PENDAHULUAN
Potensi berupa akal ini diberikan oleh Allah SWT agar manusia senantiasa
berada di jalan yang benar, mematuhi perintah Allah SWT dan menninggalkan
larangannya. Namun manusia juga diberikan nafsu yang dapat digoda atau
dipengaruhi oleh setan untuk melakukan tindakan tercela seperti meninggalkan
larangan Allah SWT dan melakukan dosa. Dua potensi berupa akal dan nafsu ini
harus bisa dikendalikan oleh manusia itu sendiri, agar terciptanya tujuan hidup
manusia di muka bumi yaitu menjalankan perintah Allah SWT.
1. Mengetahui bagaimana sifat yang dimiliki oleh manusia sebagai salah satu
makhluk ciptaan Allah SWT.
2. Mengetahui apa perbedaan dan persamaan yang dimiliki oleh manusia
terhadap makhluk Allah SWT yang lain.
Namun, diantara sifat-sifat yang dimiliki oleh manusia, ada sifat-sifat yang baik
dan sifat-sifat yang buruk. Hal ini terdapat dalam al-Quran, namun
penyampaiannya tidak sepenggal kata melainkan berupa perintah-perintah.
Contohnya:
1. Berlaku ikhlas
Manusia dituntut oleh Allah untuk berlaku ikhlas menandakan bahwa
manusia memiliki sifat ikhlas seperti halnya dalam firman Allah yang
artinya: “Tidaklah diperintahkan mereka melainkan supaya mereka
meyembah Allah dengan mengikhlaskan agama karenaNya dengan
menjauhi kesesatan”(QS.Al-Bayyinah ayat 5)
2. Berlaku adil
Kita sebagai umat manusia harus bersikap adil kepada sesame manusia.
Tidak ada yang diutamakan dan diistimewakan. Hal ini terdapat dalam
surah yang Artinya: “Dan aku diperintahkan agar melakukan keadilan di
antara kamu’” (QS.Asy-Syura ayat 15)
3. Memenuhi janji
Sebagai umat manusia, kita sering berjanji. Jika kita berjanji terhadap
sesame kita harus memenuhi janji kita supaya kita tidak tergolong ke
dalam orang munafik. Allah berfirman yang Artinya: “Hai orang-orang
beriman sempurnakanlah janji” (QS.Al-Maidah ayat 1)
4. Memuji orang-orang yang berbuat baik
Perkataan setiap muslim akan berdampak pada orang lain dan juga diri
kita sendiri. Begitu juga perbuatan. Kita harus selalu berbuat baik dan juga
berkata baik supaya kita menjadi makhluk allah sebaik baiknya. Dalam al-
quran dijelaskan yang Artinya: “Sesungguhnya orang beriman dan berbuat
baik,mereka itulah sebaik-baik makhluk”(QS.Al-Bayyinah ayat 7)
Para ulama telah mengemukakan pula berdasar Al-Qur’an sifat-sifat baik dengan
istilah sifat-sifat terpuji,antara lain :
a.Cinta
b.Belas kasih
c. Sabar
d. Jujur
Dan sebagainya.
1. Lemah
Sebagai manusia kita tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan. Salah
satunya adalah kita tidak bisa selalu kuat setiap waktu. Dalam al-quran
dijelaskan bahwa yang Artinya: “Dan diciptakan manusia bersifat
lemah”(QS.An-nisa’ayat 28)
2. Keluh kesah
Kita sebagai umat manusia harus selalu bersemangat dan terus berusaha.
Kadang manusia pun sering menyesal dan berkeluh kesah dalam usahanya.
Allah pun berfirman yang Artinya: “Sesungguhnya manusia itu diciptakan
berkeluh kesah”(QS.Al-Maarij ayat 19)
4. Pembantah
Manusia dibedakan menjadi manusia yang taat dalam artian menyetujui
ada yang ingkar dalam artian membanah. Dan manusia sering membantah
atas peraturan yang ada. Allah berfirman yang Artinya: “Dan adalah
manusia itu banyak bantahan”(QS.Al-Kahfi ayat 54)
5. Melewati batas
Manusia dianjurkan oleh allah untuk selalu bersabar atas cobaan yang
diterimanya. Seberat apapun cobaan yang diterima kita harus teta bersabar
sesuai dengan anjuran nabi. Sebaliknya manusia sering kali melewati batas
kesabaran dan melakukan tindakan yang tidak dianjurkan oleh alllah,
sesuai dengan firman-Nya yang Artinya: “Tidak sekali-kali tidak!
Sesungguhnya manusia itu benar-benar melewati batas”(QS. Al-Alaq ayat
6-7)
Para ulama telah mengemukakan pula berdasar Al-Qur’an sifat-sifat baik dengan
istilah sifat-sifat Madzmumah,antara lain :
a.Khianat
b.Iri hati
c. Dusta
d. Pemarah
Dan sebagainya.
Awal mulainya manusia malaikat dan setan merupakan hambal allah yang
taat beribadah. Sampai saat di mana tuhan menyuruh malaikat dan setan untuk
menyembah Adam karena dia menjadi khalifah di bumi ini. Namun, hanya
malaikat yang bersedia taat kepada adam sedangkan setan menolaknya. Dalam al-
quran surah al-baqarah yang artinya, “ingatlah ketika kami berkata kepada
malaikat, ‘tunduklah kamu kepada adam.” Maka malaikat pun tunduk kepada
adam, kecuali iblis(setan), enggan ia, serta sombong , aka adalah ia termasuk
kedalam orang –orang yang kafir.”
Setan di bumi ini memiliki tugas untuk menggoda umat manusia untuk
berbuat maksiat dan masuk ke dalam neraka. Hal ini dibuktikan dengan ia
menggoda nabi adam untuk memakan buah kuldi. Padahal nabi adam telah
dilarang oleh allah untuk memakannya. Dalam al-quran surah al-baqarah 35 yang
artinya,” hai adam! Tinggalah kamu, berserta isterimu di dalam syurga, dan
makanlah kamu berdua dari padanya dengan senang hati, mana saja yang kamu
kehendaki. Tetapi janganlah kamu mendekati pohon kuldi ini, karena nanti kamu
menjadi orang yang aniaya.”
Namun iblis terlanjur benci dan memusuhi adam sehingga dia
menggodanya dengan kata-kata manis dan akhirnya dia memakan buah kuldi
tersebut. Nasi telah menjadi bubur. Adam mendapat murka dari allah karena
larangannya dilanggar. Penyesalan pun datang. Mereka telah diusir dari syurga.
Walapun demikian allah tetap menerima taubatnya karena sesungguhnya allah
maha pengampun, maha penyayang.
Dari cerita diatas kita bisa menyimpulkan bahwa manusia dan setan saling
berdekatan. Setan berusaha menggoda manusia dan seharusnya manusia tidak
tergoda dan tetap beribadah kepada allah. Sebagai umat manusia kita pasti tidak
mau disamakan dengan sifat syetan. Namun dalam perkembangan kehidupan saat
ini hal itu tidak bisa dipungkiri lagi. Kita sering berbuat layaknya syetan dan tidak
patuh akan perintah allah yang seharusnya kita patuhi. Berikut perbandingan
manusia dengan setan secara umum :
Jin merupakan makhluk yang diciptakan dari nar (api) berbeda dengan
manusia selain itu jin tidak dapat dilihat secara langsung oleh manusia karena jin
memiliki alam yang berbeda dari manusia. Jin dapat berpindah dengan cepat dari
suatu tempat ke tempat lain, jin merupakab makhluk yang tertutup (ijtina’)
disampaikan dalam surah Al-A’raf ayat 27. Sebagai makhluk yang ijtina’ ia dapat
menembus bahkan masuk kedalam objek lain baik makhluk hidup maupun
bendamati untuk mengganggu pemikiran atau membuat tipu daya terhadap
manusia. Manusia dapat bekerjasama dengan jin, bahkan memerintahkan nya
sperti halnya nabi Sulaiman a.s diberi kemampuan oleh Allah SWT untuk dapat
menaklukkan bangsa Jin (QS An-Naml: 39-40) namun, hanya dengan izin Allah
lah kita dapat memerintah bangsa jin.
Dibandingkan dengan manusia ternyata terdapat beberapa persamaan dan
perbedaan antara jindan manusia diantaranya dalam hal penciptaan, fisik, hingga
kemapuan gerak. Perbedaan dan persamaan dijelaskan dalam tabel berikut.
Selain apa yang ada di tabel, jin juga tidak mempunyai mukjizat seperti halnya
rasul Allah. Salah satu mukjizat yang ada pada rasul adalah Al-Quran dan bangsa
Diantara perbedaan yang ada ternyata ada kesamaan. Tujuan dari penciptaan jin
dan manusia itu sendiri seperti disebutkan dalam firman Allah yang artinya: “Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepadaKu”.
(Adz-Dzariat: 56). Dari ayat tersebut maka jin sama seperti manusia sebagai
makhluk yang mukhallaf (dibebani) untuk menyembah kepada Allah. Jin juga
memiliki kemampuan untuk memilih jalan yang terbaik baginya serta dapat saling
Hasyim, Umar. 1985. Syetan Sebagai Tertuduh. PT. Bina Ilmu. Surabaya.