A. Data Inti
Sebagai Lembaga pendidikan pada jenjang sekolah dasar, SD ini berdiri pada zaman
penjajahan Belanda, kemudian pada zaman kemerdekaan berubah menjadi ‘’Sekolah Rakyat’’.
Pada sekitar tahun 1980 berubah menjadi SD Kebayoran dengan lahan seluas 1.102 m2.
Pada tanggal 27 Juli 2010 berdasarkan SK Gubernur, SD Kebayoran berubah menjadi SDN
Kebayoran.
Jumlah siswa kelas 1 – 6 sebanyak 600 siswa, yang dikaji adalah siswa kelas 1 – 3 sebanyak
300 siswa terdiri dari berjenis kelamin laki-laki sebanyak 120 siswa dan 180 siswa berjenis
kelamin perempuan. Usia rata – rata siswa kelas 1 adalah 7 tahun, kelas 2 8 tahun dan kelas 3 9
tahun. Kebanyakan siswa di sekolah ini memiliki suku bangsa Sunda dan Betawi. Rata – rata
kepercayaan yang dianut oleh siswa adalah Islam 55%, Katholik 10%,Kristen 10%, Budha 20%,
Hindu 5%.
Setiap bulan terdapat sekitar 10 siswa yang tidak masuk kelas, dikarenakan sakit. Penyakit
yang sering dialami oleh siswa adalah diare dan demam.
Analisis Data
INTERVENSI
SAP
Waktu : 30 menit
1. Tujuan
1.1 Tujuan Utama
Meningkatkan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa-siswi SDN
Kebayoran
1.2 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan siswa-siswi dapat:
1. Mendefinisikan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah secara
sederhana
2. Menjelaskan indikator apa saja yang termasuk dalam perilaku hidup bersih dan
sehat di sekolah
3. Menjelaskan tentang nutrisi yang baik bagi anak sekolah dan cara memilih jajanan
yang sehat
4. Mengetahui dan memprakitkan cara mencuci tangan yang baik
5. Mengetahui dampak buruk dari tidak dilakukannya perilaku hidup bersih dan sehat
6. Mengetahui dan mendapatkan hasil dan pengaruh baik dari aplikasi perilaku bersih
dan sehat
7. Mengetahui dan menjelaskan penyakit apa saja yang dapat timbul jika perilaku
hidup bersih dan sehat di sekolah tidak dijalankan dengan baik.
2. Materi (Terlampir)
1. Definisi PHBS di sekolah
2. Indikator PHBS di sekolah
3. Peran dan tanggungjawab PHBS di sekolah
4. 10 langkah cara mencuci tangan dengan baik dan benar
5. Tujuan dan Manfaat PHBS di sekolah
6. Akibat dari PHBS di sekolah yang tidak berjalan dengan baik
3. Metode
1. Menyampaikan materi tentang PHBS di sekolah secara audiovisual
2. Tanya jawab
3. Ceramah
4. Simulasi
4. Media
Power Point
5. Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta Media
1 pembukaan 5 Salam Menjawab salam Pengeras
menit Perkenalan suara
Menjelaskan tujuan dari
pertemuan
2 Isi materi 20 Menyebutkan Poin-Poin Memperhatikan PPT
menit dari PHBS
Menyebutkan beberapa Memperhatikan
pemahan tentang PHBS
Menjelaskan hal-hal Memperhatikan
yang berkaitan dengan
PHBS di lingkungan
sekolah
Menjelaskan kegiatan Memperhatikan
yang harus dilakukan
oleh siswa di lingkungan
sekolah seperti mencuci
tangan dengan benar dan
membuang sampah pada
tempatnya
kkMenjelaskan terkait 4 Memperhatikan
sehat 5 sempurna dan
cara memilih jajanan
yang sehat
Menjelaskan langkah- Memperhatikan
langkah tehknik mencuci
tangan yang benar dan
baik .
Memaparkan kepada Memperhatikan
seluruh siswa cara
melakukan tindakan
mencuci tangan dengan
tehnik 7 langkah
mencuci tangan
Menberi kesempatan Bertanya
peserta / siswa untuk
bertanya
Memberikan pertanyaan Menjawab
kepada peserta secara pertanyaan
acak
Simulasi
Memberi demonstrasi/
simulasi tehnik mencuci
tangan
3 penutup 5 Menyimpulkan materi
menit bahasan yang telah
disampaikan.
Memberikan motivasi
peserta untuk
melaksnakan PHBS
Dilingkungan sekolah.
Tinjauan Pustaka
1. Perilaku Hidup Bersih Sehat
Perilaku hidup bersih sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri dalam meningkatkan derajat
hidup sehat dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat (Promkes, 2016).
PHBS merupakan perilaku yang di praktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran.
Menurut Syamsur Manda (2006), program-program PHBS diarapkan dapat dilakukan
kepada sasaran. Sasaran dalam PHBS dikelomokan dalam lima tatanan (setting) yaitu : tatanan
rumah tangga, tatanan institusi pendidikan (sekolah, madrasah, pondok pesantren, dan perguruan
tinggi). Sasaran institusi kesehatan (puskesmas, rumah sakit, dan klinik), sasaran tempat kerja
(kantor, pabrik, tempat usaha) dan tatanan tempat umum (pasar, tempat ibadah, dan tempat
rekreasi).
PHBS dalam tatanan istitusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan
kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat ditatanan institusi pendidikan. Sarana PHBS
di tatanan institusi pendidikan adalah seluruh anggata yang termasuk dalam institusi tersebut.
Sasaran PHBS ditatanan institusi pendidikan yang terbagi dalam sasaran primer, sekunder dan
tersier (Menkes RI, 2011).
Sasaran primer adalah sasaran utama dalam institusi pendidikan yang akan di rubah
perilakunya atau murid dan guru yang berumasalah (individu atau kelompok dalam institusi
pendidikan yang bermasalah). Sasaran tersier adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur
pembantu dalam menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan dan kegiatan untuk
tercapainya pelaksanaan PHBS di institusi pendidikan misalnya kepala desa, lurah, camat, kepala
puskesmas, Diknas, guru, tokoh masyarakat dan orang tua murid (Syamsur Manda, 2006).
Indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau derajat kesehatan di institusi
pendidikan. Indikator institusi pendidikan adalah sekolah dasar negeri ataupun swasta.
Sasaran PHBS tatanan institusi pendidikan adalah sekaloh dan siswa dengan idikator
tersedia jamban yang bersih dan sesuai dengan jumlah siswa, terseda air bersih atau air kran yang
mengalir disetiap kelas, tidak ada sampah yang berserakan, lingkungan sekolah dan serasi,
ketersediaan UKS yang berfungsi dengan baik, siswa menjadi anggota dana sehat, siswa pada
umumnya (60%) memiliki kebersihan diri yang baik, siswa mencuci tangan dengan sabun sebelum
makan dan sesudah buang air besar, siswa ada yang menjadi dokter kecil atau promosi kesehatan
sekolah minimal 10 orang (Syamsur Manda, 2006).