Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................1i

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II BUMI DAN ALAM SEMESTA...............................................................3

2.1 Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya............................................3

2.1.1 Teori Terbentuknya Alam Semesta....................................................8

2.1.2 Teori Terbentuknya Tata Surya..........................................................9

2.2 Bumi Sebagai Planet...............................................................................11

2.3 Struktur Bumi..........................................................................................12

2.4 Pembentukan Benua dan Samudera........................................................16

BAB III PENUTUP.............................................................................................18

3.1 Kesimpulan..............................................................................................18

3.2 Saran........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20

1
ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak manusia pertama mendiami dunia ini, yang pertama kali diketahuinya
ialah tempat di mana dia hidup yang disebut bumi. Sedemikian besarnya bumi ini
hingga mereka tidak mengetahui luasnya, mereka pergi hanya menemukan laut
dan bersamaan dengan itu mereka melihat ada benda yang bercahaya di langit,
memancarkan cahaya dengan sangat terang, dan perlahan bergeser dari timur ke
barat dan akhirnya menghilang dan muncul kembali keesokan harinya, benda itu
adalah matahari yang senantiasa memberikan cahaya pada bumi dan seluruh alam
semesta.

Terbentuknya alam semesta hanya Allah SWT yang tahu. Walau demikian
para ahli ilmu pengetahuan alam masih terus mengadakan penelitian-penelitian
untuk mengungkap tabir misteri tersebut. Bila kita mengamati matahari pada siang
hari dan bulan pada malam hari kita melihat bahwa semua benda langit itu tampak
bergerak mengitari bumi. Kita merasa bahwa bumilah pusat alam semesta ini.
Sulit bagi kita untuk membayangkan bahwa bumi sebenarnya bukan merupakan
pusat alam semesta melainkan merupakan salah satu planet yang bergerak
mengitari matahari pada alam semesta. Alam semesta merupakan suatu ruangan
atau selungkup bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang
sebagai atapnya.

Bumi merupakan tempat istimewa bagi manusia yang hingga sekarang ini
merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang memiliki kondisi yang
memungkinkan adanya suatu kehidupan karena adanya ketersediaan air dan juga
oksigen. Bumi adalah planet ke tiga dari matahari yang merupakan planet terpadat
dan terbesar kelima dari delapan planet dalam tata surya. Bumi terkadang disebut
dengan dunia atau planet biru.

1
Semakin bertambah lengkaplah pengetahuan manusia mengenai alam semesta
hingga saat ini, walaupun tetap masih sangat banyak misteri yang belum
diketahui.

1.2 Rumusan Masalah

Dari adanya latar belakang diatas, maka adanya suatu rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana pembentukan alam semesta dan tata surya ?

2. Apa yang dimaksud bumi sebagai planet ?

3. Bagaimana gambaran struktur bumi ?

4. Bagaimana pembentukan benua dan samudra ?

1.3 Tujuan

Dari adanya rumusan masalah seperti diatas, maka akan adanyanya tujuan

yang ingin dicapai adalah :

1. Mengetahui bagaimana pembentukan alam semesta dan tata surya


2. Mengetahui apa yang dimaksud bumi sebagai planet
3. Mengetahui bagaimana gambaran struktur bumi
4. Mengetahui bagaimana pembentukan benua dan samudra

2
BAB II
BUMI DAN ALAM SEMESTA

2.1 Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya

Alam semesta, menurut orang Babylonia, merupakan suatu ruangan atau


selungkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang
sebagai atapnya. Jadi, alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang
maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta di
dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia
maupun yang tidak. Menurut pandapat lain alam merupakan segala Sesuatu selain
Allah yang sifatnya baru, membutuhkan yang lain, yang dapat berubah.

Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari
sebagai pusatnya dan planet-planet, meteorid, komet, serta asteroid yang
mengelilingi matahari. Susunan tata surya terdiri atas matahari, delapan planet,
satelit-satelit pengiring planet, komet, asteroid, dan meteorid. Benda langit yang
berupa planet dan benda langit lainnya dalam mengelilingi matahari disebut
revolusi.

Sebagian besar garis edarnya (orbit) berbentuk elips. Bidang edar planet-
planet mengelilingi matahari disebut bidang edar, sedangkan bidang edar planet
bumi disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi benda-benda langit juga berputar
pada porosnya yang disebut rotasi, sedangkan waktu untuk sekali berotasi disebut
kala rotasi.

3
Enam Masa Penciptaan Alam Semesta

Al-Qur’an menyebutkan dalam sittati ayyaamin yang berarti enam masa


yang panjang.

Sebagaimana dalam al-qur’an (Q.S. Al-Sajdah [32] :4 ):

‫ضذوذماَبذنيِنذهدذماَففيِفستمفةأذمياَعمثدمماَنستذذوىَذعذلىَاَنلذعنرفشذماَلذدكنمفمننددوُنففهفمننذولفيِيذوذلذشششففيِععأ ذفذذلتذتذذذ‬
‫اَللمدهاَلمفذيذخلذذقاَلمسذماَذوُاَتفذواَنلذنر ذ‬
‫مكدروُذن‬

Artinya : “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang
ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di
atas Arsy.Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun
selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?”

Dari ayat di atas Allah SWT menyebutkan penciptaan langit dan bumi
dalam enam masa (sittati ayyaamin) selanjutnya para mufasir bersepakat dalam
menafsirkan ayat ini, bahwa yang disebut dengan (sittati ayyaamin) adalah enam
tahapan atau proses bukan enam hari sebagaimana mengartikan kata ayyaamin.

Adapun kronologis penciptaan dalam Al-Qur’an adalah :

Fase Pertama

َ‫ضذكاَنذذتاَذرنتققاَفذفذتذنقذناَهدذماَذوُذجذعنلذناَفمذناَنلذماَفءدكلمذشنيعءذحيِيأ ذفذذليدنؤفمدنونذ‬
‫ذوُلذنميِذذراَلمفذينذذكفذدروُاَأذمناَلمسذماَذوُاَتفذواَنلذنر ذ‬

4
Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya…”(Q.S. AlAnbiya [21] :30)

Ini dimulai dengan sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar
tahun lalu.Inilah awal terciptanya materi, energy, dan waktu. “Ledakan” pada
hakikatnya adalah pengembangan ruang.Materi yang mula-mula terbentuk adalah
hydrogen yang menjadi bahan dasar bagi bintang-bintang generasi pertama.Hasi
fusi nuklir antara inti-inti hydrogen, meghasilkan unsure-unsur yang lebih berat,
seperti karbon, oksigen, sampai besi atau disebut juga Nukleosintesis Big Bang.

Nukleosintesis Big Bang terjadi pada tiga menit pertama penciptaan alam
1
semesta dan bertanggung jawab atas banyak perbandingan kelimpahan H
2 3 4
(protium), H (deuterium), He (helium-3), dan He (helium-4), di alam
semesta.Meskipun 4He terus saja dihasilkan oleh mekanisme lainnya (seperti fusi
bintang dan peluruhan alfa) dan jumlah jejak 1H terus saja dihasilkan oleh spalasi
dan jenis-jenis khusus peluruhan radioaktif (pelepasan proton dan pelepasan
neutron), sebagian besar massa isotop-isotop ini di alam semesta, dan semua
kecuali jejak-jejak yang tidak signifikan dari 3He dan deuterium di alam semesta
yang dihasilkan oleh proses langka seperti peluruhan kluster, dianggap dihasilkan
di dalam proses Big Bang. Inti atom unsur-unsur ini, bersama-sama 7Li, dan 7Be
diyakini terbentuk ketika alam semesta berumur 100 sampai 300 detik, setelah
plasma kuark–gluon primordial membeku untuk membentuk proton dan neutron.
Karena periode nukleosintesis Big Bang sangat singkat sebelum terhentikan oleh
pengembangan dan pendinginan, tidak ada unsur yang lebih berat daripada litium
yang dapat dibentuk.(Unsur-unsur terbentuk pada waktu ini adalah dalam keadaan
plasma, dan tidak mendingin ke keadaan atom-atom netral hingga waktu lama).

Fase Kedua

‫هدذواَلمفذيذخلذقذلذدكنمذماَففيِاَنلذنر ف‬
‫ضذجفميِقعاَثدمماَنستذذوىَإ فذلىَاَلمسذماَفءفذذسمواَهدنمذسنبذعذسذماَذوُاَتعذوهدذوبفدكللذشنيعءذعفليِمم‬

5
Artinya : “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu
dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan
Dia Maha mengetahui segala sesuatu” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 29)

Masa ini adalah pembentukan langit. Pengetahuan saat ini menunjukan bahwa
langit biru hanyalah disebabkan hamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel
atmosfer. Di luar atmosfer langit biru tak ada lagi, yang ada hanyalah titik cahaya
bintang , galaxy, dan benda-benda langit lainnya. Jadi, langit bukanlah hanya
kubah biru yang ada di atas sana, melainkan keseluruhan yang ada di atas sana
(bintang-bintang, galaxy, dan benda-benda langit lainnya), maka itulah hakikat
langit yang sesungguhnya. Adapun dalam fase ini, pembentukan bintang-bintang
di dalam galaxy yang masih berlangsung hingga saat ini.

Fase Ketiga

Pada masa ini dalam penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata
surya, termasuk bumi. Selain itu pada masa ini juga terjadi proses pembentukan
matahari sekitar 4,6 miliar tahun lalu dan mulai di pancarkannya cahaya dan angin
matahari. Proto-bumi (bayi bumi) yang telah terbentuk terus berotasi
menghasilkan fenomena siang dan malam di bumi sebagaimana yang Allah SWT
firmankan dengan indah :

‫طذشلذنيِلذذهاَذوُأذنخذرذج د‬
َ‫ضذحاَذها‬ ‫ذوُأذنغ ذ‬

Artinya : “dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya
terang benderang.” Q.S An-Nazi’at [79] : 29

Fase Keempat

Bumi yang terbentuk dari debu-debu antar bintang yang dingin mulai
menghangat dengan pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam
(endogenik) dari peluruhan unsur-unsur radio aktif di bawah kulit bumi.

6
Akibat pemanasan endogenik itu materi di bawah kulit bumi menjadi lebu
,antara lain muncul sebagai lava dari gunung api. Batuan basalt yang menjadi
dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan merupakan hasil
pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan kulit bumi yang menjadi dasar
lautan dan daratan itulah yang tampaknya dimaksudkan “penghamparan bumi”
.Sebagaimana Allah SWT berfirman :

‫ذوُاَنلذنر ذ‬
َ‫ضبذنعذدذذلفذكذدذحاَذها‬

Artinya :“dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.”(Q.S. an-Naziat [79] :30)

Fase Kelima

Hadirnya air dan atmosfer di bumi menjadi prasyarat terciptanya kehidupan


di bumi. Sebagaimana firmanAllah SWT :

…‫ذوُذجذعنلذناَفمذناَنلذماَفءدكلمذشنيعءذحيِيأ ذفذذليدنؤفمدنوذن‬

Artinya :“…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup… “ (Q.S. al-
anbiya [21] : 30

Selain itu, pemanasan matahari menimbulkan fenomena cuaca dibumi, yakni


awan dan halilintar. Melimpahnya air laut dan kondisi atmosfer purba yang kaya
akan gas metan (CH4)dan ammonia (NH3) serta sama sekali tidak mengandung
oksigen bebas dengan bantuan energy listrik dan halilintar diduga menjadi awal
kelahiran senyawa organik. Senyawa organik yang mengikuti aliran air akhirnya
tertumpuk di laut. Kehidupan diperkirakan bermula dari laut yang hangat sekitar
3,5 miliar tahun lalu berdasarkan fosil tertua yang pernah ditemukan.
Sebagaimana dikembalikan pada surat Al Anbiya [21] ayat 30 yang telah
menyebutkan bahwasannya semua makhluk hidup berasal dari air.

7
Fase Keenam

Masa keenam dalam proses penciptaan alam ini adalah dengan lahirnya

kehidupan di bumi yang dimulai dari makhluk bersel tunggal dan tumbuh-

tumbuhan. Hadirnya tumbuhan dan proses fotosintesis sekitar 2 miliar tahun lalu

menyebabkan atmosfer mulai terisi dengan oksigen bebas. Pada masa ini pula

proses geologis yang menyebabkan pergeseran lempengan tektonik dan lahirnya

rantai pegunungan di bumi terus berlanjut.

2.1.1 Teori Terbentuknya Alam Semesta

 Teori Dentuman atau Teori Ledakan

Teori Dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang sangat


besar yang terdapat di jagad raya dan mempunyai berat jenis yang sangat
besar, karena adanya reaksi inti, massa tersebut akhirnya meledak dengan
hebatnya. Massa yang meledak kemudian berserakan dan mengembang
dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan atau inti ledakan.

Setelah berjuta-juta tahun massa yang berserakan membentuk


kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif lebih kecil dari massa
semula. Kelompok-kelompok tersebut akhirnya menjadi galaksi yang
bergerak menjauhi titik intinya. Teori ini didukung oleh adanya kenyataan
bahwa galaksi-galaksi tersebut selalu bergerak menjauhi intinya.

 Teori Big Bang

Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori


ini pada mulanya alam semesta berupa sebuah primeval atom yang berisi
materi dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika atom ini meledak
dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta. Timbul dua gaya
saling bertentangan yang satu disebut gaya gravitasi dan yang lainnya

8
dinamakan gaya kosmis. Dari kedua gaya tersebut gaya kosmis lebih
dominan sehingga alam semesta masih akan ekspansi terus-menerus.

 Teori Ekspansi dan Kontraksi

Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu
massa ekspansi dan massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam
jangka waktu 30.000 juta tahun. Pada masa ekspansi terbentuklah galaksi-
galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya
tenaga-tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada
akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang kompleks.

Pada masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang


terbentuk meredup sehingga unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan
menimbulkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Teori ekspansi dan
kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel-partikel yang ada pada saat
ini berasal dari partikel-partikel yang ada pada zaman dahulu.

2.1.2 Teori Terbentuknya Tata Surya

 Teori kabut
Teori Kabut disebut juga Teori Nebula.Teori tersebut dikemukakan
oleh Immanuel Kart dan Simon de Laplace.Menurut teori ini mula-
mula ada sebuah nebula yang baur dan hampir bulat yang berotasi
dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai menyusut.
Akibatnya terbentuklah sebuah cakram datar bagian tengahnya.
Penyusutan berlanjut dan terbentuk matahari di pusat cakram. Cakram
berotasi lebih cepat sehingga bagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk
gelang-gelang bahan. Kemudian bahan dalam gelang-gelang memadat
menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.

9
 Teori Planetesimal
Teori Planetesimal dikemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R
Moulton. Menurut teori ini, Matahari sebelumnya telah ada sebagai salah
satu dari bintang-bintang yang banyak di langit.Suatu ketika bintang
berpapasan dengan Matahari dalam jarak yang dekat. Karena jarak yang
dekat, tarikan gravitasi bintang yang lewat sebagian bahan dari Matahari
(mirip lidah raksasa) tertarik ke arah bintaang tersebut.
Saat bintang menjauh, lidah raksasa itu sebagian jatuh ke Matahari
dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau planetesimal..
Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa dalam orbit mengitari
Matahari.Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal besar
menyapu yang lebih kecil dan akhirnya menjadi planet.

 Teori Bintang Kembar


Menurut Teori Bintang Kembar, dahulu Matahari merupakan
bintang kembar kemudian bintang kembarannya meledak menjadi
kepingan-kepingan. Karena pengaruh gaya gravitasi bintang yang tidak
meledak (Matahari), maka kepingan-kepingan itu bergerak mengitari
bintang tersebut dan menjadi planet-planet.

 Teori Pasang Surut


Teori Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon. Buffon
menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar
akibat bertumbukan dengan sebuah komet. Teori pasang surut yang
disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold
Jeffreys .Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang
gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi
Matahari.
Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari.
Gas-gas panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan

10
secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi planet-
planet dan satelit.

 Teori Awan debu (ProtoPlanet)


Teori ini dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian
disempurnakan oleh Gerard P.Kuiper pada tahun 1950. Teori proto planet
menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan
yang jumlahnya sangat banyak. Suatu gumpalan mengalami pemampatan
dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola.
Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola
menjadi pipih menyerupai cakram (tebal bagian tengah dan pipih di bagian
tepi). Karena bagian tengah berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan
yang menimbulkan panas dan cahaya Matahari. Bagian tepi cakram
berpilin lebih cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.
Gumpalan itu kemudian membeku menjadi planet dan satelit.

2.2 Bumi Sebagai Planet

Bumi meupakan planet ketiga dalam Tata Surya, setelah planet Merkurius
dan Venus, dan planet Bumi merupakan satu-satunya planet pada Tata Surya ini
yang dihuni makhluk hidup terutama manusia, hewan, serta tumbuh-tumbuhan.
Bumi diselubungi oleh atmosfer yang membuat perbedaan suhu bumi siang hari
dan malam hari tidak terpaut terlalu jauh. Jika dilihat dari luar bumi, akan nampak
kebiru-biruan. Hal ini dikarenakan hampir 70% bagian bumi adalah perairan,
sehingga hanya menyisakan sekitar 30% daratan. Bumi kita berdiamater 12.756
km di equator dan 12.712 km pada arah Kutub, oleh sebab itu bumi tidak bulat
melainkan lonjong. Bumi memiliki sebuah satelit alam yang disebut bulan atau
luna. Bumi dan bulan sama-sama melakukan rotasi dan revolusi terhadap
matahari.

11
2.3 Struktur Bumi

Bumi adalah salah satu planet di tata surya (sistem matahari) yang terdapat
dalam suatu galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau
Kabut Putih). Dalam tata surya kita planet bumi menduduki nomor tiga dari
matahari. Selain planet-planet dalam tata surya ada juga benda-benda angkasa lain
dan 200 milyar bintang yang ada pada Galaksi Bima Sakti. Pada sebuah penelitian
galaksi Bima Sakti ternyata bukan satu-satunya galaksi namun terdapat ratusan,
jutaan bahkan milyaran galaksi lainnya yang mengisi jagat raya ini. Adapun
proses pembentukan batu-batuan terjadi secara bertahap di dalam bumi dan
reliefnya berdasarkan dengan zaman sejarah dalam ilmu geologi.

Para ahli mengidentifikasi struktur bumi berdasarkan klasifikasi struktur


dan unsur kimianya. Latar belakang klasifikasi yakni berdasarkan ketika planet
bumi telah terbentuk dari massa gas, maka akan lambat laun mengalami sebuah
proses pendinginan. sehingga bagian terluar planet bumi berubah menjadi keras,
sedangkan bagian dalam bumi masih tetap dimana itu merupakan massa zat yang
panas dalam keadaan lunak.

Pada saat proses pendinginan berlangsung dalam waktu yang


menghabiskan jutaan tahun, maka zat-zat pembentuk bumi yang terdiri dari
berbagai jenis sifat kimia dan fisikanya telah sempat memisahkan diri berdasarkan
dengan perbedaan sifat-sifat tersebut. Dari hasil-hasil penelitian terhadap bagian
fisik bumi menunjukkan bahwa batuan-batuan pembentuk sistem tata surya pada
bagian planet bumi dimulai dari bagian kerak bumi sampai inti bumi dengan
komposisi kandungan mineral dan unsur kimia yang berbeda-beda.

Secara struktur, Berikut adalah penjelasan mengenai struktur bumi :

1. Kerak bumi ( Crush)


Kerak bumi atau Crush merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan
bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan
batuan yang terdiri dari batu-batuan dan masam. Lapisan menjadi tempat

12
tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi
mencapai 1.100 derajat Celcius. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya
hingga kedalamn 100 km dinamakan litosfer. Kerak dean mantel dibatasi oleh
Mohorovivic Discontinuity. Susunan kerak bumi yaitu terdiri dari feldsfar dan
mineral silikat.

Lapisan bagian atas kerak bumi yang berada di daerah daratan,


biasanya dilapisi oleh tanah. Tanah, yang terdiri atas kandingan partikel batuan
yang telah ditimpa cuaca, dan juga mengandung banyak zat organik yang
berasal dari pembusukan makhluk hidup pada zaman purba.Tanah bisa
mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan
hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari tanaman.

2. Selimut atau selubung bumi (mantle)


Lapisan ini juga disebut juga astenosfer. Selimut atau selubung
merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut
bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Selimut bumi
terdiri dari campuran berbagai bahan yang memiliki baik cair,padat dan gas
dengan suhu yang tinggi. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000
derajat celcius. Mantel atau selimut bumi ini yang membungkus inti bumi.
adapun komposisinya kaya dengan magnesium. Mantel bumi terdiri atas dua
yaitu mantel atas yang memiliki sifat plastis hingga semiplastis dengan
kedalaman sampai 400 km sedangkan mantel bagian bawah memiliki sifat
padat.

3. Inti bumi (core)

Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam
besi (90 %),nikel (8 %), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-
5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi dua yaitu lapisan inti luar (outer
core) dan lapisan inti dalam (innner core). Lapisan inti luar tebalnya sekitar
2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 derajat
Celcius. Adapun inti bagian dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola

13
dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi
yang suhunya mencapai 4.500 derajat Celcius.

Pada penelitian geofisikia,inti bumi memiliki material dengan berat


jenis yang sama dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri atas material
besi dan nikel. Sehingga para ahli percaya inti bumi tersusun dari beberapa
senyawa besi dan nikel. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa karakteristik lapisan bumi paling dalam (inti) memiliki sifat pejal atau
keras yang diselubungi lapisan cair relatif kental, sedangkan pada bagian luar
atau atasnya berupa litosfer yang pejal dan keras pula.

Berdasarkan susunan kimianya,bumi dapat dibagi menjadi empat


bagian,yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan,bagian
cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti
laut,danau,dan sungai dan bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh
permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme
(biosfer). Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama
lain,misalnya dalam siklus biogekimia dari berbagai unsur kimia yang ada di
bumi,proses transfer panas dan perpindahan materi padat. Dari empat macam
susunan kimia yang terdapat pada bumi yang bisa dijelaskan yakni dua yaitu:

a. Atmosfer – Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi


secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara
dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan
sinar matahari serta perputaran bumi. Fungsi atmosfer adalah pada
perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya massa udara,
sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di
dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin. Pada lapisan
atmosfer terdapat kandungan berbagai jenis gas. Berdasarkan
volumenya,jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut
adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08 %,oksigen (O2) sebanyak
20,95%,argon sebanyak 0,93 %,serta karbon dioksida (CO2) sebanyak

14
0,03%. Berbagai jenis gas lainnya juga terkandung dalam
atmosfer,tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah,misalnya
neon (Ne),helium (He),kripton (Kr),hidrogen (H2),xenon (Xe),ozon
(O3), metan dan uap air

b. Hidrosfer – Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang


mengelilingi bumi. hidrosfer meliputi samudra, laut, danau, air,
tanah,mata air, hujan, dan air yang berada di atmosfer. Sekitar tiga
perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh air. Air di bumi
bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, dimana air jatuh sebagai hujan
dan mengalir ke samudra-samudra sebagai sungai dan menguap
kembali ke atmosfer. Air di alam terbagi menjadi tiga,sebagai berikut:
1) Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau,
rawa,salju, es dan glister.
2) Air di udara, meliputi uap air, kabut,dan berbagai macam
awan.
3) Air di dalam tanah, meliputi air tanah,air kapiler,geiser dan
artois.

Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud

dan tempatnya sering mengalami perubahan. Perubahan wujud air

(padat,cair,dan gas) membentuk suatu siklus atau daur yang disebut

siklus/daur hidrologi. Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, seperti

proses terjadinya hujan dari air menguap menjadi awan, dan apabila sudah

mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu

seterusnya. Dalam siklus hidrologi air mengalami perubahan bentuk.

15
2.4 Pembentukan Benua dan Samudera

Benua dan Samudra terbentuk melalui proses yang sangat panjang. Dahulu
bentuk benua dan samudra tidak seperti sekarang ini. Setelah melalui proses yang
panjang maka terbentuklah benua seperti pada saat ini.
Seorang ilmuwan asal jerman yang bernama Alfred Wagener yang
mengemukakan teori tentang pembentukan benua. Menurut Alfred Wegener,
sebelum jaman carbon (kurang lebih 300 juta tahun lalu), semua benua yang ada
sekarang ini tergabung menjadi satu yang disebut benua Pangea.
Benua pangea kemudian terpecah menjadi dua benua, yaitu benua laurasia
(dibagian utara) dan benua gondwana (dibagian selatan). Proses pecahnya benua
pangea ini terjadi sekitar 135 juta tahun yang lalu. Selanjutnya benua laurasia
bagian barat bergerak ke utara menjauhi benua gondwana yang akhirnya
membentuk benua amerika utara. Sedangkan benua gondwana diselatan terpecah
menjadi beberapa benua yaitu sebagai berikut:
1) Bagian barat bergeser terus kearah barat menjadi benua amerika selatan.
2) Bagian timur bergerak ketimur menjadi benua afrika.
3) Bagian yang lebih kecil dibagian timur terus bergerak kearah timur laut
dan menjadi india.
4) Satu bagian lagi terpecah menjadi dua,yaitu bagian timur terus bergerak
kearah timur laut dan pecahan bagian barat terus bergerak kearah selatan.

Perkembangan selanjutnya, amerika utara bergabung menjadi satu dengan


amerika selatan, Eurasia menjadi benua eropa dan benua asia. Bagian selatan yang
bergerak ke selatan menjadi benua antartika dan bagian dari bagian selatan yang
bergerak ke timur laut menjadi benua Australia. Teori Wegener disebut juga teori
pergeseran benua. Teori ini didasarkan pada fakta-fakta sebagai berikut:
1) Lekukan atau bentuk pantai di Afrika Timur, Amerika Utara, dan Amerika
Selatan dengan Pantai Barat Eropa hampir sama.
2) Greenland menjauh dari Eropa sejauh kurang lebih 36 cm setiap tahun.
3) Tanah di Amerika Selatan, Afrika, India, Australia dan Antartika
menunjukkan persamaan sifat.
4) Pula Madagaskar dalam geraknya kearah barat terhambat oleh Afrika.
5) Posisi benua dan samudra.

16
Samudra atau lautan berasal dari bahasa sansekerta yaitu laut yang luas
dan merupakan massa air asin yang sambung menyambung meliputi permukaan
bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar. Lapisan air asin ini
dapat mengisi cekungan didaratan maupun dilekukkan yang besar dipermukaan
bumi. Lapisan air yang menyelimuti lekukan-lekukan permukaan bumi tersebut
membentuk massa air luas yang dikenal dengan samudra atau lautan yng massa
airnya yang sempit disebut dengan laut. Perairan laut yang besar dikenal dengan
samudera tersebar pada 4 samudera antara lain :
1) Samudera Hindia.
2) Samudera Pasifik.
3) Samudera Atlantik.
4) Samudera Arktik.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil makalah yang kami buat, kami dapat mengambil
kesimpulan yaitu :
1. Dengan semakin majunya tekhnologi saat ini, asal usul alam semesta dan
tata surya bukanlah hal yang mustahil untuk diketahui serta dipelajari
karena dalam Al-quran terdapat penjelasan mengenai pembentukan alam
semesta dan tata surya serta terdapat teori-teori tentang alam semesta
maupun tata surya yang dikemukakan oleh para ahli yang mana masing-
masing teori tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
2. Bumi adalah planet yang menempati urutan ketiga dalam Tata Surya,
setelah planet Merkurius dan Venus, dan planet Bumi merupakan satu-
satunya planet pada Tata Surya ini yang dapat dihuni makhluk hidup
khususnya manusia,tumbuhan, serta hewan.
3. Struktur bumi terbagi menjadi 3 bagian, dengan bagian terluarnya yaitu
Kerak Bumi(Crush), Selimut atau Selubung Bumi(Mantle), dan bagian
terdalamnya ialah Inti Bumi(Core).
4. Benua dan Samudera terbentuk melalui proses yang sangan panjang,
sehingga terbentuklah benua seperti sekarang ini. Berdasar teori oleh
Alfred Wagener yang mengemukakan teori tentang pembentukan benua,
yaitu semua benua yang ada sekarang ini tergabung menjadi satu yang
disebut Benua Pangea

Ilmu yang tidak disertai dengan agama akan hancur dan tumbang karena
tidak adanya kekuatan iman. Sedangkan agama tanpa ilmu akan menjadi rusak
karena akan dapat salah mengartikannya. Sebagaimana orang-orang materalis
yang selalu menentang akan adanya penciptaan alam semesta. Ini merupakan
contoh yang sangat signifikan jika ilmu pengetahuan tidak disertai dengan ajaran-
ajaran agama

18
3.2 Saran

Bagi para pembaca makalah ini disarankan agar lebih memahami

informasi yang terdapat di dalam makalah ini, semoga informasi yang terdapat di

dalam makalah ini bisa bermanfaat bagi anda dan kami semua.

19
DAFTAR PUSTAKA

Purnama, Heri (2002) “Mengenal Alam Semesta dan Tata Surya” . Jakarta :
Depdiknas

Kartono,Hari, (2002) “Mengenal Alam Semesta dan Tata Surya” Jakarta :


Depdiknas,

Jasin, Maskoeri (2011) “Ilmu Alamiah Dasar” Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

Wadiyatmoko, K (2004) “Geografi SMA” Jakarta : Erlangga

Pusposutardjo Suprodjo (2002) “Ilmu Alamiah Dasar” Jakarta :


Depdiknas

Rabkahwati, wedowati E.R, dan kawan-kawan (2012). “Ilmu Alamiah dasar”


.Yogjakarta : Graha Ilmu,

Tim penyusun Dosen Universitas Islam Syekh Yusuf Tanggerang (2015) “Ilmu
Alamiah Dasar” Tanggerang : Tim Penyusun Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Syekh Yusuf,

LAMPIRAN

20
1. Dari : Agus Setiawan
Kelompok :1
Bumi awalnya terdiri atas banua pangea dulunya, kemudiaan terpecah menjadi
banua-banua kecil. Apakah bias banua-banua tersebut bersatu kembali ?

Jawaban dari : Rayatul Husna


Banua pangea terpecah menjadi dua banua, yaitu banua laurasia dan( di bagian
utara ) dan gondawana ( di bagiaan selatan ). Menurut saya banua-banua tersebut
tidak bias bersatu karena banua pangea terpecah dengan gerakan di vergen atau
menjauh.

2. Dari : Lukmini
Kelompok :2
Apa yang menyebabkan meteorid jatuh ke bumi padahal meteorid bergesekan
dengan atmosfer, mengapa meteorit bias jatuh ke bumi ?

Jawaban dari : Sarifah Nadia Sabata


Awalnya meteor merupakan benda langit yang gagal terbentuk menjadi planet
atau satelit karena suatu hal.
Meteor yang masih berada di luar angkasa disebut sebagai meteorid
Meteorid tersebut bergerak di ruang hampa, kemudian ada saatnya gerombolan
meteorid tersebut melintas terlalu dekat dengan bumi atau katakana ia memasuki
wilayah yang berada di bawah pengaruh gravitasi bumi.
Sehingga, ia akan tertarik ke bumi, saat meteorid memasuki bumi.

Ia akan bergesekan dengan udara atau atmosfer sehingga meteorid menjadi panas
dan membuat meteorid tersebut sebagai meteor.

21
Meteor yang bergesekan dengan atmosfer dan habis terbakar tidak aakan jatuh
sampai ke permukaan bumi.

Dari : Helda Damayanti


Kelompok :
1. Bagaimana fase ke satu sampai enam pembentukan tata surya dan alam
semesta, apakah sama seperti tahapan ?
2. Sebutkan hadist yang menyangkut tentang pembentukan bumi !
3.

Jawaban dari : Nurul Setiani

1. –Adanya sebuah ledakan besar


2. –Pembentukan langit
3. –Penciptaan tata surya
4. –Penghamparan bumi
5. –fenomena cuaca di bumi
6. –Lahirnya kehidupan di bumi

Jawaban dari : Rahma Ina Yati dan Sarifah Farah Dina

Kami sudah berusaha mencari jabawan tentang pertanyaan itu, tapi mohon maaf

kami tidak menemukan adanya hadist yang menerangkan bembentukan bumi.

Berhubung kami menjelaskan pembentukan Bumi dan Alam semesta yang

berlandaskan Al- Qur’an dari presintasi kami. Kami hanya dapat menjelaskan

seperti berikut :

Bumi yang terbentuk dari debu-debu antar bintang yang dingin mulai menghangat
dengan pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari
peluruhan unsur-unsur radio aktif di bawah kulit bumi.
Akibat pemanasan endogenik itu materi di bawah kulit bumi menjadi
lebu ,antara lain muncul sebagai lava dari gunung api. Batuan basalt yang

22
menjadi dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan
merupakan hasil pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan kulit
bumi yang menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang tampaknya
dimaksudkan “penghamparan bumi” .Sebagaimana Allah SWT berfirman :
‫ذوُاَنلذنر ذ‬
َ‫ضبذنعذدذذلفذكذدذحاَذها‬
Artinya :“dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.”(Q.S. an-Naziat [79] :
30)

23

Anda mungkin juga menyukai