RUANG FARMASI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN
A. Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat ( UKM ) dan UKP tingkat pertama dengan mengutamakan pendekatan preventif
untuk meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerjanya.
Penduduk menurut jenis kelamin diwilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Tahun
2014 berjumlah 27.276 jiwa dengan perincian sebagai berikut :
Nama Kelurahan Laki - Laki PEREMPUAN JUMLAH KK
Ngemplak Simongan 6.171 6.494 3.163
Bongsari 7.231 7.380 3.269
Jumlah 13.402 13.874 6.432
BAB III
VISI ,MISI, KEBIJAKAN MUTU DAN TATA NILAI
A. VISI
” Terwujudnya kemandirian masyarakat dalam berperilaku hidup sehat ”
B. MISI
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima.
2. Mendorong kemandirian masyarakat dalam berperilaku hidup sehat.
C. KEBIJAKAN MUTU
D. TATA NILAI
SMART
S = Santu
M = Mandiri
A = Amanah
R = Rapi
T = Teladan
E. MOTTO
“KESEHATAN ANDA ADALAH KEBAHAGIAAN KAMI “
F. JANJI LAYANAN
“ Memberikan yang terbaik ”
PENANGGUNG JAWAB
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN
KEPALA PUSKESMAS
KEPALA TATA USAHA
KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN KOORDINATOR UPAYA Bend.JKN Bend. BOK Bend.Penerima Bend.
MASYARAKAT (essensial ) KESEHATAN PERORANGAN Pengeluaran
KEPALA PUSKESMAS
Sri Andriani, SKM,M.Kes
KOORDINATOR UKP
Maharani K, Am.Keb.
PELAKSANA PELAYANAN
FARMASI
Riska Hildawati, Amd.F
Bagian Farmasi dipimpin oleh Koordinator Ruang yang bertanggung jawab secara struktural
kepada Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan.
Koordinator secara garis besar mengkoordinasikan 2 pelaksana/pengelola, yaitu:
1. Pelaksana Pelayanan Farmasi
a. Penerimaan resep
b. Pengkajian resep
c. Penyiapan obat/dispensing
d. Pemberian obat kepada pasien
e. Pemberian konseling
f. Pencatatan dan Pelaporan
2. Pengelola Gudang Farmasi
a. Penerimaan sediaan farmasi
b. Pengadaan sediaan farmasi
c. Penerimaan sediaan farmasi
d. Penyediaan sediaan farmasi
e. Pencatatan dan Pelaporan
EKSTERNAL
Hubungan tata kerja di Puskesmas bersifat garis komunikasi, koordinasi dan konsultasi dalam
pelaksanaan kegiatan.
A. Tata hubungan kerja dengan pihak internal
1. Unit rawat jalan (dengan Ruang Pemeriksaan Umum, Gigi, dan KIA)
- Melayani permintaan resep oleh dokter atau tenaga klinis lainnya,
- Distribusi alat kesehatan
- Distribusi bahan habis pakai
- Distribusi obat anaphilactic shock
2. Laboratorium
- Distribusi reagen dan alat laboratorium
3. Tata Usaha
- Permintaan alat non kesehatan
- Perbaikan sarana prasarana
- Administrasi dan pelaporan
- Kepegawaian
Dalam menjalankan tugas di masing-masing unit, maka dibutuhkan tenaga yang cukup dan
berkompeten. Ketenagaan yang ada di unit adalah sebagai berikut:
BAB VII
KEGIATAN ORIENTASI
A. PENDAHULUAN
Orientasi bagi karyawan baru pada dasarnya adalah pengenalan lingkungan kerja maupun
lingkungan sekitarnya, teman kerja, uraian tugas dan tanggung jawab yang akan dilaksanakan.
Orientasi ini dilaksanakan setiap ada karyawan baru di puskesmas atau karyawan baru
pindahan dari bagian lain di Puskesmas Ngemplak Simongan Kota Semarang. Orientasi
dilaksanakan di setiap unit/bagian di puskesmas.
B. LATAR BELAKANG
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan sumber daya paling penting dalam suatu struktur
organisasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan. SDM merupakan konstribusi (sumbangan)
penting untuk mencapai tujuan. Untuk memperoleh suatu hasil yang maksimal dituntut akan
adanya peningkatan dari mutu kerja pegawai. Tingginya kualitas sumber daya manusia/tenaga
mempengaruhi tingkat efisiensi dari kinerja tenaga tersebut.
Untuk memperlancar pelaksanaan tugas karyawan khususnya pegawai baru , Puskesmas
Ngemplak Simongan mempunyai Kebijakan yaitu : semua pegawai baru di puskesmas
diwajibkan untuk mengikuti orientasi sesuai dengan kriteria ketenagaan.
Orientasi dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa karyawan baru belum mengenal dengan
baik tempat kerja, lingkungan sekitar tempat kerja, dan tugas yang akan dilaksanakan. Dengan
orientasi ini diharapkan tugas yang akan diemban dan menjadi tanggung jawabnya akan dapat
dilaksanakan dengan baik.
C. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum :
a. Pegawai baru mendapat gambaran secara menyeluruh tentang puskesmas, dan
kegiatan kefarmasian
b. Pegawai baru di mampu mengenal dan memahami SDM, fasilitas dan prosedur layanan
serta tugas-tugas yang akan dilaksanakan di unit kefarmasian
D. SASARAN
1. Orientasi bagi petugas kefarmasian
F. PELAKSANA
1. Kepala Puskesmas
2. Kepala Tata Usaha
3. Koordinator ruang
Pertemuan / rapat di ruang farmasi ada yang bersifat rutin dan ada yang bersifat temporer (sewaktu-
waktu) atau bila terjadi suatu peristiwa yang luar biasa.
1. Rapat rutin.
Rapat rutin adalah rapat yang waktunya sudah tertentu atau biasa. Jadwal rapat rutin internal
Puskesmas :
No Jenis Pertemuan Jadwal Keterangan
1. Pertemuan Koordinasi Mengikuti Rapat Rapat Rutin : Kamis ke-2
Rutin atau Minilokarya: Kamis ke-4
Minilokarya
Puskesmas
Ketika rapat rutin diadakan ada bukti daftar hadir dan notulen yang didokumentasikan.
2. Rapat insidental.
Rapat incidental adalah rapat yang terjadi tanpa direncanakan terlebih dahulu, karena adanya
masalah yang memerlukan penanganan dengan segera. Ketika rapat insidental diadakan, ada
bukti notulen yang didokumentasikan.
BAB IX
PELAPORAN
Pelaporan kegiatan Puskesmas diperlukan dalam perencanaan, pemantauan dan evaluasi serta
pengambilan keputusan untuk peningkatan pelayanan puskesmas. Oleh karena itu, kegiatan ini harus
dilakukan secara cermat dan teliti, karena kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan dapat
mengakibatkan kesalahan dalam menentukan suatu tindakan.
Pelaporan kegiatan pelayanan Puskesmas terdiri dari :
A. Laporan Harian
1. Laporan harian kegiatan pelayanan
2. Register
3. Laporan pengukuran indikator mutu
B. Laporan Bulanan
1. Laporan bulanan Penggunaan Obat / LPLPO
2. Laporan bulanan konsultasi
3. Laporan bulanan komplain
4. Laporan bulanan Pencapaian pelayanan/program puskesmas
5. Laporan bulanan pengukuran indikator mutu
C. Laporan Tahunan
1. Laporan pencapaian pelayanan /program puskesmas
2. Laporan komplain dan pengendalian mutu
3. Laporan sumber daya manusia
4. Laporan sarana dan fasilitas