Anda di halaman 1dari 7

Perencanaan Strategis Rumah Sakit

RSIA Selaras cikupa

Faktor internal Faktor eksternal


kelebihan kekurangan peluang ancaman
1. Mempunyai dokter spesialis 1. Adanya dokter yang tidak praktik 1. Penambahan jam poliklinik 1. Adanya peningkatan jumlah bed di RS lain
lengkap 2. Jam poliklinik tertentu/ terbatas dalam hari atau baru 2. Kemudahan administrative yang di tawarkan RS
2. Memiliki nama yg baik di jam tertentu. 2. Paket MCU yg lebih lengkap lain ex: pendaftaran yang dapat di akses dengan
3. Turn over karyawan yang tinggi ex: audiometri, spirometri, online
masyarakat
4. Unit intensive yang belum maksimal (SDM dan konseling tata laksana 3. Perkembangan teknologi via WA yg sangat cepat,
3. Lokasi rumah sakit yang strategis peralatan) kegawatan di tempat kerja, jadi sekecil apapun infrmasi yang negative dapat
4. Telah bekerja sama dengan BPJS 5. Pendaftaran pasien masih belum bisa di akses ambulance siaga untuk menyebar dengan cepat
Kesehatan, BPJS TK, asuransi dengan mudah (via online maupun android) kecelakaan kerja. 4. Peraturan pemerintah mengenai no akreditasi, no
swasta dan jasa raharja 3. Pelayanan rehabilitasi medis BPJS
5. Pelayanan cepat dan efisien di rumah (home care) 5. Pemberian fee untuk bidan maupun faskes
4. Hubungan yang baik dengan perujuk yang besar baik untuk pasien umum
bidan maupun faskes perujuk maupun BPJS
(kemudahan dalam merujuk)
5. Luasnya jangkauan wilayah
pelayanan yg mencakup 14
kecamatan.
analisis IE matriks

Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

no Factor strategi internal (IFAS) -3 -2 -1 +1 +2 +3 bobot Nilai x bobot


1 Mempunyai dokter spesialis lengkap +1 0.10 0.10
2 Adanya dokter yang hanya menaruh SIP dan tidak praktek -2 0.08 -0.16
3 Memiliki nama baik dalam masyarakat +3 0.10 0.30
4 Jam poliklinik tertentu/terbatas hanya pada sore hari -3 0.10 -0.20
5 Lokasi rumah sakit yang strategis +3 0.12 0.36
6 Turn over karyawan yang sangat tinggi -3 0.10 -0.30
7 Telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, bpjs TK, asuransi swasta, +2 0.10 0.20
dan jasaraharja
8 Pelayanan cepat dan efisien +3 0.10 0.30
9 Pendaftaran pasien masih belum bisa di akses dengan mudah (via -3 0.08 -0.24
online / android)
10 SDM unit perawatan dan intensive blm maksimal -2 0.07 -0.14
1 +0.12
Langkah Penyusunan Tabel IFAS
a. Masukan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada Tabel IFAS kolom 1. Susun 5 sampai dengan 10 faktor dari kekuatan, kelemahan (Freddy Rangkuti, 2001 : 22)
b. Berikan bobot masing-masing faktor strategis pada kolom 2, dengan skala 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Semua bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi
dari skor total = 1,00 (Diklat Spama, 2000 : 13). Faktor-faktor itu diberi bobot didasarkan pengaruh posisi strategis (Freddy Rangkuti, 2001 : 22)
c. Berikan rating pada kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan skala mulai dari 3 (sangat kuat) sampai dengan 1 (lemah), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kodisi
RS bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai dari 1 sampai dengan 3 dengan membandingkan terhadap rata-rata
pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya jika kelemahan besar sekali (dibanding dengan rata-rata pesaing sejenis) nilainya adalah 1, sedangkan jika
nilai kelemahan rendah/di bawah rata-rata pesaing-pesaingnya nilainya 3.
d. Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya
bervariasi mulai dari 4,0 (menonjol) sampai dengan 1,0 (lemah).
e. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi RS yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana rumah sakit bereaksi
terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan RSIA Selaras ini dengan RS lainnya dalam jenis pelayanan yang sama .

analisis IE matriks
Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)

no Factor strategi eksternal (EFAS) -3 -2 -1 +1 +2 +3 bobot Nilai x bobot


1 Menambahkan jam poliklinik yang tersedia baik pagi maupun sore/ +2 0.10 +0.20
menambah jenis layanan yang baru
2 Paket MCU yang lebih lengkap misalkan dengan EKG, spirometri, +3 0.10 +0.30
audiometri, konseling tata laksana kegawatan di tempat kerja, ambulance
siaga untuk kecelakaan kerja

3 Pelayanan Rehabilitasi medis di rumah (home care) +3 0.06 +0.30

4 Adanya peningkatan jumlah bed di RS lain, -1 0.10 -0.10


5 kemudahan administrative yang di tawarkan di RS lain ex: pendaftaran -3 0.12 -0.36
pasien yg terorganisir dengan waktu tunggu yg singkat serta jam poli
yang akurat (pendsaftaran dapat di akses via android)

6 Perkembangan teknologi via WA sangat cepat, jadi sekecil apapun -2 0.10 -0.20
informasi yang kurang menguntungkan akan menyebar dengan cepat.

7 Peraturan pemerintah mengenai no akreditasi, no BPJS. -1 0.10 -0.10


8 pemberian fee yg lebih besar bagi bidan perujuk -2 0.12 -0.24
9 Hubungan yg sangat baik dengan bidan dan faskes perujuk +3 0.10 +0.30

10 Luasnya jangkauan pelayanan / wilayah jangkauan rumah sakit yang +3 0.10 +0.30
mencakup 14 kecamatan
1 +0.40

Langkah Penyusunan Tabel EFAS


a. Masukan faktor-faktor peluang dan ancaman pada Tabel EFAS, kolom 1. Susun 5 sampai dengan 10 faktor dari peluang dan ancaman (Freddy Rangkuti, 2001 : 22)
b. Berikan bobot masing-masing faktor strategis pada kolom 2, dengan skala 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Semua bobot tersebut jumlahnya tidak
melebihi dari skor total = 1,00 (Diklat Spama, 2000 : 13). Faktor-faktor itu diberi bobot didasarkan pada dapat memberikan dampak pada faktor strategis.
c. Berikan rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan skala mulai dari 3 (sangat kuat) sampai dengan 1 (lemah), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kodisi bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori peluang) diberi nilai dari 1 sampai dengan 3 dengan membandingkan dengan rata-rata
pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya, jika ancaman besar sekali (dibanding dengan rata-rata pesaing sejenis) nilainya adalah 1, sedangkan
jika nilai ancaman kecil/di bawah rata-rata pesaing-pesaingnya nilainya 3
d. Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya
bervariasi mulai dari 3,0 (menonjol) sampai dengan 1,0 (lemah).
e. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi RSIA SELARAS yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana
Rumah sakit bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan RSIA Selaras ini dengan RS lainnya dalam kelompok
wisata yang sama.
Keterangan:
1) Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini memandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang di berikan adalah progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap
sehingga sangat di mungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
2) Kuadran II (positif, negative)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang di berikan adalah diversifikasi strategi, artinya
organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga di perkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputa bila hanya
bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi di sarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
3) Kuadran III (negative, positif)
Psisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang di berikan adalah ubah strategi, artinya organisasi di sarankan untuk
mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama di khawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
4) Kuadran IV (negative, negative)
Psisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang di berikan adalah strategi bertahan, artinya kondisi internal
organisasi berada pada pilihan dilematis. Leh karenanya organisasi di sarankan untuk menggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin
terperosk. Strategi ini di pertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

Di manakah posisi RSIA Selaras?


Titik kuadran RSIA selaras berada pada (+0,12) dan (+0.40) di Kuadran I
Strategi yang dapat di ambil adalah:
1. Rumah sakit dapat melakukan kegiatan dalam bentuk tunggal berupa pelayanan kesehatan pada lingkungan rumah sakit. Pola ini bersifat konservatif dengan resiko kecil.
Kekuatannya berfokus kepada satu pelayanan baru dengan tidak melakukan pengembangan usaha baru yang membutuhkan energy dan resiko tinggi. Contoh: penambahan
poli pagi/ siang, pembukaan pelayanan tumbuh kembang anak, pelayanan home care, hingga penambahan jenis pelayanan pemeriksaan laboratorium maupun radiologi.
Kelemahannya adalah konsentrasi pada usaha tunggal memiliki kelemahan apabila terdapat peluang tetapi tidak di manfaatkan. Sebagai contoh, peluang untuk melakukan
pengembangan pendidikan perawat di lakukan oleh pihak lain. misalnya: Kenapa kita tidak membuat kursus unit intensive sendiri buat RS kita dan bisa di ikuti RS yang
lain?
2. pengembangan aktifitas bisnis baru yang masih terkait dengan satu atau lebih bisnis rumah sakit yang di jalani saat ini.pada umumnya keterkaitan ini di dasarkan pada
penggunaan teknologi pelayanan rumah sakit, pemasaran dan bahan-bahan pendukung di rumah sakit Ex: poliklinik kecantikan

Anda mungkin juga menyukai