Anda di halaman 1dari 2

Saat Menteri Pendidikan Victoria Australia Penasaran dengan SMPN 2 Sleman

Oleh Switzy Sabandar pada 21 Sep 2019, 11:00 WIB

Liputan6.com, Yogyakarta - James Merlino, Menteri Pendidikan negara bagian Victoria Australia duduk di
antara sejumlah siswi SMPN 2 Sleman yang sedang asyik membatik. Ia pun ikut menorehkan canting ke
selembar kain, membentuk pola daun. Sayangnya, lilin yang digunakan terlalu banyak. Warnanya pun
merembes keluar dari pola.

"Saya minta maaf membuat kain kalian berantakan," ujar Merlino, Jumat (20/9/2019).

Ia melanjutkan percakapan dengan mereka. Tidak sepenuhnya, para murid bisa menjawab, walaupun
mereka mengerti maksud dari tamu asingnya itu. Merlino banyak bertanya seputar batik. Para guru yang
membantu menjelaskan.

Merlino tidak sendirian datang ke SMPN 2 Sleman. Ia bersama dengan empat orang anak buahnya yang
juga bekerja di bidang pendidikan di Victoria Australia. Mereka adalah Chris Carpenter, Jenny Atta, Brett
Stevens, dan Sophie Colquitt.

Kedatangannya ke Yogyakarta, khususnya Sleman, merupakan yang pertama kali. Ia penasaran dengan
sistem pendidikan di SMPN 2 Sleman.

Merlino banyak mendengar sistem pembelajaran di sekolah ini mirip dengan metode pembelajaran di
sekolah-sekolah negara asalnya. Rasa keingintahuannya semakin kuat setelah mengetahui SMPN 2
Sleman ternyata terletak di pinggiran, bukan di wilayah perkotaan layaknya sekolah favorit kebanyakan.

"Sama sekali tidak mengecewakan, sekolah ini jadi contoh gerakan sekolah menyenangkan, saya senang
melihat kolaborasi sistem pembelajaran seperti ini, siswa senang terus dan mereka selalu siap belajar di
sekolah," tuturnya.

Ia melihat pendidikan dan sistem pembelajaran di SMPN 2 Sleman tidak jauh berbeda dengan sekolah-
sekolah di Victoria, Australia. Menurut Merlino, akademik memang penting, tetapi yang tidak kalah
penting adalah kemampuan siswa mengenal jati diri dan mengembangkan kapasitas serta
mengekspresikan dirinya.

Merlino yang memiliki kerja sama dengan Sultan HB X dalam bidang pendidikan mengetahui Yogyakarta
adalah 'Kota Pelajar'. Meskipun demikian, ia enggan mengomentari sistem pendidikan di Indonesia
secara umum.

Anda mungkin juga menyukai