Anda di halaman 1dari 3

Membangun Desa Wisata, Ini Syarat-syarat yang Perlu Diketahui

Mengikuti definisi dari Nuryanti (1993), desa wisata merupakan suatu daerah tujuan wisata atau disebut pula
destinasi pariwisata, yang mengintegrasikan daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas,
yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang
berlaku

Dalam pengertian yang lebih sederhana, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mendefinisikan desa wisata
sebagai suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu
struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Berbeda dengan wisata
desa, desa wisata lebih bersifat integratif. Segala sumber daya yang ada di desa berada dalam satu tatanan atau
sistem yang saling mendukung tujuan pariwisata.

Dengan bahasa yang sederhana, desa wisata adalah fokus atau tema utama pembangunan desa. Hal ini sejajar
dengan fokus pembangunan desa lainnya seperti desa industri, desa kerajinan dan desa kreatif. Sedangkan
wisata desa adalah kegiatan wisata yang ditempatkan di desa. Jenis kegiatan di wisata desa tidak harus berbasis
pada sumber daya perdesaan.

Karena seluruh sumber daya yang ada di desa harus terintegrasi untuk tujuan pariwisata, maka bukan hal mudah
bagi sebuah desa untuk mendapatkan predikat sebagai desa wisata. Tentu belum layak sebuah desa untuk
disebut sebagai desa wisata jika hanya memiliki satu atau dua objek wisata saja. Dengan fasilitas yang seadanya
dan masyarakat yang belum sadar wisata, sebuah desa juga tak bisa mendaulat diri sebagai desa wisata. Lantas
apa saja syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah desa sehingga layak mendapat predikat desa wisata, berikut
ulasannya:

Memiliki persyaratan sebagai sebuah destinasi pariwisata.

Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan menyatakan bahwa destinasi atau juga disebut
sebagai daerah tujuan pariwisata terdiri atas unsur daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata,
aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Daya tarik wisata
meliputi segala hal yang memiliki nilai keunikan, keindahan, dan keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan
hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisata.

Kegiatan pariwisata berbasis pada sumber daya perdesaan

Sumber daya pedesaan bisa berarti sangat luas. Desa Wisata harus mengakomodir segala potensi desanya
untuk mendukung kegiatan pariwisata. Komunitas Averroes mengidentifikasi bahwa sedikitnya terdapat sembilan
aset dan potensi desa yang bisa digerakkan untuk mendukung wisata. Sembilan aset tersebut adalah sumber
daya manusia, komoditas pertanian, sumber daya alam, kelembagaan, aset sosial, spiritual budaya, finansial,
fisik infrastruktur, sumber daya informasi dan jaringan. Kesembilan aset dan potensi ini bisa digunakan baik
untuk atraksi maupun faktor pendukung wisata.

Kegiatan melibatkan partisipasi aktif wisatawan dalam kehidupan perdesaan

Sebuah desa wisata harus mampu menciptakan interaksi antara para wisatawan dengan penduduk lokal. Jangan
sampai antar keduanya terpisah, sang wisatawan hanya menikmati sebuah destinasi sedangkan penduduk lokal
tidak pernah bersentuhan dengan mereka. Karenanya, kegiatan pertanian, perkebunan dan peternakan yang
dalam keseharian menjadi aktivitas penduduk desa bisa menjadi atraksi wisata yang menarik. Para wisatawan
bisa belajar dan merasakan langsung bagaimana hidup dan bekerja sebagaimana orang desa. Karena alasan ini
pula, desa wisata harus menyediakan homestay. Wisatawan hendaknya menginap di rumah yang sudah dihuni
oleh penduduk lokal sehingga ada interaksi antara wisatawan dengan pemilik rumah.

Lebih berorientasi pada kegiatan rekreasi luar ruang (outdoor recreation)

Rekreasi luar ruangan umumnya berhubungan dengan alam. Menikmati keindahan alam berupa sungai, air
terjun, gunung, pantai dan hutan adalah kegiatan yang paling lazim dilakukan oleh para wisatawan. Namun desa
wisata tidak hanya bisa menyediakan panorama alam tapi juga keunikan budaya masyarakat. Di Desa Wisata,
para wisatawan bisa mendapat pengalaman untuk bekerja di ladang pertanian hingga menikmati suguhan
kesenian tradisional.
Sebesar-besarnya mendayagunakan sumber daya manusia lokal

Penduduk desa harus menjadi pelaku penyedia jasa wisata itu sendiri. Jangan sampai keberadaan wisata di
desa justru hanya menjadi tontonan bagi masyarakat desa. Penduduk desa harus terlatih untuk menjadi
penyedia penginapan, pramuwisata, penjual makanan hingga pekerja di tiap daya tarik wisata.

Memberikan penghargaan besar pada budaya dan kearifan lokal

Konsekuensi dari keberadaan destinasi wisata adalah interaksi antara penduduk lokal dan para wisatawan dari
luar desa. Sering kali justru penduduk lokal lah yang mendapat pengaruh dan mengalami perubahan. Karenanya,
desa wisata harus memproteksi kearifan lokalnya. Para wisatawan yang datang juga dituntut untuk menyadari
perbedaannya dengan masyarakat desa. Mereka yang datang berwisata ke desa harus mengikuti kebiasaan dan
budaya desa setempat.

Menyediakan akses yang memadai baik akses menuju ke destinasi lain maupun internal di dalam desa wisata itu
sendiri

Akses baik menuju maupun di dalam desa wisata harus memadai. Selain jalan yang memadai, aspek
keselamatan wisatawan juga harus diperhatikan. Jika pun ada lokasi yang membahayakan, desa wisata harus
menyediakan layanan khusus demi keselamatan dan keamanan para pengunjung.

Akomodasi yang Memadai

Dalam setiap desa wisata harus tersedia homestay yang memadai. Homestay yang memadai tidak harus sama
dengan standar hotel berbintang. Homestay yang memadai dalam desa wisata bermakna rapi, bersih dan
memiliki kamar mandi yang sehat. Selain itu, pemilik rumah dan warga di sekitar homestay harus ramah
terhadap pengunjung.

Memiliki komunitas yang peduli pada pariwisata

Pembangunan desa wisata memerlukan dukungan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan di bidang
pariwisata baik di level desa maupun di level supra-desa. Masyarakat adalah salah satu unsur penting pemangku
kepentingan yang melaksanakan dan mendukung pembangunan kepariwisataan. Dukungan dari masyarakat ini
dapat ditumbuhkan melalui penanaman kesadaran wisata. Untuk itu diperlukan proses dan aktor yang menjadi
garda depan upaya mewujudkan masyarakat yang sadar wisata. Maka Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
adalah kelompok yang terlebih dahulu harus ada sebelum desa wisata itu sendiri karena peranan sentralnya
dalam mencari dukungan masyarakat umum. Selain kelompok sadar wisata, dapat pula dibentuk kelompok-
kelompok lain guna mendukung keberadaan desa wisata. [Nasru]
Beberapa persyaratan (style) yang harus dimiliki menuju desa wisata :

1. Tentu saja harus memiliki obyek yang menarik seperti alam pemandangan alam yang indah, tempat yang
eksotik, seni budaya yang unik atau budaya masyarakat yang sangat langka. Seperti Desa Panglipuran Bali
yang kondang di seluruh dunia karena warganya sangat menjaga tradisi budaya desanya dan juga sangat
bersih. Atau sebuah daerah yang memiliki potensi kuliner luar biasa seperti Sate Ambal, sebuah kampung di
pinggiran jalur selatan Kebumen yang kondang karena ada banyak warung sate dengan cita rasa yang khas.
Banyak orang mampir ke sana hanya demi mencicipi sate ayam dengan sambal kacang yang dijual warung-
warung itu.

2. Harus memiliki jalur transportasi yang mudah dicapai setiap orang menuju ke desa dan obyek itu.
Obyek wisata yang gampang dicapai dan kondisi jalan yang baik bakal membuat sebuah obyek wisata
menjadi pilihan untuk didatangi para wisatawan. Utamanya wisata alam desa yang umumnya berupa
pegunungan atau tebing dan sungai, biasanya obyek seperti ini terletak pada area yang sulit ditempuh.
Apakah obyek di desa Anda sudah memiliki jalan yang gampang dilalui ?

3. Seluruh wargadesa dan pemerintah desa mendukung sepenuhnya kegiatan wisata ini dan tercermin
pada sikap mereka ketika menyambut wisawatan yang datang ke desanya. Jangan sampai ada konflik
sosial yang membuat wisawatan tidak nyaman selama menikmati wisata di desa anda. Hal seperti ini
seringkali terjadi hanya karena sebuah kampung tak rela kampung sebelah menjadi ramai sehingga berusaha
menjatuhkan. Apalagi jika ada beberapa obyek di desa yang sama.

4. Keamanan dan kenyamanan wisatawan jelas syarat mutlak. Jangan sampai ada rasa terancam atau kawatir
soal keamanan ini. Pastikan mobil atau sepeda motor dan seluruh barang bawaan wisawatan aman ketika
kendaraan terparkir dan pastikan tidak ada gangguan sedikitpun mengenai keamanan ketika mereka
menginap di homestay desa kita.

5. Ketika wisawatan dari luar desa datang mereka butuh berkomunikasi dengan keluarganya, kantornya dan
sebagainya maka pastikan ada toko yang menjual pulsa dan kebutuhan akomodasi lainnya seperti rumah
makan dan toko yang menjual berbagai kebutuhan perjalanan seperti makanan, minuman termasuk menjual
bahan bakar kendaraan.

6. Beriklim sejuk dan dingin adalah beberapa situasi yang bakal membuat wisawatan betah tinggal berlama-
lama di desa kita. Untuk itu ada baiknya seluruh warga desa diajak merubah wajah desa menjadi desa
yang bersih, indah dengan tanaman bunga-bungaan warna-warni menyejukkan mata. Pepohonan yang
rindang dan tanaman yang rimbun adalah beberapa syarat sebuah tempat wisata menjadi favorit semua
orang.

7. Jika menyediakan homestay, pastikan homestay memiliki kamar mandi dan toilet yang bersih dan tentu
saja tidak berbau. Ini sangat penting karena bagian ini yang paling sensitif bagi semua orang. Beberapa
homestay di Bali menjadi sangat ramai pengunjung karena memiliki toilet dan kamar mandi yang setingkat
hotel saking bersihnya.

Berbagai syarat di atas adalah setail yang harus dimiliki desa wisata. Jangan salah, hal-hal kecil bisa membuat
sebuah tempat wisata ramai dikunjungi orang karena setiap orang yang puas dengan sajian wisata yang mereka
datangi bakal memberi rekomendasi pada temannya, keluarganya dan semua orang yang dikenalnya.
Sebaliknya, hal-hal kecil yang mengecewakan mereka seperti kamar mandi yang kotor, perlakuan warga local
yang buruk bakal segera menjadi cerita buruk bagi semua orang dan mereka enggan datang ke desa Anda.
Namanya juga berwisata, maka segala yang menyangkut kebutuhan wisatawan haruslah diatur agar
memuaskan mereka.

 Apakah desa Anda sudah memenuhi berbagai persyaratan ini?


 Jika belum, segeralah berbenah.

KESIMPULAN:

1 Objek menarik
2 Jalur Transportasi mudah dicapai
3 Komitmen yg kompak
4 Aman dan nyaman
5 Akomodasi tersedia
6 Beriklim sejuk(dingin) dan bersih
7 Homestay yg nyaman dan bersih

Anda mungkin juga menyukai