Anda di halaman 1dari 11

TAHUN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN
SUBANG DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS
BLANAKAN

ANALISIS PENDIRIAN PUSKESMAS


DENGAN MEMPERTIMBANGKAN:
1. TATA RUANG DAERAH
2. RASIO JUMLAH PENDUDUK
3. TERSEDIA PELAYANAN KESEHATAN
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan karuniaNya sehingga
Penyusunan analisis pendirian puskesmas dapat terselesaikan tepat waktu.
Analisis pendirian Puskesmas ini merupakan hal yang perlu dilaksanakan oleh
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki
peranan penting dalam sistem kesehatan nasional.
Pembangunan bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Pencapaian derajat kesehatan yang optimal harus didukung
oleh berbagai faktor salah satunya ada penyedian sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan seperti Puskesmas.Penyelenggaraan Puskesmas perlu ditata ulang untuk
meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan dan kualitas pelayanan dalam rangka
meningkatkan derajat masyarakat sehingga perlu dilakukan analisis untuk pendirian
Puskesmas.
Semoga analisis pendirian Puskesmas ini dapat berguna sebagai pedoman ke
depan untuk Puskesmas sendiri, pembaca, maupun pengguna. Bila terdapat
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan ini kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan sehingga bisa
menjadi masukan untuk meningkatkan kinerja UPTD Puskesmas DTP Balanakan.

KEPALA UPTD PUSKESMAS


BLANAKAN

dr. IWAN HERMAWAN, SH., MH.Kes


Pembina / IV.a
NIP. 19661025 200312 1 002
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini pembangunan disegala bidang sedang giat-giatnya
dilaksanakan oleh pemerintah dan salah satunya adalah pembangunan dibidang
kesehatan masyarakat.Pembangunan kesehatan masyarakat perlu segera
dilakukan karena di Indonesia banyak terjadi masalah kesehatan baik diwilayah
pedesaan maupun perkotaan.Masalah kesehatan ini dapat ditinjau dari dua segi,
yaitu berbagai jenis penyakit yang timbul serta penyelenggaraan pelayanan
kesehatan baik untuk kegiatan pencegahan penyakit maupun pengobatan dan
pemulihan kesehatan.
Pembangunan yang berkesinambungan yang bertujuan untuk kemakmuran
seluruh lapisan masyarakat tentu harus didukung oleh pembangunan diberbagai
bidang, salah satunya adalah pembangunan di bidang kesehatan.Pembangunan
bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.Pencapaian derajat kesehatan yang optimal harus didukung
oleh berbagai faktor, salah satunya ada penyediaan sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan seperti Puskesmas.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan terciptanya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Kesehatan dalam hal ini diartikan sebagai suatu
kondisi yang bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan tapi benar-
benar merupakan kondisi yang positif dari kesejahteraan fisik, mental dan social
yang memungkinkan seorang untuk hidup produktif (Depkes RI 1991)
Salah satu tindakan pemerintah dibidang pelayanan kesehatan kesehatan adalah
memperbanyak jumlah Puskesmas, Puskesmas adalah suatu kesatuan
organisasi kesehatan masyarakat, yang juga membina peranserta masyarakat,
disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI 1991)
Buku pedoman kerja Puskesmas (1992) menyebutkan bahwa sasaran penduduk
yang dilayani untuk sebuah Puskesmas rata-rata 30.891 penduduk.Hal ini bisa
diartikan bahwa pendirian sebuah Puskesmas idealnya ditempatkan pada suatu
wilayah yang jumlah penduduknya 30.891 jiwa atau kurang dari angka tersebut.
Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk 1.000.000 atau lebih, wilayah
kerja Puskesmas bisa meliputi satu kelurahan. Pembangunan Puskesmas
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan secara lebih merata
sehingga setiap kecamatan minimal satu unit Puskesmas. Prioritas utama
ditujukan untuk Kecamatan yang penduduknya 10.000 jiwa untuk kecamatan
diluar Pulau Jawa, sedangkan untuk kecamatan di Pulau Jawa, satu unit
Puskesmas melayani penduduk sekitar 30.879 jiwa.Dalam menentukan pendirian
serta wilayah kerja Puskesmas terdapat pertimbangan-pertimbangan yaitu:
Jumlah dan kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografis dan keadaan
infrastruktur lainya. Puskesmas harus bertanggung jawab untuk setiap masalah
kesehatan yang terjadi di wilayah kerjanya, meskipun masalah tersebut berada
pada lokasi yang jauh dari Puksesmas. Luas wilayah yang masih efektif untuk
sebuah Puskesmas adalah suatu area dengan jari-jari 5 km, sedangkan luas
wilayah kerja yang dipandang optimal adalah area dengan jari-jari 3 km, jadi jarak
antar Puskesmas adalah 3 sampai 17 km (Depkes 1991)
Puskesmas bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya yang bisa meliputi satu atau sebagian wilayah Kecamatan.Unit
pelaksana teknis berarti sebagian tugas Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan
untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Demikian
puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan
kesehatan strata pertama.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan.Upaya kesehatan
masyarakat terdiri dari Ukm Esensial dan UKM Pengembangan.UKM Esensial
adalah Upaya yang dilaksanakan di seluruh Indonesia.Upaya ini memberikan
daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui
peningkatan indeks pembangunan manusia.
Dalam rangka mengefektifkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maka
distribusi lokasi pusat-pusat pelayanan kesehatan hendaknya ditempatkan pada
lokasi yang tepat dengan mempertimbangkan organisasi keruangan.Hal ini
dimaksudkan agar lebih efisien dan merata penyebarannya dalam suatu wilayah
sehingga dapat ditempuh dalam waktu sesingkat mungkin. Selain itu dampak
pelayanan kepada masyarakat baru akan nampak apabila pelayanan kesehatan
tersebut merata dan dapat dijangkau oleh lapisan masyarakat dengan
karakteristik sosial ekonomi yang berbeda.
BAB II
ANALISA DAN SITUASI

A. Persyaratan Lokasi Puskesmas:


Di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 disebutkan bahwa:
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan, dalam kondisi tertentu, pada
1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (Satu) puskesmas; yang mana
kondisi tertentu dimaksud ditetapkan berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan, jumlah penduduk dan aksesibilitas.
Pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana,
peralatan kesehatan, ketenagaan, kefarmasian dan laboratorium.

1. Persyaratan Lokasi
Lokasi pendirian puskesmas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Geografis;
b. Aksesibilitas untuk jalur transportasi;
c. Kontur tanah;
d. Fasilitas parkir;
e. Fasilitas keamanan;
f. Ketersediaan utilitas publik;
g. Pengelolaan kesehatan lingkungan; dan
h. Kondisi lainnya.
Selain persyaratan tersebut, pendirian Puskesmas harus memperhatikan
ketentuan teknis pembangunan bangunan gedung Negara.

2. Persyaratan Bangunan
Bangunan Puskesmas harus memenuhi persyaratan yang meliputi:
1. Persyaratan administratif, persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja,
serta persyaratan teknis bangunan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
2. Bersifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain; dan
3. Menyediakan fungsi, keamanan, kenyamanan, perlindungan keselamatan
dan kesehatan serta kemudahan dalam memberi pelayanan bagi semua
orang termasuk yang berkebutuhan khusus, anak-anak dan lanjut usia
Selain bangunan Bangunan Puskesmas sebagaimana dimaksud tersebut
di atas, setiap Puskesmas harus memiliki bangunan rumah dinas Tenaga
Kesehatan yang didirikan dengan mempertimbangkan aksesibilitas tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan.
3. Persyaratan Prasarana
Puskesmas harus memiliki prasarana yang berfungsi paling sedikit terdiri
atas:
1. Sistem penghawaan (ventilasi)
2. Sistem pencahayaan
3. Sistem sanitasi
4. Sistem kelistrikan
5. Sistem komunikasi
6. Sistem gas medik
7. Sistem proteksi kebakaran
8. Sistem pengendalian kebisingan
9. Sistem transportasi vertikal untuk bangunan lebih dari 1 (satu) lantai
10. Kendaraan puskesmas keliling
11. Kendaraan ambulan
4. Persyaratan Peralatan
Peralatan kesehatan di Puskesmas harus memenuhi persyaratan:
a. Standar mutu, keamanan, keselamatan
b. Memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
c. Diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan
pengkalibrasi yang berwenang
5. Persyaratan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan
tenaga non kesehatan. Jenis dan jumlah Tenaga Kesehatan dan tenaga non
kesehatan dihitung berdasarkan analisis beban kerja, dengan
mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah
penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja,
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah
kerja, dan pembagian waktu kerja.
Jenis Tenaga Kesehatan sedikit terdiri atas:
1. Dokter atau dokter layanan primer
2. Dokter gigi
3. Perawat
4. Bidan
5. Tenaga kesehatan masyarakat
6. Tenaga kesehatan lingkungan
7. Ahli teknologi laboratorium medic
8. Tenaga gizi
Tenaga non kesehatan harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan,
administrasi keuangan, sistem informasi, dan kegiatan operasional lain di
Puskesmas.
Tenaga Kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar
profesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional, etika profesi,
menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan
keselamatan pasien dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan
dirinya dalam bekerja.Setiap Tenaga Kesehatan yang bekerja di Puskesmas
harus memiliki surat izin praktik sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Berdasarkan Persyaratan Puskesmas sebagaimana tertuang dalam


peraturan menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, kondisi Puskesmas Blanakan adalah:

BUKTI ANALISIS KEBUTUHAN PENDIRIAN PUSKESMAS


1. Persyaratan Lokasi
a. Geografis
Puskesmas Blanakan terletak di desa Blanakan Kecamatan Blanakan
Kabupaten Subang, sebelah selatan dari Kota Subang. Merupakan daerah
wisata pantai dan pusat pelelangan ikan.
Jarak dari Ibukota Kabupaten : 51 km
Jarak dari Dinas Kesehatan Kabupaten : 50 km
Jarak dari Ibukota Kecamatan : 1 km
Semua desa dapat dijangkau kendaraan roda 2 dan roda 4
 Batas wilayah kerja Puskesmas Blanakan meliputi :
Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa.
Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Ciasem
Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Sukasari
Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Karawang
 Luas wilayah
Luas Wilayah seluruhnya : 4.691,631 Ha
Tanah Pemukiman : 702,615 Ha
Tanah Sawah : 2.336,743 Ha
Tanah Empang : 1.652,273 Ha

 Jumlah desa : 5 desa


1. Desa tanjungtiga : 7 dusun
2. Desa Muara : 6 dusun
3. Desa Langensari : 4 dusun
4. Desa Blanakan : 7 dusun
5. Desa Rawamekar : 3 dusun

a. Jalur Transportasi
Puskesmas Blanakan dapat diakses dengan mudah dengan menggunakan
transportasi kendaraan roda 2 dan roda 4. Untuk pelayanan di Puskesmas
Blanakan sendiri memperhatikan jalur yang aksesible untuk penyandang
disabilitas.

b. Fasilitas Parkir
Puskesmas Blanakan mempunyai prasarana parkir yang cukup memadai
untuk karyawan dan pengunjung sendiri

c. Fasilitas Keamanan
Puskesmas Blanakan dikelilingi Pagar sehingga bisa meningkatkan
keamanan dan kenyamanan pasien disamping ada petugas penjaga.

d. Ketersediaan Utilitas Publik


Puskesmas Blanakan sudah tersedia layanan Listrik dari PLN, sumber air
dan sarana Internet yang tersedia
Sarana Penerangan : PLN 1200.VA (di gedung Rawat Jalan),
PLN 1200.VA (di gedung IGD)
PLN 900.VA (di gedung Poned)
Sarana Air Bersih : Sumur Bor dan PDAM
Sarana Penunjang lainnya : Komputer dan kelengkapannya
e. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
Puskesmas Blanakan juga menyediakan fasilitas khusus pembuangan
sampah
f. Kondisi lainya
Puskesmas Blanakan tidak didirikan di area Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)

2. Persyaratan Bangunan Puskesmas :


Bangunan Puskesmas Blanakan memenuhi persyaratan yang meliputi:
1. Persyaratan administratif, persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja,
serta persyaratan teknis bangunan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Bersifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain
3. Menyediakan fungsi, keamanan, kenyamanan, perlindungan keselamatan
dan kesehatan serta kemudahan dalam memberi pelayanan bagi semua
orang termasuk yang berkebutuhan khusus, anak-anak dan lanjut usia

3. Persyaratan Prasarana Puskesmas


Puskesmas Blanakanmemiliki prasarana yang berfungsi yaitu :
a. Sistem penghawaan (ventilasi)
b. Sistem pencahayaan
c. Sistem sanitasi
d. Sistem kelistrikan
e. Sistem komunikasi
f. Sistem gas medik
g. Sistem proteksi kebakaran
h. Kendaraan puskesmas keliling
Prasarana yang belum dimiliki oleh Puskesmas Blanakan adalah sistem proteksi
petir di gedung Puskesmas Rawat Jalan, Gedung IGD dan Poned serta
pengendalian kebisingan

4. Persyaratan Peralatan
Peralatan Kesehatan di Puskesmas Blanakan memenuhi persyaratan :
a. Standart mutu, keamanan dan keselamatan
b. Memiliki ijin edar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
c. Diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan pengkalibrasi
yang berwenang
5. Persyaratan Sumber Daya Manusia
Keadaan Ketenagaan Puskesmas Blanakan :
NO TENAGA STANDART KENYATAAN KESENJANGAN
1 Dokter 2 2
2 Dokter Gigi 1 1
3 Perawat 8 9
4 Bidan 7 8
4 Bidan Desa 6 6
Tenaga Kesehatan
5 1 3
Masyarakat
Tenaga Kesehatan
6 1 2
Lingkungan
Ahli Teknologi
7 1 1
LaboratoriumKlinik
8 Tenaga Gizi 2 1
Tenaga
9 1 0 -1
Kefarmasian
10 Perawat Gigi 1 1
11 Tenaga Administrasi 2 3
12 Pekarya 1 -1
13 Kebersihan 2 2
Pengemudi
14 2 1 -1
Ambulance

Tenaga kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standart profesi,


standart pelayanan, standart prosedur operasional, etika profesi, menghormati
hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien dengan
memperhatikan keselamatan dan kesehatan dirinya dalam bekerja
Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus memiliki surat Ijin
praktik sesuai ketentuan peraturan
BAB III
PENUTUP

Analisis pendirian Puskesmas ini dibuat sebagai pegangan dalam pelaksanaan


dan pengelolaan segala aktifitas di puskesmas Blanakan pada periode tahun 2019
dengan tujuan supaya kegiatan dan aktifitas tersebut bisa berjalan lancar sesuai dengan
target yang ditentukan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
atas tersusunnya analisis pendirian Puskesmas ini.Dalam penyusunan analisis ini kami
menyadari masih banyak hal-hal yang kurang, kritik dan saran guna perbaikan sangat
kami harapkan.

Penyusun,

Anda mungkin juga menyukai