Anda di halaman 1dari 2

NAMA : M.

ADITYA SAPUTRA
KELAS : VIII A
MT. PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

DEFINISI TERJADINYA HUJAN

Hujan merupakan salah satu bentukan dari proses presipitasi. Hujan juga merupakan
salah satu proses dari siklus hidrologi. Berbagai macam jenis hujan ini disebabkan oleh
beberapa faktor yang berbeda. Terdapat 3 jenis hujan yang terjadi di Indonesia, yaitu hujan
frontal, hujan orografis dan hujan zenith. Proses terjadinya hujan pada ketiga jenis ini pun
berbeda.
a) Hujan frontal terjadi karena adanya pertemuan antara angin musim panas yang
membawa uap air lembab dan udara yang bersuhu rendah. Biasanya pertemuan
kedua perbedaan massa tersebut terjadi di bidang front, yaitu salah satu tempat
yang mudah akan terjadinya proses kondensasi dan pembentukan awan.
b) Hujan orografis terjadi di wilayah pegunungan atau tempat yang memiliki ketinggian
wilayah yang tinggi. Proses terjadinya hujan ini adalah adanya uap air yang terbawa
ke wilayah pegunungan bertemu dengan massa udara yang bersuhu rendah sehingga
terjadi pengembunan dan membentuk awan. Setelah awan jenuh, hujan pun turun.
c) Hujan zenith atau yang biasa dikenal dengan hujan konveksi. Hujan ini terjadi di
sekitar garis khatulistiwa guys! Hujan konveksi terjadi karena adanya pertemuan
angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara sehingga membentuk gumpalan
yang naik secara vertikal karena terkena pemanasan oleh matahari. Hal ini
menyebabkan suhu di sekitar menjadi turun dan massa awan semakin bertambah.
Sesampainya pada titik jenuh, hujan pun turun.
Proses terjadinya hujan berawal dari sinar matahari yang membawa energi panas
menyebabkan adanya proses evaporasi. Dalam proses evaporasi, air yang berada di bumi
(laut, danau, sungai serta badan air lainnya) menguap karena panas tersebut lalu
menghasilkan uap-uap air. Uap-uap air terangkat ke udara dan mengalami proses
kondensasi.
Dalam proses kondensasi, uap-uap air berubah menjadi embun yang diakibatkan
oleh suhu di sekitar uap air lebih rendah daripada titik embun air. Suhu udara yang semakin
tinggi membuat titik-titik dari embun semakin banyak dan memadat lalu membentuk
menjadi awan. Adanya perbedaan tekanan udara di langit menyebabkan pergerakan udara
atau yang biasa kita kenal dengan angin. Angin menggerakan awan yang membawa butir-
butir air menuju tempat dengan suhu yang lebih rendah. Awan-awan yang terkumpul
bergabung menjadi awan besar yang berwarna kelabu (proses ini dinamakan koalensi).

Ketika hujan akan berlangsung pertanda yang timbul yaitu diantaranya banyak angin
dan langit terlihat mendung kemudian seketika butir-butir yang ada di langit jatuh,
penyebabnya yakni ada dua, pertama karena kondisi awan sudah jenuh atau dengan kata
lain sudah tidak sanggup menampung air lagi. Kedua adalah karena butir-butir air tertarik
oleh adanya gaya gravitasi. Oleh karena itu butir-butir air jatuh menjadi hujan.
Ketika air hujan mulai jatuh ke daratan, tidak semua airnya jatuh sampai ke
permukaan. Ada sebagian air yang menguap kembali ke atas menuju awan karena air
menembus lapisan atmosfer yang lebih hangat di bawahnya maka ada beberapa butir air
yang menguap. Selama air membuat kondisi awan jenuh, maka hujan akan terus
berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai