Anda di halaman 1dari 27

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MOBILISASI DAN PENCEGAHAN

STROKE BERULANG DI RUANGAN NEUROLOGI RSUD


Dr.MUHAMMAD ZEIN PAINAN TAHUN 2019

Di susun oleh :
Kelompok II

1. Adwilson Martoni 8. Nelva Endrayeni


2. Ariyanti 9. Nelva Rosa
3. Anif Indra 10. Respolita
4. Elpi Susanti 11. Sri Apsiah Purawanti
5. Fismawati 12. Trie Febby Eryanti
6. Mila Afrianti 13. Widya Sapta Prima Sari
7. Nurleni 14. Yanti Samra

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SYEDZA SAINTIK
PADANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik / masalah : Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang


2. Tempat : Ruangan Neurologi RSUD Dr.M.Zein Painan
Hari/Tanggal : Jumat, 11 Oktober 2019
4. Waktu : 10.30-11.10 WIB
5. Sasaran : Keluarga pasien yang menderita Stroke

A. Latar Belakang

Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada

pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga akibat

penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah tersebut, bagian otak

tertentu berkurang bahkan terhenti suplai oksigennya sehingga menjadi rusak

bahkan mati. Akibatnya timbullah berbagai macam gejala sesuai dengan

daerah otak yang terlibat, seperti wajah lumpuh sebelah, bicara pelo (cedal),

lumpuh anggota gerak, bahkan sampai koma dan dapat mengancam jiwa

(Mediskus, 2013).

Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

tahun. Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian

ketiga setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Depkes RI (2007)

melaporkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian yang utama di

rumah sakit disamping itu stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan

nomor satu didunia ( Pinzon & Asanti, 2010).

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya

serangan berulang atau kekambuhan pada penderita stroke adalah dengan

menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini. Pengendalian faktor-faktor


resiko secara optimal harus dijalankan, melakukan kontrol secara rutin,

mengkonsumsi makanan yang sehat serta konsumsi obat, tidak merokok, dan

harus mengenali tanda-tanda dini stroke ( Wardhana, 2011).

Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya stroke berulang maka

pengetahuan keluarga dan pasien perlu ditingkatkan, agar berbagai faktor

resiko yang dapat menimbulkan kejadian stroke berulang dapat dicegah atau

dihindari, salah satunya melalui penyuluhan kesehatan. Sekitar 90 % pasien

stroke mengalami kelemahan pada anggota gerak. Pemulihan pasien stroke

dapat dilakukan dengan mobilisasi sedini mungkin dalam rangka mencegah

kekakuan sendi dan mengembalikan kemampuan klien secara fisik.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara pada

keluarga pasien stroke di ruangan syaraf, dari 10 yang di wawancarai, 6

diantaranya karena adanya faktor resiko hipertensi, 4 diantaranya karena

kebiasaan gaya hidup seperti merokok. Maka dari itu, kami akan memberikan

penyuluhan tentang “Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang “ di

ruangan syaraf RSUD Dr. M. Zein Painan.

B. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan stroke berulang

diharapkan keluarga pasien dapat memahami konsep tentang mobilisasi

pasien stroke dan pencegahannya.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan tentang diare diharapkan audiens dapat:

a. Menyebutkan Pengertian Stroke

b. Menyebutkan Penyebab Penyakit Stroke


c. Menjelaskan mobilisasi pada pasien stroke

d. Menyebutkan Cara Pencegahan Stroke Berulang

C. Pokok Bahasan

Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang

D. Sub Pokok Bahasan

a. Pengertian Stroke

b. Penyebab Stroke

c. Mobilisasi pasien stroke

d. Cara Pencegahan Stroke Berulang

E. Metode

a. Ceramah

b. Diskusi dan tanya jawab

c. Demonstrasi

F. Media dan Alat

a. Laptop

b. Infocus

c. Leaflet

G. Materi : Terlampir

H. Pengorganisasian

Penanggung jawab :DR.Ns. Putri Handayani,M.Kep

Ns. Riri Afriani, S.Kep

Moderator :Nelva Roza,S.Kep

Penyaji :Trie Febby Eryanti,S.Kep

Fasilitator : 1.Widya Sapta Primasari,S.Kep

2.Sri Apsiah Purwantini,S.Kep


3. Fismawati,S.Kep

4.Yanti Samra,S.Kep

5.Ariyanti,S.Kep

6. Respolita,S.Kep

7. Nelva Endrayeni,S.Kep

8. Nuraini,S.Kep

9.Anif Indra,S.Kep

10. Adwilson Matroni,S.Kep

11.Elpi Susanti,S.Kep

Observasi : Mila Afrianti,S.Kep

Tugas dan tanggung jawab organisasi :

1. Moderator

Membuka acara, bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan

pencegahan stroke berulang, mengarahkan diskusi pada hal-hal yang terkait pada

tujuan diskusi, serta memicu peserta untuk berperan aktif.

2. Penyaji

Bertanggung jawab dalam memberikan penyuluhan dengan menggunakan bahasa

yang mudah dipahami peserta penyuluhan

3. Fasilitator

Memotivasi peserta untuk aktif berperan serta dalam diskusi, baik dalam

mengajukan usulan, pertanyaan, ataupun memberi jawaban.


4. Observer

Mengamati jalannya kegiatan pertemuan, membuat catatan kecil tentang hal-hal

yang penting dari kegiatan tersebut dan mengevaluasi hasil pelaksanaan

penyuluhan.

I. Setting Tempat

Keterangan :

= Audiens

= Observer

= Fasilitator

= Penyaji

= Moderator
J. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan

a. Mengucapkan salam a. Memperhatikan

b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan

c. Menjelaskan topik penyuluhan c. Memperhatikan

d. Menjelaskan tujuan d. Memperhatikan

e. Membuat kontrak waktu dan minta kerja e. Memperhatikan

sama dengan audiens

2 25 Pelaksanaan a. Menjelaskan
Menit
a. Menggali pengetahuan peserta tentang

pengertian penyakit stroke


b. Memperhatikan
b. Memberikan Reinforcement positif pada

peserta yang menjelaskan


c. Mendengarkan
c. Menjelaskan pengertian penyakit stroke

d. Menggali pengetahuan peserta tentang


d. Memperhatikan
penyebab stroke

e. Memberi reinforcemen positif pada


e. Menjelaskan
peserta yang menjelaskan penyakit

f. Menjelaskan penyebab penyakit stroke


f. Mendengarkan
g. Menggali pengetahuan peseta tentang

mobilisasi pada pasien stroke


g. Memperhatikan
h. Memberi reinforcement positif pada

peserta yang menjelaskan


h. Mendengarkan
i. Menjelaskan mobilisasi pada stroke
j. Menggali pengetahuan klien tentang cara i. Memperhatikan

pencegahan stroke berulang

k. Memberi reinforcement positif pada j. Menjelaskan

peserta yang menjelaskan pencegahan

l. Menjelaskan cara pecegahan stroke k. Mendengarkan

berulang

m. Mendemonstrasikan tentnag mobilisasi l. Memperhatikan

(latihan gerak sendi)

n. Memberikan kesempatan pad peserta m. Mendengarkan

untuk bertanya

n. Memperhatikan

3 5 Penutup a. Menjawab
Menit a. Mengevaluasi atau menanyakan kembali
disampaikan
materi yang telah dipertanyakan pada

peserta
b. Memperhatikan
b. Menyimpulkan kembali materi yang telah

disampaikan

c. Memberikan motivasi kepada keluarga c. Memperhatikan

agar selalu optimis dalam merawat

anggota keluarga yang menderita stroke

d. Memberi salam penutup


d. Menjawab salam

K. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur

a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana


b. Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan

c. Tempat dan media serta alat sesuai rencana

d. Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan

2. Evaluasi Proses

a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan

b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

c. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan

d. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan

sampai selesai

e. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan

berjalan

3. Evaluasi Hasil Peserta mampu :

a. Menyebutkan pengertian stroke

b. Menyebutkan penyebab penyakit stroke yang dapat dikontrol dan yang

tidak dapat dikontrol

c. Menjelaskan tentang mobilisasi pasien stroke

d. Menyebutkan cara pencegahan stroke berulang

L. Penutup

Setelah kegiatan penyuluhan ini dilakukan, diharapkan keluarga pasien

stroke di ruang syaraf RSUD Dr. M. Zein Painan dapat mengetahui dan

melaksanakan mobilisasi pada pasien stroke sehingga dapat membantu dalam

pemulihan pasien stroke dan cara pencegahan terjadinya stroke berulang.


DAFTAR PUSTAKA

Purwanti dan Arina. 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke. Kartasura:FIK

UMS

Smeltzer, Suzanne.(2001). Keperawatan Medikal Bedah.. Jakarta : EGC

STIKES Hang Tuah Surabaya. ROM (Range Of Motion). Diakses dari

www.http://stikes-hang-tuah-ROM-range-of-motion tanggal 23 September

2019

Potter, Patricia A dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental

Keperawatan: Konsep, Proses Dan Praktek. Jakarta: EGC

http://mediskus.com/penyakit/stroke-pengertian-jenis-gejala-stroke. diakses

tanggal 20 September 2019


LAMPIRAN
MATERI

1. Pengertian Stroke

Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan

fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis

baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat

menimbulkan kematian yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran

darah otak. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh

berhentinya suplai darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan

oksigen ini dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan, atau pecahnya

pembuluh darah di otak (Smeltzer, 2010).

2. Faktor Penyebab Stroke

a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol

 Usia

Setiap manusia akan bertambah umurnya, dengan demikian

kemungkinan terjadinya stroke lebih besar. Pada umumnya resiko

terjadinya stroke mulai usia 35 tahun dan meningkat setiap tahunnya.



 Jenis kelamin

Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena serangan stroke

dibanding perempuan.

 Ras/suku bangsa

 Genetik/keturunan
Seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya,

menjadi seseorang yang beresiko tinggi terkena serangan stroke.

b. Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya :

 Hipertensi

 Diabetes mellitus

 Penyakit jantung

 Riwayat stroke sebelumnya

 Merokok

 Kolesterol tinggi

 Obesitas

 Minuman Alkohol
(Purwanti,2008)

3. Mobilisasi Pada Pasien Stroke

Mobilisasi adalah jalan untuk melatih hampir semua otot tubuh untuk

meningkatkan fleksibilitas sendi atau mencegah terjadinya kekakuan pada

sendi.

A. Pelaksanaan mobilisasi dini posisi tidur

Berbaring telentang

- Posisi kepala, leher, dan punggung harus lurus.

- Letakkan bantal dibawah lengan yang lemah/lumpuh secara berhati-

hati, sehingga bahu terangkat keatas dengan lengan agak ditinggikan

dan memutar kearah luar, siku dan pergelangan tangan agak

ditinggikan.

- Letakkan pula bantal di bawah paha yang lemah/lumpuh, dengan posisi

agak memutar ke arah dalam, dan lutut agak ditekuk.


Miring kesisi yang sehat

- Bahu yang lumpuh harus menghadap kedepan

- Lengan yang lumpuh memeluk bantal dengan siku diluruskan

- Kaki yang lumpuh diletakkan didepan

- Dibawah paha dan tungkai diganjal bantal

- Lutut ditekuk

Miring kesisi yang lumpuh/lemah

- Lengan yang lumpuh menghadap kedepan, pastikan bahu pasien tidak

memutar secara berlebihan

- Tungkai agak ditekuk, tungkai yang sehat menyilang di atas tungkai

yang lumpuh/lemah dengan diganjal bantal ( Purwanti,2008)

B. Latihan Gerak Sendi (Range of Motion)

Menurut Purwanti 2008, Latihan gerak sendi ini bertujuan untuk

mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot yang dapat

dilakukan aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien.

Gerakan-Gerakan dalam latihan gerak sendi ini adalah sebagai

berikut:
a. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan

Cara :

- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku

menekuk dengan lengan.

- Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain

memegang pergelangan tangan pasien.

- Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.

Gambar 1. Latihan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan

b. Fleksi dan Ekstensi Siku

Cara :

- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak

mengarah ke tubuhnya.

- Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya mendekat

bahu.

- Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.


Gambar 2. Latihan fleksi dan ekstensi siku

c. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah

Cara :

- Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku

menekuk.

- Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang

tangan pasien dengan tangan lainnya.

- Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhinya.

- Kembalikan ke posisi semula.

- Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadap

ke arahnya.

- Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 3. Latihan pronasi dan supinasi lengan bawah


d. Pronasi Fleksi Bahu

Cara :

- Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.

- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan

pasien dengan tangan lainnya.

- Angkat lengan pasien pada posisi semula.

Gambar 4. Latihan pronasi fleksi bahu

e. Abduksi dan Adduksi Bahu

Cara :

- Atur posisi lengan pasien di samping badannya.

- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan

pasien dengan tangan lainnya.

- Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah perawat

(Abduksi)

- Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)

- Kembalikan ke posisi semula.


Gambar 5. Latihan abduksi dan adduksi bahu

f. Rotasi Bahu
Cara :

- Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk.

- Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku dan

pegang tangan pasien dengan tangan yang lain.

- Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur,

telapak tangan menghadap ke bawah.

- Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.

- Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur,

telapak tangan menghadap ke atas.

- Kembalikan lengan ke posisi semula.

Gambar 6. Latihan rotasi bahu


g. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari

Cara :

- Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tang lain

memegang kaki.

- Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah

- Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.

- Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 7. Latihan fleksi ekstensi jari

h. Infersi dan efersi kaki

Cara :

- Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang

pergelangan kaki dengan tangan satunya.

- Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki

lainnya.

- Kembalikan ke posisi semula

- Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain.

- Kembalikan ke posisi semula.


Gambar 8. Latihan infersi dan efersi kaki

i. Fleksi dan ekstensi pergelangan Kaki


Cara :

- Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu

tangan yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.

- Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada pasien.

- Kembalikan ke posisi semula.

- Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.

Gambar 9. Latihan fleksi dan ekstensi kaki


j. Fleksi dan Ekstensi lutut
Cara :

- Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien

dengan tangan yang lain.

- Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.

- Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.

- Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke

atas.

- Kembali ke posisi semula.

Gambar 10. Latihan fleksi ekstensi lutut

k. Rotasi pangkal paha

Cara :

- Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan

yang lain di atas lutut.

- Putar kaki menjauhi perawat.


- Putar kaki ke arah perawat.

- Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 11. Latihan potasi pangkal paha

l. Abduksi dan Adduksi pangkal paha.

Cara :

- Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan

pada tumit.

- Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari

tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi badan pasien.

- Gerakkan kaki mendekati badan pasien.

- Kembalikan ke posisi semula

Gambar 12. Abduksi adduksi pangkal paha


4. Cara Pencegahan Penyakit Stroke Berulang

Menurut Purwanti 2008, Stroke merupakan penyakit pemicu kematian yang

serius, namun sebenarnya dapat dicegah. Perubahan gaya hidup perlu

ditingkatkan guna mengurangi risiko stroke. Berikut beberapa perubahan gaya

hidup yang dapat dilakukan :

a. Konsumsi makanan sehat

Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan

membantu dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil

mengendalikan lemak dalam darah. Kurangi kolesterol "jahat" sehingga

dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke.

b. Kurangi konsumsi garam

Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah sehingga

mengurangi risiko stroke.

c. Hindari Kebiasaan buruk seperti : merokok dan minum alkohol

Perokok memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusak

pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat

penyumbatan di pembuluh darah. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan

atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) dan membuat darah

menjadi mudah untuk menggumpal dan darah menggumpal akan

meningkatkan resiko penyakit stroke ini.

d. Hidup aktif dan olahraga yang teratur

Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang lebih

besar memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan stroke.

Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga mengurangi risiko


penyakit-penyakit tersebut. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan

berolahraga termasuk dalam salah satu tips dan cara dalam membantu

menurunkan tensi darah dan menciptakan keseimbangan lemak yang sehat

dalam darah.

e. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih

Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7 persen untuk

setiap 7 gram penambahan serat yang dikonsumsi setiap hari. Dengan kata

lain mereka yang paling rajin mengonsumsi serat risikonya paling rendah

terkena stroke.
.

Anda mungkin juga menyukai