Anda di halaman 1dari 10

FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No.

PERANAN HUTAN MANGROVE BAGI LINGKUNGAN HIDUP

Oleh Nurhenu Karuniastuti

ABSTRAK

Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di air
payau,dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-
tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Hutan mangrove di
Indonesia mulai terancam dengan banyaknya lahan mangrove yang ditebang dan dijadikan
lahan perkotaan baru atau area pertambakan.
Secara umum abrasi disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor
manusia,penyebab faktor alam karena adanya arus gelombang yang terjadi akibat pasang
surut air laut, sehingga lama-kelamaan mengikis tepian pantai, dan pemanasan global yang
mengakibatkan suhu di permukaan bumi meningkat, sehingga membuat permukaan air di
seluruh dunia meningkat dan kemudian merendam daerah yang permukaannya
rendah.Sedangkan abrasi yang disebabkan oleh faktor manusia, yaitu pengambilan batu
karang dan pasir di pesisir pantai sebagai bahan bangunan, dan penebangan pohon-pohon
pada hutan mangrove atau hutan pantai
Pencemaran yang terjadi baik di laut maupun di daratan dapat mencapai kawasan
mangrove, karena habitat ini merupakan ekosistem antara laut dan daratan. Bahan
pencemar seperti minyak,logam berat, sampah, dan limbah industri dapat menutupi akar
mangrove sehingga mengurangi kemampuan respirasi dan osmoregulasi tumbuhan
mangrove, dan pada akhirnya menyebabkan kematian.
Hutan mangrove penting terhadap lingkungan dikarenakan hutan mangrove memiliki
peranan atau fungsi yang penting baik fungsi fisik, fungsi kimia, fungsi biologi, fungsi
ekonomi dan fungsi wisata, apabila hutan mangrove rusak atau bahkan hilang, banyak
kerugian yang harus ditanggung manusia ataupun makhluk hidup lainnya serta lingkungan,
seperti moluska, kepiting, ikan, udang, dan biota lainnya dan kerusakan pantai, dan lain-
lainnya.

Kata kunci : hutan mangrove, kerusakandan pencemaran lingkungan

A. Latar Belakang
Ekosistem hutan mangrove khususnya udang, sehingga biasa disebut
merupakan sumber daya alam yang “tidak ada hutan mangrove tidak ada
memberikan banyak keuntungan bagi udang” (Macnae,1968). memerlukan
manusia, karena produktivitasnya yang penanganan secara terpadu, menyeluruh
tinggi serta kemampuannya memelihara dan berkesinambungan. Pencemaran dan
alam. perusakan lingkungan terjadi diakibatkan
Hutan mangrove memproduksi manusia tidak menyadari bahwa pola
nutrien yang dapat menyuburkan perairan kehidupan harus memperhatikan hubungan
laut, membantu dalam perputaran karbon, timbal balik.
nitrogen dan sulfur, serta perairan kaya Ketidaktaatan manusia terhadap
akan nutrien baik nutrien organik maupun peraturan mengenai lingkungan hidup
anorganik. Hutan mangrove dapat menjaga menjadi pemicu maraknya kasus
keberlangsungan populasi ikan, kerang pencemaran dan perusakan lingkungan
dan lainnya. Hutan mangrove menyediakan hidup. Kerusakan hutan Mangrove yang
tempat perkembangbiakan dan tidak sedikit ini banyak menimbulkan
pembesaran bagi beberapa spesies hewan kerugian, baik dari segi sosial maupun

1
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 1

ekonomi. Dari pandangan beberapa Luas hutan bakau Indonesia antara


nelayan, secara ekonomi kerusakan hutan 2,5 hingga 4,5 juta hektar, merupakan
mangrove membuat ratusan nelayan tidak mangrove yang terluas di dunia (Spalding
bisa mendapatkan ikan di daerah hutan dkk, 1997 dalam Noor dkk, 1999).
mangrove lagi. mencapai 25 persen dari total luas
mangrove dunia. Namun sebagian
B. TUJUAN kondisinya kritis.
1. Mengetahui mengenai hutan mangrove Di Indonesia, hutan-hutan
dan kegunaannya mangrove yang luas terdapat di seputar
2. Mengetahui tentang kerusakan dan Dangkalan Sunda, dipantai utara Jawa,
pencemaran lingkungan di pantai pantai timur Sumatra, dan pantai barat
serta selatan Kalimantan.. Di bagian timur
C. MASALAH Indonesia, hutan-hutan mangrove yang
a. Apa yang dimaksud dengan hutan masih baik terdapat di pantai barat daya
mangrove dan kegunaannya Papua, terutama di sekitar Teluk Bintuni.
b. Apa yang dimaksud dengan kerusakan Mangrove di Papua mencapai luas 1,3 juta
dan pencemaran lingkungan ha, sekitar sepertiga dari luas hutan bakau
c. Bagaimana pengaruh hutan mangrove Indonesia.
dengan lingkungan hidup
a) Definisi (Pengertian) Hutan Bakau.
II. PEMBAHASAN Definisi hutan bakau (mangrove)
A. HUTAN MANGROVE menurut Steenis (1978) adalah vegetasi
Hutan bakau atau disebut juga hutan yang tumbuh diantara garis pasang
hutan mangrove adalah hutan yang surut.
tumbuh di air payau,dan dipengaruhi oleh Sedangkan Nybakken (1988)
pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh memberi definisi hutan mangrove sebagai
khususnya di tempat-tempat di mana sebutan umum yang digunakan untuk
terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan menggambarkan suatu komunitas pantai
organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung tropik yang didominasi oleh beberapa
dari gempuran ombak, maupun di sekitar spesies pohon yang khas atau semak-
muarasungai di mana air melambat dan semak yang mempunyai kemampuan
mengendapkan lumpur yang dibawanya untuk tumbuh dalam perairan asin.
dari hulu. Menurut Soerianegara (1990) hutan
Ekosistem hutan bakau bersifat mangrove mempunyai pengertian sebagai
khas, baik karena adanya pelumpuran hutan yang tumbuh di daerah pantai,
yang mengakibatkan kurangnya abrasi biasanya terdapat di daearah teluk dan di
tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta muara sungai yang dicirikan oleh: 1) tidak
mengalami daur penggenangan oleh terpengaruh iklim; 2) dipengaruhi pasang
pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis surut; 3) tanah tergenang air laut; 4) tanah
tumbuhan yang bertahan hidup di tempat rendah pantai; 5) hutan tidak mempunyai
semacam ini, dan jenis-jenis ini struktur tajuk; 6) jenis-jenis pohonnya
kebanyakan bersifat khas hutan bakau biasanya terdiri dari api-api (Avicenia sp.),
karena telah melewati proses adaptasi dan pedada (Sonneratia sp.), bakau
evolusi. Hutan-hutan bakau menyebar luas (Rhizophora sp.), lacang (Bruguiera sp.),
di bagian yang cukup panas di dunia, nyirih (Xylocarpus sp.), nipah (Nypa sp.)
terutama di sekeliling khatulistiwa di
wilayah tropika dan sedikit di subtropika.

2
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 1

Gambar Pandangan di atas dan di bawah air, dekat perakaran pohonbakau, Rhizophorasp.

b) Zonasi Hutan Mangrove c) Fungsi dan Manfaat Hutan Mangrove


Hutan mangrove juga dapat (Hutan Bakau).
dibagi menjadi zonasi-zonasi berdasarkan Fungsi dan manfaat hutan
jenis vegetasi yang dominan, mulai dari mangrove secara fisik antara lain:
arah laut ke darat sebagai berikut: • Penahan abrasi pantai.
Zona Avicennia, terletak paling luar dari • Penahan intrusi (peresapan) air laut
hutan yang berhadapan langsung ke daratan.
dengan laut. Zona ini umumnya • Penahan badai dan angin yang
memiliki substrat lumpur lembek dan bermuatan garam.
kadar salinitas tinggi. Zona ini • Menurunkan kandungan
merupakan zona pioner karena jenis karbondioksida (CO2) di udara
tumbuhan yang ada memilliki perakaran (pencemaran udara).
yang kuat untuk menahan pukulan • Penambat bahan-bahan pencemar
gelombang, serta mampu membantu (racun) diperairan pantai.
dalam proses penimbunan sedimen. Fungsi dan manfaat hutan bakau
Zona Rhizophora, terletak di belakang secara biologi antara lain:
zona Avicennia. Substratnya masih • Tempat hidup biota laut, baik untuk
berupa lumpur lunak, namun kadar berlindung, mencari makan,
salinitasnya agak rendah. Mangrove pemijahan maupun pengasuhan.
pada zona ini masih tergenang pada • Sumber makanan bagi spesies-
saat air pasang. spesies yang ada di sekitarnya.
Zona Bruguiera, terletak di balakang • Tempat hidup berbagai satwa lain,
zona Rhizophora dan memiliki substrat misal kera, buaya, dan burung.
tanah berlumpur keras. Zona ini hanya Fungsi dan manfaat hutan bakau
terendam pada saat air pasang tertinggi secara ekonomi antara lain:
atau 2 kali dalam sebulan. • Tempat rekreasi dan pariwisata.
Zona Nypa, merupakan zona yang • Sumber bahan kayu untuk bangunan
paling belakang dan berbatasan dan kayu bakar.
dengan daratan. • Penghasil bahan pangan seperti
ikan, udang, kepiting, dan lainnya.
• Bahan penghasil obat-obatan seperti
daun Bruguiera sexangula yang

3
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 1

dapat digunakan sebagai obat nelayan penangkap ikan dan petani


penghambat tumor. tambak.
• Sumber mata pencarian masyarakat
sekitar seperti dengan menjadi

Gambar : Penanaman kembali hutan Mangrove

Gambar : Hutan Mangrove yang masih lestari

B. KERUSAKAN DAN PENCEMARAN Penyebab Abrasi dan Dampaknya


LINGKUNGAN PANTAI Abrasi biasanya terjadi akibat
a). ABRASI PANTAI penggundulan hutan bakau oleh
Abrasi pantai adalah proses manusia. Di Indonesia sendiri, banyak
pengikisan pantai yang dikarenakan sekali terdapat hutan bakau, akan tetapi
kekuatan gelombang laut dan arus laut semakin lama semakin berkurang akibat
yang kuat dan bersifat merusak, dan penebangan yang melebihi batas yang
kerusakan atau abrasi pantai disebabkan ditentukan, untuk perdagangan, dll.
oleh gejala alami dan ulah tangan manusia, Mangrove dibutuhkan karena ditanam
Abrasi pantai tidak hanya membuat di pinggiran pantai, karena akar-akarnya
garis-garis pantai menjadi menyempit, bila mampu menahan ombak sehingga
dibiarkan bisa menjadi berbahaya terhadap menghambat terjadinya pengikisan
pantai. pantai.

4
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 1

Abrasi disebabkan oleh naiknya dalam atmosfer bumi dan


permukaan air laut diseluruh dunia mengakibatkan suhu di permukaan bumi
karena mencairnya lapisan es di daerah meningkat. Suhu di kutub juga akan
kutub bumi. Mencairnya lapisan es ini meningkat dan membuat es di kutub
merupakan dampak dari pemanasan mencair, air lelehan es itu
global yang terjadi belakangan ini. mengakibatkan permukaan air di
Pemanasan global terjadi karena gas seluruh dunia akan mengalami
CO2 yang berasal dari asap pabrik peningkatan dan akan menggerus
maupun dari gas buangan kendaraan daerah yang permukaannya rendah. Hal
bermotor menghalangi keluarnya ini menunjukkan bahwa terjadinya
gelombang panas dari matahari yang abrasi sangat erat kaitannya dengan
dipantulkan oleh bumi, sehingga panas pencemaran lingkungan.
tersebut akan tetap terperangkap di

Gambar : Mencairnya es di Kutub

Gambar : Abrasi di tepi pantai

Sebagai contoh terjdinya Abrasi Pantai kecamatan yakni kecamatan Centigi


yaitu : yang hampir tidak memiliki persoalan
Di daerah pesisir pantai wilayah abrasi. . Hal ini karena di wilayah
kabupaten Indramayu terjadi abrasi kecamatan Centigi memiliki kawasan
mampu menenggelamkan daratan hutan mangrove yang masih mampu
antara 2 hingga 10 meter pertahun dan melindungi kawasan pantai dari abrasi
sekarang dari panjang pantai 114 Di daerah pesisir pantai wilayah
kilometer telah tergerus 50 kilometer. kabupaten Kerawang yaitu di
Dari 10 kecamatan yang memiliki kecamatan Pedes dan Cibuaya
kawasan pantai, hanya satu wilayah

5
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 1

mempunyai tingkat abrasi yang cukup merupakan penyebab utama dari terjadinya
tinggi. polusi laut dunia.
Dampak lain dari adanya abrasi adalah Lebih dari 80 persen polusi laut
menghancurkan rumah-rumah yang terjadi pada lautan berasal dari
penduduk dan tambak-tambak udang aktivitas yang terjadi di darat. Mulai dari
dan bandeng yang berorientasi eksport hancurnya terumbu karang, penumpukan
milik warga setempat, yang sampah, timbunan zat kimia berbahaya,
menyebabkan kerugian dan sampai peningkatan suhu permukaan laut
mengurangi pendapatan dan roda sehingga mengakibatkan tidak
perekonomian daerah tersebut. seimbangnya ekosistem yang ada di laut.
Berton-ton sampah yang dibuang ke
b) Pencemaran Lingkungan Laut dan sungai setiap harinya, yang akhirnya
Dampaknya bermuara ke laut, pembuangan limbah-
Pencemaran laut merupakan limbah dan zat-zat kimia oleh pabrik dan
rusaknya kondisi laut akibat perbuatan kebocoran kapal tanker merupakan faktor-
manusia. Aktifitas manusia sehari-hari faktor yang menyebabkan pencemaran laut
memegang peranan yang paling besar dan yang diakibatkan oleh manusia.

Gambar : tumpukan sampah di perairan

Gambar : Buangan air limbah dan tumpahan minyak

Tumpahan minyak tentu berdampak Pencemaran minyak di laut juga


pada banyak hal, diantaranya, terhadap merusak ekosistem mangrove. Minyak
kondisi lingkungan laut, biota laut, dan tersebut berpengaruh terhadap sistem
tentu saja berdampak pada ekonomi perakaran mangrove yang berfungsi dalam
nelayan. pertukaran CO2 dan O2, dimana akar

6
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 1

tersebut akan tertutup minyak sehingga d) Pencemaran Logam Berat dan


kadar oksigen dalam akar berkurang. Jika Dampaknya
minyak mengendap dalam waktu yang Aktifitas industri dan padat
cukup lama akan menyebabkan penduduk serta pada daerah-daerah yang
pembusukan pada akar mangrove yang terdapat aktifitas pertambangan,
mengakibatkan kematian pada tumbuhan perairannya akan beresiko tercemar logam
mangrove tersebut. Tumpahan minyak juga berat. Supriharyono (2000) dalam
akan menyebabkan kematian fauna-fauna Panjaitan, (2009), mengatakan zat
yang hidup berasosiasi dengan hutam berbahaya seperti logam berat muncul di
mangrove seperti moluska, kepiting, ikan, perairan dengan konsentrasi melebihi nilai
udang, dan biota lainnya.. ambang batas karena industri belum
Hutan mangrove merupakan dilengkapi dengan proses pengolahan
sumber nutrien dan tempat pemijah bagi limbah yang baik. Logam berat dapat
ikan, dapat rusak oleh pengaruh minyak menyebar di udara, tanah dan perairan.
terhadap sistem perakaran yang berfungsi Suatu perairan dikatakan tercemar
dalam pertukaran CO2 dan O2 oleh logam berat apabila kandungan logam
Contoh terjdinya Pencemaran berat pada badan air tersebut telah
Lingkungan Pantai yaitu : melebihi nilai baku mutu lingkungan yang
o Kasus yang terjadi di daerah ditetapkan untuk kandungan logam berat.
Balikpapan yaitu pantai mengalami Beberapa jenis logam berat yang sering
pencemaran yang cukup parah seperti dijumpai dalam badan air perairan pesisir
pada tahun 2004 tercemar oleh limbah dan laut pada perairan yang tercemar
minyak. Tumpukan kerak minyak atau adalah merkuri (Hg), timbal (Pb), kadmium
sludge berwarna hitam yang mirip (Cd), arsen (As), selenium (Se), kobalt
dengan gumpalan aspal tersebut (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), kromium
beratnya diperkirakan mencapai 300 (Cr), seng (Zn). Jenis - jenis logam berat
ton. tersebut terdapat dalam badan air karena
o Kasus yang terjadi di sekitar teluk pemanfaatannya menyisakan limbah yang
Jakarta. Berbagai jenis limbah dan nantinya dibuang ke lingkungan, misalnya
ribuan ton sampah yang mengalir pemanfaatan Cr untuk memberi warna
melalui 13 kali di Jakarta berdampak cemerlang pada perkakas dari logam, Co
pada kerusakan Pantai Taman Nasional digunakan sebagai bahan magnet yang
Kepulauan Seribu. kuat pada loudspeaker atau microfon, Pb
o Pada tahun 2006, kerusakan terumbu sebagai bahan baterai, Hg sebagai bahan
karang dan ekosistem taman nasional pelarut emas, Cu sebagai kawat listrik, Ni
itu diperkirakan mencapai 75 kilometer. sebagai bahan baja tahan karat, dan Zn
o Kali Ciliwung, Banjir Kanal Barat (BKB), sebagai pelapis kaleng (Rompas, 2010).
Kali Sunter, dan Kali Pesanggrahan Logam berat yang ada di perairan
merupakan penyumbang pencemaran suatu saat akan mengendap ke dasar
terbesar ke Teluk Jakarta. Setiap hari perairan dan mengalami proses
Kali Ciliwung, BKB, dan Kali Sunter sedimentasi bersama lumpur (Rahman,
mengalirkan sampah yang berton-ton 2006). Proses sedimentasi terjadi karena
banyaknya. Sampah berbagai jenis itu logam - logam tersebut tidak dapat terurai.
mengalir ke Teluk Jakarta, dan sampai Distribusi logam didalam air dan sedimen
ke Pantai Taman Nasional Kepulauan akan mempengaruhi biota disekitar
Seribu. lingkungan tersebut. Misalnya udang,

7
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 1

kerang, dan ikan. Logam berat akan III. KESIMPULAN


terakumulasi kedalam tubuh biota laut. Salah satu bagian terpenting dari
Logam berat yang terlarut di kondisi geografis Indonesia sebagai
perairan ada yang bersifat mikronutrien / wilayah kepulauan adalah wilayah pantai
essensial bagi hewan dan tumbuhan tetapi, dan pesisir dengan garis pantai sepanjang
ada juga yang tidak dibutuhkan sebagai 81.000 km. Wilayah pantai dan pesisir
mikronutrien atau non-essensial. Kerang memiliki arti yang strategis karena
memperoleh makanan dengan menyaring merupakan wilayah interaksi/ peralihan
air. Logam berat juga mudah terakumulasi (interface) antara ekosistem darat dan laut
ke dalam tubuh ikan. Logam berat Pb dan yang memiliki sifat dan ciri yang unik, dan
Cd terakumulasi ke dalam tubuh udang mengandung produksi biologi cukup besar
(Crustaceae) lewat permukaan tubuh serta jasa lingkungan lainnya. Wilayah
dengan cara difusi dari lingkungan perairan pesisir merupakan ekosistem transisi yang
(Conell dan Miller, 1995; Rahman, 2005). dipengaruhi daratan dan lautan,
Dalam rantai makanan di perairan yang mencakup beberapa ekosistem,
yang tercemar logam berat akan salah satunya adalah ekosistem hutan
terakumulasi ke dalam tubuh fitoplanton. mangrove.
Fitoplanton yang mengandung logam berat Hutan mangrove sebagai salah satu
dimakan oleh ikan-ikan kecil, kemudian ekosistem wilayah pesisir dan lautan yang
ikan-ikan besar memakan ikan-ikan kecil, sangat potensial bagi kesejahteraan
dan ikan-ikan besar maupun kecil dimakan masyarakat baik dari segi ekonomi, sosial
oleh manusia. dan lingkungan hidup, namun sudah
Ekosistem mangrove memiliki semakin kritis ketersediaannya. Di
kemampuan alami untuk membersihkan beberapa daerah wilayah pesisir di
lingkungan dari berbagai bentuk zat Indonesia sudah terlihat adanya degradasi
pencemar sehingga penggunaan tanaman dari hutan mangrove akibat penebangan
mangrove sebagai tumbuhan penyerap hutan mangrove yang melampaui batas
logam berat dari perairan sangat tepat. kelestariannya.
Ekosisten hutan mangrove memiliki Hutan mangrove telah dirubah
fungsi ekonomis dan ekologis. Secara menjadi berbagai kegiatan pembangunan
ekologis manfaat hutan mangrove yang seperti perluasan areal pertanian,
dapat dirasakan adalah melindungi pantai pengembangan budidaya pertambakan,
dari ancaman gelombang besar, angin pembangunan dermaga dan lain
ribut, pengendali intrusi air laut, habitat sebagainya.
berbagai fauna, tempat mencari makan Abrasi pantai adalah proses
dan memijah berbagai jenis udang dan pengikisan pantai yang dikarenakan
ikan, pembangunan lahan melalui proses kekuatan gelombang laut dan arus laut
sedimentasi, mereduksi polutan, pencemar yang kuat dan bersifat merusak, kerusakan
air, penyerap CO2 dan penghasil O2. atau abrasi pantai disebabkan oleh gejala
Anggoro (2006) mengatakan bahwa alami dan ulah tangan manusia, seperti
tumbuhan mangrove mampu menyerap pengambilan batu dan pasir di pesisir
pencemar logam berat dari perairan yang pantai, atau penebangan pohon di sekitar
sudah tercemar. Dengan demikian pantai, kurang diperhatikannya hutan
tumbuhan mangrove dapat dijadikan mangrove. Kerapatan pohon yang rendah
tanaman fitorediasi terhadap pencemaran pada pesisir pantai memperbesar peluang
logam berat di perairan Indonesia. terjadinya abrasi.

8
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 1

Tumpahan minyak bumi di daerah mencegah intrusi air laut, (3) menjadi
ekosistem mangrove akan membentuk penyaring alami bagi air laut, (4)
lapisan filem pada permukaan air laut di menjadi penghalang alami terhadap
daerah ekosistem mangrove, emulsi atau angin laut, (5) menyediakan tempat
mengendap dan diabsorbsi oleh sedimen- perlindungan (konservasi) tumbuhan
sedimen yang berada di dasar perairan dan hewan, (6) mengurangi efek rumah
laut. Hutan mangrove merupakan sumber kaca, (7) menyediakan sumber daya
nutrien dan tempat pemijah bagi ikan, hayati yang bernilai ekonomis, (8)
dapat rusak oleh pengaruh minyak menyediakan tempat bertelur hewan
terhadap sistem perakaran yang berfungsi laut, (9) mendukung ekosistem laut,(10)
dalam pertukaran CO2 dan O2, akan menjadi tempat wisata.
tertutup minyak sehingga kadar oksigen
dalam akar berkurang, sehingga akan
merusak hewan dan tumbuh–tumbuhan
yang hidup di batu-batuan dan pasir di
wilayah pantai.
Pencemaran ataupun kerusakan
pantai sangat merugikan kondisi ekologis
di perairan Indonesia. Krisis biologis
perairan akan terjadi jika upaya
penanggulangan pencemaran air laut,
logam berat dan pencemaran industry dari
darat maupun laut, juga abrasi tidak diatasi
sejak sekarang.
Seharusnya kegiatan
pembangunan tidak perlu merusak
ekosistem pantai dan hutan mangrove,
asalkan mengikuti penataan yang rasional,
yaitu dengan memperhatikan segi – segi
fungsi ekosistem pesisir dan lautan dengan
menata sepadan pantai dan jalur hijau dan
mengkonservasi jalur hijau hutan
mangrove untuk perlindungan pantai,
pelestarian siklus hidup biota perairan
pantai (ikan dan udang, kerang, penyu),
terumbu karang, rumput laut.
Ekosistem hutan mangrove harus
dilestarikan karena dapat menyerap logam
berat dari perairan, mengurangi abrasi,
mengurangi pencemaran dari industry,
sampah, juga merupakan sumber daya
alam yang memberikan banyak
keuntungan bagi manusia, berjasa untuk
produktivitasnya yang tinggi serta
kemampuannya memelihara alam. Selain
itu manfaat hutan mangrove adalah
(1)mencegah erosi dan abrasi pantai, (2)

9
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 1

DAFTAR PUSTAKA

1. https://olvista.com/ekologi/10-manfaat-hutan-bakau-hutan- mangrove
2. http://7blackangel.blogspot.co.id/2010/05/abrasi-dan-pencemaran- laut.html
3. https://armeidi.blogspot.com/2013/03/abrasi-pantai.html
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_bakau
5. https://himka1polban.wordpress.com/.../pencemaran-hutan-mangrove
6. Pelestarian Hutan Mangrove Solusi Pencegahan Pencemaran Logam Berat Di Perairan
Indonesia, http://core.ac.uk/download/pdf/12346572.pdf
7. https://cuekbebekseru.blogspot.com/2011/08/pencemaran-lingkungan.html
8. https://blogs.unpad.ac.id/.../2013/.../tumpahan-minyak-di-hutan-mangrove

10

Anda mungkin juga menyukai