Anda di halaman 1dari 3

KESELAMATAN BAHAN BERBAHAYA DAN

BERACUN (B3) DI RUMAH SAKIT UNTUK


MENGURANGI RESIKO KECELAKAAN
KERJA

Tanggal : 21-Jan-2019 | Dilihat : 1499 kali


Rumah sakit sebagai sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat,
pelayanan medik dan non medik yang dalam pelaksanaannya menimbulkan
dampak positif maupun negatif. Dalam lingkungan tersebut, banyak Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) yang digunakan. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
merupakan suatu zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal
maupun campuran, yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan secara
langsung maupun tidak langsung. Bahaya itu terkadang meningkat dalam kondisi
tertentu mengingat B3 memiliki beberapa sifat diantaranya : 1. Racun, 2.
Karsinogenik (penyebab kanker), 3. Teratogenik (penyebab kecacatan pada janin
selama dalam kehamilan ibu), 4. Mutagenik (penyebab perubahan genetika), 5.
Korosif (perkaratan), 6. Iritasi (menyebabkan iritasi). Di rumah sakit, B3 dapat
berupa bahan kimia, obat kanker (sitostatika), reagensia, antiseptik dan
disinfektan, limbah infeksius, bahan radioaktif, insektisida, pestisida, pembersih,
detergen, gas medis dan gas non medis.
Keragaman jenis B3 yang ada di rumah sakit, membuat rumah sakit menjadi
salah satu industri yang diwajibkan mampu mengelola B3 dengan baik.
Pengelolaan B3 dari aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah upaya
meminimalkan risiko penggunaan B3 terhadap sumber daya manusia rumah
sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit.
Saat mengelola B3, tidak semua risiko bisa ditiadakan. Namun, keselamatan dan
keamanan rumah sakit ditingkatkan melalui penilaian risiko berdasarkan
informasi dan pengelolaan risiko yang cermat. Pengelolaan masa pakai B3 yang
cermat tidak hanya meminimalkan risiko terhadap manusia dan lingkungan,
tetapi juga mengurangi biaya. Penyimpanan B3 adalah teknik kegiatan
penempatan B3 untuk menjaga kualitas dan kuantitas B3 dan atau mencegah
dampak negatif B3 terhadap lingkungan hidup, kesehatan manusia, dan makhluk
hidup lainnya. Namun demikian, B3 lambat laun akan mengalami kerusakan
karena dimakan usia, karena lamanya bahan-bahan tersebut, baik lama
pemakaian maupun lama disimpan, atau disebabkan oleh keadaan lingkungan.
Sumber-sumber kerusakan B3 diantaranya disebabkan oleh udara, cara
penyimpanan, benturan, paparan sinar ultraviolet, maupun api kebakaran. Udara
mengandung oksigen dan uap air. B3 harus disimpan di dalam wadah yang dapat
ditutup rapat, apabila setelah digunakan wadah tempat penyimpanan tidak
segera ditutup atau tidak rapat menutupnya maka dapat merusak B3 karena B3
di antaranya merupakan bahan yang mudah teroksidasi dengan adanya oksigen
di udara. Cairan Penyimpanan B3 diusahakan dalam keadaan kering. B3 mudah
rusak bila dibiarkan dalam keadaan basah, terutama B3 yang reaktif terhadap
air. Cara paling baik adalah dengan menempatkan B3 pada wadah khusus yang
tertutup rapat dan diletakkan dalam lemari khusus. Selanjutnya, mekanik B3
harus dihindarkan dari benturan maupun tekanan yang besar terutama B3 yang
mudah meledak. Kebakaran akibat B3 tidak mudah dipadamkan hanya dengan
penyiraman air biasa. Bagi beberapa B3 dianjurkan disimpan di dalam botol
berwarna cokelat. B3 tersebut apabila terkena sinar UV akan rusak, oleh sebab
itu penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV. Api Kebakaran dapat
terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama pada suatu saat, dikenal
dengan “segitiga api”. Ketiga komponen itu adalah bahan bakar, panas yang
cukup tinggi, oksigen. Untuk menghindari terjadinya kebakaran salah satu dari
komponen segitiga api tersebut harus ditiadakan. Cara termudah ialah
menyimpan B3 yang mudah terbakar di tempat yang dingin, sehingga tidak
mudah naik temperaturnya dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai
titik bakarnya.
Mengacu pada Permenkes RI Nomor 66 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit, sarana keselamatan B3 yang harus disiapkan
yaitu:
1. Terpisah dengan bahan bukan B3 artinya harus disimpan pada lemari tersendiri
khusus B3
2. Memiliki daftar atau inventarisasi B3 yang disimpan
3. Tersedia Material Safety Data Sheet (MSDS) atau Lembar Data Pengaman
(LDP) yang merupakan lembar petunjuk yang berisi informasi B3 mengenai sifat
fisika B3, sifat kimia, cara penyimpanan, jenis bahaya, cara penanganan,
tindakan khusus dalam keadaan darurat, cara pengelolaan limbah B3 dan
sebagainya.
4. Terdapat safety shower, eye washer/alternatif eyewasher
5. APD sesuai resiko bahaya
6. Spill Kit untuk menangani tumpahan B3
7. Terdapat rambu dan simbol B3 untuk menunjukkan klasifikasi B3.
Mengingat sering terjadi kebakaran, ledakan, atau bocornya B3, maka dalam
penyimpanan B3 perlu memperhatikan beberapa faktor. B3 dapat berinteraksi
dengan wadahnya dan dapat mengakibatkan kebocoran dan kemungkinan
interaksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan, kebakaran, atau timbulnya
gas beracun. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, beberapa syarat
penyimpanan B3 adalah tempat penyimpanan dingin, jauhkan dari bahaya
kebakaran, wadah tertutup dan kedap air, sediakan APD dan sediakan alat
pemadam kebakaran tanpa air (CO2 atau Dry Chemical Powder). Faktor lain yang
perlu dipertimbangkan dalam proses penyimpanan adalah lamanya waktu
penyimpanan. B3 yang sudah dibuka sebaiknya dihabiskan terlebih dahulu (first
in first out/FIFO), serta perhatikan pula tanggal kadaluarsanya. Kualitas B3 harus
memenuhi standard yang diperlukan, serta jumlah yang akan dibeli harus sesuai
dengan kebutuhan dengan mempertimbangkan bahwa kepemilikan dalam jumlah
besar memiliki konsekuensi biaya kelola limbah apabila B3 tersebut
terkontaminasi atau mengalami degradasi mutu sehingga tidak dapat
dipergunakan. Rumah sakit harus menjadi tempat yang aman bagi para
penggunanya. Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal, dari sakit
maupun gangguan kesehatan. Hanya dalam rumah sakit yang aman seseorang
dapat bekerja dengan produktif, dan efisien, bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan. Keadaan aman dalam rumah sakit dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri.
Diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan dapat berakibat pada para pengguna,
maupun orang lain serta lingkungan di sekitarnya. Salam K3!

Anda mungkin juga menyukai