KASUS ENRON Dan KAP ARTHUR ANDERSEN Post
KASUS ENRON Dan KAP ARTHUR ANDERSEN Post
a. kasus ini saya mengatakan now!get the best info about your search
on mengatakanwww.fooffa.comclick herexad by safeweb kutip dari
sebuah blog yang diposkan oleh dr. dedi kusmayadi, se., m.si., ak di
04:47
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi dari masalah ini adalah Bagaimana Kasus Enron dilihat dari
Perspektif Etika Bisnis dan Profesional Akuntan beserta implikasinya.
C. Pembahasan Masalah
Menurut teori fraud ada 3 komponen utama yang menyebabkan orang
melakukan kecurangan, menipulasi, korupsi dan sebangsanya (prilaku
tidak etis), yaitu opportunity; pressure; dan rationalization, ketiga hal
tersebut akan dapat kita hindari melalui meningkatkan moral, akhlak,
etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena kita meyakini bahwa
tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap
kepercayaan publik (public trust). Praktik bisnis Enron yang
menjadikannya bangkrut dan hancur serta berimplikasi negatif bagi
banyak pihak.Pihak yang dirugikan dari kasus ini tidak hanya investor
Enron saja, tetapi terutama karyawan Enron yang menginvestasikan
dana pensiunnya dalam saham perusahaan serta investor di pasar modal
pada umumnya (social impact). Milyaran dolar kekayaan investor
terhapus seketika dengan meluncurnya harga saham berbagai
perusahaaan di bursa efek. Jika dilihat dari Agency Theory, Andersen
sebagai KAP telah menciderai kepercayaan dari pihak stock holder atau
principal untuk memberikan suatu fairrness information mengenai
pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban amanah dari
principal. Pihak agent dalam hal ini manajemen Enron telah bertindak
secara rasional untuk kepentingan dirinya (self interest oriented) dengan
melupakan norma dan etika bisnis yang sehat. Lalu apa yang dituai oleh
Enron dan KAP Andersen dari sebuah ketidak jujuran, kebohongan atau
dari praktik bisnis yang tidak etis? adalah hutang dan sebuah kehancuran
yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses
peradilan dan tuntutan hukum.
C. Kasus ini juga berdampak di Indonesia, seperti yang saya kutip dari
Jum’at, 05 April 2002 | 10:27 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta dengan
judul “Arthur Andersen Indonesia Belum Terpengaruh Enron”.
Berikut adalah kutipan dari artikel tersebut :
TEMPO Interaktif, Jakarta:Prasetio, Utomo & Co, member akuntan
publik Arthur Andersen di Indonesia, belum mendapat pengaruh
bangkrutnya Enron. Country Managing Partner Arthur Andersen
Indonesia, Soemarso Slamet Rahardjo, di kantornya, Jumat (5/4), juga
mengatakan akan mengikuti kantor pusat berkaitan dengan soal merger.
“Kami tetap bekerja seperti biasa tanpa gangguan, dengan dukungan
infrastruktur dan administratif penuh dari jaringan global maupun
regional Andersen Worldwide,” katanya.
E. Simpulan
Dari kasus tersebut bisa saya simpulkan bahwa Enron dan KAP Arthur
Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi pedoman
dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Mungkin saja
pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron,
tetapi akhirnya dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan
Enron dan KAP Arthur Andersen. Dalam kasus ini, KAP yang
seharusnya bisa bersikap independen tidak dilakukan oleh KAP Arthur
Andersen. Karena perbuatan mereka inilah, kedua-duanya menuai
kehancuran dimana Enron bangkrut dengan meninggalkan hutang
milyaran dolar sedangakn KAP Arthur Andersen sendiri kehilangan
keindependensiannya dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP
tersebut, juga berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP Arthur
Andersen dimana mereka menjadi sulit untuk mendapatkan pekerjaan
akibat kasus ini. Kesimpulan yang bisa diambil dar ketiga sumber yang
saya kutip kurang lebih sama seperti yang saya simpulkan.
Salah satunya adalah kesimpulan yang saya kutip dari blog yang
Diposkan oleh Dr. Dedi Kusmayadi, SE., M.Si., Ak di 04:47 yang berisi
sebagai berikut :
• Pihak manajemen Enron telah melakukan berbagaimacam pelanggaran
praktik bisnis yang sehat melakukan (Deception, discrimination of
information, coercion, bribery) dan keluar dari prinsif good corporate
governance.Akhirnya Enron harus menuai suatu kehancuran yang tragis
dengan meninggalkan hutang milyaran dolar.
• KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya menjungjung tinggi
independensi, dan profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode
etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi maupun
masyarakat diantaranya melalui Deception, discrimination of
information, coercion, bribery. Akhirnya KAP Andersen di tutup
disamping harus mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum.