan mutu fisik dan uji penilaian
organoleptik sediaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bentuk daun bulat panjang dan tidak lebar. Berdaun tunggal, berbentuk
lanset dengan panjang 15-23 mm, lebar 8-15 mm; tangkai daun berbulu, panjang
2-4 mm; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5-10 mm, dan tidak berbulu.
Perbungaan berupa malai tersembul di permukaan tanah, berbentuk tongkat atau
bundar telur yang sempit, 2,75-3 kali lebarnya; panjang malai 3,5-5 cm, lebar 1,51,75 cm; gagang bunga
hampir tidak berbulu, panjang 25 cm; sisik pada gagang
terdapat 5-7 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, panjang sisik
3-5 cm. Bunga memiliki 2 kelamin dengan 1 benang sari dan 3 putik bunga daun
pelindung, bundar pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang
2,5 cm, lebar 1-1,75 cm; mahkota bunga berbentuk tabung 2-2,5 cm, helainya
agak sempit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5-2,5 mm,
lebar 3-3,5 mm, bibir berwarna ungu, gelap berbintik-bintik berwarna putih
kekuningan, panjang 12-15 mm; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm;
tangkai putik ada 2 (Hapsoh, dkk., 2008).
2.1.3 Sistematika tumbuhan
Sistematika tanaman jahe merah menurut Tjitrosupomo (1991) adalah
sebagai berikut:
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledonae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Marga
: Zingiberis
Spesies
Varietas
Dokumen terkait
Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus
cuniculus) (Penelitian In Vivo)
Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi
Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)
Formulasi Ekstrak Propolis Dalam Sediaan Gel Sebagai Anti-Aging
Aktivitas Antioksidan Edible Film Galaktomanan Yang Diinkorporasi Dengan Ekstrak Rimpang Jahe Pada
Daging Ikan Nila
Formulasi Sediaan Krim Dari Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.)
Sebagai Pelembab Kulit Alami
Penetapan Kadar Minyak Atsiri Rimpang Jahe Gajah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Officinale) Dan
Rimpang Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Amarum) Menggunakan Alat Stahl
Uji Aktivitas Sediaan Gel Yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun Jambu Mete Terhadap Jamur
Microsporum Canis Dan Trichophyton Sp
Aktivitas Antioksidan Komponen Minyak Atsiri Bahan Segar Dan Ekstrak Etanol Dari Ampas Rimpang
Jahe Gajah Serta Aplikasi Terhadap Daging Ikan Nila
Formulasi Pasta Gigi Dari Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb) Dan Uji
Aktivitas Antimikroba Terhadap Streptococcus Mutan Dan Candida Albicans
Formulasi Sediaan Krim dari Kecambah Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) sebagai Pelembab Alami
Kulit