Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan dan berkaitan erat dengan
kepuasan pekerja dan performansi pekerjaan. Sedangkan menurut Robbin
(2006) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan
sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk
tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu
untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Pada umumnya seseorang
bekerja karena tuntutan kebutuhan. Setiap orang bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari, sehingga tujuan utama bekerja adalah
memperoleh upah atau gaji yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Demikian juga karyawan, karyawan bekerja
karena didorong oleh keinginannya, yaitu untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya. Karyawan mengharapkan memperoleh balas jasa yang sesuai
dengan apa yang telah dikerjakannya. Dengan adanya balas jasa yang
diterima karyawan, diharapkan karyawan akan termotivasi untuk bekerja
dengan baik (Robbin SP, 2006).
Beban kerja adalah sejumlah proses atau kegiatan yang harus
diselesaikan oleh pekerja dalam jangka waktu tertentu. Apabila seseorang
pekerja mampu mnyelesaikan dan menyesuaikan diri terhadap sejumlah
tugas yang diberikan, maka hal tersebut tidak menjadi suatu beban kerja.
Namun, jika pekerja tidak berhasil maka tugas dan kegiatan tersebut
menjadi suatu beban kerja. Beban kerja adalah volume dari hasil kerja atau
catatan tentang hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan volume yang
dihasilkan oleh sejumlah pegawai dalam suatu bagian tertentu (Moekijat,
2004). Usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan, diantaranya adalah
dengan memperhatikan beban kerja, baik itu beban kerja fisik maupun
beban kerja mental. Pemberian beban kerja yang efektif perusahaan dapat
mengetahui sejauh mana karyawannya dapat diberikan beban
kerja yang maksimal dan sejauh mana pengaruhnya terhadap kinerja
perusahaan itu sendiri, karena beban kerja sangat penting bagi sebuah
perusahaan.
Kepuasan kerja adalah krisis utama bagi semua organisasi, tidak
perduli apakah organisasi public atau swasta bak di Negara-negara yang
berkembang atau Negara-negara yang terbelakang. (Rehman, et al., 2013).
Kepuasan kerja dicatat sebagai estimasi atas pekerjaannya dan situasi
kerjanya, lebih lanjut kita dapat menggambarkan apa yang dirasakan
secara positif atau negative tentang aspek intrinsic dan atau ekstrinsik dari
pekerjaan seseorang. Dengan kata sederhana adalah tentang bagaimana
perasaan karyawan tentang berbagai aspek pekerjaan. (Basher and Ramay,
2008). Karena pekerjaan terdiri dari berbagai aspek, kepuasan kerja sering
dikonseptualisasikan sebagai konstruk multidimensi yang terdiri dari
banyak elemen, biasanya disebut aspek kepuasan kerja. (Singh and
Pandey, 2004). Kepuasan kerja telah didefinisikan oleh para peneliti
2
Universitas Esa Unggul
3
Universitas Esa Unggul
merasa sejahtera, maka pegawai akan bekerja dengan baik, sehingga dapat
meningkatkan kinerjanya. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu kerja yang menantang, ganjaran yang pantas, kondisi kerja
yang mendukung, rekan kerja yang mendukung, kesesuaian pribadi
dengan pekerjaan (Robbin, S. P, 2012)
Kinerja mempunyai arti penting bagi karyawan, adanya penilaian
kinerja berarti karyawan mendapat perhatian dari atasan, disamping itu
akan menambah gairah kerja karena dengan penilaian kinerja ini mungkin
karyawan yang berprestasi dipromosikan, dikembangkan dan diberi
penghargaan atas prestasi, sebaliknya karyawan yang tidak berprestasi
mungkin akan didemosikan. Kinerja adalah hasil seseorang secara
keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas, seperti
standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Berhasil tidaknya
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi akan dipengaruhi oleh kinerja
para karyawan itu sendiri (Rivai, 2009). Suatu organisasi harus memiliki
kinerja yang baik untuk tetap eksis dan unggul dalam persaingan. Kinerja
merupakan indikator dari baik buruknya keputusan manajemen dalam
pengambilan keputusan. Kinerja yang baik dapat membantu organisasi
mendapatkan keuntungan, begitu juga sebaliknya jika kinerja turun maka
dapat merugikan organisasi. Kinerja adalah seperangkat indikator
finansial dan non finansial yang menawarkan informasi mengenai tingkat
pencapaian tujuan dan hasil (Sofjan A, 2016). Kinerja suatu perusahaan
sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berada di dalamnya.
Sumber daya manusia (karyawan) merupakan unsur strategis dalam
menentukan sehat tidaknya suatu perusahaan. Pengembangan sumber daya
manusia yang terencana dan berkelanjutan merupakan kebutuhan mutlak
bagi masa depan perusahaan. Manajemen dituntut mengembangkan cara
baru dalam mempertahankan karyawan pada produktifitasnya yang tinggi
serta mengembangkan potensinya agar memberikan kontribusi maksimal
pada perusahaan (Hasibuan Malayu SS, 2012). Rasa tanggung jawab
karyawan sangat diperlukan untuk meraih tujuan pekerjaan, dan hal itu
bisa terwujud dengan memenuhi kondisi berikut, yaitu tujuan pekerjaan
harus dinyatakan dengan jelas dan karyawan harus diberikan kebebasan
sebesar mungkin melalui cara dan metode yang dapat mereka gunakan
untuk mencapai tujuan tersebut. Namun bukan berarti karyawan bebas
melakukan segala sesuatu sesuai kehendaknya, melainkan karyawan bebas
merencanakan dan menggunakan cara sebanyak-banyaknya dalam
melakukan pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan masih berada di
dalam batasan yang wajar (Hasibuan Malayu SS, 2012). Kinerja diartikan
sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
karyawan dalam kemampuan melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan
4
Universitas Esa Unggul
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah diperlukannya upaya
untuk menilai apakah pengelolahan Rumah Sakit yang ditetapkan oleh
Perusahaan sudah memadai?
1) Apakah motivasi kerja, beban kerja dan kepuasan kerja berpengaruh
secara parsial terhadap kinerja karyawan.
2) Apakah motivasi kerja, beban kerja dan kepuasan kerja secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
3) Variable apakah yang berpengaruh paling dominan terhadap kinerja
karyawan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang
telah diuraikan di atas, maka permasalahan ini dibatasi pada Motivasi,
beban kerja dan Kepuasan kerja serta kinerja yang diterapkan pada Rumah
Sakit yang belum optimal sehingga terdapat beberapa pegawai yang
kinerjanya masih rendah.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh Motivasi terhadap kinerja karyawan?
2. Apakah ada pengaruh Motivasi terhadap kepuasan kerja?
5
Universitas Esa Unggul
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja
karyawan.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi terhadap kepuasan
kerja.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh beban kerja terhadap kinerja
karyawan.
5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi, kepuasan kerja, dan
beban kerja secara bersamaan terhadap kinerja karyawan.
6. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi, kepuasan kerja,
dan beban kerja secara bersamaan terhadap kinerja karyawan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengelolaan
rumah sakit dalam kaitannya dengan budaya organisasi atau budaya
perusahaan.
b. Bagi Instansi
Sebagai kritik dan saran bagi Rumah Sakit tempat penelitian
dilaksanakan.