Anda di halaman 1dari 2

Diagnosis DS bisa dilakukan dari klinis dari karakteristik morfologi dan pola penyebarannya.

Bisa juga kita menggunakan dermoscopy untuk identifikasi yang lebih detail mengenai struktur
morfologisnya, dan lebih baik dalam mendiagnosa DS di kulit kepala. Pembuluh darah bila dilihat
ddari dermoscopy biasanya digambarkan seperti twisted loop, titik merah/ red dot dan globules,
dan pembuluh darah glomerular pada penyakit psoriasis.

Biopsi kulit tidak biasa digunakan tapi bisa saja di gunakan.

Beberapa cara histopatologis dapat diobsereve tergantung dari tahapan2nya: akut, subakut, kronis.
DS akut dan subakut dapat menunjukan slight sampai moderat dermatitis spongiosa dengan
hiperplasia psoriasiform, krusta folikulosentrik dengan neutrofil tersebar pada ujung

Kerokan lesi untuk preparat potassium hidroksida/KOH dapat digunakan untuk preparat natrium
hidroksida yang bisa juga mengkonfirmasi diagnosis adanya folikulitis pityrosporum

Perlu diperhatikan juga kalau DS bisa juga terjadi secara simultan dengan dermatosis lain.

TATALAKSANA NON FARMAKO TINEA

Koreksi kelembaban pada area yang terkena dengan menggunakan pakaian yang tidak ketat dan
penggunaan krim barier protektif yamg mengandung zinc, atau area lain yang terinfeksi (mis. Tinea
pedis). Jika ada tinea pedis anjurkan pasien menggunakan kaus kaki untuk mencegah autoinokulasi
dari area tsb.

Tinea pedis – merendam kaki ke dalam asam asetoasetik


(aspirin?) yang bisa juga mengurangi risiko selulitis pada pasien dengan diabetes melitus, stasis vena
kronis atau penyebab lain dari edem tungkai bawah.

Anda mungkin juga menyukai